Konstruksi Atap Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring, walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bagian- bagian dari konstruksi atap: Kuda-kuda, terdiri dari (balok menyilang diatas usuk, ukuran 2/3 cm) Balok tarik (balok paling bawah dari kuda-kuda, ukuran 8/12 cm) Kaki kuda-kuda (balok diagonal luar, ukuran 8/12 cm) Ander (balok vertikal di tengah, ukuran 8/12 cm) Skor (balok diagonal di tengah, ukuran 8/12 cm) Balok gapit (balok penjepit agar tidak muntir, ukuran 2x6/12 cm) Balok pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm) Gording (balok melintang diatas kaki kuda-kuda, ukuran 8/12 cm) Nook (balok menyilang diatas ander, ukuran 8/12 cm) Murplat (balok diatas tembok, ukuran 8/12 cm) Usuk (balok melintang di nook, gording, murplat, ukuran 5/7 cm) Ring Konstruksi kuda-kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. 1.Pembuatan kuda-kuda Hal-hal yang harus dikuasai dalam pembuatan kuda-kuda, antara lain, adalah: a. Menghitung kebutuhan bahan b. Melukis gambar kerja dari bermacam-macam sambungan kuda-kuda yang digunakan c. Membuat bermacam-macam sambungan kayu d. Mengenali setiap komponen kuda-kuda e. Menggunakan peralatan kayu sesuai dengan jenis dan fungsinya. 2.Langkah kerja membuat sambungan kaki kuda-kuda dengan tiang penggantung a. Memberi tanda dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir) bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan. b. Membuat pen sesuai dengan gambar kerja menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurusmengikuti bentuk lukisan). c. Membuat lubangnya dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman masing-masing setengah tinggi kayu. d. Membuat takikan pada kaki kuda-kuda dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan merapikan dengan pahat tusuk dan pahat lubang. e.Mencoba memasang sambungan kaki kuda-kuda dengan tiang penggantung, dan memperhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar bentuk sambungannya rata (tidak baling) dan rapat. f. Membenahi kekurangan-kekurangan yang ada sehingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat. g. .Memasang kembali sambungan antara kaki kuda-kuda dengan tiang penggantung tersebut. h. Meratakan sambungan menggunakan ketam halus. 3. Langkah kerja membuat sambungan kaki kuda-kuda dengan balok tarik a. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) b. Menyiapkan bahan yang diperlukan. c. Mengetam keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus,dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. d. Memotong kayu sesuai gambar kerja. e. Melukis bentuk sambungan kaki kuda-kuda dengan balok tarik sesuai gambar kerja. f. .Memberi tanda dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir) bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan. g. .Membuat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong,gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan). h. Membuat lubangnya dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman masing-masing setengah tinggi kayu. i. .Membuat takikan pada kaki kuda-kuda dengan menggunakan gergaji potong,gergaji belah, dan merapikan memakai pahat tusuk dan pahat lubang. j. Mencoba memasang konstruksi sambungan kaki kuda-kuda dengan tiang penggantung, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yangmasih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat. k. .Membenahi kekurangan-kekurangan yang ada hingga sambungan nya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat. l. Memasang kembali sambungan antara kaki kuda-kuda dengan tiang penggantung tersebut. m. Meratakan sambungan menggunakan ketam halus. 4. Langkah kerja membuat sambungan kaki kuda-kuda dengan penyokong (sekur) a. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) b. Menyiapkan bahan yang diperlukan. c. Mengetam keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus,dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. d. Memotong kayu menjadi dua bagian dengan panjang masing-masing sesuai gambar kerja. e. Melukis bentuk sambungan kaki kuda-kuda dengan sekur sesuai gambar kerja. f. Memberi tanda dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir) bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan. g. Membuat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan). h. Membuat lubangnya dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman setengah tinggi kayu. i. Membuat takikan pada kaki kuda-kuda menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan dirapikan memakai pahat tusuk dan pahat lubang. j. Mencoba memasang konstruksi sambungan kaki kuda-kuda dengan sekur, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat. k. Membenahi kekurangan-kekurangan yang ada hingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat. l. Memasang kembali sambungan antara kaki kuda-kuda dengan sekur tersebut. m. Meratakan sambungan menggunakan ketam halus. Detail kuda-kuda: Atap perisai Terdiri dari 4 bidang atap dengan 2 bidang atap bertemu pada 1 garis membentuk hubungan dan 2 bidang lainnya membentuk hubungan miring. Gambar : perspektif rangka atap perisai Gambar : potongan atap perisai Gambar : tampak atas atap perisai Gambar : sambungan atap perisai