Uploaded by mmuadzsyafiq

(Gravitasi) Laporan Praktikum Fisika Teknik

advertisement
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia, gravitasi adalah sesuatu yang amat vital.
Bayangkan, tanpa gravitasi maka segala sesuatu yang ada dibumi ini akan
melayang diudara dengan acak. Gravitasi bumi ini sendiri adalah gaya tarik
yang dimiliki bumi yang menarik segala seuatu yang ada dipermukaan bumi
menuju inti bumi. Sebuah apel yang terjatuh dari atas pohon yang tadinya diam
akan jatuh ke tanah, dengan kecepatan yang berbeda tiap detiknya dan dengan
kecepatan terbesar sesaat sebelum apel tersebut menyentuh tanah. Oleh sebab
itu, gravitasi adalah suatu besaran vector berupa percepatan dengan nilai sebesar
9.81 m.s-2. Percepatan gravitasi yang dimiliki oleh planet yang berbeda
memiliki nilai yang berbeda pula. Gaya berat suatu benda dapat berubah jika
benda tersebut berada di tempat yang memiliki nilai gravitasi yang berbeda.
B. Tujuan Praktikum
Dalam Praktikum ini saya memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menentukan percepatan gerak jatuh bebas
2. Mengetahui pengaruh yang diberikan oleh gaya gravitasi
3. Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan jatuh bebas suatu
benda.
4. Mengetahui percepatn gravitasi bumi.
5. Mengetahui arah percepatan gravitasi bumi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Gerak Jatuh Bebas
1. Pengertian Gerak Jatuh Bebas
Contoh gerak jatuh bebas adalah buah kelapa yang jatuh dari pohonnya atau
suatu benda yang jatuh dari ketinggian tetapi pada saat jatuh tidak didorong
oleh gaya (jatuh dengan sendirinya). Atau anda bisa melakukan praktik gerak
jatuh bebas dengan melepaskan suatu benda dari ketinggian tertentu. Gerak
jatuh bebas akan terjadi jika anda melepaskan benda tersebut tidak dengan
gaya dorong atau melemparnya tetapi cukup hanya dengan melepaskan benda
tersebut dari genggaman. Di dalam kehidupan sehari-hari yang paling banyak
contoh gerak jatuh bebas ini adalah pada buah-buahan yang jatuh dari
pohonnya karena buah tersebut sudah matang. (Anonim, 2014)
Menurut saya pribadi pengertian gerak jatuh bebas adalah suatu objek yang
jatuh dari ketinggian dengan kecepatan awal nol. Secara teori pada gerak
lurus berubah beratuan ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Gerak Lurus
Beraturan “GLB” ataupun Gerak Lurus Berubah Beraturan “GLBB”, hanya
saja pada GJB ini dua hal pokok yang menjadi perbedaannya adalah
kecepatan awal dan percepatan yang bekerja adalah percepatan gravitasi. Jadi
jika pada gerak lurus berubah beratuan adanya percepatan, disimbolkan
dengan
"a"
sedangkan
pada
“GJB”
ini
terdapat
percepatan gravitasi disimbolkan dengan "g". Nilai percepatan gravitasi
biasanya 9,81 meter per sekon kuadrat atau 10 meter per sekon kuadrat.
(Akbar, 2012)
3
2. Rumus Gerak Jatuh Bebas
Rumus yang berlaku pada gerak jatuh bebas adalah sbb :
𝑣 = √2𝑔ℎ................................................(2.1)
𝑡 = √2ℎ⁄𝑔...............................................(2.2)
Keterangan :
v = kecepatan benda yang jatuh (meter/sekon)
t = waktu (sekon)
g = percepatan gravitasi (meter / sekon kuadrat)
h = tinggi benda yang jatuh (meter)
B. Gravitasi
1. Sejarah Teori gravitasi
Aristoteles percaya kalau benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat dari
yang lebih ringan. Ini tentu anggapan yang masuk akal, bila anda memegang
sebuah bulu di satu tangan dan batu di tangan lainnya dan menjatuhkannya
secara serentak dari satu ketinggian, maka batu akan menimpa jari kaki anda
lebih dulu. Ini tentu saja karena hambatan udara, namun bagi Aristoteles itu
jelas kalau benda berat jatuh lebih cepat.
Karya modern pada teori gravitasi dimulai dengan karya Galileo Galilei di
akhir abad ke 16 dan awal abad ke17. dalam percobaan terkenalnya ia
menjatuhkan bola-bola dari menara pisa, dan kemudian dengan pengukuran
yang teliti pada bola yang turun pada sudut tertentu, galileo menunjukkan
kalau gravitasi mempercepat semua benda pada tingkat yang sama. Ini adalah
kemajuan besar dibanding keyakinan Aristoteles kalau benda berat jatuh lebih
cepat. (Galileo dengan benar mengatakan kalau hambatan udara adalah alasan
mengapa benda yang ringan jatuh lebih lambat dalam sebuah atmosfer.
(Yusran, 2013)
4
Sifat dari gaya gravitasi telah dipelajari oleh ilmuan bertahun-tahun dan
masih diselidiki oleh fisikawan teoritis. Untuk sebuah benda seukuran
pesawat terbang, penjelasannya telah diberikan tiga ratus tahun lalu oleh Sir
Isaac Newton dan cukup baik. Newton mengembangkan teori gravitasinya
saat ia baru berusia 23 tahun dan menerbitkan teori-teori dengan hukum
geraknya beberapa tahun kemudian. Gaya gravitasi antara dua benda
tergantung pada massa benda dan kebalikan kuadrat jarak antara benda.
Benda yang lebih besar menghasilkan gaya yang lebih besar dan semakin jauh
kedua benda, semakin lemah gaya tariknya. Newton mampu menunjukkan
hubungan ini dalam satu persamaan. (Putcaya, 2011)
𝐹=𝐺
𝑀.𝑚
𝑟2
............................................(2.3)
Keterangan:
F= Gaya gravitasi
G= Konstanta gravitasi (6.67 x 10−11 )
M= Massa benda 1
m= Massa benda 2
r= jarak pisah antara kedua benda
2. Pengertian Gaya Gravitasi
Gaya gavitasi bumi adalah gaya tarik bumi terhadap benda-benda yang
berada di atasnya. Ada beberapa teori gravitasi yang masih dalam penelitian.
Ada juga teori yang mengatakan bahwa ini terjadi karena adanya partikel
"gravitron" di dalam setiap atom. Atau ada teori yang mengatakan karena
massa bumi sangat besar berbanding benda-benda yang berada di atasnya
sehingga akan menimbulkan gaya tarik. Saya juga belum bisa memahami
latar belakang gaya gravitasi itu terjadi secara ilmiah. Selain bumi, antar
planet juga terjadi tarik menarik dengan nilai percepatan gravitasi yang
berbeda.
5
C. Manfaat Gaya Gravitasi terhadap kehidupan sehari-hari
Konsep dari gaya gravitasi ini sendiri, tentu saja mungkin anda sudah
mengetahuinya yang telah dikemukakan oleh ilmuwan bernama Newton. Dia
mencetuskan konsep gaya gravitasi ini ketika sedang beristirahat di bawah
pohon apel, lalu kemudian secara tidak sengaja kepalanya kejatuhan buah apel,
yang kemudian membuat dia berpikir dan mencetuskan konsep gaya
gravitasi. Gravitasi sendiri, ada di antara kita semua, namun tentu saja kita tidak
dapat melihatnya dan hanya bisa merasakannya dalam kehidupan kita seharihari. Tentu saja, gaya gravitasi ini memiliki banyak sekali manfaat bagi
kehidupan dan bagi kelangsungan hidup umat manusia di bumi. Nah, berikut ini
adalah beberapa manfaat gaya gravitasi yang ada di bumi kita ini :
1. Membuat segala benda yang ada di bumi berada pada tempatnya
Segala benda, baik benda hidup ataupun benda mati yang ada di bumi
mengikuti gaya gravitasi yang dihasilkan oleh planet ini. Manfaat gaya
gravitasi bumi ini, maka semua benda yang ada di bumi tidak melayang, dan
menjadi lebih mudah untuk menjaga letaknya. Bisa dibayangkan ketika gaya
gravitasi bumi hilang? Segala perabotan dan benda akan melayang-layang
tidak jelas dan tidak akan ada manfaatnya sama sekali.
2. Membuat segala benda memiliki berat
Gaya gravitasi juga dapat mempengaruhi berat dari benda-benda yang ada di
bumi. Dengan adanya gaya gravitasi, maka setiap benda yang berada di bumi
memiliki beratnya sendiri, berbeda ketika berada pada angkasa luar yang
tidak memiliki gravitasi, maka semua benda akan melayang – layang dan
tidak memiliki berat.
3. Sebagai sumber energi
Gaya gravitasi bumi juga secara tidak sadar kita manfaatkan sebagai salah
satu sumber energy. Aliran dari sungai yang dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik tenaga air juga pada dasarnya memanfaatkan gaya
6
gravitasi bumi dalam menggerakan kincir air, selain ituair yang mengalir juga
dikarenakan adanya gaya gravitasi bumi. Apabila tidak ada gaya gravitasi
bumi, air akan diam dan melayang – layang di udara , dan tidak akan
menimbulkan manfaat.
4. Menjaga agar bulan berada pada orbitnya
Bulan merupakan satelit alami yang dimiliki oleh bumi. Bulan selain indah
ketika dipandang pada malam hari, dan juga sebagai salah satu media
penerangan pada malam hari juga perpengaruh pada pasang surutnya air
laut. Bulan sendiri dapat berada tetap pada orbitnya karena adanya pengaruh
gaya gravitasi bumi, sehingga bulan tidak akan keluar dari orbit dan menjauhi
bumi.
5. Menjaga satelit buatan agar berada pada orbitnya
Selain bulan, bumi juga memiliki banyak sekali satelit buatan yang orbitnya
mengelilingi bumi. Satelit ini diluncurkan dan mengorbit karena adanya gaya
gravitasi yang dihasilkan oleh bumi sehingga satelit-satelit tersebut tetap
berada pada orbitnya.
Itulah manfaat gaya gravitasi bumi bagi kehidupan kita sehari-hari. Gaya
gravitasi bumi memang tidak dapat kita lihat, namun dapat kita rasakan malalui
setiap apa yang kita lakukan di muka bumi ini. (Ana, 2015)
III. METODELOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini:
1. Penggaris
Gambar 3.1 Penggaris
2. Stopwatch
Gambar 3.2 Stopwatch
3. Beban (batu, bola kertas, kertas)
Gambar 3.3 batu
Gambar 3.4 Bola kertas
Gambar 3.5 Kertas
B. Prosedur Praktikum
Berikut adalah prosedur yang saya lakukan dalam praktikum:
1.
Mengukur tinggi jarak antara titik star dengan titik jatuh.
2.
Menyiapkan beberapa benda yang akan diujikan seperti batu, bola kertas,
dan kertas.
3.
Menjatuhkan batu dari titik start.
4.
Menghidupkan stopwatch ketika batu dijatuhkan.
5.
Mematikan stopwatch ketika batu menyentuh titik jatuh.
6.
Mencatat data yang didapat kedalam tabel pengamatan.
7.
Mengulangi percobaan sampai 5 kali pengulangan.
8.
Mengganti batu dengan bola kertas.
9.
Mengulangi langkah (3) sampai langkah (7) menggunakan bola kertas.
10. Mengganti bola kertas dengan lembaran kertas.
11. Mengulangi langkah (3) sampai langkah (7) menggunakan lembaran kertas.
IV. DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data Percobaan
Dari praktikum yang telah saya lakukan, berikut adalah data yang dapat saya
peroleh:
1. Hasil pengamatan waktu tempuh batu untuk menyentuh tanah
Tabel 4.1 Hasil pengamatan batu
Pengukuran ke
x (m)
t (s)
t2 (s2)
g (2x/t2)
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian pengukuran
Error pengukuran
0.74
0.74
0.74
0.74
0.74
0.74
0
0%
0.16
0.15
0.18
0.18
0.17
0.168
0.018
10.95%
0.025
0.022
0.032
0.032
0.028
0.028
0.003
12.22%
57.81
65.77
45.67
45.67
51.21
53.22
34.25
64.35%
2. Hasil pengamatan waktu tempuh kertas untuk menyentuh tanah
Tabel 4.2 Hasil pengamatan kertas
Pengukuran ke
x (m)
t (s)
t2 (s2)
g (2x/t2)
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian pengukuran
Error pengukuran
0.74
0.74
0.74
0.74
0.74
0.74
0
0%
0.95
1
0.92
1.03
0.97
0.97
0.032
3.36%
0.90
1
0.84
1.06
0.94
0.95
0.064
6.76%
1.63
1.48
1.74
1.39
1.57
1.56
0.101
6.5%
3. Hasil pengamatan waktu tempuh bola kertas untuk menyentuh tanah
Tabel 4.3 Hasil pengamatan bola kertas
Pengukuran ke
x (m)
t (s)
t2 (s2)
g (2x/t2)
1
2
3
4
5
Rata-rata
Ketidakpastian pengukuran
Error pengukuran
0.74
0.74
0.74
0.74
0.74
0.74
0
0%
0.13
0.18
0.16
0.17
0.18
0.164
0.015
9.26%
0.016
0.032
0.025
0.028
0.032
0.027
0.003
11.39%
87.57
45.67
57.81
52.21
45.67
57.79
35.21
60.92%
B. Pembahasan
Dari data-data yang didapatkan dapat dilihat bahwa batu memiliki waktu tempuh
yang lebih kecil dibandingkan lembaran kertas yang dijatuhkan dengan posisi
horizontal dan memiliki waktu tempuh yang cenderung sama dengan waktu
tempuh yang dialami oleh kertas yang telah digumpalkan. Mengapa batu dan
gumpalan kertas memiliki waktu tempuh yang jauh lebih singkat dibandingkan
lembaran kertas? Ini sesuai dengan teori yang dicetuskan oleh Galileo Galilei
yang mengatakan bahwa gravitasi dipengaruhi oleh gesekan udara. Jadi semakin
besar area yang dimiliki benda, maka semakin besar pula gesekan yang terjadi
antara benda tersebut dengan udara. Kecepatan jatuh lembaran kertas tentu akan
berbeda pula jika dijatuhkan secara vertical. Karena mengikuti teori Galielo
Galilei, semua benda di permukaan bumi akan mengalami percepatan gravitasi
yang sama jika hambatan udara diabaikan.
Dan ternyata nilai percepatan gravitasi yang kita ketahui selama ini, yaitu
sebesar 9.81 m/s2 adalah nilai yang mengabaikan hambatan udara atau dengan
kata lain nilai ini hanya terjadi pada ruang vakum atau ruang hampa udara. Jadi
sebenarnya secara praktik atau di lapangan, nilai percepatan gravitasi sebenarnya
adalah kurang dari nilai 9.81 ini dikarenakan adanya efek hambatan udara.
Dalam tabel percobaan pertama, yaitu pengamatan waktu yang ditempuh oleh
batu untuk menyentuh tanah, nilai rata-rata waktu tempuhnya didapat dari 0.16
s + 0.15 s + 0.18 s + 0.18 s + 0.17 s dan kemudian hasilnya dibagi dengan
banyaknya data yaitu 5, yang menghasilkan nilai 0.168 s. Ketidakpastian
pengukuran waktunya didapat dari pengurangan mutlak nilai rata-ratanya
dengan nilai t1 sampai t5 dan hasilnya kemudian dibagi 5, dan didapatlah 0.018
s sebagai nilai ketidakpastian pengukuran waktunya. Nilai error didapat dari
0.018 s yang dibagi dengan 0.168 s dan hasilnya dikali 100 %, dan didapatlah
10.95 % sebagai nilai error nya.
Kemudian nilai t2 adalah nilai kuadrat dari t1 sampai t5, nilai rata-rata didapat
dari 0.0256 s2 + 0.225 s2 + 0.324 s2 + 0.324 s2 + 0.324 s2 dan kemudian hasilnya
dibagi dengan banyaknya data yaitu 5, yang menghasilkan nilai 0.028 s.
Ketidakpastian pengukuran waktunya didapat dari pengurangan mutlak nilai
rata-ratanya dengan nilai t1 sampai t5 dan hasilnya kemudian dibagi 5, dan
didapatlah 0.003 s sebagai nilai ketidakpastian pengukuran waktunya. Nilai
error didapat dari 0.003 s yang dibagi dengan 0.028 s dan hasilnya dikali 100
%, dan didapatlah 12.22 % sebagai nilai error nya.
Dan nilai gravitasinya didapat dari ketinggian dikali 2 dan dibagi dengan nilai
kuadrat waktu. Nilai rata-rata didapat dari 57.81 + 65.77 + 45.67 + 45.67 +
51.21 dan kemudian hasilnya dibagi dengan banyaknya data yaitu 5, yang
menghasilkan nilai 53.22 . Ketidakpastian pengukuran waktunya didapat dari
pengurangan mutlak nilai rata-ratanya dengan nilai t1 sampai t5 dan hasilnya
kemudian dibagi 5,
dan didapatlah 34.25 sebagai nilai ketidakpastian
pengukuran waktunya. Nilai error didapat dari 34.25 yang dibagi dengan 53.22
dan hasilnya dikali 100 %, dan didapatlah 64.35 % sebagai nilai error nya.
Dalam tabel percobaan kedua, yaitu pengamatan waktu yang ditempuh oleh
lembar kertas untuk menyentuh tanah, nilai rata-rata waktu tempuhnya didapat
dari 0.95 s + 1 s + 0.92 s + 1.03 s + 0.97 s dan kemudian hasilnya dibagi dengan
banyaknya data yaitu 5, yang menghasilkan nilai 0.97 s. Ketidakpastian
pengukuran waktunya didapat dari pengurangan mutlak nilai rata-ratanya
dengan nilai t1 sampai t5 dan hasilnya kemudian dibagi 5, dan didapatlah 0.032
s sebagai nilai ketidakpastian pengukuran waktunya. Nilai error didapat dari
0.032 s yang dibagi dengan 0.97 s dan hasilnya dikali 100 %, dan didapatlah
3.36 % sebagai nilai error nya.
Kemudian nilai t2 adalah nilai kuadrat dari t1 sampai t5, nilai rata-rata didapat
dari 0.90 s2 + 1 s2 + 0.84 s2 + 1.06 s2 + 0.94 s2 dan kemudian hasilnya dibagi
dengan banyaknya data yaitu 5, yang menghasilkan nilai 0.95 s. Ketidakpastian
pengukuran waktunya didapat dari pengurangan mutlak nilai rata-ratanya
dengan nilai t1 sampai t5 dan hasilnya kemudian dibagi 5, dan didapatlah 0.064
s sebagai nilai ketidakpastian pengukuran waktunya. Nilai error didapat dari
0.064 s yang dibagi dengan 0.95 s dan hasilnya dikali 100 %, dan didapatlah
6.76 % sebagai nilai error nya.
Dan nilai gravitasinya didapat dari ketinggian dikali dengan 2 dan kemudian
dibagi dengan nilai kuadrat waktu. Nilai rata-rata didapat dari 1.63 + 1.48 +
1.74 + 1.39 + 1.57 dan kemudian hasilnya dibagi dengan banyaknya data yaitu
5, yang menghasilkan nilai 1.56. Ketidakpastian pengukuran waktunya didapat
dari pengurangan mutlak nilai rata-ratanya dengan nilai t1 sampai t5 dan
hasilnya kemudian dibagi 5, dan didapatlah 0.101 sebagai nilai ketidakpastian
pengukuran waktunya. Nilai error didapat dari 0.101 yang dibagi dengan 1.56
dan hasilnya dikali 100 %, dan didapatlah 6.5 % sebagai nilai error nya.
Dalam tabel percobaan ketiga, yaitu pengamatan waktu yang ditempuh oleh
bola kertas untuk menyentuh tanah, nilai rata-rata waktu tempuhnya didapat
dari 0.13 s + 0.18 s + 0.16 s + 0.17 s + 0.18 s dan kemudian hasilnya dibagi
dengan banyaknya data yaitu 5, yang menghasilkan nilai 0.164 s.
Ketidakpastian pengukuran waktunya didapat dari pengurangan mutlak nilai
rata-ratanya dengan nilai t1 sampai t5 dan hasilnya kemudian dibagi 5, dan
didapatlah 0.015 s sebagai nilai ketidakpastian pengukuran waktunya. Nilai
error didapat dari 0.015 s yang dibagi dengan 0.164 s dan hasilnya dikali 100
%, dan didapatlah 9.26 % sebagai nilai error nya.
Kemudian nilai t2 adalah nilai kuadrat dari t1 sampai t5, nilai rata-rata didapat
dari 0.016 s2 + 0.032 s2 + 0.025 s2 + 0.028 s2 + 0.032 s2 dan kemudian hasilnya
dibagi dengan banyaknya data yaitu 5, yang menghasilkan nilai 0.027 s.
Ketidakpastian pengukuran waktunya didapat dari pengurangan mutlak nilai
rata-ratanya dengan nilai t1 sampai t5 dan hasilnya kemudian dibagi 5, dan
didapatlah 0.003 s sebagai nilai ketidakpastian pengukuran waktunya. Nilai
error didapat dari 0.003 s yang dibagi dengan 0.027 s dan hasilnya dikali 100
%, dan didapatlah 11.39 % sebagai nilai error nya.
Dan nilai gravitasinya didapat dari ketinggian dikali dengan 2 dan kemudian
dibagi dengan nilai kuadrat waktu. Nilai rata-rata didapat dari 87.57 + 45.67 +
57.81 + 52.21 + 45.67 dan kemudian hasilnya dibagi dengan banyaknya data
yaitu 5, yang menghasilkan nilai 57.79. Ketidakpastian pengukuran waktunya
didapat dari pengurangan mutlak nilai rata-ratanya dengan nilai t1 sampai t5 dan
hasilnya kemudian dibagi 5, dan didapatlah 35.21 sebagai nilai ketidakpastian
pengukuran waktunya. Nilai error didapat dari 35.21 yang dibagi dengan 57.79
dan hasilnya dikali 100 %, dan didapatlah 60.92 % sebagai nilai error nya.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang saya dapatkan adalah:
1. Percepatan gravitasi tidak dipengaruhi oleh massa benda.
2. Hambatan udara mempengaruhi percepatan yang dialami oleh benda.
3. Semakin besar luas permukaan benda semakin besar pula hambatan udara
yang bekerja pada benda.
4. Tinggi jarak jatuh mempengaruhi waktu tempuh benda, semakin tinggi jarak
semakin besar waktu yang butuhkan benda untuk menyentuh lantai.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan adalah:
1. Sebaiknya mahasiswa mempelajari terlebih dahulu teori tentang gravitasi
dan gerak jatuh bebas sebelum melakukan praktikum.
2. Sebaiknya menggunakan stopwatch yang sebenarnya karena lebih mudah
dan presisi
3. Saat menjatuhkan benda pastikan benda selalu mulai dari titik start yang
telah disepakati.
4. Sebaiknya jarak antara titik start dan lantai dibuat agak jauh untuk
memberikan waktu pagi pengamat untuk memperhatikan gerak benda.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar,
Dian.
2013.
“GLB,
GLBB
dan
GJB”.
Diakses
di
http://dianakbar.blogspot.co.id/2013/11/GLB-GLBB-dan-GJB.html pada
tanggal 18 April 2016 pukul 10.30 WIB.
Ana,
Putri.
2015.
“Pengaruh
Gravitasi”.
Diakses
http://unipa2013.blogspot.co.id/2015/08/pengaruh-gravitasi.html
di
pada
tanggal 18 April 2016 pukul 12.00 WIB.
Anonim.
2014.
“Pengertian
Gerak
Jatuh
Bebas”.
Diakses
di
http://www.zonasiswa.com/2014/08/gerak-jatuh-bebas.html pada tanggal
18 April 2016 pukul 11.00 WIB.
Putcaya,
Franda.
2012.
“Gravitasi”.
Diakses
di
https://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-iv-gravitasi pada tanggal
18 April 2016 pukul 10.00 WIB.
Yusran.
2013.
“Praktikum
Fisika
Tentang
Pengukuran”.
Diakses
http://yusranphysics.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-fisikatentang vektor.html pada tanggal 18 April 2016 pukul 11.30 WIB.
di
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(Gravitasi)
Dosen :
Martinus, S.T., M.Sc.
Oleh :
Nama
: M.Muadz Syafiq
NPM
: 1815021013
Kelompok
: III
Hari/Tanggal Praktikum
: Jum’at 01 September 2019
Asisten
: Fauzi Ibrahim (1415021054)
LABORATORIUM MEKATRONIKA
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
Download