TIM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA RUMAH SAKIT AL ISLAM BANDUNG MONITORING PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU BULANAN PERIODE : JANUARI sd MARET 2019 NO TARGET RataNAMA INDIKATOR rata 2018 REALISASI ANALISIS RENCANA TINDAK LANJUT JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TTL RATA2 1 Perbaikan kuantitas penggunaan antibiotik pasca implementasi program PPRA - Sectio Secaria Terjadi penuruna n jumlah total DDD DDD turun 20,91 23 18,77 44,86 86,63 28,88 Penggunaan antibiotik pada kasus SC di TW 1 tahun 2019 belum konsisten membaik, hal ini ditunjukkan dengan data yang masih zigzag antara dibawah dan diatas nilai DDD tahun 2018. Ratarata DDD TW 1 mengalami kenaikan 38% dari nilai DDD rata-rata tahun 2018. Namun bila dilihat angka DDD per jenis antibiotik (lampiran 1) pada kasus SC, DDD cefazolin sangat meningkat di bulan Maret 2019 dan hal ini sesuai dengan PNPK. Perlu sosialisasi kembali ke KSM Obgyn. Perlu diperbaiki cara pengambilan data NO TARGET RataNAMA INDIKATOR rata 2018 - HILL 2 Perbaikan kualitas penggunaan antibiotik pasca implementasi program PPRA sesuai formula gyssens DDD turun Terjadi peningkat an prosentase kategori 0 REALISASI ANALISIS JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TTL RATA2 40,44 13,48 Penggunaan antibiotik pada 12,39 1,97 27,47 11,00 kasus HIL di TW 1 tahun 2019 belum konsisten membaik, hal ini ditunjukkan dengan data yang masih zigzag antara dibawah dan diatas nilai DDD tahun 2018. Walaupun demikian pada Januari dan Maret 2019 angkanya lebih baik dari tahun 2018. Rata-rata DDD TW 1 mengalami kenaikan 9% dari nilai DDD rata-rata tahun 2018. Penggunaan Antibiotik profilaksis pada HIL belum sesuai dengan PNPK, dimana untuk kasus HIL tidak diperlukan pemberian antibiotika profilaksis. RENCANA TINDAK LANJUT Perlu sosialisasi kembali ke KSM Bedah. Perlu diperbaiki cara pengambilan data NO TARGET RataREALISASI ANALISIS NAMA INDIKATOR rata JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TTL RATA2 0 0 0 - Sectio Secaria Peningkat 0 Belum terjadi peningkatan an % utk kualitas penggunaan kategori 0 antibiotik yang tepat. Namun secara kualitas penggunaan antibiotik pada kasus SC mengalami perbaikan dari aspek kelengkapan dokumen, ketepatan indikasi dan pemilihan jenis antibiotik sesuai PNPK lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya penurunan prosentase sebesar 19,32% untuk akumulasi kategori VI, V, dan IV (A,B,C,D). RENCANA TINDAK Perlu sosialisasi dan koordinasi kembali dengan KSM Obgyn terkait ketepatan dosis, durasi dan waktu pemberian. Perlu diperbaiki cara pengambilan data - HILL Peningkat an % utk kategori 0 0 0 0 21 3 Perbaikan pola kepekaan antibiotik 4 Penurunan angka kejadian infeksi di rumah sakit yang disebabkan oleh mikroba multiresisten 29% 10% 10% 1 1 0 Pada kasus HILL di bulan Maret sudah ada peningkatan tidak menggunakan antibiotik sesuai PNPK . Perlu sosialisasi dan koordinasi kembali dengan KSM HIL terkait PNPK dimana pada kasus ini tidak diperlukan antibiotik. Perlu diperbaiki cara pengambilan data Pengukuran dilakukan per triwulan. Pengukuran kepekaan kuman E coli terhadap berbagai antibiotik menunjukkan peningkatan sensitivitas yang bermakna. Perlu dilakukan pengukuran kepekaan kuman yang lainnya Pada TW 2akan dilakukan pengukuran kepekaan terhadap 5 kuman terbanyak Belum terjadi penurunan kejadian IDO. Data bulan Maret 2019 belum tersedia Perlu analisis lebih lanjut penyebab IDO NO TARGET RataREALISASI ANALISIS NAMA INDIKATOR rata JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES TTL RATA2 5 Peningkatan 80% 1 Kajian penyakit infeksi mutu terintegrasi baru dikerjakan 1 penanganan kali. Belum seluruh kriteria kasus infeksi penggunaan antibiotik lebih secara dari 14 hari dikaji multidisiplin melalui forum kajian kasus infeksi terintegrasi Bandung, 2 April 2019 Ketua Tim PPRA Dr. Djatnika Setiabudi, Sp.A(K).,MCTM RENCANA TINDAK Meningkatka n peran apoteker monitoring dan mengidentifi kasi penggunaan antibiotik > 14 hari. Memberdaya kan TPRA dalam mengkaji dan melaporkan kepada direktur secara berkala 138% 109%