Observasi Febris dr. Jefri Karsoni Definisi Demam Demam adalah peningkatan suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,50 -37,20C. Derajat suhu yang dapat dikatakan demam adalah rectal temperature ≥ 38,00 C atau oral temperature ≥37,50 C atau axillary temperature ≥37,20 C. Demam terjadi bila berbagai proses infeksi dan non infeksi berinteraksi dengan mekanisme pertahanan hospes. Etiologi/Penyebab Infeksi : infeksi bakteri, virus, ataupun parasit. ◦ Bakteri : typoid,pneumonia, bronkitis, bakterial gastroenteritis, osteomyelitis, appendicitis, tuberculosis, sepsis, bakteremia, infeksi saluran kemih, meningitis, dan lain-lain. ◦ Virus : influenza, demam berdarah dengue, demam chikungunya. ◦ Parasit : malaria, toksoplasmosis, dan helmintiasis. Non infeksi : ◦ faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi, keadaan tumbuh gigi, dan lain-lain). ◦ penyakit autoimun (arthritis, systemic lupus erythematosus, vaskulitis, dan lain-lain) ◦ keganasan (Penyakit Hodgkin, Limfoma non-hodgkin, leukemia, dan lain-lain) ◦ pemakaian obat-obatan ◦ pada anak-anak dapat mengalami demam karena efek samping dari pemberian imunisasi selama ± 1-10 hari. Pola Demam 1. Demam Kontinyu peningkatan suhu tubuh yang terusmenerus dan memiliki fluktuasi yang tidak lebih dari 1o C. Pola Demam 2. Demam Remiten penurunan suhu tiap hari tetapi tidak mencapai normal dengan fluktuasi melebihi 2o C.Variasi diurnal biasanya terjadi, khususnya bila demam disebabkan oleh proses infeksi. Pola Demam 3. Demam Intermiten peningkatan suhunya terjadi pada waktu tertentu dan kemudian kembali ke suhu normal, kemudian meningkat kembali. Siklus tersebur berulang-ulang hingga akhirnya demam teratasi, dengan variasi suhu diurnal >10 C. a) Demam quotidian : demam dengan periodisitas siklus setiap 24 jam, khas pada malaria falciparum Pola Demam b) Demam tertian : demam dengan periodisitas siklus setiap 48 jam, khas pada malaria tertian (Plasmodium vivax). Pola Demam c) Demam quartan : demam dengan periodisitas siklus setiap 72 jam, khas pada malaria kuartana (Plasmodium malariae). Pola Demam 4. Demam Septik tipe demam ini suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. 5. Demam Bifasik menunjukkan satu penyakit dengan 2 episode demam yang berbeda DEMAM TIFOID Definisi • Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella typhi. Etiologi • S. Typhi bakteri gram negatif yang tidak berkapsul, mempunyai flagella. • Ada beberapa spesies lain paratifi A, paratifi B, dan paratifi C • Mempunyai makromolekular lipopolisakarida kompleks yang membentuk lapisan luar dinding sel yang dinamakan endotoksin. Patofisiologi Manifestasi Klinis Masa tunas demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari Minggu pertama : ◦ Demam meningkat perlahan-lahan sore hingga malam hari ◦ Nyeri kepala, pusing ◦ Nyeri otot ◦ Anoreksia, mual, muntah ◦ Obstipasi atau diare ◦ Perasaan tidak enak di perut Minggu kedua : ◦ Demam ◦ Bradikardi relatif ◦ Lidah kotor, tepi ujung hiperemi dan tremor ◦ Hepatomegali ◦ Splenomegali ◦ Meteorismus ◦ Penurunan kesadaran Diagnosis Anamnesis ◦ Masa inkubasi 10-14 hari ◦ Keluhan utama demam yg diderita ± 5-7 hari yang tidak membaik dengan antipiretik ◦ Demam makin naik tiap hari t.u sore dan malam hari ◦ Badan lemah, nyeri kepala, pusing, nyeri otot ◦ Perasaan tidak enak di perut ◦ Obstipasi dan kadangkadang diare ◦ Mual, muntah ◦ Kebiasaan makan dan minum. Diagnosis Pemeriksaan Fisik ◦ Penderita nampak lesu, letih, wajah kosong ◦ Demam bradikardi relatif ◦ Tifoid tongue ◦ Rose spots ◦ Meteorismus, kembung ◦ Hepatomegali ◦ Splenomegali Pemeriksaan Penunjang ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ Leukositosis Netropeni Limfositosis Anemia ringan Trombositopenia LED meningkat SGOT/SGPT meningkat Uji Widal : titer O widal I 1/320 atau titer O widal II naik 4 kali lipat. ◦ Tes Dipstick : IgM (+) demam tifoid akut, IgG (+) relaps. DEMAM DENGUE Definisi • Demam Dengue : penyakit yang dapat terjadi pada anak dan remaja atau orang dewasa dengan tanda-tanda klinis berupa demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai leucopenia, dengan atau tanpa ruam, dan limfadenopati, demam bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, gangguan rasa mengecap, trombositopenia ringan, dan ptekie spontan. • Demam berdarah dengue : penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah 2 hari pertama. • Sindroma renjatan dengue (Dengue Shock Syndrome) : penyakit demam berdarah dengue yang disertai renjatan/syok. Etiologi • DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 PATOFISIOLOGI Gigitan nyamuk aedes aegypti Virus berkembang biak dlm retikuloendotel sistem (RES) viremia Agregasi trombosit Penghancuran trombosit o/ RES Membentuk kompleks virus antibodi Aktivasi koagulasi Aktivasi komplemen Permeabilitas dinding p.d me↑ Kebocoran plasma Aktivasi faktor XII (faktor hagemen) Trombositopenia Syok hipovolemia DSS KEMATIAN Asidosis metabolik Metabolisme anaerob Anoksia jaringan Manifestasi Klinis Pasien mengalami fase demam selama 2-7 hari, diikuti oleh fase kritis 2-3 hari Pada fase kritis pasien tidak demam tapi mempunyai risiko untuk terjadinya renjatan/ syok. Diagnosis Kriteria klinis Demam Dengue : ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ ◦ Suhu badan yang tiba-tiba meninggi Demam yang berlangsung hanya beberapa hari Kurva demam yang menyerupai pelana kuda Nyeri tekan terutama di otot-otot dan persendian Adanya ruam-ruam pada kulit (ptekie) Leukopenia Diagnosis Kriteria klinis DBD menurut WHO 1997 : ◦ Demam akut, yang tetap tinggi selama 2-7 hari, kemudian turun. Demam disertai gejala tidak spesifik, seperti anoreksia, malaise, nyeri pada punggung, tulang, persendian, dan kepala. ◦ Manifestasi perdarahan, seperti uji tourniquet positif, ptekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, dan melena. ◦ Pembesaran hati (hepatomegali) ◦ Dengan atau tanpa renjatan. Renjatan yang terjadi pada saat demam biasanya mempunyai prognosis yang buruk. ◦ Kenaikan nilai hematokrit/ hemokonsentrasi, yaitu sedikitnya >20%. ◦ Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul) ◦ Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites atau hipoproteinemia. Derajat beratnya DBD secara klinis DD/DBD Derajat* DD DBD DBD I II Gejala Laboratorium Demam disertai 2 atau Leukopenia, lebih tanda : sakit kepala, trombositopenia, nyeri retro-orbital, mialgia, ditemukan artralgia plasma Gejala diatas ditambah uji Trombositopenia Serologi bending positif (<100.000/µl), bukti ada Dengue kebocoran plasma positif Trombositopenia Serologi (<100.000/µl), bukti ada Dengue kebocoran plasma positif Trombositopenia Serologi kegagalan sirkulasi (kulit (<100.000/µl), bukti ada Dengue dingin dan lembab serta kebocoran plasma positif Syok berat disertai dengan Trombositopenia Serologi tekanan darah dan nadi (<100.000/µl), bukti ada Dengue tidak terukur kebocoran plasma positif Gejala diatas ditambah perdarahan spontan DBD III Gejala diatas ditambah Serologi tidak kebocoran Dengue positif gelisah) DBD IV MALARIA Definisi Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali. Dapat berlangsung akut ataupun kronik. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa komplikasi ataupun mengalami komplikasi sistemik yang dikenal sebagai malaria berat. ETIOLOGI/PENYEBAB Plasmodium parasit (protozoa) Hidup dalam organ dan pembuluh darah manusia Empat spesies penyebab penyakit pada manusia dgn manifestasi klinis berbeda ◦ Plasmodium vivax malaria tertiana malaria tropikana ◦ Plasmodium malariae malaria kuartana ◦ Plasmodium ovale malaria ovale ◦ Plasmodium falciparum 28 29 Patogenesis Malaria Patogenesis malaria ada 2 cara, yaitu : ◦ Alami, melalui gigitan nyamuk ke manusia. ◦ Induksi, jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia melalui transfuse, suntikan, atau pada bayi baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (kongenital). Manifestasi Klinis Masa tunas ◦ P. vivax dan falciparum antara 10-14 hari ◦ P. malariae antara 18 hari sampai 6 minggu ◦ Pada masa prodormal gejala tidak khas : menggigil, demam, nyeri kepala, nyeri otot (terutama punggung), nafsu makan menurun, dan cepat lelah. ◦ Gejala khas : serangan berulang paroksismal dari rangkaian gejala menggigil-demam-berkeringat Serangan Demam ◦ P. vivax : terjadi tiap hari ketiga (malaria tertiana), ◦ P. falciparum : <48 jam (malaria tropika/ subtertiana) ◦ P. malariae : tiap 72 jam (malaria kuartana). Gejala-gejala lain : ikterus, anemia, splenomegali, hipotensi postural, urobilinuria, dan kadang-kadang diare. Diagnosis Anamnesis : ◦ Penderita baru bepergian ke daerah endemis malaria. ◦ Adanya rangkaian gejala : menggigil, demam tinggi, berkeringat banyak, disusul stadium sembuh, gejala tersebut bersifat serangan berulang (paroksismal). ◦ Air seni berwarna merah seperti teh, nyeri kepala dan otot (terutama otot punggung), nafsu makan menurun. Fisik : ◦ pucat, anemia, ikterus, hipotensi postural, hepatomegali, splenomegali. Dengan pengobatan anti malaria penderita sembuh. Diagnosis Laboratorium ◦ Air seni berwarna merah seperti air teh karena mengandung urobilin P. ovale : ◦ mirip P. vivax, hanya eritrosit yang mengandung parasit berbentuk oval. ◦ Anemia hemolitik ◦ Pada sediaan darah tipis dan tebal nampak adanya parasit malaria di dalam eritrosit (pengecatan Giemsa atau wright). ◦ pada sediaan tipis, nampak parasit berbentuk pita (band), skizon berbentuk bunga mawar dan trofozoid bulat kecil-kecil nampak kompak dengan tumpukan pigmen yang kadangkadang menutupi sitoplasma/ inti atau keduanya. P. vivax : ◦ pada hapusan darah tipis maupun tebal dapat dilihat eritrosit yang mengandung parasit membesar, terdapat titik Schoffner dan sitoplasmanya berbentuk ameboid. P. malariae : P. falciparum : ◦ pada sediaan darah tipis, nampak gametosit berbentuk pisang ; terdapat bentuk maurer. P. vivax P. ovale P. falciparum P. malariae 35 Penatalaksanaan Atasi penyebab utama ◦ Infeksi antibiotik Antipiretik ◦ Acetaminofen/Paracetamol ◦ Ibuprofen Kortikosteroid Kompres air hangat Vitamin Perbanyak makan buah dan sayur Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh Pekerja KEMENKES (2015) Meningkatkan kemampuan otak produksi sel otak >>,Hormon kortisol<<, endorfin >> Membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah HDL >>, LDL << Menurunkan kadar kolesterol, Penurunan berat badan Dapat berpikir lebih tajam dan lebih kreatif Mengurangi kebiasaan buruk merokok , makanan manis berlebih Mengontrol berat badan KEMENKES (2015) Menyehatkan Ginjal Mengeluarkan racun dalam tubuh metabolisme lemak Mencegah diabetes Menyerap banyak nutrisi, Metabolisme akan menjadi lebih efisienhormon adiponectin >> Meningkatkan sistem kekebalan tubuh limfosit >> 10 x Mengatasi sakit sendi atau encok sel penetral/netrofil >> Panduan cara berpuasa yang baik dan benar