Nama : Tesa Esti Rahayu NIM : 1603716 Mata Kuliah : Pendalaman Materi Seni SD Dosen Pengampu : Aini Diajukan untuk memenuhi tugas Pendalaman Materi Seni SD (Seni Rupa) PENDAHULUAN: BASIC MATERI SENI RUPA DI SD A. Pengertian Seni Rupa “Seni adalah segala kegiatan dan hasil karya manusia yang mengutarakan pengalaman batinnya yang karena disajikan secara unik dan menarik memungkinkan timbulnya pengalaman atau kegiatan batin pula pada diri orang lain yang menghayatinya.” (Soedarso, 1990: 1) (Probosiwi) Seni merupakan suatu aktivitas yang bersifat spontan namun dapat dikontrol, berjalan secara alami, mengerahkan kemampuan atau keahlian manusia dalam membuat karya yang dapat dikemas dalam wujud kerajinan, arsitektur, industri, kesehatan, pemerintahan, hukum, agama, serta pendidikan. (Probosiwi) Seni juga bisa dikatakan sebagai ekspresi gagasan atau perasan manusia yang diwujudkan melalui pola kelakuan yang menghasilkan karya estetis, bermakna, wujud ekspresi rohani/ jiwa/ perasaan manusia, dan mengandung makna simbolis. Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga diartika sebagai hasil ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, alam keindahan, dan segala hal yang melebihi keasliannya. Pemahaman lainnya adalah klasifikasi objek-objek terhadap kriteria tertentu yang diciptakan menjadi suatu struktur, sehingga dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba. (Probosiwi) Seni Rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga diartikan sebagai hasil ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-objek terhadap kriteria tertentu yang diciptakan menjadi suatu struktur sehingga dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba. (Bahtiar, Ahmad: 2) B. Unsur-Unsur dan Prinsip Seni Rupa Seni rupa dibangun dari berberapa unsur yang keterkaitan yang padu sehingga dapat dinikmati secara utuh. Unsur-unsur seni rupa merupakan unsur yang digunakan untukmewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur seni rupa yaitu sebagai berikut: 1. Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi dari berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme. 2. Garis adalah unsur seni rupa sebagai hasil dari penggambungan unsur titik. Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan dari garis lurus, panjang, lengkung, pendek, vertikal, horizontal, diagonal, berombak, patah-patah, siral, putusputus dan lain-lain. Macam-macam garis tersebut akan menimbulkan kesankesan tertentu seperti garis lurus berkesan tegak dan keras, garis patah-patah terkesan kaku, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, dan garis spiral berkesan lentur. Selain itu, garis juga memberikan kesan watak sehingga dapat digunakan sebagai perlambaan misalnya. a. Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan. b. Garis halus, melengkung-melengkung berirama mengesankan kelembutan kewanitaan c. Garis miring, melambangkan akan kegoncangan, gerak, tidak stabil. d. Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan atau melangmbangkan kekuasaan. e. Sedangkan, berdasarkan wujud garisnya yaitu sebagai berikut.. f. Garis nyata, ialah garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung. g. Garis semu, yaitu garis yang muncul karena terdapat kesan balance pada bidang, warna atau ruang. 3. Bidang adalah pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga dapat membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang memiliki sisi panjang, dan lebar dengan memiliki ukuran. 4. Bentuk adalah unsur seni rupa dari gabungan berbagai bidang. Bentuk dikelompokkan dalam 2 macam yaitu sebagai berikut a. Bentuk Geografis, ialah bentuk yang terdapat ilmu ukur seperti 1) Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok 2) Bentuk silindris, contohnya tabung, bola dan kerucut. b. Bentuk Nongeometris, adalah bentuk yang meniru bentuk alam, seperti hewan, manusia dan tumbuhan 5. Ruang adalah unsur seni rupa dengan dua sifat. Dalam seni rupa dua dimensi, ruang besifat semu sedangkan dalam seni rupa tiga dimensi, ruang bersifat nyata. Ruang juga digolongkan menjadi dua yaitu Ruang dalam bentuk nyata, seperti ruangan kamar, ruangan patung. Ruangan dalam bentuk khayalan (ilusi) seperti ruangan yang terkesan dari lukisan. 6. Warna adalah unsur seni rupa yang menimbulkan kesan dari pantulan cahaya pada mata. Warna dikelompokkan dalam beberapa macam yaitu sebagai berikut.. 1) Warna Primer, adalah warna dasar yang tidak diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari warna merah, kuning dan biru. 2) 2) Warna Sekunder, adalah warna yang dapatkan dari campuran dua warna primer dalam takaran tertentu. 3) Warna Tersier, adalah warna yang didapatkan dari pencampuran warna sekunder 4) Warna Analogus, adalah deretan warna yang letaknya berdampingan dalam satu lingkaran warna atau berdekatan, seperti deretan warna hijau ke warna kuning. 5) Warna Komplementer, adalah warna yang kontras dan letaknya bersebrangan yang dibentuk dalam satu lingkaran warna, misalnya warna merah dengan hijau, warna kuning dengan warna ungu. 7. Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda memiliki sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dapat dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan teksur semu adalah kesan yang tidak sama antara penglihatan dan perabaan. 8. Gelap Terang adalah unsur yang bergantung dari intensitas cahaya. Semakin besar intensitassuatu cahaya maka semakin terang, sedangkan semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap terang dibuat menurut gradiensi dan pemilihan warna yang ada. (Ahmad Bahtiar: 3) Prinsip-Prinsip dalam karya seni rupa adalah unsur non fisik berupa kaidah atau aturan baku yang diyakini oleh beberapa seniman dapat membentuk sebuah karya seni yang baik dan indah. Kaidah atau aturan baku ini disebut komposisi, berasal dari bahasa latin compositio yang artinya menyusun atau menggabungkan menjadi satu. 1. Kesatuan (unity) adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan 2. Keseimbangan (balance), adalah penyusunan unsur-unsur yang berbeda atau berlawanan tetapi memiliki keterpaduan dan saling mengisi atau menyeimbangkan. Keseimbangan ini ada yang simetris, yaitu menunjukkan atau menggambarkan beberapa unsur yang sama diletakkan dalam susunan yang sama (kiri-kanan, atas-bawah, dll.) dan ada pula yang asimetris yaitu penyusunan unsurnya tidak ditempatkan secara sama namun tetap menunjukkan kesan keseimbangan. 3. Irama (rhythm) tidak hanya dikenal dalam seni musik. Dalam seni rupa, irama merupakan kesan gerak yang timbul dari penyusunan atau perpaduan unsurunsur seni dalam sebuah komposisi. Kesan gerak dalam irama tersebut dapat bersifat harmoni dan kontras, pengulangan (repetisi) atau variasi. (upiedu) 4. Penekanan (kontras) adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang men$olok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton. 5. Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya. 6. Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupunberasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda. (Imas Rahmawati) C. Jenis-Jenis Seni Rupa Macam-macam seni dikelomokkan menurut wujud, massa dan fungsinya (Ahmad Bahtiar) yaitu sebagai berikut. 1. Seni Rupa menurut Wujud/ dimensi a. Seni Rupa Dua Dimensi, adalah seni rupa dengan karya dua ukuran, yaitu panjang dan lebar. Seni rupa dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu arah yaitu dari arah depan. Contoh seni rupa dua dimensi adalah seni lukis, seni batik, sketsa, dan seni ilustrasi. b. Seni Rupa Tiga Dimensi, adalah seni rupa yang yang memiliki tiga ukuran panjang, lebar dan tinggi atau tebal (memiliki volume). Hasil dari karya seni dapat dinikmati atau dihayati dari sembarang arah pandang. Contoh seni rupa tiga dimensi adalah seni kriya, seni taman, seni bangunan, dekorasi dan lain-lain. 2. Seni Rupa menurut Periodisasi zaman a. Seni Rupa Tradisional, adalah seni rupa yang dibuat dengan pola, aturan, atau pakem tertentu sebagai pedoman dalam berkarya seni dan dibuat berulang-ulang tanpa merubah bentuk aslinya. Aturan-aturan umum terkait dengan penciptaan bentuk, ola, corak, penggunaan warna, bahan dan ukuran, Aspek-aspek berkarya seni seni rupa tradisional misalnya masih dipertahankan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi sampai sekarang. Sehingga seni rupa bersifat statis, sejak dulu hingga sekarang bentuk dan coraknya tidak mengalami perubahan. b. Seni Rupa Modern, adalah karya seni yang ditandai dengan munculnya kreativitas untuk mencitakan hal yang baru yang belum pernah ada sebelumnya. Unsur kebaharuan menjadi sangat penting dan harus ada untuk memberikan karya seni rupa modern yang mengutamakan aspek kreativitas dalam berkarya sehingga tercipta suatu karya yang baru. Sehingga seni rupa modern bersifat lebih individualis. Contoh seni rupa modern berupa lukisan, grafis, patung dan kriya. c. Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang pemunculannya dipengaruhi oleh waktu dimana karya seni tersebut diciptakan. Seni rupa kontemporer bersifat kekinian dan temporer yang diangkat dari seni rupa kontemporer mengenai situasi dan kondisi saat karya tersebut diciptakan yang biasa untuk ekspresi pribadi seniman dan mengungkapkan daya fantasi, imajinasi, maupun dengan cita-cita harapan yang dikaitkan mengenai situasi dan kondisi kapan karya tersebut diciptakan. 3. Seni Rupa menurut Fungsinya a. Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang diciptakan bukan untuk tujuan digunakan melainkan untuk mengungkapkan ide dari penciptanya dan hanya mengutamakan nilai keindahan. Seni rupa terapan, bebas untuk semua orang dalam mengungkapkan keinginan, harapan, impian, khayalan dalam karya seninya. Contoh seni rupa murni yaitu lukisan, patung dan grafis. b. Seni Rupa Terapan, adalah seni rupa yang dihadirkan dari tujuan praktis. Karya yang digunakan dari benda-benda dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Contoh seni rupa terapan, yaitu seni bangunan (arsitektur), seni kain, seni ilustri, seni kerajinan tangan dan seni dekorasi. D. Cabang-Cabang Seni Rupa 1. Seni Lukis Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti garis, bidang, warna dan tekstur pada bidang dua dimensi. Aliran-aliran dalam seni rupa yang muncul ada yang selaras, saling meneruskan, atau menentang aliran sebelumnya diantaranya adalah: (a). Klasisis, (b) Neo-Klasisis, (c) Romantis (d) Naturalis, (e) Impresionis, (f) Post-Impresionis, (g) Ekspresionis, (h) Fauvis, (i) Kubis, (j) Futuris, (k) Abstraksionis, (l) Dadais, (m) Surealis, (n) Pop-Art. 2. Seni Patung Karya seni patung diwujudkan melalui pengolahan unsur-unsur seni rupa pada bidang tiga dimensi. Bahan dan teknik perwujudan pada karya seni patung beraneka ragam. Bahan yang digunakan dapat berupa bahan alami seperti kayu dan batu, bahan logam seperti besi dan perunggu atau bahan sintetis seperti plastic resin dan fibre glass (serat kaca). Sedangkan teknik yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang dipakai seperti teknik pahat, ukir, cor dsb. 3. Seni Grafis (Cetak) Seni grafis adalah cabang seni rupa yang tergolong ke dalam bentuk dua dimensi. Berbeda dengan seni lukis yang umumnya merupakan karya-karya tunggal, kekhasan dari karya grafis adalah sifatnya yang bisa direproduksi atau diperbanyak. Pada awalnya Seni grafis merupakan keterampilan untuk mencetak atau memperbanyak tulisan. Sesuai dengan proses pencetakannya karya seni grafis terbagi menjadi empat jenis: (a). Cetak tinggi, (b) Cetak dalam, (c) Cetak saring, (d) Cetak datar 4. Seni Kria Seni kria adalah hasil kebudayaan fisik yang lahir karena adanya tantangan dari lingkungan dan diri kriawan. Seni kria diartikan sebagai hasil daya cipta manusia melalui keterampilan tangan untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya, serta umumnya dibuat dari bahan-bahan alam. Perkembangan seni kria sejalan dengan pertumbuhan seni rupa pada umumnya. Seni kria dimulai sejak zaman Batu dan Logam, kemudian disambung dengan berkembangnya kebudayaan Hindu di Indonesia, munculnya kekuasaan. kerajaan Islam, masuknya zaman kolonialisme bangsa-bangsa Eropa hingga abad modern saat ini. Jenis-jenis seni kria sering pula dinamai berdasarkan bahan pembentukan atau mediumnya seperti kria kayu, kria logam, kria serat, kria kulit, kria tekstil, kria kaca, kria batu dsb. Selain berdasarkan bahannya beberapa kenis kria dinamai atau dikategorikan berdasarkan teknik pembuatannya seperti kria batik, kria anyam, kria sungging, kria ukir dsb. 5. Seni Bangunan (Arsitektur) Pada dasarnya seni bangunan merupakan bagian dari seni rupa, tetapi karena kekhususan yang dimilikinya seringkali seni bangunan dikelompokan tersendiri dalam seni arsitektur. 6. Desain Desain merupakan kegiatan reka letak atau perancangan. Pada dasarnya semua karya seni rupa melalui proses perancangan sebelum diproduksi atau diwujudkan dalam bentuk jadi yang sesungguhnya. Pengertian desain saat ini lebih sering digunakan untuk menunjukkan proses perancangan karya-karya seni rupa terapan (useful art). Beberapa jenis desain yang dikenal di Indonesia antara lain (a) Desain Komunikasi Visual, (b) Desain Interior (c) Desain Produk dll. (upiedu) E. Berbagai macam aktivitas pembelajaran seni rupa di sekolah dasar F. Fungsi Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar G. Aplikasi Fungsi Seni dalam Pembelajaran Seni Rupa di SD Probosiwi. (2017). Pengetahuan Dasar Seni Rupa dan Keterampilan serta Pembuatan Bahan Ajar dengan Teknik Montase. Jurnal Pemberdayaan, Vol.1, No. 2, Oktober ISSN: 2580-2569 2017, hal. 275-284. Anonym. Kegiatan Belajar 1: Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa. [Online]. Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FPSD/JUR._PEND._ SENI_RUPA/197206131999031-BANDI_SOBANDI/1-BBM_Seni_Rupa_ Dasar/Modul_2/KB_1_Unsur2_dan_Prinsip2_Dasar_Sen_Rup.pdf Rahmawati, Imas. Unsur dan Prinsip Seni Rupa. [Online]. Diakses dari https://www.academia.edu/19814302/Unsur_dan_prinsip_seni_rupa Ahmad Bahtiar. Pendidikan Seni Rupa SD. https://www.academia.edu/23584235/Pendidikan_Seni_Rupa_SD_Ahmad_Ba htiar_E1E014002