MAKALAH SULFUR (S) diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Anorganik 2 Dosen Pengampu: Drs. Ali Kusrijadi, M, Si. disusun oleh: Siti Robiah 1602296 PROGRAM STUDI KIMIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2018 SULFUR Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang memiliki wujud padatan , tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat berupa Kristal yang berwarna kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Belerang adalah unsur kimia yang tergolong kedalam non logam. Belerang muncul dalam berbagai bentuk dan senyawa. Hal ini digunakan secara luas di berbagai banyak industry, seperti ion, sulfide, dan sulfat. Selain dalam bidang industri, belerang juga merupakan bagian penting dari semua organisme hidup, dan juga digunakan sebagai sumber makanan oleh beberapa bakteri, seperti ditemukan disekitar ventilasi hidrotermal. Dalam bentuk murni, belerang memiliki sejumlah alotrop. Unsur alotropik adalah unsur yang dapat memiliki sejumlah struktur murni. Contoh lainnyayaitu karbon, karbon adalah unsur alotropik terkenal, yang muncul dalam bentuk berlian dan batu bara. Sebagian besar alotropik belerang adalah kristal dalam struktur, meskiupun salah satunya terbuat dari plastik secara alami. Yang paling terkenal, muncul dalam bentuk Kristal berbau kuning dan juga agak rapuh. Banyak yang mengetahui bahwa belerang tidak berbau, aroma bau tersebut yang terkait dengan unsur ini sebenarnya adalah hidrogen sulfide, senyawa belerang yang berbahaya. Unsur yang sangat reaktif digunakan dalam sejumlah aplikasi termasuk pembuatan obat mesin, insektisida dan resep. Hal ini juga bagian dari vulkanisasi karet. Hal tersebut merupakan dasar untuk senyawa yang digunakan seperti asam sulfat. Di alam, belerang dapat ditemukan dalam senyawa seperti galena dan cinnabar, dan juga mungkin muncul dalam deposit murni, terutama disekitar gunung berapi dan air mineral. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang terjadi secara alamiah di daerah pegunungan dan hujan tropis. Sulfur atau belerang tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gypsum garam Epsom, selestit, barit dan lainlain. Belerang adalah unsur kimia bukan logam yang muncul dalam berbagai bentuk dan senyawa. Hal ini digunakan secara luas di banyak industri, seperti ion, sulfida dan sulfat. Selain memiliki aplikasi industri, belerang juga merupakan bagian penting dari semua organisme hidup, dan juga digunakan sebagai sumber makanan oleh beberapa bakteri, seperti yang ditemukan di sekitar ventilasi hidrotermal. Dalam bentuk murni, belerang memiliki sejumlah alotrop. Unsur alotropik adalah unsur yang dapat memiliki sejumlah struktur murni; karbon adalah unsur alotropik terkenal, muncul dalam bentuk berlian dan batu bara. Sebagian besar alotrop belerang adalah kristal dalam struktur, meskipun salah satu lainnya terbuat dari plastik secara alami. Yang paling terkenal muncul, dalam bentuk kristal berbau kuning yang juga agak rapuh. Banyak orang yang terkejut mengetahui bahwa belerang tidak berbau; aroma telur busuk yang terkait dengan unsur ini sebenarnya hidrogen sulfida, senyawa belerang yang berbahaya. Unsur yang sangat reaktif digunakan dalam sejumlah aplikasi termasuk pembuatan obat mesiu, insektisida, dan resep. Hal ini juga bagian dari proses vulkanisasi karet, dan itu adalah dasar untuk senyawa yang digunakan seperti asam sulfat. Di alam, belerang dapat ditemukan dalam senyawa seperti galena dan cinnabar, dan juga mungkin muncul dalam deposit murni, terutama di sekitar gunung berapi dan mata air mineral. Sampai awal abad ini,kebanyakan belerang diperoleh dari sumber gunung berapi. Kemudian seorang Insinyur Amerika, Herman Frasch, menciptakan suatu metode yang cerdik, yang pada saat ini digunakan untuk menambang belerang. Sebuah lubang atau sumur, dibor didalam tanah sampai stratum yang mengandung belerang, dan tiga pipa yang sepusat (konsentrik) diturunkan kedalam lubang ini. Belerang dilelehkan dalam lapisan batu (karang) tersebut dengan air yang lewat didih (superheated), air ini dipertahankan di bawah tekanan yang cukup, sehingga dapat dipanaskan sampai kira-kira 180◦C. udara tekan mendorong campuran air belerang yang meleleh ke atas permukaan tanah untuk dipisahkan. Kemudian belerang dipompakan ke dalam tangki penyimpanan, dimana ia mendingin dan membeku, sehingga menjadi bagian dari sebuah blok belerang yang raksasa, dengan ukuran panjang 120 m, lebar 60 m, dan tinggi 30 m. Belerang adalah unsur kedua dalam kolom keenam belas dari tabel periodik. Hal ini diklasifikasikan sebagai unsur nonlogam. Atom belerang memiliki 16 elektron dan 16 proton dengan 6 elektron valensi di kulit terluar. Belerang adalah unsur kesepuluh yang paling melimpah di alam semesta. Belerang dapat lebih dari 30 bentuk alotrop berbeda (struktur Kristal). A. Senyawa Senyawa organik yang mengandung unsur belerang diantaranya yaitu kalsium sulfida, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang oksida, dan asam sulfida. Senyawa-senyawa tersebut adalah senyawa dari belerang yang sangat penting. 1. Asam Sulfat Senyawa belerang yang penting adalah asam sulfat. Asam sulfat banyak digunakan dalam industri pupuk, detergen, bahan peledak, obat-obatan, zat pewarna, plastik, pembersih minyak bumi, pembersih logam dari karat, dan menetralkan basa. Ada dua macam proses untuk membuat asam sulfat, yaitu proses kamar timbale dan proses kontak. a. Pembuatan 1) Pembuatan Asam Sulfat (Proses Kontak) Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak industri lainnya yang berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang dikenal dengan proses kontak. Reaksi yang terjadi dapat diringkas sebagai berikut: a) Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida b) Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida. c) Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat. d) Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat. Reaksi: S(s) + O2(g) → SO2 (g) H2S2O7(aq)+H2O(l)→ 2H2SO4(aq) Kadar asam sulfat yang dihasilkan = 98% 2) Pembuatan H2SO4 dengan proses kamar timbal Proses kamar timbal sudah digunakan lebih kurang 200 tahun yang lalu. Proses tersebut menggunakan ruang reactor yang dinding nya dilapisi timbal (Pb), oleh sebab itu dinamakanproses kamar timbale. Dalam ruang itu, dihasilkan H2SO4. Lapisan Pb akan bereaksi dengan H2SO4 membentuk endapan atau lapisan tipis PbSO4 yang menahan reaksi lebih lanjut dengan H2SO4. Bahan dasar pembuatan H2SO4 tersebut adalah belerang yang dibakar, membentuk gas SO2. Gas SO2 yang bertemperatur tinggi kemudian direaksikan dengan uap nitrogen dioksida yang berfungsi sebagai katalisator dan selanjutnya digunakan untuk membuat gas SO3. Selanjutnya gas SO3 dimasukkan atau dipompakan kedalam kamar timbaldan direaksikan dengan air, membentuk H2SO4. b. Sifat Asam sulfat bukanlah oksidator yang sangat kuat, namun merupakan dehydrator yang sangat kuat bagi karbohidrat dan zat organik lainnya, sering kali memecahkan senyawa karbohidrat menjadi unsur karbon. Sifat korosif asam sulfat dapat merusak benda-benda dari logam, karena logam akan teroksidasi baik dengan asam sulfat encer maupun pekat. Asam sulfat pekat dapat menarik molekul air dari senyawa-senyawa lain dalam proses dehidrasi. Biasanya asam sulfat dipikirkan hanya sebagai asam saja, namun sesungguhnya asam sulfat dapat bereaksi menurut lima cara yang berbeda, yaitu sebagai suatu asam, pengering terhadap air, pengoksidasi, agen sulfonasi dan sebagai suatu basa. 2. Hydrogen Sulfida a. Kejadian dan pembuatan Hydrogen sulfida terdapat dalam kuantitas yang besar dalam gas alam. Dalam labolatorium, hydrogen sulfida biasa disediakan dengan cara mereaksikan besi (II) sulfide dengan asam klorida encer . b. Sifat-sifat hydrogen sulfide Sifat fisika Hydrogen sulfida merupakan gas yang tidak berwarna, baunya tajam. Bila konsentrasi di udara hingga 10 ppm menyebabkan kematian. Sifat kimia a) Sebagai asam Merupakan asam lemah. Bila terdpat ion-ion hidroksil akan terbentuk hydrogen sulfida dan sulfida. b) Sebagai pereduksi Hydrogen sulfida terbakar di udara dan menghasilkan belerang, namun belerang akan terbakar dan terbentuk belerang dioksida. 3. Sulfida Sulfida logam kurang bersifat ion daripada oksidanya. Hidrolisis sulfida bersifat parsial pada kedaan dingin, namun pada pendidihan menjadi sempurna karena gas hydrogen sulfida yang terbentuk cepat menguap. Sebagian besar sulfida-sulfida logam bersifat kovalen, dan tidak larut dalam air . 4. Belerang Oksida a. Belerang dioksida Pembuatan: Belerang dioksida ketika ada belerang yang terbentuk diudara. Dalam labolatorium, dihasilkan melalui reaksi suatu sulfit dengan asam sulfat encer, atau hydrogen sulfit dengan asam kuat encer . Sifat fisika: Merupakan gas yang tidak berwarna, baunya menusuk . Titik didihnya -10 OC dan mencair pada suhu 2 OC dengan tekanan 3 atm. Sifat kimia: Bila dilarutkan dalam air, sebagian kecil dari yang larut bereaksi membentuk asam sulfit. Belerang dioksida yang berada diudara merupakan sumber hujan asam. b. Belerang trioksida Belerang trioksida SO3, terbentuk bila belerang belerang dioksida dipanaskan dengan oksigen dengan disertai suatu katalis. Pada suhu kamar belerang trioksida merupakan cairan yang tidak berwarna. Pembuatan: Dibuat dengan melewatkan campuran belerang dioksida dan oksigen melalui katalisator platina pada suhu ±400 O C, kemudian dikondensasikan sebagai padatan putih. Sifat fisika: Belerang trioksida bberapa berbentuk polimetrik . Sifat kimia: Merupakan oksida asam yang kuat. Berubah menjadi asap ketika udara lembab, dan bereaksi secara keras dengan air membentuk asam sulfat. B. RUMUS Belerang merupakan salah satu unsur kimia dari alam dimana terdapat rumus kimia belerang tersendiri. Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin berwarna kuning. Rumus kimia belerang yaitu s. C. SIFAT Sifat fisika Dengan bertambah besarnya nomor atom, kecenderungan yang penting adalah 1) Kenaikan titik leleh dan titik didihnya 2) Bertambah besarnya jari-jari atom 3) Berkurangnya energy ionisasi dan keelektronegatifan Sifat fisika belerang yaitu: Penampilan pada suhu kamar Kuning, getas, zat padat Rumus molekul biasa S8 Titik leleh (◦C) 115,2 Titik didih (◦C) 444,6 Energi pengionan eV/atom 10,4 kJ/mol 1,000 Jari-jari kovalen(Å) 1,02 Jari-jari ion (E2-), Å 1,82 Struktur elektron 2,8,6 keelektronegatifan 2,5 Massa jenis (gr/cm3) 2,07 Sifat kimia Belerang merupakan unsur halogen. Keelektronegatifannya lebih rendah daripada keelektronegatifan oksigen. Senyawa ini menunjukan derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan derajat kovalen ikatanya, sehingga mengakibatkan derajat ikatan hidrogennya menjadi lebih kecil. Unsur belerang memiliki banyak alotrop seperti, S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18 dan sebagainya yang mencerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Keelektronegativitas atom belerang yaitu 2,58 (skala pauling) dan jari-jari atomny 100 pm. Suatu sifat khas yang jelas pada unsur-unsur grup VI A adalah bahwa atom-atom mereka hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s2p6 dari gas mulia. Karena itu unsur pada golongan VI A sering bereaksi sebagai zat pengoksidasidengan mencapai keadaan oksida -2. Belerang dapat dioksidasikan oleh zat-zat pengoksida kuat, misalnya, oksigen atau beberapa halogen. Bila teroksidasi unsure ini cenderung ada dalam keadaan oksida, +2, +4, atau +6. Contohnya adalah +2 yaitu SCl2, +4 yaitu SO2, dan +6 yaitu SO3 . Terhadap logam, belerang bertindak sebagai penerima elektron terhadap kebanyakan nonlogam, sebagai penyumbang (donor). Faktanya adalah baik zat pengoksida, maupun zat pereduksi menjelaskan mengapa bergabung dengan semua unsur kecuali emas, platinum, dan gas mulia. Namun, belerang tidak sangat reaktif, selain ketika dipanaskan diatas titik lelehnya D. REAKSI Reaksi khas Dengan logam: persamaan berikut menggambarkan jenis reaksi yang terjadi antara suatu logam dengan anggota keluarga belerang Fe + S → FeS Fe + Se → FeSe Fe + Te → FeTe Lazimnya, belerang bereaksi lebih kuat daripada selenium dan tellurium, dan kurang kuat daripada oksigen. Panas yang dilepaskan bila suatu logam bubuk dioksidasikan dengan belerang bubuk, mungkin cukup besar untuk membuat produknya menjadi merah karena panas. Melainkan, beberapa logam diantaranya tembaga, perak, dan merkurium menunjukkan afinitas kimia yang lebih besar terhadap belerang daripada terhadap oksigen. Dengan non logam tertentu: belerang bereksi dengan karbon panas , membentuk karbon disulfide, CS2, yang berwujud cair dan tak berwarna. Dengan boron panas, belerang membentuk boron trisulfida, B2S3 yang berwujud padat. Belerang terbakar dalam oksigen dan dalam flour dengan masingmasing membentuk oksida gas, SO2 dan SO3, dan flourida gas SF6. Belerang bereaksi kurang dahsyat dengan khlor, membentuk belerang monoklorida, S2Cl2, yang cair. Belerang heksaflourida mempunyai bangun octahedral simetris yang konsisten dengan momen dipole nya, 0 D. Hidbridisasi belerang diperkirakan adalah sp3d2. Bersama-sama dengan heksaflourida ini, juga diperoleh sejumlah kecil tetraflourida, SF4 dengan momen dipol 0,63 D. Bila gas hydrogen dialirkan dalam bentuk gelembung-gelembung melalui belerang yang meleleh, kedua unsur bereaksi dengan membentuk gas hydrogen sulfide: H2 + S → H2S Senyawaan H2Se dan H2Te juga dibuat dengan penggabungan langsung unsur-unsurnya. E. PEMBUATAN Belerang secara komersial dihasilkan dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunkan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk kedalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi. Namun sekarang proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari lading gas Albert. Proses ekstraksi Proses untuk mengekstraksi belerang dijelaskan sebagai berikut: 1. Proses Frasch Dapat diperoleh dengan proses Frasch, yaitu dengan memasukkan uap panas ke dalam tanah yang mengandung belerang melalui pipa agar mencair. Belerang yang telah mencair dipompa keluar dengan tekanan udara. Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga kedasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan kedalam pipa pertama. Pipa terakhir berdiameter 2,5 cm dimasukkan kedalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama. Mula-mula air bersuhu 165◦Celsius dialirkan kebawah melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain. Proses Frasch merupakan suatu proses pengeboran yang ditujukan untuk mendapatkan kembali simpanan belerang yang terkandung di dalam tanah. Proses ini ditemukan oleh Herman Frasch (1851-1914), seorang insinyur teknik kimia muda dari Jerman. Pada tahun 1868, Frasch mencoba peruntungannya dengan datang ke Amerika dimana kondisi saat itu Civil War (Perang Sipil) baru saja berakhir dan perekonomian disana mulai bergerak ke arah kemakmuran. Segera setelah kedatangannya, Frasch mendirikan industri laboratorium yang berada di Philadelphia, dan pada 1876, ia berhasil mematenkan proses pembuatan parafin dari minyak mentah. Hal Ini membuat Frasch menarik perhatian dari Standard Oil Company, yang kemudian mempekerjakan Frasch untuk bekerja di Cleveland, Ohio laboratorium. Disana, Frasch mengamati bahwa banyak dari sumur minyak yang tidak dapat dijual karena berisi komponen belerang. Jika minyak “asam” ini dibakar maka akan menghasilkan kualitas yang jelek dan bau yang menyengat bahkan setelah itu dimurnikan. Frasch akhirnya menemukan cara untuk menanggulangi ketidakmurnian ini. Dalam metode yang dia patenkan di tahun 1887, minyak sebelumnya didistilasi dahulu dengan tembaga oksida atau oksida logam lainnya dengan tujuan mengekstraksi sulfurnya. Setelah itu jumlah oksida yang dibutuhkan bisa didapatkan kembali dan digunakan lagi. Proses ini meningkatkan pasokan minyak yang bermanfaat bagi Amerika Serikat dan membantu mengatur tahapan baru dalam industri untuk merintis perindustrian mobil. diagram skema proses frasch Terobosan Frasch yang berikutnya adalah ide mengenai pengeboran untuk belerang-mineral yang digunakan untuk membuat asam sulfat (sulfuric acid), yang mana saat ini adalah industri yang paling penting yang diproduksi indutri kimia. Meskipun belerang adalah bahan padatan, Frasch percaya bahawa simpanan belerang dalam tanah mampu ia lelehkan dan kemudian dipompa ke atas permukaan, dengan demikian makin banyak minyak yang dapat diproduksi. Pada saat itu, di pulau Mediterania tepatnya Sisilia memiliki hampir sebuah monopoli dari sumber daya alam belerang, di mana disana deposit belerang berada di tempat yang dangkal dan mudah ditambang. Sebagai tambahan, pekerja Sisilia menerima upah rendah dan kondisi yang kasar daripada penambang di Amerika . Texas dan Louisiana merupakan lahan tambang yang besar jumlah belerangnya , tetapi terletak jauh dibawah tanah, dilindungi oleh rawa-rawa dan pasir. Frasch pada tahun 1894 untuk kali pertama berusaha untuk melakukan pengeboran belerang di rawa Louisiana. Dia menyesuaikan metode yang digunakan sebelumnya untuk pertambangan garam larut dalam air. Untuk mencairkan belerang, air panas dipompakan melebihi titik normal didihnya ke dalam tanah melalui borehole. Setelah mengatasi berbagai masalah teknis, Frasch mengelola proses untuk mendapatkan campuran yg berupa lelehan belerang dan air. Frasch kemudian melakukan proses improvisasi dengan menggunakan kompresi udara dan memompa belerang ke permukaan. Meskipun banyak bahan bakar yang dikonsumsi untuk memanaskan air untuk meleburkan belerang, deposit minyak yang besar yang ditemukan cukup baik. Ditahun 1902, proses Frasch untuk produksi sulfur menjadi praktek yang bisa diterapkan secara umum , sehingga memberikan Amerika pasokan belerang dan asam sulfat sendiri untuknya . Ini merupakan salah satu langkah mengurangi ketergantungan Amerika Serikat dari Eropa untuk industri kimia. Saat ini, proses Frasch digunakan untuk menghasilkan hampir sepertiga dari semua komersial belerang. 2. Proses Claus Pada proses Claus, mula-mulagas alam dialirkan dalam etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi HOCH2CH2NH2 (l) + H2S (g) ⇌ HOCH2CH2NH2+ + HS-. Setelah dipisahkan campuran kemudian dihingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisanya membentuk belerang dan air. Persamaan reaksinya yaitu sebagai berikut: 2 H2S + 3O2 2SO2 + 2H2O4H2S +2SO2 6S + 4H2O 3. Pemanasan Pirit Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi belerang dan FeS. Persamaan reaksinya yaitu: FeS2 FeS + S. F. PENGGUNAAN Belerang murni yang ditemukan dari sumber alam biasanya tidak memiliki rasa, tidak menimbulkan bau, memiliki bentuk yang padat, warna kekunigan dan tidak memiliki sifat larut dalam air. Belerang juga tidak bisa menjadi penghantar listrik dan tidak bisa bereksi dengan logam emas. Sumber belerang yang masih berada dalam alam biasanya akan membentuk senyawa lain dengan mineral bukan logam. Berikut ini adalah beberapa karakteristik belerang dari alam: Belerang akan menimbulkan warna biru jika terbakar karena akan membentuk sulfat dioksida dan menimbulkan bau yang sangat meyengat Belerang yang masih dalam bentuk bongkahan tidak akan bisa larut dalam air Belerang bisa menjadi polimer khusus jika dipanaskan diatur suhu 200 derajat celcius Belerang murni dapat ditemukan di bagian kerak bumi, lapisan pertambangan maupun dalam laut Sumber air panas yang mengandung belerang sering dipercaya menjadi tempat untuk menyembuhkan beberapa penyakitseperti penyakit kulit dan juga terapi kecantikan Banyaknya belerang yang berada dalam kerak bumi adalah kira-kira 0,1 persen bobot. Bila belerang terdapat unsur, biaanya bercampur dengan batu karang dan tanag campuran demikian bisa dipisahkan dengan memanaskan sampai belerang. Turunan utama belerang adalah asam sulfat (H2SO4), yang merupakan salah satu elemen penting dalam berbagai industri. Belerang juga digunakan dalam baterai, deterjen, fungisida, pupuk, bubuk mesiu, korek api, dan kembang api. Penggunaan belerang antara lain digunakan untuk membuat beton tahan korosi yang memiliki kekuatan besar, untuk pelarut, serta digunakan dalam industri kimia dan farmasi. Efek Kesehatan Belerang Semua makhluk hidup membutuhkan belerang. Unsur ini terutama penting bagi manusia karena merupakan bagian dari asam amino metionin, sehingga mutlak diperlukan. Asam amino sistein juga mengandung belerang. Rata-rata setiap orang membutuhkan di sekitar 900 mg belerang per hari. Unsur belerang tidak beracun, tapi banyak turunan belerang sederhana, seperti sulfur dioksida (SO2) dan hidrogen sulfida bersifat racun. Belerang umum ditemukan di alam sebagai sulfida. Melalui berbagai proses, belerang bisa berikatan dengan unsur lain sehingga menghasilkan senyawa yang berbahaya bagi manusia dan hewan. Berbagai senyawa berbahaya ini mungkin menimbulkan bau menyengat dan sering beracun. Efek merugikan yang mungkin timbul antara lain memicu iritasi mata dan tenggorokan, kerusakan otak melalui gangguan fungsi hipotalamus, serta kerusakan sistem saraf. Tes juga menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tertentu belerang (sulfur) dapat memicu kerusakan janin dan cacat bawaan. Beberapa manfaat belerang didalam kehidupan kita sehari-hari yang tidak pernah kita sadari, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Komponen produksi pupuk Belerang yang ditemukan secara langsung dari sumber alam memang tidak dapat digunaka secara langsung. Belerang harus dirubah dalam bentuk asal sulfat dengan metode pross pembakaran khusus. Setelah itu asam sulfat bisa menjadi campuran pembuatan beberapa jenis pupuk pertanian seperti ammonium sulfat dan fosfat. Hal ini seperti manfaat batubara sebagai barang tambang yang digunakan dalam industri pupuk. 2. Campuran bahan pewarna Belerang memiliki warna asli kuning cerah dan bau yang sangat menyengat. Belerang ini bisa diolah menjadi asam sulfat yang bisa menjadi komponen bubuk utama dalam zat pewarna. Beberapa jenis pewarna yang memakai asam sulfat adalah pewarna untuk produk tekstil, pewarna kimia untuk plastik dan semua benda kimia lain yang dipakai untuk industri seperti serat dan kertas. 3. Belerang untuk produksi asam sulfat Produksi asam sulfat biasanya mempergunakan manfaat oksigen, untuk proses pemberian lapisan pada tambang belerang. Hal ini akan membuat tambang belerang bisa diolah menjadi bahan khusus yang bisa dimanfaatkan untuk komponen bahan kimia pada beberapa industri seperti tekstil, produk kimia dan bahan peledak. 4. Bahan pembuatan korek api Bubuk belerang yang mengandung asam sulfat ternyata menjadi bahan pokok dalam pembuatan korek api. Proses ini akan membuat lapisan bubuk belerang memiliki warna yang lebih gelap dan mengkilap serta bisa memicu panas tinggi menyebabkan munculnya api. Kemudian, manfaat hutan yang menghasilkan kayu pinus, digunakan sebagai batang korek apinya. 5. Produksi kembang api Kembang api pada dasarnya dibuat dengan struktur bahan seperti bahan peledak atau mesiu. Belerang menjadi komponen utama yang telah dirubah menjadi bubuk peledak. Prinsip produksi bahan ini sama seperti pembuatan korek api dan telah dimodifikasi menjadi beberapa bentuk agar menimbulkan bunyi dan nyala percikan api yang cepat padam. Sifat dari bahan bubuk belerang ini sangat mudah terbakar dan meledak. 6. Pembuatan natrium tiosulfat Manfaat belerang juga menjadi bahan utama dalam pembuatan natrium tiosulfat. Produksi bahan ini digunakan untuk beberapa industri seperti industri pupuk pertanian, bahan kimia dan produksi tekstil. Belerang yang masih murni akan diolah dengan proses penambahan beberapa senyawa natrium sehingga menghasilkan turunan beberapa natrium tiosulfat. 7. Belerang dalam produksi industri karet Proses pengolahan karet murni membutuhkan belerang untuk membentuk karet agar mudah dibentuk. Pembakaran yang dihasilkan dari belerang mampu membuat panas yang cukup tinggi sehingga karet hitam yang diproduksi bisa menjadi lebih elastic dan mudah dibentuk. Proses ini bahkan sudah dilakukan dengan bahan belerang murni tanpa pengolahan. 8. Bahan utama disinfektan Produk disinfektan untuk tanaman pertanian memang sangat bermanfaat untuk para petani. Produk ini bisa mencegah kerusakan pada pertanian. Bahkan produk disinfektan juga bisa menyuburkan tanaman. Manfaat belerang digunakan sebagai bahan utama dalam produk disinfektan, yang telah diolah dengan penambahan senyawa natrium dan asam sehingga bisa menjadi pupuk cair. 9. Bahan pembersih air Manfaat air bersih sangat penting bagi kehidupan, dan belerang juga bisa merubah karakteristik air. Air yang keruh mengandung berbagai jenis bibit kuman, dan juga bisa dinetralkan dengan belerang. Namun belerang yang digunakan dalam sistem pengolahan air, yang sudah dibentuk menjadi sulfat. Produk ini memiliki warna yang putih mirip seperti bentuk kristal. Beberapa perusahaan air sering memakai produk ini untuk melarutkan kotoran dan mengendapkan lapisan kotoran pada bagian bawah permukaan air sehingga didapatkan air murni yang lebih bersih. 10. Campuran bahan kosmetik Selama ini, banyak yang mengetahui ekstrak manfaat buah-buahan atau sayuran yang digunakan dalam bahan kosmetik. Namun produk yang mengandung belerang sering dipakai sebagai bahan kosmetik atau produk perawatan kecantikan. Belerang mengandung senyawa yang dapat membunuh kuman penyebab jerawat, virus penyebab kudis dan penyakit kulit lain. Bahkan belerang juga mengandung zat keratotilik sehingga bisa membunuh bakteri atau jamur penyebab panu, kudis, dn kurap. DAFTAR PUSTAKA Keenan, Charles W. (1999). Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakata: Penerbit Erlangga Mulyadi, Tedi. ( 2015). Pengertian, Ciri, dan Sifat Belerang (Sulfur). [online] Tersedia di http://budisma.net/2015/02/pengertian-ciri-dan-sifatbelerang-sulfur.html diakses pada tanggal 13 Mei 2018 Pasaribu, Ega Saputri. (2017). Makalah Belerang. [online] Tersedia di http://kupdf.com/download/makalahbelerang_5a12d86e2b6f5bf79d7ab38_pdf# diakses pada tanggal 15 Mei 2018