Uploaded by User30887

SITIROBIAH 1602296 SULFUR

advertisement
MAKALAH
SULFUR (S)
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Anorganik 2
Dosen Pengampu: Drs. Ali Kusrijadi, M, Si.
disusun oleh:
Siti Robiah
1602296
PROGRAM STUDI KIMIA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
SULFUR
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang memiliki wujud
padatan , tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah
zat padat berupa Kristal yang berwarna kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan
sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Belerang
adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Belerang adalah unsur kimia yang tergolong kedalam non logam. Belerang
muncul dalam berbagai bentuk dan senyawa. Hal ini digunakan secara luas di
berbagai banyak industry, seperti ion, sulfide, dan sulfat. Selain dalam bidang industri,
belerang juga merupakan bagian penting dari semua organisme hidup, dan juga
digunakan sebagai sumber makanan oleh beberapa bakteri, seperti ditemukan
disekitar ventilasi hidrotermal.
Dalam bentuk murni, belerang memiliki sejumlah alotrop. Unsur alotropik
adalah unsur yang dapat memiliki sejumlah struktur murni. Contoh lainnyayaitu
karbon, karbon adalah unsur alotropik terkenal, yang muncul dalam bentuk berlian
dan batu bara.
Sebagian besar alotropik belerang adalah kristal dalam struktur, meskiupun
salah satunya terbuat dari plastik secara alami. Yang paling terkenal, muncul dalam
bentuk Kristal berbau kuning dan juga agak rapuh. Banyak yang mengetahui bahwa
belerang tidak berbau, aroma bau tersebut yang terkait dengan unsur ini sebenarnya
adalah hidrogen sulfide, senyawa belerang yang berbahaya.
Unsur yang sangat reaktif digunakan dalam sejumlah aplikasi termasuk
pembuatan obat mesin, insektisida dan resep. Hal ini juga bagian dari vulkanisasi
karet. Hal tersebut merupakan dasar untuk senyawa yang digunakan seperti asam
sulfat. Di alam, belerang dapat ditemukan dalam senyawa seperti galena dan cinnabar,
dan juga mungkin muncul dalam deposit murni, terutama disekitar gunung berapi dan
air mineral.
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W Wood mengusulkan bahwa terdapat
simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang terjadi secara
alamiah di daerah pegunungan dan hujan tropis. Sulfur atau belerang tersebar di alam
sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gypsum garam Epsom, selestit, barit dan lainlain.
Belerang adalah unsur kimia bukan logam yang muncul dalam berbagai
bentuk dan senyawa. Hal ini digunakan secara luas
di banyak industri, seperti
ion, sulfida dan sulfat. Selain memiliki aplikasi industri, belerang juga merupakan
bagian penting dari semua organisme hidup, dan juga digunakan sebagai sumber
makanan oleh beberapa bakteri, seperti yang
ditemukan di sekitar ventilasi
hidrotermal.
Dalam bentuk murni, belerang memiliki sejumlah alotrop. Unsur alotropik
adalah unsur yang dapat memiliki sejumlah struktur murni; karbon adalah unsur
alotropik terkenal, muncul dalam bentuk berlian dan batu bara.
Sebagian besar alotrop belerang adalah kristal dalam struktur, meskipun salah
satu lainnya terbuat dari plastik secara alami. Yang paling terkenal muncul, dalam
bentuk kristal berbau kuning yang juga agak rapuh. Banyak orang yang terkejut
mengetahui bahwa belerang tidak berbau; aroma telur busuk yang terkait dengan
unsur ini sebenarnya hidrogen sulfida, senyawa belerang yang berbahaya.
Unsur yang sangat reaktif digunakan dalam sejumlah aplikasi termasuk
pembuatan obat mesiu, insektisida, dan resep. Hal ini juga bagian dari proses
vulkanisasi karet, dan itu adalah dasar untuk senyawa yang digunakan seperti asam
sulfat. Di alam, belerang dapat ditemukan dalam senyawa seperti galena dan cinnabar,
dan juga mungkin muncul dalam deposit murni, terutama di sekitar gunung berapi
dan mata air mineral.
Sampai awal abad ini,kebanyakan belerang diperoleh dari sumber gunung
berapi. Kemudian seorang Insinyur Amerika, Herman Frasch, menciptakan suatu
metode yang cerdik, yang pada saat ini digunakan untuk menambang belerang.
Sebuah lubang atau sumur, dibor didalam tanah sampai stratum yang mengandung
belerang, dan tiga pipa yang sepusat (konsentrik) diturunkan kedalam lubang ini.
Belerang dilelehkan dalam lapisan batu (karang) tersebut dengan air yang lewat didih
(superheated), air ini dipertahankan di bawah tekanan yang cukup, sehingga dapat
dipanaskan sampai kira-kira 180◦C. udara tekan mendorong campuran air belerang
yang meleleh ke atas permukaan tanah untuk dipisahkan. Kemudian belerang
dipompakan ke dalam tangki penyimpanan, dimana ia mendingin dan membeku,
sehingga menjadi bagian dari sebuah blok belerang yang raksasa, dengan ukuran
panjang 120 m, lebar 60 m, dan tinggi 30 m.
Belerang adalah unsur kedua dalam kolom keenam belas dari tabel periodik.
Hal ini diklasifikasikan sebagai unsur nonlogam. Atom belerang memiliki 16 elektron
dan 16 proton dengan 6 elektron valensi di kulit terluar. Belerang adalah unsur
kesepuluh yang paling melimpah di alam semesta. Belerang dapat lebih dari 30
bentuk alotrop berbeda (struktur Kristal).
A. Senyawa
Senyawa organik yang mengandung unsur belerang diantaranya yaitu
kalsium sulfida, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang oksida, dan
asam sulfida. Senyawa-senyawa tersebut adalah senyawa dari belerang yang
sangat penting.
1. Asam Sulfat
Senyawa belerang yang penting adalah asam sulfat. Asam sulfat banyak
digunakan dalam industri pupuk, detergen, bahan peledak, obat-obatan, zat
pewarna, plastik, pembersih minyak bumi, pembersih logam dari karat, dan
menetralkan basa. Ada dua macam proses untuk membuat asam sulfat, yaitu
proses kamar timbale dan proses kontak.
a. Pembuatan
1) Pembuatan Asam Sulfat (Proses Kontak)
Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak industri lainnya yang
berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang
dikenal dengan proses kontak. Reaksi yang terjadi dapat diringkas
sebagai berikut:
a) Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida
b)
Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang
trioksida.
c) Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk
asam pirosulfat.
d) Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat
pekat.
Reaksi:
S(s) + O2(g) → SO2 (g)
H2S2O7(aq)+H2O(l)→ 2H2SO4(aq)
Kadar asam sulfat yang dihasilkan = 98%
2) Pembuatan H2SO4 dengan proses kamar timbal
Proses kamar timbal sudah digunakan lebih kurang 200 tahun yang lalu.
Proses tersebut menggunakan ruang reactor yang dinding nya dilapisi timbal
(Pb), oleh sebab itu dinamakanproses kamar timbale. Dalam ruang itu,
dihasilkan H2SO4. Lapisan Pb akan bereaksi dengan H2SO4 membentuk
endapan atau lapisan tipis PbSO4 yang menahan reaksi lebih lanjut dengan
H2SO4.
Bahan dasar pembuatan H2SO4 tersebut adalah belerang yang dibakar,
membentuk gas SO2. Gas SO2 yang bertemperatur tinggi kemudian
direaksikan dengan uap nitrogen dioksida yang berfungsi sebagai katalisator
dan selanjutnya digunakan untuk membuat gas SO3. Selanjutnya gas SO3
dimasukkan atau dipompakan kedalam kamar timbaldan direaksikan dengan
air, membentuk H2SO4.
b. Sifat
Asam sulfat bukanlah oksidator yang sangat kuat, namun merupakan
dehydrator yang sangat kuat bagi karbohidrat dan zat organik lainnya, sering
kali memecahkan senyawa karbohidrat menjadi unsur karbon.
Sifat korosif asam sulfat dapat merusak benda-benda dari logam, karena
logam akan teroksidasi baik dengan asam sulfat encer maupun pekat. Asam
sulfat pekat dapat menarik molekul air dari senyawa-senyawa lain dalam
proses dehidrasi.
Biasanya asam sulfat dipikirkan hanya sebagai asam saja, namun
sesungguhnya asam sulfat dapat bereaksi menurut lima cara yang berbeda,
yaitu sebagai suatu asam, pengering terhadap air, pengoksidasi, agen sulfonasi
dan sebagai suatu basa.
2. Hydrogen Sulfida
a. Kejadian dan pembuatan
Hydrogen sulfida terdapat dalam kuantitas yang besar dalam gas alam. Dalam
labolatorium, hydrogen sulfida biasa disediakan dengan cara mereaksikan besi
(II) sulfide dengan asam klorida encer .
b. Sifat-sifat hydrogen sulfide
Sifat fisika
Hydrogen sulfida merupakan gas yang tidak berwarna, baunya tajam. Bila
konsentrasi di udara hingga 10 ppm menyebabkan kematian.
Sifat kimia
a) Sebagai asam
Merupakan
asam
lemah.
Bila
terdpat
ion-ion
hidroksil
akan
terbentuk hydrogen sulfida dan sulfida.
b) Sebagai pereduksi
Hydrogen
sulfida
terbakar
di
udara
dan
menghasilkan
belerang,
namun belerang akan terbakar dan terbentuk belerang dioksida.
3. Sulfida
Sulfida logam kurang bersifat ion daripada oksidanya. Hidrolisis sulfida bersifat
parsial pada kedaan dingin, namun pada pendidihan menjadi sempurna karena gas
hydrogen sulfida yang terbentuk cepat menguap. Sebagian besar sulfida-sulfida
logam bersifat kovalen, dan tidak larut dalam air .
4. Belerang Oksida
a. Belerang dioksida
Pembuatan: Belerang dioksida ketika ada belerang yang terbentuk diudara.
Dalam labolatorium, dihasilkan melalui reaksi suatu sulfit dengan asam
sulfat encer, atau hydrogen sulfit dengan asam kuat encer .
Sifat fisika: Merupakan gas yang tidak berwarna, baunya menusuk . Titik
didihnya -10 OC dan mencair pada suhu 2 OC dengan tekanan 3 atm.
Sifat kimia: Bila dilarutkan dalam air, sebagian kecil dari yang larut
bereaksi membentuk asam sulfit. Belerang dioksida yang berada diudara
merupakan sumber hujan asam.
b. Belerang trioksida
Belerang trioksida SO3, terbentuk bila belerang belerang dioksida
dipanaskan dengan oksigen dengan disertai suatu katalis. Pada suhu kamar
belerang trioksida merupakan cairan yang tidak berwarna.
Pembuatan: Dibuat dengan melewatkan campuran belerang dioksida dan
oksigen melalui katalisator platina pada suhu ±400
O
C, kemudian
dikondensasikan sebagai padatan putih.
Sifat fisika: Belerang trioksida bberapa berbentuk polimetrik .
Sifat kimia: Merupakan oksida asam yang kuat. Berubah menjadi asap
ketika udara lembab, dan bereaksi secara keras dengan air membentuk
asam sulfat.
B. RUMUS
Belerang merupakan salah satu unsur kimia dari alam dimana terdapat rumus
kimia belerang tersendiri. Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan unsur
non-logam yang tidak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat
padat kristalin berwarna kuning.
Rumus kimia belerang yaitu
s.
C. SIFAT
Sifat fisika
Dengan bertambah besarnya nomor atom, kecenderungan yang penting adalah
1) Kenaikan titik leleh dan titik didihnya
2) Bertambah besarnya jari-jari atom
3) Berkurangnya energy ionisasi dan keelektronegatifan
Sifat fisika belerang yaitu:
Penampilan pada suhu kamar
Kuning, getas, zat padat
Rumus molekul biasa
S8
Titik leleh (◦C)
115,2
Titik didih (◦C)
444,6
Energi pengionan
eV/atom
10,4
kJ/mol
1,000
Jari-jari kovalen(Å)
1,02
Jari-jari ion (E2-), Å
1,82
Struktur elektron
2,8,6
keelektronegatifan
2,5
Massa jenis (gr/cm3)
2,07
Sifat kimia
Belerang merupakan unsur halogen. Keelektronegatifannya lebih
rendah daripada keelektronegatifan oksigen. Senyawa ini menunjukan derajat
ion yang lebih rendah dan kenaikan derajat kovalen ikatanya, sehingga
mengakibatkan derajat ikatan hidrogennya menjadi lebih kecil. Unsur
belerang memiliki banyak alotrop seperti, S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11,
S12, S18 dan sebagainya yang mencerminkan kemampuan katenasi atom
belerang. Keelektronegativitas atom belerang yaitu 2,58 (skala pauling) dan
jari-jari atomny 100 pm.
Suatu sifat khas yang jelas pada unsur-unsur grup VI A adalah bahwa
atom-atom mereka hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai
konfigurasi s2p6 dari gas mulia. Karena itu unsur pada golongan VI A sering
bereaksi sebagai zat pengoksidasidengan mencapai keadaan oksida -2.
Belerang dapat dioksidasikan oleh zat-zat pengoksida kuat, misalnya, oksigen
atau beberapa halogen. Bila teroksidasi unsure ini cenderung ada dalam
keadaan oksida, +2, +4, atau +6. Contohnya adalah +2 yaitu SCl2, +4 yaitu
SO2, dan +6 yaitu SO3 .
Terhadap logam, belerang bertindak sebagai penerima elektron
terhadap kebanyakan nonlogam, sebagai penyumbang (donor). Faktanya
adalah baik zat pengoksida, maupun zat pereduksi menjelaskan mengapa
bergabung dengan semua unsur kecuali emas, platinum, dan gas mulia.
Namun, belerang tidak sangat reaktif, selain ketika dipanaskan diatas titik
lelehnya
D. REAKSI
Reaksi khas
Dengan logam: persamaan berikut menggambarkan jenis reaksi yang
terjadi antara suatu logam dengan anggota keluarga belerang
Fe + S → FeS
Fe + Se → FeSe
Fe + Te → FeTe
Lazimnya, belerang bereaksi lebih kuat daripada selenium dan
tellurium, dan kurang kuat daripada oksigen. Panas yang dilepaskan bila suatu
logam bubuk dioksidasikan dengan belerang bubuk, mungkin cukup besar
untuk membuat produknya menjadi merah karena panas. Melainkan, beberapa
logam diantaranya tembaga, perak, dan merkurium menunjukkan afinitas
kimia yang lebih besar terhadap belerang daripada terhadap oksigen.
Dengan non logam tertentu: belerang bereksi dengan karbon panas ,
membentuk karbon disulfide, CS2, yang berwujud cair dan tak berwarna.
Dengan boron panas, belerang membentuk boron trisulfida, B2S3 yang
berwujud padat.
Belerang terbakar dalam oksigen dan dalam flour dengan masingmasing membentuk oksida gas, SO2 dan SO3, dan flourida gas SF6. Belerang
bereaksi kurang dahsyat dengan khlor, membentuk belerang monoklorida,
S2Cl2, yang cair. Belerang heksaflourida mempunyai bangun octahedral
simetris yang konsisten dengan momen dipole nya, 0 D.
Hidbridisasi
belerang diperkirakan adalah sp3d2. Bersama-sama dengan heksaflourida ini,
juga diperoleh sejumlah kecil tetraflourida, SF4 dengan momen dipol 0,63 D.
Bila gas hydrogen dialirkan dalam bentuk gelembung-gelembung melalui
belerang yang meleleh, kedua unsur bereaksi dengan membentuk gas
hydrogen sulfide:
H2 + S → H2S
Senyawaan H2Se dan H2Te juga dibuat dengan penggabungan langsung
unsur-unsurnya.
E. PEMBUATAN
Belerang secara komersial dihasilkan dari sumber mata air hingga
endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat.
Menggunkan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk kedalam sumber mata
air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang
harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi.
Namun sekarang proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali
belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari lading gas
Albert.
Proses ekstraksi
Proses untuk mengekstraksi belerang dijelaskan sebagai berikut:
1. Proses Frasch
Dapat diperoleh dengan proses Frasch, yaitu dengan memasukkan uap
panas ke dalam tanah yang mengandung belerang melalui pipa agar
mencair. Belerang yang telah mencair dipompa keluar dengan tekanan
udara. Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman
150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. pipa berdiameter 20 cm
dimasukkan hingga kedasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil
berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan kedalam pipa pertama.
Pipa terakhir berdiameter 2,5 cm dimasukkan kedalam pipa kedua. Pipa
terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama. Mula-mula air
bersuhu 165◦Celsius dialirkan kebawah melalui pipa yang paling kecil,
menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan
tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang,
udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan
menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang
berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi
pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat
lain.
Proses Frasch merupakan suatu proses pengeboran yang ditujukan
untuk mendapatkan kembali simpanan belerang yang terkandung di dalam
tanah. Proses ini ditemukan oleh Herman Frasch (1851-1914), seorang
insinyur teknik kimia muda dari Jerman. Pada tahun 1868, Frasch
mencoba peruntungannya dengan datang ke Amerika dimana kondisi saat
itu Civil War (Perang Sipil) baru saja berakhir dan perekonomian disana
mulai bergerak ke arah kemakmuran. Segera setelah kedatangannya,
Frasch mendirikan industri laboratorium yang berada di Philadelphia, dan
pada 1876, ia berhasil mematenkan proses pembuatan parafin dari minyak
mentah. Hal Ini membuat Frasch menarik perhatian dari Standard Oil
Company, yang kemudian mempekerjakan Frasch untuk bekerja di
Cleveland, Ohio laboratorium. Disana, Frasch mengamati bahwa banyak
dari sumur minyak yang tidak dapat dijual karena berisi komponen
belerang. Jika minyak “asam” ini dibakar maka akan menghasilkan
kualitas yang jelek dan bau yang menyengat bahkan setelah itu
dimurnikan. Frasch akhirnya menemukan cara untuk menanggulangi
ketidakmurnian ini. Dalam metode yang dia patenkan di tahun 1887,
minyak sebelumnya didistilasi dahulu dengan tembaga oksida atau oksida
logam lainnya dengan tujuan mengekstraksi sulfurnya. Setelah itu jumlah
oksida yang dibutuhkan bisa didapatkan kembali dan digunakan lagi.
Proses ini meningkatkan pasokan minyak yang bermanfaat bagi Amerika
Serikat dan membantu mengatur tahapan baru dalam industri untuk
merintis perindustrian mobil.
diagram skema proses frasch
Terobosan Frasch yang berikutnya adalah ide mengenai pengeboran
untuk belerang-mineral yang digunakan untuk membuat asam sulfat (sulfuric
acid), yang mana saat ini adalah industri yang paling penting yang diproduksi
indutri
kimia.
Meskipun belerang adalah bahan padatan, Frasch percaya bahawa simpanan
belerang dalam tanah mampu ia lelehkan dan kemudian dipompa ke atas
permukaan, dengan demikian makin banyak minyak yang dapat diproduksi.
Pada saat itu, di pulau Mediterania tepatnya Sisilia memiliki hampir sebuah
monopoli dari sumber daya alam belerang, di mana disana deposit belerang
berada di tempat yang dangkal dan mudah ditambang. Sebagai tambahan,
pekerja Sisilia menerima upah rendah dan kondisi yang kasar daripada
penambang di Amerika . Texas dan Louisiana merupakan lahan tambang yang
besar jumlah belerangnya , tetapi terletak jauh dibawah tanah, dilindungi oleh
rawa-rawa dan pasir. Frasch pada tahun 1894 untuk kali pertama berusaha
untuk melakukan pengeboran belerang di rawa Louisiana. Dia menyesuaikan
metode yang digunakan sebelumnya untuk pertambangan garam larut dalam
air. Untuk mencairkan belerang, air panas dipompakan melebihi titik normal
didihnya ke dalam tanah melalui borehole. Setelah mengatasi berbagai
masalah teknis, Frasch mengelola proses untuk mendapatkan campuran yg
berupa lelehan belerang dan air. Frasch kemudian melakukan proses
improvisasi dengan menggunakan kompresi udara dan memompa belerang ke
permukaan. Meskipun banyak bahan bakar yang dikonsumsi untuk
memanaskan air untuk meleburkan belerang, deposit minyak yang besar yang
ditemukan cukup baik. Ditahun 1902, proses Frasch untuk produksi sulfur
menjadi praktek yang bisa diterapkan secara umum , sehingga memberikan
Amerika pasokan belerang dan asam sulfat sendiri untuknya . Ini merupakan
salah satu langkah mengurangi ketergantungan Amerika Serikat dari Eropa
untuk industri kimia. Saat ini, proses Frasch digunakan untuk menghasilkan
hampir sepertiga dari semua komersial belerang.
2. Proses Claus
Pada proses Claus, mula-mulagas alam dialirkan dalam etanol amin,
HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi HOCH2CH2NH2
(l)
+ H2S (g) ⇌
HOCH2CH2NH2+ + HS-. Setelah dipisahkan campuran kemudian dihingga
H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas
oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2
bereaksi dengan H2S sisanya membentuk belerang dan air. Persamaan
reaksinya yaitu sebagai berikut:
2 H2S + 3O2
2SO2 + 2H2O4H2S +2SO2
6S + 4H2O
3. Pemanasan Pirit
Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi
belerang dan FeS. Persamaan reaksinya yaitu: FeS2
FeS + S.
F. PENGGUNAAN
Belerang murni yang ditemukan dari sumber alam biasanya tidak
memiliki rasa, tidak menimbulkan bau, memiliki bentuk yang padat, warna
kekunigan dan tidak memiliki sifat larut dalam air. Belerang juga tidak bisa
menjadi penghantar listrik dan tidak bisa bereksi dengan logam emas. Sumber
belerang yang masih berada dalam alam biasanya akan membentuk senyawa
lain dengan mineral bukan logam.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik belerang dari alam:

Belerang akan menimbulkan warna biru jika terbakar karena akan
membentuk sulfat dioksida dan menimbulkan bau yang sangat
meyengat

Belerang yang masih dalam bentuk bongkahan tidak akan bisa larut
dalam air

Belerang bisa menjadi polimer khusus jika dipanaskan diatur suhu 200
derajat celcius

Belerang murni dapat ditemukan di bagian kerak bumi, lapisan
pertambangan maupun dalam laut

Sumber air panas yang mengandung belerang sering dipercaya
menjadi tempat untuk menyembuhkan beberapa penyakitseperti
penyakit kulit dan juga terapi kecantikan
Banyaknya belerang yang berada dalam kerak bumi adalah kira-kira 0,1
persen bobot. Bila belerang terdapat unsur, biaanya bercampur dengan batu
karang dan tanag campuran demikian bisa dipisahkan dengan memanaskan
sampai belerang.
Turunan utama belerang adalah asam sulfat (H2SO4), yang merupakan
salah satu elemen penting dalam berbagai industri.
Belerang juga digunakan dalam baterai, deterjen, fungisida, pupuk, bubuk
mesiu, korek api, dan kembang api. Penggunaan belerang antara lain
digunakan untuk membuat beton tahan korosi yang memiliki kekuatan besar,
untuk pelarut, serta digunakan dalam industri kimia dan farmasi.
Efek Kesehatan Belerang
Semua makhluk hidup membutuhkan belerang. Unsur ini terutama penting
bagi manusia karena merupakan bagian dari asam amino metionin, sehingga
mutlak diperlukan.
Asam amino sistein juga mengandung belerang. Rata-rata setiap orang
membutuhkan di sekitar 900 mg belerang per hari.
Unsur belerang tidak beracun, tapi banyak turunan belerang sederhana,
seperti sulfur dioksida (SO2) dan hidrogen sulfida bersifat racun.
Belerang umum ditemukan di alam sebagai sulfida. Melalui berbagai
proses, belerang bisa berikatan dengan unsur lain sehingga menghasilkan
senyawa yang berbahaya bagi manusia dan hewan.
Berbagai senyawa berbahaya ini mungkin menimbulkan bau menyengat
dan sering beracun.
Efek merugikan yang mungkin timbul antara lain memicu iritasi mata dan
tenggorokan, kerusakan otak melalui gangguan fungsi hipotalamus, serta
kerusakan sistem saraf.
Tes juga menunjukkan bahwa bentuk-bentuk tertentu belerang (sulfur)
dapat memicu kerusakan janin dan cacat bawaan.
Beberapa manfaat belerang didalam kehidupan kita sehari-hari yang tidak
pernah kita sadari, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Komponen produksi pupuk
Belerang yang ditemukan secara langsung dari sumber alam memang
tidak dapat digunaka secara langsung. Belerang harus dirubah dalam
bentuk asal sulfat dengan metode pross pembakaran khusus. Setelah itu
asam sulfat bisa menjadi campuran pembuatan beberapa jenis pupuk
pertanian seperti ammonium sulfat dan fosfat. Hal ini seperti manfaat
batubara sebagai barang tambang yang digunakan dalam industri pupuk.
2. Campuran bahan pewarna
Belerang memiliki warna asli kuning cerah dan bau yang sangat
menyengat. Belerang ini bisa diolah menjadi asam sulfat yang bisa
menjadi komponen bubuk utama dalam zat pewarna. Beberapa jenis
pewarna yang memakai asam sulfat adalah pewarna untuk produk tekstil,
pewarna kimia untuk plastik dan semua benda kimia lain yang dipakai
untuk industri seperti serat dan kertas.
3. Belerang untuk produksi asam sulfat
Produksi asam sulfat biasanya mempergunakan manfaat oksigen, untuk
proses pemberian lapisan pada tambang belerang. Hal ini akan membuat
tambang belerang bisa diolah menjadi bahan khusus yang bisa
dimanfaatkan untuk komponen bahan kimia pada beberapa industri seperti
tekstil, produk kimia dan bahan peledak.
4. Bahan pembuatan korek api
Bubuk belerang yang mengandung asam sulfat ternyata menjadi bahan
pokok dalam pembuatan korek api. Proses ini akan membuat lapisan
bubuk belerang memiliki warna yang lebih gelap dan mengkilap serta bisa
memicu panas tinggi menyebabkan munculnya api. Kemudian, manfaat
hutan yang menghasilkan kayu pinus, digunakan sebagai batang korek
apinya.
5. Produksi kembang api
Kembang api pada dasarnya dibuat dengan struktur bahan seperti bahan
peledak atau mesiu. Belerang menjadi komponen utama yang telah
dirubah menjadi bubuk peledak. Prinsip produksi bahan ini sama seperti
pembuatan korek api dan telah dimodifikasi menjadi beberapa bentuk
agar menimbulkan bunyi dan nyala percikan api yang cepat padam. Sifat
dari bahan bubuk belerang ini sangat mudah terbakar dan meledak.
6. Pembuatan natrium tiosulfat
Manfaat belerang juga menjadi bahan utama dalam pembuatan natrium
tiosulfat. Produksi bahan ini digunakan untuk beberapa industri seperti
industri pupuk pertanian, bahan kimia dan produksi tekstil. Belerang yang
masih murni akan diolah dengan proses penambahan beberapa senyawa
natrium sehingga menghasilkan turunan beberapa natrium tiosulfat.
7. Belerang dalam produksi industri karet
Proses pengolahan karet murni membutuhkan belerang untuk membentuk
karet agar mudah dibentuk. Pembakaran yang dihasilkan dari belerang
mampu membuat panas yang cukup tinggi sehingga karet hitam yang
diproduksi bisa menjadi lebih elastic dan mudah dibentuk. Proses ini
bahkan sudah dilakukan dengan bahan belerang murni tanpa pengolahan.
8. Bahan utama disinfektan
Produk disinfektan untuk tanaman pertanian memang sangat bermanfaat
untuk para petani. Produk ini bisa mencegah kerusakan pada pertanian.
Bahkan produk disinfektan juga bisa menyuburkan tanaman. Manfaat
belerang digunakan sebagai bahan utama dalam produk disinfektan, yang
telah diolah dengan penambahan senyawa natrium dan asam sehingga bisa
menjadi pupuk cair.
9. Bahan pembersih air
Manfaat air bersih sangat penting bagi kehidupan, dan belerang juga bisa
merubah karakteristik air. Air yang keruh mengandung berbagai jenis bibit
kuman, dan juga bisa dinetralkan dengan belerang. Namun belerang yang
digunakan dalam sistem pengolahan air, yang sudah dibentuk menjadi
sulfat. Produk ini memiliki warna yang putih mirip seperti bentuk kristal.
Beberapa perusahaan air sering memakai produk ini untuk melarutkan
kotoran dan mengendapkan lapisan kotoran pada bagian bawah
permukaan air sehingga didapatkan air murni yang lebih bersih.
10. Campuran bahan kosmetik
Selama ini, banyak yang mengetahui ekstrak manfaat buah-buahan atau
sayuran yang digunakan dalam bahan kosmetik. Namun produk yang
mengandung belerang sering dipakai sebagai bahan kosmetik atau produk
perawatan kecantikan. Belerang mengandung senyawa yang dapat
membunuh kuman penyebab jerawat, virus penyebab kudis dan penyakit
kulit lain. Bahkan belerang juga mengandung zat keratotilik sehingga bisa
membunuh bakteri atau jamur penyebab panu, kudis, dn kurap.
DAFTAR PUSTAKA
Keenan, Charles W. (1999). Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakata: Penerbit
Erlangga
Mulyadi, Tedi. ( 2015). Pengertian, Ciri, dan Sifat Belerang (Sulfur). [online]
Tersedia
di
http://budisma.net/2015/02/pengertian-ciri-dan-sifatbelerang-sulfur.html diakses pada tanggal 13 Mei 2018
Pasaribu, Ega Saputri. (2017). Makalah Belerang. [online] Tersedia di
http://kupdf.com/download/makalahbelerang_5a12d86e2b6f5bf79d7ab38_pdf# diakses pada tanggal 15
Mei 2018
Download