SALINAN BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TOBA SAMOSIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOBA SAMOSIR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Toba Samosir, perlu mengatur Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Toba Samosir; 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan KabupatenDaerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3794); 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3794); 3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negera Republik IndonesiaNomor 69); 4. Undang-Undang Nomor32 tahun 2009tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir 1 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5285); Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.74/Menlhk/Setjen/Kum.1/8.2016 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan di Bidang Lingkungan Hidup dan Urusan Pemerintahan di Bidang Kehutanan; Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.651/Menlhk/Setjen/Kum.1/2016 tentang Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah Di Bidang Lingkungan Hidup dan Bidang Kehutanan; Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir Nomor 5Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Toba Samosir; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN,SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TOBA SAMOSIR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Toba Samosir. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan 2 Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian Negara dan penyelenggara pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan rakyat. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaran urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. 6. Dinas Lingkungan Hidup Tipe C Kabupaten Toba Samosir, selanjutnya disebut Dinas Lingkungan Hidup adalah Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup dan kehutanan. 7. Aparatur Sipil Negara, yang selanjutnya disingkat ASN, adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di lingkungan Pemerintah Daerah. 8. Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut Perda adalah Perda Kabupaten Toba Samosir. 9. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Toba Samosir. 10. Bupati adalah Bupati Toba Samosir. 11. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Samosir. 12. Satuan Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disingkat SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Toba Samosir. 13. Unit Kerja Perangkat Daerah, selanjutnya disingkat UKPD adalah unit kerja pada SKPD. 14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Toba Samosir. 15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disingkat APBN adalah anggaran pendapatan dan belanja negara Republik Indonesia. 16. Rencana Strategis, selanjutnya disebut Renstra adalah dokumen perencanaan SKPD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. 17. Rencana Kegiatan dan Anggaran, selanjutnya disingkat RKA adalah dokumen perencanaan tahunan SKPD. 3 18. Dokumen Pelaksanaan Anggaran, selanjutnya disingkat DPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran SKPD. 19. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidupp, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 20. Kehutanan adalah system pengurusan yang bersangkup paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu. 21. Rencana perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup selanjutnya disingkat RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu. 22. Neraca sumber daya alam selanjutnya disingkat NSDA adalah instrumen yang digunakan untuk membantu langkah penghematan dan penggunaan sumber daya alam secara konservatif. 23. Status lingkungan hidup daerah selanjutnya disingkat SLHD adalah sistem informasi lingkungan yang dikembangkan pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan kebijakan perlindungan dan pengelolaan linkungan hidup. 24. Indeks kualitas lingkungan hidup selanjutnya disingkat IKLH merupakan alat untuk mengukur kualitas lingkungan hidup di daerah yang bisa digunakan sebagai informasi untuk membuat kebijakan dalam pembangunan. 25. Kajian lingkungan hidup strategis selanjutnya disingkat KLHS adalahrangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. 26. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampau baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 27. Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, ,dan/atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui criteria baku kerusakan lingkungan hidup yang telah ditetapkan. 28. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, selanjutnya disingkat AMDAL, adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang 4 penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. 29. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup, selanjutnya disingkat UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. 30. Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengeloaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. 31. Izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup selanjutnya disebut izin PPLH adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pengelolaan air limbah, emisi, udara, limbah bahan berbahaya dan beracun, bahan berbahaya dan beracun dan/atau gangguan yang berdampak pada lingkungan hidup dan/atau kesehatan manusia. 32. Petugas pengawas lingkungan hidup daerah selanjutnya disingkat PPLHD adalah Pegawai Negeri Sipil di daerah yang diberi tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pengawasan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundangundangan. 33. Masyarakat hukum adat selanjutnya disingkat MHA, adalah kelompok masyarakat yang secara turun temurun bermukim di wilayah geografis tertentu karena adanya ikatan pada asal usul leluhur, adanya hubungan yang kuat dengan lingkungan hidup, serta adanya system nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, dan hukum. 34. Taman Hutan Raya selanjutnya disingkat TAHURA, adalah adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan umum sebagai tujuan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan. 35. Pengelolaan sampah adalah kegiatan sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. 36. Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. 37. Bahan berbahaya dan beracun yang selanutnya disingkat B3 adalah zat, energy, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain 5 38. Limbah bahan berbahaya dan beracun, selanjutnya disebut limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. 39. Pengelolaan limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan. 40. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, selanjutnya disingkat PPLH adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. 41. Produk Domestik Regional Bruto Hijau, selanjutnya disebut PDRB hijau adalah PDRB yang memasukkan unsur diplisi dan degradasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. 42. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah berdampak pada lingkungan hidup. BAB II KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan bidang Lingkungan Hidup dan kehutanan. (2) Dinas Lingkungan Hidup dipimpin oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dibawah koordinasi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten. (3) Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif serta koordinasi pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup. (4) Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan pelaksanaan Renstra, RKA dan DPADinas Lingkungan Hidup; 6 b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Lingkungan Hidup; c. penyelenggaraan pengawasan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan; d. pembinaan dan pengawasan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak terhadap lingkungan hidup; e. penyelenggaraan koordinasipencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; f. pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pengembangan kelembagaan masyarakat peduli lingkungan hidup; g. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan teknis penyusunan rencana pembuatan TAHURA dan pengelolaannya; h. pengelolaan data dan informasi dibidang Lingkungan Hidup; i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang Lingkungan Hidup; j. pengelolaan prasarana dan sarana Lingkungan Hidup; k. pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan di bidang lingkungan hidup; l. pengelolaan kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, perlengkapan dan kerumahtanggaanDinas Lingkungan Hidup; m. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya; n. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari: a. Kepala Dinas, jabatan pratama tinggi/eselon IIb; b. Sekretariat, jabatan administrator/eselon IIIa, terdiri dari : 1. Subbagian Umum dan Kepegawaian, jabatan pengawas/eselon IVa; dan 2. Subbagian Program dan Keuangan, jabatan pengawas/eselon IVa. c. Bidang Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas, jabatan administrator/eselon IIIb, terdiri dari : 1. Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan, jabatan pengawas/eselon IVa; 2. Seksi Pengaduan, Penegakan Hukum, Peningkatan Kapasitas dan Kehutanan, jabatan pengawas/eselon IVa. 7 d. Bidang Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran, jabatan administrator/eselon IIIb,terdiri dari : 1. Seksi Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3, jabatan pengawas/eselon IVa; 2. Seksi Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup, jabatan pengawas/eselon IVa. e. UPTD f. Kelompok Jabatan Fungsional. (1) Bagan Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi Paragraf 1 Kepala Dinas Pasal 4 Kepala Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas : a. merumuskan kebijakan,koordinasi,sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM; b. merumuskan kebijakan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH; c. merumuskan kebijkan dan koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; d. merumuskan instrumen ekonomi lingkungan hidup, PDB dan PDRB hijau, mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup; e. sinkronisasi RPPLH Nasional; f. merumuskan kebijakan NSDA dan LH; g. merumuskan SLHD; h. merumuskan IKLH; i. merumuskan dan mengesahkan KLHS; j. mengkoordinasikan penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH); k. melaksanakan Penilaian dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL); l. menyusun tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan (komisi penilai, tim pakar dan konsultan); m. Pelaksanaan proses rekomendasi izin lingkungan; n. Penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayan pengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat; o. merumuskan kebijakan penyelesaian sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan; p. mengoordinasikan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin PPLH; 8 q. merumuskan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan; r. Pembinaan dan pengawasan terhadap PPLHD; s. Pembentukan tim koordinasi dan monitoring penegakan hukum lingkungan; t. Koordinasi pelaksanaanpenyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup, penegakan hukum atas pelanggaran PPLH; u. koordinasi penanganan barang bukti dan penegakan hukum pidana secara terpadu; v. merumuskan kebijakan identifikasi, verifikasi dan validasi pengakuan keberadaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; w. penyusunan data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; x. penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH y. penyusunan kebijakan tata carapenilaiandan pemberian penghargaan LH (Adipura, Kalpataru, dan Adiwiyata); z. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan teknis inventarisasi potensi, penataan kawasan, penyusunan rencana pengelolaan, serta informasi spasial dan dokumentasi rencana pengelolaan kawasan TAHURA Kabupaten; aa. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan teknis perlindungan, pencegahan dan pengendalian kerusakan, pengamanan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di kawasan TAHURA Kabupaten; bb. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan teknis pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar beserta habitatnya serta sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional di kawasan TAHURA Kabupaten; cc. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan teknis pemanfaatan jasa lingkungan dan pengusahaan pariwisata alam pada kawasan TAHURA Kabupaten; dd. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan teknis pengelolaan daerah penyangga TAHURA Kabupaten; ee. penyiapan rumusan kebijakan terkait pengembangan kerja sama dan kemitraan pengelolaan TAHURA Kabupaten; ff. penyiapan rumusan kebijakan terkait pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan TAHURA Kabupaten; gg. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana penerimaan PNBP dalam pemanfaatan sumber daya hutan di kawasan Tahura Kabupaten; dan 9 hh. pengembangan sistem informasi dan data base pengelolaan TAHURA. ii. merumuskan kebijakan pengelolaan sampah tingkat Kabupaten; jj. koordinasi/kerjasama dengan Kabupaten lain dan kemitraan dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah; kk. pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah; ll. merumuskan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta; mm. perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha); nn. perumusan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan sementara,perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satudaerah Kabupaten; oo. penyusunan kebijakan pembinaan dan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar institusi dan non institusi; pp. merumuskan kebijakan baku mutu lingkungan sumber pencemar tingkat Kabupaten; qq. pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat; rr. perencanaan konservasi keanekaragaman hayati; ss. penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati; tt. koordinasi penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati; uu. koordinasi pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati; vv. menyelenggarakan hubungan koordinasi dengan instansi teknis/unit kerja lain dalam kabupaten dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dibidang lingkungan; ww. memberikan arahan dan petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; xx. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya ; yy. menetapkan SKP Pegawai yang dibawahinya ; zz. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Bupati; aaa. memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati ; bbb. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 10 Paragraf 2 Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretariat merupakan unit kerja Dinas Lingkungan Hidup sebagai unsur staf dalam pelaksanaan administrasi dinas yang dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; (2) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakanpelayanan teknis dan administrasi serta koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan bahan Renstra, RKA dan DPA Dinas Lingkungan Hidup sesuai lingkup tugasnya; b. pengkoordinasian penyusunan Renstra, RKA dan DPA Dinas Lingkungan Hidup; c. pelaksanaan DPA Dinas Lingkungan Hidup sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pengkoordinasian penyusunan kebijakan, rencana strategis, program, kegiatan, dan anggaran serta tugas pembantuan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; e. pengelolaan kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup; f. pengkoordinasian dan pelaksanaan kerjasama di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; g. pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Lingkungan Hidupsesuai dengan lingkup tugasnya; h. pengkoordinasian penyusunan laporan keuangan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; i. penyelenggaraan urusan ketatausahaan rumah tangga, bahan rancangan peraturan perundangundangan di bidang lingkungan hidup, serta hubungan masyarakat; j. pengelolaan keuangan Dinas Lingkungan Hidup; k. pengkoordinasian pelaksanaan tindak lanjut atas laporan hasil pemeriksaan; l. pengelolaan perlengkapan, prasarana dan sarana Dinas Lingkungan Hidup; m. pengkoordinasian penyusunan laporan asset Dinas Lingkungan Hidup; n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas Lingkungan Hidup; dan a. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas Dinas Lingkungan Hidup. 11 Paragraf 3 Subbagian Umum dan Kepegawaian Pasal 6 (1) Subbagian Umum dan Kepegawaian merupakan satuan pelaksana sekretariat dalam pelaksanaan ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, kepegawaian, arsip, pengelola barang milik/kekayaan negara serta sarana dan dokumentasi Dinas Lingkungan Hidup yang dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas. (2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, arsip, dokumentasi, dan kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Umum dan Kepegawaian melaksanakan uraian tugas sebagai berikut : a. melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan tugas dan fungsi sekretariat; b. melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat, dan pengolahan data kepegawaian; c. melaksanakan inventarisasi asset; d. menerima serta mencatat surat masuk dan mengirim surat keluar; e. mengurus, menyusun dan menyimpan arsip kantor; f. mengatur dan mempersiapkan pertemuan rapat dinas ; g. melaksanakan urusan keprotokolan, perjalanan dinas pimpinan dan penyiapan rapat-rapat ; h. melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kenderaan dan asset lainnya ; i. membantu sekretaris dalam melaksanakan pembinaan terhadap pegawai pada badan lingkungan hidup ; j. menyusun dan membuat laporan hasil pelaksanaan tugas-tugas pada sekretariat badan lingkungan hidup; k. melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauna masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/ izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/ strukutral, fungsional dan teknis; l. melaksankan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai; m. melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi serta pemberhentian pegawai; n. melaksanakan pengembangan dan peningkatan wawasan SDM Fungsional dibidang keadministrasian dan kearsipan; 12 o. p. q. r. s. t. memberikan arahan dan petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis ; membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya ; menetapkan SKP Pegawai yang dibawahinya ; melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris; memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris; menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 4 Subbagian Program dan Keuangan Pasal 7 (1) Subbagian Program dan Keuangan merupakan satuan pelaksana sekretariat dalam pelaksanaan pengordinasian penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran, administrasi keuangan yang dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas. (2) Subbagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pengordinasian penyusunan Renstra, RKA, DPA, penyusunan laporan keuangan, LAKIP, LPPDDinas Lingkungan Hidup. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Program dan Keuangan melaksanakan uraian tugas sebagai berikut : a. menyusun bahan penyusunan Renstra, RKA dan serta DPADinas Lingkungan Hidup sesuai dengan lingkup tugasnya; b. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Lingkungan Hidup ; c. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Lingkungan Hidup sesuai dengan lingkup tugasnya; d. menghimpun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kegiatan dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Lingkungan Hidup; e. melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan rencana strategis, rencana kegiatan dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Lingkungan Hidup; f. melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi penyerapan anggaran Dinas Lingkungan Hidup; g. melaksanakan administrasi keuangan yang meliputi pembukuan, pertanggungjawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran; 13 h. i. j. k. l. m. n. o. melaksanakan evaluasi keuangan terhadap hasil pelaksanaan program dan rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup; menghimpun bahan penyusunan laporan keuangan Dinas Lingkungan Hidup; menyusun laporan keuangan Dinas Lingkungan Hidup; mengordinasikan pelaksanaan tugas bendahara Dinas Lingkungan Hidup; menghimpun bahan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Dinas Lingkungan Hidup; mengkompilasikan dan penyusunan hasil laporan perencanaan dan laporan akuntabilitas Dinas Lingkungan Hidup; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris dinas; dan pelaporan dan pertanggungjawaban tugas Subbagian Program dan Keuangan. Paragraf 5 Bidang Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Pasal 8 (1) Bidang Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitasmerupakan unit kerja Dinas Lingkungan Hidup sebagai unsur pelaksanaan pemantauan dan evaluasi RPPLH, penaatan hukum di bidang lingkungan dan peningkatan kapasitas sumber daya lingkungan dan manusia yang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggunjawab kepada Kepala Dinas. (2) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas pemantauan dan evaluasi RPPLH, penaatan hukum di bidang lingkungan dan peningkatan kapasitas sumber daya lingkungan dan manusia. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas menyelenggarakan fungsi: a. inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam; b. penyusunan dokumen RPPLH; c. koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM; d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH; e. penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; f. koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; g. penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup, PDB dan PDRB hijau, mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup; 14 h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t. u. v. w. x. y. z. aa. bb. cc. dd. ee. ff. gg. hh. sinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan Ekoregion; penyusunan NSDA dan LH; penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah; penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup; sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH; penyusunan dan pengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten; fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS; fasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS; pemantauan dan evaluasi KLHS; koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH); penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL); penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan (komisi penilai, tim pakar dan konsultan); pelaksanaan proses izin lingkungan; penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayan pengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat; fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan; penyusunan rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi pengaduan; pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil tindak lanjut pengaduan; penyelesaian sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan; sosialisasi tata cara pengaduan; pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan; pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan; pelaksanaan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan; pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas Pengawas Lingkungan Hidup Daerah; pembentukan tim koordinasi dan monitoring penegakan hukum lingkungan; pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 15 ii. pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup; jj. penanganan barang bukti dan penanganan hokum pidana secara terpadu; kk. penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; ll. identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; mm. penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; nn. pelaksanaan komunikasi dialogis dengan MHA; oo. pembentukan panitia pengakuan masyarakat hukum adat; pp. penyusunan data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; qq. penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH rr. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan pendampingan terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH; ss. pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH; tt. penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH; uu. penyiapan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH; vv. pengembangan materi dan metode diklat dan penyuluhan LH; ww. pelaksanaan diklat dan penyuluhan LH; xx. peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh LH; yy. pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli LH; zz. pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan; aaa. penyiapan sarpras diklat dan penyuluhan LH; bbb. pengembangan jenis penghargaan LH; ccc. penyusunan kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH; 16 ddd. pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan; eee. pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten; fff. dukungan program pemberian penghargaan tingkat provinsi dan nasional; ggg. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan teknis inventarisasi potensi, penataan kawasan, penyusunan rencana pengelolaan, serta informasi spasial dan dokumentasi rencana pengelolaan kawasan TAHURA Kabupaten; hhh. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan tekniserlindungan, pencengahan dan pengendalian kerusakan, pengamanan an pengendalian kebakaran hutan dan lahan di kawasan TAHURA Kabupaten; iii. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan teknis pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar beserta habitatnya serta sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional di kawasan TAHURA Kabupaten; jjj. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan teknis pemanfaatan jasa lingkungan dan pengusahaan pariwisata alam pada kawasan TAHURA Kabupaten; kkk. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana dan bimbingan teknis pengelolaan daerah penyangga TAHURA Kabupaten; lll. penyiapan rumusan kebijakan terkait pengembangan kerja sama dan kemitraan pengelolaan TAHURA Kabupaten; mmm. penyiapan rumusan kebijakan terkait pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan TAHURA Kabupaten; nnn. penyiapan rumusan kebijakan terkait rencana penerimaan PNBP dalam pemanfaatan SDH di kawasan Tahura Kabupaten; dan ooo. pengembangan sistem informasi dan data base pengelolaan TAHURA. Paragraf 6 Seksi Perencanaan, Kajian Dampak Lingkungan, Peningkatan Kapasitas dan Kehutanan Pasal 9 (1) Seksi Perencanaan, Kajian Dampak Lingkungan, Peningkatan Kapasitas dan Kehutananmerupakan satuan pelaksana bidang Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas dalam pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi RPPLH, penaatan hukum di bidang lingkungan dan peningkatan kapasitas sumber daya lingkungan dan manusia yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas. (2) Seksi Perencanaan, Kajian Dampak Lingkungan, Peningkatan Kapasitas dan Kehutananmempunyai tugas melaksanakan perencanaan, kajian dampak lingkungan, peningkatan kapasitas dan kehutanan. 17 (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),Seksi Perencanaan, Kajian Dampak Lingkungan, Peningkatan Kapasitas dan Kehutanan melaksanakan uraian tugas sebagai berikut : a. menginventarisasi data dan informasi sumberdaya alam; b. menyusun dokumen RPPLH; c. koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM; d. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH; e. melaksanakan Penentuan daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup; f. koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; g. melaksanakan penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau, mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup); h. sinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan Ekoregion; i. melaksanakanPenyusunan NSDA dan LH; j. melaksanakanPenyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah; k. melaksanakanPenyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup; l. melakukan Sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentangRPPLH; m. melaksanakanPenyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten; n. melaksanakanPengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; o. melaksanakanFasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaanKLHS; p. melaksanakanFasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS; q. melaksanakanPemantauan dan evaluasi KLHS; r. melaksanakanKoordinasi penyusunan instrumen pencegahanpencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup(Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisisresiko LH); s. melaksanakanPenilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL danUKL/UPL); t. melaksanakanPenyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidupyang transparan (komisi penilai, tim pakar dankonsultan); dan u. melaksanakanproses izin lingkungan. v. MelaksanakanPenyusunan kebijakan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; w. identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 18 x. penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; y. pelaksanaan komunikasi dialogis dengan MHA; z. pembentukan panitia pengakuan masyarakat hukum adat; aa. penyusunan data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; bb. penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH; cc. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan pendampingan terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH; dd. pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH; ee. penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH; ff. penyiapan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH; gg. pengembangan materi dan motede diklat dan penyuluhan LH; hh. pelaksanaan diklat dan penyuluhan LH; ii. peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh LH; jj. pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli LH; kk. pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan; ll. penyiapan sarpras diklat dan penyuluhan LH; mm. pengembangan jenis penghargaan LH; nn. penyusunan kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH; oo. pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan; pp. pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten; dan qq. dukungan program pemberian penghargaan tingkat provinsi dan nasional. rr. menyiapkan bahan dalam perencanaan dan pelaksanaan Inventarisasi potensi kawasan TAHURA Kabupaten; ss. menyiapkan bahan dalam perencanaan penataan dan perencanaan perlindungan kawasan TAHURA Kabupaten; tt. menyiapkan bahan dalam penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka Panjang dan Jangka Pendek TAHURA Kabupaten; 19 uu. menyiapkan bahan dalam perencanaan pengendalian kebakaran hutan dan perencanaan pengawetan di kawasan TAHURA Kabupaten; vv. menyiapkan bahan dalam perencanaan pengembangan pemanfaatan jenis tumbuhan, satwa dan ekosistem TAHURA Kabupaten TAHURA Kabupaten; ww. menyiapkan bahan dalam perencanaan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan di kawasan TAHURA Kabupaten; dan xx. menyiapkan bahan dalam perencanaan dan pelaksanaan penerimaan negara bukan pajak dalam pemanfaatan sumber daya hutan di kawasan Tahura Kabupaten. yy. menyiapkan bahan dalam perencanaan pengelolaan daerah penyangga tahura Kabupaten; zz. menyiapkan bahan dalam perencaanaan pengembangan kerjasama dan kemitraan dalam pengelolaan tahura Kabupaten; aaa. menyiapkan bahan dalam perencaanaan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan Tahura Kabupaten; bbb. menyiapkan bahan dalam perencanaan pengembangan bina cinta alam dan penyuluhan konservasi sumber daya alam dan ekosistem tahura Kabupaten; dan ccc. menyiapkan bahan dalam perencanaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan data base pengelolaan TAHURA. Paragraf 7 Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Pasal 10 (1) Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukummerupakan satuan pelaksana bidang Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas dalam pelaksanaan kegiatan penerimaan pengaduan dan penegakan hokum yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan, Penaatan, dan Peningkatan Kapasitas. (2) Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan penerimaan pengaduan dan penyelesaian sengketa lingkungan hidup. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukummelaksanakan uraian tugas sebagai berikut : a. melaksanakan kebijakan tentang tata cara pelayanpengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat; b. melakukan fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha ataukegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup; c. melaksanakan penelaahan dan verifikasi ataspengaduan; 20 d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t. u. v. melaksanakan Penyusunan rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasipengaduan; pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring danpelaporan atas hasil tindak lanjut pengaduan; penyelesaian sengketa lingkungan baik di luarpengadilan maupun melalui pengadilan; melakukan sosialisasi tata cara pengaduan; pengembangan sistem informasi penerimaanpengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatanyang tidak sesuai dengan izin Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup; penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usahadan atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan danizin perlindungan dan pengelolaan lingkungan; pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izinlingkungan dan izin PPLH; pelaksanaan pengawasan tindaklanjut rekomendasihasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izinperlindungan dan pengelolaan lingkungan; melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap PPLHD; membentuk tim koordinasi dan monitoring penegakan hukum lingkungan; pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaranPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaranlingkungan hidup; dan penanganan barang bukti dan penanganan hukum pidana secara terpadu. memberikan arahan dan petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; menetapkan SKP Pegawai yang dibawahinya ; melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang ; memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang ; menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 8 Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Pasal 11 (1) Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaranmerupakan unit kerja Dinas Lingkungan Hidup sebagai unsur pelaksana pengelolaan sampah dan limbah B3 yang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. (2) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sampah, limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran. 21 (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran menyelenggarakan fungsi: a. menyusun rencana kerja pengelolaan sampah tingkatKabupaten; b. menetapkan target pengurangan sampah dan prioritasjenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu; c. melaksanakan pembinaan pembatasan timbunan sampah kepadaprodusen/industry; d. melaksanakan pembinaan terhadap usaha dan/atau kegiatan tentang penggunaan bahan baku produksi dankemasan yang mampu diurai oleh proses alam; e. melaksanakan pembinaan dan penyediaan fasilitas pendaurulangan sampah; f. pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produkdan kemasan produk; g. merumuskan kebijakan penanganan sampah diKabupaten; h. mengkoordinasikan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan danpemrosesan akhir sampah; i. penyediaan sarana prasarana penanganan sampah; j. koordinasi pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaansampah dan jasa layanan penyedotan kakus; k. penetapan lokasi tempat penampungan sementara, tempat pengolahan sampah terpadu dan tempat pemrosesan akhir sampah; l. pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengansistem pembuangan open dumping; m. penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap daruratpengelolaan sampah; n. pelaksanaan kerjasama dengan Kabupaten lain dankemitraan dengan badan usaha pengelola sampah dalammenyelenggarakan pengelolaan sampah; o. pengembangan investasi dalam usaha pengelolaansampah; p. penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah,pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampahyang diselenggarakan oleh swasta; q. pelaksanaan perizinan pengolahan sampah,pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampahyang diselenggarakan oleh swasta; r. menyusun kebijakan pembinaan dan pengawasankinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan olehpihak lain (badan usaha); s. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerjapengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain(badan usaha); t. menyusun kebijakan perizinanpenyimpanan sementara,pengumpulan,pengangkutan dan penimbunan limbah B3 (pengajuan,perpanjangan, perubahan dan pencabutan); u. melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyimpanansementara limbah B3; 22 v. menyusun rekomendasi perizinan penguburan limbah B3 medis; w. pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan,pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah B3; x. pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dannon institusi; y. penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan tindaklanjut pembinaan terhadap sumberpencemar institusi dan non institusi; z. pelaksanaan pemantauan kualitas air, udara, tanah sertasungai dan danau; aa. penentuan baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan; bb. pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberianinformasi, pengisolasian serta penghentian) sumberpencemar institusi dan non institusi; cc. pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan,remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemarinstitusi dan non institusi; dd. penentuan baku mutu sumber pencemar; ee. pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampakdan pemberian peringatan akan pencemaran ataukerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat; ff. penyediaan sarana dan prasarana pemantauan lingkungan(laboratorium lingkungan); gg. pelaksanaan penanggulangan (pemberian informasi,pengisolasian serta penghentian) kerusakan lingkungan; hh. pelaksanaan pemantauan dan pemulihan (pembersihan, remediasi,rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan; ii. pelaksanaan perlindungan, pencadangandan pengawetan serta pemanfaatan secara lestarisumber daya alam; jj. pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahaniklim; kk. pelaksanaan inventarisasi gas rumah kaca dan penyusunan profil emisi gas rumah kaca; ll. perencanaan konservasi keanekaragaman hayati; mm. penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi,pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian kerusakankeanekaragaman hayati; nn. pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasikeanekaragaman hayati; oo. penyelesaian konflik dalam pemanfaatankeanekaragaman hayati; dan pp. pengembangan sistem informasi dan pengelolaandatabase keanekaragaman hayati. qq. memberikan arahan dan petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; rr. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; ss. menetapkan SKP Pegawai yang dibawahinya ; tt. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas; 23 uu. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas ; vv. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinassesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 9 Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Pasal 12 (1) Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3merupakan satuan pelaksana bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pengelolaan sampah dan limbah B3 yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran. (2) Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pengelolaan sampah dan limbah B3. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 melaksanakan uraian tugas sebagai berikut : a. menyusun informasi pengelolaan sampah tingkatkabupaten; b. melaksanakan pengawasan operasional pengangkutan sampah dari sumber sampai ke tempat pembuangan akhir; c. penetapan target pengurangan sampah dan prioritasjenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu; d. melaksanakankegiatan pengurangan sampah; e. melaksanakan pembinaan pembatasan timbunan sampah kepadaprodusen/industry; f. melaksanakan pembinaan penggunaan bahan baku produksi dankemasan yang mampu diurai oleh proses alam; g. melaksanakan pembinaan penyediaan fasilitas pendaurulangan sampah; h. melaksanakan pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produkdan kemasan produk; i. melakukan koordinasi terkait pemilahan, pengumpulan, pengangkutandan pemrosesan akhir sampah; j. melaksanakan penyediaan sarana dan prasaranapenanganan sampah; k. melakukan pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaansampah dan jasa layanan penyedotan kakus; l. penetapan lokasi tempat tempat penampungan sementara,tempat pengolahan sampah terpadu dan tempat pemrosesan akhir sampah; m. melakukan pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhirdengan sistem pembuangan open dumping; n. pelaksanaan sistem tanggap daruratpengelolaan sampah; 24 o. melaksanakankoordinasi dan kerjasama dengan Kabupaten laindan kemitraan dengan badan usaha pengelolasampah dalam menyelenggarakan pengelolaansampah; p. pengembangan investasi dalam usaha pengelolaansampah; q. melaksanakan pembinaan dan pengawasankinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan olehpihak lain (badan usaha); r. melaksanakan kebijakan perizinanpenyimpanan sementara,pengumpulan, pengangkutan, penimbunan dan pemanfaatan limbah B3 (pengajuan,perpanjangan, perubahan dan pencabutan); s. melaksanakan pemantauan dan pengawasanpenyimpanan sementara limbah B3 dalam satudaerah Kabupaten; t. melaksanakan rekomendasi terkait perizinan pengelolaan limbah B3 medis; u. melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap pengelolaan limbah B3 medis; v. melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap penyimpanan sementara, pengumpulan, pengangkutan, penimbunan dan pemanfaatan limbahB3; w. memberikan arahan dan petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; x. membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; y. menetapkan SKP Pegawai yang dibawahinya ; z. melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; aa. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang; bb. menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidangsesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 10 Seksi Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup Pasal 13 (1) Seksi Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidupmerupakan satuan pelaksana bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pengendalian pencemaran, kerusakan dan pemeliharaan lingkungan hidup yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran. (2) Seksi Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengendalian pencemaran, kerusakan dan pemeliharaan lingkungan. (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup melaksanakan uraian tugas sebagai berikut : 25 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t. u. v. w. x. melaksanakan pemantauan sumber pencemar institusidan non institusi; melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pengendalian kualitas air, udara, tanahserta sungai dan danau; melakukan penentuan baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan; melakukan kegiatan penanggulangan dan pengendalian dampak pencemaran lingkungan (pemberian informasi, pengisolasian sertapenghentian) sumber pencemar institusi dan noninstitusi; melaksanakan pemulihan pencemaran (pembersihan,remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) sumberpencemar institusi dan non institusi; melaksanakan pembinaan dan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi terhadap sumber pencemarinstitusi dan non institusi; melakukan penentuan baku mutu sumber pencemar; melakukan pengembangan sistem informasi kondisi, potensidampak dan pemberian peringatan akan pencemaranatau kerusakan lingkungan hidup kepadamasyarakat; melaksanakankoordinasi dan kerjasama dengan unit kerja/instansi, lembaga atau pihak yang terkait dan kemitraan dengan badan usaha di bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan; melakukan penyediaan sarana dan prasarana pemantauan lingkungan(laboratorium lingkungan); melaksanakan pemantauan kerusakan lingkungan; melaksanakan penanggulangan (pemberian informasi,pengisolasian serta penghentian) kerusakan lingkungan; pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi,rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan. melaksanakan perlindungan,pengawetan,pemanfaatan secara lestari,dan pencadangan sumber daya alam; melakukan upaya mitigasi dan adaptasi perubahaniklim; melaksanakan inventarisasi gas rumah kaca dan penyusunanprofil emisi gas rumah kaca; perencanaan konservasi keanekaragaman hayati; melakukan pemantauan dan pengawasan pelaksanaankonservasi keanekaragaman hayati; penyelesaian konflik dalam pemanfaatankeanekaragaman hayati; dan melaksanakan pengembangan sistem informasi dan pengelolaandatabase keanekaragaman hayati. memberikan arahan dan petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis; membina, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahannya; menetapkan SKP Pegawai yang dibawahinya ; melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang; 26 y. z. memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang; menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 5 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal14 (1) Dinas Lingkungan Hidup memiliki kelompok jabatan fungsional tertentu dan jabatan fungsional lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan; (3) Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk; (4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (6) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (7) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional yang dipilih dari pejabat fungsional dan diajukan pengangkatannya kepada Kepala Dinas. (8) Ketentuan lebihlanjut mengenai Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Lingkungan Hidup diatur dengan Peraturan Bupati. BAB III TATA KERJA Pasal15 Dinas Lingkungan Hidup sebagai Perangkat Daerah wajib melaksanakan prinsip koordinasi, sinkronisasi, integrasi, simplikasi, transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya serta hubungan dinas antar SKPD. Pasal16 Kepala Dinas Lingkungan Hidup sebagai pimpinan SKPD wajib mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif, efisien, objektif dan produktif dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Lingkungan Hidup sebagai bagian dari visi dan misi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir. 27 Pasal 17 Setiap pejabat struktural Dinas Lingkungan Hidup wajib mendayagunakan, membina, mengembangkan, mengordinasikan, membimbing, dan/atau memfasilitasi setiap bawahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing. Pasal 18 Setiap pejabat struktural dan fungsional Dinas Lingkungan Hidup wajib menjalankan prinsip koordinasi, sinkronisasi, integrasi, simplikasi, transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam hubungan internal dan eksternal. Pasal 19 Setiap pejabat struktural dan fungsional Dinas Lingkungan Hidup yang memangku jabatan managerial wajib mengambil tindakan sedini mungkin apabila ditemukan atau ada indikasi penyimpangan dalam lingkup tugas, fungsi dan kewenangan serta tanggung jawab masing-masing. BAB IV KEPEGAWAIAN Pasal20 Pegawai Negeri Sipil yang mengemban tugas di Dinas Lingkungan Hidup merupakan Aparatur Sipil Negara Pemerintah Daerah. Pasal 21 Setiap Pegawai Negeri Sipil yang mengemban tugas di Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip efektif, efisien, objektif dan produktif. Pasal 22 Setiap Pegawai Negeri Sipil yang mengemban tugas di Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas wajib menggunakan prasarana dan sarana kerja secara tepat guna, tertib, teratur, bersih dan rapi. BAB V KEUANGAN Pasal 23 Pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dibebankan pada APBD atau APBN atau sumber lainnya yang sah. 28 Pasal 24 Setiap penerimaan keuangan yang bersumber dari pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup merupakan penerimaan Daerah dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 25 Dinas Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan baik yang bersumber dari APBD, APBN atau sumber lainnya yang sah wajib menerapkan prinsip efektif, efisien, ekonomis, kehati-hatian, ketelitian, tertib, kepastian dan taat azas. BAB VI ASET Pasal 26 (1) Prasarana dan sarana yang dipergunakan oleh Dinas Lingkungan Hidup merupakan aset daerah dengan status kekayaan daerah yang tidak dipisahkan. (2) Dinas Lingkungan Hidup wajib melaksanakan pengelolaan, pencatatan, pembukuan, pelaporan dan pertanggungjawaban prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan prinsip standar akuntansi pemerintah. Pasal 27 Setiap penerimaan prasarana dan sarana baik berupa benda tidak bergerak maupun benda bergerak dari pemerintah pusat, swasta atau pihak lainnya melalui hibah atau bantuan merupakan penerimaan penambahan kekayaan daerah sehingga harus disampaikan dan dilaporkan kepada Bupati melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah sekaligus sebagai Bendahara Umum Daerah untuk dicatat dan dibukukan sebagai baran milik daerah. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku: a. Peraturan Bupati Toba Samosir Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Masing-masing Jabatan di lingkungan Badan Lingkungan Hidup dan Pertambangan Kabupaten Toba Samosir(Berita Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2008 Nomor 28) b. Peraturan Bupati Toba Samosir Nomor 27 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Masing-masing Jabatan di lingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toba Samosir (Berita Daerah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2008 Nomor 27) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. 29 Pasal 29 Peraturan Bupati diundangkan. ini mulai berlaku pada tanggal Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Toba Samosir. Ditetapkan di Balige pada tanggal 21 Nopember 2016 BUPATI TOBA SAMOSIR Cap/dto DARWIN SIAGIAN Diundangkan di Balige pada tanggal 21 Nopember 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR Cap/dto AUDI MURPHY O. SITORUS BERITA DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2016 NOMOR.75 30 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR : 75 TAHUN 2016 TANGGAL : 21 Nopember 2016 TENTANG : KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TOBA SAMOSIR BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN, LIMBAH B3 DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN BIDANG PENATAAN, PENAATAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS SEKSI PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN SUB BAGIAN PROGRAM DAN KEUANGAN SEKSI PENGADUAN, PENEGAKAN HUKUM, PENINGKATAN KAPASITAS dan KEHUTANAN SEKSI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN LIMBAH B3 UPTD SEKSI PENGENDALIAN PENCEMARAN, KERUSAKAN DAN PEMELIHARAAN LINGKUNGAN BUPATI TOBA SAMOSIR Cap/ dto DARWIN SIAGIAN 31