Uploaded by User30352

Standar Profesional Akuntan Publik

advertisement
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar
teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia. SPAP
dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP
IAPI).
Tipe Standar Profesional
1. Standar Auditing
2. Standar Atestasi
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
4. Standar Jasa Konsultansi
5. Standar Pengendalian Mutu
Kelima standar profesional di atas merupakan standar teknis yang bertujuan untuk mengatur mutu jasa
yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik di Indonesia.
1.
Standar Auditing
Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI), merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas
sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA).
Pernyataan Standar Auditing (PSA)
PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum didalam standar
auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik
dalam melaksanakan penugasan audit. Kepatuhan terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat
wajib bagi seluruh anggota IAPI. Termasuk didalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng
(IPSA).
Standar umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis
yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Standar pekerjaan lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan
semestinya.
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh unutk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan
keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keungan yang diaudit.
Standar pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan
prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan
penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan
lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama
auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang
jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab
yang dipikul oleh audito
2.
Standar Atestasi

3.
Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh
seorang yang independen dan kompeten yang menyatakan apakah asersi (assertion) suatu entitas
telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Asersi adalah suatu pernyataan yang dibuat
oleh satu pihak yang dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain, contoh asersi dalam laporan
keuangan historis adalah adanya pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum..
Standar Jasa Akuntansi dan Review
Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi non-atestasi bagi jasa akuntan
publik yang mencakup jasa akuntansi dan review.
Sifat pekerjaan non-atestasi tidak menyatakan pendapat, hal ini sangat berbeda dengan tujuan audit atas
laporan keuangan yang dilaksanakan sesuai dengan standar auditing.
Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini antara lain:
 Kompilasi laporan keuangan – penyajian informasi-informasi yang merupakan pernyataan
manajemen (pemilik) dalam bentuk laporan keuangan
 Review atas laporan keuangan - pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang
menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak
terdapat modifikasi material yagn harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
 Laporan keuangan komparatif – penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan dua periode
atau lebih yang disajikan dalam bentuk berkolom
4.
Standar Jasa Konsultansi
Standar Jasa Konsultansi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan publik) yang menyediakan jasa
konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Dalam jasa konsultansi, para praktisi
menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi
ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya, pekerjaan jasa konsultansi
dilaksanakan untuk kepentingan klien.
Jasa konsultansi dapat berupa:






5.
Konsultasi (consultation) – memberikan konsultasi atau saran profesional (profesional advise)
berdasarkan pada kesepakatan bersama dengan klien. Contoh jenis jasa ini adalah review dan
komentar terhadap rencana bisnis buatan klien
Jasa pemberian saran profesional (advisory services) - mengembangkan temuan, kesimpulan,
dan rekomendasi untuk dipertimbangkan dan diputuskan oleh klien. Contoh jenis jasa ini adalah
pemberian bantuan dalam proses perencanaan strategik
Jasa implementasi - mewujudkan rencana kegiatan menjadi kenyataan. Sumber daya dan
personel klien digabung dengan sumber daya dan personel praktisi untuk mencapai tujuan
implementasi. Contoh jenis jasa ini adalah penyediaan jasa instalasi sistem komputer dan jasa
pendukung yang berkaitan.
Jasa transaksi - menyediakan jasa yang berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien
yang umumnya dengan pihak ketiga. Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan kepailitan.
Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya - menyediakan staf yang memadai (dalam
hal kompetensi dan jumlah) dan kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas
yang ditentukan oleh klien. Staf tersebut akan bekerja di bawah pengarahan klien sepanjang
keadaan mengharuskan demikian. Contoh jenis jasa ini adalah menajemen fasilitas pemrosesan
data
Jasa produk - menyediakan bagi klien suatu produk dan jasa profesional sebagai pendukung atas
instalasi, penggunaan, atau pemeliharaan produk tertentu. Contoh jenis jasa ini adalah penjualan
dan penyerahan paket program pelatihan, penjualan dan implementasi perangkat lunak komputer
Standar Pengendalian Mutu
Standar Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) memberikan panduan bagi kantor
akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan
mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut
Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI) dan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang
diterbitkan oleh IAPI.
Unsur-unsur pengendalian mutu yang harus harus diterapkan oleh setiap KAP pada semua jenis jasa
audit, atestasi dan konsultansi meliputi:






independensi – meyakinkan semua personel pada setiap tingkat organisasi harus
mempertahankan independensi
penugasan personel – meyakinkan bahwa perikatan akan dilaksanakan oleh staf profesional
yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk perikatan dimaksud
konsultasi – meyakinkan bahwa personel akan memperoleh informasi memadai sesuai yang
dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, pertimbangan
(judgement), dan wewenang memadai
supervisi – meyakinkan bahwa pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan
oleh KAP
pemekerjaan (hiring) – meyakinkan bahwa semua orang yang dipekerjakan memiliki
karakteristik semestinya, sehingga memungkinkan mereka melakukan penugasan secara
kompeten
pengembangan profesional – meyakinkan bahwa setiap personel memiliki pengetahuan
memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan
profesional berkelanjutan dan pelatihan merupakan wahana bagi KAP untuk memberikan
pengetahuan memadai bagi personelnya untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan untuk
kemajuan karier mereka di KAP



promosi (advancement) – meyakinkan bahwa semua personel yang terseleksi untuk promosi
memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi.
penerimaan dan keberlanjutan klien – menentukan apakah perikatan dari klien akan diterima
atau dilanjutkan untuk meminimumkan kemungkinan terjadinya hubungan dengan klien yang
manajemennya tidak memiliki integritas berdasarkan pada prinsip pertimbangan kehati-hatian
(prudence)
inspeksi – meyakinkan bahwa prosedur yang berhubungan dengan unsur-unsur lain pengendalian
mutu telah diterapkan dengan efektif
BERLAKUNYA SPAP

Pada tanggal 1 Agustus 1994 lahirlah Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP)yang pertama. SPAP tersebut terdiri dari :
1.Standar Auditing
2.Standar Atestasi
3.Standar Jasa Akuntansi dan Review
4.Pedoman Audit Industri Khusus
Masing-masing standar di atas dirinci dalam bentuk pernyataan standar yang
disebutPernyataan Standar Auditing (PSA), Pernyataan Standar Atestasi (PSAT), dan
PernyataanStandar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR). Dalam kelahirannya yang pertama
ini,pernyataan standar yang diterbitkan terdiri dari PSA No.1 sampai No.60, PSAT No.1
sampaiNo.5 dan PSAR No.1. Standar auditing tersebut, sebagian besar mengadopsi
standarauditing yang berlaku di Amerika Serikat sebagaimana ditetapkan oleh The
AuditingStandard Board (ASB).
Sejalan dengan datangnya era globalisasi, dan sejalan pula dengan komitmensebagai
anggota IFAC, setelah melalui proses yang panjang IAPI berketetapan
untukmengimplementasikan International Auditing and Assurance Standard Board
(IAASB)sebagai standar audit yang baru. Langkah pertama yang dilakukan oleh IAPI
adalahmenerjemahkan ISA ke dalam bahasa Indonesia dengan diberi judul “Standar
ProfesionalAkuntan Publik” (SPAP) dan menetapkan pemberlakuan SPAP terhitung mulai 1
Januari2013 untuk emiten (entitas publik) dan 1 Januari 2014 untuk entitas selain emiten.
Sejarah Internasional Standard Auditing (ISA) / Standar Akuntansi (SA)
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang merupakan pedoman bagi pekerjaan
auditor di Indonesia merupakan hasil pengembangan berkelanjutan yang telah dimulai sejak
tahun 1973. Pada tahap awal perkembangannya, standar ini disusun oleh suatu komite dalam
organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang diberi nama Komite Norma Pemeriksaan
Akuntan. Standar yang dihasilkan oleh komite tersebut diberi nama Norma Pemeriksaan
Akuntan. Sebagaimana tercermin dari nama yang diberikan, standar yang dikembangkan pada
saat itu lebih berfokus ke jasa audit atas laporan keuangan historis.
Perubahan pesat yang terjadi di lingkungan bisnis di awal dekade tahun 90-an, kemudian
menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan mutu jasa audit atas laporan keuangan
historis, jasa atestasi, serta jasa akuntansi dan review. Disamping itu, tuntutan kebutuhan untuk
menjadikan organisasi profesi akuntan publik lebih mandiri dalam mengelola mutu jasa yang
dihasilkan bagi masyarakat juga terus meningkat. Respon profesi akuntan publik terhadap
berbagai tuntutan tersebut diwujudkan dalam dua keputusan penting yang dibuat oleh IAI pada
pertengahan tahun 1994, yaitu : perubahan nama dari Komite Norma Pemeriksaan Akuntan ke
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik, dan perubahan nama standar yang dihasilkan dari
Norma Pemeriksaan Akuntan ke Standar Profesional Akuntan Publik.
Penerbitan SPAP per 1 Agustus 1994 seiring dengan perubahan nama standar dari Norma
Pemeriksaan Akuntan ke Standar Profesional Akuntan Publik sumber acuan utamanya adalah
dari American Institute of Certified Public Accountant Professional Standards (AICPA
Professional Standards). Untuk merespon kebutuhan profesi akuntan publik seiring pertumbuhan
ekonomi dan bisnis di Indonesia serta perubahan-perubahan radikal yang terjadi di lingkungan
bisnis, dalam kurun waktu 1994-1997 Dewan SPAP telah menerbitkan berbagai standar.
Selanjutnya, dalam kurun waktu 1997-2000 Dewan SPAP juga menerbitkan berbagai interpretasi
standar untuk merespon kebutuhan profesi akuntan publik dalam menghadapi krisis ekonomi dan
bisnis yang saat itu dialami oleh Indonesia. Dari pengalaman masa lalu dan antisipasi tren
perubahan pasca krisis ekonomi Indonesia serta memperhatikan perubahan pesat yang terjadi
di AICPA Professional Standards sebagai sumber acuan SPAP, Dewan SPAP selama tahun 1999
melakukan perombakan besar atas SPAP per 1 Agustus 1994 dan menerbitkannya dalam buku
yang diberi judul Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. SPAP per 1 Januari
2001 tersebut adalah merupakan kodifikasi SPAP terakhir yang masih berlaku sampai dengan
saat ini, dengan sedikit penambahan berupa interpretasi-interpretasi yang diterbitkan dari tahun
2001 sampai dengan 2008. Penambahan terakhir dilakukan pada bulan Februari 2008 dengan
penerbitan Pernyataan Beragam (Omnibus Statement)
Pada tahun 2004, melalui Konvensi Nasional Akuntan Indonesia telah diputuskan bahwa
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) akan melakukan adopsi sepenuhnya (full adoption) International
Auditing and Assurance Standards (ISA) yang dikeluarkan oleh International Auditng Practices
Committee (IAPC) dari International Federation of Accountants (IFAC). IFAC adalah organisasi
profesi akuntansi sedunai, dengan 163 organisasi anggota di 120 negara, yang mewakili lebih
dari 2,5 juta akuntan di seluruh dunia. Dengan dilakukannya adopsi ISA, maka ISA akan
menggantikan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang sekarang berlaku yang sebagian
besar isinya diadopsi dari AICPA Professional Standards tahun 1998. Langkah full
adoption tersebut ditempuh untuk memenuhi tuntutan pesatnya perkembangan dunia usaha dan
bisnis yang berimbas pada bidang akuntansi dan auditing. Selain itu, IAI yang telah menjadi full
members dariInternational Federation of Accountant (IFAC), mempunyai kewajiban untuk
mematuhi dan memenuhi butir-butirStatement of Membership Obligation (SMO) yang salah satu
diantaranya adalah bahwa semua anggota IFAC diwajibkan untuk tunduk kepada semua standar
dan pernyataan lain yang dikeluarkan oleh International Auditing and Assurance Standards
Board (IAASB).
Ada 7 kewajiban anggota IFAC yang disebut dalam SMO dan 5 dari 7 tersebut masuk
“wilayah IAPI”, yakni:





SMO 1 – Membuat dan memublikasi standar pengendalian mutu dan petunjuk bagi
KAP untuk mengimplementasikan sistem pengendalian mutu sesuai International
Standard on Quality Control (ISQC).
SMO 2 – Berkenaan dengan standar pendidikan bagi akuntan profesional, petunjuk
mengenai pendidikan bagi akuntan profesional, dan terbitan mengenai pendidikan
bagi akuntan profesional.
SMO 3 – Berkenaan dengan standar pengendalian mutu, auditing, and asurans untuk
anggota IAPI.
SMO 4 – Berkenaan dengan kode etik dan pernyataan lainnya yang diterbitkan oleh
the Ethis Committee of IFAC.
SMO 6 – Berkenaan dengan investigasi dan penjatuhan sanksi dalam pelanggaran
perilaku, termasuk tetapi tidak terbatas pasa, pelanggaran standar dan ketentuan
profesional oleh anggota, dan jika diatur dalam ketentuan perundang-undangan, oleh
KAP.
Adopsi ISA melalui revisi SPAP oleh IAPI adalah dalam rangka menjalankan amanah
UU No 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Adopsi ISA ini juga untuk merespon rekomendasi
dari World Bank, sekaligus sebagai wujud pelaksanaan komitmen Indonesia sebagai salah satu
anggota dari G-20 yang mendorong setiap anggotanya untuk menggunakan standar profesi
internasional. Adopsi ISA dilakukan dengan melakukan revisi terhadap Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) yang selama ini digunakan acuan Akuntan Publik dalam memberikan
jasanya. Harapan penerapan ISA ini melalui profesi Akuntan Publik di Indonesia pada saat
memberikan jasa asurans maupun non asurans akan meningkatkan kepercayaan investor global
terhadap kualitas informasi keuangan di Indonesia. Adopsi ISA merupakan bagian dari
globalisasi perekonomian, termasuk globalisasi pasar uang dan pasar modal.
Perubahandalam ISA/SA
ISA/SA 200
No.
1.
Deskripsi
Tujuan
Audit
SA baru
SA yang ada
Memperoleh
keyakinan Untuk menyatakan pendapat
memadai
tentang apakah tentang kewajaran, dalam semua
laporan keuangan sebagai hal
yang
material,
posisi
suatu keseluruhan bebas dari keuangan, hasil usaha, perubahan
salah saji material, baik yang ekuitas, dan arus kas sesuai
disebabkan oleh kecurangan dengan
Standar
Akuntansi
maupun kesalahan, dan oleh Keuangan di Indonesia.
karena itu memungkinkan
auditor untuk menyatakan
opini atas apakah laporan
keuangan disusun, dalam
semua hal yang material,
seusai
dengan
kerangka
pelaporan keuangan yang
berlaku; dan menerbitkan
laporan
tentang
laporan
keuangan
dan
mengkomunikasikannya
berdasarkan temuan auditor.
ISA/SA 210
N
o.
Deskr
ipsi
1.Prako
ndisi
untuk
suatu
audit
SA baru
SA yang ada
Diatur secara jelas dan detail.
Tidak diungkapkan
detail dan jelas.
2.Keran
gka
pelap
oran
keuan
gan
yang
ditent
Pencantuman dalam ketentuan perikatan audit Diaturdalam
SA
623
bahwa
“LaporanKhusus”.Selainadapa
ragrafPenekananSuatu
Hal,
I.
Laporan
auditor
atas
LK
akan adaparagrafke 3, sebelumopini
menambahkan paragraf penekanan suatu yang : menyatakan basis
hal, untuk menarik perhatian pemakai LK penyajiandanmengacukecatata
yang
terhadap pengungkapan tambahan (SA nataslaporankeuangan
menjelaskan basis tersebut,
706)
secara
ukan
oleh
peratu
ran
perun
dangundan
gan
II.
Kecualijika
auditor
disyaratkanolehperaturanperundangundanganuntukmenyatakanopininyaataslap
orankeuangandenganmenggunakanfrasa
“menyajikansecarawajar, dalamsemuahal
yang
material,”
sesuaidengankerangkapelaporankeuangan
yang
berlaku,
opini
auditor
tidakperlumemasukkanfrasatersebut.
ISA/SA 220
No.
1.
Deskripsi
SA baru
Mengatur tanggung jawab
tertentu
auditor
dalam
memperhatikan
Prosedur
Pengendalian Mutu untuk
audit atas laporan keuangan
2.
Tanggung
SPM 1 mengatur tanggung
jawab atas mutu jawab firm untuk menetapkan
audit
dan
memelihara
sistem
pengendalian mutu perikatan
audit
3.
Tanggung
jawab
kepemimpinan
atas mutu audit
4.
Konsultasi
Rekan
perikatan
harus
bertanggung
jawab
atas
keseluruhan
mutu
setiap
perikatan
audit
yang
ditugaskan kepada rekan ybs
Auditor harus memasukkan
dalam dokumentasi audit: sifat
dan ruang lingkup, serta
kesimpulan yang ditarik dari,
konsultasi yang dilakukan
selama pelaksanaan perikatan
audit
SA yang ada
Diterapkan oleh setiap KAP
pada semua jasa audit, atestasi,
akuntansi dan revivu, dan
konsultasi yang standarnya
telah ditetapkan oleh IAPI
dalam SPAP
KAP
dapat
menetapkan
tanggung
jawab
kepada
personelnya
agar
dapat
melaksanakan kebijakan dan
prosedur
pengendalian
mutunya secara efektif
Tidak diatur secara detail
Tidak diatur secara jelas
keharusan dokumentasi atas
konsultasi. SPM menyatakan:
KAP
harus
merumuskan
kebijakan
dan
prosedur
pengendalian mutu mengenai
konsultasi
ISA/SA 230
No.
1.
Deskripsi
Dokumentasi
SA baru
Diatur sebagai topik tersendiri
SA yang ada
Tidak diatur sebagai
topik
audit
2.
3.
tersendiri, tetapi tersebar pada
berbagai SA sesuai dengan
prosedur audit masing-masing
SA
Folder
audit Disebutkan secara khusus dan Tidak
disebutkan
secara
final
detail. Harus diselesaikan tidak khusus
lebih dari 60 hari setelah
tanggal laporan auditor
Batas
waktu Pada umumnya tidak boleh Tidak
disebutkan
secara
penyimpanan
kurang dari 5 tahun sejak khusus
batas
waktu
tanggal yang lebih akhir dari:
penuimpanan. SA 339: Auditor
harus menerapakan prosedur
untuk
menjaga
Laporan auditor atas laporan memadai
keamanan kertas kerja dan
keuangan entitas, atau
harus menyimpannya dalam
Laporan auditor atas laporan periode yang dapat memnuhi
keuangan
Konsolidasian kebutuhan praktiknya, dan
ketentuan-ketentuan
hukum
Entitas dan Entitas Anak
yang
berlaku
mengenai
penyimpanan dokumen
Download