BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah serbuan komik-komik dan animasi-animasi berbagai negara dari Jepang, Korea, Amerika, Eropa yang merajai pasar komik dan animasi, ternyata Indonesia masih eksisi. Ini terbukti dan banyaknya jumlah peminat di Indonesia, Indonesia mengadakan acara pameran dalam Pekan Komik dan Animasi Nasional (PKAN) yang digeral di Galeri Nasional beberapa tahun belakang. Yaitu dimulai PKAN I pada tahun 1998 oleh Depdiknas di Jakarta, PKAN II pada tahun 2000, PKAN III pada tahun 2001. Acara ini yang diadakan setiap 2 tahun sekali ini, dilaksanakan hingga PKAN VI tahun 2007 di Kota Malang, Jawa Timur dan kemudian vakum. Kini untuk menggeliatkan kembali komik dan animasi Indonesia, Kemdikbud menggelar Festival Komik dan Animasi Nasional (FKAN) dengan kemasan rangkaian acara yang lebih kreatif dan inovatif dibanding PKAN. Perkembangan industri komik dan animasi pada saat ini data dibilang cukup pesat. Hal ini dikarenakan banyaknya permintaan dan kebutuhan akan media komik dan animasi seperti halnya dalam industri periklanan, acara TV serial, serta beragam cerita bagi anak-anak yang lebih bertema edukasi. Sedangkan rumah-rumah produksi sebagai fasilisator tersebut memiliki jumlah yang terbatas dan banyak terpencar menjadi home industri bertaraf kecil dan terpisah. Sedangkan dunia komik dan animasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, dan berkaitan dalam memenuhi sistem kinerja yang efektif dan efisien dari produk komik dan animasi di Indonesia tersebut. Fenomena hubungan antara komik dan animasi ini dapat dilihat pada produk animasi dan komik yang diproduksi oleh Red Rocket Animation yaitu “Dongeng Untuk Aku dan Kau” dan Berikut adalah animasi keren buatan anak bangsa, beberapa di antaranya 1 ada yang hanya berupa film pendek, ada yang tayang di tv nasional, dan ada juga yang telah tampil di Bioskop yaitu “Adit dan Sopo Jarwo” Film animasi ini diproduksi oleh MD Animation dengan mengangkat kisah persahabatan dari Adit, Dennis, Mitha, Devi, dan si mungil Adelya. Dalam kehidupannya, banyak kisah seru yang telah dialami oleh mereka, apalagi jika sudah berurusan dengan Sopo dan Jarwo dan Sebuah karya animasi buatan mahasiswa Bina Nusantara yang mengisahkan tentang ekspansi tentara Jepang ke Indonesia. Animasi ini mengambil dari sudut pandang prajurit Jepang yang sangat percaya dengan sebuah ramalan tua tentang nasib Nusantara. Asia Raya berhasil menjadi film animasi terbaik FFI 2014. Film ini diproduksi oleh Crymsonite Pictures dan disutradarai oleh Anka Atmawijaya yang diproduksi dalam bentuk komik dan animasi, sehingga dapat diartikan bahwa dunia komik dan animasi tidaklah dapat dipisahkan. Dengan dibentuknya suatu wadah animasi dan komik ini diharapkan akan memudahkan aktivitas produktifitas dan menambah efisiensi kinerja antara produk komik dan animasi yang melibatkan para animator dan komikus yang diwadahi dalam satu rumah produksi. Saat ini di Kendari belum terdapat tempat khusus yang mewadahi kegiatan produksi komik dan animasi serta tempat untuk melakukan eksebisi khususnya dalam bidang komik dan animasi secara baik. Sesuai dengan namanya maka bangunan ini akan berfungsi sebagai studio komik dan animasi serta menjadi tempat eksebisi yang dapat menampung kegiatan pameran maupun sebagai tempat pelepasan komik dan animasi baru yang akan beredar dipasaran sesuai dengan fenomena yang ada. Sehingga hal tersebut mendorong penulis untuk mengangkat tema yang melakukan penelitian tentang “ Perencanaan Gedung Studio Komik dan Animasi”. Ini diharapkan dapat menciptakan pengembangan industri dan kegiatan animasi dan komik secara berkala serta lebih dapat mengkomunikasikan komik dan 2 animasi sebagai media yang tidak hanya menghibur tetapi memiliki unsure yang lebih dalam bagi anak-anak dan masyarakat bangsa diseluruh Indonesia. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang Gedung Studio Komik dan Animasi yang dapat mewadahi seluruh aktivitas ? 2. Bagaimana menyusun DED, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) dan menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai kaidah-kaidah yang berlaku ? C. Tujuan dan Sasaran Pembahasan 1. Tujuan Pembahasan 1. Untuk merancang Gedung Studio Komik dan Animasi yang dapat mewadahi seluruh aktivitas masyarakat kota Kendari . 2. Untuk membuat gambar bestek , menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari bangunan tersebut. 2. Sasaran Pembahasan Menyusun acuan perancangan Gedung Studio Komik dan Animasi Kota Kendari. D. Batasan Pembahasan Batasan-batasan yang diambil dan perlu diperhatikan mengenai spesifikasi objek antara lain: 1. Perancangan objek diarahkan sebagai suatu bangunan yang terlihat sesuai fungsinya yang diaplikasikan kedalam suatu bentuk massa bangunan. 3 2. Penelusuran dan penyesuaian bentuk serta ruang yang disesuaikan dengan aktivitas dan kegiatan formal yang ada dalam lokasi Gedung Studio Komik dan Animasi. E. Metode dan Sistematika Pembahasan 1. Metode Pembahasan Metode yang digunakan adalah secara analisa deskriptif berdasarkan data dan studi literatur, kunjungan dan wawancara dengan pihak terkait dan mengadakan pengamatan dilapangan, kemudian disimpulkan dan dijadikan titik tolak dalam menyusun acuan perancangan. 2. Sistematika Pembahasan Untuk mencapai saasaran pembahasan, maka sistematika pembahasan dilakukan dengan pendekatan terhadap beberapa masalah pokok : BAB I PENDAHULUAN Merupakan uraian awal tahap pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran pembahasan, lingkup pembahasan, metode dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Merupakan tahap deskripsi objek desain sebagai suatu pendekatan berisikan telah tinjauan pustaka yang mengungkapkan kerangka acuan komprehensip yang terdiri dari tahap pemaparan secara umum dan secara khusus tentang Gedung Studio Komik dan Animasi, sarana dan prasarana, kondisi fisik dan nonfisik dari bangunan serta proses studi banding terhadap objek yang sejenis. BAB III TINJAUAN LOKASI Berisiskan tinjauan makro lokasi yang terdiri atas deskripsi wilayah kawasan, potensi fisik dan non fisik kota Kendari yang kaitannya perencanaan Gedung Pameran Komik dan Animasi bagi masyarakat kota Kendari. 4 BAB IV ACUAN DASAR PERANCANGAN Menggambarkan mengenai acuan dasar perancangan, untuk selanjutnya dipakai sebagai titik tolak perancangan kedesain fisik. BAB V PENUTUP Kesimpulan merupakan sebuah pernyataan singkat dirangkum seluruh permasalahan dari pendahuluan, tinjauan pustaka, dan landasan teori yang akan digunakan membahas permasalahan yang ada dalam laporan ini. 5