BAB 1 LAPORAN ARUS KAS OLEH: • SATRIO HADI WICAKSONO (B12.2017.03634) • STEPHANUS YUSTISIANO (B12.2017.03309) DAFTAR BAHASAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Informasi Laba VS Arus Kas Operasi Pentingnya Basis Kas Tuuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas Kas dan Setara Kas Klasifikasi Arus Kas Pelaporan Arus Kas Aktivitas Operasi Format dan Langkah Penyusunan Laporan Kertas Kerja untuk Membantu Penyusunan Laporan Bunga dan Dividen Transaksi Bukan Kas Pos Luar Biasa dan Pajak Penghasilan Valuta Asing 1. INFORMASI LABA VS ARUS KAS OPERASI Fungsi Laporan Laba - Rugi Mengukur profitabilitas perusahaan untuk satu periode tertentu. Laporan Arus Kas Operasi Menyajikan informasi mengenai: Aspek likuiditas Kebutuhan kas setiap aktivitas yang dibutuhkan perusahaan. Kekurangan Tidak menunjukkan timing arus kas. Tidak mencakup elemen penghasilan dan biaya yang tidak memengaruhi kas saat ini 2. PENTINGNYA BASIS KAS Basis kas menjadi sangat penting karena beberapa alasan sebagai berikut. 1. 2. 3. Para investor dan analis menemukan bahwa akuntansi berbasis akrual menjadi semakin jauh dari arus kas perusahaan sebagai akibat banyak digunakannya alat-alat alokasi yang arbitrer oleh para akuntan. Laporan keuangan tidak mengakui pengaruh inflasi. Konsep modal kerja tidak kuasa memberikan informasi mengenai likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan. 3. TUJUAN DAN KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS Tujuan Utama: Memberikan periode tertentu, dan memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan basis kas. Memberikan kepada para pengguna, informasi tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah selama periode akuntansi. Kegunaan: Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan, dan kemampuan memengaruhi arus kas. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari pelbagai perusahaan. Dapat mengguakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah waktu dan kepastian arus kas masa depan. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga. 4. KAS DAN SETARA KAS Kas Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan kas yang ada di bank dalam bentuk rekening koran atau giro (cash on bank). Setara Kas Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. 5. KLASIFIKASI ARUS KAS 6. PELAPORAN ARUS KAS AKTIITAS OPERASI Pelaporan Arus Kas Aktivitas Operasi Metode Langsung Metode Tidak Langsung Metode Langsung Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah data yang dibutuhkan seringkali sulit di dapat dan biasanya biayanya mahal. Metode Langsung menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi. Metode langsung lebih mudah untuk dimengerti, dan memberikan informasi yang lebih banyak untuk mengambil keputusan. Dalam metode ini akun beban penyusutan,beban deplesi,beban amortisasi,keuntungan dan kerugian,utang dikeluarkan dari komponen Aktivitas operasi. Metode pembuatan Laporan Arus Kas dengan metode langsung sumber datanya adalah Buku Kas Bank dan Buku Kas Kecil. Ada 4 langkah untuk membuat Laporan Arus Kas dengan metode langsung yaitu pemeriksaan silang antara Buku Kas Bank, Rekening Koran, Bonggol Check, dan Buku Kas Kecil. Lalu, Eliminasi (hapus) semua transaksi silang antar buku kas. Selanjutnya, Klasifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen laporan arus kas. Memang membutuhkan banyak waktu, namun bila anda membuatnya pada saat semua catatan sudah selesai sehingga laporan arus kas sudah harus selesai. Bila dikerjakan sejak dari awal dan dilakukan setiap hari dengan seperti itu maka akan terasa ringan. Pada dasarnya metode ini adalah laporan arus kas yang disusun berdasarkan pada buku kas atau bank. Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap dan baru dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan. Metode Tidak Langsung Ada 2 sumber data yang digunakan untuk membuat Laporan Arus Kas, yaitu Laporan Laba Rugi periode Berjalan,Neraca period Berjalan dengan Neraca periode sebelumnya. Metode tidak langsung memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi, disinilah kelebihan dari metode ini. Metode tidak langsung menunjukan hubungan antara laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas. Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode ini lebih murah dibandingkan dengan metode langsung. Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh arus kas dari aktivitas operasi. Dalam metode tidak langsung, arus kas aktifitas operasional, arus kas aktifitas investasi dan arus kas aktifitas pendanaan disusun berdasarkan pada laporan laba-rugi dan neraca. Pada metode arus kas tidak langsung, perhitungan dimulai dari bawah ke atas pada laporan laba rugi, atau dimulai dari pendapatan bersih. Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi sebelumnya dan setelahnya, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Langkah-langkah penyusunannya dimulai dari, Data Laporan Laba Rugi tahun ini lalu siapkan juga neraca tahun lalu dan tahun ini. Selanjutnya, Anda bandingkan antara Neraca periode sebelumnya dengan Neraca periode Berjalan untuk memperoleh data aktivitas keuangan perusahaan pada periode tahun ini. Dan terakhir Anda dapat menyusun Laporan Arus Kas. 7. FORMAT DAN LANGKAL PENYUSUNA LAPORAN Untuk menyusun laporan arus kas, baik dengan metode langsung maupun tidak langsung, ditempuh empat langkah sebagai berikut. 1. Menghitung perubahan saldo rekening kas dan setara kas dengan membandingkan antara saldo awal dan saldo akhir (neraca). Hasil langkah ini menyajikan kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara kas selama periode berjalan. 2. Menghitung perubahan bersih setiap rekening neraca selain rekening kas dan setara kas, yang menjelaskan mengapa rekening kas dan setara kas berubah. 3. Menentukan arus kas (dipisahkan dalam tiga klasifikasi). Informasi yang digunakan adalah neraca komparatif, laporan laba rugi periode berjalan, dan informasi tambahan. 4. Menyusun laporan arus kas atas dasar hasil langkah-langkah sebelumnya. 8. KERTAS KERJA UNTUK MEMBANTU PENYUSUNAN LAPORAN 9. BUNGA DAN DIVIDEN Bunga yang dibayarkan dan dividen yang diterima oleh lembaga keuangan seperti bank biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Bungan dan dividen yang diterima dapat pula diklasifikasikan sebagai arus kas investasi sebab merupakan konsekuensi langsung dari keputusan investasi. Deviden yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai komponen arus kas operasi dengan maksud untuk membantu para pengguna laporan arus kas dalam menilai kemampuan perusahaan membayar dividen dari arus kas operasi. 10. TRANSAKSI BUKAN KAS Informasi tentang semua aktivitas investasi dan pendanaan selama satu periode yang memengaruhi aktiva dan utang, tetapi belum memberikan arus kas harus dilaporkan atau diungkapkan dalam disclosure. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas pun harus dikeluarkan dari kas dan diungkapkan pada CaLK. 11. POS LUAR BIASA DAN PAJAK PENGHASILAN Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi,, investasi, atau pendanaan sesuai sifat transaksinya dan diungkapkan secara terpisah. Arus yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas operasi, kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas investasi atau pendanaan. 12. VALUTA ASING Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan, yang timbul sebagai akibat perubahan kurs bukan merupakan arus kas. Meskipun demikian, laporan arus kas tetap harus melaporkan pengaruh perubahan kurs atas saldo kas dan setara kas sebagai bagian terpisah dari rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir.