MAKALAH ANALISIS KECELAKAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI PT. INDOPANCA CENTRATEX PURWAKARTA, JAWA BARAT Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah K3 Perkantoran Dosen Pengampu : Muhammad Supriyanto, S.E., M.M. Disusun Oleh : Erli Novita Sari (183101045) Administrasi Bisnis 3D PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI MADIUN 2019 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi Rahmat dan Karunia-Nya pada kita semua, tidak lupa shalawat dan salam saya curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang Analisis Kecelakaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PT.Indopanca Centratex Purwakarta, Jawa Barat. Makalah ini saya buat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah K3 Perkantoran. Dalam kesempatan ini, tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta membimbing saya, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada : 1. Muhammad Supriyanto, S.E., M.M. selaku dosen pengampu yang telah bersedia memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan makalah ini. 2. Teman-teman Administrasi Bisnis 3D yang telah membantu saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan maupun penulisan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi menyempurnakan makalah ini. Demikian makalah ini saya susun, semoga makalah ini dapat bermanfaat menambah wawasan serta pengetahuan tentang Analisis Kecelakaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PT. Indopanca Centratex Purwakarta, Jawa Barat bagi kita semua. Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf apabila ada tutur kata yang kurang berkenan. Madiun, 14 Oktober 2019 Penyusun ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................ iii BAB I A. BAB II PENDAHULUAN .................................................................................... 1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 PEMBAHASAN ....................................................................................... 2 A. CONTOH KASUS ........................................................................................ 2 B. ANALIS KASUS .......................................................................................... 2 C. STRATEGI PENGENDALIAN ................................................................... 3 D. KASUS PERATURAN UNDANG-UNDANG YANG DILANGGAR.......... 4 BAB III ..................................................................................................................... 6 PENUTUP ................................................................................................................ 6 Kesimpulan ............................................................................................................... 6 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... iv iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini, Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 merupakan program pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang mengakibatkan penderitaan bagi para pekerja maupun keluarga pekerja. Karena frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu banyak, maka banyak yang memandang sebelah mata pada program ini. Undang-Undang dibidang K3 sudah ada sejak tahun 1970 yaitu UU no.1 tahun 1970 yang mulai diundangkan pada tanggal 12 Januari 1970 yang juga dijadikan sebagai hari lahirnya K3. Namun, hingga tahun 2000 K3 baru mulai banyak dikenal dikalangan masyarakat dan perusahaan karena memiliki faktor penting bagi produktivitas dan peningkatan produktivitas tenaga. Pekerja yang menuntut produktivitas kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi ksesehatan prima. Sebaliknya keadaan sakit atau gangguan kesehatan menyababkan tenaga kerja tidak atau kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya. Kewajiban untuk menyelenggarakan Sistem Managemen K3 pada perusahaan-perusahaan besar seperti PT.Indopanca Centratex Purwakarta melalui UU Ketenagakerjaan, baru menghasilkan 2,1% saja dari 15.000 lebih perusahaan bersekala besar di indonesia yang sudah menerapka K3. Minimnya jumlah itu sebagian besar disebabkan oleh masih adanya anggapan bahwa program K3 hanya akan menjadi tambahan beban biaya perusahaan. Padahal jika diperhitungkan besarnya dana santunan untuk korban kecelakaan kerja sebagai akibat diabaikannya Sistem Managemen K3, yang besarnya mencapai lebih dari 190 milyar rupiah di tahun 2003, jelaslah bahwa masalah K3 tidak selayaknya diabaikan. 1 BAB II PEMBAHASAN A. CONTOH KASUS Kecelakaan kerja yang merenggut nyawa satu orang korban terjadi di pabrik milik PT Indopanca Centratex, Jatiluhur pada Selasa 14 Oktober 2016. Korban bernama Aisyah (34 tahun), warga Desa Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur dan merupakan karyawan dari perusahaan pemintalan benang tersebut.Kejadian terjadi pada saat malam hari pada saat korban sedang mendapat giliran kerja shift malam yang berakhir pada pukul tujuh pagi. Korban ditemukan dalam keadaan terlilit dalam mesin pemintal yang masih hidup pada jam lebih kurang jam enam pagi , korban berjenis kelamin wanita . Belum diketahui secara pasti penyebab dari kecelakaan ini tetapi dugaan sementara adalah korban dalam keadaan mengantuk saat sedang berkerja dan menjalankan mesin pemintal. Tidak ada rekan korban yang dapat memberikan penjelasan tentang kejadian yang sebenarnya karna saat itu rekan rekan korban tidak ada dilokasi kejadian dan berkerja di tempat yang berbeda. B. ANALIS KASUS 1. Penyebab umum Korban berkerja sendirian dalam keadaan mengantuk dan berkerja sampai larut malam tanpa ada pengawasan dari pihak pabrik 2.Penyebab Terperinci : Kelalaian korban dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan menghidupkan mesin pemintal dalam keadaan mengantuk tanpa ada pengawasan. 2 3.Penyebab Pokok Kebijakan pabrik Perusahaan A. Kurang memberikan pelatihan dan perhatian kepada pegawai mengenai jam kerja seharusnya dan pengoperasian mesin produksi agar pekerja tidak lalai dalam mengambil suatu tindakan yang beresiko tinggi. B. Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawai dan pemilik perusahaan dalam hal kerja shift malam C. kurangnya kepekaan pimpinan perusahaan terhadap lingkungannya tempat bekerja dan jam kerja yang pantas untuk perkerja wanita D. Kurang memberikan pengawasan yang baik tehadap karyawan dalam berkerja C. STRATEGI PENGENDALIAN 1. Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan pekerja guna meningkatkan pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja, demi mencegah terjadinya kecelakaan yang sama. 2. Selama melakukan proses pekerjaan shift malam diusahakan agar pekerjanya bukan jenis kelamin wanita atau jika harus wanita , pekerja di berikan pengawasan dalam berkerja seperti bekerja dengan berkelompok agar hal hal yang tidak di inginkan dapat diminimalisir . dan jika ada suatu kecelakaan terjadi dapat diketahui secara dini 3. Untuk mencegah kecelakaan dalam menghidupkan mesin, maka mesin harus diberi kebijakan bahwa tidak diperbolehkan untuk menghidupkan mesin dalam keadaan sakit , mengantuk, mabuk, dan lain lain. Dan dalam menghidupkan mesin tidak boleh satu orang , harus ada rekan atau partner pekerja agar perkerja dapat saling mengingatkan. 4. Perusahaan harus memasang sistem pengaman cctv atau sejenisnya agar perkerja dapat terkontrol keselamatannya dalam berkerja. 5. Operator mesin ataupun alat produksi lainnya sebaiknya diberi 3 peringatan setiap sesudah dan sebelumnya mengoperasikan apakah ada petugas yang masih disana ataupun tidak. sebaiknya operator mesin dilatih agar tetap siaga dan tanggap dengan tanggung jawabnya. 6. Seluruh petugas keselamatan dan kesehatan tenaga kerjaan harus bertanggung rencanaan jawab menjalankan penanganan darurat, penanggulangan serta kecelakaan, melakukan bimbingan pelaksanaan setiap bagian. 7. Komunikasi antar pegawai harus selalu terjaga dengan baik agar saling memperhatikan satu sama lain sehingga mampu meminimalisir peluang kecelakaan yang terjadi. 8. Pengurangan jam kerja shift malam dan penambahan gaji agar perkerja dapat bekerja lebih semangat dan produktif dan terhindar dari penyakit akibat kerja larut malam. D. KASUS PERATURAN DILANGGAR UNDANG-UNDANG YANG Terjadinya kecelakaan ini disebabkan adanya pelanggaran terhadap UU NO.1 TAHUN 1970 tentang keselamatan kerja. 1. Pelanggaran pada pasal 3 ayat 1r yang berbunyi “menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerja yang berbahaya kecelakaanya menjadi bertambah tinggi“. 2. Serta adanya pelanggaran pada pasal 9 yang berbunyi “pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang : a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya yang dapat timbul dalam tempat kerja. b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya. c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan. d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya. 4. Dan diketahui juga terjadi pelanggaran pada pasal 3 ayat1f yang 4 berbunyi “memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja”. UU no 13 tahun 2003 Pasal 86 ayat 1A yang berbunyi “Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja”. Pasal 87 ayat 1 yang berbunyi “Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen kesehatan”. 5 BAB III PENUTUP Kesimpulan Di seluruh rangkaian kerja yang ada pada PT. Indopanca Centratex Purwakarta Jawa Barat telah disesuaikan dengan segala bentuk ketentuan yang ada pada budaya organisasi atau perusahaan tersebut, sehingga terlihat jelas bahwa setiap aspek dan juga pola dari segala kegiatan yang ada dapat berjalan teratur dan sesuai tujuan perusahaan. Hal ini juga dapat dilihat dari sistematika kerja yang ada pada Departemen HSE (Health, Safety and Environment) pada PT. Indopanca Centratex Purwakarta Jawa Barat yang dimana semua sistem manajemen yang telah ada telah terintegrasi dengan baik dengan menggunakan proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan juga pengawasan atau pengendalian (controlling). Dengan sistem manajemen yang sudah terintegrasi dengan baik, maka pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja selama melakukan kegiatan operasional dapat berjalan sesuai tujuan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penerapan dari manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang ada di pada PT. Indopanca Centratex Purwakarta Jawa Barat sudah berjalan dengan baik dan optimal. 6 DAFTAR PUSTAKA http://news.liputan6.com/read/2119195/buruh-di-purwakarta-tewasakibat-kepalanya-terjepit-mesin https://m.republika.co.id/amp/ndfcmf https://poskotanews.com/2014/10/14/karyawati-tewas-teseretmesin-pemintal-benang/ iv