Uploaded by User29712

16. BAB III

advertisement
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan agustus 2014 sampai
febuari 2015, dilakukan laboratorium terpadu teknik elektro universitas lampung.
B. Alat dan Bahan
- Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
1. Komputer (PC)
2. Voltmeter
3. Tang Ampere
4. Tang potong
5. Tang lancip
6. Obeng +
7. Obeng 8. Solder
9. Bor Tangan
36
- Bahan-bahan yang digunakan ialah sebagai berikut:
1. Raspberry pi
2. Adaptor
3. SD Card 8GB
4. Trafo 1 A
5. ADC MCP3008
6. Komponen Elektronika
7. Jumper
8. ACS712-5A
9. Papan plastik mika (Accrilyc)
10. PCB
11. Timah solder
C. Prosedur Kerja
Dalam menyelesaian tugas akhir ini ada beberapa langkah kerja yang dilakukan
untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan, diantaranya:
1. Studi literatur
2. Spesifikasi rancangan
3. Perancangan perangkat keras
4. Perancangan perangkat lunak
5. Pengujian
6. Pengambilan data
7. Pengolahan data
8. Analisa data dari pengujian alat
37
Ide
Studi literatur
Perancangan
Perangkat Keras
Realisasi Perancangan
Perangkat keras
Tidak
Perangkat
keras
bekerja
Ya
Pengujian alat
secara keseluruhan
Pembuatan program
Tidak
Sistem
bekerja
Pemrograman
Rapsberry pi
Ya
Selesai
Tidak
Program
bekerja
Ya
Gambar 3.1. Diagram alir pengerjaan tugas akhir
38
D. Studi Literatur
Dalam menyelesaikan tugas akhir perlu adanya studi literatur dilakukan pencarian
informasi mengenai dan berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya adalah:
a. Karakteristik dan spesifikasi motor induksi 3 fasa yang menggunakan hubung
bintang segitiga.
b. Data sheet ACS712-5A
c. Karakteristik komponen-komponen yang akan digunakan serta prinsip kerjanya.
d. Cara kerja dan pemrograman Raspberry pi
E. Spesifikasi Rancangan
Secara garis besar perancangan sistem pada tugas akhir ini adalah seperti gambar
di bawah ini :
Push
Button
Power
Supply
AC 3 Fasa
Pendeteksi
3 Fasa
Rapsberry
Pi
AC 1 Fasa
Relay
Kontaktor
Y
∆
3
Fas
a
asa
Gambar 3.2. Diagram Blok Perancangan Sistem
Sensor
Arus
Motor
3 fasa
39
Pada gambar diatas menunjukan dari sumber tiga fasa mengalir ke pendektisi
tegangan tiga fasa disini untuk mengetahui adanya sumber tiga fasa antara fasa R,
fasa S dan fasa T serta tegangan pada tiap fasa terbaca sesuai dengan nilai tegangan
yang ditentukan. Setelah itu pada push button untuk memberi masukan ke rapsberry
menghidupkan relay. Relay ini digunakan menghidupkan kontaktor dan kemudian
kontaktor akan menyambungkan sumber tiga fasa ke motor serta menstart bintangsegitiga sesuai pembacaan sensor arus.
F. Perancangan Perangkat Keras
Dari gambar diagram blok perancangan sistem perangkat keras yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a. Push Button
Dalam perancangan push button yang dimana digunakan untuk memerintah alat
yang digunakan sebagai masukan kepada rapsberry menghidupkan relay. Relay
digunakan untuk memberi induksi pada kumparan kontaktor saat itu saluran tiga
fasa mengalirkan ke motor sambungan bintang-segitiga sesuai pembacaan sensor.
Berikut gambar rancangan push button yang dibuat:
40
Gambar 3.3. Push Button
c. Relay
Dalam rancangan relay ada tiga, digunakan untuk memberi tugas kontaktor
terhubung bintang-segitiga. Saat relay satu dan relay dua bekerja terhubung secara
bintang, sedangkan saat hubungan segitiga rapsberry memberi perintah relay satu
dan relay tiga mendapat masukan. Berikut gambar rancangan Relay yang
digunakan:
41
Gambar 3.4. Relay
c. Sensor Tegangan
Sensor tegangan berfungsi sebagai pendeteksi keberadaan sumber tiga fasa. Jika
salah satu sumber fasa mati maka motor tidak dapat melakukan starting atau saat
motor sedang beroperasi kemudian salah satu sumber fasa mati motor akan berhenti
beroperasi dan proteksi terhadap tegangan antara fasa sesuai nilai tegangan yang
telah ditentukan. Hal tersebut bertujuan untuk memproteksi motor tiga fasa yang
digunakan dari ketidakseimbangan fasa dan proteksi keseimbangan tegangan antara
fasa dan keberadaan sumber tiga fasa dalam mensuplay motor induksi tiga fasa.
Sensor tegangan dibuat seperti pada gambar berikut:
Gambar 3.5. Rangkain Sensor Tegangan
42
d. Sensor Arus
Sensor arus yang dipakai pada tugas akhir ini direncanakan mengukur arus pada
satu fasa sebagai nilai arus normal starting motor tiga fasa saat hubungan bintang
dan saat kondisi motor beroperasi sesuai nilai arus ditentukan dan memproteksi
nilai arus yang besar. Rangkaian sensor disearahkan agar tegangan outputnya
berupa sumber DC, tegangan yang keluaran dari penyearah maksimal sebesar 5V
untuk keamanan rapsberry tegangan diturunkan dengan rangkain pembagi tegangan
sebesar 3,3V. Kapasitor yang dipasang pada rangkain berguna sebagai filter untuk
mendapatkan sinyal yang baik. Sensor arus yang digunakan pada rangkaian
ACS712 30A. Rangkai sensor arus keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6. Sensor Arus
43
e. Sensor, Push Button dan Relay dengan Rapsberry Pi
Setelah semua rangkaian selesai dibuat, langkah selanjutnya dalam perancangan
perangkat keras adalah menghubungkan semua sensor, Push Button dan relay ke
rapsberry pi. Hubungan tersebut ditampilkan sebagai gambar seperti dibawah ini:
Gambar 3.7. Rangkaian Hubungan Sensor, Push Button dan Relay dengan Rapsberry Pi
f. Sambungan Bintang-Segitiga
Motor induksi 3 fasa dengan beban yang besar membutuhkan arus yang besar
namun tidak terbebani tegangan penuh saat starting, jika dihubungkan secara
langsung segitiga arus starting yang dibutuhkan oleh motor listrik sebesar 5 s/d 7
arus nominal akan mempengaruhi suplay daya yang digunakan. Untuk mencegah
terjadinya lonjakan arus yang besar terlebih dahulu diasut dengan hubungan bintang
setelah berjalan normal, arus akan menurun setelah itu dipindahkan ke hubungan
segitiga sehingga mendapatkan nilai tegangan penuh bertujuan meningkatkan
kecepetan dan torsi motor untuk kebutuhan produksi. Sambungan bintang-segitiga
44
dirancang untuk starting motor induksi tiga fasa, saat kumparan kontaktor magnit
satu mendapat sumber tegangan dari relay satu, sumber tegangan mengalir kemotor
dan relay dua menghidupkan kontaktor dua pada saat itu motor menstart dalam
hubungan bintang. Setelah motor bekerja dalam hubungan bintang, arus akan turun
sampai arus normal dan rapsberry memerintah kontaktor dua mati dan kontaktor
tiga hidup untuk sambungan segitiga.[7] Hubungan pengasutan ini bertujuan untuk
menekan pembayaran listrik yang besar dan pemeliharan motor, bahkan pergantian
motor induksi yang terbakar akibat arus start tidak sesuai dengan arus nominal atau
kelebihan beban pada suplay daya. Gambar rangkaian dapat dilihat pada bab 2
bagian B.
G. Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak pada tugas akhir ini dilakukan dengan rapsberry pi,
program yang didalamnya meliputi:
1. Program pembacaan sensor, saklar start/stop serta program pengatur GPIO
rapsberry ke relay.
2. Program untuk mencatat kerja motor 3 fasa ke dalam database.
H. Kalibrasi
Untuk membuat sebuah alat ukur digital perlu diketahui bahwa nilai yang terukur
masih relative kecil, dimana belum menunjukan nilai pengukuran sebenarnya.
45
Misalnya pada penenelitian ini mengunakan trafo step-down sebagai sensor
tegangan. Masukan trafo sebesar 220V mengeluarkan tegangan 3V, maka
diperlukan kalibrasi nilai pengali yang mewakili tegangan 3V sebesar 220V pada
sensor tegangan yang dibuat. Pada penelitian ini yang perlu dikalibrasi yaitu sensor
tegangan dan sensor arus. Untuk pengkalibrasi sensor arus ACS712-30A
sebenarnya pada datasheet telah disebutkan nilai kalibrasinya, yaitu saat tegangan
output sensor bernilai 0V sampai 2,5V maka arus yang diukur yaitu -30A sampai
0A, dan saat tegangan output sensor sebesar 2,5V sampai 5V maka arus yang diukur
adalah 0A sampai 30A. Kemudian dari nilai kalibrasi sensor arus tersebut terlihat
bahwa nilai output maksimal sensor yaitu 5V, sedangkan pada GPIO Raspberry Pi
tegangan yang diizinkan maksimal hanya sebesar 3,3V, dengan demikian sebelum
masuk ke GPIO perlu dilakukan pengkondisian sinyal agar tegangan output sensor
tidak melebihi 3,3V, sehingga nilai kalibrasi pada datasheet sensor arus tersebut
tidak relevan lagi untuk digunakan.
Untuk melakukan kalibrasi sensor arus dan tegangan yang dibuat, digunakan alat
ukur digital yang sudah ada. Pada penelitian ini menggunkan Digital Power Clamp
Meter (gambar 3.8) yang tersedia di Laboratorium Teknik Pengukuran jurusan
Teknik elektro Unila. Digital Power Clamp Meter adalah sebuah alat ukur digital
yang dapat mengukur arus (A), tegangan (V), faktor daya (Cos θ), daya (W), dan
konsumsi energi (kWh). Sebagai contoh untuk melakukan kalibrasi misalkan output
sensor tegangan sebesar 3V, kemudian dilakukan pengukuran pada sisi input sensor
menggunakan alat ukur yang sudah ada dan hasil pengukurannya adalah 220V.
Agar alat ukur yang dibuat juga menunjukkan angka 220V maka dibuat nilai
pengali, nilai pengali tersebut didapat dengan persamaan berikut :
46
3V . x = 220V
x = 220V / 3V
x = 73,33
Dimana:
3V
: Nilai tegangan output sensor.
220V : Nilai tegangan hasil pengukuran.
x
: Nilai pengali.
Nilai pengali yang didapat dari metode diatas selanjutnya digunakan pada
pemrograman yang dibuat pada Raspberry Pi untuk membaca sensor dan
menampilkan hasil pengukurannya.
Gambar 3.8. Digital Power Clamp Meter (Tersedia di Lab. Teknik Pengukuran J.TE. Unila)
I. Pengujian
Pengujian dilakukan untuk mendapatkan apakah sistem bekerja sesuai dengan
keinginan atau tidak, maka dilakukan pengujian diantaranya:
47
a. Pengujian sensor tegangan
Pengujian sensor tegangan ini melakukan pengukuran nilai tegangan yang berubahubah besarannya menggunakan dua buah alat ukur yang berbeda, yaitu sensor
tegangan yang dibuat dengan alat ukur Voltmeter. Dari pengujian yang dilakukan
bertujuan untuk membuktikan apakah sensor tegangan yang dibuat dapat
melakukan pengukuran yang baik dengan cara membandingkan hasil pengukuran
sensor yang dibuat dengan hasil pengukuran Voltmeter.
b. Pengujian sensor arus
Pengujian sensor arus dilakukan dengan cara memberikan beban listrik dengan
daya atau tegangan yang berubah-ubah, setelah itu dilakukan pengukuran arus yang
mengalir ke beban. Pengukuran arus menggunakan sensor arus yang dibuat dan alat
ukur Ampere meter, kemudian hasil pengukuran sensor yang dibuat dibandingkan
dengan pengukuran Ampere meter apakah sensor arus dibuat dapat bekerja dengan
baik atau tidak.
c. Pengujian sistem
Setelah pengujian yang dilakukan pada masing-masing sensor, kemudian dilakukan
pengujian keseluruhan sistem starting motor induksi tiga fasa. Setelah hardware
terpasang, membuat pemrograman Python untuk starting hubungan bintangsegitiga serta proteksi pada motor. Selanjutnya merekam kinerja motor induksi pada
sebuah database. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang
dibuat dapat bekerja dengan baik atau tidak.
48
Gambar 3.9. Alat Ukur Digital. (Tersedia di Lab. Konversi Energi Elektrik J.T.E. Unila)
Gambar 3.10. Regulator Tegangan (Tersedia di Lab. Konversi Energi Elektrik J.T.E. Unila)
Untuk pengujian yang dilakukan pada sensor tegangan, dibutuhkan tegangan yang
berubah-ubah dari regulator tegangan yang tersedia di Laboratorium Konversi
Energi Unila (Gambar 3.10. Sedangkan alat ukur yang digunakan pada pengujian
ini adalah Digital Power Clamp Meter atau Alat ukur digital (Gambar 3.8) tersedia
di Laboratorium Teknik Pengukuran Unila dan Alat ukur Digital (Gambar 3.9)
tersedia di Laboratorium Konversi Energi Unila.
Download