Uploaded by User29134

dlscrib.com bab7r-jemb-arus-searah-dan-pemakaiannya

advertisement
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
BAB.7
Jembatan Arus Searah dan Pemakaiannya
7-1 PENDAHULUAN
Rangkaian-rangkaian jembatan dipakai secara luas untuk pengukuran nilai-nilai
komponen seperti tahanan, induktansi atau kapasitansi, dan parameter rangkaian lainya yang
diturunkan secara langsung dari nilai-nilai komponen, seperti frekuensi, sudut fasa dan
temperatur. Karena rangkaian jembatan hanya membandingkan nilai komponen yang tidak
diketahui dengan komponen yang besarnya diketahui secara tepat ( sebuah standar )
ketelitian pengukurannya bisa tinggi sekali. Ini adalah pembacaan pengukuran dengan cara
perbandingan, yang didasarkan pada penunjukkan nol dari kesetimbangan rangkaian
jembatan , pada dasarnya tidak bergantung pada karakteristik deteksi nol. Jadi ketelitian
pengukuran adalah langsung sesuai dengan ketelitian komponen-komponen jembatan, bukan
dengan indicator nol nya.
7-2 JEMBATAN WHEATSTONE
7-2-1 Operasi dasar.
Rangkaian jembatan mempunyai empat lengan resistif beserta sebuah sumber ggl
( battere ) dan sebuah detector nol yang biasanya adalah Galvanometer atau alat ukur arus
sensitive lainnya. Arus melalui galvanometer bergantung pada beda potensial antara titik c
dan d. Jembatan disebut setimbang bila beda potensial pada galvanometer adalah 0 volt,
artinya tidak ada arus melalui galvanometer.
Jika tegangan dari titik c ke b sama dengan tegangan dari titik d ke b. Jadi jembatan adalah
setimbang jika :
1
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
I1.R1 = I 2 .R2 …………………( 7.1 )
Jika arus galvanometer adalah nol, kondisi-kondisi berikut juga dipenuhi :
I1 = I 3 =
E
……………...(7.2 )
R1 + R3
I2 = I4 =
E
……………..( 7.3 )
R2 + R4
dan
Dengan menggabungkan ketiga persamaan diatas maka :
I1.R1 = I 2 .R2
E
E
R1 =
R2 ..........................( 7.4 )
R1 + R3
R2 + R4
R1 ( R2 + R4 ) = R2 ( R1 + R3 )
R1 R2 + R1 R4 = R1 R2 + R2 R3
R1 R4 = R2 R3 …………………….( 7.5 )
Jika ketiga tahanan-tahanan tersebut diketahui, tahanan ke empat dapat ditentukan dari
persamaan ( 7.5 ). Berarti jika R4 tidak diketahui, tahanannya RX dapat dinyatakan oleh
tahanan-tahanan lain, yaitu :
RX = R3 .
R2
…………………( 7.6 )
R1
7-2-2 Kesalahan Pengukuran.
Jembatan wheatstone dipakai secara luas pada pengukuran presisi tahanan dari sekitar 1
ohm sampai rangkuman mega ohm rendah. Sumber kesalahan utama terletak pada kesalahan
atas dari ketiga tahanan yang diketahui:
a. Sensitivitas detector nol yang tidak cukup
2
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
b. Perubahan tahanan lengan-lengan jembatan karena efek pemanasan arus melalui
tahanan-tahanan tersebut.
c. Ggl termal dalam rangkaian jembatan atau rangkaian galvanometer dapat juga
mengakibatkan masalah sewaktu mengukur tahanan-tahanan rendah.
d. Kesalahan-kesalahan karena tahanan kawat sambung dan kontak – kontak luar
memegang peranan dalam pengukuran nilai-nilai tahanan yang sangat rendah.
7-2-3 Rangkaian Penganti Thevenin.
Untuk menentukan apakah galvanometer mempunyai sensitivitas yang diperlukan untuk
mendeteksi kondisi tidak setimbang atau tidak, arus galvanometer perlu ditentukan.
Memecahkan persoalan rangkaian jembatan pada kesetimbangan yang kecil. Pemecahan ini
didekati dengan mengubah jembatan wheatstone gambar 7-1 ke pengantinya thevenin.
Untuk memperoleh penganti thevenin dilakukan 2 langkah: langkah pertama menyangkut
penentuan tegangan ekivalen (penganti) yang muncul pada terminal c dan d bila
galvanometer dipindahkan dari rangkaian. Langkah kedua penentuan tahanan penganti
dengan memperhatikan terminal c dan d dan menganti batere dengan tahanan dalamnya.
Tegangan thevenin atau tegangan rangkaian terbuka diperoleh dengan menunjuk kembali
ke gambar 7-2(a) dan menuliskan :
Ecd = Eac − Ead = I1 R1 − I 2 R2
Dimana
Dengan demikian
I1 =
E
R1 + R3
dan
I2 =
E
R2 + R4
3
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
Ecd = E (
R1
R2
−
)
R2 + R3 R2 + R4
Ini adalah tegangan generator thevenin.
Pengubahan rangkaian ini menjadi bentuk yang lebih menyenangkan memerlukan pengunaan
teorema transformasi delta Y (delta wye). Bagaimanapun dalam kebanyakan hal tahanan
dalam batre yang sangat rendah dapat diabaikan dan ini jelas mempermudah penurunan
gambar 7-2(a) menjadi penganti theveninnya.
Hubungan singkat akan terjadi antara titik a dan b bila tahanan dalam batere dianggap nol.
Dengan demikian, tahanan thevenin dengan memeriksa terminal c dan d menjadi :
R1 R3
RR
+ 2 4
R1 + R3 R2 + R4
Bila sekarang detector nol dihubungkan ke terminal-terminal keluaran rangkaian
pengganti thevenin, arus galvanometer menjadi :
RTH =
Ig =
ETH
RTH + Rg
Dimana Ig adalah arus galvanometer dan Rg adalah tahananya.
Contoh 7-1 : Gambar 7-3(a) Menunjukan diagram skema sebuah jembatan wheatstone
dengan nilai-nilai elemen seperti ditunjukan. Tegangan batere adalah 5 V dan tahanan
dalamnya diabaikan. Sensitivitas arus galvanometer adalah 10 mm/mikro A dan tahanan
dalam 100 ohm. Tentukan defleksi galvanometer yang disebabkan oleh ketidakseimbangan 5
ohm dalam lengan BC.
Penyelesaian : Kesetimbangan jembatan tercapai jika lengan BC memiliki tahanan 2000
ohm. Diagram yang menunjukan lengan BC sebagai tahanan 2005 ohm menyatakan
ketidakseimbangan yang kecil (<<2000 ohm). Langkah pertama dalam pemecahan adalah
mengubah rangkaian jembatan ke rangkaian thevenin.
4
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
Beda potensial dari B ke D dengan melepas galvanometer dari rangkaian adalah tegangan
thevenin. Dengan mengunakan persamaan
100
1000
ETH = E AD − E AB = 5V x (
−
)
100 + 200 1000 + 2005
= 2, 77 mV
5
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
Karena tahanan batere adalah 0 ohm, rangkaian dinyatakan oleh kofigurasi gambar 7-3(b)
dari mana diperoleh,
RTH =
100.200 1000.2005
+
= 730Ω
300
3005
Arus melalui galvanometer adalah:
Ig =
ETH
2, 77 mV
=
= 3,34 µ A
RTH + Rg 730Ω + 100Ω
Defleksi galvanometer menjadi :
d = 3, 34 µ A ×
10mm
= 33, 4mm
µA
Sebaliknya jika sensitivitas galvanometer diketahui, kita dapat menghitung tegangan tidak
setimbang yang diperlukan guna menghasilkan satu satuan defleksi (misalnya 1 mm) Nilai
ini penting bila kita ingin menentukan sensitivitas jembatan terhadap ketidaksetimbangan.
Metoda thevenin digunakan untuk mendapatkan tangapan galvanometer, yang dalam
kebanyakan hal merupakan perhatian utama.
Contoh 7-2 : Galvanometer dalam contoh 7-1 diganti dengan yang lain dengan tahanan
dalam 500 ohm dan sensitivitas arus 1 mm/mikro A. Dengan mengangap bahwa defleksi 1
mm dapat diamati pada skala galvanometer, tentukan apakah galvanometer yang baru ini
mampu mendeteksi ketidaksetimbangan sebesar 5 ohm dalam lengan BC pada gambar 7-3
(a).
Penyelesaian : Penganti masih dinyatakan oleh generator Thevenin sebesar 2,77 mV dengan
tahanan sebesar 730 ohm, Menghasilkan arus galvanometer sebesar:
Ig =
ETH
2, 77 mA
=
= 2, 25µ A
RTH + Rg 730Ω + 500Ω
Dengan demikian defleksi galvanometer sama dengan 2,25 mikro A x 1 mm/mikro A = 2,25
mm, bahwa galvanometer ini menghasilkan defleksi yang mudah diamati.
Tahanan kawat ini dapat dihitung atau diukur dan hasil akhir di modifikasi; tetapi tahanan
kontak sangat sulit ditentukan maupun diukur. Karena itu untuk pengukuran tahanan rendah,
umumnya jembatan Kelvin adalah instrumen yang lebih disukai.
7-3 JEMBATAN KELVIN
7-3-1 Efek kawat-kawat penghubung.
Jembatan Kelvin merupakan modifikasi dari jembatan wheatstone dan menghasilkan
ketelitian yang jauh lebih besar dalam pengukuran tahanan-tahanan rendah (low values
resistances), umunya dibawah 1 ohm. Dalam gambar 7-4 dimana Ry menyatakan tahanan
6
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
kawat penghubung dari R3 ke Rx. Bila galvanometer dihubungkan ketitik m, tahanan Ry dari
kawat penghubung dijumlahkan ketahanan Rx yang tidak diketahui, dan menghasilkan
indikasi Rx yang terlalu tinggi. Bila hubungan dibuat ketitik n, Ry dijumlahkan kejembatan
R3 dan hasil pengukuran Rx akan lebih rendah dari yang seharusnya, sebab sekarang nilai
actual R3 menjadi lebih besar dari nilai nominalnya sebesar Ry. Jika galvanometer
dihubungkan ke sebuah titik p di antara titik m dan n sedemikian rupa sehingga perbandingan
tahanan dari n ke p dan dari m ke p sama dengan perbandingan tahanan-tahanan Rx dan R2
dapat dituliskan.
Rnp
R1
Rmp R2
Persamaan setimbang untuk jembatan memberikan ;
R
RX + Rnp = 1 ( R3 + Rmp )
R2
=
Dengan mensubtitusikan persamaan (7-10) ke dalam persamaan (7-11) diperoleh:
7
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
 R1 
 R2  
R1 
RX + 
 R3 + 
 Ry =
 Ry 
R2 
 R1 + R2 
 R1 + R2  
Yang setelah disederhanakan menjadi
RX =
R1
R3
R2
Perkembangan ini membentuk dasar-dasar konstruksi jembatan ganda Kelvin yang
umumnya dikenal sebagai jembatan Kelvin.
7-3-2 Jembatan ganda Kelvin.
Istilah jembatan ganda dobel digunakan sebab rangkaian memiliki pembanding lengan
kedua, seperti ditunjukan dalam diagram skema gambar 7-5. Persyaratan awal yang
ditetapkan adalah bahwa pembandingan tahanan a dan b sama dengan perbandingan R1 dan
R2.
Penunjukan galvanometer akan nol bila potensial pada k sama dengan potensial pada p,
atau bila Ekt = Eemp, dimana
8
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
Ekl =

( a + b ) Ry 
R2
R2
E=
I  R3 + RX +

R1 + R2
R1 + R2 
a
+
b
+
R
(
)

y

Dan

b  ( a + b ) Ry  
Elmp = I  R3 +


a
+
b
a
+
b
+
R
(
)
(
)

y 

 

Kita dapat menentukan Rx dengan mengunakan Ekt dan Emp dalam cara berikut:


( a + b ) Ry
( a + b ) Ry  
R2
b
I  R3 + RX +
= I  R3 +
.

R1 + R2 
a + b ) ( a + b + Ry )  
a + b + Ry )
(
(




Atau disederhanakan menjadi :
R 3 + Rx +
( a + b ) Ry
(a + b + R )
=
y

bRy
R1 R3 
 R3 +

R2 
a
+
b
+
R
(
)

y

Dan menghilangkan tanda kurung pada ruas sebelah kanan memberikan:
R3 + Rx +
( a + b ) Ry
(a + b + R )
y
=
bRy
R1 R3
RR
+ R3 + 1 2 .
R2
R2 ( a + b + Ry )
Penyelesaian untuk Rx memberikan :
Rx =
bRy
bRy
( a + b ) Ry
R1 R3 R1
+ .
+
−
R2
R2 ( a + b + Ry ) ( a + b + Ry ) ( a + b + Ry )
Sehingga :
Rx =
bRy
 R1 a 
R1 R3
+
−
R2
( a + b + Ry )  R2 b 
Berubah menjadi hubungan yang terkenal :
. Rx = R3
R1
R2
9
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
Penurunan tegangan kontak dalam rangkaian pengukuran dapat mengakibatkan kesalahan
besar, dan untuk menurunkan efek ini tahanan standar dilengkapi dengan sembilan langkah
masing-masing 0,001 ohm ditambah sebuah batang marganin 0,0011 ohm yang telah
dikalibrasi beserta sebuah kontak geser.
10
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
7-4 UJI SIMPAL DENGAN PERANGKAT UJI PORTABEL.
7-4-1. Uji simpal murray
Pengujian-pengujian ini khususnya digunakan untuk mendapatkan lokasi terjadinya
hubungan singkat, atau kerusakan karena tahanan rendah antara sebuah konduktor dan bumi.
Uji simpal murray (murray loop test), yang pada dasarnya digunakan untuk menemukan
kerusakan-kerusakan
pentanahan-pentanahan
(ground)
didalam
kabel-kabel
terbungkus.Susunan pengujian ditunjukan pada gambar 7-7.
Pada kesetimbangan:
A RL − Rx
B
=
atau Rx =
RL
B
Rx
A+ B
Dimana Rl adalah tahanan total simpal (konduktor yang rusak ditambah konduktor yang
baik) dan Rx adalah tahanan konduktor dari terminal jembatan ke lokasi tanah yang rusak.
Dan menuliskan Ix.
Ix =
B
( I1 + I 2 )
A+ B
Dalam sebuah kabel kawat banyak, konduktor balik I2 memiliki panjang dan penampang
yang sama dengan kawat yang rusak, jadi I1 =I2 dan karena itu:
I x = 21
B
A+ B
Dimana I adalah panjang kabel kawat banyak diukur dari terminal-terminal jembatan ketitik
ujung.
11
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
7-4-2. Pengujian simpal Varley
Salah satu metoda yang paling teliti untuk menemukan tanah, persimpangan atau
hubungan-hubungan singkat dalam sebuah kawat banyak adalah apa yang disebut pengujian
simpal Varley. Dalam sebuah perangkat uji komersial yang khas rasio perkalian dari lenganlengan pembanding ini dikontrol oleh sebuah saklar tingkat (dial switch) dan umumnya
mempunyai daerah pengukuran dari 0,001 sampai 1000 dalam kelipatan sepuluh.
Ketiga susunan rangkaian yang diperlukan untuk menemukan suatu kerusakan tanah
ditunjukan pada gambar 7-8(a) sampai (c). Pengukuran perbandingan perkalian dari lengan A
dan lengan B dibuat tetap, dan jembatan dibuat setimbang ke defleksi nol galvanometer oleh
tahanan geser dalam lengan standar. Analisa rangkaian konvensional dan diperoleh bahwa x1
dan x2 yang menyatakan tahanan-tahanan dalam kabel pada tiap sisi kawat yang rusak
seperti ditunjukan pada gambar 7-8 adalah :
12
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
x1 =
A
( R2 + R1 )
A+ B
x2 =
A
( R3 + R2 )
A+ B
Dan
Metoda ini akan menemukan cacat kerusakan sampai batas 500 kaki dalam suatu kabel
berpenampang 50 mm.
Kabel udara dihubungkan ke kabel bawah tanah dari ukuran yang berlainan, selisih
tahanan dari kedua penampang bukan hanya harus memperhitungkan ukuran konduktor yang
berbeda, tetapi juga selisih temperatur antara kabel udara dan kabel bawah tanah tersebut.
Pengujian simpal marley yang lebih sederhana namun kurang teliti dapat dilakukan
asalkan lengan-lengan pembanding A dan B sama dan rasio perkalian adalah satu persamaan
kesetimbangan jembatan yang biasa memberikan ,
A x2 + 2 X 1
=
B R2 + X 2
Karena lengan – lengan pembanding adalah sama yakni A/B = 1, persamaan berubah menjadi
X1 =
R2
2
Yang selanjutnya mengarahkan kelokasi kerusakan.
7-5 JEMBATAN SHEATSTONE DENGAN PENGAMAN
7-5-1. Rangkaian pengaman.
Salah satu masalah utama dalam pengukuran tahanan tinggi adalah kebocoran yang
terjadi di sekitar dan sekeliling komponen atau bahan yang diukur, atau didalam instrumen
itu sendiri.Arus kebocoran ini tidak diinginkan dan mengpengaruhi ketelitian pengukuran
sampai besar sekali,juga efek-efek kebocoran umumnya berubah dari hari ke hari bergantung
pada kelembaban atmosfer (udara luar).
Dalam pengukuran efek lintasan yang bocor biasnya dihilangkan dengan suatu bentuk
rangkain pengaman. Prinsip sebuah rangkain pengaman sederhana di dalam lengan Rx dari
sebuah jembatan wheatstone dijelaskan dengan bantuan gambar 7-9. Sebuah kawat
pengaman yang secara sempurna mengelilingi permukaan kutub yang terisolasi, menahan
arus kebocoran ini dan mengembalikan ke batere.
13
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
Dalam diagram gambar 7-10 pengaman sekeliling apitan kutub Rx yang ditunjukan
oleh lingkaran kecil sekitar terminal tidak menyetuh suatu bagian pun dari rangakian
jembatan dan dihubungkan langsung keterminal batere., dinamakan jembatan wheatstone
dengan pengaman (guarded wheatstone bridge).
14
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
7-5-2. Tahanan tiga terminal.
Terminal pengaman ini dapat digunakan untuk menghubungkan apa yang disebut
tahanan tiga terminal (tree terminal resistance), seperti ditunjukan pada gambar 7-11..
Terminal ketiga dari tahanan adalah titik bersama tahanan dihubungkan ke terminal Rx dari
jembatan menurut cara yang biasa. Terminal ketiga dari tahanan adalah titik bersama
(common) dari tahanan R1 dan R2. Yang menyatakan lintasan kebocoran terminal utama
sepanjang kutub-kutub isolasi kepelat logam atau pengaman. Sambungan ini membuat R1
pararel terhadap lengan pembanding Ra tetapi karena R1 jauh lebih besar dari Ra maka efek
pararelnya diabaikan.
Seandainya rangkaian pengaman tidak digunakan tahanan kebocoran R1 dan R2 akan
langsung ada pada Rx dan nilai Rx yang diukur akan jelas sala. Misalnya dengan mengangap
bahwa yang tidak diketahui adalah 100M ohm dan tahanan kebocoran dari masing-masing
terminal kepengaman juga 100M ohm maka tahanan Rx akan terukur sebesar 67M ohm
dengan kesalahan sebesar 33 %.
7-5-3. Jembatan Megaohm.
Sebuah jembatan Megaohm komersial tegangan tinggi ditunjukanpada gambar 7-12,
dimana berbagai alat kontrol dapat dengan mudah dikenali. Piringan besar ditengah-tengah
instrumen adalah lengan pembanding variabel Rb, dari gambar 7-11. Piringan pengali
tahanan disebelah kanan piringan perbandingan besar menyatakan tahanan standar pada
diagram rangkaian dan melengkapi pengalian perbandingan dalam beberapa kelipatan
sepuluh.
15
AUPL/Bab.7/Jemb.AS/Usf/2008
Detektor nol pada dasarnya adalah sebuah penguat ( amplifier) arus searah dan sebuah
alat pencatat keluaran mencakup sensitivitas yang diperlukan untuk mendeteksi tegangantegangan tidak setimbang yang kecil.
Jembatan megaohm tinggi adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk
pengukuran tahanan tinggi. Metoda-metoda lain mencakup tahanan isolasi mesin-mesin
listrik; metoda defleksi langsung (direct deflection) untuk pengujian contoh-contoh isolasi
dan metoda kerugian muatan (loss of charge method) untuk pemeriksaan tahanan kebocoran
kapasitor.
16
Download