Uploaded by rimaaryatin

Kebijakan Kemendikbud dan Kemenko Kemaritiman (Horison Ciledug-22052019)

advertisement
KURIKULUM BERMUATAN KEMARITIMAN
MENDORONG LITERASI MARITIM
MENUJU INDONESIA POROS MARITIM DUNIA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
bekerja sama dengan
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
2019
Dinamika Kurikulum di Indonesia
Sejak Kemerdekaan sampai Sekarang
Kurikulum
1947
Kurikulum
1954
Kurikulum
1994
Kurikulum
1975
Kurikulum
1964
Kurikulum
1968
Kurikulum
1984
Kurikulum
2006 (KTSP)
Rintisan KBK
2004
Kurikulum
2013
Diversifikasi dan Kontekstualisasi Kurikulum
Penguatan
Pendidikan
Karakter
Kemaritiman
Anti Korupsi
Kesehatan
Reproduksi
Gender
Ketahanan
Bencana
Bela Negara
Climate change
Literasi
Anti Kekerasan
dll.
Bahaya Narkoba
Dimensi Muatan Kurikulum
9
AGENDA PRIORITAS
NAWACITA
Memperteguh kebhinnekaan dan
memerkuat restorasi sosial Indonesia.
Menghadirkan kembali
negara untuk melindungi
segenap bangsa dan
memberikan rasa aman
kepada seluruh WN
Melakukan revolusi karakter bangsa.
Mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya-saing
di pasar internasional, sehingga bangsa Indonesia
bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa
Asia lainnya.
Membuat pemerintah selalu hadir dengan
membangun tata-kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya.
Membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memerkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Memperkuat kehadiran negara dalam
melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya.
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Peta Jalan Menuju Poros Maritim Dunia
1. Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Sumberdaya Manusia
2. Pertahanan, Keamanan, Penegakan Hukum, dan Keselamatan Laut
3. Tatakelola dan Kelembagaan Laut
4. Ekonomi, Infrastruktur, dan Peningkatan Kesejahteraan
5. Pengelolaan Ruang Laut dan Perlindungan Lingkungan Laut
6. Budaya Bahari
7. Diplomasi Maritim
UU No. 17/2008
TENTANG
PELAYARAN
• Kebijakan Pengelolaan SD Kelautan & Pengembangan SD
Manusia, 20 Program
• Kebijakan Pertahanan Keamanan, penegakan hokum dan
keselamatan laut, 7 Program
• Kebijakan Tata Kelola dan Kelembagaan Laut, 22 Program
• Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur, dan Peningkatan
Kesejahteraan, 22 Program
• Kebijakan Pengelolaan Ruang Laut dan Perlindungan Laut, 12
Program
• Kebijakan Budaya Bahari, 6 Program
• Kebijakan Diplomasi Maritim, 6 Program
7
Pilar
Pendidikan
KEBIJAKAN
KELAUTAN
INDONESIA
Strategis
Program
7
Prinsip
Perpres No. 16 Tahun 2017
tentang Kebijakan Kelautan
Indonesia
1. Wawasan Nusantara, 2. Pembangunan
Berkelanjutan, 3. Ekonomi Biru, 4. Pengelolaan
terintegrasi dan transparan, 5. Partisipasi, 6.
Kesetaraan, 7. Pemerataan
Poros
Maritim
Dunia
Visi Indonesia
untuk menjadi negara maritim yang maju, mandiri,
kuat serta mampu memberikan kontribusi positif
bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan
dunia sesuai dengan keamanan nasional
Presiden RI Joko Widodo
Dalam pidato Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 East Asia Summit (EAS)
di Nay Pyi Taw Myanmar, (13/11/2014)
“.....konsep Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia memiliki agenda
pembangunan yang akan difokuskan pada 5 (lima) pilar utama, yaitu:
• Membangun kembali budaya maritim Indonesia.
• Menjaga sumber daya laut dan menciptakan kedaulatan pangan laut dengan
menempatkan nelayan pada pilar utama.
• Memberi prioritas pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim
dengan membangun tollaut, deep seaport, logistik, industri perkapalan, dan
pariwisata maritim.
• Menerapkan diplomasi maritim, melalui usulan peningkatan kerja sama di
bidang maritim dan upaya menangani sumber konflik, seperti pencurian ikan,
pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan, dan pencemaran
laut dengan penekanan bahwa laut harus menyatukan berbagai bangsa dan
negara dan bukan memisahkan.
• Membangun kekuatan maritim sebagai bentuk tanggung jawab menjaga
keselamatan pelayaran dan keamanan maritim.
INDONESIA NEGARA BESAR & KAYA
e
Luas Wilayah Laut
6,3
juta km2
g
NEGARA KEPULAUAN
TERBESAR
17.504 Pulau
Garis Pantai Terpanjang
Kedua di Dunia
14.572
Pulau Bernama
99.093 km
h
i
2050
2015
255,461.7 juta Penduduk
yang heterogen
(BPS, 2015)
Jumlah penduduk
 no.4 terbesar didunia, masuk G20
Jumlah pulau
 Lebih 17.500 pulau
Garis pantai
lebih 95.000 km (no.2 di dunia)
8 jam terbang dengan pesawat jet dari Merauke ke Sabang
7,3 milyar
POPULASI DUNIA
240 juta
POPULASI INDONESIA 300 juta
Ledakan populasi
penduduk dunia memacu
peningkatan konsumsi
protein sebagai sumber
makanan
9 milyar
Laut adalah sumber pangan
dan penggerak ekonomi masa
depan
POTENSI KEEKONOMIAN BIDANG KEMARITIMAN INDONESIA
(ESTIMATED)
Sumberdaya Non
Konvensional
15%
Hutan Mangrove
1%
US$ 8
Perikanan Tangkap
1%
US$ 200
US$ 12
US$ 210
US$ 120
Sumberdaya PulauPulau Kecil
9%
Akuakultur
16%
US$ 100
US$ 200
Industri Pengolahan Ikan
7%
US$ 180
US$ 30
US$
60
US$ 210
Billion/year
Industri Bioteknologi
14%
Industri Jasa Maritim
15%
Transportasi Laut
2%
Wisata Bahari
4%
Pertambangan dan Energi
16%
Potensi Ekonomi Maritim Indonesia US$ 1,33 triliun per tahun
BPS, 2015
Berapa Tingkat Konsumsi Ikan Masyarakat Indonesia
Rata Rata 41.1 Kg/ Kapita Pertahun
Provinsi dengan tingkat Konsumsi Ikan Tertinggi
Provinsi Maluku 55,13 kilogram per kapita per tahun,
Kepulauan Riau 52,56 kilogram per kapita per tahun,
Sulawesi Tenggara 52,51 kilogram per kapita per tahun,
Maluku Utara 50,22 kilogram per kapita per tahun,
Kalimantan Tengah 50,11 kilogram per kapita per tahun.
Provinsi Dengan Tingkat Konsumsi Ikan Terendah
Jawa Barat: 31 kilogram per kapita per tahun
Jawa Tengah: 25,26 kilogram per kapita per tahun
Yogyakarta: 23,14 kilogram per kapita per tahun
Jawa Timur: 31,07 kilogram per kapita per tahun
Nusa Tenggara Timur: 29,94 kilogram per kapita per tahun
Kandungan apa saja yang terdapat didalam ikan ?
Protein Protein yang terkandung pada daging ikan terdiri dari serat protein yang lebih pendek dari protein daging sapi atau ayam sehingga
lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh.
Lemak Kandungan asam lemak tak jenuh dapat menyimpan Tingkat Kolesterol di dalam darah dan bantuan dari asam lemak omega 3(EPA
dan DHA) dapat menurunkan kadar kolesterol darah.
Vitamin yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin,dan Niacin
Mineral Zat besi dapat mencegah anemia sedangkan kandungan yodium dapat mencegah penyakit gondok dan membantu pertumbuhan
anak serta meningkatkan kecerdasannya.
Sumber : KKP 2007
Peluang Perikanan Budidaya
Budidaya Kolam
Belum
Dimanfaatkan
Dimanfaatkan
2.963.717 hektare (ha).
Dаrі jumlah potensi
tеrѕеbut baru
dimanfaatkan sekitar
657.346 ha atau 22,2%
Budidaya Tambak
Belum
Dimanfaatkan
Dimanfaatkan
541.000 ha. Dаrі
jumlah potensi
budidaya kolam baru
dimanfaatkan
sebesar 24,4% atau
sekitar 131.776 ha
Budidaya Laut
Belum
Dimanfaatkan
Dimanfaatkan
24.000.000 ha. Dаrі jumlah
potensi perikanan budidaya
laut tеrѕеbut уаng baru
termanfaatkan seluas
178.435 ha, atau hаnуа
sekitar 0,74%
PROFESI KEMARITIMAN
Petani Garam
Petani Rumput Laut
Nakhoda
• Pemandu wisata bahari,
penyelam dan olah raga bahari
• Pengusaha Perikanan,
Perkapalan dan Wirausaha
• Konsultan kelautan, Budidaya
Hasil Laut, Pengembangan
Wisara Bahari
• Pelayanan di Kapal Pesiar
• Teknisi Kapal Niaga, Perang dan
Kargo
• Manager Kapal Pesiar
• Ahli komunikasi dan teknologi
• Pelatih dan Pengajar navigasi
dan alat-alat keselamatan
pelayaran
• Pengelolaan sumber daya alam
pantai dan laut
TNI AL
•
•
•
•
•
•
Penambang minyak bumi
yang ada di wilayah lepas
pantai;
Petambak ikan dan udang;
Nelayan;
Penyelam (tradisional) yang
mencari teripang;
Pengerajin kayu yang
memanfaatkan pohon
di hutan bakau;
Petani budidaya kerang
mutiara laut;
Apakah Indonesia Negara Maritim ??? Belum
Secara Yuridis Formal Indonesia Sebagai Negara Kepulauan (Archipelagic State)
Konvensi PBB ttg Hukum Laut ke-3/1982, UU No. 17 tahun 1985
Indikator Negara Maritim
Negara yang menjadikan laut sebagai tulang punggung perekonomian
yang mendominasi perdagangan dan transportasi laut serta bercirikan
karakter dan budaya yang menonjol
Definisi Poros Maritim
“Indonesia menjadi negara maritim yang berdaulat, mandiri, maju,
kuat, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan
perdamaian kawasan dan dunia sesuai kepentingan nasional”
(Perpres No. 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia)
DEFINISI
KEMARITIMAN, KELAUTAN DAN BAHARI
Bahari : Kebudayaan bahari/ sumber daya manusia/ kebudayaanya/ orang-orang yang bergerak
di kelautan/ kemaritiman
15
VISUALISASI PEMBANGUNAN INDONESIA
MENUJU POROS MARITIM DUNIA
POROS MARITIM
DUNIA
Misi dan
Tujuan akhir
EKSISTENSI NEGARA KEPULAUAN
KEDAULATAN MARITIM | TATAKELOLA LAUT
KARAKTER BANGSA BAHARI:
SDM | IPTEK | BUDAYA
PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR DAN
SISTEM KONEKTIVITAS
INDUSTRI DAN JASA
MARITIM
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA ALAM
BERKELANJUTAN
INDONESIA NEGARA KEPULAUAN
YANG MAJU, MANDIRI, DAN KUAT
Pilar
ekonomi/
ekonomi biru
Landasan dan
modal utama
16
Membangun Kemaritiman = Membangun SDM
Menyiapkan SDM Maritim yang Handal
 Pengembangan Kurikulum Muatan Kemaritiman
PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK Non-Kemaritiman
 Revitalisasi Sekolah Vokasi Kemaritiman  SMK,
Sekolah Tinggi
 Standardisasi Pelatihan Kemaritiman
 Serfitikasi Profesi Kemaritiman dan Ratifikasi Berbagai
Konvensi Internasional STCW, STCW-F
 Kerjasama dengan Institusi Pendidikan Kemaritiman
Internasional  World Maritime University
PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN
ANTARA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN DENGAN KEMENDIKBUD
TENTANG
PENGARUSUTAMAAN BIDANG KEMARITIMAN DALAM PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
4 MEI 2017, DI TMII
MILESTONES PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM MUATAN KEMARITIMAN
Perluasan Sekolah
Percontohan
(Tahun 2019)
Implementasi di Sekolah
Percontohan PAUD, SD,
SMP, SMA di 13 Provinsi
(Tahun 2018)
Penandatangan PKS
(15 Agust 2017)
Penandatangan MoU
(4 Mei 2017)
Penyusunan Kurikulum
Muatan Kemaritiman
(2016-2017)
KURIKULUM MUATAN KEMARITIMAN
DOKUMEN PENDUKUNG
IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN KEMARITIMAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertin Kurikulum
Kemaritiman
C. Karakteristik Kurikulum
Kemaritiman
D. Tujuan Kurikulum Kemaritiman
BAB II KERANGKA DASAR
KURIKULUM
A. Landasan Filosofis
B. Landasan Sosiologis
C. Landasan Psikopedagonis
D. Landasan Teoretis
E. Landasan Yuridis
BAB III TUJUAN PERJENJANG
A. Pendidikan Anak Usia Dini
B. Pendidikan Dasar
C. Pendidikan Menengah
BAB IV RUANG LINGKUP
BAB V KOMPETENSI INTI &
KOMPETENSI DASAR
KEMARITIMAN PER JENJANG
A. PEndidikan Anak Usia Dini
B. Pendidikan Dasar (Kelas I – VI
SD/MI)
C. Pendidikan Dasar (Kelas VII – IX
SD/MTs)
D. Pendidikan Dasar Menengah
(Kelas X –XII SMA/MA)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Tujuan
D. Sasaran
BAB II KONSEP KURIKULUM
KEMARITIMAN
A. Pengertian Kurikulum
Kemaritiman
B. Urgensi Kurikulum
Kemaritiman
C. Konsep Kunci Kurikulum
Kemaritiman
D. Muatan Kurikulum
Kemaritiman
E. Prinsip Kurikulum Kemaritiman
BAB III MODEL IMPLEMENTASI
KURIKULUM KEMARITIMAN
A. Kontekstualisasi/ Warna Mata
Pelajaran
B. Pengayaan/ Integrasi dalam
Mata Pelajaran
C. Ekstra Kurikuler dan Budaya
Sekolah
D. Mata Pelajaran Tersendiri
E. Peran Pemerintah Daerah
(Provinsi dan Kabupaten/ Kota)
BAB IV CONTOH MODEL
IMPLEMENTASI
BAB V PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyusunan
C. Pengertian dan
Ruang Lingkup
BAB II LANDASAN
PENYUSUNAN
A. Landasan Filosofis
B. Landasan Yuridis
C. Landasan Teoritis
D. Landasan Empiris
BAB III METODE
PENYUSUNAN
A. Tahapan
Penyusunan
B. Tim Penyusunan
C. Kerangka Kurikulum
Kemaritiman
BAB IV HASIL
PENYUSUNAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
KARAKTERISTIK
KURIKULUM BERMUATAN KEMARITIMAN
• Dimulai sejak usia dini,
• Berlaku secara nasional di seluruh daerah di wilayah Indonesia,
• Bersifat konstruktif karena membangun rasa percaya diri dan
kemampuan pada peserta didik termasuk di daerah terdepan,
terluar dan tertinggal (3T) untuk mengelola potensi kemaritman di
daerahnya,
• Kekhasan rakyat Nusantara karena didasarkan pada ideologi
Pancasila serta sejarah dan budaya Indonesia sebagai bangsa
maritim.
• Bersifat inovatif dan berwawasan lingkungan karena
mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik dalam pengelolaan potensi kemaritiman berbasis inovasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ramah lingkungan melalui
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan serta
bermakna bagi peserta didik.
PENDEKATAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM MUATAN KEMARITIMAN
•
•
•
Pendekatan secara komprehensif dan terstruktur
Melalui pendidikan formal dan non-formal: PAUD, SD, SMP, SMA
dan SMK Non-Kemaritiman
Model Implementasi:
 Tidak Menambah Mata Pelajaran Baru, tetapi berupa:
– Kontekstualisasi/Warna Mata Pelajaran
– Pengayaan/Integrasi dalam Mata Pelajaran
– Ekstra Kurikuler dan Budaya Sekolah
– Muatan Pelajaran tersendiri/Muatan Lokal
KONTEKSTUALISASI
1.
2.
3.
4.
tidak merubah redaksi dari Kompetensi Dasar,
tidak menambah alokasi waktu,
diajarkan oleh guru mata pelajaran/guru kelas, dan
dibelajarkan dengan terintegrasi ke dalam mata pelajaran yang
lain.
• Bahasa Indonesia, muatan kemaritiman digunakan sebagai wacana
di pembelajaran maupun penilaian, misalnya: guru menyiapkan
wacana dan beberapa pertanyaan yg harus dijawab terkait
kemaritiman. (keindahan pemandangan pantai/keindahan alam di
bawah laut dsb).
Memberi tugas membuat teks deskripsi/membuat puisi yang
bernuansa kemaritiman seperti keindahan alam di bawah
laut/kejayaan kerajaan maritim di Indonesia masa lampau.
• Matematika, menggunakan bahan atau muatan kemaritiman
sebagai alat bantu pembelajaran (kerang, batu, dsb) dan membuat
soal bernuansa kemaritiman.
PENGAYAAN
1. menambah Kompetensi Dasar,
2. menambah alokasi waktu,
3. dibelajarkan dengan terintegrasi ke dalam mata pelajaran yang lain.
EKSTRA KURIKULER DAN BUDAYA
Budaya sekolah yang dimaksud meliputi kegiatan
1. pembiasaan,
2. pengkondisian,
3. terprogram, dan
4. keteladanan
MUATAN LOKAL/MAPEL TERSENDIRI
•
•
Mengimplementasikan KD Kurikulum muatan Kemaritiman yang
sudah ada, dan/atau
Membuat KD yang relevan dengan konteks daerah
-Terima Kasih-
Download