PERSEMBAHAN YANG BERKENAN Saudara-saudaraku yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, mengapa korban persembahan Habel diindahkan Tuhan sedangkan Kain tidak? Ada beberapa hal yang membedakan persembahan Habel dan persembahan Kain: - Habel memberikan persembahan yang lebih baik. Dalam Ibrani 11:4 ditulis bahwa Habel memberikan persembahan yang lebih baik dari Kain. Bagaimana mengukur persembahan Habel yang lebih baik, tentunya Tuhan memilikipenilaian tersendiri. Tugas kita adalah memberi yang terbaik bagi Tuhan. - Karena Habel hidupnya berkenan bagi Tuhan. Pada Kejadian 4:4 dikatakan bahwa Tuhan mengindahkan Habel dan persembahannya. Jadi yang diindahkan Tuhan adalah Habelnya kemudian persembahannya. Bukan hanya persembahan kita yang terbaik, namun terlebih dari itu Allah melihat pribadi kita yang berkenan bagi Tuhan. Persembahan yang diindahkan Tuhan adalah persembahan yang seimbang, antara kehidupan kita yang baik dan persembahan kita. - Karena Habel memiliki iman. Kembali lagi pada Ibrani 11:4, satu hal yang per;u diingat bahwa ketika ada orang yang berkenan bagi Tuhan, diberkati Tuhan, janganlah kita menjadi panas hati. Kain membiarkan dirinya dikuasai oleh marah dan melakukan perbuatan yang tidak berkenan bagi Tuhan, perbuatan yang dilandaskan emosi itu hanya berakibat penyesalan dimasa datang. Ketika hati kain menjadi panas dan mukanya muram, firman Tuhan sudah mengingatkan sebelumnya bahwa jangan sampai panas hati, ketika kita tidak berbuat baik dosa telah mengintip dan tampak begitu menggoda. Sesungguhnya dosa tidak memiliki kuasa atas kita, dia hanya bisa mengintip, menggoda kita, dsb namun sama sekali tidak memiliki kuasa atas orang percaya, kita harus memegang kendali atasnnya. Kain membiarkan dirinya termakan amarahnya dan membiarkan dirinya berdosa dihadapan Tuhan. Saudara-saudaraku yang terkasih, menurut firman Tuhan, persembahan yang diindahkan Tuhan adalah persembahan yang berdasar dan berdaya dorong dengan iman. Iman berfungsi sebagai dasar persembahan, sebagai roda penggerak persembahan serta sebagai penyebab mengapa orang memberikan persembahan. Berdasarkan hal tersebut, dapat dipastikan bahwa persembahan Kain, walaupun cukup banyak, tidak berkenan di hati Allah sebab tidak berdasarkan iman. Dengan perkataan lain, bukan imannya yang mendorongnya memberi, melainkan unsur-unsur lain. Nah, sekarang mari renungkan pertanyaan ini: - Pertama, apa sebabnya anda memberi kepada Tuhan? Kedua, apa yang menggerakkan anda untuk memberi kepada Tuhan? Ketiga, apakah hal itu karena kewajiban, iuran, terlanjur mengisi janji iman, ingin menjadi kaya, terpaksa, malu jika tidak memberi, ataukah karena takut kehilangan muka? Bila itu yang menjadi dasar, sia-sialah pemberian kita karena jelas bahwa persembahan itu tidak berkenan kepada Allah. Namun, bila persembahan kita didasarkan pada iman, persembahan seperti itulah yang berkenan kepada Allah. Bila kita memberi karena iman, persembahan kita akan diindahkan Tuhan. Dengan demikian, marilah kita mendasarkan segala persembahan kita atas dasar iman kita, bukan atas dasar motivasi yang lain. Janganlah juga kita menjadi seperti Kain dalam hal panas hati. Ketika kita melihat kemajuan orang lain, jangan kita panas hati melainkan turut bersuka cita, belajar dari keberhasilannya dan tetaplah rendah hati. Memberi bagi Tuhan, bukan berarti sebatas pada materi saja, namun memberi waktu kita, tenaga, pikiran, dsb. Memberi yang terbaik dan jaga hidup kita berkenan bagi Tuhan, maka Tuhan akan mengindahkan hidup kita dan persembahan kita. SEMANGAT!!!