Uploaded by User9770

Tugas Teknik Tenaga Listrik

advertisement
Tugas Teknik Tenaga Listrik
“Macam Satuan Satuan Listrik”
Aditya Perdana Putra Purnomo
1805541040
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
2019
1.1
Pengertian Besaran dan Satuan
Besaran dan satuan adalah dua hal yang saling berkaitan. Besaran adalah
segala sesuatu yang dapat di ukur dan dinyatakan dalam angka dan mempunyai
satuan. Dalam pengertian yang laing. besaran dapat juga diartikan sebagai
pernyataan yang mengandung pengertian ukuran dan memiliki satuan atau hal-hal
yang akan diketahui ukurannya. Besaran dan satuan dalam fisika merupakan salah
dua hal pokok dalam konsep pengukuran.
Sedangkan pengertian satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk
menyatakan ukuran besaran. Pengertian satuan lainnya adalah pembanding dalam
suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing,
tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa
bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu
pada hakekatnya adalah sama.
1.2
Satuan Dalam Dunia Elektronika
Besaran dan satuan memiliki fungsi yang sangat fundamental dalam ilmu
pengetahuan; begitu juga dalam dunia elektronika , besaran dan satuan dapat
menentukan seberapa efisien sebuah daya dari titik satu dengan yang lainnya,
selain itu kita dapat mengukur berbagai macam taraf kelistrikan yang berguna
untuk meningkatkan faktor safety dalam sebuah rangkaian listrik
Berikut ini adalah bermacam macam satuan yang dipakai dalam dunia
elektronika/kelistrikan.
1.2.1
Arus Listrik
Arus listrik (I) => Ampere (A)
𝑉
𝐼 = 𝑅 Atau 𝐼 =
𝑞
𝑡
Arus listrik atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Electric
Current adalah muatan listrik yang mengalir melalui media konduktor dalam tiap
satuan waktu. Muatan listrik pada dasarnya dibawa oleh elektron dan proton di
dalam sebuah atom. Proton memiliki muatan positif, sedangkan elektron memiliki
muatan negatif. Namun, proton sebagian besar hanya bergerak di dalam inti atom..
Atom dalam bahan konduktor memiliki banyak elektron bebas yang
bergerak dari satu atom ke atom lainnya dengan arah yang acak (random atau
tidak teratur) sehingga tidak mengalir ke satu arah tertentu. Namun ketika
diberikan tegangan pada konduktor tersebut, semua elektron bebas akan
bergerak ke arah yang sama sehingga menciptakan aliran arus listrik. Arus listrik
atau Electric Current biasanya dilambangkan dengan huruf “I” yang artinya
“intesity (intensitas)”. Sedangkan satuan Arus Listrik adalah Ampere yang biasa
disingkat dengan huruf “A” atau “Amp”. Arus listrik juga biasanya diartikan
sebagai banyaknya muatan yang lewat pada satu satuan waktu.
1.2.2
Tegangan
Tegangan listrik (V) = Volt
𝑣=𝑘
𝑞1.𝑞2
𝑟
atau 𝑣 = 𝐼. 𝑅
Tegangan Listrik adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan unit muatan listrik dari satu tempat ke tempat lainnya. Tegangan
listrik yang dinyatakan dengan satuan Volt ini juga sering disebut dengan beda
potensial listrik karena pada dasarnya tegangan listrik adalah ukuran perbedaan
potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik. Suatu benda dikatakan memiliki
potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain karena benda tersebut memiliki
jumlah muatan positif yang lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah
muatan positif pada benda lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan Potensial
listrik itu sendiri adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda.
Tegangan listrik dapat juga dianggap sebagai gaya yang mendorong perpindahan
elektron melalui konduktor dan semakin tinggi tegangannya semakin besar pula
kemampuannya untuk mendorong elektron melalui rangkaian yang diberikan.
1.2.3
Tahanan / Resistansi
Tahanan atau resistansi = Ohm ῼ
𝑙
𝑉
𝑅 = ρ 𝐴 atau R= 𝐼
Resistansi adalah sifat bahan untuk menahan arus . Resistansi dapat
dirumuskan dengan perbandingan antara tegangan dan arus yang mengalir. Selain
itu hal yang mempengaruhi besarnya resistansi adalah massa jenis, panjang
penghantar dan luas penampang penghantar.Hal ini mirip dengan hubungan antara
jumlah air bergerak di dalam pipa dan diameter pipa . Sebagai diameter pipa
menjadi lebih kecil , air lebih banyak perlawanan dan lebih sedikit air mengalir
pada waktu tertentu . Simbol untuk resistansi adalah R dan satuan pengukuran
resistansi adalah Ὠ ( ohm ) . Satu ohm didefinisikan sebagai jumlah resistensi
ketika salah satu ampere arus mengalir dalam konduktor dengan potensial satu
volt diterapkan pada konduktor.
1.2.4
Kapasitansi
Kapasitansi = Farad (F)
Kapasitansi adalah kemampuan untuk menyimpan energy dalam bentuk
medan listrik statis, kapasitansi adalah sifat natural dari komponen kapasitor, yang
memiliki kemampuan untuk menyimpan energy. Kemampuan menyimpan
muatan/energy atau kemampuan kapsitansi bergantung dari, permitivitas bahan,
luas penampang logam, dan jarak antara dua keeping logam. Kapasitansi memiliki
satuan farad sesuai dengan nama penemunya yaitu Michael faraday.
1.2.5
Induktansi
Induktansi (L) = Henry (H)
Induktansi adalah sifat dari komponen inductor, induktansi sendiri adalah
kemampuan suatu lilitan/koil dalam menyimpan energy, dalam bentuk medan
magnet. Satuan dari induktansi adalah henry. Hal yang mempengaruhi besar atau
kecilnya kapsitansi yaitu jumlah lilitan kawat, arus yang mengalir juga perubahan
fluks magnetic pada kawat tersebut.
1.2.6
Reaktansi
1.2.6.1 Reaktansi Induktif (XL)
Reaktansi Induktif (XL) = Ohm (Ω)
.𝑋𝐿 = 2𝜋𝑓𝐿 = 𝜔𝐿
XL
= Reaktansi Kapasitif (Ω)
f
= Frekuensi (Hz)
ω
= Kecepatan Sudut (Rad/s)
L
= Induktansi (F)
Induktor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menimbulkan
medan magnet saat dialiri arus listrik dan menyimpan arus listrik dalam waktu yang
relatif singkat. Komponen yang terbuat dari susunan lilitan kawat ini juga memiliki
sifat yang dapat menghantarkan arus listrik searah (DC) namun akan menghambat
arus listrik bolak-balik (AC). Sifat Induktor yang menghambat arus listrik AC (arus
bolak-balik) inilah yang disebut dengan Reaktansi Induktif (Inductive Reactance).
Jadi, pada dasarnya yang dimaksud dengan Reaktansi Induktif atau Inductive
Reactance adalah hambatan atau tahanan Induktor terhadap arus listrik AC (sinyal
AC). Nilai Reaktansi Induktif dinyatakan dengan Ohm (Ω)
.
1.2.6.2 Reaktansi Kapasitif (XC )
Reaktansi Kapasitif (XC )= Ohm Ω
𝑋𝐶 =
1
1
=
2𝜋𝑓𝐶 𝜔𝐶
Keterangan :
XC
= Reaktansi Kapasitif (Ω)
f
= Frekuensi (Hz)
ω
= Kecepatan Sudut (Rad/s)
C
= Kapasitansi Listrik (F)
Pada pengisian dan pembuangan muatan kapasitor yang diberikan
tegangan AC (tegangan bolak-balik), arus listrik yang mengalir melewati kapasitor
tersebut dibatasi oleh resistansi pada kapasitor itu sendiri. Resistansi Kapasitor ini
dikenal dengan istilah Reaktansi Kapasitif atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Capacitive Reactance yang biasanya dilambangkan dengan simbol Xc
dengan satuan Ohm (Ω). Dengan kata lain, Reaktansi Kapasitif atau Capacitive
Reactance ini dapat diartikan sebagai Hambatan yang timbul pada Kapasitor yang
dilewati oleh arus bolak-balik (arus AC).
1.2.7
Impedansi (Z)
Impedansi adalah efisiensi dari sebuah rangkaian listrik. Dibawah ini
adalah formula dari impedansi, pada rangkaian RLC dimana terdapat inductor,
resistor dan kapasitor. Biasanya Z dilambangkan dalam fasor.
𝑍 = 𝑅 ± 𝑗𝑋 = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2
Keterangan :
Z
= Impedansi (Ω)
R
= Hambatan (Ω)
X
= Reaktansi (Ω)
XL = Reaktansi Induktif (Ω)
XC = Reaktansi Kapasitif (Ω)
1.2.8
Admitansi (Y)
Admitansi (Y)= Mho (℧)
𝑌=
1
1
=
𝑍 𝑅 ± 𝑗𝑋
Keterangan :
Y
= Admitansi (S)
Z
= Impedansi (Ω)
R
= Hambatan (Ω)
X
= Reaktansi (Ω)
Admitansi adalah perbandingan arus listrik efektif terhadap tegangan
efektifnya untuk isyarat (sinyal) listrik bolak-balik (yang berbentuk sinusoida).
Satuan Admitansi adalah Siemens (S) atau Mho (℧)
1.2.9
Desibel (Penguatan Daya, Voltase, atau Arus)
dB - Desibel, Desibel adalah unit sepersepuluh dari Bel (simbol B) dan
digunakan untuk mewakili penguatan baik dalam voltase, arus, atau daya. Ini
adalah unit logaritmik yang dinyatakan dalam dB dan biasanya digunakan untuk
mewakili rasio input ke output dalam amplifier, sirkuit audio atau sistem
loudspeaker.
1.2.10
Permeabilitas
Permeabilitas= (H / m)
Dalam elektromagnetisme, permeabilitas adalah ukuran kemampuan
suatu bahan untuk mendukung pembentukan medan magnet di dalam dirinya, atau
dikenal sebagai induktansi terdistribusi dalam teori jalur transmisi. Oleh karena
itu, itu adalah tingkat magnetisasi yang diperoleh suatu bahan sebagai respons
terhadap medan magnet yang diterapkan. Permeabilitas magnetik biasanya
diwakili oleh huruf Yunani (miring) μ. Istilah ini diciptakan pada September 1885
oleh Oliver Heaviside. Kebalikan dari permeabilitas magnetik adalah reluktivitas
magnetik.
Dalam satuan SI, permeabilitas diukur dalam henries per meter (H / m), atau
ekuivalen dalam newton per ampere kuadrat. Konstanta permeabilitas μ0, juga
dikenal sebagai konstanta magnetik atau permeabilitas ruang bebas, adalah ukuran
jumlah resistansi yang ditemui ketika membentuk medan magnet dalam vakum
klasik.
1.2.11
Permitivitas (ε)
Permitivitas= (F / m )
Dalam elektromagnetisme, permitivitas absolut, sering hanya disebut
permitivitas, biasanya dilambangkan dengan huruf Yunani ε (epsilon), adalah
ukuran kapasitansi yang ditemui ketika membentuk medan listrik dalam medium
tertentu. Lebih khusus lagi, permitivitas menggambarkan jumlah muatan yang
diperlukan untuk menghasilkan satu unit fluks listrik dalam media yang diberikan.
Suatu muatan akan menghasilkan lebih banyak fluks listrik dalam suatu media
dengan permitivitas rendah daripada pada medium dengan permitivitas tinggi.
Permitivitas adalah ukuran kemampuan suatu material untuk menyimpan medan
listrik dalam polarisasi medium.
1.2.12
Muatan Listrik (Q)
Muatan Listrik (Q)= Coulomb (C)
𝑄 = 𝐼. 𝑡
Coulomb atau yang biasa disebut sebagai satuan muatan, adalah jumlah
muatan listrik yang diangkut dalam satu detik oleh arus sebanyak satu ampere.
1.2.13
Desibel-milliwatt (dBm)
Decibel-milliwatt atau dBm adalah satuan daya listrik, diukur dengan
skala logaritmik yang dirujuk ke 1mW. Biasanya satuan ini digunakan pada sinyal
yang digunakan pada sistem telekomunikasi baik jarak dekat , menengah hingga
jauh.
1.2.14
Daya aktif (P)
Daya aktif (P)= Watt
Daya aktif di mana energi listrik ditransfer oleh sirkuit listrik. Unit SI
daya adalah watt, satu joule per detik. Daya listrik, seperti daya mekanik, adalah
laju dalam melakukan pekerjaan, diukur dalam watt, dan diwakili oleh huruf P.
Istilah watt digunakan secara bahasa sehari-hari yang berarti "daya listrik dalam
watt." Daya listrik dalam watt dihasilkan oleh arus listrik I yang terdiri dari
muatan Q coulomb setiap t detik yang melewati beda potensial (tegangan) listrik.
1.2.15
Fluks Elektrik
Dalam elektromagnetisme, fluks listrik adalah ukuran medan listrik melalui
permukaan yang diberikan, meskipun medan listrik itu sendiri tidak dapat
mengalir. Ini adalah cara menggambarkan kekuatan medan listrik pada jarak
berapa pun dari muatan yang menyebabkan medan. Fluks listrik memiliki satuan
SI volt meter (V m), atau, setara, newton meter kuadrat per coulomb
1.2.16
Daya Semu (S)
Daya semu atau daya total (S), ataupun juga dikenal dalam Bahasa
Inggris Apparent Power, adalah hasil perkalian antara tegangan efektif (rootmean-square) dengan arus efektif (root-mean-square).
S = VRMS x IRMS
Keterangan :
VRMS = nilai tegangan listrik AC
IRMS = nilai arus listrik AC
1.2.17
Daya Reaktif (Q)
Daya Reaktif (Q) satuannya Volt Ampere Reaktif
Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk membangkitkan medan
magnet di kumparan-kumparan beban induktif. Daya reaktif adalah daya
imajiner yang menunjukkan adanya pergeseran grafik sinusoidal arus dan
tegangan listrik AC akibat adanya beban reaktif. Daya reaktif memiliki fungsi
yang sama dengan faktor daya atau juga bilangan cos Ø. Daya reaktif ataupun
faktor daya akan memiliki nilai (≠0) jika terjadi pergeseran grafik sinusoidal
tegangan ataupun arus listrik AC, yakni pada saat beban listrik AC bersifat
induktif ataupun kapasitif. Sedangkan jika beban listrik AC bersifat murni resistif,
maka nilai dari daya reaktif akan nol (=0).
1.2.18 Energi (Watt/Hour)
Adalah banyaknya energy atau daya listrik yang dipakai tiap satu satuan
waktu, biasanya watt per hour kita jumpai pada listrik perangkat listrik pintar
PLN.
1.2.19 Energi (Elektronvolt)
Elektronvolt (simbol eV)
adalah
sebuah satuan energi yang
merupakan
jumlah energi kinetik yang didapatkan oleh sebuah elektron tunggal yang tak
terikat
ketika
elektron
tersebut
melalui
sebuah
perbedaan
potensial elektrostatik satu volt, dalam vakum.
Satu elektronvolt adalah sejumlah energi yang kecil:
1 eV = 1,60217653(14)×10−19 J.
1.2.19
Power Factor atau Faktor Daya (cos φ)
Faktor daya yang dinotasikan sebagai cos φ didefinisikan sebagai
perbandingan antara arus yang dapat menghasilkan kerja didalam suatu rangkaian
terhadap arus total yang masuk kedalam rangkaian atau dapat dikatakan sebagai
perbandingan daya aktif (kW) dan daya semu (kVA). Daya reaktif yang tinggi
akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih
rendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu.
1.2.20
Kerapatan Arus (J)
Kerapatan Arus (J) = Ampere/m2
Rapat arus adalah banyaknya muatan dalam satu waktu yang melintasi
atau merambat melalui sebuah medium atau luasan, dirumuskan sebagai berikut
𝐽=
1.2.21
𝐼
𝐴
Konduktansi
Kuantitas terbalik adalah konduktansi listrik, dan merupakan kemudahan yang
dilewati oleh arus listrik. Hambatan listrik berbagi beberapa persamaan
konseptual dengan gagasan gesekan mekanis. Unit SI dari hambatan listrik adalah
ohm (Ω), sedangkan konduktansi listrik diukur dalam siemens (S). Persamaanya
adalah sebagai berikut.
Download