Uploaded by User26207

Berat Badan Kurang Pada Anak dan Balita

advertisement
Berat Badan Kurang
Pada Anak dan Balita
Pertumbuhan dan perkembangan tubuh merupakan
salah satu indikator kesehatan utama pada anak
dan balita. Umumnya, balita berusia 24 bulan ke
atas mengalami pertumbuhan yang cukup stabil dan
konsisten. Namun jika Anda merasa pertumbuhan
balita Anda lambat, stagnan, dan bahkan menurun,
konsultasi ke posyandu atau dokter perlu dilakukan.
Penyebab berat badan kurang pada
balita
Dokter bisa memastikan apakah berat badan balita
Anda masih tergolong normal atau tidak. Beberapa
anak memiliki tubuh kurus secara alami karena
faktor genetik dari orang tuanya. Selain itu, ada
beberapa faktor lain yang menyebabkan berat
badan kurang pada balita:

Balita Anda sangat aktif atau memiliki
metabolisme cepat sehingga diperlukan
banyak kalori untuk memenuthi
kebutuhannya.

Mengalami cacingan sehingga penyerapan
makanan dan nutrisi oleh tubuh tidak
maksimal.

Defisiensi nutrisi tertentu seperti zat besi
yang dapat mempengaruhi kebiasaan makan.

Kebiasaan pilah-pilih atau alergi makanan.

Sakit dan demam yang menyebabkan selera
makan berkurang atau masalah kesehatan
lainnya.
Pola makan sehat untuk balita
Selama tidak ada masalah kesehatan yang serius,
Anda tidak perlu terlalu cemas. Meningkatkan berat
badan balita memang tidak mudah. Selain balita
umumnya sangat aktif bergerak, mereka memiliki
kapasitas perut yang kecil. Kebutuhan kalori mereka
mungkin tidak tercukupi dari makan tiga kali sehari.
Untuk itu, meningkatkan kalori tanpa menambah
porsi makanan mereka adalah salah satu solusi yang
bisa dilakukan. Namun, bukan berarti Anda bisa
bebas memberikan makanan tinggi kalori yang
kurang sehat seperti minuman manis, permen, dan
cake karena bisa merusak gigi. Terapkan pola
makan sehat yang mengandung gizi seimbang
dengan memberikan makanan pokok, sayur, buah,
ikan, susu, daging, dsb.
Meningkatkan kalori dari lemak
Berdasarkan Institute of Medicine, balita berusia 1 –
3 tahun perlu mencukupi 30 – 40% kebutuhan
kalorinya dari lemak. Beberapa vitamin juga hanya
bisa dicerna oleh lemak. Susu murni dengan lemak
utuh perlu diberikan hingga usia 2 tahun, atau lebih
jika anak Anda memiliki berat badan kurang.
Susu sapi murni atau air putih bisa diberikan setelah
usia 12 bulan. Kandungan lemak pada produk susu
bisa mulai diturunkan jika pertumbuhan anak
normal dan nutrisinya sudah tercukupi. Sehingga di
usia 5 tahun, mereka bisa mulai mengadopsi pola
makan rendah lemak seperti orang dewasa.
Namun jika balita Anda dinyatakan kurang berat
badan, kalori bisa ditingkatkan dengan beberapa
tips berikut ini:

Menambahkan susu atau keju pada kentang
atau roti.

Menggunakan susu sebagai kuah sup sebagai
ganti air biasa.

Berikan makanan sumber lemak sehat
sebagai snack seperti apokat atau pisang di
sela-sela makan utama.

Tidak memberikan terlalu banyak makanan
tinggi serat seperti gandum utuh dan beras
merah. Makanan ini bisa membuat anak
merasa kenyang lebih lama dan kehilangan
selera makan. Cukup kenalkan secara
bertahap dan berikan sebagai sumber
karbohidrat utama setelah anak berusia 5
tahun.

Meski susu sangat penting di usia ini,
pastikan anak tidak mendapat cairan
berlebihan. Beberapa anak yang terlalu
banyak minum akan makan lebih sedikit dan
tidak mendapatkan kalori yang mereka
butuhkan.

Jika anak intoleran terhadap laktosa atau
alergi makanan tertentu, konsultasi dengan
dokter agar kebutuhan nutrisi anak tetap
tercukupi.
Suplemen dan vitamin tambahan untuk anak
Anda bisa bertanya pada dokter atau posyandu
apakah anak Anda memerlukan suplemen dan
vitamin tambahan atau tidak. Departemen
Kesehatan Amerika Serikat sendiri
merekomendasikan agar anak usia 6 bulan hingga 5
tahun diberikan vitamin tetes A, C, dan D. Vitamin
ini terutama penting untuk anak dengan berat
badan kurang yang kebutuhan nutrisinya tidak
tercukupi.
Mendapatkan tambahan vitamin bisa meningkatkan
jumlah zat besi yang bisa diserap oleh tubuh balita,
dan meningkatkan nafsu makannya. Meski
demikian, suplemen zat besi tidak diperlukan kecuali
jika direkomendasikan oleh dokter. Zat besi
berlebihan justru bisa menghalangi penyerapan
mineral lain, menyebabkan konstipasi, dan
menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Dorong balita untuk tetap aktif bergerak
Berat badan kurang pada balita bukanlah alasan
untuk menghalangi mereka aktif bergerak. Aktivitas
fisik ini justru akan membantu menguatkan tulang
dan otot mereka. Konsultasilah pada dokter untuk
mengetahui batasan aktivitas yang boleh mereka
lakukan. Jangan lupa untuk terus memantau
perkembangan anak selanjutnya.
Download