Jenis Kompresi data berdasarkan metode penerimaan data manusias o Dialoque Mode: yaitu proses penerimaan data dimana pengirim dan penerima seakan berdialog (real time), seperti pada contoh video conference. o Dimana kompresi data harus berada dalam batas penglihatan dan pendengaran manusia. Waktu tunda (delay) tidak boleh lebih dari 150 ms, dimana 50 ms untuk proses kompresi dan dekompresi, 100 ms mentransmisikan data dalam jaringan. o Retrieval Mode: yaitu proses penerimaan data tidak dilakukan secara real time o Dapat dilakukan fast forward dan fast rewind di client o Dapat dilakukan random access terhadap data dan dapat bersifat interaktif Pengertian, Prinsip Dan Klasifikasi Tipografi Font Untuk Belajar Dasar Design DosenPendidikan.Com – Tipografi adalah seni dan teknik memilih dan menata huruf dengan pengaturan distribusi pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, untuk kenyamanan membaca maksimal. Juga dikenal sebagai seni jenis huruf (jenis desain), kerja yaitu atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai simbol suara dapat diabaikan. Tipografi Font Contents 1 Prinsip Utama Tipografi 1.1 Typeface 2 Klasifikasi Rupa Huruf 2.1 Selain itu ada juga klasifikasi tersebut didasarkan pada bentuk huruf : 2.2 Share this: Prinsip Utama Tipografi Sebagai salah satu pembahasan dalam ilmu desain, tipografi memiliki prinsip yang sama dengan berbagai desain lainnya, ilmu membuat sesuatu yang berguna, dan mudah digunakan. Dalam konteks tipografi, tentu saja itu diterapkan ke teks. Fungsi utama dari tipografi adalah untuk membuat teks yang berguna dan mudah digunakan. Typeface Typeface adalah karakter yang dirancang khusus untuk digunakan bersama-sama. Sebagai karakter yang dirancang untuk digunakan bersama-sama, tentu saja, tipografi memiliki fitur desain yang sama. Arti dari fitur desain adalah karakteristik visual dari karakter dalam tipografi. Untuk mendapatkan kesamaan fitur, beberapa bagian dari karakter sering ditemukan dalam karakter lain dalam jenis huruf yang sama. Klasifikasi Rupa Huruf Dalam beberapa literatur tipografi, jenis huruf dapat golongankan di beberapa klasifikasi, yang berguna untuk memudahkan mengidentifikasi jenis huruf. Berdasarkan klasifikasi umum dan sering digunakan, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, jenis huruf diklasifikasikan menjadi : Blackletter / Inggris Kuno / textura, tulisan tangan berdasarkan (script) yang populer pada Abad Pertengahan (sekitar abad ke-17) di Jerman (gaya gothic) dan Irlandia (Celtic gaya). Humanis / Venetian, tulisan tangan berdasarkan (script) gaya Romawi di Italia. Humanis disebut karena stroke seperti tulisan tangan manusia. Simak Juga : Pengertian Dan 10 Fungsi Pendidikan Menurut Para Ahli Old Style, Seni serif font yang memiliki bentuk jenis logam, gaya ini telah mendominasi industri percetakan selama 200 tahun. Transitional, Rupa huruf serif, pertama kali muncul sekitar 1692 oleh Philip Grandjean, bernama Roman du Roi atau “jenis huruf raja”, karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV. Modern / Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad ke-17, sebelum era modern. Slab serif / Egytian Arts serif, muncul sekitar abad ke-19, kadang-kadang disebut Egytian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni Mesir kuno dan arsitektur. Sans-serif / Rupa huruf tanpa kait Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20. Geometris Sans-serif, dalam bentuk huruf tersebut berdasarkan bentuk geometris, seperti lingkaran persegi panjang dan segitiga. Sans-serif humanis, bentuk huruf seperti tulisan tangan manusia. Display / dekoratif, muncul sekitar abad ke-19, untuk mengatasi kebutuhan di dunia periklanan. Karakter adalah ukurannya yang besar. Script dan Kursif, menyerupai tulisan tangan – tulisan tangan manusia. Script, huruf kecil dan terhubung satu sama lain, sementara Cursive tidak. Selain itu ada juga klasifikasi tersebut didasarkan pada bentuk huruf : Roman, awalnya koleksi ibukota seperti yang biasa ditemukan di pilar dan prasasti Romawi, tetapi kemudian berkembang menjadi definisi semua suratsurat yang telah mendominasi garis lurus karakteristik tegak dan kaku. Serif, dengan karakteristik memiliki siripan di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, juga siripan memfasilitasi huruf diukir ke batu. Egyptian, atau dikenal sebagai slab serif. Karakter adalah kaki / sirip / serif yang berbentuk seperti papan persegi dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kokoh dan stabil. Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip / serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. HYPERTEXT,HYPERMEDIA DAN ARPANET HYPERTEXT 1. ISTILAH HYPERTEXT Istilah hypertext pertama kali dikemukakan oleh Ted Nelson pada tahun 1960-an (Carter, 1997; Jonassen, 1991 dalam Altun, 2000) sebagai suatu bentuk teks elektornik. Ia menjelaskan, hypertext adalah teks-teks tertulis non- sekuensial yang memiliki percabangan dan menyediakan pembaca berbagai pilihan, sebagai bacaan yang menarik pada layar interaktif. Dalam hypertext ini berbagai potongan (chunk) teks dihubungkan secara seri oleh links sehingga pembaca dapat menyusuri berbagai lintasan yang diinginkannya. Potongan- potongan teks ini disebut dengan nodes (simpul) (Miall, 1997). Berbeda dengan buku teks, hypertext dapat disajikan dengan menggabungkannya dengan berbagai media lain seperti vidio- klip, animasi, suara, gambar dan grafik. Karena sifatnya inilah kadang kala hypertext juga disebut hipermedia atau multimedia, walau- pun beberapa ahli mem- bedakannya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari hypertext adalah bersifat non-sekuensial (non- linier), ditampilkan dalam media elektronik, bisa digabungkan dengan berbagai media (multi- media), dan interaktif terhadap pembaca. Pertanyaannya sekarang adalah apakah semua sistem hypertext dapat memberikan dampak positif terhadap proses pembelajaran? Spiro (1994) menjelaskan bahwa sistem hypertext bisa dibuat dengan berbagai cara, namun cukup alasan untuk meyakini bahwa sebahagain besar caar-cara tersebut tidak akan membuahkan hasil belajar yang baik. Ini disebabakan hypertext tersebut dapat saja membuat mahasiswa menjadi bingung. Mahasiswa akan tersesat dan “hilang” dalam link yang cabang- nya begitu banyak. Disamping itu karena tidak ada yang akan menghalangi pembaca dalam menautkan dua simpul informasi dan melanjutkannya dengan simpul-simpul lain, maka ada kemungkinan navi- gasi akan berakhir dengan sekumpulan informasi yang inkoheren (Briggs, 1992). Ini teru- tama terjadi pada hiper- teks besar, yang masih diperumit oleh hubungan nya dengan hipermedia lain. Misalnya, navigasi bisa berawal dengan dilatasiwaktu kemudian ke entropi dan/atau diteruskan ke Time- Tunnel. Mahasiswa menda- patkan banyak informasi, namun bukan pengeta- huan karena struktur dalam informasi terabaikan akibat navigasi yang kurang terarah.Oleh karena itu yang dibutuh- kan adalah sitem hypertext yang mudah ter jangkau (accessible). Menyajikan materi-subjek dalam berbagai links dan pilihan memberikan fleksibilitas kepada pembaca untuk menyusun ulang materi sesuai dengan yang diinginkannya. Pada hypertext mahasiswa bukan hanya sebagai pembaca akan tetapi sekaligus kreator bahan bacaannya. Pembacalah yang akan menentukan urutan dari teks, yang berarti sekaligus menentukan konteks dari bacaannya. Memang benar bahwa materi-subjek yang akan dihadapi mahasiswa sudah tersedia dalam sistem yang ada akan tetapi karena ia begitu luas dan banyak pilihan, maka terbuka peluang-peluang kombinasi dalam menentukan urutan teks. Jika pada kuku teks, mahasiswa tinggal membaca teks yang sudah disusun oleh pengarang, namun pada hypertext mahasiswa sekaligus “pengarang” terhadap teks bacaannya. Sesungguhnya, ditinjau dari bagaimana mahasiswa belajar (walaupun sistem hypertext harus dibuat agar tidak membingungkan pembaca), mahasiswalah yang bertanggung jawab terhadap teks bacaannya. Analoginya adalah, teks-teks pada hypertext adalah bata bahan dasar bangunan, sistem hypertext adalah semennya, dan urutan sekuensial yang dibuat siswa adalah bangunnya. Orang yang bertanggung jawab terhadap bangunan adalah yang membuatnya, dalam hal ini adalah mahasiswa. Pabrik bata dan semen hanya bertanggung jawab terhadap barang-barang yang diproduksinya, bukan bangunan yang terbentuk. Apa sebenarnya arti itu semua? Hypertext bisa digunakan sebagai salah satu sarana yang memberi kesempatan kepada pembelajar untuk “membangun” pengetahuannya sendiri. Selama berintraksi dengan hypertext pembelajar terus berlatih menghubung-hubungkan konsep yang relevan.Mahasiswa dilatih mempergunakan kognisinya untuk mengorganisasikan informasi-informasi menurut kebutuhannya sebelum digunakan atau diterapkan pada tugas yang dihadapi menurut konteksnya. Hal seperti ini hampir tidak bisa ditemukan pada teks sekuensial seperti pada buku-buku teks.Disamping itu karena dalam hipertkes pembaca senadiri yang menentukan penavigasian terhadap konten sesuai dengan pemahamannya, maka sebenarnya dalam melaksanakan tugasnya pembaca sekaligus menjadi “penyususn” dokumen yang akan dibaca saat membacanya. Menurut Spiro (1994), kondisi seperti ini dapat mengembangkan intelegensi pembaca melebihi ketika berhadapan dengan teks-sekuensial biasa. Lebih jauh, dari segi pengajaran, lingkungan belajar hypertext dapat dikelola untuk menyediakan pengajaran yang mampu mengembangkan cognitive flexibility. Hypertext menyediakan ruang fleksibilitas kepada pembaca ketim- bang buku-buku teks (Foltz, 1996). Altun (2000) mengemukakan pada saat membaca teks pada layar sambil menyusuri link yang ada, pembaca melakukan ak- tifitas kognisi yang kom- pleks dengan melibatkan berbagai stategi yang mungkin. Jika proses seperti ini secara terus menerus dilakukan tentu saja dapat meningkatkan dan memapankan kemampuan cognitive fleksibility pembelajar yang merupakan kondisi yang dituntut untuk penguasaan pengetahaun lanjut (Siregar, 2002). Mahasiswa akan mengem- bangkan pola-pola terte- ntu dalam pikirannya yang bisa menuntunnya dalam mengambil kepu- tusan dalam kerumitan persoalan yang dihadapi. Instruksi dengan hypertext juga membiasakan mahasiswa melihat keluesan mater-subjek. Dengan menghubungkan materi kepada berbagai media dan menampilkannya dalam berbagai bentuk representasi akan memperkaya persepsi mahasiswa terhadap materi tersebut. Pernyataan seperti ini tidaklah sulit diterima karena semakin sering brinteraksi dengan suatu objek dalam berbagai situasi yang berbeda maka akan semakin lengkap atribut skema kita tentang objek tersebut, sehingga akan semakin mampu kita melihat ke-fleksibel-an dari objek atau materi-subjek tersebut. Hal seperti ini perlu untuk tujuan pembelajaran lanjut dimana mahasiswa dituntut sercara luas menerpakan pengetahuannya pada situasi yang berbeda. Spiro (1994) mengemukakan bahwa pengetahuan yang akan dipergunakan dalam berbagai kasus harus diorganisasikan, diajarkan dan direpresentasikan dalam bebagai bentuk. Lebih jauh ia mengatakan, penyebab utama kegagalan pembelajaran lanjut adalah adanya oversimplifikasi, dan salah satu bentuk oversimplifiksi yang menonjol adalah melihat suatu konsep atau fenomena ataupun kasus dari satu sudut pandang saja. Ini jelas akan memiskinkan pemahaman terhadap konsep dan menyebabkan konsep tersebut hanya terterapkan pada situasi yang terbatas. 2. HYPERTEXT TRANSFER PROTOKOL (HTTP) Hypertext Transfer Protocol (HTTP), yang mana adalah suatu protokol yang digunakan oleh World Wide Web. HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini. Sebagai contoh, ketika Anda mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser Anda, maka sebenarnya web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah yang diminta oleh web browser (misalnya akses ke database, file, e-mail dan lain sebagainya). Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada pengguna. Sewaktu melakukan transfer, dokumen atau data webnya dengan menggunakan format HTML (hypertext transer protokol).. HTML sendiri adalah singkatan dari “hypertext markup language”. Disebut dengan markup language karena HTML berfungsi untuk memperindah file tulisan (text) biasa untuk dapat dilihat pada web browser-web browser yang ada. 3. HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE (HTML) Halaman web adalah sebuah dokumen HTML, artinya, untuk menulis sebuah halaman web digunakan HTML (HyperText Markup Language), yaitu suatu bahasa yang menggunakan tanda-tanda tertentu (disebut sebagai Tag) untuk menyatakan kode-kode yang harus ditafsirkan oleh browser agar halaman tersebut dapat ditampilkan secara benar. Dokumen HTML sebenarnya hanya berupa dokumen teks biasa (tujuannya agar dapat dengan mudah dipindahpindahkan antar berbagai platform), namun kelebihannya dari dokumen yang lain adalah: dengan HTML dapat dilakukan pemformatan teks, peletakan gambar, suara dan elemen-elemen multimedia yang lain, dan yang terpenting adalah hypertext, yakni teks yang berfungsi sebagai suatu penghubung (hyperlink atau link) antara halaman web yang satu dengan halaman web lainnya. Link-link inilah yang menjadi ciri khas dan sekaligus membentuk World Wide Web, yaitu jaringan halaman-halaman web yang saling terhubung satu sama lain. Halaman web dapat berisikan bebagai jenis seperti text, grapis, form, audio dan video serta game interaktif. Setiap website berbeda, tetapi kebanyakan dari mereka mempunyai satu hal yang umum : Hypertext Markup language(HTML). HTML dikembangkan akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an untuk mengambarkan halaman web. HTML sekarang terdiri dari beberapa deskripsi standar (spesifikasi) dari World Widw World Consortium(W3C). Spesifikasi HTML terakhir di selesaikan tahun 1999. Dokumen resmi yang menjelaskan HTML dan XHTML terdapat di website W3C di http://www.w3c.org.Bahasa Markup biasanya terdiri dari beberapa versi untuk mengidentifikasi mereka. Versi yang masih berlaku adalah 4.01 ,terdaftar sejak Desember 1997, dapat dilihat di http://www.w3c.org/TR/html14. Instruksi dalam HTML memperbolehkan text untuk menunjuk(point) ke sesuatu.bebrapa pointer disebut hyperlinks.Hyperlinks adalah perekat yang menjaga dunia web menjadi satu. Dalam web browser anda, hyperlinks biasanya muncul warna biru dan digaris bawah.ketika anda klik, itu mengarah ketujuan yang dimaksud. Hypertext atau bukan ,sebuah halaman web adalah file text. Anda dapat membuat dan mengedit sebuah halaman web dalam berbagai applikasi yang dibuat untuk text.Ketika anda memulai dengan HTML, sebuah text editor adalah alat yang bagus untuk digunakan. Kebanyakan dari web yang mempunyai nilai berasal dari kemampuan untuk menunjuk halaman atau sumber lain (seperti image, file download, presentasi yang berupa media) dalam halaman web yang sama atau web lain.Contohnya,FirstGov (www.firstgov.gov) adalah website gateway yang berfungsi menjual akses untuk halaman web lainnya. 4. STRUKTUR DOKUMEN HTML Untuk membangun suatu situs atau halaman web, orang terlebih dahulu harus mengerti tentang HTML. HTML terdiri dari tag-tag yang mempunyai fungsi dan kegunaan masing-masing. Tag adalah kode yang berada di antara tanda < dan >. Bentuk umum dari suatu tag adalah: <nama tag> teks.. </nama tag>. Tag-tag tersebut ditulis secara berpasangan. Saat program browser menampilkan suatu halaman web, browser tersebut akan mencari tag pembuka, kemudian menampilkan teks dengan bentuk yang sesuai dengan definisi dari tag tersebut dan kemudian mencari tag penutup sebagai batasannya. Tidak semua tag harus ditulis berpasangan karena ada beberapa tag tertentu yang hanya perlu ditulis tunggal saja. Setiap dokumen HTML harus diawali dengan tag <HTML>. Tag ini digunakan oleh webserver dan web browser untuk berkomunikasi. Tag ini akan memberitahukan web browser bahwa yang dikirim adalah dokemen HTML. Tag ini harus berda di baris pertama pada dokumen HTML. Tag <HTML> mempunyai tag penutup, tag ini digunakan untuk memberitahu browser akhir dari dokumen HTML. Tag penutup untuk tag <HTML> adalah </HTML>. Tag penutup ini harus berada di baris terkahir pada dukemen HTML. <HTML> <HEAD> </HEAD> <BODY> </BODY> </HTML> HYPERMEDIA HyperMedia didirikan pada tahun 2006, walaupun perusahaan ini masih tergolong baru tapi tetap perusahaan kami memiliki kompetensi yang tinggi. Sebab HyperMedia mempunyai misi untuk dapat memberikan solusi internet murah dan berkualitas bagi Indonesia. Kami persembahkan HyperMedia Access yaitu akses internet cepat dengan berbagai kelebihan yang memberikan keleluasaan dan kenyamanan berinternet secara optimal. Dengan Teknologi Jaringan Nirkabel (Wireless) yang mampu mengakses internet sampai 512 Kbps akan membuat Bapak/Ibu dapat mengakses internet dengan kecepatan yang memuaskan. Dengan layanan ini anda dapat menerima dan mengirim email lebih cepat, mendownload file ataupun online streaming. Keuntungan dari menggunakan layanan ini anda mendapatkan koneksi tanpa batas 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Keunggulan yang dimiliki oleh HyperMedia antara lain: Jaminan bandwidth dimana koneksi yang di terima oleh pelanggan adalah sesuai permintaan pelanggan dengan garansi ratio yang dijanjikan, baik untuk koneksi local maupun global internet. Seluruh jaringan ditangani dan di control langsung oleh team HyperMedia yang berpengalaman di bidang wireless dan internet termasuk pemberian Technical Support yang handal Harga yang lebih kompetitif dan bebas biaya bulanan Telkom (LC or Dialup). Upgrade yang sangat mudah karena besarnya kapasitas bandiwidth yang tersedia. Create room dalam game DOTA untuk setiap PC client yang tersedia di Warnet. Penjelasan Mengenai Hypermedia March 25, 2018 Untuk memahami bagaimana pendekatan pengembangan hypermedia, kita perlu memahami apa yang kita maksud dengan istilah pengembangan hypermedia. Untuk memahami perkembangan hypermedia, kita perlu memahami apa yang kita maksud dengan aplikasi hypermedia yang sedang kita kembangkan. Dengan kata lain, dengan mengembangkan pemahaman tentang hypermedia yang melampaui koleksi teknik sihir dan display yang mencolok. Seiring dengan halhal seperti hiperteks dan multimedia, media ini seolah-olah merupakan obat untuk semua kesengsaraan manajemen informasi. Istilah “hypermedia” semakin tersebar luas. Tapi apa sebenarnya hypermedia itu? Berikut penjelasnnya. Pengertian Hypermedia “Hypermediamedia yang tidak hanya memuat teks saja, namun juga foto, audio dan video dan grafis komputer yang berhubungan dengan topik tertentu. Hal tersebut kontras dengan istilah multimedia yang merupakan istilah yang lebih luas, yang mampu digunakan untuk menjelaskan presentasi non-interaktif linier serta hypermedia. Contoh klasik Hypermedia adalah World Wide Web. Hypermedia adalah perpanjangan dari hypertext yang memungkinkan gambar, film dan animasi Flash dihubungkan ke konten lainnya. Hypermedia adalah istilah yang diciptakan oleh Ted Nelson. Hypermedia biasanya digunakan digunakan sebagai perpanjangan logis dari istilah hypertext di mana grafis, audio, video, teks biasa dan hyperlink jalin untuk menciptakan umumnya non-linear media informasi. Rangkaian ini dapat dicapai dengan cara klik pada ikon, gambar, video atau lain-lain media. Skrin multimedia akan terpapar pada skrin yang baru. Hal ini kontras dengan multimedia istilah yang lebih luas, yang dapat digunakan untuk menjelaskan presentasi non-interaktif linier serta hypermedia. Hal ini juga berkaitan dengan bidang sastra Elektronik. Istilah ini pertama kali digunakan dalam sebuah artikel tahun 1965 oleh Ted Nelson. Melalui proses ini, semua bentuk informasi yang terhubung dan memungkinkan navigasi yang interaktif dan non-linear dalam serangkaian tekstual, grafis dan suara. Dalam aplikasi berbasis web, informasi yang disajikan dalam pendekatan hypermedia, tapi sekali lagi, dimungkinkan untuk melakukan pengolahan melalui antarmuka web. World Wide Web adalah contoh klasik dari hypermedia, sedangkan presentasi bioskop non-interaktif adalah contoh dari multimedia standar karena tidak adanya hyperlink. Hypermedia dapat didefinisikan dari dua kata yang membentuk istilah. Hyper berarti nonlinier atau acak dan media mengacu pada informasi yang diwakili dalam banyak format. Dede (1987) mendefinisikan hypermedia sebagai kerangka untuk representasi non-linear. Ia menilai hypermedia memori eksternal asosiasi dimana teknologi memberikan bantuan dalam mengatur dan mengakses informasi. Hypermedia adalah komputer berbasis sistem temu kembali informasi yang memungkinkan pengguna untuk memperoleh atau menyediakan akses ke rekaman teks, audio dan video, foto, dan grafis komputer yang berhubungan dengan topik tertentu. Hypermedia adalah digunakan sebagai perpanjangan logis dari istilah hypertext di mana grafis, audio, video, teks biasa dan hyperlink jalin untuk menciptakan umumnya non-linear media informasi. Hal ini kontras dengan multimedia istilah yang lebih luas, yang dapat digunakan untuk menjelaskan presentasi noninteraktif linier serta hypermedia. Hal ini juga berkaitan dengan bidang sastra Elektronik. Istilah ini pertama kali digunakan dalam sebuah artikel tahun 1965 oleh Ted Nelson. World Wide Web adalah contoh klasik dari hypermedia, sedangkan presentasi bioskop non-interaktif adalah contoh dari multimedia standar karena tidak adanya hyperlink. Tren ini juga telah mempengaruhi bidang pendidikan. Memang, dengan perkembangan ini, kita menyaksikan munculnya kebutuhan baru dalam pendidikan dan pelatihan: di satu sisi, kebutuhan ini muncul dalam tiga bidang: orang, tempat dan momen, yang berpusat pada diri mereka sendiri untuk diperhitungkan. Sistem Hypermedia Dengan layanan ini anda dapat menerima dan mengirim email lebih cepat, mendownload file ataupun online streaming. Di bawah ini merupakan sistem dari hypermedia. Nodes Menyimpan informasi lengkap sistem dan menampilkannya kepada pemakai, dapat berisi beragam informasi seperti teks dan grafik. Sistem hypermedia modern memungkinkan ragam informasi yang lebih kaya: teks, gambar, audio, video,animasi disimpan sebagai nodes. Ukuran nodes: 1. Sistem-sistem pertama hanya membolehkan node berukuran terbatas yang kaku. 2. Sistem modern membolehkan ukuran node yang bervariasi. Hierarkis Struktur hierarkis meningkatkan navigasi dan mengurangi kesesatan dalam hypertext. Struktur hierarkis memaksa pembuat sistem hypertext menyusun nodes dalam himpunan-himpunan dan membuat kategorisasi (pengelompokan nodes tergantung pada jenisnya). Struktur hierarkis juga memungkinkan node utama (“parent”) terhubung pada beberapa nodes di sepanjang hierarchical tree (“child”). Link Links adalah sarana untuk menghubungkan nodes. Fungsi utama links adalah menyediakan mekanisme navigasi logis dalam dokumen hypertext. Peran links: 1. Representasional — menyimpan dan merepresentasikan hubungan. 2. Navigasional — memperlihatkan jalur yang dapat dilalui oleh pemakai. Hypermedia Design model Empat konsep sebagai inti model HDM: In-the-large — Susunan dan kelakuan aplikasi hypermedia keseluruhan. In-the-small — Rincian susunan dan kelakuan aplikasi. Structure (in-the-large, in-the-small) — Cara penyusunan isi aplikasi. Dynamics (in-the-large, in-the-small) — Deskripsi dan cara kelakuan aplikasi Links (in-the-large): 1. HDM mendefinisikan links sebagai koneksi di antara dua objek yang berbeda. 2. Memberikan mekanisme untuk memindahkan asal ke tujuan seperti mempresentasikan, dan kadang mengaktifkan tujuan. 3. Memungkinkan media bergantung terhadap waktu dan keadaan awalnya Konsep Hypermedia Lingkungan Hypermedia pada dasarnya bersifat interaktif dan eksploratif. Artinya, lingkungan seperti itu memerlukan masukan atau tindakan dari pengguna dan pengguna mengarahkan jalannya sendiri melalui lingkungan. Teknologi komputer memberi tingkat tertinggi dalam interaksi antara pengguna dan informasi yang tersimpan dalam hyperdocument. Yang akan membnatu pengguna menemukan topik untuk menciptakan kateristiknya. Konsep hypertext dapat digambarkan dengan dua karakteristik utamanya: Sebagai alat bantu yang “meniru” pikiran manusia dalam hal hubungan (link) dan asosiasi. Cara baru untuk mempresentasikan dan mengakses informasi tekstual, sekaligus mengatasi beberapa masalah yang timbul pada teks tertulis dan tercetak. Masalah-masalah pada teks tertulis/tercetak: Akses sekuensial — informasi berbasis teks disusun dalam urutan yang kaku. Kurangnya kemampuan untuk acuan silang — Misalnya, buku tidak memungkinkan pembaca memperoleh informasi lebih dalam tentang topik tertentu yang bukan merupakan topik utama buku tersebut. Kurangnya mekanisme perolehan informasi yang efisien — informasi berbasis teks tidak memberikan pemakai suatu mekanisme untuk mencari isinya dalam cara yang efisien dan fleksibel, padahal pembaca memerlukannya Meskipun gagasan mendasar tentang hypermedia masih terus disempurnakan, namun masih banyak keterbatasan teknis yang terkait dengan penanganan dalam berbagai bentuk media, seperti gambar, video, animasi dan audio, yang telah dihapus. Pengelolahan untuk hal semacam ini masih sangat di butuh dalam meningkatkan kualitasnya. Pertama, mengatasi masalah lokasi informasi yang efektif, agar bisa menggunakan informasi serta mengindentifikasi atau mencari informasi yang kita butuhkan. Kedua, Aplikasi ini biasanya mengandalkan authoring manual primitif dari tautan statis dengan bantuan pengguna. Demikian pula dengan aplikasi saat ini, bagaimana kita mengembangkan pemahaman tentang konteks pengguna dan bagaimana menanggapi hal ini. Dalam beberapa hal, ini adalah elemen inti dari alasan pengguna struktur hypermedia untuk mengidentifikasi informasi berdasarkan asosiasi. Namun ini hanya efektif jika asosiasi tersebut, komprehensif dan kontekstual. Meskipun WWW dan sebagian besar aplikasi hypermedia lainnya mendukung beberapa bentuk hubungan asosiatif atau tidak lengkap dan seringkali tidak memiliki mekanisme untuk menyediakan konteks bantuan dalam pemahaman. Selain itu, aplikasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga membantu dalam mengidentifikasi hubungan yang sesuai dengan tautan. Ini mencakup faktorfaktor seperti desain layar dan antarmuka, penggunaan indeks dan daftar isi, ukuran, halaman dan karakteristik desain lainnya. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya pertimbangan yang diberikan untuk menangani isu-isu seperti kontekstualisasi informasi, dukungan untuk penjelajahan dan navigasi cerdas (tidak hanya menghubungkan asosiatif dalam jaringan datar), penataan informasi, mekanisme anotasi aktif dan restrukturisasi jaringan berdasarkan umpan balik. Berbagai bidang telah berevolusi sedemikian rupa sehingga secara bertahap akan membawa kita pada situasi terkini tentang persepsi hypermedia yang terlalu sempit sebagai wahana penyediaan informasi dan bukan hanya konsep media yang lebih luas untuk pemanfaatan informasi. The non-linearity dan interactivity yang digunakan oleh aplikasi hypermedia saat ini hanya diterapkan untuk membantu bagaimana cara menemukan item informasi, bukan untuk membantu bagaimana cara menggunakan informasi tersebut. Konsep hypermedia yang diharapkan adalah peningkatan tingkat interaktivitas dan mekanisme pendukungnya. Berikut merupakan keunggulan dari Hypermedia: Jaminan bandwidth dimana koneksi yang di terima oleh pelanggan sesuai dengan permintaan pelanggan serta garansi ratio yang dijanjikan, baik untuk koneksi local maupun global internet. Seluruh jaringan ditangani dan di control langsung oleh team HyperMedia yang berpengalaman di bidang wireless dan internet termasuk pemberian Technical Support yang handal Harga yang lebih kompetitif dan bebas biaya bulanan Telkom (LC or Dialup). Upgrade yang sangat mudah karena besarnya kapasitas bandiwidth yang tersedia. Create room dalam game DOTA untuk setiap PC client yang tersedia di Warnet. Hypermedia Sebagai Alat Pengembangan Hypermedia dikembangkan dengan beberapa cara untuk memberikan hasil yang memuaskan. Dan setiap alat pemrograman dapat digunakan untuk menulis program yang menghubungkan data dari variabel internal dan node untuk file data eksternal. Melalui proses ini, semua bentuk informasi yang terhubung dan memungkinkan navigasi yang interaktif dan non-linear dalam serangkaian tekstual, grafis dan suara. Dalam aplikasi berbasis web, informasi yang disajikan dalam pendekatan hypermedia, tapi sekali lagi, dimungkinkan untuk melakukan pengolahan melalui antarmuka web. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa banyak penelitian yang mengerjakan hypermedia telah selesai atau sedang dalam pengembangan. Pengembangan perangkat lunak multimedia seperti Adobe Flash, Adobe Direktur, Macromedia Authorware dan Mediator MatchWare dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang berdiri sendiri hypermedia, dengan penekanan pada konten hiburan. Ini termasuk program presentasi, seperti Microsoft Powerpoint dan LibreOffice Impress, add-ons untuk mencetak program tata letak seperti Quark Immedia dan alat untuk memasukkan hyperlink dalam dokumen PDF seperti Adobe InDesign untuk membuat dan Adobe Acrobat untuk mengedit. Ini termasuk program presentasi, seperti Microsoft Powerpoint dan LibreOffice Impress, add-ons untuk mencetak program tata letak seperti Quark Immedia, dan alat untuk memasukkan hyperlink dalam dokumen PDF seperti Adobe InDesign untuk membuat dan Adobe Acrobat untuk mengedit. Ini termasuk program presentasi, seperti Microsoft Powerpoint dan LibreOffice Impress, add-ons untuk mencetak program tata letak seperti Quark Immedia, dan alat untuk memasukkan hyperlink dalam dokumen PDF seperti Adobe InDesign untuk membuat dan Adobe Acrobat untuk mengedit. Jika kita melihat definisi ini, kita dapat menemukan poin spesifik yang mungkin kita bantah, atau bisa berakibat pada kebingungan. Misalnya, istilah “non linier” sering digunakan saat mendefinisikan hypertext dan hypermedia, namun bisa sangat menyesatkan. Setiap jalur navigasi yang diberikan melalui aplikasi hypermedia melalui linier, ini ditentukan oleh sifat dimensi tunggal yang tak dapat diubah. Ini juga dukungan eksplisit untuk jaringan jalur potensial atau kemungkinan melalui informasi yang memberi kita non-linearitas. Hyperlink juga dapat ditambahkan ke file data menggunakan perangkat lunak bisnis yang paling melalui scripting terbatas dan fitur hyperlink built in software Dokumentasi seperti Microsoft Office Suite dan LibreOffice memungkinkan untuk link hypertext ke konten lainnya dalam file yang sama, file eksternal lainnya, dan URL link ke file pada file server eksternal. Untuk lebih menekankan pada grafis dan tata letak halaman, hyperlink dapat ditambahkan menggunakan alat desktop publishing paling modern. Demikian pula, banyak definisi hypertext dan hypermedia mencakup referensi ke database (seperti definisi Shneiderman dan Kearsley). Sekali lagi, jika dibawa keluar dari konteks, ini bisa menyesatkan. Istilah database sering mengandung konotasi dari struktur tingkat tinggi dan juga dari beberapa aplikasi hypermedia yang tidak menentukan karakteristik (pertimbangkan, misalnya, WWW). Database dapat dianggap sebagai repositori dimana data dapat diakses. Hypermedia berbeda dengan database traditionalbases terutama dari sudut pandang interaksi pengguna. Memang mungkin lebih akurat untuk merujuk pada aplikasi hypermedia sebagai infobases, bukan database. Ini tentu saja tidak menghalangi penggunaan database sebagai teknologi dalam aplikasi hypermedia. Memang, fungsi organisasi terstruktur dan fungsi pengelolaan dokumen database dapat digunakan secara efektif bersamaan dengan organisasi informasi gaya hypermedia untuk memberikan tingkat sinergi antara keduanya. Struktur basis data dapat menyediakan penataan ruang informasi yang sering diabaikan dalam struktur hypermedia tradisional, seperti HyperCard dan Web. Hyperlink juga dapat ditambahkan ke file data menggunakan sebagian besar perangkat lunak bisnis melalui fitur skrip dan hyperlink terbatas yang ada di dalamnya. Perangkat lunak dokumentasi, seperti Microsoft Office Suite dan LibreOffice, memungkinkan tautan hypertext ke konten lain dalam file yang sama, file eksternal lainnya dan link URL ke file pada server file eksternal. Untuk lebih menekankan pada grafis dan tata letak halaman, hyperlink dapat ditambahkan dengan menggunakan alat penerbitan desktop paling modern. Ini termasuk program presentasi, seperti Microsoft Powerpoint dan LibreOffice Impress, add-on untuk mencetak program tata letak seperti Quark Immedia, dan alat untuk menyertakan hyperlink dalam dokumen PDF seperti Adobe InDesign untuk pembuatan dan Adobe Acrobat untuk diedit. Hyper Publikasikan adalah alat khusus dirancang dan dioptimalkan untuk hypermedia dan hypertext manajemen. Setiap HTML Editor dapat digunakan untuk membangun file HTML, dapat diakses oleh web browser. CD / DVD authoring tools seperti DVD Studio Pro dapat digunakan untuk hyperlink isi DVD untuk DVD player atau link web ketika disk dimainkan pada komputer pribadi yang terhubung ke internet. Itulah penjelasan mengenai ulasan di atas. Dimana klien berinteraksi dengan server secara keseluruhan melalui hypermedia yang disediakan secara dinamis oleh server aplikasi. Dan server berinteraksi melalui antarmuka tetap yang dibagi melalui dokumentasi atau bahasa deskripsi antarmuka.