DINAMIKA KELOMPOK DALAM KEPERAWATAN MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan 1 Program Studi Ilmu Keperawatan Disusun oleh: KELOMPOK 3 1. 2. 3. 4. Astrid Dendi Subagja Dewi Septi Ambarwati Neng Rohmah Nurazizah UNIVERSITAS BALE BANDUNG FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN BANDUNG 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini dibuat adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan 1, dari Bapak N.S.K.M Yusfar, S.Kep., M. H Kes., MMRS selaku dosen mata kuliah tersebut. Pada makalah ini kami membahas “Dinamika Kelompok dalam Keperawatan” yang kami susun dari berbagai sumber dan kami rangkum dalam makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada sumber-sumber yang telah membantu memberikan materi tentang dinamika kelompok dalam keperawatan. Kami juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Demikian yang dapat kami sampaikan. Apabila ada kesalahan atau kekurangan, kami mohon maaf. Kritik dan saran masih sangat terbuka agar makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih baik lagi. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih. Bandung, September 2018 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii BAB I .................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1 1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1 1.4. Manfaat Penulisan ............................................................................................... 2 1.5. Tinjauan Pustaka ................................................................................................. 2 BAB II ................................................................................................................................ 3 PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3 2.1 Pengertian Dinamika Kelompok ......................................................................... 3 2.2 Fungsi Dinamika Kelompok ............................................................................... 3 2.3 Jenis-jenis Kelompok Sosial ............................................................................... 3 2.4 Ciri-Ciri Kelompok Sosial .................................................................................. 4 2.5 Pembentukan Kelompok ..................................................................................... 5 2.6 Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok ...................................................... 6 2.7 Kelebihan dan Kekurangan dalam Kelompok .................................................... 7 2.8 Pentingnya Dinamika Kelompok dalam Perawatan ............................................ 8 BAB III............................................................................................................................... 9 PENUTUP.......................................................................................................................... 9 3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 9 3.2 Saran ................................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada kenyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan hidupnya, guna memenuhi kebutuhan hidup, kelompok manusia tidak terlepas dari interaksinya dengan manusia lain disekelilingnya. Sejak dilahirkan ke dunia sampai meninggal dunia, manusia selalu terlibat dalam interaksi, artinya tidak terlepas dari kelompok. Di dalam kelompok ini proses sosialisasi berlangsung, sehingga manusia menjadi dewasa dan mampu menyesuaikan diri. Dengan demikian, hampir dari seluruh waktu dalam kehidupan sehari-hari dihabiskan melalui interaksi dalam kelompok, dididik dalam kelompok, belajar di dalam kelompok, bekerja di dalam kelompok, bermain-main di dalam kelompok, dan seterusnya. Dengan adanya berbagai kegiatan di dalam kelompok tersebut maka dalam seluruh kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya dalam berbagai keanggotaan pada berbagai jenis kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada setiap perkembangannya, manusia membutuhkan kelompok. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini, diantaranya yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Apa itu dinamika kelompok? Apa saja fungsi dari dinamika kelompok? Apa saja jenis-jenis dari kelompok sosial? Apa saja ciri-ciri dari kelompok sosial? Bagaimana cara pembentukan kelompok? Apa itu pertumbuhan dan perkembangan kelompok? Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam kelompok? Apa pentingnya dinamika kelompok dalam keperawatan? 1.3. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut: 1 - Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan 1, Program studi Ilmu Keperawatan - Untuk mengetahui tentang, 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pengertian dinamika kelompok Fungsi dinamika kelompok Jenis-jenis dari kelompok sosial Ciri-ciri dari kelompok sosial Cara pembentukan kelompok Pertumbuhan dan perkembangan kelompok Kelebihan dan kekurangan dalam kelompok Pentingnya dinamika kelompok dalam keperawatan 1.4. Manfaat Penulisan Dengan selesainya penulisan makalah ini diharapkan mempunyai manfaat bagi diri saya pribadi maupun rekan-rekan mahasiswa. Disamping itu, semoga isi dari makalah ini dapat, - menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya, pembaca pada umumnya mengenai dinamika kelompok dalam keperawatan - menjadi penambah bahan acuan bagi kita selaku tenaga kesehatan dalam memehami dinamika kelompok - mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan dinamika kelompok dalam keperawatan 1.5. Tinjauan Pustaka Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan materi pembahasan dengan mencari ke berbagai media internet dan sumber dari buku. Kemudian dari berbagai sumber tersebut dirangkum dengan memperhatikan materi yang dibahas dalam makalah ini. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Dinamika Kelompok Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berarti interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Maka Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami. 2.2 Fungsi Dinamika Kelompok Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain: 1. Membentuk kerja sama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. Bagaimanapun, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. 2. Memudahkan segala pekerjaan. Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain. 3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesien. Pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing/sesuai keahlian. 4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat. Setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat. 2.3 Jenis-Jenis Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial agar ada pembagian tugas, struktur dan 3 norma yang ada. Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain: 1. Kelompok Primer Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan menurut Goerge Homan, kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acap kali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara. Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain. 2. Kelompok Sekunder Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain. 3. Kelompok Formal Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART. Misalnya: OSIS. 4. Kelompok Informal Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotaan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok. Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan. 2.4 Ciri-Ciri Kelompok Sosial Suatu kelompok bisa dinamakan kelompok sosial bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Memiliki motif yang sama antara individu satu dengan yang lain. (menyebabkan interkasi/kerja sama untuk mencapai tujuan yang sama) 4 2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain (Akibat yang ditimbulkan tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat) 3. Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan serta kedudukan masing-masing 4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama. 2.5 Pembentukan Kelompok Pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memanuhi kebutuhannya. Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan membentuk sebuah kelompok. Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik). Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi. Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut: 1. Persepsi Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya. 2. Motivasi 5 Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri untuk maju. 3. Tujuan Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu. 4. Organisasi Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif. 5. Independensi Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok. 6. Interaksi Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut. 2.6 Pertumbuhan dan Perkembangan Kelompok Indikator yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut: 1. Adaptasi Proses adaptasi berjalan dengan baik bila: a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru. b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut. 6 c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu. 2. Pencapaian Tujuan Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk: a) Menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama b) Membina dan memperluas pola c) Terlibat secara emosional untuk pengetahuan dan kemampuannya. mengungkapkan pengalaman, Selain hal di atas, perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi yang terjadi dalam kelompok. Dengan demikian perkembangan kelompok dapat dibagi menjadi tiga tahap, antara lain: 1. Tahap Pra Afiliasi Merupakan tahap permulaan, diawali dengan adanya perkenalan semua individu akan saling mengenal satu sama lain. Kemudian hubungan berkembang menjadi kelompok yang sangat akrab dengan saling mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota. 2. Tahap Fungsional Ditandai dengan adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan, dan kekompakan dalam kelompok. Pada akhirnya akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok. 3. Tahap disolusi Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok. Tidak ada kekompakan maupun keharmonisan yang akhirnya diikuti dengan pembubaran kelompok. 2.7 Kelebihan dan Kekurangan dalam Kelompok Dalam proses dinamika kelompok terdapat faktor yang menghambat maupun memperlancar proses tersebut yang dapat berupa kelebihan maupun kekurangan dalam kelompok tersebut. 7 1. Kelebihan Kelompok Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat anggota yang lain. Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan menekan kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah disepakati kelompok. 2. Kekurangan Kelompok Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pertemuan. 2.8 Pentingnya Dinamika Kelompok dalam Perawatan Profesi Keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya terdiri atas perawat dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang memiliki tradisi, norma, prosedur dan aktivitas yang sama. Setiap anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling membutuhkan bantuan. Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu: a. Anggota Psikologis Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisipasi dalam kelompok norma b. Anggota Marginal Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya. c. Anggota Pemberontak Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada. 8 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1. Cara mengidentifikasikan kelompok bisa berdasarkan persepsi, berdasarkan motivasi, berdasarkan tujuan, berdasarkan organisasi, berdasarkan interdependensi, dan berdasarkan interaksi. 2. Seperangkat indikator pertumbuhan kelompok diantaranya adaptasi, pencampaian tujuan, integrasi, pola pemeliharaan dan perluasan. 3. Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok melalui proses ice breaking, storming, forming, norming, performing. Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupan. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Masyarakat yang demoksratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif. Dinamika kelompok menjadi bahan persaingan dari para ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli yang menganggap dinamika kelompok sebagai eksperimen. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap pendekatan-pendekatan yang ada dalam dinamika kelompok. 3.2 Saran Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Dan semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang telah diberikan oleh yang terhormat Bapak N.S.K.M Yusfar, S.Kep., M. H Kes., MMRS kepada kami. 9 DAFTAR PUSTAKA Hidayat, AAA. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Huraerah, Abu,dkk.2005. Dinamika Kelompok. Bandung: Rafika Aditama Fallen, R,dkk.2009.Catatan Kuliah Keperawatan Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika http://niladwipsikologi.wordpress.com/2010/11/07/pembentukan-strukturkelompok-tahap-norming/ http://umitrastikes.blogspot.com/2010/01/dinamika-kelompok-dalamkeperawatan. http://dewawika.wo`rdpress.com/materi-dinamika-kelompok/ 10