Desa pojok merupakan salah satu dari 12 desa yang terletak di kecamatan tawangsari kabupaten sukoharjo provinsi jawa tengah. Desa pojok memiliki luas wilayah sekitar 257 ha yang terdiri atas ___ dusun, yaitu dusun Tegalmulyo, dusun jetis, dusun kenteng, dusun selo, __________. Sekitrar 60% lahan desa pojok terbentang area persawahan yang luas yang dilengkapi dengan pemandangan yang dapat menyejukkan mata. Jumlah penduduk di desa pojok sebanyak 5.165 jiwa yang terbagi menjadi 2.566 laki-laki dan 2.599 perempuan. Sebagian besar penduduk desa pojok bermata pencaharian sebagai petani sedangkan sebagian penduduk lainnya ada yang berprofesi sebagai pedagang, peternak, buruh dan karyawan swasta. Dusun kenteng salah satu dusun di desa pojok memiliki produk unggulan yaitu sarung goyor yang merupakan salah satu kerajinan khas dari kabupaten sukoharjo. Sarung goyor di produksi dengan alat yang masih tradisional dan telah dipasarkan dibeberapa wilayah di indonesia bahkan telah merambah ke kancah internasional yakni hingga ke negara_____. Selain sarung goyor, desa pojok juga memiliki produk pangan unggulan yaitu kerupuk rambak, keripik tempe dan opak gambir. Produk panganan tersebut di produksi secara sederhana oleh beberapa penduduk di dusun tegalmulyo. Desa pojok didominasi oleh penduduk yang beragama islam, terlihat dari adanya fasilitas keagamaan berupa masjid, mushalla dan TPA dari setiap dusun di desa pojok. Fasilitas pendidikan yang terdapat di desa pojok terdiri atas __ Taman kanak-kanak dan __ sekolah dasar. Lokasi KKN kami bertempat di desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Tawangsari merupakan daerah dataran tinggi, secara wilayah kecamatan ini terdiri atas 12 desa diantaranya desa grajegan, kateguhan, kedungjambal, majasto, lorog, tambakboyo, tangkisan, watubonang, pundungrejo, ponowaren, pojok, dan dalangan. Kecamatan ini terdiri dari 38 dukuh dengan jumlah RT sebanyak 320 dan RW sebanyak 115. Jumlah adalah terendah ketiga penduduk kecamatan ini di Kabupaten Sukoharjo sebelum Kecamatan Bulu dan Kecamatan Gatak yaitu sebesar 55466 jiwa. Luas wilayah kecamatan ini sebesar 39,96 km2 dengan tinggi 118 m diatas permukaan laut. Keadaan iklimnya yaitu ditandai dengan banyaknya hari hujan ada 83 hari dengan rata-rata curah hujan dalam 1 (satu) tahun 19 mm. Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten Sukoharjo : 10 Km. Jarak dari barat ke timur : 8,5 Km dan jarak dari utara ke selatan : 7,0 Km. Adapun batas-batas kecamatannya, di sebelah utara yaitu kec. Nguter dan kec. Sukoharjo, kecamatan Bulu disebelah timur sedangkan disebelah barat merupakan kabupaten Klaten. Wilayah kecamatan ini memiliki perbandingan luas lahan kering lebih besar dibandingkan dengan luas lahan sawah. Dari luas tanah kering yang ada 2.309 ha dengan luas lahan sawah sebesar 1.677 ha. Desa Pojok merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tawangsari. Desa ini terdiri dari 12 dukuh. Sekitar 50% pada usia produktif bekerja, warga Desa Pojok bekerja sebagai buruh tani, 30% sebagai karyawan perusahaan dan 20% lainnya terbagi atas peternak, PNS, pedagang dan pengrajin. Adapun beberapa potensi Desa Pojok, terutama di bidang pertanian dan wisata. Kebersihan lingkungan di desa Pojok sangat baik, adanya tempat sampah dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan tiap warga baik. Hal ini dilihat di sepanjang jalan sangat jarang sekali ditemukan sampah berserakan. TPA yang ada tampaknya telah difungsikan dengan baik. Ekonomi di Desa Pojok berkembang baik, dapat dilihat dari banyaknya warga yang bekerja sebagai karyawan perusahaan dan juga buruh tani. Hal ini dikarenakan letak desanya yang tidak terlalu jauh dari salah satu perusahaan teksti besar di Sukoharjo. Selain itu beberapa warga desa yang memiliki usaha bidang sandang yang memiliki beberapa karyawan didalamnya. Faktor infrastruktur jalan yang memadai juga mendukung adanya pertumbuhan ekonomi Desa Pojok Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Jalan utama Desa Pojok sudah dicor beton, sehingga jalan dari desa menuju Kota Solo dapat terbilang cukup lancar. Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk membuat semakin berkurangnya lahan pertanian yang ada di Desa Pojok, selain itu kondisi geografis dari desa Pojok kurang mendukung dimana tanahnya jika dimusim kemarau relatif kering. Meski hanya sedikit lahan yang tersisa, namun komoditi pertanian tetap menjadi faktor penting. Sehingga masih banyak diantara warganya yang bekerja sebagai petani dan buruh tani. Seperti halnya di desa-desa yang lainnya, hasil panen dari bidang pertanian di Desa Pojok terbagi menjadi dua, yaitu padi pada musim hujan dan jagung pada musim kemarau. Desa Pojok ini sedikit warga yang memiliki ternak hanya kisaran 16 orang. Peternakan diantaranya yaitu ternak ayam, kambing ataupun sapi. Selain pertanian dan perternakan, komoditi/produk unggulan dari warga Desa Pojok yaitu dibidang sandang. Warga yang tidak bertani, berternak dan bekerja di perusahaan maka membuat usaha dengan kerajinan sandang yaitu sarung. Adapun sarung yang dibuat dinamakan sarung goyor karena bentuknya yang ngegloyor dan bahannya yang tebal dan adem ketika dipakai. Bahan baku sarung goyor yaitu benang. Sarung goyor ini telah dijual di beberapa daerah di Indonesia bahkan telah merambah di kancah mancanegara. Warga yang menekui kerajinan sarung goyor terletak di kampung Kenteng Desa Pojok yaitu Desa di Pojok bagian selatan. Jumlah tenaga kerja tenun sarung goyor sejumlah 500-an orang. Umumnya para pekerja yang menganyam sarung dikalangan warga usia tua. Peralatan yang digunakan masih menggunakan manual sehingga hasil produksinya lumayan lama. Dimana sat pekerja sehari biasanya hanya menghasilkan satu sarung goyor. Proses pembuatannya yang lama dan cukup telaten sehingga membuat sarung goyor memiliki harga jual yang cukup tinggi. Dalam bidang pariwisata, Desa Pojok memiliki tempat wisata yaitu kampung warna warni. Kampung warna warni terletak di kampung Selo. Kampung Selo terkenal dengan desa wisata dimana warga setempat memanfaatkan kerajinan tangan tak terpakai dari barang bekas kemudian dirancang apik sebagai tempat bermain, tempat nongkrong para pemuda serta tempat edukasi bagi anak-anak. Hal tersebut merupakan poin penting dari desa Pojok untuk menarik minat warga lokal desa dan warga lain desa untuk berkunjung ke desa Pojok. Selain itu disekitarnya terdapat bank sampah dimana ibu-ibu di lingkungan setempat bekerja sama mengelola sampah untuk lebih meningkatkan kreasi di kampung warna warni. Terdapat pula rumah kaca tanaman organik di dukuh Selo. Namun untuk pengelolaan rumah kaca ini masih belum optimal dikarenakan kondisi geografisnya yang kurang mendukung. Dalam bidang kesehatan, salah satu di desa Pojok terkenal dengan kampung KB. Dimana kampung KB dibentuk sebagai wadah pemberdayaan masyarakat melalui sebuah program dari BKKBN untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas di desa Pojok. Tujuannya juga untuk menurunkan angka kemiskinan di desa Pojok. Dalam bidang ekonomi khususnya usaha kecil dan menengah (UMKM) di desa Pojok, beberapa warga di kampung KB juga memiliki kerja sampingan dimana beberapa diantara berwirausaha membuat makanan ringan seperti keripik dari tempe, ikan asing dan lain-lain. Namun masih sedikit yang menekuni bidang ini di desa Pojok. Oleh karena itu perlu dilakukannya tindak lebih lanjut agar UMKM di desa Pojok berkembang lebih optimal. Ekonomi di Desa Pojok ini sebenarnya dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan ekonomi kreatif dari komoditi / produk unggulan dan potensi wisata yang dimiliki desa ini sendiri. Untuk itu, kami mahasiswa UNS bermaksud mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, dengan tema Ekonomi Kreatif dan Pariwisata serta mengangkat judul KKN Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis Home Industry dan Wisata Rumah Kreatif di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah.