Uploaded by romerodixi

GANDES NURINDAH SARI (1)

advertisement
ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN PADA
KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Gandes Nurindah Sari
NIM: 1112053000051
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H./2016 M.
ABSTRAK
Gandes Nurindah Sari
Penerapan Analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran pada Koperasi
Indonesia Berjamaah
Pemasaran merupakan ujung tombak dari kegiatan suatu perusahaan karena
pemasaran bertujuan untuk menciptakan laba atau keuntungan sebesar-besarnya.
Namun, pemasaran juga membutuhkan pemikiran yang strategis agar pemasaran
dapat sesuai dengan tujuan perusahaan hal ini disebut sebagai strategi pemasaran.
Dalam strategi pemasaran terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Seperti pasar sasaran
yang dituju dan bauran Pemasaran. Namun, Pemasaran dilakukan berdasarkan
pada kemampuan dari setiap perusahaan, salah satu cara dalam melihat
kemampuan dari perusahaan adalah dengan analisis SWOT.Koperasi Indonesia
Berjamaah merupakan lembaga keuangan yang membutuhkan pemasaran dalam
memasarkan produk-produknya. Sebagai lembaga keuangan baru Koperasi
Indonesia Berjamaah mampu bersaing dengan pesaingya, dan Keunggulan dari
Koperasi Indonesia Berjamaah dalam pemasarannya adalah dengan melihat
peluang yang ada.
Dalam penelitian ini akan diketahui, bagaimana strategi yang ditelah
diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah, kemudian dalam penelitian ini
akan diidentifikasi faktor yang dapat mempengaruhi KoperasiIndonesia Berjamaah
baik faktor Internal maupun Eksternal. Sehingga strategi pemasaran yang
ditetapkan dapat tepat dan sesui dengan tujuan.
Penelitian ini menggunkaan pendekatan kualitatif yang mana teknik
pengumpulan datanya dengan menggunakan wawancara oleh Manajer Operasional
Koperasi Indonesia Berjamaah, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan
yang kemudian data-data tersebut akan dianalisis menggunakan analisis SWOT.
Dalam penelitian ini ditemukan strategi yang diterapkan oleh Koperasi
Indonesia Berjamaah, yaitu Strategi jemput bola, Personal Selling Ustadz Yusuf
Mansur dan pemberian fasilitas yang memuaskan bagi nasabah. Dalam penelitian
ini, analisis SWOT dalam penelitian ini telah melahirkan strategi-strategi baru
untuk pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah dan dari hasil analisis yang
didapatkan melalui analisis lingkungan perusahaan bahwa Koperasi Indonesia
Berjamaah masuk dalam posisi kuadran I yang menunjukan bahwa Koperasi
Indonesia Berjamaah pada posisi progresif sehingga memungkinkan untuk
ekspansi dan mengembangkan usahanya.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji Syukur kehadirat Allah SWT karna berkat
rahmat dan anugrahnya memberikan kemudahan, kelancaran dan ketabahan
untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Sehingga doa-doa
syukur selalu mengalir diantara keyakinan penulis untuk memenuhi salah
satu syarat guna memperoleh gelar sarjana lengkap pada Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada akhrinya penulis mengucapkan terimakasih kepada mereka
yang telah mengorbankan tenaga, pikiran dan waktunya untuk membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA Selaku dekan fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D selaku wakil Dekan I Bidang
akademik, Ibu Dr. Roudhonah, M.Ag selaku wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku wakil Dekan III
Bidang Kemahasisaan, Alumni, dan kerjasama fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Drs. Helmi Rustandi, MA Selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
4. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya. MA Selaku ketua Jurusan
Manajemen Dakwah (MD) dan Bapak Sugiharto, MA selaku
Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.
ii
5. Bapak Prof. Dr. H. Syamsir Salam, MS. Selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah meluangkan waktu serta pikirannya untuk
membimbing, memberi motivasi, arahan, kritikan serta saran bagi
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Para Dosen jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan Konsentrasi
Manajemen Lembaga Keuangan Islam (MLKI) atas semua ilmu
yang telah diberikan
7. Staf dan seluruh karyawan Koperasi Indonesia Berjamaah
khususnya Ibu Yeni Erica selaku Manajer Operasional Koperasi
Indonesia Berjamaah yang rela menyediakan waktunya untuk
penulis.
8. Mamah tercinta, mamah Nuryaningsih yang selalu memberikan
motivasi, mengorbankan segala waktu, pikiran serta doanya yang
selalu menyertai penulis dalam penyelasaian skripsi ini.
9. Ayah
terkasih,
persembahkan
ayah
untuk
Waluyo
beliau
(alm).
karna
Skripsi
cita-citanya
ini
penulis
yang ingin
menjadikan penulis sarjana.
10. Adik-adik tersayang, Ike Nuramadani dan Rizdqy Waluyo Jaty yang
selalu memberikan semangat untuk penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat Hidup Adam Wijaya yang selalu hadir dengan kesetiaannya
menemani penulis, cinta kasih yang tulus serta perhatian yang tidak
putus-putusnya untuk kemajuan skripsi penulis.
iii
12. Kawan-kawan
Mustarsyidah,
“Gambreng”
Fatihatul
Ulfah
Izzah
Azizah
S.
Kom.I
S.
Kom.I,
dan
Siti
Syadiah
AzzahraS.Kom.I yang selalu menemani dan memberikan motivasi
bagi penulis
13. Kawan-kawan “dRempong” Helmi Mawarni, Mita Permatasari,
Findy Pratiwi dan khususnya bebeph tercinta Tyas Safitri yang
selalu memberikan semangat serta doa untuk kemajuan skripsi
penulis.
14. Kawan-kawan seperjuangan di Kelas MD-B dan Konsentrasi
Lembaga Keuangan Islam (MLKI) angkatan 2012 yang telah
banyak berbagi ilmu pengetahuan serta menjadi teman diskusi
penulis selama perkuliahan.
Tidak ada kata-kata yang dapat penulis ucapkan kecuali terimakasih
semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan yang dengan tulus
telah diberikan pada penulis. Akhir kata harapan penulis semoga skripsi ini
bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Jakarta, 24 Mei 2016
Penulis,
Gandes Nurindah Sari
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................
i
KATA PENGANTAR...................................................................... .......
ii
DAFTAR ISI............................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................... 6
BAB II
D. Tinjuan Pustaka................................................
8
E. Metode Penelitian............................................
10
F. Kerangka Pemikiran........................................
20
G. Sistematika Penulisan......................................
21
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran..........................................
25
1. Pengertian Pemasaran................................
25
2. Pengertian Strategi.....................................
29
3. Strategi Pemasaran....................................
30
4. Perumusan strategi pemasaran..................
31
5. Tujuan Pemasaran.....................................
38
B. Analisis SWOT................................................
39
1. Analisis SWOT..........................................
39
2. Analisis Lingkungan Perusahaan...............
43
v
BAB III
GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA
BERJAMAAH
A. Latar Belakang Pendirian.................................. 47
BAB IV
B. Visi dan Misi....................................................
49
C. Struktur Organisasi .........................................
51
D. Izin dan Legalitas.............................................
53
E. Kegiatan Usaha...............................................
53
HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Strategi Pemasaran Kopindo Berjamaah........
57
B. Pengembangan Strategi Pemasaran berdasarkan
Analisis SWOT .............................................
66
C. Identifikasi Faktor Internal danEksternal
Kopindo Berjamaah.........................................
75
D. Interpretasi Analisis SWOT............................... 83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................... 96
B. Saran.................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 99
LAMPIRAN..................................................................................... 101
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan bagian dalam sistem ekonomi Indonesia
karena koperasi mempunyai sasaran lebih kepada masyarakat ekonomi
lemah. Koperasi dianggap mampu mengentaskan kemiskinan. Pasal 3 UU
Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 mengamanatkan bahwa pembangunan
koperasi
harus
diarahkan
pada
upaya
memajukan
kesejahteraan
perekonomian dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut UU No 25. Tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan
orang-orang
atau
badan
hukum
koperasi
dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan. Salah
satunya adalah Koperasi Indonesia Berjamaah yang telah mempunyai
SKdari Kementrian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan
No : 1121/BH/M.KUKM.2/IX/2013.
Dalam islam, koperasi merupakan wadah kemitraan, kerjasama,
kekeluargaan dan kebersamaan usaha yang baik sehat dan halal yang
tergolong dalam Syirkah atau Syarikah, lembaga ini sangat dipuji islam,
Allah SWT berfirman:
1
2
َّ ‫اْل ْث ِم َو ْال ُع ْد َوا ِن ۚ َواتَّقُىا‬
َّ ‫َّللاَ ۖ إِ َّن‬
ِ ‫َّللاَ َد ِدل ُد ْال ِعقَا‬
َ ‫َوتَ َع‬
ِ ْ ًَ‫اووُىا َعلًَ ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق َى ٰي ۖ َو ََل تَ َعا َووُىا َعل‬
Artinya :
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya [al-Mâidah/5:2]
Dan Hadits Nabi Muhammad SAW :
‫ص ُّي َح َّدثَىَا ُم َح َّم ُد بْهُ ال ِّزب ِْرقَا ِن ع َْه أَبِي َحيَّانَ التَّ ْي ِم ِّي ع َْه أَبِي ِه ع َْه أَبِي‬
ِ ‫َح َّدثَىَا ُم َح َّم ُد بْهُ ُسلَ ْي َمانَ ْال ِمصِّي‬
َّ ‫هُ َر ْل َرةَ َرفَ َعهُ قَا َل إِ َّن‬
ُ ِ‫َّللاَ لَقُى ُل أَوَا ثَال‬
ُ ْ‫صا ِحبَهُ فَإ ِ َذا َخاوَهُ َخ َرج‬
‫ت ِم ْه بَ ْي ِى ِه َما‬
َ ‫ث ال َّش ِرل َك ْي ِه َما لَ ْم لَ ُخ ْه أَ َح ُدهُ َما‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah meriwayatkan sampai ke Rasul (Marfu’)
bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman, Aku adalah yang ketiga dari dua
orang yang berserikat selama tidak ad pihak yang menghianati mitra
perserikatan, jika ada yang berkhianat maka Aku keluar dari keduanya.
(HR. Abu Dawud, diriwayat oleh periwayat tsiqah)
Perkembangan perekonomian pada saat ini sangat pesat dan ketat.
Dalam situasi persaingan yang semakin pesat dan ketat ini setiap
perusahaan atau lembaga keuangan dituntut untuk melakukan inovasi
dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran, semakin
tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun global dan kondisi
3
ketidak pastian memaksa lembaga keuangan untuk mencapai keunggulan
kompetitif agar mampu memenangkan persaingan di bisnis global.
Salah satu upaya untuk meningkatkan peran koperasi yang
sesungguhnya, pendidikan koperasi harus dirancang sedemikian rupa
dengan mengedepankan peran koperasi sebagai organisasi yang mampu
meningkatkan pendapatan, baik pendapatan koperasi itu sendiri maupun
pendapatan anggotanya. Peningkatan pendapatan koperasi diperlukan agar
koperasi tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar, sehingga mampu
menyerap tenaga kerja yang banyak dan memberikan kompensasi yang
layak bagi karyawannya. Sementara itu, peningkatan pendapatan anggota
diperlukan untuk membuktikan peran koperasi yang sebenarnya sebagai
organisasi yang membantu usaha angggotanya. 1
Koperasi mengutamakan tolong menolong, kerjasama dan saling
memenuhi kebutuhan, selain itu Koperasi juga merupakan salah satu
organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan baik internal
(anggota) maupun eksternal (nonanggota). Keberlangsungan koperasi
hanya akan terus dirasakan jika koperasi memiliki keunggulan bersaing.
Keunggulan bersaing merupakan kemampuan perusahaan untuk meraih
keuntungan ekonomis diatas laba yang mampu diaraih oleh pesaing dipasar
dalam industri yang sama.
Pasar untuk suatu produk atau jasa sangatlah luas. Perusahaan tidak
mudah untuk memasuki pasar yang demikian luas dan kalaupun bisa
1
Hendar, Manajemen Perusahan Koperasi (Semarang: Erlangga,2010). h. 3.
4
kemungkinan berhasil sangat kecil, apalagi untuk usaha-usaha baru. Pasar
yang demikian luas ini jika tidak dipilah-pilah akan menyulitkan
perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Karena pasar yang
demikian luas maka sebelum memasarkan produknya produsen harus lebih
dulu melakukan riset pasar.2
Pemasaran merupakan bagian yang harus diperhatikan demi
keberhasilan koperasi, disamping kegiatan bidang lainnya, seperti produksi,
personalia dan keuangan. Karena pemasaran merupakan ujung tombak
perusahaan
atau
lembaga
keuangan
yang
diharapkan
mampu
memperkenalkan koperasi dengan cara efektif dan efisien mungkin,
sehingga mampu merealisasikan tujuan koperasi baik untuk jangka pendek
maupun panjang. Selain itu, pemasaran juga merupakan faktor terpenting
yang turut mempengaruhi kemajuan suatu bank dalam meningktan volume
penjualan dimana bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen.
Namun pemasaran membutuhkan pemikiran yang matang atau
strategi sehingga stratgei pemasaran yang diciptakan dapat tepat sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Phillip Kotler mengatakan bahwa ada dua hal
yang harus diperhatukan dalam perumusan strategi pemasaran, yaitu
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Pasar Sasaran. Namun alangkah
baiknya jika membuat suatu strategi maka harus mengidentifikasi faktor
apa saja yang dapat mempegaruhi perusahaan yang kemudian faktor-faktor
2
Kasmir, Pemasaran Bank, cet ke-2(Jakarta: Prenada Media, 2005), h. 113.
5
tersebut akan dianalisis. Salah satu analisis yang dapat digunakan adalah
dengan Analisis SWOT.
Dalam islam dianjurkan untuk mengkoreksi diri, sama halnya
dengan perusahaan, Allah Berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, Bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esoknya.” (QS Al-Hasyr: 18)
Dalam penelitian ini, penganalisisan strategi yang akan diterapkan
adalah dengan analisis matrik SWOT yang merupakan alat ukur untuk
mencocokan strategi yang penting sehingga dapat membantu manajer
mengembangkan empat tipe strategi. : SO (kekuatan dan peluang), WO
(Kelemahan dan Peluang), WT (Kelemahan dan Ancman) dan ST
(Kekuatan dan Ancaman).3
Dari latar belakang diatas, maka penulis menuangkan dalam bentuk
skripsi yang berjudul “ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN
PADA KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
3
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10,Penerjemah Ichsan Setyo
Budi(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 284.
6
Dalam penelitian ini diberikan pembatasan masalah dengan maksud
untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan serta hasil
yang dicapai akan memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan
analisis SWOT dalam strategi pemasaran pada koperasi Indonesia
Berjamaah.
Dan sesuai dengan pembatasan masalah diatas, maka penulis
merumuskan permasalahan secara umum adalah :
1. Bagaimana Strategi Pemasaran yang dilakukan Koperasi Indoensia
Berjamaah ?
2. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dilakukan Koperasi Indonesia
Berjamaah berdasarkan analisis SWOT?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka
penelitin ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan Koperasi
Indonesia Berjamaah.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan Koeprasi
Indonesia Berjamaah berdasarkan analisis SWOT.
Manfaat Penelitian
7
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan
referensi tambahan serta menjadi bahan pertimbangan sebagai
bahan masukan bagi Koperasi Indonesia Berjamaah dan
membuat keputusan tentang startegi pemasaran yang tepat
sebagai upaya meningkatkan jumlah anggota.
2. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan
wawasan tentang strategi pemasaran serta dapat mengetahui
kenyataan
dilapangan
dan
membandingkan
teori
serta
menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal menyususn
alternatif startegi dalam menerapkan ilmu yang diperoleh
selama kuliah.
3. Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
atau pengetahuan baru kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dan dapat bermanfaat sebagai bahan perbandingan untuk
penelitian selanjutnya agar dapat menyusun skrispsi secara lebih
baik dan benar.
8
D. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini, sebelum penelitian lebih lanjut
kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal
yang penulis lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu skripsi-skripsi yang
mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Dari survey
awal diketahui bahwa ada beberapa judul skripsi yang berkaitan dengan
strategi pemasaran , yaitu :
1. Skripsi Siti Khadijah, Prodi Muamalat (Ekonomi Islam),
pada konsentrasi perbankan syariah, fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011 yang
berjudul “strategi pemasaran produk gadai Syariah dalam
menari minat nasabah (penelitian pada unit pegadaian
syariah cabang pondok aren)” yang menjelaskan bagaimana
produk strategi gadainya bisa memberikan daya tarik kepada
nasabahnya.
2. Skripsi Asep Misbahudin, Prodi Muamalat (ekonomi Islam),
pada konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 yang
berjudul “strategi pemasaran Produk Gadai Emas (Rahn)
pada BPRS Al-Ma’some dalam meningkatkan pendapatan
Bank” yang menjelaskan bagaimana omzet produk gadai
emasnya, yang didalamnya menjelaskan tentan rasio capital
again (keuntungan yang didapat)
9
3. Skripsi Dede Mahfuz , Prodi Manajemen Dakwah, pada
konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah, Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2007 yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Murabahah
BPRS Amanah” dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana
pola pemasaran yang menitik beratkan pada penjualan
produk-produk yang ditawarkan oleh BPRS Amanah,
adapun
produk
dari
BPRS
Amanah
diantaranya;
Mudharabah, Syirkah Murabahah, dan Wadi oleh karena itu
penulis membatasi bagaimana perngambangan produk
tersebut agar dapat sampai kepada para konsumen.
4. Skripsi Ita Rosdiana, Prodi Manajemen Dakwah, pada
Konsentrasi Lembaga keuangan Syariah, Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011, yang berjudul “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran
Tabungan Muamalat terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah
Bank Muamalat Indonesia Cabang Bumi Serpong Damai
(BSD) Tangerang” dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana
mengukur tingkat kepuasan nasabah yang dilihat dari faktorfaktor
yang dipertimbangkan nasabah dan melihat
bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan
nasabah.
Dari beberapa referensi yang penulis temui memang semuanya
membahas mengenai pokok dari pemasaran, namun berbeda dengan skripsi
10
ini terdapat beberapa perbedaan yaitu penulis memfokuskan pada
penerapan analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran yang diterapkan oleh
Koperasi Indonesia Berjamaah.
E. Metode Penelitian
Metodologi merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan tertentu, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan
mempergunakan teknis atau alat tertentu. Sutrisno Hadi seorang tokoh
bidang penelitian memberikan pengertian metodologi sebagai “usaha untuk
menemukan, mengembangan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan,
usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”.4
Kemudian Wiratno Surahmad pada hakekatnya penelitian adalah suatu
bentuk kegiatan dengan mengumpulkan dan mengklarifikasikannya untuk
kemudian menemukan sifat-sifat umum yang dapat dipandang sebagai
hukum, kaidah dan dalil-dalil atau generalisasi terhadap fenomena yang
berada dalam bidang yang diteliti dengan menggunakan prosedur yang
sistematik, jelas dan terkontrol.5
Dan pengertian metode penelitian menurut Sugiyono, metode
penlitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan keguanaan tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa metodologi
penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah
4
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseacrh, (Jogyakarta: Andy Offset,1997), h. 4.
Wiratno Surahmad, Metode Penelitian (Bandung: Tarsito, 1987),h. 27
5
11
dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang
telah dirumuskan.6
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan pada
penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengolah
dan
memanfaatkan
data-data
yang
diperoleh
berdasarkan
dilapangan, sehingga dapat memberikan jawaban mengenai
gambaran yang diteliti yaitu kegiatan pemasaran yang dilaksanakan
oleh
lemabaga
Koperasi
Indonesia
Berjamaah.
Sedangkan
penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang
berupaya menemukan kebenaran dalam wilayah-wilayah konsep
mutu.7 Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihakpihak yang berkepentingan berupa data lisan dengan penjelasan
mengenai pembahasan.
2. Ruang Lingkup Penelitian
a. Obyek penelitian
Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah
Koperasi Indonesia Berjamaah yang beralamat di Kawasan
Bisnis
CBD Ciledug A5 No.21 Jalan HOS Cokrominoto
Karang Tengah Kota Tangerang Banten. Alasan penulis
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 2.
7
Tim Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, cet-1 (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 57.
12
mengadakan penelitian pada Koperasi Indonesia Berjamaah
adalah karena tertarik dengan kegiatan pemasaran yang
diterapkan, dan Koperasi Indonesia Berjamaah mempunyai
keunikan dalam produk-produknya, yang mana jarang sekali
koperasi yang bergerak bidang bisnis haji dan umroh serta
koperasi ini merupakan koperasi yang dibawah bimbingan
ustadz Yusuf Mansur.
b. Sumber Data
1) Data Primer
Data primer merupakan data lapangan yang didapat
dari sumber pertama. Dalam data primer, peneliti melakukan
sendiri
observasi
Pelaksaan
dapat
dilapangan
berupa
maupun
survey
dilaboraturium.
atau
percobaan
(eksperimen).8
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan suatu yang diambil secara
tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya
diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang
lain, koran, majalah). Atau seseorang mendapat informasi
dari “orang lain.”9
3. Metode Pengumpulan Data
a) Wawancara (interview)
8
Tim Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, cet-1 (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 76.
9
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), h.
86.
13
Wawancara (interview) merupakan proses pengumpulan
data untuk memperoleh. Menurut Sukandarmidi dalam bukunya
dikatakan bahwa wawancara merupakan peroses informasi
tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan
secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan
mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya.10
Dalam penelitian ini peneliti telah mewawancarai
Manager Operasional dari Koperasi Indonesia Berjamaah guna
mendapatkan informasi yang menjadi bahan acuan dalam
penelitian ini, yaitu strategi pemasaran dan faktor yang
mempengaruhi lingkungan koperasi baik dari internal maupun
eksternal yang nantinya akan dijadikan bahan untuk analisis
dalam matriks SWOT.
b) Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang
dilakukan secara sistematis dengan sengaja melalui pengamatan
dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti langsung di
lapangan.11 Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan
dengan
sistematika
fenomena-fenomena
yang
diselidiki.12
10
Sukandarrmidi, Metodologi Penlitian; petunjuk praktis untuk peneliti pemula, cet ke 4,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press: 2012), h. 88.
11
Agus Sujanto, Psikologi Umum, Cet. Ke-2, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), h.21.
12
Sutrisno Hadi, Researsh, (Yogyakarta: Andi Offset, 1997), h.82.
14
Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan pengamatan
langsung mengenai kegiatan pemasaran serta faktor lingkungan
perusahaan baik Internal maupun eksternal pada Koperasi
Indonesia Berjamaah.
c) Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan
dengan jalan pengumpulan dokumen-dokumen atau arsip
perusahaan yang ada kaitanya dengan masalah yang akan
dibahas. Teknik dokumentasi data pada penelitian ini adalah
dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari
Koperasi Indonesia Berjamaah.
d) Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi
kepustakakaan
merupakan
penelitian
yang
dilakukan dengan cara mengunpulkan buku-buku, majalah, surat
kabar dan berbagai literatur yang berkaitan dengan materi yang
dibahas dalam skripsi ini.
4. Metode Analisis Data
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu suatu metode
penelitian dengan mengumpulkan data-data yang tertuju pada masa
sekarang, disusun, dijelaskan, dianalisis dan di interpretasikan
kemudian disimpulkan.13 Dalam penelitian ini teknis analisis yang
digunakan untuk mengetahui potret Koperasi Indonesia Berjamaah
13
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada
University,1993), h.30.
15
dan
kekuatan,
kelemahan,
peluang serta
ancaman
dengan
menggunakan matrik SWOT, sehingga bisa diketahui langkahlangkah
untuk
menetapkan
strategi
pemasaran
dengan
memanfaatkan kekuatan dan peluang guna mengatasi kelemahan
dan ancaman yang terjadi.
Menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Prof Dr.
Sugiyono, dalam penelitian kualitatif terdapat tahap penganalisisan
data, diantaranya14:
Gambar 3.1
Tahap Penelitian Kualitatif
Catatan Lapangan
Reduksi Data
Display Data
Penarikan Kesimpulan
14
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 1994), h, 33
16
Sumber : Sugiyono dalam Metode Penelitian
1. Reduksi data (Identifikasi) Faktor Eksternal dan internal
Identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui strategi pemasaran
yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah dan faktor yang
berpengaruh terhadap kemajuan atau perkembangan baik dari dalam
maupun luar lingkungan perusahaan.
a) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi
perkembangan koperasi dan eksternal koperasi yang meliputi
faktor peluang dan ancaman.
b) Faktor Internal
Faktor internal meruapakn faktor yang dimiliki oleh Koperasi
Indonesia Berjamaah yang meliputi faktor kekuatan dan
kelemahan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
koperasi.
2. Display Data
Pada tahap Display data peneliti menggunakan analisis dengan
matriks SWOT. Setelah mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan
oleh Koperasi Indonesia Berjamaah serta keunggulan, kelemahan dan
Analisis dengan matrik SWOT akan didapatkan gambaran secara jelas
bagaimna peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan peluang sebagai internal yang
17
dimiliki oleh perusahan dalam penelitian ini adalah Koperasi Indonesia
Berjamaah.15
Ada delapan langkah yang terlibat dalam pembuatan matrik
SWOT, yaitu16 :
a) Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.
b) Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.
c) Tuliskan kekuatan internal kunci perushaan
d) Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan
e) Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal,
dan catat hasil strategi SO daam sel yang telah
ditentukam
f) Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal,
dan catat hasul strategi WO dalam sel yang telah
ditentukan.
g) Cocokan kekuatan internal dengan ancama eksterna dan
catat hasil strategi ST dalam sel yang telah ditentukan.
h) Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal
dan catat hasil strategi WT dalam sel yang telah
ditentukan.
15
Freddy Rangkuti, SWOT Balanced Scorecard, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama,2000),h, 31.
16
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemah Ichsan Setya
Budi(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 287.
18
Tabel 3.1
Matriks SWOT
STRENGHTS (S)
WEAKNESS (W)
tentukan faktor kekuatan
tentukan faktor
internal
kelemahan internal
OPPORTUNITES (O)
STRATEGI SO
STRATEGI WO
Tentukan faktor peluang
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
eksternal
menggunakan kekuatan
meminimalkan
untuk memanfaatkan
kelemhan untuk
peluang
memanfatakan peluang
THREATS (T)
STRATEGI ST
STRATEGI WT
Tentukan faktor ancaman
Ciptakan startegi yang
Ciptakan strategi yang
eksternal
menggunakan kekuatan
meminimalkan
untuk mengatasi
kelemahan dan
ancaman
menghindari ancaman.
SW
OT
Sumber : David R, Freddy dalam Management Strategic.
1) Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,
yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk membuat dan
memanfatakan peluang sebesar-besarnya.
19
2) Strategi ST
Strategi ini didasarkkan pada kegiatan perusahaan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman
3) Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4) Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegaiatn perusahaan yang
bersifat defensif dan berusaha meminialkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman.
3. Intrepretasi hasil analisis SWOT untuk pengembangan
a) Jika faktor kekuatan dan peluang lebih dominan atau lebih besar
dari kelemahan dan ancaman maka perbaikan melakukan ekspansi
atau koperasi sudah berani bersaing dengan pesaing-pesaing yang
sudah ada.
b) Jika faktor kekuatan dan peluang lebih kecil bila dibandingkan
dengan faktor kelemahan dan ancaman maka koperasi harus
melakukan konsolidasi kedalam untuk memperkuat dirinya sebelum
bersaing dengan yang lain.
20
F. Kerangka Pemikiran
Koperasi Indonesia Berjamaah merupakan salah satu lembaga
keuangan yang baru berdiri selama tiga tahun, mengingat persaingan yang
semakin ketat dan Koperasi Indonesia Berjamah baru memasarkan
produknya hanya dengan promosi periklanan melalui brosur dan personal
selling, maka alangkah baiknya perlu untuk dilakukan langkah-langkah
perumusan startegi pemasaran yang tepat, guna mengembangkan usaha
yang selama ini telah dijalankan. Melalui alternatif startegi pemasaran yang
tepat diharapkan Koperasi Indonesia Berjamaah dapat bersaing dengan para
pesainganya untuk meningkatan jumlah anggota. Untuk itu koperasi perlu
melakukan evaluasi kondisi keuntungan dan kelemahan internal perusahaan
serta mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dari
lingkungan ekstenal perusahaan.
Analisis lingkungan internal berguna untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan, sedangkan analisis lingkungan ekstenal berguna untuk
mengetahui
peluang
dan
ancaman
dalam
memasarkan
produknya.Kemudian menggunakan matrik SWOT untuk menetapkan
beberapa alternatif startegi yang akan dilakukan perusahaan agar kegiatan
pemasaran dapat memberikan hasil yang maksimal.
21
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Koperasi Indonesia
Berjamaah
Strategi Pemasaran
Perusahaan Saat ini
Analisis Lingkungan
Internal
Analisis Ligkungan
Eksternal
Analisis SWOT
Strategi Pemasaran
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan uraian singkat secara garis besar
mengenai hal-hal pokok yang dibahas guna mempermudah dalam
memahami dan melihat hubungan antara satu bab dengan bab yang
lainnya.Untuk lebih mudah memahami pembahasan pada penelitian skripsi
ini, maka klasifikasi permasalahan dibagi kedalam enam bab, yang
sistematika penulisannya sesuai CeQDA (Center for Quality Development
and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007, dimana pada
22
masing-masing bab terdiri dari sub bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut Adapun uraian dalam tiap bab adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Pada
bab
ini
meliputi:Latar
merupakan
bab
pendahuluan
Belakang, Pembatasan dan
yang
Perumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,
metode penelitian, Kerangka Pemikiran dan Sitematika
Penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan Pemasaran, Strategi Pemasaran,
Analisis Lingkungan Perusahaan dan Analisis SWOT,
penerapan analisis SWOT dalam pemasaran dan Koperasi
Syariah
BAB III
GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA
BERJAMAAH
Dalam bab ini terdiri dari deskripsi data dan analisis data
yang diteliti penulis tentang gambaran umum koperasi
indonesia berjamaah, yang menguraikan tentang sejarah
singkat pendirian koperasi indonesia berjamaah, visi dan
misi, struktur organisasi dan kegiatan usaha Koperasi
Indoensia Berjamaah.
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisis yang
terdiri dari Perkembangan Koperasi Indonesia Berjamaah,
23
strategi yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah,
Pengembangan Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia
Berjamaah berdasarkan Analisis SWOT, identifikasi faktorfaktor internal dan eksternal Koperasi Indonesia Berjamaah
dan Interpretasi analisis SWOT untuk pengembangan.
BAB V
PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan
yang merupakan jawaban-jawaban dari permasalahan
penelitian yang dikemukakan sebelumnya serta berisi saransaran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari
permasalahan yang telah dikemukakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha
yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Koperasi Sebagai
lembaga keuangan yang kegaiatannya tidak hanya menyalurkan namun
juga menghimpun dana dari masyarakat pun membutuhkan pemasaran.
Melihat pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa.
Pada masa yang lalu terlampau banyak perusahaan yang
memandang tugasnya semata-mata hanya menjual apa yang mereka
hasilkan. Bila minat pembeli mulai tampak menguat, pengusaha itu
mengerahkan para penjualnya untuk lebih giat melakukan penjualan.
Mereka akan memberikan hadiah atau potongan harga kepada para
pembeli yang membeli barang pada hari itu juga. Pendeketan pada
pasar yang “lesu” tersebut disebut pendekatan penjualan. Pendekatan
ini seringkali berhasil untuk jangka pendek saja, paling tidak dalam
mengurangi persediaan, jika tidak dalam peningkatan laba. Tetapi
pendekatan penjualan ini tidak memberikan jawaban jangka panjang
terhadap minat pembeli yang selalu berubah-ubah terhadap produkproduk sebuah perusahaan yang sedang beredar. Jika perusahaan
menaruh perhatian lebih banyak untuk terus menerus mengikuti
25
26
perubahan kebutuhan dan keinginan baru, mereka tidak akan
mengalami kesukaran untuk mengenali peluang-peluangnya.1
Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang
berorintasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu
kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk
dijalankan.2
Philip Kotler mendefinisikan pengertian pemasaran adalah :
“Suatu proses sosial dan manajerial dengan nama
individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan
serta
mempertukarkan
dan
nilai
dengan pihak lain”.3
Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pemasaran
merupakan suatu proses sosial yang dilakukan baik individu maupun
kelompok dengan menciptakan dan mengalirkan barang dan jasa dari
produsen sampai ke konsumen.
Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk
diaplikasikan
adalah
konsep
pemasaran4.
Konsep
pemasaran
menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasional bergantung
pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan
1
Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manjemen Pemasaran, (Jakarta: PT. BUKU SERU, 2012)
h. 152.
2
Kasmir, Pemasaran Bank, cet ke-2, (Jakarta: Prenada Media, 2005) , h.63.
Ibid.,h.60.
4
Ibid. ,h. 173.
3
27
penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih
efisien ketimbang yang dilakukan para pesaing. Secara mengejutkan
konsep ini merupakan falsasfah bisnis relative mutakhir. Konsep
pemasaran adalah melakukan segalanya dengan sekuat tenaga dan
menjadikan uang pelanggan penuh dengan nilai, mut dan kepuasan.5
Konsep penjualan mengambil sudut-pandang dari dalam ke luar
(inside-out perspective). Konsep ini dimulai dengan perusahaan yang
memusatkan perhatian pada produk perusahaan yang ada, dan
melakukan penjualan serta promosi besar-besaran untuk mencapai
penjualan yang menguntungkan. Sebaliknya, konsep sudut pandang dari
luar ke dalam (outside-in perspective). Konsep ini berawal dari pasar
yang didefinisikan dengan tepat, memusatkan perhatian pada kebutuhan
pelanggan, mengkoordinasikann seluruh kegiatan pemasaran yang
mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba menciptakan
kepuasan pelanggan.6
5
Philip Kotler and Gary Amstrong, Prinsi-prinsip Pemasaran, Penerjemah Bob Sabran
(Jakarta: Erlangga, 2009), h. 13.
6
Ibid., h. 13.
28
Gambar 2.1
Perbedaan pemasaran dengan penjualan
Titik Awal
fokus
sarana
akhir
akhir
Perusahaan
Produk
Yang ada
penjualan
dan promosi
laba melalui volume
penjualan
Konsep Penjualan
Pasar
kebutuhan
Pelanggan
Pemasaran
Terpadu
laba melalui
Kepuasan
Konsep Pemasaran
Sumber : Philip Kotler dan Garry Amstrong dalam prinsip-prinsip
Pemasaran
Hasil produksi barang ataupun jasa tidak langsung dimasukan
ke dalam pasar pesaingan, namun dibutuhkan proses yang dimulai dari
perencanaan sampai akhir produk siap untuk dipasarkan. Sehingga bisa
dikatakan bahwa pemasaran merupakan suatu rangakaian sistem yang
saling berhubungan. Kadang juga pemasaran membutuhkan tindakan
riset untuk mengetahui sejauh mana
diperlukan konsumen.
dan kebutuhan apa saja yang
29
2. Pengertian Strategi
Strategi merupakan rencana jangka panjang, diikuti dengan
tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang
umumnya adalah “kemenangan”. Secara umum, strategi dapat diartikan
sebagai proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan cara/upaya
bagaimana agar tujuan dapat dicapai.7
Pengertian strategi menurut ahli8 :
a. Stephanie K. Marrus mengatakan bahwa “strategi didefinisikan
sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak
yang berfokus pada tujuanjangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat dicapai.”
b. Hamel dan Prahalad mengatakan “strategi merupakan tindakan
yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat
terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi ini (core competencies).
7
Sedarmayanti, Manajemen Strategi, (Bandung : PT Refika Aditama, 2014),h. 25.
Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2001), h. 31.
8
30
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang
dilakukan.”
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa startegi
merupakan proses tindakan penentuan rencana yang senantiasa
meningkat, yang dilakukan berdasarkan sudut pandang apa yang
diharapkan dan berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi dan
upaya untuk agar tujuan tersebut dapat tercapai sehingga perusahan
perlu mencari kompetensi inti dalam bisnis yang dilakukan.
3. Strategi Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran sangat diperlukan pemikiran strategi
untuk mempercepat produk sampai ketangan konsumen, karna itu
sebelum mengeluarkan produk, dibutuhkan pertimbangan pemikiran
yang matang dan terperinci. Sehingga dengan adanya strategi bisa
diputuskan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan sekarang,
besok atau yang akan datang. Langkah-langkah itulah yang dinamakan
manajemen strategi.
Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu
untuk
memformulasikan,
mengimplementasi
dan
mengevaluasi
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai
tujuannya.
Tujuan
dari
manajemen
strategis
adalah
untuk
31
mengekslpoitasi dan menciptakan peluang baru yang berbeda untuk
masa mendatang.9
4. Perumusan Strategi Pemasaran
a. Strategi Pasar yang dituju
Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai
sekaligus penyerahan nilai. Phillip Kotler menggabungkan proses
penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk
yang disebut STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning).10
1) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar menurut para ahli :
a) Menurut Wendel R. Smith segmentasi pasar adalah
pembagian
dari
pasar
secara
keseluruhan
dalam
kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan dan ciriciri konsumen.
b) Menurut Rhenald Kasali segmentasi pasar adalah suatu
konsep yang sangat penting dalam kehiduoan ini. Bukan
hanya untuk kepentingan bisnis, tapi juga untuk kegiatan
kemasyarakatan atau kegiatan nirlaba lainya.11
9
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemah Ichsan Setyo
Budi,(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 5.
10
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi Targeting Positioning, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama 1998), h. 23
11
Ibid., h. 26.
32
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat peneliti
simpulkan bahwa segmetasi pasar adalah suatu konsep yang
penting dalam kehidupan ini yaitu dengan membagi pasar
secara berkelompok sesuai dengan ciri dan kebutuhan
konsumen
2) Targeting
Merupakan pemilihan besar atau luasnya segmen
sesuai
dengan
kemampuan
suatu
perusahaan
untuk
memasuki segmen tersebut. Sebagian besar perusahaan
memasuki sebuah pasar harus baru dengan melayani satu
segmen tunggal, dan jika terbukti maka mereka menambah
segmen dan kemudian memperluas secara vertikal atau
secara horizontal.
3) Positioning
Yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk
produk atau suatu pasar. Produk atau jasa ditempatkan pada
posisi yang diinginkan konsumen sehingga dapat menarik
minat konsumen untuk membeli produk dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan.
b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pemasaran bertujuan untuk memaksimalkan kepuasaan
konsumen yang merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
33
kelangsungan
hidup
perusahaan
sehinga
semua
kegiatan
perusahaan, baik produksi, teknik, keuangan maupun pemasaran
(termasuk variabel-variabel 4P dari marketing mix) harus
diperhatikan.
Pemasaran
pengembangan
memfasilitasi
hubungan
dengan
proses
pertukaran
konsumen
dengan
dan
cara
mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen yang
dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (product) yang
memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut
dengan harga (price) tertentu serta mendistribusikannya agar
tersedia ditempat-tempat (place) yang menjadi pasar bagi produk
bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi
(promotion) atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan
ketertarikan konsumen kepada produk bersangkutan. Proses ini
disebut marketing mix atau bauran pemasaran.12 Oleh karna itu
setiap element Marketing Mix membutuhkan strategi tersendiri,
namun tetap akan terkait dengan element lainya.13
Phillip Kotler dan Garry Amstrong mendefinisikan bauran
pemasaran sebagai seperangkat variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran.
12
Morissan, M.A, Peiklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi 1, (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2010) h. 6.
13
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta, PT Raja Grafinfo Persada,2006),h, 186.
34
Gambar 2.2
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran
Pemasaran
Tempat
Produksi
Keragaman
Produk
Kualitas Design
Ciri Nama Merk
Kemasan
Ukuran
Pelayanan
Garansi
imbalan
Pasar
sasaran
Harga
Promosi
Daftar harga
Rabat/diskon
Potongan harga
Khusus
Priode
pembayaran
Syarat kredit
Promosi penjualan
Periklanan
Tenaga penjualan
Kehumasan/ Public
Relation
Pemasaran
langsung
Saluran
pemasaran
Cakupan
pemasaran
Pengkelompokan
Lokasi persediaan
transportasi
Sumber : Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam prinsip-prinsip
pemasaran
1) Strategi Produk
berdasakan definisi dari Philip Kotler produk yaitu
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk
dapat diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Karena merupakan
35
suatu penawaran maka produk juga sering disebut sebagai
tawaran pasar.14
2) Strategi Harga
Harga merupakan sejumlah nilai yang dipertukarkan
untuk memproses suatu produk. Pengertian harga menurut
William J. Stantion adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah
berupa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa
kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.
Philip Kotler menyatakan bahwa harga adalah satu-satunya
unsur dalam bauran pemasaran yan menghasilkan pendapatan
penjualan.15
Dengan
menetapkan
harga
tertentu
maka
akan
terbentuklah citra atau “image” tertentu dari konsumen kepada
perusahaan. Penetapan harga yang tinggi akan membentuk
image bahwa barang tersebut adalah barang yang bagus dengan
kualitas tinggi serta merupakan barang yang biasa dipergunakan
oleh masyrakat kalangan atas. Sebaliknya dengan menetapkan
harga jual yang rendah akan tercipta image dan produk tersebut
akan dikenal sebagai barang yang murah. Strategi ini dikenal
dengan strategi barang murah. Dalam penentuan strategi harga
14
Kasmir, Manajemen Perbankan, edisi 1 cet 4 (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2003), h. 186
15
Siti Iroh Masruroh, Strategi Pemasaran Simpanan Haji dalam Meningkaykan Loyalitas
Nasabah, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum, 2010, h, 35.
36
harus diperhatikan tujuan dari penentuan harga itu sendiri, yaitu:
(1) bertahan (2) memaksimalkan laba (3) memaksimalkan
penjualan (4) gengsi atau prestis, (5) pengembalian atau
investasi.16
3) Strategi Tempat atau distribusi
Distribusi merupakan kegiatan penyaampaian produk
sampai ketangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang
tepat. Oleh karena itu, kebijakan distribusi meruapakan salah
satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan
saluran pemasaran (marketing channeles) dan distribusi fisik
(physical distribution). Kedua faktor ini mempunyai hubungan
yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus
keberhasilan
pemasaran
produk
perusahaan
efektifitas
penggunaan saluran distribusi diperlukan untuk menjamin
tersedianya produk di setaip mata rantai saluran tersebut.17
Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
produsen untuk menjadikan sutau produk yang dihasilkan dapat
diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat
yang tepat dimanapun konsumen berada.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan
penentuan
16
lokasi
cabang
suatu
bank
adalah
dengan
Lipoyadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta, Salemba), h. 105
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004). Edisi 1 Cet. 7, h.223-234
17 17
37
peritmbangan sebagai berikut: (1) dekat dengan kawasan
industri atau pabrik (2) dekat dengan lokasi perkantoran (3)
dekat dengan lokasi pasar (4) dekat dengan perumahan atau
masyarakat (5) mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada
disuatu lokasi.18
4) Stretegi Promosi
Promosi
merupakan
usaha
peningkatan
penjualan
perusahaan menjalankan berbagai hal seperti memperbaiki dan
memperluas
penyaluran
produknya
serta
meningkatkan
pelayanan pada konsumen. Dalam praktiknya paling tidak ada
empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap
bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya,
adapun keempat ini disebut dengan Promotion Mix, yaitu:
a) Periklanan (advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh
bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk
yang dihasilkan oleh bank. Informasi yang diberikan
adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungankeuntungan produk dibandingkan pesaing.19
b) Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan merupakan salah satu cara
yang bertujuan untuk menarik nasabah agar membeli
setiap produk atau jasa yang ditawarkan dan untuk
meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan
18
Kasmir, Manajemen Perbankan, edisi 1 cet 4(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003),
h. 208
19
Kasmir, Pemasaran Bank, cet ke-2,(Jakarta: Prenada Media, 2005) h. 177.
38
jumlah nasabah. Promosi penjualan dapat dilakukan
melalui pemberian diskon, kontes, kupon, atau sampel
produk.20
c) Publisitas (publicity)
Publisitas
adalah
bentuk
penyajian
dan
penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal,
yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak
membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan
nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk
untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
d) Penjualan pribadi (personal selling)
Menurut Basu Swasta, Personal selling yaitu
terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara
pemebeli dan penjual. Dalam hal ini penjual dituntut
mahir
dalam
berkomunikasi
sehingga
dapat
mempengaruhi calon pembeli.
5. Tujuan Pemasaran
Setiap badan usaha atau perusahaan, baik yang mencari laba
maupun nirlaba, pasti mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut bisa
bersifat jangka pendek dan juga tujuan jangka panjang. Adapun tujuan
umum dari pemasaran sendiri adalah sebagai berikut21 :
a) Memaksimumkan konsumsi dengan kata lain memudahkan
dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah
20
Kasmir, Pemasaran Bank, cet ke-2, (Jakarta: Prenada Media, 2005), h.66.
Ibid., h. 180.
21
39
untuk membeli produk yang ditawarkan oleh bank secara
berulang-ulang.
b) Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai
pelayanan yang diinginkan nasabah, nasabah yang puas akan
menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena
kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lain melalui
ceritanya.
c) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah
memiliki beragam pilihan pula.
d) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang
efisien.
B. Analisis SWOT
1. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis yang
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght)
dan
peluang (oppurtunity)
.
namun
secara
bersamaan
dapat
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (Threats).
Analisis SWOT merupakan analisis yang terdiri dari empat
komponen
yaitu
Strenght
(kekuatan),
Weakness
(kelemahan).
40
Oppurtunity (peluang), dan Threats (ancaman). Berikut ini analisis
SWOT yang digunakan dalam perbankan22 :
1) Strenght (kekuatan)
Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam
sumber daya. Keterampilan dan kemampuan lainya yang relatif
terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau
hendak dilayani oleh perusahaan. Misalnya dalam hal teknologi
ynag dimiliki.
2) Weakness (kelemahan)
Kelemahan
yang dimaksud
juga berupa sumber daya,
keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi
kinerja efektif suatu perusahan.
3) Oppurtunity (peluang)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan.
4) Threats (ancaman)
Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan.
Matriks SWOT merupakan sebuah alat pencocokan yang
penting yang dapat membantu para manajer mengembangkan empat
jenis strategi yaitu strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO
22
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10,Penerjemah Ichsan Setyo
Budi,(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 131.
41
(Kelemhan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman) dan WT
(Kelemahan-ancaman).
Terdapat dua cara yang lazim dalam penyusunan analisis SWOT
yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif ala Matriks SWOT yang
dikembangkan Kearns dan analisis SWOT secara kuntitatif yang
dikembangkan oleh Pearce dan Robinson.23
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce and
Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang
sesungguhnya
Berikut ini merupakan contoh tabel perhitungan SWOT dan matriks
kuadran SWOT:
Tabel 3.1
Contoh Tabel Perhitungan Analisis SWOT
23
Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis;
Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayyan, 2003), h. 31
42
Gambar 2.3
Matriks Kuadran SWOT
Dari Gambar diatas dapat diketahui bagaimana Matriks
kuadran SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Kuadran I (positif, positif)
43
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan
berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap
sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.
b) Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun
menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi
dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami
kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk
segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
c) Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun
sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah
strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan
sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.
d) Kuadran IV (negatif, negatif)
44
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan
menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan,
mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi
diri.
2. Analisis Lingkungan Perusahaan
Menurut kotler yang dikutip oleh Angipora, lingkungan
pemasaran perusahaan terdiri dari pelaku-pelaku dan kekuatan yang
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan
mempertahankan transaksi dan hubungan yang mengutungkan dengan
pelanggan sasaranya. Berdasarkan definisi tersebut kegiatan perusahaan
akan dipengaruhi pihak secara langsung atau tidak langsung yang
berasal dari dalam maupun luar perusahaan.24
Analisis lingkungan perusahaan terbagi menjadi dua yaitu
analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal.
a) Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal ini diperlukan untuk megetahui
kekuatan dan kelemahan bersaing. Adapun faktor strategis internal
24
Choirunnisak, Penerapan Analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan
pada BMI Cabang Pembantu Magelang, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Nergeri Salatiga,
2012, halaman 23, diakses dari http://eprints.ums.ac.id/9874/1/b100950238.pdf. Pada tanggal 23
April 23, 2016.
45
yang dapat dianalisis dan mempengaruhi kekuatan dan kelemahan
internal antara lain25
1) Manajemen
Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar
perencanaan,
pengorganisasian,
pemberian
motivasi,
pengolahan staf dan pengendalian.
2) Pemasaran
Ada tujuh fungsi dasar dalam pemasaran yaitu analisis
konsmen,
penjualan
produk/jasa,
perencanaan
produk/jasa,penetapan harga, distribusi, riset pemasaran dan
analisis peluang.
3) Keuangan/ Akutansi
Fungsi keuangan terdiri dari tiga keputusan yaitu keputusan
investasi, keputusan dividen dan keptusan pembiayaan.
4) Produksi/operasi
Fungsi produksi.operasi suatu bisnis mencakup semua
aktivitas uang mengubah input menjadi barang/jasa.
5) Penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan adalah area operasi internal
yangharus dicermati kekuatan dan kelemahanya. Banyak
perusahaan dewasa ini bergantung pada aktivitas litbang
25
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemeah Ichsan Setyo Budi,
(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 171.
46
yang berhasil untuk bertahan. Perusahaan yang menjalankan
strategi pengembangan produk perlu memiliki orientasi
litbang yang kuat.
6) Operasi sistem informasi manajemen Perusahaan
Informasi
menghubungan
semua
fungsi
bisnis
dan
menyediakan landasan bagi semua keputusan manajerial.
Tujuan informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja
sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan
manajerial.
b) Analisis Lingkungan Eksternal
Tujuan analisis eksternal adalah untuk mengembangkan
daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat
dan ancaman yang harus dihindari. Kekuatan eksternal dapat dibagi
menjadi lima kategori, yaitu :
1) Kekuatan ekonomi
2) Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan
3) kekuatan Politik, pemerintahan dan hukum
4) kekuatan teknologi dan
5) kekuatan kompetitif.26
26
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10,Penerjemah Ichsan Setyo
Budi,(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 171.
BAB III
GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH
A. Latar Belakang Pendirian
Koperasi Indonesia Berjamaah berawal dari pendapat Ustadz Yusuf
Mansur yang dituangkan lewat salah satu buku karangannya yeng berjudul
“Wisata Hati” dan keprihatinan Ustadz lewat ajakan sedekahnya serta
menyoroti cengkraman asing di Indonesia.
Beberapa pemikiran Ustadz Yusuf Mansur untuk menjaring dana
masyrakat lewat program Patungan Usaha dan Patungan Aset dengan
tujuan agar digunakan untuk membeli aset Indonesia yang dikuasai
kapitalis. Melihat banyak sumber daya alam Indonesia dan peluang-peluang
bisnis Indonesia yang dikuasai oleh asing bahkan tidak dapat dinikmati
oleh Masyarakat Indonesia. bila umat islam bersatu dengan patungan uang
maka perusahaan vital seperti telokomunikasi, perbankan, asuransi dan
maskapai penerbangan bisa dikuasai kembali.
Pada tahun 2013 Ustadz Mulai mengajak masyarakat untuk
patungan bersama sebesar 1 juta rupiah kemudian dalam waktu dua minggu
terkumpul sebanyak 800 juta rupiah. Akhirnya Ustadz Yusuf Mansur
memutuskan hasil patungan tersebut dijalankan untuk bisnis hotel.
Kemudian mengakuisisi sebuah hotel dan apartemen dua menara dekat
Bandara Soekarno-Hatta. Namun harga hotel yang tinggi sebesar 150
47
48
miliar, sehingga beliau menaikan patungan sebesar 12 juta setiap
pesertanya.
Beliau menyampaikan keunggulan dan keistimewaan dari keikut
sertaan peserta dalam bisnis patungan usaha ini, yaitu hotel diperkirakan
dapat memberikan keuntungan hingga 8% per tahun. Jika ada keuntungan
lebih maka dana lebih terebut akan disalurkan kepesantren-pesantren
diseluruh Indonesia.
Namun setiap pengumpulan dana masyarakat harus mempunyai izin
legal. Sedangkan bisnis yang dijalankan oleh Ustadz masih ilegal karena
masih mengatasnamakan Yusuf Mansur sebagai pribadi dan belum
berbadan hukum. Bisnis ini sempat menjadi sorotan dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Sehingga pendaftaran bisnis patungan usaha sempat
ditutup sementara karena selama melakukan proses legal terhadap bisnis
patungan usaha.
Pada tahun 2013 bisnis yang dijalankan oleh Ustadz Yusuf Mansur
ini resmi di ubah menjadi Koperasi. Awalnya Koperasi ini bernama
Koperasi Merah Putih namun seiring dengan perkembangannya koperasi
Ini berganti nama menjadi Koperasi Indonesia Berjamaah hal ini dilakukan
karena koperasi adalah milik anggota yang tidak berhubungan dengan
kepentingan diluar kepentingan anggota.
Hingga saat ini Koperasi Indonesia Berjamaah telah menghadirkan
produk baru yang dapat membantu masyarakat. Mengingat bahwa Koperasi
merupakan soko guru bagi masyarakat Indonesia. produk tersebut bergerak
49
pada Simpan –Pinjam yang menghadirkan produk Simpanan Umroh
(SIMPROH) dan Simpanan Pelajar (SIMPEL).
B. Visi, Misi dan Tujuan Koperasi Indonesia Berjamaah
1. Visi
Menjadi Koperasi yang diakui dan berkelas dunia yang
gerakanya dapat membawa dampak perubahan ekonomi bangsa secara
signifikasi dimana anggotanya sejumlah seluruh penduduk Indonesia.
2. Misi
a) Menjadi
Koperasi
yang
sehat
dan
profesionall
dengan
melaksanakan manajemen yang transparan, akuntabel dengan penuh
tanggung jawab terhadap seluruh stakeholder.
b) Memberikan
kesempatan
kepada
masyarakat
umum
untuk
mewujudkan dan mengembangkan usaha secara berjamaah dengan
membuka kesempatan berinvestasi didalam perusahaan besar yang
strategis.
c) Mendampingi dan memfasilitasi potensi ekonomi dimasyarakat
melalaui SDM koperasi yang kompeten dan sistem koperasi yang
tertib.
d) Memberikan layanan berbasis teknologi yang aman dan mudah
diakses untuk kepentingan stakeholder.
3. Tujuan Pendirian
a) Berpartisipasi membangun dan mensejahterakan Bangsa dan
Negara.
50
b) Memberikan kesempatan peningkatam ekonomi untuk masyarakat
pada umumnya.
c) Menyadarkan masyarakat pentingnya dan manfaatnya gerakan
koperasi.
d) Memiliki sebagian saham dalam setiap aset strategis negara dan
perusahaan besar asing yang menguntungkan.
51
C. Struktur Organisasi
Rapat Anggota
Tahunan
Penasehat
Pengawas
Bisnis
Pengawas
Syariah
Pengawas ops
dan keuangan
Ketua Koperasi
Internal Audit
Bendahara
Wakil ketua
Sekretaris
Direktur
keuangan dan IT
Direktur Ops
dan HRD
Direktur
Marketing dan
Development
Divisi Ops dan
HRD
Divisi Marketing dan
Development
Divisi IT
Divisi OPS
dan
Keuangan
Manajer Unit Simpan Pinjam
(BMT Darul Qur’an)
Kepala
Cabang BMT
Kepala
Kantor
KAS
Kepala
Cabang BMT
Kepala
Kantor KAS
Manajer Bisnis (Serba
Usaha)
Ka. Unit
Bisnis jasa
Ka. Unit
Patungan
Usaha dan
Asset
52
Sesuai dengan SK mentri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
bahwa struktur organisasi dari Koperasi Indonesia Berjamaah adalah :
1. Penasehat
Ustadz Yusuf Mansur
2. Badan Pengawas Syariah
a) KH. A. Kosasih
b) Ust. M.A. Sani
c) Ust. A. Jamil
3. Badan Pengawas Bisnis
Ust. Tarmizi
4. Pengawas OPS dan Keuangan
Vacant
5. Pengurus
a) Ketua Koperasi:
Unang Abdul Fatah
b) Wakil Ketua:
Dadi Farid
c) Sekretaris:
Muhammad Zuzail
d) Bendahara:
Fredy Setiawan
53
D. Izin dan Legalitas
1) Akte Koperasi Merah Putih No: 06 Tanggal 05 Agustus 2013.
Notaris: Ny. Ima Rangganis Sudiana, SH
2) SK Mentri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
No: 1121/ BH/M/KUMKM.2/IX/2013
3) Akte Perubahan Koperasi Jasa Indonesia Berjamaah No. 01. Tanggal 11
Juni 2015.
Notaris: Elvi Rustam, SH., M. Kn.
E. Kegiatan Usaha Koperasi Indonesia Berjamaah
1. Produk Koperasi Indonesia Berjamaah
Sebagai lembaga keuangan yang berbadan hukum menjadi
koperasi dan simpna-pinjam maka koperasi Indonesia Berjamaah
melahirkan beberapa produk yang akan mewujudkan tujuan pendirian
serta visi dan misi dari Koperasi Indonesia Berjamaah, diantaranya:
a) Produk Jasa
1) Patungan Usaha
Produk ini merupakan produk yang pertama kali muncul di
Koperasi Indonesia Berjamaah. Patungan usaha merupakan bisnis
yang bergerak pada bisnis Hotel. Hotel tersebut terletak didekat
bandara Soekarno-Hatta yang pelayanannya di utamakan untuk para
jamaah haji dan umroh.
Patungan usaha menggunakan akad
Syirkah yang merupakan akad dengan prinsip bagi hasil. Bagi hasil
pada patungan usaha adalah dengan membagi keuntungan yang
54
didapat dari keuntungan hotel sebesar 8% dan jika uang tersebut
lebih maka akan di salurkan pada pesantren-pesantren diseluruh
Indonesia.
b) Produk Simpan-Pinjam
Simpanan Umroh (SIMPROH)1
SIMPROH merupakan produk simpan pinjam pada Koperasi
Indonesia Berjamah. Dengan akad wadiah maka simproh ini
merupakan titipan uang para nasabah untuk pembiayaan ibadah
umroh.
Keuntungan :
a. Dikelola secara syar’i dengan menggunakan akad
wadiah
b. Simpanan Umroh untuk biaya pemberangkatann umroh
para nasabah.
c. Saat
mendaftar
sudah
dapat
menentukan
jadwal
keberangkatan umrohnya.
d. Jaminan seluruh simpanan kembali.
e. 1 hari sebelum keberankatan anda dapat merasakan
menginap di hotel Siti dan mendapatkan fasilitas
tambahan
lain
beribadah.
1
Tutorial Simpanan Umroh (SIMPROH)
untuk
memudahkan
nasabah
saat
55
f. Simpanan Umroh dapat diberikan kepada pihak ketiga
sebgaia hadiah (atas permohonana dari penabung dan
telah disetujui oleh pengurus)
g. Dengan mengikuti SIMPROH nasabah juga telah
bersedaj dan berpartisispasi untuk program penghafal Al
Quran.
Simpanan Pelajar (SIMPEL)2
SIMPEL
merupakan
produk
Koperasi
Indonesia
Berjamaah yang bergerak pada bisnis simpanan biaya umroh
pada pelajar, produk dengan akad wadiah (titipan) mempunyai
keuntungan sebagai berikut:
1) Dikelola secara syar‟i dengan menggunakan akad wadiah
2) Lebih fleksibel karena selain untuk umroh dananya dapat
dimanfaatkan sebagai uang muka untuk mendapatkan porsi haji
3) Tidak ada biaya bulanan Bagi siswa yang orangtuanya ikut
bergabung dalam keanggotaan Koperasi akan memperoleh SHU
setiap tahunnya
4) Dana dapat dijadikan sebagai hadiah (dihibahkan kepada orang
lain)
5) Dapat mengikuti program 1 Day 1 ayat melalui what‟s up
maupun program menghafal di sekolah
2
Tutorial Simpanan Umroh Pelajar (SIMPEL)
56
6) Dengan menabung di Kopindo Berjamaah anda sudah ikut
bersedekah untuk generasi penerus para penghafal Al Qur‟an.
2. Akad-akad Koperasi Indonesia Berjamaah
a) Al-Musyarakah
Istilah lain dari musyarakah adalah Syirkah atau Sharikah.
Musyarakah merupakan kerjasama antara kedua pihak atau lebih
untuk
suatu
usaha
tertentu
dimana
masing-masing
pihak
memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.3
b) Wadiah
Al Wadiah dalam segi bahasa dapat diartikan sebagai
meninggalkan atau meletakan, atau meletakan sesuatu pada orang
lain untuk dipelihara dan dijaga. Dari aspek teknis wadiah dapat
diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik
individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja si penitip kehendaki.
3
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan Ilustrasi,
(Yogyakarta, Ekonisia, 2003), h. 76-77
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah.
1. Perumusan Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah
Seperti perusahaan lain pada umumnya, Koperasi Indonesia
Berjamah juga menetapkan strategi pemasaran untuk menjual
produknya. Hal tersebut dapat dilihat dari perumusan strategi pemsaran
yang terdiri dari:1
a. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Koperasi Indonesia Berjamaah sebagai salah satu lembaga
keunagan yang berdasarkan prinsip syariah tidak terlepas dari
persaingan antar Koperasi baik konvensional maupun syariah
bahkan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil). Untuk itu perlu adanya
pemasaran untuk memperkenalkan produk Koperasi Indonesia
Berjamaah hal ini merupakan strategi pemasaran. Salah satu hal
yang paling mendasar dan sangat dibutuhkan dalam startegi
pemasaran adalah bagaimana cara dan upaya untuk menarik minat
nasabah sekaligus mempertahankan nasabah agar tetap setia dan
loyal pada Koperasi Indonesia Berjamaah.
Ada empat variabel dalam bauran pemasaran yang
diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah, yaitu:
1
Wawancara dengan Manajer Operasional Koperasi Indonesia Berjamaah Pada tanggal 3 Mei
2016 di Koperasi Indonesia Berjamaah.
57
58
1) Strategi Produk
Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha
memerlukan
strategi
pemasaran
yang
pada
dasarnya
menunjukan bagaimana sasaran pemasaran dari produk akan
dapat tercapai . produk merupakan segala sesutau yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki,
digunakan atau dikonsumsi yang meliputi barang secara fisik,
jasa, kepribadian, tempat organisasi dan gagasan atau buah
pikiran.2
Penerapan strategi pemasaran produk yang dterapkan
oleh
Koperasi
Indonesia
Berjamaah
adalah
dengan
menampilkan keunggulan dari produknya sehingga dapat
memenuhi keinginana serta kebutuhan pasar sasarannya.
2) Strategi Harga
Harga merupakan satu-satunya unsurMarketing Mix
yang menghasilkan penerimanan penjualan, sedangkan unsur
lainya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga
merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang
kurang sempurna dalam menangani permasalah penetapan harga
tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka
2
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004). Edisi 1 Cet. 7, h.200.
59
harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan,
serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan.3
Dalam penetapan harga jasa yang dilakukan oleh
Koperasi Indonesia Berjamaah didasarkan pada konsep harga
islami dalam artian harga yang ditetapkan terbebas dari praktek
kecurangan dan kezaliman, seperti mengeksploitasi kebutuhan
para nasabah dengan harga tinggi ketika jasa itu sangat
dibutuhkan. Bagi produk SIMPROH (Simpanan Umroh) apabila
simpanan nasabah telah memenuhi biaya umroh, maka uang
dapat diambil atau dapat langsung disetorkan pada DAQU
Travel ataupun travel yang telah ditunjuk nasabah. Jika
simpanan nasabah belum mencapai target maka simpanan dapat
diambil dengan persyaratan bahwa uang telah mengendap di
Koperasi selama 1 tahun dan untuk penetapan harga yang
diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah adalah dengan
mengikuti nilai tukar rupiah yang sedang berlaku.
3) Strategi Distribusi atau tempat
Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan
oleh produsen untuk menjadikan sutu produk yang dihasilkan
dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan
tempat yang tepat dimanapun konsumen berada. Menurut sofjan
dalam bukunya mengatakan bahwa Distribusi merupakan
3
Ibid., h.223.
60
kegiatan penyampaian produk sampai ketangan si pemakai atau
konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan
distribusi meruapakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu
yang mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing
channeles) dan distribusi fisik (physical distribution). Kedua
faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam
keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran
produk perusahaan efektifitas penggunaan saluran distribusi
diperlukan untuk menjamin tersedianya produk di setiap mata
rantai saluran tersebut.4
Mengenai
saluran
distribusi
Koperasi
Indonesia
Berjamaah adalah dengan memaksimalkan kekuatan internet
untuk menjangkau nasabahnya. Mengingat Koperasi Indonesia
Berjamaah mempunyai target berskala nasional untuk jumlah
nasabahnya dan untuk saat ini lokasi Koperasi Indonesia
Berjamaah hanya baru di kantor pusat yaitu didaerah Kota
Tangerang dan belum membuka cabang ditempat lain.
4
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004). Edisi 1 Cet. 7, h.223-234
61
4) Strategi Promosi
Promosi
merupakan
usaha
peningkatan
penjualan
perusahaan yang menjalankan berbagai hal seperti memperbaiki
dan memperluas penyaluran produknya serta meningkatkan
pelayanan pada konsumen. Promosi yang dilakukan oleh
Koperasi Indonesia Berjamaah adalah dengan cara:
a) Membuat brosur dengan tampilan menarik dengan susunan
lay out dan tata warna, desain, grafis yang baik dan serasi
selain itu juga menampilkan keunggulan produk pada
brosurnya dengan tujuan untuk mempersuasif calon nasabah.
b) Menawarkan produk Koperasi Indonesia Berjamaah kepada
semua calon nasabah atau mitra secara langsung. Dan sesuai
dengan target serta tujuan Koperasi Indonesia berjamaah
adalah untuk mensejahterahkan bangsa dan negara sehingga
target Koperasi Indonesia berjamaah adalah seluruh rakyat
Indonesia.
c) Dalam kajian bulanan untuk umum yang dilaksanankan di
masjid
Istiqlal
oleh
Ustadz
Yusuf
Mansur
dengan
memperkenalkan produk-produk Simpan-Pinjam Koperasi
Indonesia Berjamaah kepada jamaah guna menarik minat
jamaah dalam menabung untuk ibadah umroh dan
menggunakan produk SIMPROH atau SIMPEL untuk
menabung biaya umroh.
62
d) Karyawan
pada
Koperasi
Indonesia
Berjamaah
mempromosikan produk-produk Simpan-Pinjam dengan
datang ke Majlis Taklim dan Sekolah-sekolah.
e) Koperasi Indonesia Berjamaah menggunakan internet
khususnya media sosial yang saat ini sudah menjadi bagian
dari hidup masyarakat indonesia, adapun Koperasi Indonesia
berjamaah bergerak pada:
I.
Website
Dengan membuat website resmi Koperasi
Indonesia
Berjamaah
yang
www.kopindoberjaamah.com,
beralamat
yang
di
berisi
tentang gambaran umum dari Koperasi, baik
manajemen,
produk,
keunggulan
produk,
testimoni dari para nasabah, struktur organisasi
dan sebagainya yang menggambarkan tentang
Koperasi Indonesia Berjamaah.
II.
Twitter
Koperasi Indonesia Berjamaah bergerak
pada twitter yang merupakan akun dari ustadz
Yusuf Mansur yaitu @Yusuf_Mansur, melihat
bahwa jumlah followers beliau sudah banyak
sehingga hal itu merupakan peluang tersendiri
bagi Koperasi untuk mempromosikan produk
Simpan-Pinjamnya.
63
b. Pasar Sasaran
Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai
sekaligus penyerahan nilai. Phillip Kotler menggabungkan proses
penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk
yang disebut STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning).5
Perumusan Pasar sasaran yang dilakukan oleh Koperasi
Indonesia Berjamaah adalah untuk seluruh masyarakat Indonesia,
karena tujuan dasar dari pembangunan koperasi ini adalah
mensejahterakaan bangsa dan negara sehingga tidak ada segmentasi
yang dikhususkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah. Namun
dengan terciptanya produk Simpan-Pinjam dan Produk jasa, maka
secara tidak sengaja membuat segmentasi tersendiri. Jika dilihat dari
macam-macam segmentasi yang dirumuskan oleh Phillip Kotler,
segmentasi yang ada pada koperasi ini adalah segmentasi perilaku,
yang mana segmentasi perilaku didalamnya terdapat segmentasi
yang berdasarkan adanya kesempatan dan manfaat. Untuk produk
Simpan-Pinjam menurut Ibu Yeni selaku Manager Operasional
Koperasi Indonesia Berjamaah, lebih banyak diminati oleh
masyarakat yang belum mampu membayar seutuhnya biaya ibadah
umroh sedangkan untuk produk Jasa lebih banyak diminati oleh
masyarakat berpendapatan tinggi yang ingin mempunyai usaha
5
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi Targeting Positioning, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama 1998), h. 23
64
besar dengan cara berpatungan.6 Sehingga Positioning yang
dilakukan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah lebih ditekankan
pada Treatment pendekatan persuasif saat mempromosikan produk.
Koperasi Indonesia Berjamaah telah mempunyai badan
hukum yang bisa dijadikan kekuatan untuk menarik calon nasabah.
Nasabah akan merasa aman dan nyaman, karena badan hukum
merupakan bentuk legalitas pemerintah tentang izin operasi suatu
perusahaan.
Dilihat dari jenis produk yang ditawarkan. Koperasi telah
mengeluarkan produk yang diminati oleh masyarakat. Syarat yang
diajukan mudah dan tidak terlalu rumit bahkan dimudahkan dengan
hadrinya KIB Moblie yang dapat diakses langsung melalui google
play. Hal ini merupakan salah satu strategi Kopindo Berjamaah
untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya. Dengan kebijakan
strategi pemasaran yang telah ditetapkan Koperasi Indonesia
Berjamaah dalam kurun waktu 3 tahun ini Koperasi telah mampu
menyedot lebih dari 9000 nasabah diseluruh indonesia.
2. Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah
Setelah peneliti melakukan obeservasi dan wawancara secara
mendalam, strategi pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah yang
diterapkan sebagai berikut :
6
Wawancara dengan Manajer Operasional
65
a) Personal Selling Ustadz Yusuf Mansur
Sebagai penasehat dari koperasi Indonesia Berjamaah,
Ustadz Yusuf Mansur seringkali mempromosikan produkproduk dari koperasi ini, seperti pada kajian bulanan yang
dilaksanakan di masjid istiqlal kemudian penggunakan akun
twiter dari Ustadz Yusuf Mansur serta koperasi yang masih
merupakan bagian dari manajemen Yayasan Darul Quran.
Kepercayaan para jamaah dan para calon nasabah akan nama
Ustad Yusuf Mansur ini lah yang mendongkrak nama Koperasi
Indonesia Berjamaah hingga menyedot ribuan nasabah diseluruh
Indonesia.
b) Memberikan fasilitas yang memuaskan
Setiap nasabah menginginkan kebutuhannya dapat
terpenuhi.
Salah
satunya
adalah
dengan
fasilitas
yang
memuaskan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, bisa saja
loyalitas nasabah akan menurun, dan untuk
mendapatkan
kepercayaan kembali dari nasabah akan membutuhkan waktu
yang sangat lama. Koperasi Indonesia Berjamaah dalam hal ini
telah menyediakan fasilitas agar kenyamanan dan kepuasan
nasabah meningkat. Dengan menghadirkan KIB Mobile yang
dengan mudah diakses oleh nasabah dan fasilitas lain yang
diberikan seperti gedung ber-AC, parkir gratis dan tempat duduk
untuk menunggu.
66
3) Strategi jemput bola
Strategi ini dilakukan oleh Koperasi Indonesia Berjmaah
mengingat keberadaanya yang masih belum banyak diketahui
dan pendirian koperasi ini yang belum terlalu lama. Oleh karena
itu koperasi melakukan strategi jemput bola, yaitu mendatangi
nasabah potensial untuk diminta bergabung dengan Koperasi
Indonesia Berjamaah. Koperasi akan datang ke majlis-majlis
taklim
bahkan
sekolah-sekolah
untuk
mempromosikan
produknya. Calon nasabah tersebut didekati dengan pendekatan
persuasif dan selalu dijaga hubungannya dengan baik agar
didalam diri nasabah timbul kepercayaan terhadap Koperasi.
Jika kepercayaan nasabah bahkan masyarakat akan koperasi
Indonesia Bejrmaah terbangun dengan baik, maka koperasi akan
lebih mudah untuk memasarkan produknya kepada masyarakat.
B. Pengembangan Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah
Berdasarkan Analisis SWOT
1. Faktor Internal
Analisis faktor lingkungan internal merupakan identifikasi dan
evaluasi aspek-aspek yang mempengaruhi perusahaan. Identifikasi
tersebut bertujuan untuk mendapatkan faktor strategis internal yang
mempengaruhi perusahaandengan cara memanfaatkan kekuatan dan
mengatasi kelemahan.
67
a) Manajemen
Manajemen pada Koperasi Indonesia berjamaah masih
berskla kecil karena sumber daya yang masih terbatas sehingga
tidak tidak ada manajemen strategis pada Koperasi ini, seperti pada
perencanaan pemasaran. Untuk sasaran dan tujuan Koperasi sudah
terukur dan dikomunikasikan oleh para karyawan dilihat dengan
adanya visi, misi dan tujuan dari Koperasi serta seluruh karyawan
yang mengetahui visi, misi serta tujuan nya.
Untuk deskripsi pekerjaan pada masing-masing karyawan
masih merangkap, seperti, custmer Service yang dapat merangkap
menjadi Pemasaran. Kecuali divisi IT, karena harus tetap Stand by,
untuk saat ini Koperasi Indonesia Berjamaah mengutamakan pada
pelayanan melalui media internet, mengingat sebgaian besar
nasabah koperasi menggunakan sistem KIB Mobile yang diakses
melalui internet.
b) Pemasaran
Pemasaran
dapat
digambarkan
sebagai
proses
mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa.
Segmentasi pada Koperasi Indonesia berjamaah saat ini sudah jelas
dapat dilihat dari fokus pemilihan tempat dan strategi pemasaran
yan diterapkan oleh Koperasi. Pangsa pasar dari Koperasi ini juga
sudah meningkat. Awal dari pangsa pasar koperasi hanyalah
68
nasabah yang mengikuti produk patungan usaha dan tabung tanah,
namun saat ini koperasi sudah mempunyai produk simpan-pinjam
yang bergerak pada bisnis perjalanan ibadah umroh yang banyak
diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya muslim dan produk
ini menjangkau masyarakat berpendapatan rendah. Karena sistem
dari produk ini adalah titipan dan titipan tersebut dapat diambil
sewaktu-waktu tanpa potongan biaya administrasi sedikitpun namun
dengan syarat uang tersebut telah di tititpkan kepada Koperasi
Selama satu tahun.
Saluran distribusi dari Koperasi Indonesia Berjamaah sangat
efektif dan efisien baik untuk nasabah maupun untuk koperasi.
Karena
koperasi
memaksimalkan
internet
untuk
saluran
distribusinya, dari mulai memperkenalkan profil koperasi, produkproduk sampai pendaftran untuk setiap produknya dapat dilakukan
melalui satu website yaitu www.kopindoberjamah.com . kemudian
untuk proses transaksi bisa melalui KIB Mobile yang memudahkan
para nasabah melakukan interaksi dengan mudah dan cepat.
Produk-produk yang dihasilkan oleh Koperasi dapat
dikatakan sudah berkualitas dilihat dari keungulan produknya
seperti telah bekerjasama dengan travel DAQU yang masih satu
lokasi dengan Koperasi sehingga koperasi dapat memantau nasabah
sejak proses penitipan uang hingga pemberangkatan ke tanah suci.
Untuk penetapan harga saat ini dinilai sudah pantas karena
69
mengikuti peraturan dari pemerintah dan kembali pada nilai tukar
rupiah yang berlaku saat ini.
c) Operasional
Pangsa pasar Koperasi Indonesia Berjamaah yang luas
mengharuskan koperasi untuk menjangkau pasarnya, namun letak
lokasi yang hanya berada di satu daerah menjadi hambatan
tersendiri. Koperasi tidak serta merta berdiam diri namun mulai
memanfaatkan sumber daya yang ada yaitu dengan memaksimalkan
internet.
Koperasi Indonesia Berjamaah yang lebih mengedepankan
jaringan telepon dan internet sehingga dituntut untuk mengadakan
perawatan secara rutin. Saat ini fasilitas yang digunakan untuk
melayani para nasabah masih memadai. Koperasi selalu berusaha
memaksimalkan jaringannya dengan mengadakan divisi IT yang
mana divisi ini yang akan memantau segala kegiatan yang berkaitan
dengan nasabah dan fasilitas online lainya. Seperti pada kerusakan
jaringan telpon maka manajer operasional dengan tanggap akan
mengatasi masalah tersebut. Jika dilihat dari koperasi lain,
penggunaan internet untuk pelayanan nasabah masih terbilang
kurang sehingga hal ini merupakan suatu keunggulan yang dimiliki
oleh Koperasi Indonesia Berjamaah.
70
d) Operasi Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi yang ada pada koperasi Indonesia
Berjamaah sudah cukup memadai, sehingga bagi manajer
operasional dapat membantu proses pengambilan keputusan
manajerial. Sistem informasi yang ada tidak hanya mengkhususkan
pada manajer operasional tapi juga pada Custumer Service yang
merupakan garda terdepan dalam pelayanan nasabah.
e) Keuangan
Koperasi
Indonesia
Berjamaah berdiri
karena usaha
patungan dari para jamaah yang tergerak dengan pemikiran Ustadz
Yusuf Mansur untuk membuat usaha bersama. pada tahun 2013.
Koperasi Indonesia Berjamaah mengakusisi hotel yang hampir
bangkrut yang saat ini bernama hotel siti, yang mana hotel tersebut
merupakan aset dari Koperasi Indonesia Berjamaah. Koperasi
sejauh ini untuk penganggaran biaya manajemen sampai pemasaran
masih terkendali karena koperasi lebih mengutakan sumber daya
yang ada untuk segala jenis kegiatan usahanya dalam meningkatkan
pendapatan Koperasi.
f) Penelitian dan Pengembangan
Selama perjalanan usaha dari Koperasi Indonesia Berjamaah
tidak melakukan penelitian namun melakukan pengembangan
produknya. Hal ini didasari dari keinginan para pengurus Koperasi
71
yang melihat bahwa peningkatan jumlah minat akan datang ke tanah
suci khususnya untuk ibadah umrohmeningkat tajam. Melihat hal
ini maka koperasi menghadirkanproduk simpan pinjam yang
bergerak pada ibadah umroh yang mempunyai keunggulan untuk
memudahkan langkah menuju tanah suci.pengembangan lain yang
dilakukan koperasi dengan memudahkan para nasabah untuk
berinteraksi hanya dengan internet dan hal ini merupakan salah satu
cara untuk menarik minat dari calon nasabah. Sehingga dapat
dikatakan bahwa teknologi produk Koperasi Indonesia Berjamaah
saat ini kompetitif secara teknologi.
Dengan itu Koperasi Indonesia Berjamaah mempunyai daya
saing yang tidak kalah dengan pesaingnya baik sesama koperasi,
BMT, Travel maupun Bank yang bergerak pada bisnis serupa.
2. Faktor Eksternal
a) Kekuatan ekonomi
Tahun
2015
merupakan
waktu
dibukanya
MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean), banyak perusahaan atau tenaga kerja
berdatangan dari luar negri untuk memasarkan produk serta jasanya
di Indonesia. Dengan kata lain terjadi peningkatan pesaing bagi
Koperasi Indonesia Berjmaah karena saingan dari Koperasi ini tidak
hanya koperasi namun juga BMT, Travel bahkan Bank atau
lembaga lain yang menghadirkan produk serupa.
72
Kekuatan ekonomi juga dapat dipengaruhi dari nilai tukar
rupiah yang tinggi saat ini. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil ini
dapat membuat minat dari calon nasabah berkurang.
b) Kekuatan sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan
Jumlah penduduk Indonesia yang merupakan pangsa pasar
khususnya muslim dengan jumlah besar merupakan peluang bagi
Koperasi atau travel untuk memasarkan produknya pada perjalanan
ibadah ke tanah suci. Ditambah dengan meningkatnya minat dari
masyarakat indonesia yang rindu akan ibadah ketanah suci
khusunya pada ibadah umroh. Peningkatan jumlah jamaah umroh
yang begitu tinggi di sampaikan oleh Kementrian Agama Republik
Indonesia yang menyebutkan pada awal tahun 2015 jumlah jamaah
mencapai 24.869 orang. Dengan rata-rata setiap hari sebanyak 195
jamaah umrah yang berangkat ke Arab Saudi. Data ini meningkat
jika dibandingkan rekapitulasi pada akhir tahun 2014 yang mana
jumlah jamaah umroh hanya sebanyak 22.411 jamaah.7
c) Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum
Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 pasal 19
menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan
secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
7
Peningkatan minat jamaah umrah, diakses dari www.kemenag.go.id pada tanggal 2
January 2016.
73
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat minat dan perkembangan.
Peraturan tersebut menjadi landasan dari sekolah-sekolah untuk
mengadakan Studytour. Hampir setiap tahunya sekolah mengadakan
kegiatan tersebut baik dalam negri mapun luar negri. Melihat hal
tersebut merupakan peluang bagi koperasi Indonesia Berjamaah
dalam memasarkan produk SIMPEL yang didalamnya terdapat
program wisuda umroh yang merupakan kegiatan studi banding
tentang sejarah di tanah suci
Selainitu peraturan pemerintah yang menegaskan untuk
setiap lembaga keuangan mempunyai surat SK atau legalitas
operasional.
Koperasi
Indonesia
Berjamah
sempat
menjadi
perhatian dari OJK karena pada awal operasionalnya belum
mempunyai surat yang sah, mengingat bahwa koperasi ini dibawah
bimbingan dari ustadz Yusuf Mansur yang merupakan figur dan
dikenal oleh khalayak luas maka sempat ada berita yang terkesan
memfitnah kepada koperasi Indonesai Berjamaah. Saat ini koperasi
Indonesia Berjamaah yang sudah resmi dan mempunyai surat yang
dikeluarkan oleh Kementrian UMKM, namun tidak dapat
dipungkiri bahwa masih adanya keraguan dari diri calon nasabah
bahkan yang sudah menjadi anggota.
74
d) Kekuatan Teknologi
Perkembangan ilmu teknologi dan informasi yang semakin
berkembang pada jaman modern saat ini sangat berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Peningkatan daya saing suatu
produk dipasaran, tentu saja menjadi salah satu dampak
pertumbuhan
positif
tersebut.
Berbagai
hasil
penelitian,
pegembangan dan rekayasa teknologi lebih banyak dimanfaatkan
baik oleh pihak industri maupun masyarakat umum. Meskipun
demikian kemampuan nasional dalam penguasaan pemanfaatan
teknologi masih belum mampu bersaing baik dengan teknologi
internasional.
Tingkat harga teknologi yang cenderung mahal untuk
kalangan unit koperasi kesulitan dalam pemenuhanya. Teknologi
yang semakin canggih tentu saja akan meningkatkan kualitas dan
daya tarik suatu produk. Namun koperasi Indonesia Berjamaah
sudah mempunyai teknologi yang dapat bersaing dengan koperasi
bahkan bank lain dengan menghadirkan KIB Mobile.
e) Kekuatan Kompetitif
Pesaing yang dihadapi oleh Koperasi Indonesia berjamaah
tidak saja pada Koperasi maupun BMT namun Bank bahkan travel
yang menghadirkan produk yang serupa. Namun kondisi tersebut
tidak menggoyahkan Koperasi Indonesia Berjamaah untuk terus
75
berdiri dan berkompetisi, bahkan saat ini jumlah nasabah dari
Koperasi Indonesai Berjamaah sudah mencapai 900 orang.
C. Identifikasi Faktor-Faktor Strategi Internal dan Eksternal Koperasi
Indonesia Berjamaah
1. Faktor Internal
1) Kekuatan (Strenght)
a) Brand Image
Koperasi Indonesia Berjamaah yang berada dibawah
bimbingan ustadz Yusuf Mansur dan menerapkan sistem
operasional
berdasarkan
syariah
sudah
mendapatkan
kepercayaan di hati para nasabah, hal ini dibuktikan dengan
jumlah
nasabah
yang
sudah
mencapai
9000
orang
menghadirkan produk yang diminati oleh masyrakat.
b) Saluran distribusi produk yang efektif
Melihat nasabah Koperasi Indonesia Berjamaah yang
tersebar diseluruh Indonesia bahkan luar negri, hal ini
menyulitkan kopindo untuk melakukan interaksi dengan
nasabahnya. Namun koperasi Indonesia Berjamaah dapat
mengatasi kesulitan tersebut dengan menghadirkan KIB
Mobile sehingga dapat menjadi media penguhubung antara
koperasi dengan nasabah, tanpa perlu bertemu tatap muka.
76
c) Biaya promosi minimal
Promosi yang diterapkan oleh Kopindo Berjamaah
saat ini hanya berupa penyebaran brosur dan personal
sellingdari Ustadz Yusuf Mansur dan karyawan Kopindo
Berjamaah.
Selain
itu
Kopindo
Berjamaah
juga
memanfaatkan media internet melalui website dan twitter
Ustadz Yusuf Mansur, dengan begitu maka biaya yang
dikeluarkan oleh Kopindo Berjamaah hanya sedikit.
d) Memiliki asset berupa hotel
Hotel Siti merupakan salah satu aset dari Kopindo
yang saat ini sudah beroperasi selama 2 tahun. Hotel yang
terletak di dekat bandara Soekarno-Hatta ini diperuntukan
untuk jamaah haji atau umroh serta kegiatan lainya. Hasil
keuntungan dari hotel ini akan dibagi kepada para anggota
yang terlibat dalam produk patungan usaha dari hotel siti.
Dengan pelayanan yang istimewa ditambah dengan jumlah
jamaah yang meningkat hal ini merupakan kekuatan
khususnya bagi finansial yang ada di Koperasi Indonesia
Berjamaah.
e) Memiliki legalitas
Lembaga
keuangan
merupakan
lembaga
penghimpunan dana yang mana setiap lembaga penghimpun
77
dana wajib memiliki legalitas untuk peizinan operasional.
Koperasi Indonesia Berjamaah sudah memiliki SK yang
adikeluarkan oleh kementerian UMKM sehingga hal ini
merupakan salah satu kekuatan dari kopindo karena jika
dilihat dari para pesaingnya belum banyak mempunyai surat
legalitas dari pemerintah.
f) Sistem informasi manajemen yang dapat diakses oleh
karyawan lain
Sistem informasi merupakan bagian dari manajemen
yang penting. Dari observasi dan wawancara yang peneliti
lakukan didapatkan bahwa untuk lebih memaksimalkan
kualitas pelayanan. Custumer Service dapat mengakses data
data dari sistem informasi manajemen. Sehingga nasabah
akan mendapatkan pelayanan yang cepat dari Custmer
Service.
g) Manajer Operasional yang cekatan
Manajer
merupakan
pusat
dari
pengambilan
keputusan dilapangan. Segala kendala dan hambatan yang
ditemui dilapangan akan di atur oleh manajer operasional.
Koperasi Indonesia Berjamah yang memanfaatkan jaringan
baik internet maupun telpon. Sehingga jika terjadi kerusakan
akan segera ditangani oleh manajer operasional.
78
2) Kelemahan (Weakness)
a) Lokasi yang kurang strategis dan tidak adanya papan nama
ditepi jalan utama.
Koperasi Indonesia Berjamaah yang beralamat di
kawasan CBD Ciledug tangerang dan merupakan satusatunya yang ada saat ini. Lokasi koperasi Indonesia
Berjamaah masih satu kawasan dengan lembaga Darul
Quran lainya, namun letaknya yang berada jauh dari jalan
umum dan tidak adanya plang atau spanduk yang
menunjukan akan keberadan dari koperasi Indonesia
Berjamaah.
b) Manajemen yang berskala kecil
Pendirian Koperasi Indonesia Berjamaah masih
dalam siklus pertumbuhan , sehingga mempunyai ruang
lingkup manajemen yang masih kecil, dapat dilihat dari
karyawan yang merangkap untuk mengerjakan bagian divisi
lain. Kecuali IT yang harus tetap Standby memantau untuk
pelayanan nasabah melalui media online.
c) Kurang sosialisasi untuk produknya
Koperasi yang belum lama berdiri ini belum fokus
untuk memasarkan lebih luas produk-produknya diberbagai
tempat.
Sejauh
ini
Kopindo
Berjmaah
memasarkan
79
produknya hanya di Majlis-majlis taklim dan sekolahsekolah dan melalui internet. Namun hanya dengan internet
tidak semua dapat terjangkau, karena masih ada masyarakat
Indonesia yang belum paham dengan teknologi.
d) Belum membuka cabang
Jumlah nasabah yang lebih dari 9000 nasabah ini
tersebar diseluruh Indonesia bahkan luar negri. Hal ini
membutuhkan koperasi harus membuka cabang diberbagai
daerah untuk memudahkan nasabah . walaupun sudah
adanya KIB Mobile ada sebagian nasabah yang belum
paham dengan teknologi sehingga
membutuhkan cara
manual untuk transaksinya.
2. Faktor Eksternal
1) Peluang (Oppurtunity)
a) Pangsa pasar
Koperasi Indonesia Berjamaah hadir dengan produk
yang diminati oleh masyarakat, untuk produk jasa banyak
diminati oleh masyarakata berpenadapatan tinggi, karena
produk
ini
merupaakan
produk
deposito
yang
menginvestasikan uangnya untuk hotel Siti, kemudian untuk
produk simpan-pinjam yang lebih banyak diminati oleh
masyarakat berpendapatan rendah, karena produk ini
meruapakn titipan atau cicilan utnuk biaya umroh. Ditambah
80
dengan jumlah masyarakat muslim yang besar dan sosok
Ustadz Yusuf Mansur yang sudah membuat jamaah percaya.
b) Meningkatnya minat jamaah umroh
Kementerian
Agama
mengeluarkan
hasil
perhitungannya mengenai jumlah jamaah umroh yang
berangkat ke tanah suci. Pada awal tahun 2015 terjadi
peningkatan dari tahun sebelumnya. hal ini menjadi peluang
bagi
koperasi Indonesia Berjamaah yang mempunyai
produk SIMPROH dan SIMPEL.
c) Bekerjasama dengan Travel Umroh
Pemerintah berlaku tegas kepada travel perjalanan
umroh yang tidak resmi. Karena banyak calon jamaah haji
maupun umroh yang akhirnya terlantar dikarenakan travel
yang
tidak
bertanggung
jawab.
Koperasi
Indonesia
Berjamaah dengan kemudahan dan keunggulan yang
dimiliki salah satunya dengan bekerjasama dengan travel
umroh terpercaya yaitu DAQU yang masih satu manajemen
dengan yayasan Darul Quran, dengan lokasi yang sama
dengan Kopindo dan masih satu manajemen maka Koperasi
dapat memantau pemberangkatan jamaah samapai pada
pemulangan jamaah.
d) Maraknya sekolah mengadakan “Study Tour”
81
Hampir setiap tahun sekolah mengadakan kegiatan
study tur baik didalam maupun luar negri. Koperasi
Indonesia Berjamaah yang mempunyai produk SIMPEL
yang didalamnya terdapat Wisuda Umroh, menawarkan
kegiatan seperti study tur namun ke tanah suci dan diakhiri
dengan umroh. Dengan hal ini maka merupakan suatu
peluang bagi koperasi Indonesia Berjamaah.
e) Penggunaan Internet yang marak
Internet sudah masuk dalam kehidupan masyarakat
dan sudah menjadi kebutuhan. Dapat dilihat dari hampir
semua masyrakat Indonesia yang mempunyai ponsel yang
sudah dilengkapi dengan jaringan internet kemudain mulai
bermuncul produk-produk maupun jasa yang hadir melalui
layangan internet melihat hal tersebut menjadi suatu peluang
bagi kopindo untuk menawarkan produknya melalui media
internet.
3) Ancaman (Threats)
a) Munculnya pesaing yang sejenis
Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas
penduduk muslim dan peningkatan minat jamaah akan
umroh yang tinggi sehingga membuat lembaga baik
keuangan maupun perjalanan beramai-ramai membuat
produk
serupa.
Ditambah
dengan
pesaing
yang
82
mengeluarkan keunggulannya dan ini merupakan ancaman
bagi Koperasi Indonesia Berjamaah.
b) Perubahan nilai tukar rupiah yang tidak stabil
Awal tahun 2016 Indonesia mengalami peningkatan
nilai tukar rupiah hingga hampir mencapai 15.000 rupiah
untuk 1 dolarnya. Hal ini berpengaruh pada peningkatan
biaya perjalanan umroh sehingga dapat mengurangi minat
dari anggota untuk melaksanakan ibadah umroh dengan
biaya yang semakin meningkat.
c) Dibukanya MEA
Tahun 2015 yang lalu, Masyarakat Ekonomi Asia
(MEA) resmi dibuka, sehingga produk-produk maupun
tenaga kerja asing dapat dengan mudah datang untuk
menjajakan produknya di Indonesia. dengan kata lain
persaingan dari kopindo berjamaah makin luas.
d) Adanya keraguan di sebagian masyarakat Indonesia tentang
Koperasi Indonesia Berjamaah
Patungan usaha sebelum adanya legalitas dari
pemerintah sempat diawasi oleh OJK sehingga menjadi
sorotan pula bagi masyarakat karena Koperasi Indonesia
Berjamaah yang berada dibawah bimbingan dari ustadz
83
Yusuf Mansur bahkan sempat beredar kabar yang menjurus
pada fitnah tentang Koperasi Indonesia Berjamaah. namun,
Saat ini kopindo sudah mempunyai SK dan surat legal dari
pemerintah sehingga tuduhan mengenai patungan usaha
terbantahkan. Namun tidak serta merta membuat seluruh
masyrakat bahkan calon nasabah percaya dan ini merupakan
ancaman bagi Kopindo Berjamaah.
D. Interpretasi Analisis SWOT untuk Pengembangan
Untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan Koperasi
Indonesia Berjamaah dalam menetukan kebijakan strategi pemasaran
diperlukan matrik SWOT yang bisa menunjukan faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh Koperasi Indonesia
Berjamaah, sehingga kemungkinan salah dalam mengambil keputusan
dalam pemasaran dapat dihindari.
Berdasarkan matriks SWOT oleh Fred R. David maka diperoleh
hasil analisis SWOT Koperasi Indonesia Berjamaah, adalah sebagai
berikut:
84
Tabel 5.1
Tabel IFAS
1. Strenght (Kekuatan)
No.
Kekuatan
Bobot
Skor
Nilai Skor
1
Brand Image
0,2
5
1
2
Saluran Distribusi yang efektif
0,1
5
0,5
3
Anggaran biaya promosi minimal
0,2
4
0,8
4
Memiliki asset (Hotel Siti)
0,1
5
0,5
5
Memiliki legalitas
0,2
4
0,8
6
Manager operasional yang cekatan
0,1
4
0,4
7
Sistem
0,1
4
0,4
informasi
yang
dapat
diakses oleh karyawan lain
SUB TOTAL
1
4,4
2. Weakness (Kelemahan)
No.
Weakness
Bobot
Skor
Nilai Skor
1
Lokasi yang kurang strategis
0,3
2
0,6
2
Manajemen berskala kecil
0,1
2
0,2
3
Kurang promosi untuk produk
0,3
3
0,9
4
Belum membuka cabang
0,3
1
0,6
TOTAL
1
2,3
Dari hasil analisis tabel pada faktor Strenght mempunyai total nilai
4,4 sedangkan Weakness 2,3.
85
Tabel 5.2
Tabel EFAS
3. Opportunities (Peluang)
No
Opportunities
Bobot
Skor
Nilai Skor
1
Pangsa Pasar
0,3
5
1,5
2
Bekerjasama dengan Travel Ibadah
0,1
4
0,4
0,2
5
1
0,1
4
0,4
Luasnya penggunaan Internet
0,3
5
1,5
SUB TOTAL
1
Umroh
3
Meningkatnya minat jamaah untuk
ibadah Umroh
4
Maraknya
sekolah
mengadakan
StudyTour
5
4,4
4. Threats (Ancaman)
No
Threats
Bobot
Skor
Nilai Skor
1
Munculnya pesaing sejenis
0,3
3
0,9
2
Perubahan nilai tukar rupiah yang
0,2
3
0,6
tidak stabil
3
Dibukanya MEA
0,3
2
0,6
4
Masih Adanya sedikit keraguan
0,2
2
0,4
pada koperasi Indonesia Berjamaah
SUB TOTAL
1
2,5
86
Pada tabel 5.3 ini menunjukan bahwa untuk faktor opportunity nilai
skornya 4,4 dan faktor Threats 2,5. Selanjutnya nilai total skor dari masingmasing faktor dapat dirinci, Strenght : 4,4 , Weakness 2,3 , Opputunities 4,3
dan Threats 2,5.
Maka dapat diketahui nilai Strenght diatas nilai Weakness Selisih
(+) 2,1 dan nilai Oppurtunities dan Threatas selisish (-) 1,8. Dari hasil
identifikasi faktor tersebt maka dapat digambarkan dalam diagram SWOT.
Diagram 5.1
Diagram Analisis SWOT Koperasi Indonesia Berjamaah
DI AG RA M SWOT
KO PE RA SI I NDO NESI A BE RJA MA A H
5
4
3
2
1
0
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
-1
-2
-3
Dari hasil diatas menunjukan bahwa Koperasi Indonesia Berjamaah
masuk pada tipe kuadran I. (positif, positif) .Posisi ini menandakan bahwa
Koperasi Indonesia Berjamah dalam kondisi yang kuat dan berpeluang,
sehingga
sangat
dimungkinkan
untuk
terus
melakukan
ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
87
Tabel 5.4
Tabel IFAS dan EFAS
Koperasi Indonesia Berjamaah
IFAS
KEKUATAN
KELEMAHAN
(STRENGHT)
(WEAKNESS)
PELUANG
Strategi SO
Strategi OW
(OPPURTUNITIES)
= 4,4 + 4,3
= 4,3 + 2,3
= 8,7
= 6,6
ANCAMAN
Strategi ST
Strategi WT
(THREATS)
= 4,3 + 2,5
= 2,3 + 2,5
= 6,8
= 4,8
EFAS
Dari tabel diatas bisa disampulkan bahwa kekuatan + peluang (SO) = 8,7 . peluang
+ kelemahan (OW) = 6,6 . Kekuatan + Ancaman (ST) =6,8 dan kelemahan + ancaman
(WT) = 4,8. Sehingga dalam perencanaan strategi ini yang harus dilakukan koperasi
Indonesia Berjamah adalah memanfaatkan startegi SO yang nilainya 8,7 kemudian ST,
OW dan terakhir WT.
88
Tabel 5.1
Matriks SWOT
Koperasi Indonesia Berjamaah
Internal Strenght (S)
Weakness (W)
-
Brand Image
-
Saluran
-
kurang strategis
distribusi
yang
dan tidak adanya
efektif
-
Biaya
papan nama ditepi
promosi
minimal
-
Memiliki
aset
Manajemen yang
berskala kecil
-
Memiliki
Kurang sosialisasi
untuk produknya
legalitas
-
jalan utama
-
berupa hotel
-
Lokasi yang
-
Manager
Belum membuka
cabang
operasional yang
cekatan
-
Sistem informasi
yang
Eksternal
dapat
diakses
oleh
karyawan lain.
Opportunities (O)
Strategi SO
-
Pangsa pasar
-
Bekerjasama
dengan
-
Memperkuat
-
Umroh
-
jamaah
Membangun
cabang baru
Peningkatan
promosi
Meningkatnya
-
pangsa pasar
perjalanan
minat
-
travel
-
Strategi WO
-
wilayah
promosi
media sosial
dengan
strategi
Meningkatkan
jemput bola
fasilitas
pada
Memperluas
dan
-
Memaksimalkan
untuk umroh
pelayanana hotel
peran manajemen
Maraknya
Siti
strategis
Meningkatkan
pemasaran
sekolah
mengadakan
-
promosi
untuk
-
Menjalin
untuk
serta
89
-
study tur
produk SIMPEL
memperkuat
Penggunaan
di
kerjasama dengan
internet
yang
marak
sekolah-
sekolah
-
travel umroh
Menggunakan
mitra kerjasama
dan
hotel
siti
dalam
pemasaran
Threats (T)
-
Strategi ST
Munculnya
pesaing
yang
Menetapkan
Strategi WT
-
Meningkatkan
strategi pemasaran
strategi
sejenis
-
-
Perubahan
nilai
keunggulan
tukar rupiah yang
tidak stabil
Menampilkan
-
produk
efektif
Meningkatkan
efisien.
-
Dibukanya MEA
kepercayaan calon
-
Masih
adanya
nasabah
sedikit
keraguan
nasabah
pemasaran yang
dan
pada
Kopindo
Berjamaah
Dari matriks SWOT diatas dapat dilihat bahwa faktor kekuatan dan
peluang dibandingkan dengan faktor kelemahan dan ancaman . oleh karena
itu Koperasi Indonesia Berjamaah sudah mampu bersaingan dengan
lembaga lain yang menjadi pesaing utamanya. Berikut ini merupakan
pengembangan strategi pemasaran dari hasil Interpretasi analisis SWOT
pada Koperasi Indonesia Berjamaah, yaitu:
90
1) Strategi SO (Strenght Opportunities)
Strategi berdasarkan pada kekuatan dan peluang yang dimiliki
oleh Koperasi Indonesia Berjamaah, yaitu sebagai berikut:
a) Memperkuat pangsa pasar
Koperasi Indonesia Berjamaah dapat memperluas pangsa
pasar yang telah ada. Tentunya langkah ini harus melalui proses
perencanaan yang matang agar pasar yang dimasuki tepat sasaran
selain itu perluasan pangsa pasar juga harus melihat kemampuan
yang dimiliki oleh Koperasi Indonesia Berjamaah.
b) Peningkatan jaringan internet serta media sosial untuk promosi
Beberapa tahun terkahir, dunia mengalami perkembangan
teknologi yang cukup pesar. Terutama teknologi dibidang
komunikasi, seperti internet dan ponsel. Kemajuan teknologi sangat
berpengaruh terhadap perubahan perilaku konsumen secara
signifikan. Koperasi Indonesia Berjamaah telah merambah pada
bidang internet. Namun belum terlalu luas maka alangkah baiknya
menggunakan media sosial lainya yang mempunyai pengaruh besar
bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah.
c) Mengingkatkan fasilitas dan pelayanan hotel Siti
Hotel Siti yang merupak aset dari Koperasi Indonesia
Bejrmaah dan baru beroperasional selama dua tahun ini
membutuhkan promosi yang didukung oleh pelayanan yang dapat
membuat
pengunjung
merasa
nyaman.
Dengan
kata
lain
91
peningkatan pelayanan hotel siti akan menciptakan pelanggan baru
yang akan menciptakan keuntungan besar bagi hotel siti.
d) Meningkatkan promosi untuk produk SIMPEL pada sekolah
Peraturan pemerintah NO 19 tahu 2005 menjadi landasaan
bagi sekolah-sekolah untuk mengadakan kegiatan Studytour. Tidak
dapat dipungkiri bahwa hampir setiap tahunya sekolah mengadakan
kegiatan tersebut baik didalam maupun luar negri. Minat
masyarakat Indonesia untuk ibadah ketanah suci merupakan
peluang bagi Kopindo Berjamaah untuk mempromosikan produk
SIMPEL
dengan
mengendepankan
keunggulan
yang
dapat
menggunakan sistem tabungan serta alasan memperkenalkan hidup
menabung dan beribadah sejak dini pada anak.
e) Menggunakan mitra kerjasama serta hotel Siti dalam pemasaran
Produk simpan pinjam Koperasi Indonesia Berjamaah sudah
mempunyai keunggulan didalamnya dengan sistem cicilan untuk
pembayaran ibadah umroh. Namun konsumen tidak hanya melihat
keunggulan saja tapi pelayanan juga merupakan perhatian bagi
calon nasabah. Konsumen menuntut kebutuhan pelayanan yang
diberikan oleh Kopindo Berjmaah. Telah bekerjasama dengan
Travel yang menlayani proses pemberangkatan hingga kepulangan
serta pelayanan oleh hotel siti yang membuat calon jamaah akan
nyaman. Sehingga alangkah baiknya jika mitra kerja dan hotel siti
dijadikan sebagai salah satu keunggulan utama bagi produk
SIMPEL dan SIMPROH.
92
2) Strategi WO (Weakness Opportunity)
Strategi berdasarkan pada kelemahan dan peluang yang dimiliku
oleh Koperasi Indonesai Berjamaah, yaitu sebagai berikut:
a) Membangun cabang baru
Nasabah Koperasi Indonesia Berjamaah yang hampir
tersebar diseluruh Indoensia bahkan luar negri, hal ini merupakan
tantangan
bagi
Kopindo
Berjamaah
untuk
tetap
menjaga
komunikasi kepada nasabah. Salah satu cara yang telah dilakukan
oleh Kopindo Berjamah adalah dengan menghadirkan KIB Mobile.
Namun tidak semua nasabah yang dapat mengerti bahkan
menggunakan KIB Mobile sehingga membutuhkan cara manual
seperti datang langsung. Maka alangkah baiknya jika Kopindo
Berjamaah membuka cabang baru di beberapa daerah khususnya
daerah yang paling banyak nasabanhya dan daerah yang
mempunyai potensi untunk masyarakatnya menjadi nasabah
Koperasi Indonesia Berjamah
b) Memperluas wilayah promosi dengan strategi jemput bola
Pangsa pasar yang luas serta lokasi promosi yang strategi
dapat dimanfaatkan oleh Koperasi Indonesai Berjamaah. Sejauh ini
promosi yang dilakukan oleh Kopindo Berjamaah adalah dengan
mendatangi beberapa majlis taklim dan sekolah saja. Sehingga
masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui produk Kopindo
93
Berjamah. Maka dari itu startegi yang tepat untuk dilakukan oleh
Koperasi Indonesia Berjamaah adalah dengan startegi jemput bola.
c) Memaksimalkan peran manajemen stratgeis untuk pemasaran
Perlunya manajemen pada pemasaran Koperasi Indonesia
Berjamaah
bertujuan
untuk
lebih
memperjelas
target-target
pemasaan dan cara pencapaian dari target tersebut.
d) Menjalin serta memperkuat kerjasama dengan travel umroh
Tidak berhenti sampai pengumpulan atau penitipan dana
unroh saja sebagian konsumen juga membutuhkan hal yang lebih
praktis dan simperl sehingga tidak perlu mencari travel untuk
pemberangkatan ketanah suci. Koperasi Indonesia Berjamaah
menyediakan travel yang nantinya akan dipilih oleh jamaah untuk
perjalannya. Maka memperkuat kerjasama dengan travel umroh
yang terpercaya dan sudah tersebar di seluruh diberbagai daerah
merupakan salah satu strategi untuk menarik minat calon nasabah
dan dapat meningkatkan loyalitas nasabah.
3) Strategi ST (Strenght Threats)
Strategi berdasarkan pada kekuatan dan ancaman yang dimiliki
dan dihadapi oleh Koperasi Indonesia Berjamaah, yaitu sebagai berikut:
a) Menetapkan strategi pemasaran
Pesaing Koperasi Indonesia Berjamaah sangat banyak
karena tidak hanya koperasi tapi BMT, travel bahkan bank juga
menjadi saingan dari Koperasi Indonesia Berjamaah karena itu
94
Kopindo Berjamaah harus menetapkan posisi pasar sasaran dan
target-target pemasaran dengan perencanaan yang strategis dengan
melihat peluang yang ada.
b) Meningkatkan kualitas pelayanan
Pelayanan merupakan salah satu hal yang dijadikan sebagai
pandangan dalam menetapkan keputusan, sehingga peningkatan
kualitas pelayanan harus ditingkatkan untuk menarik calon nasabah
dengan pelayanan yang maksimal maka loyalitas nasabah juga akan
meningkat. Bahkan Kopindo Berjamaah dapat menarik nasabah
baru yang menjadi target sasarannya.
c) Menampilkan keunggulan produk
Dalam bauran pemasaran produk merupakan point pertama
sehingga produk merupakan hal yang patut diperhatikan, karena
produk juga merupakan hal yang pertama dilihat konsumen atau
nasabah maka penampilan keunggulan produk sangat penting
karena dapat menarik minat calon nasabah.
d) Meningkatkan kepercayaan calon nasabah
Loyalitas nasabah didasari oleh tingkat kepercayaan
nasabah, apalagi Koperasi Indonesia Berjamah sebagai lembaga
keuangan sangat rentan dengan hal tersebut mengingat koperasi
yang masih berjalan selama tiga tahun dan operasional kegiatan
usahanya yang masih berjalan selama dua tahun. Hal ini menuntut
koperasi harus bersikap terbuka dan menerima segala pertanyaan
dari nasabah.
95
4) Straegi WT (Weakness Threats)
Strategi berdasarka pada kelemahan dan ancaman yang dimiliki
dan dihadapi oleh Koperasi Indonesai Berjamaah, yaitu sebagai berikut:
a) Menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien
Koperasi Indonesia Berjamaah hendaknya menetapkan strategi
pemasran yang efektif dan efisien dalam rangka menghindari
ancaman dan memperkecil
kelemahan
yaitu strategi
menyesuaikan dengan kekuatan dan peluang yang ada.
yang
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka ada
beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini, yaitu:
1. Perumusan Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia Berjamaah
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah
berdasarakn perumusan strategi pemasaran yang terdiri dari bauran
pemasaran dan pasar sasaran maka dapat diambil simpulan bahwa:
pasar sasaran dari Koperasi Indonesia Berjamaah adalah seluruh
masyarakat Indonesia karena tujuan pendirian dari Koperasi Indonesia
Berjamaah adalah mensejahterahkan bangsa dan negara. strategi
pemasaran yang digunakan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah
meliputi, Personal Selling Ustadz Yusuf Mansur, memberikan fasilitas
yang memusakan bagi nasabah dan strategi pemasaran dengan jemput
bola.
2. Hasil analisis SWOT menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia
Berjamaah berada pada posisi kuadran I yang mana menunjukan bahwa
Koperasi Indonesia Berjmaah kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya koperasi dalam kondisi
prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi serta memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal.
96
97
3.
Langkah selanjutnya dalam pengambilan keputusan unruk strategi
pemasaran pada Koperasi Indonesia Berjamaah yang dapat dilakukan
dengan strategi SO yang memanfaatkan kekuatan dan peluang yang
ada.
Adapun
strategi-strategi
baru
yang
dihasilkan
dalam
pengembangan melalui analsis SWOT pada Koperasi Indoneis
Bejrmaah adalah sebagai berikut:
a) Strategi SO (Strenght Opportunities)
Yakni, Memperkuat pangsa pasar, Peningkatan promosi
pada media sosial, Menginkatan fasilitas dan pelayanana hotel siti,
Meningkatkan promosi untuk produk SIMPEL di sekolah-sekolah,
Menggunakan mitra kerjasama dan hotel siti dalam pemasaran
b) Strtegi WO (Weakness Opportunities)
Meliputi, Membangun cabang baru, Memperluas wilayah
promosi dengan strategi jemput bola, Memaksimalkan peran
manajemen strategis
untuk
pemasaran
dan
Menjalin serta
memperkuat kerjasama dengan travel umroh.
c) Strategi ST (Strenght Threats)
Yakni, Menetapkan strategi pemasaran, Menampilkan
keunggulan produk serta Meningkatkan kepercayaan calon nasabah.
d) Strategi WT (Weakness Threats)
Yakni, Meningkatkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
98
B. SARAN
Saran-saran yang diberikan peneliti dalam penelitian ini khususnya bagi
Koperasi Indonesia Berjamaah adalah sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan jumlah nasabah, maka promosi harus lebih gencar
dilakukan baik secra langsung maupun tidak langsung.
2. Peningkatan pelayanan yang maksimal baik fasilitas yang memadai
serta transaksi yang mudah bagi nasabah
3. Produk yang ditawarkan hendaknya memiliki keunggulan yang tidak
dilimiliki pesaing
4. Jaringan sangat berpengaruh terhadap kemajuan operasional, oleh
karena
itu
hendaknya
Koperasi
Indonesia
Berjamaah
lebih
meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak terkain yang bermanfaat
bagi laju perkembangan operasinal Koperasi.
5. Agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif hendaknya
Koperasi Indonesia Berjamaah mampu memprediksi peluang-peluang
yang bisa dimanfaatkan oleh koperasi dan selalu melakukan inovasiinovasi yang bisa dimanfaatkan oleh koperasi dan selalu melakukan
inovasi-inovasi bagi produk yang mempunyai nilai jual tinggi.
6. Dalam menentukan strategi pemasaran, Koperasi Indonesia Berjamaah
harus memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki serta
memperhatikan faktor kelemahan dan ancaman yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri Sofjan. Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi,
Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2004.
Freddy, R. David. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemah Ichsan
Setyo Budi Jakarta: Salemba Empat, 1997.
Hadi, Sutrisno. Researsh, Yogyakarta: Andi Offset, 1997.
Hendar. Manajemen Perusahan Koperasi. Semarang: Erlangga, 2010
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian, Jakarta: STIA-LAN Press,
1999.
Kasali,
Rhenald.
Membidik
Pasar
Indonesia;
Segmentasi
Targeting
Positioning, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 1998.
Kasmir. Pemasaran Bank, cet ke-2 Jakarta: Prenada Media, 2005
Kotler, Phillip dan Amstrong, Gary. Prinsi-prinsip Pemasaran, Penerjemah
Bob Sabran Jakarta: Erlangga, 2008
Lipoyadi dan Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta, Salemba.
Maruroh,
Siti
Iroh.
Strategi
Pemasaran
Simpanan
Haji
dalam
Meningkaykan Loyalitas Nasabah, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum, 2010.
Morissan.
Peiklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi 1, Jakarta :
Kencana Prenada Media Group, 2010.
Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University,1993.
Rangkuti, Freddy.
SWOT Balanced Scorecard; teknik Menyusun Strategi
Korporat yang
Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko,
Gramedia: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011.
Sedarmayanti. Manajemen Strategi, Bandung : PT Refika Aditama, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 1994
Sujanto, Agus. Psikologi Umum, Cet. Ke-2.Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000.
Sukandarrmidi. Metodologi Penlitian; petunjuk praktis untuk peneliti pemula,
cet ke 4 Yogyakarta: Gadjah Mada University Press: 2012.
Sumarsono, Sonny. Manajemen Koperasi: Teori dan Praktek, edisi 1 cet 1
Yogyakarta, Graha Ilmu, 2008.
Sunyoto, Danang. Dasar-dasar Manjemen Pemasaran, Jakarta: PT. BUKU
SERU, 2012.
Surahmad, Wiratno. Metode Penelitian. Bandung: Tarsito, 1987.
Tim Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penelitian
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, cet-1, Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Jakarta, 2009.
Umar, Husein. Strategic Management in Action, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2001
Yusanto, Ismail dan Widjajakusuma, Muhammad Karebet. Manajemen,
Strategis; Perspektif Syariah, Jakarta: Khairul Bayyan, 2003.

ASSET KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH (HOTEL SITI)
DOKUMENTASI

Wawancara dengan Ibu Yeni Erica selaku Manajer Operasional
Koperasi Indonesia Berjamah pada tanggal 3 Mei 2016 di Kantor
Koperasi Indonesia Berjamaah
LAMPIRAN 4
LEMBAR OBSERVASI
PENERAPAN ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PEMASARAN
KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH
Tempat
: Koperasi Indonesia Berjamah
Tanggal
: 3 Mei 2016
No
PENGAMATAN
YA
TIDAK
Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia

Berjamaah
a. Brosur
1) SIMPROH (Simpanan Umroh)
1.
1.

2) SIMPEL (Simpanan Pelajar)

3) Patungan Usaha

b. Papan petunjuk diterpi jalan

utama.
c. Pemasaran dengan Media Sosial
1) Website


2) Facebook
3) Twitter
4) Instagram


2.
Pelayanan yang Ramah dan Cepat

3.
Manajer Operasional yang tanggap dan

Siaga
4.
5.
Tempat Tunggu yang Nyaman

Pendaftaran produk bagi nasabah

melalui internet
Mudah melakukan pendaftaran melalui

6.
internet
7.
Mudah mengakses KIB Mobile

8.
Bekerjasama dengan DAQU Travel

Pemberdayaan jaringan internet dan

9.
telepon untuk pelayanan jamaah
PEDOMAN WAWANCARA
KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH
Nama
:
Yeni Erica
Jabatan
:
Manager Operasional
Hari/Tanggal :
3 Mei 2016
Tempat
Kantor Pusat Koperasi Indonesia Berjamaah
:
1. Q : Apakah Koperasi Indonesia Berjamaah menerapkan manajemen
strategis khususnya dalam perencanaan pemasaran ?
A :
Saat ini berlum ada manajemen strategis yang diterapkan di
Koperasi Indonesia Berjamaah karena melihat manajemen koperasi ini
yang masih berskla kecil dan belum adanya divisi pemasaran tersendiri.
2. Q :
Koperasi Indonesia Berjamaah untuk setiap produknya
menggunakan akad apa ?
A : Akad yang kami terapkan sesuai dengan produknya, seperti pada
produk jasa kami menggunakan akad Syirkah, kemudian produk
Simpan-Pinjam kami menggunakan akad wadiah.
3. Q :
Bagaimana promosi yang dilakukan oleh Koperasi Indonesia
Berjamaah ?
A : Saat ini promosi yang kami lakukan adalah dengan menyebar
brosur dan presentasi dengan datang ke majlis-majlis taklim, sekolah
dan kajian rutin bulanan Ustadz Yusuf Mansur di Masjid Istiqlal yang
terbuka untuk umum, kemudian kami juga mengambil peluang dari
media sosial, kami mempromosikan produk kami dengan masuk ke
akun Ustadz Yusuf Mansur melihat behwa Followers beliau yang
banyak kami mengambil peluang didalamnya, kemudian kami juga
mempunyai website resmi Koperasi Indonesia Berjamaah yang mana
website ini berisikan mengenai gambaran umum tentang koperasi, baik
struktur organisasi, produk sampai pendaftaran dari masing-masing
produk.
4. Q : kemana saja Koperasi mempromosikan produknya ?
A : kami mempromosikan produk kami sesuai dengan produk kami,
jika ke majlis taklim kami akan fokus pada SIMPROH, jika ke sekolah,
Pondok Pesantren, Universitas kami lebih fokus pada SIMPEL.
5. Q :
Adakah segmentasi pasar yang diterapkan oleh Koperasi
Indonesia Berjamaah ?
A : tujuan awal Koperasi Indonesia Berjamaah berdiri adalah untuk
mensejahterakan bangsa dan negara, sehingga lingkup target kami
adalah masyarakat indonesia. namun, dengan produk kami lah terbuat
segmentasi tersendiri, biasanya untuk produk SIMPROH, sebagian
besar peminatnya adalah masyarakat yang belum mampu membiayai
ibadah umrohnya. Sedangkan untuk Produk jasa sebagian besar
diminati oleh masyarakat yang ingin memiliki usaha besar dengan cara
berpatungan.
6. Q :
Adakah testimoni dari para anggota mengenai produk yang
dihasilkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah ? apakah testimoni
tersebut akan dibuat menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan
Koperasi Indonesia Berjamaah ?
A : Tidak ada testimoni untuk para nasabah sampai saat ini, namun
kami tetap menerima segala pertanyaan dan saran dari nasabah baik
anggota maupun non anggota.
7. Q :
Apakah Koperasi Indonesia Berjamaah menjalin kerjasama
dengan lembaga lain ? adakah keuntungan yang didapat dari kerjasama
tersebut ?
A : Kami menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga namun masih
di bawah manajemen yayasan Darul Quran, seperti Koperasi bekerja
sama dengan Travel DAQU dan untuk bekerjsama dengan lembaga lain
yang diluar manajemen Darul Quran belum.
8. Q : apakah keberadaan koperasi ini sudah efektif (dapat dijangkau
oleh para anggota) ? jika tidak, adakah kiat-kiat untuk mengatasi ini ?
A : lokasi kami hanya berada di Kota Tangerang dan belum ada
cabang lain, cabang dari DAQU Travel yang berada di Bandung dan
Jakarta yang akan dijadikan sebagai cabang dari Koperasi Indonesia
Berjamaah. Dan mengingat bahwa jamaah kami sudah lebih dari 9000
nasabah yang tersebar diseluruh Indonesia, maka kami memanfaatkan
internet untuk memudahkan nasabah, kami mempunyai sistem KIB
Online yang mana KIB online ini berfungsi sebagai media interaksi dari
jamaah dengan Koperasi.
9. Q :
pada bagian operasional, apakah mesin atau fasilitas yang
disediakan sudah memadai baik untuk karyawan maupun anggota ?
A : karena kami lebih menggunakan internet, maka kami lebih fokus
pada bagian IT, dan sudah ada divisi IT sendiri yang memantau dari
fasilitas yang disediakan sehingg dapat cepat melayani segala
kebutuhan dari anggota.
10. Q : adakah sistem informasi yang memadai untuk pengambilan
keputusan manajemen baik untuk keputusan pemasaran ?
A :
ada, data-data mengenai koperasi Indonesia Berjamaah sudah
dipegang oleh divisi tersendiri, seperti data jumlah anggota.
11. Q : Adakah pengaruh antara nilai tukar rupiah yang tidak stabil untuk
mata uang asing terhadap minat jamaah khususnya pada produk
Simpanan Umroh ?
A : jika ada perubahan dari nilai tukar rupiah yang nantinya akan
berpengaruh pada pelunasan biaya umroh jamaah, maka kami akan
mengkomunikasikan kepada nasabah jika ada penambahan biaya
dikarenakan hal tersebut.
12. Q :
Dibukanya pasar bebas saat ini apakah berpengaruh kepada
loyalitas anggota Kopindo berjamaah ?
A : Tidak ada pengaruhnya.
13. Q : Apakah dengan penduduk Indonesia yang bermayoritas islam, hal
ini dijadikan peluang tersendiri untuk memasarkan produk ?
A : tentu, selain koperasi ini merupakan koperasi yang berdasarkan
pada syariah, koperasi ini juga
bergerak pada ibadah umroh yang
banyak diminati oleh muslim.
14. Q : Apakah dengan peraturan pemerintah yang lebih memperketat
pengumpulan dana haji dan umroh, apakah hal ini mempersulit kopindo
dalam pengumpulan dana khususnya pada produk simpanan umroh?
A : tidak, karena koperasi Indonesia berjamaah sudah mempunyai SK
sendiri dari kementerian. yang menyatakan bahwa Koperasi Indoensia
Berjamaah ini sudah legal dan Koperasi memang merupakan tempat
yang sah untuk pengumpulan dana.
A. PEMBERIAN RATING FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
Petunjuk pengisian:
1.
Berilah rating (peringkat) pada masing-masing faktor internal (kekuatan/kelemahan) yang ada dalam
perusahaan sesuai dengan keadaan perusahaan saat ini dengan menggunakan parameter angka sebagai
berikut:
Nilai 1 = kelemahan utama
Nilai 2 = kelemahan kecil
Nilai 3 = kekuatan kecil
Nilai 4 = kekuatan utama
2. Berilah tanda (X) pada kolom-kolom rating sesuai dengan pilihan yang menurut anda benar.
No.
Strenght
Rating
1
1
Saluran distribusi yang efektif
2
Anggaran Biaya promosi yang minimal
3
Memiliki asset berupa hotel
4
Memiliki legalitas
5
Manajer operasional yang cekatan
6
Brand Image
7
Sistem informasi yang dapat diakses oleh karyawan lain
No.
Weakness
1
Lokasi yang kurang strategis
2
Manajemen berskala kecil
3
Minim Promosi untuk produk
4
Belum membuka cabang lain
3
4
Rating
1
3.
2
2
3
4
Alternatif pemberian rating terhadap faktor-faktor strategis eksternal perusahaan (peluang dan
ancaman) adalah sebagai berikut:
Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kemampuan Koperasi Indonesia Berjamaah dalam
meraih peluang yang ada. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut:
Nilai 4 = jika respon perusahaan sangat bagus terhadap faktor tersebut
Nilai 3 = jika respon perusahaan diatas rata-rata terhadap faktor tersebut
Niali 2 = jika respon perusahaan rata-rata terhadap faktor tersebut
Niali 1 = jika respon perusahaan dibawah rata-rata terhadap fektor tersebut.
Menurut ibu Yeni Erica selaku Manajer Operasional dari Koperasi Indonesia berjamaah
bagaimana kemampuan Koperasi dalam memanfaatkan peluang sebagai berikut:
No.
Opportunities
Rating
1
1
Luasnya pangsa pasar
2
Bekerjasama dengan Travel Ibadah Umroh
3
Meningkatnya minat jamaah untuk umroh
4
Maraknya sekolah yang mengadakan StudyTour
5
Penggunaan internet yang luas
2
3
4
Menurut Ibu bagaimana pengaruh faktor ancaman terhadap kondisi Koperasi Indonesia
Berjamaah, sebagai berikut:
No.
Threats
Rating
1
1
Munculnya pesaing yang sejenis
2
Perubahan nilai mata uang dolar yang tidak stabil
3
Dibukanya MEA
B. DATA PENINGKATAN JUMLAH NASABAH PERTAHUN
2
3
4
LAMPIRAN 5
Produk Simproh
Koperasi Indonesia Berjamaah
Dasar Akad Simpanan : " Wadiah “ dengan
Perjanjian Simpanan Berjangka
Tujuan dibuat
Produk Simpanan
Umrah :
Membantu
merencanakan
dan
mempersiapkan keuangan anda
untuk melaksanakan Ibadah ke
Tanah Suci.
Mewujudkan niat suci anda, karena dengan anda
menabung, maka realisasi keberangkatan anda menuju
Baitullah di Tanah Suci akan semakin dekat dan pasti.
KEUNTUNGAN:
Dengan mengikuti SIMPROH, jamaah telah bersedekah untuk para Penghafal
Quran
Jaminan seluruh simpanan kembali, jika calon Jamaah karena satu dan lain hal
membatalkan rencana keberangkatannya dengan syarat dana simpanan sudah
mengendap minimal selama 1 (satu) tahun
Mendapatkan bimbingan Umrah dan buku-buku yang diterbitkan oleh
Ustadz Yusuf Mansur, saat menginap di Hotel SITI
1 hari sebelum keberangkatan Jamaah dapat merasakan menginap gratis di
Hotel SITI
Bagi peserta yang menggunakan fasilitas whatsup akan diberikan kesempatan menghafal doa-doa yang
biasa dibaca dalam melaksanakan ibadah Umroh
Jadwal keberangkatan dapat dipilih sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan oleh KMP dan Travel atau biro perjalanan Umrah yang telah
ditunjuk.
Dana simpanan Umrah, boleh dialihkan kepesertaannya ataupun dijadikan sebagai
hadiah kepada orang lain yang ditunjuk oleh peserta selaku pemegang hak
Simpanan dengan menyertakan Surat Penunjukan dan disahkan oleh
Pengurus
Simpanan dapat dilakukan secara kolektif. Nama Peserta yang terdaftar di peserta boleh
nama kelompok pengajian, yayasan, perusahaan, klub (komunitas), dll. Namun
tetap dikenakan biaya administrasi pembukaan rekening Rp. 200.000,- per
orang.
Frequently Ask Question (FAQ)
Q : Apakah untuk ikut SIMPROH harus menjadi Anggota Kopindo Berjamaah terlebih
dahulu? A : Tidak, peserta diperbolehkan hanya mendaftar sebagai peserta umroh saja Q :
Apa bedanya produk SIMPROH dengan Umroh Paytren?
A : SIMPROH adalah produk simpanan dan terbuka untuk umum, sedangkan Paytren dikhususkan
untuk mereka yang memang sudah siap berangkat dengan membantu menjualkan paket umroh Q :
Yang sudah siap berangkat (punya uang) boleh ga ikut SIMPROH?
A : Boleh saja karena pada dasarnya SIMPROH dibuat untuk membantu perencanaan keuangan
calon jamaah, agar keberangkatannya menuju Baitullah bisa semakin dekat dan pasti Q : Apa
bukti keikutsertaan SIMPROH?
A : Untuk mereka yang daftar via web dapat mencetak (print) invoice transaksinya, dan bisa
mencek saldo simpanannya setiap saat. Sedangkan mereka yang tidak begitu mengerti
tekhnologi atau transaksi via bank akan diberikan kartu setoran yang ditandatangani oleh
kepala cabang (perwakilan) daerahnya masing-masing.
Q : Berapa setoran rutinnya?
A : Bebas, sesuai kemampuan peserta, tapi tentu saja semakin banyak dan tertib menyimpan niat
umrohnya akan semakin cepat terlaksana.
Q : Kalau komunitas saya ada di daerah lain apakah tetap boleh saya
referensikan ataukah harus saya serahkan ke perwakilan yang ada di daerah tersebut?
A : Bebas, untuk saat ini Kopindo Berjamaah tidak melakukan pembatasan wilayah promosi (
penjualan) SIMPROH
Frequently Ask Question (FAQ)
Q
: Apakah kepala cabang (koordinator/perwakilan) boleh menerima setoran tunai dari calon
peserta?
A : Tidak boleh. Kalau membantu menyetorkan silakan, Koperasi nantinya hanya akan mencatat
dan mengakui dana yang masuk apabila bukti setoran sudah dikirimkan baik melalui email, fax,
whats up, bbm, instagram, dll ke Kopindo Berjamaah.
Q : Apakah boleh memilih travel sendiri (tidak ikut travel yang sudah disediakan oleh Koperasi)?
A : Boleh saja, kalau perorangan mengikuti ketentuan yang berlaku, bahwa peserta dianggap
melakukan break (pembatalan). Sesuai ketentuan di Koperasi maka pembatalan boleh
dilakukan apabila simpanan sudah mengendap minimal selama 1 (satu) tahun dan dikenakan
biaya admin penutupan rekening sebesar Rp. 50.000,- per orang. Kalau kelompok (minimal 20
orang) Koperasi akan bantu kordinasi dengan travel yang diinginkan.
Download