LAPORAN FIELDTRIP BIOLOGI UMUM PENGAMATAN TERHADAP TUMBUHAN BUAH Disusun Oleh: 1. Ayu Indiana Jaenuddin (01403170003) 2. Doly Indra Nababan (01403170016) 3. Elly Albert Zebua (01403170006) 4. Indah Novitasari Sarumaha (01403170005) 5. Shelina Xena Utama (01403170013) 6. Theodora Crista Pusparani (01403170001) UNIVERSITAS PELITA HARAPAN TEACHERS COLLEGE 2019 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3 A. Latar Belakang ................................................................................................. 3 B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4 C. Tujuan Pengamatan ......................................................................................... 4 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 5 A. B. C. D. E. F. Sejarah ............................................................................................................... 5 Klasifikasi Tumbuhan Buah ............................................................................ 6 Penamaan Ilmiah .............................................................................................. 7 Habitus............................................................................................................... 7 Habitat ............................................................................................................... 8 Morfologi Tumbuhan ....................................................................................... 10 BAB III HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS ................................................. 12 1. Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus longan) .................................................. 12 2. Tanaman Namnam (Cyometra cauliflora) ...................................................... 12 3. Tanaman Kopi Arabica (Coffea arabica) ....................................................... 13 4. Tanaman Duku (Lansium domesticaum corr)............................................. 14 5. Tanaman Melinjo (Gnetum gnemon) .............................................................. 14 6. Tanaman Leci (Litchichinensis sonn) ............................................................. 15 7. Tanaman Kecapi (Sandoricum koetjape) ........................................................ 15 8. Tanaman Mengkudu (Morinda citrifolia) ....................................................... 16 9. Tanaman Bintaro (Cerbera manghas) ............................................................ 17 10. Pohon Sosis (Kigelia africana (Lam.) Benth.) ................................................. 18 BAB IV PENUTUP....................................................................................................... 19 REFERENSI ................................................................................................................. 21 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kisah Agung Allah dimulai ketika Allah menciptakan dunia dan segala isinya dengan sempurna. Allah memakai manusia untuk melanjutkan karya penciptaan-Nya melalui sebuah mandat budaya di mana manusia menjadi rekan sekerja Allah dalam mengelola dan mengembangkan ciptaan-Nya yang sangat beragam. Keberagaman tersebut dapat dipelajari manusia karena Allah menganugerahkan kepada setiap orang rasio dan akal budi. Sayangnya, kejatuhan manusia ke dalam dosa telah merusak segalanya, termasuk relasi manusia dengan ciptaan lain. Manusia tidak mengelola dan mengembangkan ciptaan tetapi merusak dan mengeksplorasinya secara liar dan tidak bertanggung jawab. Namun, ini tidak berarti bahwa manusia juga kehilangan pengharapan sebab Allah memberikan penebusan di dalam Kristus yang memulihkan dan memampukan manusia untuk menjalankan mandat budaya seperti tujuan awal penciptaan. Pemulihan relasi antara manusia dengan alam memungkinkan babak baru perwujudan mandat budaya dengan benar. Hal ini dapat diawali dengan mengenali setiap ciptaan-Nya yang beragam, sebab melalui pengenalan tersebut kita dapat mengelola dan kemudian mengembangkannya. Salah satu ciptaan yang melimpah ruah di bumi adalah tumbuh-tumbuhan. Keberadaan tumbuhan yang beragam memberikan banyak manfaat bagi manusia dan hewan sebagai penunjang kehidupan, bahkan turut menjaga keseimbangan alam. Beberapa ragam tumbuhan yang ada antara lain tanaman merambat, tanaman air, tanaman obat dan tanaman buah. Fokus pada tanaman buah, beberapa jenis tanaman ini dapat berperan sebagai sumber makanan bagi manusia dan hewan. Oleh sebab itu, dalam makalah ini penulis akan membahas lebih detail seputar jenis tanaman buah yang ada di Kebun Raya Bogor. Pembahasan ini juga sebagai wujud pengenalan akan Allah melalui ciptaan-Nya sebab Allah juga menyatakan diri-Nya melalui ciptaan-Nya, seperti tertulis dalam Mazmur 19:1 “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” Melalui makalah ini pula, penulis dapat merefleksikan Kasih dan Kebesaran Allah yang tak terbatas bagi dunia dan menyadari 3 perannya sebagai pribadi yang telah menerima anugerah keselamatan dalam mengelola dan mengembangkan ciptaan yang membawa kemuliaan bagi Allah. B. Rumusan Masalah 1. Apa nama lokal tumbuhan buah? 2. Apa nama ilmiah tumbuhan buah? 3. Bagaimana habitus tumbuhan buah? 4. Bagaimana habitat tumbuhan buah? 5. Bagaimana morfologi tumbuhan buah? C. Tujuan Pengamatan 1. Mengetahui nama-nama lokal beberapa tumbuhan buah 2. Mengetahui nama-nama ilmiah beberapa tumbuhan buah 3. Mengetahui habitus dari beberapa tumbuhan buah 4. Mengetahui habitat dari beberapa tumbuhan buah 5. Mengetahui deskripsi morfologi dari beberapa tumbuhan buah 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles mendiami istana Bogor dan tertarik mengembangkan halaman istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Bersama dengan para ahli botani, Thomas Stamford Raffles menyulap halaman istana. Salah satu ahli botani yang membantu Raffles ialah Prof. Reinwardt yang merupakan direktur Pertanian, Seni, dan Pendidikan untuk Pulau Jawa. Pada tanggal 15 April 1817 tercetuslah gagasan untuk mendirikan kebun botani, kemudian gagasan tersebut disetujui dan akhirnya pada tanggal 18 Mei 1817 secara resmi didirikan Kebun Raya di Kota Bogor. Awalnya kebun ini digunakan sebagai percobaan bagi tanaman yang akan diperkenalkan di Hindia Belanda. Namun pada perkembangannya Kebun Raya Bogor digunakan oleh para ilmuwan bidang botani di Indonesia (1880 - 1905). Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894). Pada tahun 1956 Kebun Raya dipegang oleh bangsa Indonesia dibawah Sudjana Kassan sebagai pengganti J.Douglas (krbogor.lipi.go.id). Kebun Raya Bogor merupakan Pusat Konservasi Tumbuhan dan salah satu Lembaga Botani yang sangat bersejarah di 5 Indonesia. Terkait dengan pengembangan koleksi tanaman yang sesuai dengan iklim di Indonesia, terdapat beberapa cabang Kebun Raya lainnya: 1. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat. Luasnya sekitar 120 hektar, didirikan oleh Johannes Elias Teijsmanntahun pada tahun 1866, memiliki koleksi tanaman khas dataran tinggi beriklim basah daerah tropis dan sub-tropis. 2. Kebun Raya "Eka Karya" Bedugul-Bali didirikan pada tahun 1959 oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Luasnya 159,4 hektar, mempunyai koleksi tanaman khas dataran tinggi beriklim kering 3. Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur. Luasnya 85 hektar, didirikan oleh Van Sloten pada tahun 1941, memiliki koleksi tanaman khas dataran rendah beriklim kering daerah tropis. B. Klasifikasi Tumbuhan Buah Klasifikasi adalah pengelompokkan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Pengklasifikasi tumbuhan buah didasarkan pada sistem klasifikasi buatan (perawakan). Menurut Plantus (2010) kemampuan berbuah tanaman berbuah dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri morfologi atau penampakannya. Ciri-ciri tanaman buah dibedakan menjadi empat berdasarkan musimnya, yaitu : 1. Tanaman buah yang berbuah sepanjang tahun dengan ciri-ciri tanaman semusim berbatang tunggal yang tumbuh berkesinambungan. Misalnya kelapa, nenas, pepaya, markisa, salak, semangka, melon, dan stroberi. 2. Tanaman buah yang berbuah hampir tidak mengenal waktu. Ciri-ciri batang berkayu dan lebih pendek, pertumbuhan lebih cepat, cabang lebih ringkas. Misalnya anggur, alpokat, apel, belimbing, jambu biji, jeruk, kedondong, nangka dan sirsak. 3. Tanaman buah yang berbuah pada musim tertentu dalam satu tahun. Ciri-cirinya, merupakan pohon tahunan, tumbuh berkala, struktur cabang rumit. Misalnya cempedak, duku, durian, jambu mete, lengkeng, mangga, manggis, rambutan dan jambu air. 6 4. Tanaman buah yang berbuah pada musim tertentu (2-3 tahun sekali). Ciri-ciri tanaman ini adalah memiliki struktur cabang yang rumit, tumbuh lambat dan lingkungan sangat mempengaruhi. Misalnya manggis, kenari, kesemek dan durian. C. Penamaan Ilmiah Penamaan ilmiah bertujuan untuk mempermudah mengidentifikasi dan mengenali makhluk hidup yang akan dipelajari. Menurut Wardhani (2019), aturan penamaan ilmiah berdasarkan Binomial Nomenclatur adalah sebagai berikut : 1. Terdiri dari dua kata a. Suku kata pertama merupakan nama gennus b. Suku kata kedua merupaka nama spesies 2. Tata cara penulisan a. Huruf pertama pada suku kata pertama ditulis dengan menggunakan huruf kapital. b. Huruf kedua suku kedua ditulis dengan menggunakan huruf kecil. 3. Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan 4. Nama genus dan penunjuk jenis digarisbawahi secara terpisah atau dicetak dengan huruf miring 5. Penulisan nama ilmiah dibedakan dari penulisan teks lain a. Nama ilmiah dicetak miring atau diberi garis bawah. Jika sudah dicetak miring, tidak perlu digaris bawahi. D. Habitus Habitus dapat diartikan sebagai bentuk atau perawakan tumbuhan. Tanaman dapat dikelompokkan berdasarkan habitusnya. Laurie (1986) dan Djuwita (2005) dikutip dalam Indrawati (2007) mengelompokkannya sebagai berikut : 1. Pohon (Lignosis) Ciri-ciri tanamannya adalah batang berkayu dan tunggal yang tumbuh dengan sangat tinggi. Tingginya bisa mencapai lebih dari 8 meter. Biasanya tanaman pohon digunakan sebagai tanaman pelindung dan centre point. 7 2. Perdu Ciri-cirinya adalah tanaman berkayu yang pendek, batangnya cukup kaku dan kuat untuk menopang bagian tanaman. Tumbuhan ini memiliki beberapa batang yang bercabang dekat di akarnya. Tinggi perdu biasanya dibawah 6 meter. Perdu biasanya dibagi tiga yaitu perdu rendah, perdu sedang, dan perdu tinggi. 3. Semak Ciri-ciri semak adalah batangnya berukuran sama dan sederajat. 4. Tanaman Merambat Ciri-cirinya adalah batang tidak berkayu dan tidak cukup kuat untuk menahan beratnya sendiri. Tanaman merambat memerlukan penyangga. 5. Tanaman Herba, Terna, Bryoids, dan Sukulen Tanaman herba memiliki ciri-ciri yaitu, batang berada di atas permukaan tanah, sedikit atau tidak sama sekali berkayu tetapi dapat berdiri tegak. Tanaman Bryoids memiliki ukuran daun bermacam-macam dan system akarnya tertutup, contoh tanaman ini adalah paku dan lumut. Tanaman sukulen adalah tanaman yang tidak berkayu tetapi memiliki kandungan air yang tinggi. Ada yang tidak memiliki daun, ada yang berdaun tetapi sangat kecil, dan ada juga yang menggugurkan daun, hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan. E. Habitat Indonesia merupakan daerah tropis yang iklimnya stabil sehingga banyak terbentuk habitat. Terdapat berbagai macam ekosistem seperti ekosistem gunung es dan padang rumput alpin, ekosistem hutan-hutan tropika, dan ekosistem laut (BAPPENAS, 1993 dikutip dalam Indrawan, Primack, & Supriatna, 2007). Indonesia memiliki kekayaan ekosistem hutan dan ekosistem laut. Pada laporan ini hanya akan dibahas ekosistem hutan. Hutan adalah bentangan lahan yang sangat luas dan memiliki banyak macam pohon-pohonan yang tumbuh. Menurut Hartono (2007), hutan dapat terbagi menjadi 6 macam, yaitu : 1. Hutan Hujan Tropis Hutan ini terdapat di daerah tropis. Ciri-ciri hutan ini adalah terdapat pohon-pohon yang tinggi, rapat, dan selalu hijau. Daun-daunnya lebar sehingga terbentuk tajuk 8 (kanopi) sehingga dasar hutan menjadi gelap dan lembab. Terdapat juga pohon yang lebih rendah, semak, perdu, dan vegetasi lain yang menutu pi sehingga sinar matahari tidak sampai tembus ke permukaan tanah. Hutan ini juga ditumbuhi oleh berbagai macam epifit seperti cendawan, lumut, dan anggrek. Hutan hujan tropis hampir ada di seluruh bagian Indonesia. 2. Hutan Musim di Daerah Iklim Tropis Pada daerah tropis hutan ini memiliki pola musim hujan dan kemarau yang jelas. Ciri-ciri hutan ini adalah terdiri atas satu atau dua spesies pohon berkayu dengan tinggi sekitar 25 meter. Ketika musim kemarau pepohonan cenderung menggugurkan daunnya untuk mengurangi tingkat penguapan. Hal ini mengakubatkan sinar matahari mencapai dasar hutan sehingga di bagian dasar hutan tumbuh semak belukar dan rerumputan yang subur dan lebat. Hutan musim ini juga terdapat di Indonesia dengan vegetasi yang umum adalah pohon jati. 3. Hutan Musim di Daerah Iklim Sedang Hutan ini terdapat di wilayah yang memiliki 4 musim. Ciri-ciri hutan ini adalah terdapat tumbuhan yang berkayu, daun lebar, akar dalam, dan kulit yang kasar. Tumbuhan yang ada memiliki adaptasi fisiologis yang berbeda pada setiap musim. Hutan ini banyak tersebar di wilayah Amerika Serikat bagian timur, sebagian besar Eropa Tengah, Australia bagian timur, Selandia Baru, Cina, Korea, Jepang, dan Argentina. 4. Hutan Mangrove (Hutan Bakau) Hutan ini terdapat pada daerah tropis. Ciri-cirinya adalah ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan khas rawa-rawa pantai yang memiliki akar berada di atas permukaan air. Tumbuhan yang umum adalah nipah dan bakau. Selain di Indonesia, hutan mangrove ini tersebar di wilayah Australia Utara, Afrika Barat, Amerika Selatan dan Asia Tenggara. 5. Hutan Berdaun Jarum Hutan ini banyak terdapat di aerah beriklim sedang sampai dingin. Ciri-ciri hutan ini adalah banyak tumbuhan yang memiliki daun seperti jarum, memiliki ketinggian yang relative sama, berbatang lurus, dan berbentuk kerucut. Tumbuhan yang umum ada adalah pinus, cemara, dan cedar. 9 6. Hutan Taiga Hutan ini hanya terdapat di daerah beriklim dingin. Tumbuhan yang utama ada adalah tumbuhan yang tahan terhadap suhu dingin dan kekeringan dengan daun seperti jarum dan berlapis zat lilin. Biasanya hanya terdapat 2 sampai 3 jenis tanaman seperti, pinus, merkusi, dan cemara. F. Morfologi Tumbuhan 1. Akar Menurut Mulyani (2006), akar berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, mengambil air dan garam mineral dari tanah, serta ada juga akar yang berfungsi menyimpan makanan. Pada ujung akar terdapat jaringan meristem yang terus membelah dan tumbuh sehingga membesar. Sistem perakaran dibedakan menjadi dua, yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang banyak dimiliki oleh tumbuhan dikotil, cirinya adalah mempunyai akar utama yang bercabang. Akar serabut banyak dimiliki oleh tumbuhan monokotil, cirinya adalah setiap akar memiliki ukuran yang sama dan tidak memiliki satu akar utama. 2. Batang Mulyani (2006) mengatakan bahwa batang berfungsi untuk jalan lewatnya air dan garam mineral dari akar menuju bagian tumbuhan yang lain, serta sebagai penyokong berdirinya tumbuhan. Beberapa batang mengalami modifikasi menjadi tempat menyimpan air dan melakukan fotosintesis. Pada batang juga terdapat meristem pucuk sehingga batang dapat terus mengalami pertumbuhan. Tumbuhan dikotil memiliki kambium di antara xilem dan floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak. Adanya kambium menghasilkan xilem sekunder atau kayu yang mengakibatkan diameter batang dapat mencapai beberapa meter. 3. Daun Daun berfungsi sebagai tempat sintesis bahan organik dengan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi melalui proses fotosintesis (Mulyani, 2006). Daun juga berfungsi sebagai tempat penguapan dan respirasi bagi tumbuhan. Daun memiliki bentuk bermacam-macam tulang daun, yaitu : 1. Menyirip, secara fisik terdapat ibu tulang yang memanjang dari pangkal ke ujung. Dari ujung ibu tulang terdapat tulang-tulang cabang. 10 2. Menjari, bentuknya menyerupai jari manusia. Memperlihatkan ujung tangkai daun yang dari situ keluar tulang cabang. 3. Melengkung, mempunyai beberapa tulang besar, satu berada di tengah daun dan yang lain mengikuti alur tepi daun. 4. Sejajar, memiliki daun bangun garis, umumnya memiliki satu tulang besar yang ada di tengah dan membujur di sepanjang daun sedangkan tulang lainnya akan berukuran lebih kecil dan memiliki arah yang sejajar dengan ibu tulang. 11 BAB III HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Kebun Raya Bogor mengenai tumbuhan buah, berikut ini klasifikasi ilmiah dan analisis dari 10 tanaman: 1. Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus longan) Kingdom: Plantae Famili: Sapindaceae Sub Kingdom: Viridiplantae Genus: Dimocarpus Lour Infra Kingdom: Streptophyta Spesies: Dimocarpus longan lour Divisi: Tracheophyta Nama Lokal: longan, lengkeng, dan Sub Divisi: Spermatophyta mata kucing. Kelas: Magnoliopsida Habitus: tanaman perdu Super Ordo: Rosanae Habitat: daerah sub tropis Ordo: Sapindales Morfologi: • Akar: Berakar tunggang dengan akar samping berjumlah banyak, panjang, dan kuat. • Batang: Berkayu dan besar dengan diameter ± 1 m. • Daun: Daun majemuk, anak daun bulat memanjang, menyirip. • Bunga: Kecil berwarna Putih, dengan kelopak kelipatan 5. • Buah: Berwarna Coklat, dengan kulit tebal, dan terdapat biji di dalam daging buah. Batang Tanaman Kelengkeng 2. Buah Tanaman Kelengkeng Daun tanaman Kelengkeng Tanaman Namnam (Cyometra cauliflora) Kingdom: Plantae Subfamili: Caesalpinioideae Divisi: Magnoliophyta Bangsa: Detariae Kelas: Magnoliopsida Genus: Cynometra L Ordo: Fabales Spesies: Cynometra cauliflora Famili: Fabaceae Nama Lokal: Kopi Anjing 12 Habitus: Tanaman perdu (lignosus) Habitat: Daerah tropis Morfologi: • Akar: Memiliki akar tunggang. • Batang: Batang berkayu, daun berukuran kecil berkilau dan halus. • Daun: Berukuran kecil berkilau dan halus. • Bunga: Berwarna putih kemerah mudaan. Batang Namnam Tanaman Namnam Daun Namnam 3. Tanaman Kopi Arabica (Coffea arabica) Kingdom: Plantae Spesies: Coffea Arabica Divisi: Magnoliophyta Nama lokal: kopi, kahuwa (Lampung) Kelas: Magnoliopsida Habitus: tanaman perdu (lignosus) Ordo: Gentianaceae Habitat: daerah tropis, 250 m dpl di daerah yang banyak terjadi hujan. Berasal Famili: Rubiaceae dari afrika. Genus: Cofea Morfologi: • Akar: Memiliki sistem perakaran tunggang yang tidak rebah, relatif dangkal, lebih 90 % dari berat akar terdapat dalam lapisan tanah 0-30 cm. • Batang: Berkayu bercabang dari bawah. • Daun: Berbentuk bulat, bergerombol. Berwarna hijau dan ketika matang berwarna merah sampai kecokelatan. • Bunga: Memiliki alat kelamin betina dan jantan, alat kelamin jantan terdiri atas sejumlah benang sari dan alat kelamin betina terdiri atas putik, termasuk golongan monoceus-bunga jantan dan bunga betina berada pada satu batang tumbuh. • Buah: berbentuk bulat, bergerombol. Berwarna hijau dan ketika matang berwarna merah sampai kecokelatan. Batang tanaman Kopi Buah tanaman 13 Kopi Daun Tanaman Kopi 4. Tanaman Duku (Lansium domesticaum corr) Kingdom: Plantae Famili: Meliaceae Subkingdom: Tracheobionta Genus: Lansum Super Divisi: Spermatophyta Spesies: Lansum domesticus corr Divisi: Magnoliophyta Nama Lokal: Duku Kelas: Magnoliopsida Habitus: tanaman perdu (Lignosus) Sub kelas: Rosidae Habitat: hutan tropis Ordo: Sapindales Morfologi: • Akar: memiliki sistem perakaran tunggang. • Batang: berkayu, permukaan memiliki titik-titik hitam atau putih. • Daun: majemuk, bertulang daun menyirip, mengkilap, ujungnya runcing. • Bunga: berwarna hijau hingga kekuningan terletak di tandan batang yang menggantung, memiliki putik dan benang sari. • Buah: berbentuk bulat, bergerombol, berwarna kuning hingga coklat. Akar Duku Batang Duku 5. Tanaman Melinjo (Gnetum gnemon) Kingdom: Plantae Sub Kingdom: Viridipalantae Infra Kingdom: Streptophyta Super Divisi: Embryophyta Divisi: Traceophyta Sub Divisi: Spermatophyta Kelas: Gnetopsida Sub kelas: Gnetidae Morfologi: Daun Duku Ordo: Ephedrales Famili: Gnetaceae Genus: Gnetum L Spesies: Gnetum gnemon L Nama Lokal: Melinjo Habitus: tanaman perdu (lignosus) Habitat: hutan tropis • Akar: memiliki sistem perakaran tunggang. • Batang: beruas-ruas dan bercabang. • Daun: bertulang daun menyirip, berbentuk oval dan lebar 14 • Bunga: tidak berbunga. • Buah: menggerombol, berbentuk oval, berwarna merah saat matang dan berwarna hijau sebelum matang, biji tidak terbungkus daging buah. Daun Melinjo Daun Melinjo Batang Melinjo Buah Melinjo 6. Tanaman Leci (Litchichinensis sonn) Kingdom: Plantae Spesies: Litchichinensis Sonn Divisi: Magnoliophyta Nama binomial: Litchichinensis Sonn Kelas: Magnoliopsida Nama umum: Leci Ordo: Sapindales Habitus: tanaman perdu (lignosus) Famili: Sapindaceae Habitat: daerah tropis Genus: Litchi Sonn Morfologi buah leci: Leci memiliki bentuk bulat seukuran dengan kelereng. Daun tanaman ini majemuk dan biasanya terdiri dari 5-9 helai daunyang berbentuk oval (menyirip dan bertangkai silindris). Buah leci biasanya tumbuh bergerombol pada ujung tangkainya. Kulit buah leci berwarna merah dengan tekstur yang agak bergelombang. Tanaman leci termasuk tanaman yang berbunga banyak yang bungannya berbentuk bunga jantan / bunga sempurna yang tersusun dalam satu mali bunga (panicula). Ketinggian tanaman ini bisa mencapai 12 hingga 25 meter dan biasanya banyak ditemukan di wilayah Asia dan Madagaskar. Batang Leci 7. Daun Leci Daun Leci Tanaman Kecapi (Sandoricum koetjape) Kingdom: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Sapindales Famili: Meliaceae Genus: Sandoricum Spesies: Sandoricum Koetjape 15 Nama Umum: S. Indicum dan S. Habitat: daerah Tropis, dataran rendah sampai daerah pegunungan dengan Nervosum ketinggian 1200 m Habitus: tanaman perdu (lignosus) Morfologi buah kecapi: Pohon kecapi ialah salah satu pohon yang rimbun dan besar yang dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter dengan diameter batangnya berukuran 90 cm dan mempunyai getah yang warnanya seperti susu. Daun dari tanaman kecapi tergolong majemuk yang majemuk. Bunga tanaman kecapi dapat berukuran 25 cm yang berkelamin dua dan bertangkai pendek. Bunga dari tanaman kecapi aromanya samarsamr harum. Adapun buah kecapi agak gepeng (5-6 cm) yang biasanya berwarna kuning atau kemerahan jika sudah matang. Daging buah ini keras dan menyatu dengan kulit nya serta agak masam. Tanaman buah kecapi juga mempunyai biji yang biasanya berbentuk bulat telur agak pipih dan terdapat kira-kira 2-5 butir biji dalam satu buah kecapi. Batang Kecapi 8. Tanaman Kecapi Buah Kecapi Tanaman Mengkudu (Morinda citrifolia) Kingdom: Plantae Spesies: Morinda Citrifolia Ordo: Gentianales Nama binomial: Morinda citrifolia Famili: Rubiaceae Habitus: tanaman perdu (lignosus) Genus: Morinda Habitat: daerah tropis Morfologi tanaman buah Mengkudu: Tanaman mengkudu biasanya hidup di dataran rendah yang ketinggianya hingga 1500 meter dpl. Tanaman ini bisa tumbuh hingga setinggi 3-8 meter dan mempunyai bunga bongkol berwarna putih. Buah mengkudu tergolong buah majemuk yang berwarna putih berbintik-bintik hitam ketika sudah tua. Buahnya biasa dimakan sebagai sayur. Masyrakat di Aceh biasanya memanfaatkan daun mengkudu sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa. 16 Buah Mengkudu 9. Percabangan buah Mengkudu Batang Mengkudu Tanaman Bintaro (Cerbera manghas) Kingdom: Plantae Genus: Cerbera Divisi: Magnoliophyta Spesies: Cerbera manghas L Kelas: Magnoliopsida Habitus: tanaman perdu (lignosus) Ordo: Gentianales Habitat: daerah tropis Famili: Apocynaceae Morfologi tanaman bintaro: Tanaman bintaro biasanya mencapi ketinggian 4-6 meter dan kadang-kadang mencapi ketinggian hingga 12 meter. Daun dari tanaman ini berwarna hijau tua. Tanaman bintaro mempunyai bungan yang berbau harum, yang terdiri atas lima petal dengan mahkota yang menyerupai terompet. Buah bintaro biasanya berukuran sekitar 5-10 cm. Tanaman bintaro biasanya ditemukan di daerah kawasan tropis indo fasisik, termasuk Indonesia. Buah Bintaro Buah Bintaro Akar Bintaro Bunga Bintaro 17 Daun Bintaro Batang Bintaro 10. Pohon Sosis (Kigelia africana (Lam.) Benth.) Kingdom: Plantae Spesies: Kigelia africana (Lam.) Benth. Divisi: Magnoliophyta Nama binomial: Kigelia africana Kelas: Magnoliopsida (Lam.) Benth. Ordo: Scrophulariales Habitus: tanaman perdu (lignosus) Famili: Bignoniaceae Habitat: daerah tropis Genus: Kigelia Morfologi tanaman buah sosis: Tanaman sosis biasanya ditemukan di daerah tropis. Tanaman ini mempunyai akar tunggang jenis banjir dengan batang tanaman yang berkayu (autotrof). Tanaman sosis mempunyai daun yang menyirip dengan tepi daun yang rata serta trergolong daun majemuk. Buah tanaman ini berupa lapisan epsokarp yang mengeras dengan panjang buah sekitar 50 cm dengan lingkar buah 35,5 cm. Tanaman ini biasanya dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit kulit, malaria, diabetes, dan sebagainya. Daun dan Percabangan Tumbuhan Sosis Akar Tumbuhan Sosis Buah Tumbuhan Sosis Batang Tumbuhan Sosis 18 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan tumbuhan buah di Kebun Raya Bogor kami menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Jenis tanaman yang diamati antara lain Lengkeng (Dimocarpus longan), Kopi Anjing (Cyometra cauliflora), Kopi Arabica (Coffea arabica), Duku (Lansium domesticaum corr), Melinjo (Gnetum gnemon), Pohon Sosis (Kigelia africana), Pohon Bintaro (Cerbera manghas L.), Mengkudu (Morinda atrifolia), Tanaman Kecapi (Sandoricum koetjapea/ Sandorium indicum), dan Leci (Litchi chinensis sonn). 2. Habitus tumbuhan buah adalah perdu dan lignosus. 3. Habitat tumbuhan buah yang kami amati adalah hutan hujan tropis. Oleh sebab itu, tumbuhan buah ini dapat hidup ini di Kebun Raya Bogor yang merupakan hutan hujan tropis. 4. Morfologi tumbuhan buah pada umumnya adalah berbatang kayu, berdaun hijau, bertulang daun menyirip dan daunnya lebar, memiliki sistem perakaran tunggang, berbunga, dan menghasilkan buah. B. Saran Mahasiswa yang melakukan pengamatan sebaiknya mendengarkan dan menyimak penjelasan pemandu dengan baik. Mahasiswa juga diharapkan lebih teliti dan kritis dalam menganalisis kondisi Kebun Raya Bogor terkait dengan pengaruh cuaca, curah hujan, atau faktor lingkungan lainnya sehingga mahasiswa dapat memahami jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di Kebun Raya Bogor. Selain itu, waktu yang dialokasikan untuk melakukan tour pengamatan tumbuhan sebaiknya ditambah agar pemandu dapat memberikan penjelasan dengan lebih detail, lengkap dan tidak terburuburu. C. Refleksi Setelah kami melakukan pengamatan dan menikmati kekayaan ciptaan Tuhan melalui alam Kebun Raya Bogor, kami bersyukur atas keberagaman tanaman, khususnya tanaman buah yang mencerminkan kuasa Allah atas alam semesta. Allah mencipta dengan begitu unik dan detail. Kami bersyukur atas keberadaan Kebun Raya Bogor yang terus Tuhan pelihara di tengah padatnya lingkungan perkotaan Bogor di mana Kebun Raya Bogor menjadi penyumbang kebutuhan oksigen bagi sekelilingnya, terutama manusia. Melalui Kebun Raya Bogor juga, berbagai jenis flora dan fauna dapat terlestarikan sehingga kami dapat mempelajari betapa kreatifnya Allah khususnya melalui beragam flora yang ada. Untuk turut berbagian dalam melestarikan dan mengelola ciptaan seperti yang ada pada mandat budaya maka kami perlu membangun hal itu melalui diri kami sendiri. Sebagai seorang mahasiswa, kami belajar menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik yang sederhana di lingkungan tempat tinggal kami. Kebiasaan tersebut antara lain menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan sehingga pencemaran tanah dapat terhindarkan, tidak merusak berbagai jenis tanaman yang ada seperti menginjak rumput atau mencabut daun tanaman karena dapat merusak keindahan lingkungan. 20 REFERENSI Hartono. (2007). Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Jakarta: CV Citra Raya. Indrawan, M., Primack, R.B., & Supriatna, J. (2007). Biologi Konservasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Indrawati. (2007). Ruang Terbuka Hijau: Permasalahan, Kriteria Perencanaan, dan Penelitian. Surakarta: UMS. Mulyani, S. (2006). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius. Sejarah Kebun Raya Bogor. (n.d.). Retrieved from Kebun Raya Bogor :http://www.krbogor.lipi.go.id Plantus. (2010). Mengenal ciri-ciri kemampuan berbuah tanaman buah. Diambil dari : https://anekaplanta.wordpress.com/2010/01/27/mengenal-ciri-ciri-kemampuan-berbuahtanaman-buah/ 21