KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) APBD-P 2018 PROGRAM: PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA KEGIATAN: PENINGKATAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA (dak) DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2018 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENINGKATAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA (DAK) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN ANGGARAN PERUBAHAN 2018 A. LATAR BELAKANG Berlakunya undang-undang otonomi daerah merupakan titik tolak yang sangat strategis untuk dapat mengoptimalkan dengan menggali, mengembangkan, dan mengelola aset-aset dan sumber daya yang dimiliki sehingga dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan pembangunan dan perekonomian. Oleh karena itu, setiap daerah harus mencermati sektor-sektor strategis dan potensial untuk dikembangkan sehingga produktif dan dapat membantu menopang pembangunan dan daerah, memberikan nilai manfaat serta menghasilkan produktifitas yang tinggi bagi perkembangan daerah maupun peningkatan kesejahteraan. Kabupaten Kepulauan Anambas terletak antara 20 10'00" – 30 40'0"LU s/d 105015'0" - 1060 45'0"BT (Sumber UU no. 33 tahun 2008). Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah lainnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan dan pulaupulau yang tersebar di perairan Laut Natuna dan Laut Cina Selatan. administrasiKabupaten Kepulauan Anambas menurut UU Wilayah no 33 tahun 2008 yang memuat pulau-pulau besar dan kecil serta pulau terluar dengan batas wilayah adalah; sebelah utara : Laut Cina Selatan; selatan : Kepulauan Tambelan, sebelah barat : Laut Cina Selatan, sebelah timur : Laut Natuna. Dari hasil verifikasi penamaan pulau yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Departemen Dalam Negeri, Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai 238 buah pulau yang termasuk didalamnya 5 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga. Pulau-pulau tersebut satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh perairan, pulau besar diantaranya; Pulau Siantan, Pulau Matak, Pulau Mubur, Pulau Jemaja. Secara khusus beberapa pulau besar dan gugusan pulau ditetapkan sebagai penunjang kebijakan khusus baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah diantaranya adalah: Gugusan pulau anambas sebagai kegiatan pengembangan mega proyek gas alam cair Gugusan pulau anambas sebagai kegiatan pegembangan potensi kelautan Kabupaten Kepulauan Anambas menyimpan banyak potensi wisata yang sangat besar berupa keindahan pantai dan alam bawah laut (diving), air terjun, pendakian gunung dan lain sebagainya. Untuk objek wisata bahari penutupan terumbu karang sangat mempengaruhi keindahan dari objek wisata tersebut. Sangat disayangkan apabila setelah dilakukan proses kegiatan RIPOW pada tahun 2011, yang berupa kegiatan Pengembangan dan Penguatan Informasi dan Database Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata serta konsep dan strategi pengembangannya, tidak ditindak lanjuti secara langsung dan terencana untuk menghasilkan kontribusi positif terhadap keberlanjutan Kabupaten Kepulauan Anambas. Selain itu keberadaan Kabupaten Kepulauan Anambas yang merupakan kabupaten dengan kondisi geografis berpulau-pulau sehingga memiliki keunikan yang khas pada wilayahnya, seperti adanya pantai dengan panjang pantai yang cukup luas, konservasi penyu serta tersebarnya rawa-rawa dimana berkembangbiaknya buaya-buaya yang terkadang meresahkan masyarakat sekitarnya akan tetapi mempunyai daya tarik tersendiri. Keanekaragaman dan keunikan DTW di Kabupaten Kepulauan Anambas ini memberikan peluang bagi kabupaten ini untuk menata dan mengembangkannya sebagai salah satu atraksi wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten ini. Dalam program Pengembangan Destinasi Pariwisata kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata (DAK), memberikan peluang bagi pemerintah daerah untuk menata kawasan ini. Penataan ini secara langsung dapat memberikan dua keuntungan yaitu berupa perlindungan terhadap masyarakat setempat serta menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu kunjungan wisata yang dapat menarik wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun lokal. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kebupaten Kepulauan Anambas merencakan pelaksanaan pekerjaan penataan pada kawasan tersebut berupa pembangunan fisik sebagai prasarana wisata objek objek wisata pada kawasan ini berupa wisata Kabupaten Kepulauan Anambas. B. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN Kegiatan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai arah perencanaan dan pengembangan daerah destinasi wisata yang memiliki potensi wisata pantai/ bahari yang sangat baik untuk di kembangkan pada masa yang akan datang guna menarik minat Investor dan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang pada akhirnya akan mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kepulauan Anambas dengan merumuskan hal-hal sebagai berikut : Membuat konsep penataan site beserta bangunan dan fasilitas pendukung lainnya, antara lain: infrastruktur, spesifikasi dan jenis material yang akan digunakan, pedoman pengendalian perwujudan bangunan maupun aktifitas setiap bangunan untuk dipersiapkan sebagai daerah destinasi wisata. Menjabarkan pola aktifitas, program dan uraian kelembagaan yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah sebagaimana termuat dalam konsep rencana tata bangunan dan lingkungan. Sedangkan yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prsarana Pariwisata agar dapat menjadi pedoman, arahan dan sekaligus sebagai acuan untuk melaksanakan penataan dan pengembangan daerah destinasi wisata. 2. Membuat gambaran utuh dalam bentuk konsep perencanaan dan perancangan yang mempunyai nilai kajian analisis dan analogi teknis perencanaan sesuai kaidah tata bangunan dan lingkungan. 3. Menata kawasan wisata menjadi darah destinasi wisata yang bisa menjadi daya tarik wisata bagi setiap wisatawan dan bisa menarik minat investor, dengan mempersiapkan sarana dan prasarana pariwisata yang dapat menarik wisatawan berkunjung. Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata ini adalah: 1. Identifikasi data menyangkut berbagai jenis pengembangan pariwisata. 2. Kajian atau analisis pada setiap aspek fakta yang ada berdasarkan hasil studi, potensi, studi literature, dan karakteristik lingkungan guna diidentifikasi lingkup aktifitas setiap masa bangunan berdasarkan jenis kegiatan wisata yang perlu dikembangkan. 3. Rumusan aspek prencanaan ruang yang meliputi : Penataan pola tata letak (site plan) sebagian atau seluruh masa bangunan yang berhubungan dengan kegiatan atraksi wisata berikut fasilitas pelengkapnya berdasarkan pertimbangan tingkat perluasan lahan yang telah ditetapkan. Spesifikasi teknis jenis bahan atau material yang akan digunakan, terutama untuk komponen-komponen utama pada setiap bangunan dan prasarananya. 4. Rumusan aspek pemanfaatan ruang yang meliputi upaya-upaya dalam mewujudkan atau membangun hasil perencanaan melalui : Analisa penelitian rekomendasi pada bidang pemanfaatan lahan yang meliputi antara lain (1) Pengembangan konsep penataan ruang yang diarahkan secara menyeluruh pada tingkat yang lebih luas dalam hal ini kabupaten yang selanjutnya diperkecil pada tingkat kecamatan (2) bentuk-bentuk arahan penataan ruang dan lahan dengan aktifitas dan pengembangan yang akan dilaksanakan pada kawasan tersebut. Berdasarkan pola perencanaan dan pemanfaatan ruang tersebut, maka dirumuskan secara matriks dan tabelaris dan digambarkan pembagian peran kepada pihakpihak terkait termasuk waktu dan polanya. 5. Rumusan pengendalian pemanfaatan ruang seperti : Ketentuan sempadan bangunan, KDB, KLB, Ketinggian bangunan, pertanda/signage, elevasi serta peraturan daerah yang dibutuhkan dalam program pembangunan dan operasional. Ketentuan peraturan operasional penerapan intensif dan desentif. Arahan pengendalian pelaksanaan seperti halnya : ketentuan tata laksana dan manajemen pelaksanaan pembangunan C. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA Nama Pengguna Jasa adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas. D. SUMBER PENDANAAN Sumber dana dari kegiatan ini berasal dari dana APBN Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pariwisata Tahun Anggaran 2018 Rp. 4.026.798.000 (Empat Milyar Dua Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu Rupiah). Dengan rincian anggaran sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Uraian Pembangunan Panggung Kesenian Wisata di Kawasan Wisata Air Terjun Temburun Pembangunan Plaza Pusat Jajanan Kuliner di Kawasan Wisata Air Terjun Temburun Pembangunan Gazebo di Kawasan Wisata Batu Tompak Tige Pembangunan Gazebo di Desa Arung Hijau Pembangunan Gazebo dan Jalan Pelantar Kayu di Desa Genting Pulur Pembangunan Gapura/Gerbang Wisata di Kawasan Wisata Air Terjun Temburun Pembangunan Gapura/Gerbang Wisata di Desa Wisata Arung Hijau Pembangunan Jalan Pedestrian dan Tangga di Kawasan Air Terjun Temburun Pembangunan Talud/Batu Miring di Kawasan Wisata Air Terjun Temburun Pembangunan Kawasan Wisata Batu Tompak Tiga Pembangunan Kawasan Wisata Mangroove Desa Temburun Pembangunan Ruang Ganti/Toilet di Kawasan Wisata Air Terjun Temburun Pengadaan dan Pemasangan Lampu di Kawasan Wisata Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata Belanja Biaya Penunjang Volume Pagu Anggaran 1 Paket Rp. 200.000.000 1 Paket Rp. 200.000.000 1 Paket Rp. 100.000.000 1 Paket Rp. 100.000.000 1 Paket Rp. 300.000.000 1 Paket Rp. 200.000.000 1 Paket Rp. 200.000.000 1 Paket Rp. 250.000.000 1 Paket Rp. 200.000.000 1 Paket Rp. 1.000.000.000 1 Paket Rp. 643.000.000 1 Paket Rp. 132.650.000 1 Paket Rp. 300.000.000 1 Paket Rp. 50.000.000 1 Paket Rp. 50.000.000 1 Paket Rp. 101.148.000 1. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan belanja Jasa Perencanaan Peningkatan Pembangunan Sarana dan Parasarana Pariwisata adalah sebagai berikut : a. Rumusan program pengembangan wisata setiap tema DTW (daerah tujuan wisata) di Kabupaten Kepulauan Anambas, yang mencakup diantaranya: 1) Aspek teknis, 2) Aspek finansial, 3) Kelembagaan, 4) Aspek peraturan atau hukum, serta 5) Aspek peran serta masyarakat. b. Rumusan rencana tindak yang bersifat teknis dan non teknis dalam kerangka pengembangan penataan kegiatan pariwisata. c. Indikasi program kegiatan yang berkesinambungan setelah Penataan kawasan wisata diantaranya berupa: 1) Pelaksanaan secara fisik pembangunan pada DTW (daerah tujuan wisata) yang telah dilakukan penataan. 2) Kajian khusus terhadap aspek pemasaran Objek Wisata ini. 3) Dan lainnya. 2. Lokasi Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan terdapat Kecamatan Siantan, Kecamatan Siantan Timur, Kecamatan Siantan Selatan dan Kecamatan Jemaja Timur Kabupaten Kepulauan Anambas. E. PENDEKATAN DAN METODELOGI 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang mendukung kegiatan pariwisata ini mencakup pengumpulan data Primer dan Sekunder. a. Data Primer Data-data yang dimaskudkan adalah tinjauan secara menyeluruh terhadap kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Ini baik potensi ODTW (objek daerah tujuan wisata), pengelolaan, sarana prasarana dan hal lain yang terkait dengan pengembangan kegiatan kepariwisataan. Pengukuran dan analisis fisik lapangan. b. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder yang perlu dilakukan oleh konsultan meliputi: 1) Menghubungi instansi-instansi terkait untuk menghimpun data sebagai bahan informasi tentang utilitas public yang tersebar disekitar wilayah yang akan disurvey 2) Menghubungi instansi pembina objek wisata, baik pusat maupun di Daerah/Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bidang Objek Wisata dan Sarana Wisata setempat untuk mendapat data yang akan digunakan untuk mendukung kelengkapan data inventaris objek wisata dimaksud; 3) Data referensi lainnya Data sekunder ini harus dicari / didapatkan pada saat / sebelum pengumpulan data diproses/diolah bersama-sama data primer untuk kelengkapan dan kemuktahiran database objek wisata. F. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu untuk melaksanakan kegiatan ini diperkirakan sesuai dengan time schedule pelaksanaan kegiatan pekerjaan masing-masing. G. PERSONIL KEGIATAN Untuk melaksanakan tujuan dimaksud, konsultan harus menyediakan personil yang memenuhi ketentuan kegiatan, baik ditinjau dari segi lengkap (besar) kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Kebutuhan minimum personil dalam kegiatan ini terdiri dari: 1. Tenaga Ahli (Profesional Staff) a. Team Leader (1 orang) Pemimpin tim konsultan sekurang-kurangnya harus seorang sarjana teknik sipil yang memiliki pengalaman dibidangnya lulusan perguruan tinggi negeri/swasta yang memiliki pengalaman mimimum 10 (sepuluh) tahun dibidangnya yang relevan dengan kegiatan ini. b. Ahli Arsitektur (1 orang) Adalah sekurang-kurangnya Sarjana (S1/S2) Teknik Arsitektur, dengan pengalaman professional minimum 8 (delapan) tahun dalam bidang perencanaan wilayah. c. Ahli Struktur (1 orang) Adalah sekurang-kurangnya Sarjana (S1) Teknik Sipil, dengan pengalaman professional dibidangnya minimum 5 (lima) tahu d. Ahli Cost dan Quantity (1 orang) Adalah sekurang-kurangnya Sarjana (S1) Ekonomi, dengan pengalaman professional dibidangnya minimum 3 (tiga) tahun. Semua Tenaga Ahli diatas bertanggung jawab atas kebenaran hasil pengumpulan data, pengolahan data dan penyajiannya untuk wilayah studi 2. Tenaga Pendukung a. Surveyor (2 orang) Surveyor adalah seorang yang terampil dalam melakukan survey lapangan dengan pendidikan minimum (S1/D3/SMK) dengan pengalaman minimum 1 (satu) tahun dalam bidang sipil/arsitektur/geodesi/planologi/kelautan/lingkungan yang sama. Tugas dan tanggung jawab Surveyor adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapatkan b. Dalam mendukung pekerjaan dilapangan juga dibutuhkan personil di kantor, antara lain: CAD Operator/ Drafter (1 orang) Administrasi & Operator Komputer (2 orang) Dalam proses pekerjaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Jasa/ Pemberi Tugas. H. LAPORAN Jenis laporan yang disyaratkan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Laporan Pendahuluan Laporan ini diserahkan setelah kegiatan survey pendahuluan berikut hasilnya, sehingga laporan ini berupa ringkasan yang berisi metodologi dan rencana kerja serta hasil kegiatan survey pendahuluan. Laporan ini diserahkan ke Pengguna Jasa setelah dilakukan perbaikan dari hasil presentasi dalam bentuk buku. 2. Laporan Antara Laporan ini berisi hasil survey dan berisi data yang dilengkapi dengan data lapangan (primer dan sekunder), kajian strategi pendekatan dari hasil analisis dan hasil masingmasing kegiatan survey yang dilaksanakan. Diserahkan ke Pengguna Jasa dalam bentuk dokumen. 3. Draft Laporan Akhir Laporan yang berisi konsep rencana yang siap diseminarkan/presentasikan, rumusan rencana rancangan penatan DTW Kawasan Batu Tompak Tige (1 Paket) yang dilengkapi dengan siteplan dan gambar kerja serta BQ/RAB yang akan dipergunakan dengan dilengkapi rumusan tahapan kegiatan. Diserahkan ke Pengguna Jasa dalam bentuk dokumen dan gambar kerja Selain itu pada akhir pekerjaan, semua produk perencanaan dilengkapi dengan soft file/ copy dalam bentuk CD/DVD yang diserahkan ke Pengguna Jasa. Tarempa, 20 September 2018 Mengetahui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas Selaku Penggunaan Anggaran Dr. MASYKUR, ST, MM. Pembina Tk.I / IV.b NIP.19781101 200312 1 011