MAKALAH PENGORGANISASIAN INFORMASI / PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA Guna Memenuhi Tugas Akhir Modul 3 Dosen Pembimbing : Risminawati, M.Pd Oleh : Nama : Nur Fahmi Alfiani No.Peserta : 19032502710283 PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN LPTK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Setiap manusia memiliki akal pikiran, tetapi ada manusia yang terganggu kejiwaannya.di dalam pikiran manusia tersimpan memori, yauitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Di dalam pikiran manusia yg semulanya kosong dengan memori ingatan akan pemrosesan informasi, pengolahan informasi mengambil tempat pada sistem penyimpanan memori. Informasi yang di peroleh berbeda-beda ada informasi yang diingat dalam jangka pendek ada juga informasi yang diingat dalam jangka waktu pendek. Memori jangka pendek juga disebut short term memory (stm) sedangkan memori jangka panjang disebut long term memory (ltm). Memori jangka pendek atau stm adalah memori kerja, yang berfungsi menyimpan informasi untuk sementara dalam jumlah yang terbatas. jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan Sedangkan memori jangka panjang (long term memory) adalah tempat penyimpanan pengetahuan (informasi) secara permanen. artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Memori jangka panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan. Memori jangka panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang bahkan selamanya. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah: a. Apakah yang dimaksud pengorganisasian/Pengolahan informasi? b. Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia? c. Bagaimana model pembelajaran pemrosesan informasi? 3. Tujuan Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui dan memahami: a. Pengertian pengorganisasian/pengolahan informasi b. Cara pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia c. Model pembelajaran pemrosesan informasi BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Pengorganisasian/Pengolahan Informasi Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif. Dimana dalam ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Dalam teori pengolahan informasi memiliki sutu perbedaan dengan teori belajar yaitu pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori pengolahan informasi tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada informasi yang diperoleh ataupun melihat kemampuan memori seorang individu. 2. Cara Pengorganisasian Informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia Ingatan manusia dibagi menjadi dua, yaitu; memori Jangka Pendek (Short Term Memory atau STM): Memori yang memiliki kapasitas terbatas dan hanya berlangsung selama 20-30 detik dalam keberadaannya; dan Memori Jangka Panjang (Long Term Memory atau LTM): Memori yang tidak memiliki batasan kapasitas dan berlangsung mulai dari hitungan menit hingga selamanya (Rehalat, 2014). Ingatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai alat (daya batin) untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami, dipelajari, dan sebagainya). Informasi yang kita peroleh terekam di dalam ingatan melalui proses berpikir. Informasi yang masuk kemudian diproses dan tersimpan berkaitan erat dengan kemampuan kognisi seseorang (Frishammar, 2002). Dengan kata lain, pemrosesan informasi dipengaruhi oleh faktor memori dan kognisi termasuk kecerdasan seseorang (Frishammar, 2002). Resnick (1981) berpendapat bahwa dalam psikologi pemrosesan informasi memfokuskan pada struktur pengetahuan dan pada mekanisme dimana pengetahuan dimanipulasi, ditransformasi dan dihasilkan dari proses beberapa pemecahan masalah. Pemrosesan informasi didalam pikiran berlangsung terusmenerus selama adanya informasi baru yang masuk dalam pikiran. Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Komponen tersebut adalah: 1. Sensory Memory (SM) Sensory Memory (SM) merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SM informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, bertahan dalam waktu sangat singkat, dan informasi tadi mudah terganggu atau berganti. 2. Working Memory (WM) Working Memory (WM) diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik tanpa pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya. 3. Short Term Memory (STM) Short Term Memory (STM) atau memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori, yang merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita. 4. Long Term Memory (LTM) Long Term Memory (LTM) diasumsikan; (a) berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki individu; (b) mempunyai kapasitas tidak terbatas; ( c) sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang. Teori proses masuknya rangsangan ke penyimpanan dan ingatan yaitu Stimulus yang masuk melalui pancaindra diterima oleh Sensory Memory, sensory memory menyimpan semua informasi sensorik (visual, pendengaran, penciuman, dan haptic) untuk periode yang sangat singkat dalam bentuk sensoriknya yang mentah. Melalui perhatian yang selektif (selective attention) informasi dipindahkan ke dalam kesadaran dan memori jangka pendek (short term memory), sedangkan informasi yang tidak lolos attention dilupakan. Hubungan antara memori jangka pendek dan memori kerja (working memory) masih belum jelas namun diibaratkan jika memori jangka pendek adalah memori sadar maka maka memori kerja adalah setara dengan catatan post-it. Selanjutnya dengan rehearsal and encoding informasi yang telah dipelajari disimpan di memori jangka panjag (Long Term Memory). Contohnya saat kita ingin mengingat nomor telepon. Sebagai stimulus awal nomor telepon ditangkap oleh pancaindra (bisa melalui telinga jika dalam bentuk suara, atapun mata jika dalam bentuk tulisan). Nomor telepon yang ditangkap melalui pancaindra disimpan di working memory. Saat kita mengingat nomor telepon untuk sesaat berarti kita menyimpannya di short term memory. Ketika kita mengulang secara verbal secara terus menerus dan sewaktu-waktu kerap diulang kembali (recalling) nomor tersebut akan disimpan di memori jangka panjang (long term memory). 3. Model pembelajaran pemrosesan informasi Menurut Rehalat (2014) model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini berdasarkan teori belajar kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses informasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Model pemrosesan informasi ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep, dan menggunakan simbol verbal dan visual. Ilmu kognisi (cognitive science) merupakan kajian mengenai inteligensi manusia, program computer, dan teori abstrak dengan penekanan pada perilaku cerdas, seperti perhitungan (Simon & Kaplan, 1989). Teori pemrosesan informasi kognitif dipelopori oleh Robert Gagne (1985). Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Pembelajaran merupakan keluaran pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia. Adapun implikasi teori pemrosesan informasi terhadap kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Model pemrosesan informasi dari belajar dan ingatan memiliki signifikasi yang besar bagi perencanaan dan desain pembelajaran dalam proses pendidikan. Belajar dimulai dengan pemasukan stimulasi dari reseptor dan diakhiri dengan umpan balik yang mengikuti performa pembelajar. 2. Secara keseluruhan stimulasi yang diberikan kepada pembelajar selama pembelajaran berfungsi mendukung yang terjadi pada pembelajaran. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan a. Pengolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya. b. Komponen pemrosesan informasi dipilah berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Diantaranya yaitu : Sensory Memory (SM) , Working Memory (WM), Short Term Memory (STM), Long Term Memory (LTM). c. Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif peserta didik. Model ini berdasarkan teori belajar kognitif sehingga model tersebut berorientasi pada kemampaun siswa memproses informasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Muhibbin Syah. 2001. Psikologi belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu. Rasyad, A. 2003. Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press. Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum, Bandung: CV. Pustaka Setia. Sarwono, Sarlito. 2013. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Walgito, Bimo. 1980. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.