Uploaded by josech812

Sensor Cahaya 161810201006

advertisement
PENETAS TELUR MENGGUNAKAN LM35
Bagus Kromo Sampurno/161810201006/1
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
Email: [email protected]
Abstrak
LM35 mampu menetaskan telur jika disesuaikan kepanasannya. Komponen elektronik
yang cocok untuk mengubah suhu ruangan. Dapat digunakan bila dihubungkan dengan lampu.
Sensor suhu yang satu ini umum digunakan untuk praktikum. Selain harganya murah, linearitas
juga cukup bagus. Sensor IC LM35 berfungsi untuk mengubah tegangan listrik menjadi besaran
suhu. LM35 digunakan untuk menjadikan suhu menjadi lebih panas/dingin. Namun masih tetap
menggunakan media pengubah suhu seperti kipas/lampu.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Mengukur Suhu dengan LM35
LM35 merupakan IC sensor suhu dengan bentuk yang mirip dengan transistor. Kaki IC
ini hanya ada tiga, yaitu untuk VCC, output & GND (Gambar 1.1).
Gambar 1.1 Sensor suhu LM35
Sensor ini bisa digunakan untuk mengukur suhu dari -55° ̶ 150° celcius. Berdasarkan datasheet
LM35, maka kita bisa menggunakan pengukuran penuh (-55° ̶ 150° celcius) atau pengukuran
sebagian yaitu hanya bisa menghitung dari 2 ̶ 150° celcius. Untuk pengukuran penuh, maka
rangkaian dasarnya seperti tampak pada Gambar 1.2 sedangkan untuk pengukuran sebagian
rangkaian dasarnya adalah seperti pada Gambar 1.3
1.2 Rangkaian dasar pengukuran suhu penuh LM35
1.3 Rangkaian dasar pengukuran suhu sebagian LM35
(Santoso, 2015)
Sensor LM35 mendeteksi suhu dalam drajat Celcius dengan faktor skala 10 mV/°C.
LM35 mampu mendeteksi suhu dengan range -55°C hingga 150°C bekerja pada tegangan 4-30
Volt. Cara kerja dari sensor suhu LM35 ini adalah dengan mengkonversi suhu dalam °C menjadi
tegangan (mV). Suhu di lokasi berkisar antara 24-30°C (Parastiwi, 2018)
LM35 adalah sensor yang temperatur yang paling banyak digunakan untuk praktek. Selain
harganya cukup murah, liniertitas juga cukup bagus. Lm35 tidak membutuhkan kalibrasi ekstrnal
& menyediakan akurasi ±1⁄4°C pada temperatur ruangan & ± 3⁄4°C pada kisaran -55 sampai
+150°C. LM35 dimaksudkan untuk beroperasi pada -55 sampai +150°C, sedangkan LM35C
pada -40°C hingga +110°C, & LM35D pada kisaran 0-100°C. LM35D juga tersedia pada paket 8
kaki & paket TO-220. Sensor LM35 umumnya akan naik sebesar 10mV setiap kenaikan 1°C
(300mV pada 30°C)
Gambar 1.4 Bentuk fisik LM35
Untuk menggunakan LM35. Anda cukup menyadap keluaran dari pin Vout. Keluaran ini dapat
dihubungkan langsung ke ADC (misalnya ADC 0804 8 bit). Prinsip dari pembacaan suhu dari
suatu sensor ke ADC 0804 yang terhubung ke port 3 pada mikrometer 89S52 dengan hasil
pembacaan ditampilkan pada LCD adalah sebagai berikut
(Budiharto, 2009)
Sensor suhu Lm35 umum digunakan untuk mengukur suhu ruangan, selain mudah
didapat & harganya terjangkau. Keluaran sensor ini dapat dikonversi ke suhu dalam satuan
dejarat celcius dengan menggunakan rumus:
Celcius = nilaiDariSensor / 1023*5*100
LM35 memiliki 3 kaki dimana:



Kaki 1: VCC
Kaki 2: V Output
Kaki 3: GND
1.5 Rangkaian pengukur sensor suhu LM35
Penjelasan Rangkaian:
1. Kaki 1 LM35 dihubungkan ke PIN 5V Arduino
2. Kaki 2 LM35 dihubungkan ke PIN A0 Arduino
3. Kaki 3 LM35 dihubungkan ke PIN GND Arduino
Gambar 1.6 Serial monitor sensor suhu LM35 saat tidak diberi panas
(Ananda. 2018)
Termodioda & termotransistor dipergunakan sebagai sensor suhu karena kecepatan difusi
antara elektron & hole pada sambuangan (junction) bahan semikonduktor dipengaruhi oleh suhu.
Lebih jauh lagi, tersedia pula piranti-piranti dalam bentuk rangkaian terpadu yang
menggabungkan elemen sensitif suhu semacam ini dengan rangkaian listrik yang tepat untuk
menghasilkan tegangan output yang merepresentasikan suhu. Kemasan rangkaian terpadu (IC)
yang umum digunakan adalah LM35 yang menghasilkan output 10 mV/°C dengan tegangan
sumber sebesar +5 V (Gambar 1.7(a)).
Saklar suhu digital dapat dibuat dengan menggunakan sebuah sensor analog dengan cara
mengumpankan output analog ke sebuah rangkaian penguat pembanding (comparator amplifier)
yang membandingkan output tersebut dengan suatu nilai yang telah ditetapkan, menghasilkan
output yang merupakan sebuah sinyal logika 1 apabila input tegangan suhu sama dengan atau
lebih besar dari nilai yang telah ditetapkan; & menghasilkan output berupa sinyal logika 0
apabila sebaliknya. Kemasan-kemasan rangkaian terpadu, semisal: LM3911N, juga tersedia di
pasaran, di mana kemasan ini menggabungkan sebuah elemen sensitif suhu termotransistor
dengan sebuah rangkaian penguat operasional (operational amplifier). Apabila sambungan ke
chip dibuat demikian rupa sehingga rangkaian penguat (amplifier) berfungsi sebagai rangkaian
pembanding (comparator) (Gambar 7(b)) maka outputnya akan berubah dari 1 ke 0, &
sebaliknya, sesuai dengan perbandingan suhu terhadap nilai yang ditetapkan & oleh karenanya,
menghasilkan sebuah pengontrol suhu yang memberikan sinyal ‘hidup’ / ‘mati’ (bolton, 2004)
Tujuan dari praktikum ialah:
1. Mengetahui cara kerja LM35
2. Menyalakan lampu yang digunakan untuk menetaskan telur secara manual
Manfaat dari praktikum ini ialah, menetaskan telur melalui tingkat panas yang sesuai. Meskipun
suhunya disesuaikan secara manual. Panas yang diatur yaitu 33°C ̶ 42°C. Telur yang diletakkan
didalam kardus akan dipengaruhi oleh pengaruh lampu yang hangat. Cara ini ampuh, tanpa
adanya induk yang siap mengeram
BAB 2. METODE PENELITIAN
Rangkaian yang digunakan pada praktikum penetas telur menggunakan LM35 ialah:
Analisa data yang diperoleh pada praktikum penetas telur menggunakan LM35 ialah:
2.2.1 Akurasi
𝑎𝑘𝑟𝑠 = |1 −
𝑒𝑘𝑠 − 𝑟𝑒𝑓
| × 100%
𝑟𝑒𝑓
2.2.2 Standart Deviasi
∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )
∆𝑉𝑜𝑢𝑡 = √
𝑛−1
2.2.3 Error
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 =
∆𝑉𝑜𝑢𝑡
× 100%
𝑉𝑜𝑢𝑡
2.2.4 Presisi
𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑖 = 100% − 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟
2.2.5 Sensitivitas
𝑉𝑜𝑢𝑡𝑡 − 𝑉𝑜𝑢𝑡0
𝑆𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = |
|
𝑇𝑡 − 𝑇0
Kesimpulan yang diharapkan
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Data Pengamatan
NO
T(°C)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
1
2
270
310
320
330
330
340
360
360
365
370
300
310
320
330
330
340
360
360
365
370
Vout(V)
3
310
340
345
350
350
360
360
365
370
370
4
5
300
330
340
345
345
360
360
365
370
380
300
320
330
340
345
345
360
370
375
380
3.1.2 Perhitungan
Vout rata²
Δvout
error (%)
Presisi (%)
296,000
3,19722
1,08%
98,92%
310
95,48%
322,000
2,74874
0,85%
99,15%
320
99,38%
2,6
331,000
2,40370
0,73%
99,27%
330
99,70%
0,9
339,000
1,88562
0,56%
99,44%
340
99,71%
0,8
340,000
1,97203
0,58%
99,42%
350
97,14%
0,1
349,000
2,16025
0,62%
99,38%
360
96,94%
0,9
360,000
0,00000
0,00%
100,00%
370
97,30%
1,1
364,000
0,88192
0,24%
99,76%
380
95,79%
0,4
369,000
0,88192
0,24%
99,76%
390
94,62%
0,5
374,000
1,15470
0,31%
99,69%
400
93,50%
0,5
96,96%
0,87
99,48%
Referensi Akurasi (%) Sensitivitas(mV)
3.1.3 Grafik Linieritas
3.2 Pembahasaan
Kelompok kami melakukan 10 variasi suhu & sebanyak 5 kali pengulangan. Dengan adanya LM35
& rangkaian yang sesuai, Dilakukan pembatasan suhu yaitu 33°C ̶ 42°C. Kami mengatur
temperatur tersebut secara manual. Linearitas yang diperoleh dengan memiliki hasil sebesar
0,9365. Yang berarti bahwa kurang linear, dilihat berdasarkan grafiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R. 2018. 40 Project dan Aplikasi Android. Edisi Pertama. Cetekan Pertama.
Yogyakarta. Deepublish
Budiharto, W. 2019. Membuat Sendiri Robot Cerdas Edisi Revisi. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Bolton, W. Alih bahasa: Harmein, I. 2004. Pemrograman Logic Controller (PLC). Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga
Parastiwi, A. Putri, R. I. Adhisuwignjo, S. Rifa’I, M. 2018. Photovoltaic Terapan
Teknologi dan Implementasi. Cetakan Pertama. Malang: Polinema Press
Santoso, H. 2015. Panduan Praktis Arduino untuk Pemula Volume 1. Trenggalek:
Elangsakti
Download