Uploaded by laraswati2899

TUGAS MIKROBIOLOGI

advertisement
KATABOLISME KARBOHIDRAT
PADA MIKROBA
KELOMPOK VIII
LARAS WATI 1803124033
RICKY ROESFIRDIAN
VIVI ELVIANI 1803112509
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT ynang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan,sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Katabolisme Karbohidrat pada Mikroba”.
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk
ibu Rodesia selaku dosen pengampu mata kuliah Mikrobiologi yang telah menyerahkan
kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kami benar-benar menanti kritik dan
saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya,sebab sekali
lagi kami menyadari tidak ada sesuatu yag sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Diakhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Pekanbaru, 9 April 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................................. II
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................ III
BAB I ...................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................................... 1
A.
B.
C.
LATAR BELAKANG ..................................................................................................................................................1
RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................................................2
TUJUAN ...............................................................................................................................................................2
BAB II ..................................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................................... 3
A.
B.
C.
D.
E.
PENGERTIAN ANABOLISME DAN KATABOLISME ............................................................................................................3
GAS YANG DI HASILKAN OLEH MIKROBA ......................................................................................................................4
ASAM YANG DI HASILKAN OLEH MIKROBA ...................................................................................................................4
TAHAP METABOLISME PADA MIKROBA ......................................................................................................................4
ENZIM YANG TERLIBAT DALAM METABOLISME............................................................................................................11
BAB III .................................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................................. 13
A.
B.
KESIMPULAN ......................................................................................................................................................13
SARAN...............................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................................ 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, mahluk hidup memerlukan energi yang diperoleh dari proses
metabolisme. Metabolisme terjadi pada semua mahluk hidup termasuk kehidupan
mikrobaetabolisme ialah semua reaksi yang mencakup semua proses kimiawi yang terjadi di
dalam sel yang menghasilkan energi dan menggunakan energi untuk sintesis komponenkomponen sel dan untuk kegiatan-kegiatan seluller. Seperti untuk pertumbuhan, pembelahan sel,
pembaruan komponen sel, dan lain-lain. Kegiatan kimiawi yang dilakukan oleh sel amatlah
rumit, bergamnya bahan yang digunakan sebagai unsur nutrisi oleh sel. Dalam melakukan setiap
aktivitas sel dalam tubuh sangatlah berkaitan erat dengan kerja enzim sebagai substansi yang ada
dalam sel yang jumlahnya amat kecil dan mampu menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan
yang berkaitan dengan proses-proses seluller dan kehidupan. Semua aktivitas metabolisme
prosesnya dikatalisis oleh enzim. Jadi kehidupan tidak akan terjadi tanpa adanya enzim dalam
tubuh mahluk hidup..
Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel hidup (Darkuni
2001). Metabolisme dibagi atas dua fase yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah
Pembentukan senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik) misalnya reaksi
fotosintesis: membentuk C6G12O5 dari CO2 dan H2O, sedangkan Katabolisme adalah proses
penguraian senyawa yang menghasilkan energi (reaksi eksergonik) misalnya pada respirasi yang
menguraikan karbohidrat menjadi asam piruvat dan energi. Metabolisme ini selalu terjadi dalam
sel hidup karena di dalam sel hidup terdapat enzim yang diperlukan untuk membantu berbagai
reaksi kimia yang terjadi. Suatu proses reaksi kimia yang terjadi dapat menghasilkan energi dan
dapat pula memerlukan energi untuk membantu terjadinya reaksi tersebut.
Bila dalam suatu reaksi menghasilkan energi maka disebut reaksi eksergonik dan apabila
untuk dapat berlangsungnya suatu reaksi diperlukan energi reaksi ini disebut reaksi endergonik.
Kegiatan metabolisme meliputi proses perubahan yang dilakukan untuk sederetan reaksi enzim
yang berurutan. Untuk mempercepat laju reaksi-reaksi diperlukan enzim-enzim tertentu pada
setiap tahapan reaksi.
Mikroba terdapat di tempat dimana manusia hidup. Terdapat pada udara yang kita hirup,
pada makanan yang kita makan, juga terdapat pada permukaan kulit, pada jari tangan, pada
rambut, dalam rongga mulut, usus, dalam saluran pernapasan dan pada seluruh permukaan tubuh
yang terbuka dan dianggap sebagai flora normal. Akan tetapi, untunglah hanya sebagian kecil
dari mikroba itu yang dapat menimbulkan penyakit (pathogen). Pada setiap cm2 (sentimeter
persegi) kulit terdapat sekitar 10.000 (sepuluh ribu) sampai dengan 100.000 (seratus ribu)
bakteri.
Mikroba telah lama dan banyak dimanfaatkan oleh umat manusia dalam berbagai macam
hal, seperti pengolahan makanan, minuman dan proses pengolahan sebagian obat-obatan, seperti
antibiotik, hormon, dan sebagainya. Bakteri memproduksi produk-produk yang diperdagangkan
manusia seperti alkohol, yogurth, tempe, nata de coco, dan sebagainya itu melalui serangkaian
reaksi metabolisme panjang. makalah ini akan membahas mengenai metabolisme, berbagai
1
proses yang terjadi selama metabolisme. Bakteri-bakteri yang berjasa dalam terbentuknya
produk dari hasil metabolisme.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian anabolisme dan katabolisme.
2. Apa saja gas yang di hasilkan oleh mikroba
3. Apa saja asam yang di hasilkan oleh mikroba
4. Apa saja tahap metabolisme pada mikrobia.
5. Apa saja enzim yang terlibat dalam metabolisme.
C. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui anabolisme dan katabolisme.
2. Mengetahui gas-gas yang di hasilkan oleh mikroba
3. Mengetahui asam-asam yang di hasilkan oleh mikroba
4. Mengetahui tahap metabolisme pada mikrobia.
5. Mengetahui enzim yang terlibat dalam metabolisme
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anabolisme dan Katabolisme
Metabolisme dibagi atas dua fase yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme
adalah Pembentukan senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik) misalnya reaksi
fotosintesis: membentuk C6G12O5 dari CO2 dan H2O. Anabolisme adalah suatu proses reaksi
kimia yang membentuk suatu molekul besar dari molekul yang lebih kecil. Dan selama proses
anabolisme membutuhkan energy dalam reaksinya. Atau dapat dikatakan segala bentuk sintesa
dalam mikroorganisme.
Proses metabolisme mikroorganisme dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan
sumber energinya yaitu fototrof dan kemotrof. Sedangkan apabila berdasarkan kemampuan
mendapat sumber karbonnya menjadi dua juga yaitu Autotrof dan heterotrof.
Mikroorganisme fototrof adalah mikroorganisme yang menggunakan cahaya sebagai sumber
energi utamanya. Fototrof dibagi menjadi dua yakni: fotoautotrof dan Fotoheterotrof.
Organisme
yang
termasuk
fotoautrotrof
melakukan
fotosintesis.
Sedangkan fotosintesis adalah proses mensintesis senyawa organik kompleks dari unsur-unsur
anorganik dengan menggunakan energi cahaya matahari. Fotosintesis tidak hanya dilakukan oleh
tumbuhan namun juga dilakukan oleh mikroba. Mikroba yang melakukan fotosintesis seperti
Cyanobacteria, serta beberapa jenis algae. Pada Reaksi umum yang terjadi dpat dituliskan
sebagai berikut :
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 + 6O2
dalam fotosintesis terjadi dua tahapan reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang atau
fosforilasi reaksi ini terjadi di tilakoid dan reaksi gelap terjadi di dalam stromokloroplas.
Pada reaksi terang ADP menjadi ATP dan pada reaksi terang terjadi reduksi NADH
sebagai pembawa elektron menjadi NADPH. pada reaksi ini terjadi penyerapan cahaya matahari
oleh klorofil. Reaksi terang atau fotofosforilasi dibagi menjadi dua yakni fotofosforilasi siklik
dan fotofosforilasi nonsiklik. Fosforilasi siklik atau dukenal pula sebagai fotosistem 1. fotositem
ini sangat peka dengan gelombang cahay yang memiliki panjang 700nanometer maka disebut
sebagai P700. Pada fotosistem ini elektron kembali lagi ke dalam fotosistem. Fotofosforilasi
siklik merupakan proses yang sangat sering diketemukan, elektron yang terlepas tidak kembali
lagi melainkan membentuk NADPH. Dan elektron yang hilang tersebut digantikan oleh elektron
yang terbentuk pada saat oksidasi H2O atau dari unsur-unsur yang mudah teroksidasi seperti
H2S. Hasil dari reaksi terang adalah ATP yang terbentuk melalui proses chemiosmosis, O2,
NADPH. Setelah reaksi terang maka berikutnya adalah reaksi gelap. Reaksi ini disebut reaksi
gelap karena tidak membutuhkan cahaya. Didalam reaksi ini terjadi fiksasi CO2 pada siklus
3
calvin, dimana CO2 di fiksasi oleh RuBP kemudian membentuk asam fosfogliserat hingga
membentuk glukosa. Setelah terbentuk glukosa RuBP diregenerasi untuk fiksasi CO2
Katabolisme adalah proses penguraian senyawa yang menghasilkan energi (reaksi
eksergonik) misalnya pada respirasi yang menguraikan karbohidrat menjadi asam piruvat dan
energi. Metabolisme ini selalu terjadi dalam sel hidup karena di dalam sel hidup terdapat enzim
yang diperlukan untuk membantu berbagai reaksi kimia yang terjadi. Suatu proses reaksi kimia
yang terjadi dapat menghasilkan energi dan dapat pula memerlukan energi untuk membantu
terjadinya reaksi tersebut. Katabolisme merupakan reaksi yang menghasilkan energi dengan
memecah molekul kompleks menjadi molekul sederhanan.
Proses ini juga disebut exergonic (menghasilkan energy) Semua sel mikoba memerlukan
energi secara kontinou untuk proses yang terkait terkait dengan pertumbuhan, transportasi,
gerakan dan pemeliharaan. Pada chemoheterotrophic mikroorganisme, energi organik Sumber
yang diperoleh dari lingkungan dan kemudian ditransformasikan oleh serangkaian enzim yang
mengendalikan reaksi dalam jalur metabolik. Katabolisme menghasilkan generasi energi
potensial dalam bentuk adenosin 5’-trifosfat (ATP) dan reduksi Koenzim, seperti nikotinamida
adenin dinukleotida (NADH), nicotinamide adenin dinukleotida fosfat (NADPH) dan flavin
adenin dinukleotida (FADH2), dan panas. Mikroorganisme memiliki keragaman dalam proses
metabolisme untuk menghasilkan ATP dan koenzim tereduksi (Waiter et al 2001).
B. Gas yang di hasilkan oleh mikroba
Gas-gas yang timbul dari atau hasil pembongkaran ( fermentasi respirasi) oleh mikroba
dapat berupa gas karbondioksida,hidrogen,metana,nitrogen,hidrogen sulfida dan amoniak.
C. Asam yang di hasilkan oleh mikroba
Asam –asam yang timbul akibat kegiatan bakteri dapat berupa asam organik maupun asam
anorganik.Asam-asam ini ad berubah menjadi garam,ada pula yang di gunakan oleh
mikroorganisme lain.
D. Tahap Metabolisme pada Mikroba
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah proses respirasi yang menggunakan oksigen. Secara sederhana, proses
respirasi aerob pada glukosa dituliskan sebagai berikut.
Apakah respirasi aerob terjadi sesederhana reaksi ini? Proses respirasi aerob melewati tiga tahap,
yaitu:
a. Glikolisis,
b. Siklus Krebs, dan
c. Rantai transfer elektron.
4
a.Glikolisis
Bagan proses glikolisis. Pada proses ini dihasilkan 4 molekul ATP dan digunakan 2 molekul ATP.
Tahap awal metabolisme konversi glukosa menjadi energi di dalam tubuh akan
berlangsung secara aerobik melalui proses yang dinamakan Glikolisis. Proses glikolisis
berlangsung di dalam sitoplasma. Glikolisis berlangsung dengan mengunakan bantuan enzim
yang berfungsi sebagai katalis di dalam sitoplasma. Inti dari keseluruhan proses Glikolisis adalah
untuk mengkonversi glukosa menjadi produk akhir berupa piruvat.
Pada proses Glikolisis, 1 molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon pada rantainya
(C6H12O6 ) akan terpecah menjadi produk akhir berupa 2 molekul piruvat (pyruvate) yang
memiliki 3 atom karbom (C3H3O3). Proses ini berjalan melalui beberapa tahapan reaksi yang
5
disertai dengan terbentuknya beberapa senyawa antara seperti Glukosa 6-fosfat dan Fruktosa 6fosfat.
Selain akan menghasilkan produk akhir berupa molekul piruvat, proses glikolisis ini juga akan
menghasilkan ATP serta NADH. Molekul ATP yang terbentuk ini kemudian akan diekstrak oleh
sel-sel tubuh sebagai komponen dasar sumber energi. Pada pembentukan Asetil Co-A organisme
prokariotik terjadi dalam sitosol. Proses tersebut menghasilkan NADH dan mengeluarkan CO2.
b. TCA Cycle (Siklus Krebs)
Bagan dekarboksilasi oksidatif asam piruvat
Siklus asam sitrat atau sering disebut juga siklus Krebs atau siklus TCA (three
carboxylic acid cycle) merupakan suatu urutan reaksi yang mengarahkan dua atom karbon pada
asetil-CoA teroksidasi menjadi CO2 . Siklus Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) berfungsi sebagai
pusat metabolisme tubuh. Siklus kreb berfungsi menghasilkan energy dan berbagai senyawa
antara. Senyawa-senyawa antara tersebut berfungsi untuk sintesis senyawa lain. TCA terjadi
didalam membrane sel pada organisme prokariot. Setiap kali oksalo asetat bergabung dengan
asetil COA yang berasal dari Piruvat masuk kedalam siklus akan membentuk senyawa 6 karbon
yang dikenal dengan asam sitrat sehingga dinamakan siklus asam sitrat. Dalam setiap putaran
menghasilkan serangakaian oksidasi menyebabkan terjadinya reduksi NAD atau FAD dan
membebaskan 2 molekul CO2. Jadi senyawa 6 karbon asam sitrat kembali ke bentuk semula
yaitu senyawa 4 karbon oksalo asetat yang siap bergabung kembali dengan asetat / astil COA.
Akhirnya semua senyawa NADH dan FADH mengalami posforilasi oksidatif dengan
melepaskan elektron melalui serangkain cyticrom ke oksigen menghasilkan air dan 3 molekul
ATP untuk setiap pasang elektron dari NADH. Sehingga hasil akhir yang diperoleh dari TCA
yaitu 2 asetil Co-A yaitu 4 CO2, 2 ATP, 6 NADH + H+ dan 2 FADH2, CTP.
6
Bagan siklus Krebs
c. Electron Transport Chain (Transpor Elektron) dan PMF
Proses konversi molekul FADH2 dan NADH yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat
(citric acid cycle) menjadi energi dikenal sebagai proses fosforilasi oksidatif (oxidative
phosphorylation) atau juga Rantai Transpor Elektron (electron transport chain) yang terjadi di
dalam membran plasma. Di dalam proses ini, elektron-elektron yang terkandung didalam
molekul NADH2 & FADH ini akan dipindahkan ke dalam aseptor utama yaitu oksigen (O2).
Pada akhir tahapan proses ini, elektron yang terdapat di dalam molekul NADH akan mampu
untuk menghasilkan 3 buah molekul ATP sedangkan elektron yang terdapat dalam molekul
FADH2 akan menghasilkan 2 buah molekul ATP. Dalam proses ini juga terjadi pemompaan
elektron dari NADH disertai dengan atom hidrogen ke luar membran plasma.
Bersamaan dengan terjadinya ETC, terjadi pula proses yang disebut Proton Motive
Force (PMF). Dalam proses ini terjadi perpindahan proton Hidrogen (H+) karena berkonsentrasi
tinggi yang berada di luar membran plasma atau dinamakan membrane periplasma. Kemudian
H+ akan masuk kedalam sitoplasma kembali dengan bantuan enzim ATP Synthase. Pergerakan
proton yang masuk kembali ke dalam sitoplasma tersebut dimanfaatkan sebagai energi untuk
membentuk ATP dari ADP + Pi (36-38 ATP/1 mol glukosa).
2. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang tidak memerlukan oksigen. Salah satu contoh
proses ini adalah proses fermentasi. Respirasi anaerob dapat terjadi pada manusia dan hewan jika
tubuh memerlukan energi secara cepat. Pada mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, respirasi
anaerob dilakukan karena keadaan lingkungan yang tidak memungkinkan dan belum memiliki
sistem metabolisme yang kompleks.
Pada tahap tersebut, glukosa dapat dipecah untuk menghasilkan total 2 ATP dan tidak
memerlukan oksigen. Meskipun energi yang dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi
aerob, jumlah ini cukup bagi mikroorganisme dan energi awal bagi hewan.
7
Selain menghasilkan ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan NAD+. Tanpa suplai NAD+
yang memadai, proses glikolisis pada respirasi anaerob dapat terhenti. Oleh karena itu,
organisme yang melakukan respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi NADH menjadi
NAD+ kembali. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua cara respirasi anaerob yang dilakukan
organisme.
a. Fermentasi alkohol
Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces cereviceace) melakukan fermentasi alkohol.
Organisme ini mengubah glukosa melalui fermentasi menjadi alkohol (etanol)
Bagan fermentasi alkohol
Proses fermentasi alkohol diawali dengan pemecahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul
asam piruvat. Pada proses tersebut, dibentuk juga 2 ATP dan 2 NADH. Setiap asam piruvat
diubah menjadi asetildehid dengan membebaskan CO2 . Asetildehid diubah menjadi etanol dan
NADH diubah menjadi NAD+ untuk selanjutnya digunakan dalam glikolisis kembali.
Fermentasi alkohol merupakan jenis fermentasi yang banyak digunakan manusia selama ribuan
tahun dalam pengolahan bahan makanan. Khamir banyak digunakan dalam pembuatan roti dan
minuman beralkohol.
b. Fermentasi Asam Laktat
Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat dimulai dengan tahap glikolisis.
Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan beberapa sel lainnya, serta beberapa bakteri
asam laktat. Pada otot, proses ini dapat menyediakan energi yang dibutuhkan secara cepat. Akan
tetapi, penumpukan asam laktat berlebih dapat menyebabkan otot lelah. Asam laktat berlebih
8
dibawa darah menuju hati untuk diubah kembali menjadi asam piruvat. Industri susu
menggunakan fermentasi asam laktat oleh bakteri untuk membuat keju dan yoghurt.
Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat melalui glikolisis, membentuk 2 ATP dan
2 NADH. NADH diubah kembali menjadi NAD+ saat pembentukan asam laktat dari asam
piruvat. Fermentasi asam laktat tidak menghasilkan CO2 , seperti halnya fermentasi alkohol.
Bagan fermentasi asam laktat
3. Chemiosmosis
Secara definisi kemiosmosis adalah difusi ion yang melewati suatu membran. Proses ini
berhubungan dengan pembentukan ATP karena pergerakan ion hidrogen yang melewati
membran. Ion hidrogen atau proton akan mengalami difusi dari tempat yang konsentrasi ion nya
tinggi ke tempat yang konsentrasi ion nya rendah. Proses ini disebut kemiosmosis karena mirip
dengan terjadinya osmosis, yaitu difusi air melewati membran.
Fosforilasi atau pembentukan ATP yang melibatkan peristiwa kemiosmosis terjadi pada
mitokondria dan kloroplas. Di dalam sel, peristiwa kemiosmosis melibatkan proton motive force
(PMF). PMF diawali oleh proses terjadinya pergerakan elektron pada rantai transpor elektron.
Elektron pada rantai transpor elektron digerakkan dengan adanya pelepasan elektron. Elektron
tersebut dapat berasal dari NADH atau FADH2 yang tereduksi apabila fosforilasi terjadi pada
mitokondria sedangkan pada kloroplas, energi cahaya memecah molekul air menjadi ion H+ dan
oksigen dan juga melepas elektron. Pergerakan elektron tersebut menimbulkan energi dan energi
tersebut digunakan sebagai pemompa proton. Proton bergerak dari dalam membran ke membran
antara di dalam sel mitokondria atau kloroplas. Pergerakan proton ke luar membran
9
menyebabkan konsentrasi tinggi pada partikel ion positif, menyebabkan perbedaan konsentrasi
antara di dalam dan di luar membran. Perbedaan ini menghasilkan gradien elektrokimia. Gradien
tersebut menghasilkan perbedaan tingkat pH dan juga perbedaan tingkat muatan listrik. Kedua
perbedaan inilah yang disebut PMF. Maka setelah terjadi PMF bergeraklah proton dari
konsentrasi ion H+ yang tinggi ke ion H+ yang rendah atau bisa disebut dengan difusi ion. Maka
terjadilah aliran proton. Aliran proton ini hanya dapat masuk ke dalam membran melalui enzim
ATP synthase yang membawa cukup energi untuk menggabungkan ADP dan fosfat anorganik
maka terbentuklah ATP.
4. Substrat Level Phosporilasi
Di dalam sitoplasma, yaitu pada kondisi aerob terjadi peristiwa Glikolisis, di mana terjadi
perombakan senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti protein
menjadi asam amino, karbohidrat menjadi glukosa dan sebagainya (terjadi katabolisme)
kemudian bereaksi membentuk asam piruvat kemudian memasuki Siklus Asam Tri Karboksilat
(TCA Cycle) di luar membran plasma (periplasma). Dari proses metabolisme ini dihasilkan
energi berupa 2 ATP. Dinamakan substrat level phosporilasi karena terjadi pembentukan
senyawa-senyawa / phosphor dengan menggunakan substrat.
5. Oksidatif Phosporilasi
Proses ini terjadi di dalam periplasma di luar membran plasma pada kondisi aerob atau
terdapat oksigen sehingga disebut Oxidative Phosphorilation. Pada Oxidative Phosphorilation
terjadi peristiwa TCA Cyle atau Siklus Asam Tri Karboksilat (TCA Cycle) di mana dihasilkan
energi berupa NADH, FADH2, dan GTP yang nilainya merupakan kelipatn dari nilai ATP.
Selanjutnya akan terjadi peristiwa ETC dan PMF dengan bantuan enzim ATPase yang akan
menghasilkan energi berupa ATP. Dinamakan oksidative phosporilasi karena terjadi
pembentukan senyawa-senyawa / phosphor dengan menggunakan reaksi oksidasi.
6. Respirasi
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi respirasi aerobik
(memerlukan oksigen) dengan tiga tahap yaitu glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron
serta respirasi anaerobik (tidak membutuhkan oksigen) yang menghasilkan fermentasi alkohol,
asam laktat, atau asam sitrat.
Respirasi aerobik memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi (ATP). Karbohidrat,
lemak, dan protein dapat semua akan diproses dan dikonsumsi dan dapat diubah menjadi asam
piruvat yang disebut glikolisis terjadi pada sitoplasma, siklus Krebs dan ETC terjadi dalam
membrane sel, semuanya termasuk dalam respirasi aerob
Reaksi sederhana: C6H12O6 (aq) + 6 O2 (g) → 6 CO2 (g) + 6 H2O (l)
Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen (O2). Organel yang berperan
serta reaksi-reaksi yang terjadi dalam respirasi anaerob sama seperti yang terjadi pada respirasi
aerob. Namun dalam respirasi anaerob peran oksigen digantikan oleh zat lain, contohnya NO3
dan SO3. Respirasi anaerob hanya dapat dillakukan oleh mikroorganisme tertentu contohnya
bakteri. Respirasi anaerob terjadi dalam sitoplasma. Respirasi dimulai dari asam piruvat yang
berlanjut pada proses selanjutnya, apabila tidak ada oksigen akan terjadi respirasi anaerob atau
fermentasi.
10
Jika tak ada oksigen, sel tidak memliki akseptor elektron alternatif untuk memproduksi ATP,
sehingga terpaksa elektron yang didapatkan dari glikolisis diangkut oleh senyawa organik, proses
ini disebut fermentasi.
Fermentasi alkohol dilakukan oleh ragi dengan cara melepaskan gugus CO2 dari piruvat
melalui dekarboksilasi dan menghasilkan molekul 2 karbon, asetaldehida. Asetaldehida kemudia
menerima elektron dari NADH sehingga berubah menjadi etanol. Fermentasi alkohol dilakukan
oleh tumbuhan.
Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel hewan dengan cara mentransfer elektron dari
NADH kembali ke piruvat sehingga dihasilkan asam laktat yang menyebabkan pegal-pegal.
Kondisi aerob dan anaerob berhubungan dengan proses yang berlangsung di dalam dan luar
sitoplasma. Proses yang berlangsung di dalam sitoplasma atau dalam substrat disebut Substat
Level Phosphorilation, sedangkan proses yang berlangsung di luar sitoplasma Oxidative
Phosphorilation.
E. Enzim yang terlibat dalam metabolisme
Semua proses biologis, misalnya : nutrisi, bioenergi dan biosintesis selalu memerlukan
biokatalisator yang disebut enzim
Enzim diklasifikasi dalam berbagai kategori sesuai dengan reaksi yang dikatalisisnya. Menurut
komisi enzim persatuan biokimia internasional (Commission of Enzymes of the International
Union of Biochemistry), enzim dibedakan menjadi enam kelompok, yaitu : oksidoreduktase,
transferase, hidrolase, liase, isomerase, dan ligase.
1. Oksidoreduktase : mengkatalisis reaksi pemindahan elektron atau atom hidrogen (transfer
elektron). Enzim oksidoreduktase melaksanakan reaksi dan menghasilkan energi. Ada ± 200
jenis oksidoreduktase, penghasilan energi sering dilakukan oleh enzim dehidrogense dengan
membuang hidrogen juga membuang elektron sehingga dilepaskan energi yang kemudian dapat
ditangkap sel dan disimpan dalam bentuk energi kimia.
2. Transferase : mengkatalisis reaksi pemindahan gugusan kimia fungsional (fosfat, amino,
metil,) dari suatu substrat ke substrat lain. Reaksi pemindahan ini tidak menghasilkan energi,
tetapi mengubah substrat menjadi senyawa yang dapat dioksidasi atau menjadi senyawa yang
dapat digunakan untuk sintesis material sel. Nama kinase digunakan khusus untuk pemindahan
fosfat dari ATP.
3. Hidrolase : mengkatalisis reaksi hidrolisis atau penambahan molekul air untuk memecahkan
ikatan kimia substrat. Disebut hidrolase karena enzim ini menghidrolisis molekul-molekul besar
menjadi komponen-komponen kecil yang dapat digunakan. Misalnya : amilum, selulose menjadi
glukose, protein menjadi asam amino, lemak menjadi gliserol. Pada mikroorganisme enzimenzim ini diekskresikan ke luar tubuh (lingkungan) sehingga senyawa-senyawa besar di luar
tubuh dipecah dulu oleh enzim menjadi molekul yang lebih kecil atau larut dan dapat memasuki
sel sebagai nutrien. Oleh karena itu enzim hidrolase disebut eksoenzim. Yang termasuk hidrolase
yaitu : selulase (menghidrolisis selulose menjadi glukose), amilase (menghidrolisis amilum
menjadi maltosa), protease (menghidrolisis protein menjadi asam amino), lipase (menghidrolisis
lemak menjadi gliserol dan asam lemak), dan nuklease (menghidrolisis RNA dan DNA menjadi
molekul yang lebih kecil). Dengan demikian eksoenzim ini bertanggung jawab terhadap
kemampuan mikroorganisme untuk mengabsorbsi nutrien dari bahan yang ukurannya
molekulnya besar. Beberapa eksoenzim merupakan racun dan menyebabkan mikroorganisme
bersifat penyebab penyakit dengan mengkatalisis reaksi-reaksi yang merusak komponen sel
organisme lain.
11
4. Liase : mengkatalisis reaksi penambahan gugusan ikatan ganda pada molekul dan membuang
gugusan non-hidrolitik dengan meninggalkan ikatan ganda. Hal ini umumnya menyangkut
pembuangan air (malat → fumarat + H2O), amoniak (serin → piruvat + NH3 + H2O), dan gugus
karboksil (lisin → verin + CO2.
5. Isomerase : mengkatalisis reaksi isomerasi atau pengubahan suatu senyawa menjadi isomernya
(senyawa yang memiliki atom-atom yang sama tetapi berbeda struktur molekulnya, misal :
manosa → fruktosa ; L_glutamat →D_glutamat).
6. Ligase : mengkatalisis reaksi penggabungan dua molekul menjadi satu molekul atau
pembentukan ikatan disertai pemecahan atau penambahan ATP (adenin triphosphat).
Sejumlah enzim, terutama yang membuang sebagian molekul substrat seperti dehidrogenase,
liase, dan transferase, memerlukan molekul kedua untuk menampung molekul yang dibuang dan
membawanya ke penerima lainnya. Molekul pembawa molekul buangan ini disebut koenzim.
Enzim biasanya berupa molekul protein tetapi koenzim bukan protein meskipun sebagian besar
berupa senyawa organik molekul kecil.
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : konsentrasi enzim, kandungan
substrat, keasaman (pH), dan suhu. Hubungan aktivitas enzim dengan konsentrasinya
menunjukkan hubungan linier bahwa semakin tinggi konsentrasi enzim maka aktivitas enzim
juga semakin cepat. Hubungannya dengan kandungan subtrat menunjukan bahwa mula-mula
aktivitasnya naik dengan cepat, kemudian tidak berpengaruh terhadap pertambahan substrat. Hal
ini disebabkan karena konsentrasi enzim yang terbatas akan menyebabkan jumlah subtrat yang
dikatalisis juga terbatas sehingga pada batas ini, penambahan substrat tidak berpengaruh
terhadap aktivitasnya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Metabolisme meliputi semua reaksi kimia yang terjadi pada seluruh tubuh organisme. Ada dua
macam proses dalam metabolisme, yaitu anabolisme dan katabolisme. Kedua proses
metabolisme tersebut merupakan reaksi enzimatis. Artinya reaksi tersebut melibatkan peranan
enzim.
2. Tahapan metabolisme mikrobia yaitu Glikolisis, aerobik dan anaerobik, siklus krebs, transpor
elektron, kemiosmosis, substrat level phospolirasi, oksidatif phospolirasi, dan respirasi.
3. Gas-gas yang timbul dari atau hasil pembongkaran ( fermentasi respirasi) oleh mikroba dapat
berupa gas karbondioksida,hidrogen,metana,nitrogen,hidrogen sulfida dan amoniak.
4. Asam –asam yang timbul akibat kegiatan bakteri dapat berupa asam organik maupun asam
anorganik.Asam-asam ini ad berubah menjadi garam,ada pula yang di gunakan oleh
mikroorganisme lain.
5. Enzim diklasifikasi dalam berbagai kategori sesuai dengan reaksi yang dikatalisisnya.
Menurut komisi enzim persatuan biokimia internasional (Commission of Enzymes of the
International Union of Biochemistry), enzim dibedakan menjadi enam kelompok, yaitu :
oksidoreduktase, transferase, hidrolase, liase, isomerase, dan ligase.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca dan dapat diterapkan serta diaplikasikan dalam
kehidupan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, Bambang. 2004. Bahan Kuliah Dasar-dasar Mikrobiologi. Google Jurnal
Filetype:PDF. (Diakses 18 April 2012)
14
Download