Uploaded by User20306

EDITING

advertisement
Seri Kursus Jurnalistik
EDITING
Editing atau penyuntingan adalah proses terakhir dalam pemuatan sebuah
berita atau tulisan. Karena itu, editing yang baik seharusnya
mempertimbangkan banyak hal: apa pentingnya tulisan itu dimuat disebuah
media, apanya yang menarik untuk ditonjolkan (orang yang terlibat,
peristiwanya, atau dampak kejadian tersebut), fairness (keberimbangan), dan
keamanan (baik penulis, media bersangkutan, maupun para nara sumber).
Itu sebabnya, menyunting sebuah tulisan atau berita bukanlah sebuah proses
yang mudah. Sama halnya dengan ketika menulis berita : diperlukan
perenungan, menjaga jarak dengan peristiwa yang akan diutlis, dan
menempatkan diri sebagai pelapor yang melihat peristiwa itu dari berbagai
sudut (angle). Ada keyakinan diantara penulis bahwa seorang editor yang baik
biasanya lahir dari seorang penulis yang baik.
Apa yang harus anda lakukan sebelum melakukan editing?
•
Membaca bahan-bahan riset mengenai peristiwa yang ditulis dalam
berita yang akan anda edit.
•
Bacalah tulisan/berita yang akan anda edit itu berkali-kali, dari awal
hingga akhir, sebelum melakukan editing.
•
Bandingkanlah tulisan atau berita itu dengan yang sudah ada sebelumnya
baik di media sendiri maupun di media lain. Apa yang baru? Apa yang
menarik? Ataukah tulisan itu hanya mengulang yang sudah ada (basi)?
Atau mengkompilasi berbagai data yang ada (kliping)?
•
Tentukan posisi anda atau posisi media anda terhadap tulisan itu. Dalam
kasus Kartu Pos Olahraga misalnya. Judikah atau bukan? Jangan sampai
sebuah tulisan atau berita bertabrakan dengan tajuk atau posisi editorial
media itu sendiri.
•
Periksalah apakah tulisan itu sudah berimbang atau belum?
•
Periksalah apakah angle tulisan sudah sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya. (Ingat tulisan yang baik hanya bisa dihasilkan dari
perencanaan yang baik pula). Dan apakah tulisan itu mempunyai fokus
yang jelas dan tidak kemana-mana.
Diperbanyak secara cuma-cuma demi Pendidikan Anak Bangsa
Oleh : Aldrin Syaifulloh
Email : [email protected]
Seri Kursus Jurnalistik
•
Periksalah kelengkapan sebuah tulisan atau berita : 5 W + 1 H. Untuk
sebuah media mingguan, formula tersebut tidaklah cukup dan mesti
ditambah dengan story behind the news. Mulailah dari judul, lead, badan
berita, dan ending. Apakah judulnya sudah eyecatching. Apakah leadnya
benar-benar bisa memancing orang untuk menyelam lebih dalam? Dan
seterusnya.
•
Periksa pula nama orang, nama tempat, angka-angka, apakah sudah
tepat dan akurat. Cek sekali lagi apakah kutipan memang persis seperti
yang diucapkan nara sumber.
•
Periksalah struktur tulisan. Apakah tulisan itu logis? Apakah struktur
tulisan itu runtut sehingga memudahkan pembaca memahami berita
tersebut? Apakah struktur tulisan itu benar-benar mengiring orang untuk
terus membaca sampai menemukan kepuasannya?
•
Periksalah gaya bahasa dan pilihan kata (diksi). Perlu ada banyak
kejutan dalam sebuah berita. Kejutan itu terutama bisa ditimbulkan dari
gaya bahasa. Apakah gaya bahasa dalam kalimat-kalimat pendek,
repetisi, hiperbolik, dan seterusnya. Jangan sampai pula sebuah tulisan
itu datar dan monoton karena cenderung membosankan.
•
Baca 2-3 kali setelah proses editing sebelum mengirimnya ke redaktur
bahasa atau pracetak. Pastikan semua persyaratan sebuah berita sudah
dipenuhi.
Apa yang harus ada dalam sebuah tulisan/berita?
Sebuah tulisan atau berita, pada dasarnya harus “selesai”. Semua pihak yang
terlibat harus sudah diwawancarai. Semua persyaratan berita harus dipenuhi:
What, Who, When, Where, Why dan How. Namun akan lebih lengkap jika
tulisan juga dilengkapi berbagai hal lain, sehingga orang bisa lebih memahami
berita tersebut. Apakah itu?
•
•
Newspeg atau cantelan berita. Ini penting terutama untuk media
mingguan. Tidaklah mungkin kita menulis sesuatu secara tiba-tiba (ujugujug) tanpa ada peristiwa yang mendahuluinya. Kita menulis berita soal
Kalla dan SBY pecah. Apa Newspeg-nya? Ketika SBY mengadakan
telekonferensi, Kalla malah memimpin sidang kabinet sendiri. Itulah
newspeg-nya.
Konteks berita. Ini penting untuk memberikan gambaran kepada
pembaca mengenai sebuah peristiwa sekaligus memberitahu pembaca
apa pentingnya kita menulis berita tersebut.
Diperbanyak secara cuma-cuma demi Pendidikan Anak Bangsa
Oleh : Aldrin Syaifulloh
Email : [email protected]
Seri Kursus Jurnalistik
JANGANLAH LUPA PADA SOAL-SOAL DIBAWAH INI
•
•
•
Keberimbangan (coverboth side). Ini sangat penting untuk memberi
kesempatan kepada semua yang terlibat mendapatkan tempat dan posisi
yang setara. Juga untuk menghindari konsekuensi huum. Lebih penting
lagi untuk menghindari tudingan bahwa kita tidak fair atau memihak.
Hindari kalimat atau kata yang kasar dan tidak punya selera. Koran
Tempo pernah menulis judul berita : Diduga akibat Flu Burung, Pasien RS
Bintaro Tewas (KT edisi 12/9/2005). Penggunaan kata tewas dalam judul
itu tidak elegan. Kata meninggal kayaknya lebih pas.
Hindari kalimat yang tidak jelas. Contoh : KT edisi 13 September :
Kasus suap KPU, Terdakwa Pertama Divonis. Mengapa tidak menyebut
langsung Mulya W Kusumah?
Sumber asli : M. Taufiqurohman
Diperbanyak secara cuma-cuma demi Pendidikan Anak Bangsa
Oleh : Aldrin Syaifulloh
Email : [email protected]
Download