MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Pancasila Perkenalan, Kontrak Perkuliahan dan Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Fakultas Program Studi Teknik Teknik Industri Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh U001700006 Didi Junaedi, ST., MT Abstract Kompetensi Pancasila merupakan karakter bangsa, yang menjadikan bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Pendidikan Pancasila perlu karena dengan cara itulah karakter bangsa dapat lestari, terpelihara dari ancaman gelombang globalisasi yang semakin besar. Pelestarian nilai-nilai Pancasila dilakukan khususnya lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat disemaikan dan dikembangkan secara terencana dan terpadu. Mampu menganalisis persoalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui tanggungjawab intelektual dengan melestarikan nilainilai Pancasila dalam reealita kehidupan. Perkenalan dan Kesepakatan Kontrak Perkuliahan Mata Kuliah Pendidikan Pancasila A. Perkenalan B. Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan Ruang lingkup Mata Kuliah Pendidikan Pancasila sebagai satu dari mata kuliah pengembangan kepribadian A. Perkenalan Sebelum materi kuliah di sampaikan maka diadakan perkenalan dari dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila dan mahasiswanya agar lebih saling mengenal satu sama lainnya. Dan juga terwujud ikatan kekeluargaan dikalangan dosen dan mahasiswanya. Selain itu juga diadakan pemilihan ketua kelas guna memudahkan jalannya proses belajar mengajar dalam satu semester ini. Kemudian diadakan pembentukan tugas kelompok yang nantinya akan di diskusikan pada perkuliahan selanjutnya di kelas. Pembentukan tugas kelompok ini berdasarkan data yang ada di SIA. Untuk tugas Kelompok (Pada setiap perkuliahan tatap muka) dapat berupa: Studi Kasus Diskusi Tugas kelompok tersebut dibuat ke dalam bentuk word, huruf times new roman 112, jumlah halaman minimum 20 halaman, diketik rapi dan jilid serta diemailkan ke alamat email dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Untuk tema tugas kelompok yang akan didiskusikan akan disesuaikan dengan RAPEM mata kuliah Pendidikan Pancasila. Disarankan dalam pencarian contoh kasus dalam berdiskusi setiap kelompok diminta untuk mencari contoh kasus atau isu-isu terkini. Selain itu, untuk tugas kelompok yang akan didiskusikan tersebut diminta menyiapkan power pointnya. Masing-masing anggota kelompok harus ada soft coppy tugas kelompoknya dan juga diharapkan aktif dalam berdiskusi di kelas. Untuk tugas Mandiri (individu) : Setiap Mahasiswa membuat resume modul materi kuliah dari minggu pertama sampai dengan minggu ketujuh yaitu ditulis tangan pada kertas bergaris (bukan 2019 2 Pendidikan Pancasila Didi Junaedi, ST., MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kertas folio) dan dijilid rapi serta dikumpulkan pada minggu ketujuh; sedangkan untuk tugas resume minggu kesembilan sampai dengan minggu keempat belas yaitu ditulis tangan pada kertas bergaris (bukan kertas folio) dan dijilid rapi serta dikumpulkan pada minggu terakhir perkuliahan tatap muka. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk membaca materi kuliah setiap minggunya. MANFAAT MATA KULIAH : Undang-Undang No 12 tahun 2012, menyatakan bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi dalam penyusunan kurikulum, namun pada pelaksanaannya diperlukan ramburambu yang sama agar dapat mencapai hasil yang optimal. Disamping itu, peserta didik di perguruan tinggi merupakan insan dewasa , sehingga dianggap sudah memiliki kesadaran dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan atau professional. Sesuai dengan tujuan Pendidikan Tinggi dalam UU No 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi, yaitu menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seluruh mahasiswa harus mengikuti pembelajaran mata kuliah dasar umum yang dikenal dengan MKDU (general education). Sebagian dari MKDU telah dinyatakan dalam UU No 12 tahun 2012 sebagai mata kuliah wajib, yaitu Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Dalam rangka menyempurnakan capaian pembelajaran, maka MKDU ditambah dengan bahasa Inggris, Kewirausahaan, dan mata kuliah yang mendorong pada pengembangan karakter lainnya, baik yang terintegrasi maupun individu. Mata Kuliah Pendidikan Pancasila merupakan pelajaran yang memberikan pedoman kepada setiap insan untuk mengkaji, menganalisis, dan memecahkan masalah-maslah pembangunan bangsa dan Negara dalam perspektif nilai-nilai dasar Pancasila sebagai ideology dan dasar Negara Republik Indonesia. DESKRIPSI MATA KULIAH: Pancasila merupakan karakter bangsa, yang menjadikan bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Pendidikan Pancasila perlu karena dengan cara itulah karakter bangsa dapat lestari, terpelihara dari ancaman gelombang globalisasi yang semakin besar. Pelestarian nilai-nilai Pancasila dilakukan khususnya lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dikembangkan secara terencana dan terpadu. 2019 3 Pendidikan Pancasila Didi Junaedi, ST., MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dapat disemaikan dan TUJUAN INSTRUKSIONAL: Tujuan akhir setelah mengikuti mata kuliah ini adalah : agar mahasiswa dapat menganalisis konsep berikut: 1. Pendahuluan (Dasar-dasar, tujuan penyelenggaraan, capaian dan metode pembelajaran Pendidikan Pancasila Pancasila sebagai Dasar Negara) 2. Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa Indonesia : a. Era Pra kemerdekaan; b. Era kemerdekaan; c. Era Orde Lama; d. Era Orde Baru; e. Era reformasi. 3. Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa Indonesia (Lanjutan). 4. Pancasila sebagai Dasar Negara: • Hubungan Pancasila dengan pembukaan UUD NRI tahun 1945: • Penjabaran Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD NRI. • Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik, ekonomi, sosial-budaya dan Hankam. 5. Pancasila sebagai Ideologi Negara: • Pengertian ideologi • Pancasila dan ideologi dunia. • Pancasila dan Agama. 6. Pancasila sebagai sistem filsafat: • Pengertian Filsafata • Filsafat Pancasila • Hakikat Sila-sila Pancasila 7. Pancasila sebagai sistem Etika: a. Pengertian Etika; b. Etika Pancasila. 8. Pancasila sebagai sistem Etika (Lanjutan) : c. Pancasila sebagai solusi problem bangsa, seperti korupsi, kerusakan lingkungan, dekadensi moral dll. 9. Pancasila sebagai Dasar Nilai pengembangan Ilmu: a. Nilai Ketuhanan sebagai dasar pengembangan ilmu. b. Nilai Kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu c. Nilai Persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu d. Nilai kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu. 2019 4 Pendidikan Pancasila Didi Junaedi, ST., MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id e. Nilai keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu. 10. Pancasila dan Implementasinya: a. Sila pertama Pancasila dalam hubungannya dengan prinsip pembangunan manusia seutuhnya. 11. Pancasila dan Implementasinya: a. Sila Kedua sebagai usaha untuk tidak memperalat manusia sebagai faktor produksi b. Sila Ketiga menekankan kepentingan nasional yang harus di dahuluan. 12. Pancasila dan Implementasinya: a. Sila Keempat dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan pekerja dalam perusahaan. b. Sila Kelima mengacu pada tujuan organisasi secara maksimal dan mewujudkan keadilan sosial bagi semua orang yang mempunyai kepentingan dalam organisasi. B. Diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan Runag lingkup Mata Kuliah Pendidikan Pancasila sebagai satu dari mata kuliah pengembangan kepribadian Langkah Persiapan Diskusi Panel: Hal-hal yang harus diperhatikan dalam langkah persiapan adalah : 1. Merumuskan tujuan 2. Menetapkan topik masalah 3. Menyusun Laporan Diskusi Panel 4. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, Tugas Mandiri (individu) : 1. Setiap Mahasiswa membuat resume materi kuliah dari minggu 1 s/d ke-7 dengan ditulis tangan dan dijilid rapi serta dikumpulkan pada minggu ke-7. 2. Sedangkan untuk resume minggu ke-9 s/d ke-14 dikumpulkan dan dijilid rapi pada perkuliahan tatap muka terakhir. 2019 5 Pendidikan Pancasila Didi Junaedi, ST., MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pendidikan Pancasila diselenggarakan di Perguruan Tinggi ini bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang beragama dengan sikap dan perilaku yang memiliki tanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya, mampu mengenali masalah hidup dan cara pemecahannya, mengenali perubahan dan perkembangan ilmu pendididian, memiliki rasa persatuan yang tinggi. Melalui pendidikan Pancasila, warga negara Republik Indosesia diharapkan mampu memahami, menganalisis, dan mengimplememasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam menjawab masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu kiranya dalam berdiskusi, seminar di kalangan mahasiswa itu sendiri dalam proses belajar mengajar pada suatu Perguruan Tinggi. Hal ini bertujuan guna dapat mewujudkan tujuan diselenggarakannya Pendidikan Pancasila diselenggarakan di Perguruan Tinggi. Seluruh mahasiswa dituntut aktif dalam beragumentasi pada saat diskusi ataupun seminar dengan tetap berpedoman kepada nilai-nilai Pancasila. Strategi pembelajaran Pendidikan Pancasila ini banyak menggunakan studi kasus diskusi dan pemecahan masalah (problem solving learning). Diskusi yaitu metode pendidikan yang sangat praktis untuk mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas. Diskusi juga merupakan alat untuk menyamakan persepsi atau cara pandang. PELAKSANAAN PERKULIAHAN: 1. Perkuliahan dilaksanakan selama satu semester dengan 12 kali pertemuan tatap muka, termasuk 1 kali UTS dan 1 kali UAS. 2. Ketidak hadiran lebih dari 3 kali akan mendapatkan nilai E (tidak lulus). 3. Toleransi keterlambatan kehadiran mahasiswa maksimal 15 menit dari jadwal kuliah yang ditetapkan. BOBOT PENILAIAN: 1. Absensi : 10 % 2. Tugas : 35% 3. Ujian Tengah Semester : 20% 4. Ujian Akhir Semester : 20% 5. Aktivitas di kelas, mencakup perilaku, disiplin, dll: 15% Metode Pembelajaran : Metode pendekatan Student Active Learning ini meliputi antara lain: 1. Studi kasus. 2019 6 Pendidikan Pancasila Didi Junaedi, ST., MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pada metode pembelajaran ini mahasiswa diberikan kasus yang perlu dicari pemecahan masalahnya sesuai dengan pokok bahasan yang sedang dibahas. 2. Diskusi. Penyajian bahan pelajaran dilakukan dengan cara mahasiswa ditugaskan untuk membahas dan bertukar pendapat mengenai topik atau masalah tertentu untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti. 3. Seminar. Mahasiswa diminta untuk mempersiapkan makalah/paper, kemudian mempresentasikannya di depan mahasiswa lainnya dan dalam kesempatan ini akan memperoleh masukan dan pertanyaan baik dari sesama mahasiswa lainnya maupun dari staf pengajar. TUGAS: Tugas yang yang diberikan Dosen yang bersangkutan harus dikerjakan oleh mahasiswa disusun sebagai berikut : 1. Tugas I setiap Pokok bahasan sebelum UTS 2. Tugas II setiap pokok bahasan setelah UTS 3. Dosen memberikan penilaian terhadap mutu laporan tugas kelompok, sebagai komponen dari nilai tugas. Kemampuan akhir yang diharapkan pada perkuliahan ini adalah agar mahasiswa maampu memahami proses pembelajaran perkuliahan Pendidikan Pancasila sebagai suati perkuliahan pengembanagan karakter. Bentuk pembelajarannya adalah sebagai berikut: 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi Pengajaran dengan metode ceramah adalah memulai suatu pembicaraan dengan suatu ikhtisar ringkas tentang pokok-pokok yang akan diuraikan lalu menyusul penguraian dan penjelasan pokok-pokok yang penting dalam pembicaraan. 2019 7 Pendidikan Pancasila Didi Junaedi, ST., MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengertian dan Pentingnya Pendidikan Pancasila A. Pengertian Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Anda tentu sudah mempelajari pendidikan Pancasila. Materi pendidikan Pancasila apa saja yang sudah Anda pelajari? Anda sudah pernah mengenal pendidikan budi pekerti, Pendidikan Moral Pancasila (PMP), pendidikan Pancasila dan kewarganegaran (PPKn), dan lain-lain. Namun, apakah Anda sudah benar-benar memahami nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam mata pelajaran tersebut? Apa kesan Anda setelah memperoleh pelajaranpelajaran yang terkait dengan nilai-nilai Pancasila tersebut? Jawaban yang Anda ajukan mungkin berbeda satu dengan yang lainnya. Hal tersebut menunjukkan masih terdapat perbedaan dalam pemahaman atas perlu atau tidaknya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Mata kuliah pendidikan Pancasila merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya masing-masing. Selain itu, mahasiswa diharapkan mampu memberikan kontribusi yang konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Jadi, mata kuliah Pancasila merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan student centered learning, untuk mengembangkan knowledge, attitude, dan skill mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dalam membangun jiwa profesionalitasnya sesuai dengan program studinya masing-masing dengan menjadikan nilai- nilai Pancasila sebagai kaidah penuntun (guiding principle) sehingga menjadi warga negara yang baik (good citizenship). Munculnya permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya nilainilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perlu diungkap berbagai permasalahan di negeri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya mata kuliah pendidikan Pancasila. 1. Masalah Kesadaran Perpajakan Kesadaran perpajakan menjadi permasalahan utama bangsa, karena uang dari pajak menjadi tulang punggung pembiayaan pembangunan. APBN 2016, sebesar 74,6 % penerimaan negara berasal dari pajak. Masalah yang muncul adalah masih banyak Wajib Pajak Perorangan maupun badan (lembaga/instansi/perusahaan/dan lain-lain) yang masih belum sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Laporan yang disampaikan masih belum sesuai dengan harta dan penghasilan yang sebenarnya dimiliki, bahkan banyak kekayaannya yang disembunyikan. Masih banyak warga negara yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak, tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. 2. Masalah Korupsi Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi, baik di pusat maupun di daerah. Transparency Internasional (TI) merilis situasi korupsi di 188 negara untuk tahun 2015. Berdasarkan data dari TI tersebut, Indonesia masih menduduki peringkat 88 dalam urutan negara paling korup di dunia. 2019 8 Pendidikan Pancasila Didi Junaedi, ST., MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Masalah Lingkungan Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Namun dewasa ini, citra tersebut perlahan mulai luntur seiring dengan banyaknya kasus pembakaran hutan, perambahan hutan menjadi lahan pertanian, dan yang paling santer dibicarakan, yaitu beralihnya hutan Indonesia menjadi perkebunan. Selain masalah hutan, masalah keseharian yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini adalah sampah, pembangunan yang tidak memperhatikan ANDAL dan AMDAL, polusi yang diakibatkan pabrik dan kendaraan yang semakin banyak. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan masih perlu ditingkatkan. Peningkatan kesadaran lingkungan tersebut juga merupakan perhatian pendidikan Pancasila. 4. Masalah Disintegrasi Bangsa Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi di Indonesia. Disamping menghasilkan perbaikan-perbaikan dalam tatanan Negara Republik Indonesia, reformasi juga menghasilkan dampak negatif, antara lain terkikisnya rasa kesatuan dan persatuan bangsa. Sebagai contoh acapkali mengemuka dalam wacana publik bahwa ada segelintir elit politik di daerah yang memiliki pemahaman yang sempit tentang otonomi daerah. Mereka terkadang memahami otonomi daerah sebagai bentuk keleluasaan pemerintah daerah untuk membentuk kerajaan-kerajaan kecil. Implikasinya mereka menghendaki daerahnya diistimewakan dengan berbagai alasan. Bukan itu saja, fenomena primordialisme pun terkadang muncul dalam kehidupan masyarakat. Beberapa kali Anda menyaksikan di berbagai media massa yang memberitakan elemen masyarakat tertentu memaksakan kehendaknya dengan cara kekerasan kepada elemen masyarakat lainnya. 5. Masalah Dekadensi Moral Dewasa ini, fenomena materialisme, pragmatisme, dan hedonisme makin menggejala dalam kehidupan bermasyarakat. Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat, khususnya generasi muda. Fenomena dekadensi moral tersebut terekspresikan dan tersosialisasikan lewat tayangan berbagai media massa. Perhatikan tontonan-tontonan yang disuguhkan dalam media siaran dewasa ini. Begitu banyak tontonan yang bukan hanya mengajarkan kekerasan, melainkan juga perilaku tidak bermoral seperti pengkhianatan dan perilaku pergaulan bebas. Bahkan, perilaku kekerasan juga acapkali disuguhkan dalam sinetron-sinetron yang notabene menjadi tontonan keluarga. Sungguh ironis, tayangan yang memperlihatkan perilaku kurang terpuji justru menjadi tontonan yang paling disenangi. Hasilnya sudah dapat ditebak, perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat. 6. Masalah Narkoba Dilihat dari segi letak geografis, Indonesia merupakan negara yang strategis. Namun, letak strategis tersebut tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak negatif. Sebagai contoh, dampak negatif dari letak geografis, dilihat dari kacamata bandar narkoba, Indonesia strategis dalam hal pemasaran obat-obatan terlarang. Tidak sedikit bandar narkoba warga negara asing yang tertangkap membawa zat terlarang ke negeri ini. Namun sayangnya, sanksi yang diberikan terkesan kurang tegas sehingga tidak menimbulkan efek 2019 9 Pendidikan Pancasila Didi Junaedi, ST., MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id jera. Akibatnya, banyak generasi muda yang masa depannya suram karena kecanduan narkoba. 7. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi sistem hukum dan sekaligus meningkatkan kualitas penegakan hukum. Memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas penegakan hukum, tetapi faktor dominan dalam penegakan hukum adalah faktor manusianya. Konkretnya penegakan hukum ditentukan oleh kesadaran hukum masyarakat dan profesionalitas aparatur penegak hukum. Inilah salah satu urgensi mata kuliah pendidikan Pancasila, yaitu meningkatkan kesadaran hukum para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa. 8. Masalah Terorisme Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah terorisme. Asal mula dari kelompok terorisme itu sendiri tidak begitu jelas di Indonesia. Namun, faktanya terdapat beberapa kelompok teroris yang sudah ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan hukum yang berlaku. Para teroris tersebut melakukan kekerasan kepada orang lain dengan melawan hukum dan mengatasnamakan agama. Mengapa mereka mudah terpengaruh paham ekstrim tersebut? Sejumlah tokoh berasumsi bahwa lahirnya terorisme disebabkan oleh himpitan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, pemahaman keagamaan yang kurang komprehensif terkadang membuat mereka mudah dipengaruhi oleh keyakinan ekstrim tersebut. Kedudukan mata kuliah pendidikan Pancasila adalah mata kuliah wajib umum (MKWU) yang berdiri sendiri dan harus ditempuh oleh setiap mahasiswa, baik pada jenjang diploma maupun jenjang sarjana. Mata kuliah pendidikan Pancasila adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya masing-masing. B. Pentingnya Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang penunjuk jalan (leitstar) bagi calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan. Selain itu, agar calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa tidak mudah terpengaruh oleh paham- paham asing yang dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-nilai Pancasila. Pentingnya pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk menjawab tantangan dunia dengan mempersiapkan warga negara yang mempunyai pengetahuan, pemahaman, penghargaan, penghayatan, komitmen, dan pola pengamalan Pancasila. Hal tersebut ditujukan untuk melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti pembangunan dan pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap tingkatan lembaga-lembaga negara, badan-badan negara, lembaga daerah, lembaga infrastruktur politik, lembaga-lembaga bisnis, dan profesi lainnya yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. 2019 10 Pendidikan Pancasila Didi Junaedi, ST., MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Syahrial Syarbaini, 2014, Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Jakarta, Ghalia Indonesia 2. Buku-buku Pancasila yang relevan. 2019 11 Pendidikan Pancasila Didi Junaedi, ST., MT Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id