Rangkaian Joule Thief Joule thief menurut bahasa artinya adalah perampok energi atau pencuri energy. Rangkaian joule thief adalah sebuah rangkaian elektronika yang digunakan untuk menguras daya dari suatu sumber listrik dan menggunakannya untuk menyalakan komponen-komponen yang biasanya tidak dapat dinyalakan secara normal. Joule thief merupakan rangkaian untuk menaikkan tegangan sampai berlipat-lipat seperti halnya inverter. Rangkaian ini biasanya digunakan untuk menyalakan peralatan elektronik yang membutuhkan arus rendah seperti lampu LED dengan input baterai dc 3 volt/ baterai hp 3,7 volt yang output nya bisa menyalakan lampu led AC 220 volt. Jadi dengan rangkaian sederhana joule thief berguna sebagai lampu emergency atau kebutuhan lain, sebab kekuatan nyalanya mampu 1 atau 2 jam. rangkaian joule thief sederhana dapat dibuat dengan menggunakan komponen-komponen sederhana diantaranya adalah Joule thief Rangkian joule thief dapat dimanfaatkan untuk penerangan darurat saat listrik PLN padam atau bisa juga untuk kegiatan outdor yang membutuhkan penerangan. Satu baterai ukuran AA 1,5 vol bisa digunakan untuk menyalakan beberapa buah lampu led hingga beberapa jam lamanya. Ada banyak variasi rangkaian joule thief yang bisa digunakan, menggunakan satu transistor atau dua transistor, ferit yang digunakan juga beragam. Kali ini saya akan membuat joule thief yang cukup sederhana menggunakan 1 transistor, trafo bekas charger HP berikut skemanya: Skema Joule Thief untuk Lampu portabel Trafo charger HP yang digunakan terdiri dari tiga lilitan, satu lilitan primer dan dua lilitan skunder. Lilitan primer merupakan lilitan yang paling bawah/paling dalam, jumlah lilitannya paling banyak jika di ukur menggunakan LC meter atau Ohm meter akan terukur paling besar jika dibandingkan lilitan yang lainnya. Lilitan primer ini yang nantinya sebagai output rangkaian joulthief ini (dihubungkan ke LED 220V). Lilitan skunder masing-masing 12 lilit, keduanya dihubungkan secara seri, pada hubungan keduanya disambung dengan lilitan induktor yang ke sumber tegangan baterai. Ujung satu diantanranya akan dihungkan ke basis transistor melalui resistor 10 Ohm dan ujung yang lain terhubung ke Colektor transistor. Emitor transistor dihubungkan langsung ke sumber tegangan negatif baterai. Komponen yang digunakan cukup sederhana 1. Trafo (diambil dari bekas charger handphone) 2. Transistor NPN D 882R 3. Resistor 1K ohm 4. Kapasitor 222M 2KV 5. Dioda IN 4007 1 A Fungsi masing- masing komponen : 1. Trafo Trafo yang digunakan adalah trafo bekas charger HP yang digunakan untuk memperkuat Medan listrik yang dihasilkan oleh lilitan yang terdapat didalamnya. Yang pertama perlu dipahami adalah Pin trafo. Yaitu lilitan Primer, Feedback, & Sekunder pada trafo charger hp. 1.) Primer Pin Primer memiliki nilai hambatan (ohm) paling kecil dari Pin lainnya. 2.) Feedback Pin Feedback memiliki nilai hambatan (ohm) terkecil kedua setelah Primer. 3.) Sekunder Pin Sekunder memiliki nilai hambatan (ohm) paling besar dari pin lainnya. Pin Sekunder ini biasanya digunakan sebagai Output/ke beban yaitu lampu led abal abal, bermerk, /pun LHE. Setiap lilitan mempunyai 2 ujung. Jika trafo memiliki 3 lilitan (Primer feedback sekunder) maka ada 6 pin trafo. Jadi walaupun model trafo tidak seperti di atas, bisa dipakai untuk jt. Walaupun kaki trafo ada 9(biasanya trafo ini dari cas hp samsung& nokia). Sama saja, yang dibutuhkan hanya 6 saja 2. Transistor NPN Transistor memiliki dua jenis, yaitu NPN dan PNP. Perbedaan dari kedua jenis ini terletak pada jenis trigger pada kaki basis. Misalnya pada NPN, akan aktif jika pada basisnya diberi tegangan, sebaliknya jika pada basis PNP akan aktif jika kita beri GND. Jadi NPN adalah kebalikan nya dan PNP. Ada beberapa cara untuk membedakan mana transistor PNP dan NPN. Sebelumnya, Anda harus mengetahui posisi kaki basis, kolektor, dan emitornya. Ciri-ciri Transistor NPN Dengan melihat susunan kaki transistor pada rangkaian maka anda dapat menentukan jenis transistor tersebut. Transistor ini banyak ditemukan pada amplifier radio. Untuk transistor jenis NPN, maka susunan kaki adalah sebagai berikut: 1. Kaki emitor biasanya menuju ke arah kutub negatif atau tegangan lebih rendah dari tegangan kolektor. 2. Kaki kolektor biasanya ke arah positif atau tegangan lebih tinggi dari tegangan emitor. 3. Jika basis diberi arus negatif maka transistor mati jika diberi arus positif maka transistor hidup Ciri-ciri Transistor PNP Transistor yang biasanya sering dipakai adalah c945, a733, tip 31, tip 32, tip 41,tip 42, 2n3055, mj2955. Untuk transistor PNP cara menentukannya sebagai berikut: 1. Kaki emitor biasanya menuju ke arah kutub positif atau tegangan lebih tinggi dari kolektor. 2. Kaki kolektor biasanya ke arah negatif atau tegangan lebih rendah dari emitor. 3. Jika basis diberi arus positif maka transistor mati jika diberi dengan negatif transistor hidup. Transistor di rangkaian ini berfungsi untuk penguat arus yang dihasilkan pada rangkaian joule thief ini yang menuju ke lampu LED. Sehingga jika dipasang 2 buah transistor, maka nyala lebih terang, namun akan lebih boros baterai. 3. Resistor 1K Sifat utama dari komponen ini sesuai dengan namanya adalah menghambat yg mengakibatkan berkurangnya tegangan dan laju arus yg mengalir. Dalam rangkaian perancangan peralatan berbasis listrik atau elektronika komponen inilah yg paling banyak digunakan. Dipasangnya sebuah resistor dengan nilai tertentu akan memberikan hasil tegangan dan arus yg diinginkan. Pada setiap komponen resistor ini masing-masing memiliki tanda pengenal dan rating kemampuan. Yg perlu kita perhatikan dalam mengaplikasikan sebuah resistor ke dalam suatu sirkuit adalah rating wattnya. Jangan sampai menggunakan resistor yg hanya sanggup menahan beban 1/4 Watt. Dipasang pada rangkaian yg memiliki daya 5 Watt. Hal seperti ini jelas akan membuat sebuah resistor terbakar dan putus. Dengan terbakarnya sebuah resistor biasanya komposisi material sudah berubah yg menyebabkan nilai tahanan menjadi melar atau megecil nilai hambatannya. 4. Kapasitor Keramik 5. Dioda IN 4007 6. Dioda Dioda adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda terdiri dari dua Elektroda yaitu Anoda dan Katoda. Yang termasuk dalam keluarga Dioda diantaranya seperti LED (Light Emitting Diode), DIAC, Dioda Zener, Dioda Penyearah, Dioda Foto, Dioda Schottky, Dioda Tunnel dan Dioda Laser. – Transistor Transistor adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi sebagai Penguat, Penyearah, Pengendali, Mixer dan Osilator. Komponen yang termasuk dalam keluarga Transistor diantaranya seperti Transistor Bipolar (NPN & PNP), Transistor Foto, TRIAC, MOSFET, JFET dan UJT.