File

advertisement
Oleh:
Maria ulfa
X TKJ A
SMKN 2 Salatiga
• merupakan alat yang merupakan gabungan dari 7 buah led,
yang dikombinasikan sedemikian rupa agar dapat
menampilkan angka..
• Seven segment display pada dasarnya adalah LED (Light
Emitting Diode), yaitu diode yang dapat mengeluarkan cahaya
bila diberi tegangan pada pin-nya.
• seven segment merupakan alat yang merupakan gabungan
dari 7 buah led, yang dikombinasikan sedemikian rupa agar
dapat menampilkan angka.
• 7-segment yang masing-masing segmen diberi notasi mulai dari
a, b, c, d, e, f, dan g.
COMMON ANODA
Disini, semua anoda dari diode disatukan secara parallel dan
semua itu dihubungkan ke VCC dan kemudian LED dihubungkan
melalui tahanan pembatas arus keluar dari penggerak. Karena
dihubungkan ke VCC, maka COMMON ANODA ini berada pada
kondisi AKTIF HIGH.
COMMON KATODA
Disini semua katoda disatukan secara parallel dan
dihubungkan ke GROUND. Karena seluruh katoda
dihubungkan ke GROUND, maka COMMON KATODA ini
berada pada kondisi AKTIF LOW.
Prinsip kerja seven segmen ialah input biner pada switch
dikonversikan masuk ke dalam decoder, baru kemudian decoder
mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi decimal, yang
nantinya akan ditampilkan pada seven segment.
1. Decoder yaitu suatu alat yang berfungsi mengubah/
mengkoversi input bilangan biner menjadi decimal.
2.Encoder yaitu suatu alat yang berfungsi mengubah/
mengkoversi input bilangan desimal menjadi biner.
3. Multiplexer adalah Suatu rangkaian kombinasi yang
ouputnya mempunyai logika sama dengan jalur input yang
ditunjuk pada selector. Multiplexer ini memiliki banyak input dan
memiliki satu output. Prinsip kerjanya sama dengan saklar pemilih
dai 2n buah inputdipilih melalui n buah jalur pemilih ( DATA
SELECT ).
• adalah suatu semikonduktor yang memancarkan
cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi
tegangan maju.
• Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang
dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang
dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat
Fungsi fisikal
Sebuah LED adalah sejenisdioda semikonduktor istimewa. Seperti
sebuah dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan
semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan
ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang
disebut p-n junction. Pembawa-muatan elektron danlubang mengalir ke junction dari elektroda
dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan
lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan
melepas energi dalam bentuk photon.
Emisi cahaya
Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh
karena itu warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari
bahan yang membentuk p-n junction. Sebuah dioda normal,
biasanya terbuat dari silikon atau germanium , memancarkan
cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan yang digunakan
untuk sebuah LED memiliki selisih pita energi antara cahaya
inframerah dekat, tampak, dan ultra ungu dekat.
Polarisasi
• Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai
kecenderungan polarisasi. Chip LED mempunyai kutub
positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila
diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan
semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik
mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED
diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang
melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan
mengeluarkan emisi cahaya.
• Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan rusak yang
relatif rendah. Bila diberikan tegangan beberapa volt ke arah
terbalik, biasanya sifat isolator searah LED akan jebol
menyebabkan arus dapat mengalir ke arah sebaliknya.
Tegangan maju
• Karakteristik chip LED pada umumnya adalah sama dengan
karakteristik dioda yang hanya memerlukan tegangan tertentu
untuk dapat beroperasi. Namun bila diberikan tegangan yang
terlalu besar, LED akan rusak walaupun tegangan yang
diberikan adalah tegangan maju.
• Tegangan yang diperlukan sebuah dioda untuk dapat
beroperasi adalah tegangan maju (Vf).
Sirkuit LED
• Sirkuit LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam
posisi seri maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu
diperhatikan adalah jumlah tegangan yang diperlukan seluruh LED
dalam rangkaian tadi. Namun bila LED diletakkan dalam keadaan
paralel, maka yang perlu diperhatikan menjadi jumlah arus yang
diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini.
• Menyusun LED dalam rangkaian seri akan lebih sulit karena tiap LED
mempunyai tegangan maju (Vf) yang berbeda. Perbedaan ini akan
menyebabkan bila jumlah tegangan yang diberikan oleh sumber
daya listrik tidak cukup untuk membangkitkan chip LED, maka
beberapa LED akan tidak menyala. Sebaliknya, bila tegangan yang
diberikan terlalu besar akan berakibat kerusakan pada LED yang
mempunyai tegangan maju relatif rendah.
• Pada umumnya, LED yang ingin disusun secara seri harus mempunyai
tegangan maju yang sama atau paling tidak tak berbeda jauh
supaya rangkaian LED ini dapat bekerja secara baik.
• Substrat LED
Pengembangan LED dimulai dengan alat inframerah dan merah
dibuat dengan gallium arsinide. Perkembagan dalam ilmu
material telah memungkinkan produksi alat dengan pnjang
gelombang yang lebih pendek, menghasilkan cahaya dengan
warna bervariasi.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi,
menghasilkan warna sebagai berikut:
• aluminium gallium arsenide (AlGaAs) - merah dan inframerah
• gallium aluminium phosphide - hijau
• gallium arsenide/phosphide (GaAsP) - merah, oranye-merah, oranye,
dan kuning
• gallium nitride (GaN) - hijau, hijau murni (atau hijau emerald),
dan biru
• gallium phosphide (GaP) - merah, kuning, dan hijau
• zinc selenide (ZnSe) - biru
• indium gallium nitride (InGaN) - hijau kebiruan dan biru
• indium gallium aluminium phosphide - oranye-merah, oranye, kuning,
dan hijau
• silicon carbide (SiC) - biru
• diamond (C) - ultraviolet
• silicon (Si) - biru (dalam pengembangan)
• sapphire (Al2O3) - biru
Download