Uploaded by User19338

INTERAKSI

advertisement
KONSEP DASAR MAPEL IPS SD
INTERAKSI SOSIAL
DOSEN PENGAMPU : NI PUTU WIDYASANTI, S.Pd, M.Pd
OLEH :
1. KOMANG AYU VINA ARIANI
18.1.1.3.1.16
2. NI KADEK MELDA LESTARI
18.1.1.3.1.26
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DHARMA ACARYA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGRI
MPU KUTURAN SINGARAJA
2018/2019
INTERAKSI SOSIAL
A. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok dalam masyarakat. Interaksi ini sifatnya dinamis .
Secara etimologis, istilah interaksi terdiri atas dua kata, yaitu inter dan
aksi. Inter berarti berbalas-balasan dan aksi berarti tindakan. Interaksi
berarti tindakan berbalas-balasan. Interaksi terjadi apabila individu
melakukan aksi, sehingga menimbulkan reaksi individu-individu lain. Hal
inilah akan menyebabkan terjadinya tindakan berbalas-balasan.
Menurut Gillin dan Gillin interaksi sosial merupakan hubungan sosial
yang dinamis yag menyangkut hubungan antar orang, antar kelompok,
maupun individu dengan kelompok . Intinya proses interaksi ditandai
dengan adanya hubungan timbal balik anara dua orang atau lebih. Jika
seseorang bertemu, tetapi tidak saling berhubungan, maka tidak dapat
dikatakan berinteraksi.
Menurut Soerjono Soekanto, Interaksi dapat terjadi walaupun orang
saling tidak bertemu, tidak saling bicara atau menukar tanda-tanda.
B. JENIS – JENIS INERAKSI INDIVIDU DAN MASYARAKAT
1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu
Sesuai dengan namanya, Salah satu dari jenis – jenis interaksi
sosial ini terjadi antara dua individu dan biasanya bersifat langsung.
Interaksi sosial antar-individu terjadi ketika masing-masing individu
bertemu dan melakukan interaksi sosial satu sama lain. Interaksi sosial
antar-individu bisa terjadi dari hal yang paling sederhana, seperti
misalnya saling menyapa dan melemparkan senyum ketika berpapasan
di jalan.
2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok
Jenis Interaksi sosial lainnya individu dengan kelompok terjadi
ketika seseorang harus berinteraksi dengan sekelompok orang, yang
jumlahnya lebih dari tiga.
Hal ini bisa terjadi ketika seseorang tersebut merupakan bagian
dari suatu kelompok dan ia berinteraksi dengan anggota-anggota lain
dalam kelompok tersebut. Atau bisa juga terjadi ketika ia berhadapan
dengan
banyak
orang,
misalnya
seorang
pembicara
yang
menyampaikan pidato di podium kepada masyarakat luas.
3. Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok
Interaksi ini terjadi ketika terdapat dua kelompok yang berbeda,
kemudian bertemu dan melakukan interaksi. Pada interaksi ini,
masing-masing anggota bukan lagi berinteraksi secara individu
namun sudah menyangkut kelompok. Tentunya interaksi sosial yang
menyangkut antar-kelompok harus dilakukan dengan lebih berhatihati, karena jika tidak tepat cara melakukannya akan menyebabkan
konflik atau bahkan permusuhan.
C. SYARAT – SYARAT INTERAKSI SOSIAL
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi
tanpa adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
1.
Kontak Sosial
Kata “kontak” (Inggris: “contact’) berasal dari bahasa Latin con atau
cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh.
Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian
sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau
hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan
pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio,
atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi
syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat
berikut.
1. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif.
Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan
kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau
konflik.
2. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder.
Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu
muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di
dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau
pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak
sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu
perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder
dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak
sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang
ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika
Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada
ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak
sekunder tidak langsung.
2. Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal
terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan
perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan
perasaan-perasaan yang disampaikan. Misalnya, seorang gadis dikirimi
sekotak cokelat tanpa nama pengirim. Gadis itu menerimanya dengan
suka cita.
D. CIRI – CIRI INTERAKSI SOSIAL
1. Jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunaka symbol atau
lambing
3. Adanya suatu dimensi waktu
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dari hasil interaksi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai
Hermawan, Ruswandi dkk. (2006) . perkembangan masyarakat dan Budaya.
Bandung : UPI PRESS
Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial
Budaya dan Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek
Download