MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 9 Disusun Oleh: Deka Haryadi, S.T Ihksan Tajudin, S.T. Muchlisin, S.T., M.Sc. 2017 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Kampus Terpadu : Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 BAB I PENGENALAN TENTANG VISSIM VISSIM merupakan simulasi Mikroskopis, berdasarkan waktu dan perilaku yang dikembangkan untuk model lalu lintas perkotaan. Program ini dapat digunakan untuk menganalisa operasi lalu lintas dibawah batasan konfigurasi garis jalan, komposisi lalu lintas, tempat perhentian dll. Sehingga membuat software ini menjadi software yang berguna untuk mengevaluasi berbagai macam alternatife rekayasa transportasi dan tingkat perencanaan yang paling efektif. Program VISSIM merupakan program yang dikembangkan oleh PTV (Planung Transportasi Verkehr AG) di Karlsruhe, Jerman. Nama ini berasal dari "Verkehr Städten SIMulationsmodell" (bahasa Jerman untuk "Lalu lintas di kota - model simulasi"). VISSIM dimulai pada tahun 1992 dan saat ini pemimpin pasar global. VISSIM model simulasi telah dipilih untuk mengkalibrasi kondisi lalu lintas. VISSIM menyediakan kemampuan animasi dengan perangkat tambahan dalam 3D. Simulasi jenis kendaraan (yaitu dari motor, mobil penumpang, truk dan kereta api). Selain itu, klip video dapat direkam dalam program, dengan kemampuan secara dinamis mengubah pandangan dan perspektif. Elemen visual lainnya, seperti pohon, bangunan, fasilitas transit dan rambu lalu lintas, dapat dimasukkan ke dalam animasi 3-D. VISSIM dapat diterapkan sebagai alat berguna dalam berbagai pengaturan masalah transportasi, pada daftar berikut ini merupakan gambaran dari aplikasi VISSIM: ➢ Pengembangan, evaluasi dan pengaturan dari prioritas sinyal transit ➢ VISSIM dapat digunakan dalam berbagai tipe pengaturan sinyal. ➢ VISSIM dapat digunakan mengevaluasi kelayakan dan dampak dari suatu kota kecil terhadap jaringan jalan perkotaan. ➢ VISSIM dapat digunakan untuk analisa kecepatan suatu area dan area yang bergabung. 1 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 BAB II MENU PADA PROGRAM VISSIM 2.1 Menu File New Open Open Layout Open Default Layout Read Additionally Save Save As Save Layout As Save Layout As Default Import Eksport Open Working Directory Exit Untuk membuat program VISSIM baru Membuka File program Baca di tata letak file *.lyx dan berlaku untuk elemen antarmuka program dan parameter grafis editor program Baca default file layout *.lyx dan berlaku untuk elemen antarmuka program dan parameter grafis editor program Buka File program selain program yang ada Untuk menyimpan program yang sedang dibuka Menyimpan program ke jalur yang baru atau menyalin secara manual ke forder baru Simpan tata letak saat elemen antarmuka program dan parameter grafis dari editor program ke file layout *.lyx Simpan tata letak saat elemen antarmuka program dan parameter grafis dari editor program ke file layout default. Impor data ANM dari Visum Mulai ekspor data ke PTV Visum Membuka Windows Explorer di direktori kerja saat ini Menutup atau mengakhiri program VISSIM 2.2 Menu Edit Undo Untuk kembali keperintah sebelumnya Redo Untuk kembali keperintah sesudahnya Rotate Network Masukkan sudut sekitar jaringan yang diputar Move Network Memindahkan jaringan User Preferences ➢ Pilih bahasa antarmuka penggunaan VISSIM ➢ Kembalikan pengaturan default ➢ Tentukan penyisipan obyek jaringan di jaringan editor ➢ Tentukan jumlah fungsi terakhir dilakukan yang akan disimpan 2 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 Gambar 2.2 Menu Edit Gambar 2.1 Menu File 2.3 Menu View Open New Network Tambah baru jaringan editor sebagai daerah lain Editor Network Objects Membuka jaringan toolbar objek Levels Membuka toolbar tingkat Background Membuka toolbar background Quick View Memuka Quick View Smart Map Membuka Smart Map Messages Membuka halaman, menunjukkan pesan dan peringatan Simulation Time Menampilkan waktu simulasi Quick Mode Menyembunyikan dan menampilkan kembali objek jaringan berikut: ➢ Vehicles In Network 3 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 ➢ Pedestrians In Network Semua jaringan lainnya yang akan ditampilkan Simple Network Display Menyembunyikan dan menampilkan kembali objek berikut: ➢ Desired Speed Decisions ➢ Reduced Speed Areas ➢ Conflict Areas ➢ Priority Rules ➢ Stop Signs ➢ Signal Heads ➢ Detectors ➢ Parking Lots ➢ Vehicle Inputs ➢ Vehicle Routes ➢ Public Transport Stops ➢ Public Transport Lines ➢ NodesMeasurement Areas ➢ Data Collection Points ➢ Pavement Markings ➢ Pedestrian Inputs ➢ Pedestrian Routes ➢ Pedestrian Travel Time Measurement Semua objek jaringan yang ditampilkan: ➢ Links ➢ Background Images ➢ 3D Traffic Signals ➢ Static 3D Models Vehicles In Network ➢ Pedestrians In Network ➢ Areas ➢ ObstaclesRamps & Stairs 4 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 2.4 Menu Lists Base Data Daftar untuk mendefinisikan atau mengedit Base Data ➢ Network Daftar atribut onjek jaringan dengan jenis objek jaringan yang ➢ Intersection Control dipilih ➢ Private Transport ➢ Public Transport ➢ Pedestrians Traffic Graphics & Presentation Daftar untuk mendefinisikan atau jaringan editing objek dan data, yang digunakan untuk persiapan grafis dan representasi yang realistis dari jaringan serta menciptakan presentasi dari simulasi. ➢ Measurements Daftar data dari evaluasi simulasi ➢ Results Gambar 2.4 Menu Lists Gambar 2.3 Menu View 5 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 2.5 Menu Base Data Network Setting Pengaturan default untuk jaringan 2D/3D Model Segment Menentuka ruas untuk kendaraan 2D/3D Models Membuat model 2D dan 3D untuk kendaraan dan pejalan kaki Functions Percepatan dan perlambatan perilaku kendaraan Distribution Distribusi untuk keceatan yang diinginkan, kekuatan, berat kendaraan, waktu, lokasi, model 2D/3D, dan warna Vehicle Types Menggabungkan kendaraan dengan karakteristik mengemudi teknis serupa di jenis kendaraan Vehicle Classes Menggabungkan jenis kendaraan Driving Behaviors Perilaku pengemudi Link Behaviors Types Tipe link, perilaku untuk link, dan konektor Pendestrian Types Menggabungkan pejalan kaki dengan sifat yang mirip dalam jenis pejalan kaki Pendestrian Classes Pengelompokan dan penggabungan jenis pejalan kaki ke dalam kelas pejalan kaki Walking Behaviors Parameter perilaku berjalan Area Behaviors Types Perilaku daerah untuk jenis daerah, tangga dan landai Display Types Tampilan untuk link, konektor dan elemen konstruksi dalam jaringan Levels Level untuk bangunan bertingkat atau struktur jembatan untuk link Time Intervals Interval waktu 2.6 Menu Traffic Vehicle Compositions Menentukan jenis kendaraan untuk komposisi kendaraan Pendestrians Menentukan jenis pejalan kaki untuk komposisi pejalan kaki Compositions Pendestrian OD Matrix Menentukan permintaan pejalan kaki atas dasar hubungan OD Dynamic Assigment Mendefinisikan tugas parameter 6 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 Gambar 2.6 Menu Traffic Gambar 2.5 Menu Base Data 2.7 Menu Signal Control Signal Controllers Membuka daftar Signal Controllers: Menetepakan atau mengedit SC Signal Conroller Membuka daftar SC Comunication Comunication Fixed Time Signal Menentukan waktu dalam jaringan Controllers 2.8 Menu Simulation Parameter Masukkan parameter simulasi Continuous Mulai menjalankan simulasi Single Step Memulai simulasi dalam mode satu langkah Stop Berhenti menjalankan simulasi 7 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY Gambar 2.7 Menu Signal Control 2017 Gambar 2.8 Menu Simulation 2.9 Menu Evaluation Configuration ➢ Result attribute : mengkonfigurasi hasi tampilan atribut ➢ Direct output : konfigurasi output ke file atau database Database Configuration Mengkonfigurasi koneksi database Measurement Tampilkan dan mengkonfigurasi daftar pengukuran yang di Definition ingikan Windows Mengkonfigurasi waktu sinyal, catatan SC detector atau perubahan sinyal pada window Result Lists Menampilkan hasil atribut dalam daftar hasil 2.10 Menu Presentation Camera Position Membuka daftar Camera Position Storyboards Membuka daftar Storyboards/Keyframes AVI Recording Merekam simulasi 3D sebagai file video dalam format file *.avi 3D Anti-Alising Beralih 3D anti-aliasing 2.11 Menu Help Online Help Membuka Online Help FAQ online Menampilkan PTV VISSIM FAQ dihalaman web dari PTV GROUP Service Pack Menampilkan VISSIM & Viswalk Service Pack Download Download Area pada halaman web dari PTV GROUP Technical Support Menunjukkan bentuk dukungan dari VISSIM Teknis Hotlien 8 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 pada halaman web dari PTV GROUP Examples Membuka folder dengan data contoh dan data untuk tujuan pelatihan Register COM Server Mendaftarkan VISSIM sebagai server COM License Menbuka jendela License About Membuka jendela About Gambar 2.9 Menu Evaluation Gambar 2.10 Menu Presentation Gambar 2.11 Menu Help 9 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 BAB III LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN PROGRAM VISSIM Gambar 3.1 Layar Kerja VISSIM 1. Input Background Dalam Input Background digunakan untuk memasukkan daerah atau lokasi yang akan dibuat pemodelan. Cara Input Background ke layar kerja: ➢ Klik Background Images – Klik kanan pada layar kerja – Klik Add New Background Images – Cari gambar yang akan dibuat pemodelan – Klik Open. Gambar 3.2 Masukkan Input Background Vissim 10 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 ➢ Untuk menyembunyikan Background yaitu dengan klik View – klik Backgrounds – klik simbol seperti gambar mata. ➢ Kemudian untuk menyesuaikan skala gambar supaya sesuai dengan kondisi asli, buatlah set scla dengan tekan CRTL + klik kanan pada background – SET SCALE – tentukan berapa ukuran garis asli yang ingin diisi. Gambar 3.3 Menyembunyikan Background 2. Membuat Jaringan Jalan Membuat jaringan jalan meliputi membuat link dan connectors sesuai dengan kondisi jalan yang ada. Cara membuat Jaringan Jalan: ➢ Klik Links – klik kanan pada mouse tarik panjang link yang diinginkan. Maka akan muncul Gambar 3.4. Gambar 3.4 Membuat Jaringan Jalan, Link 11 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 ➢ Masukkan nama Jalan yang akan dibuat, masukkan jumlah lajur (Num. of lines), masukkan lebar jalan. ➢ Behavior type adalah jenis perilaku lalulintas yang digunakan pada jaringan jalan tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat pada bagian driving behaviors halaman 20. ➢ Display type adalah jenis tampilan yang digunakan pada jalan tersebut. Apabila link yang dibuat adalah jalan raya, tidak perlu diubah. Akan tetapi apabila yang dibuat adalah jalan kereta / tempat pejalan kaki, display type perlu diubah sesuai keinginan. ➢ Level adalah ketinggian jalan yang dibuat. Untuk jalan yang rata dengan tanah tidak perlu mengubah level. Akan tetapi bila jalan yang dibuat memiliki elevasi yang berbeda dengan tanah dasar, level perlu diubah. Untuk pembuatan level menggunakan cara klik Base Data – Level. Lalu tambahkan ketinggian yang diinginkan. Gambar 3.5 Menu Link ➢ Pada bagian meso, terdapat Meso speed model. Meso speed model adalah jenis kecepatan kendaraan yang digunakan pada jalan tersebut. Terdapat 2 pilihan yaitu Vehicle-based dan Link-based. Vehicle-based artinya setiap kendaraan akan mengikuti aturan kecepatan sesuai kendaraannya. Pengaturan kecepatan kendaraan dilihat pada halaman 18. Sedangkan bila menggunakan Link-based, kecepatan semua kendaraan diatur sama sesuai yang diinput pada kolom Meso speed. 12 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 ➢ Pada bagian display, terdapat Z-offset (start) dan Z-offset (end). Ini digunakan apabila jalan yang buat menanjak atau menurun. Z-offset (start) adalah ketinggian jalan pada pangkal link, dan Z-offset (end) adalah ketinggian jalan pada ujung link. ➢ Untuk menggandakan Link yaitu dengan klik jaringan jalan – klik kanan – klik Dublicate. ➢ Untuk mengganti arah jalur yaitu dengan klik jaringan jalan – klik kanan – klik Invert Direction ➢ Untuk menyambungkan (connectors) jalan yaitu dengan cara Klik Link – tekan SHIFT + Klik kanan pada mouse tarik ke jalan yang akan disambung. Maka akan muncur Gambar 3.6. ➢ Pada bagian from link to link terdapat pilihan line 1, line 2, dst. Ini muncul apabila konektor dibuat pada link yang memiliki lebih dari satu lajur. Selain itu ini juga digunakan untuk memilih lajur manakah yang akan di sambungkan. ➢ Spline adalah jumlah titik yang ada pada sambungan tersebut. Semakin banyak titiknya, maka konektor yang ditampilkan akan semakin halus. Gambar 3.6 Menu Connector 3. Membuat rute yang akan dilewati kendaraan yaitu dengan cara Klik Vehicle Routes – tekan CTRL + klik kanan pada jalan yang akan dibuat rute tarik ke arah jalan lain lalu klik kiri. 13 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 Gambar 3.7 Vehicle Routes ➢ Setelah Vehicle routes dibuat, akan muncul window baru dibagian bawah layar seperti pada gambar 3.8. Apabila tidak muncul, dapat dimunculkan secara manual dengan cara klik List – Private transport – Routes – Static Routing Decisions. Gambar 3.8 Jendela Static Routing Decisions ➢ Pada bagian sebelah kiri terdapat AllVehTypes dan VehClasses. AllVehTypes dicentang apabila rute tersebut digunakan untuk semua jenis kendaraan. Apabila rute tersebut khusus untuk salah satu jenis kendaraan saja, hilangkan centang pada kolom tersebut. VehClasses adalah kolom pilihan jenis kendaraan manasaja yang menggunakan rute tersebut apabila centang pada AllVehTypes dihilangkan. ➢ Pada bagian sebelah kiri terdapat kolom RelFlow(0). Kolom ini digunakan untuk mengatur prosentase kendaraan yang berbelok. Sebagai contoh pada gambar 3.8, prosentase kendaraan yang berbelok ke link nomor 6 adalah 20% dan ke link nomor 7 adalah 80%. 4. Reduced Speed Area digunakan untuk mengkontrol kecepatan kendaraan pada area tertentu. 14 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 Gambar 3.9 Reduced Speed Area ➢ Pada bagian kolom, klik kanan – Add. Setelah muncul baris baru, atur VehClass sesuai dengan kendaraan yang akan diatur kecepatannya. DesSpeedDistr adalah batas kecepatan yang ditentukan pada daerah tersebut. Dan kolom Decel adalah batas maksimum perlambatan kendaraan. 5. Conflict Area digunakan untuk mengontrol kendaraan agar tidak saling bertabrakan satu sama lain. Conflict Area juga dapat digunakan untuk memprioritaskan kendaraan agar jalan terlebih dahulu sesuai keinginan kita. Gambar 3.10 Conflict Area 15 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 6. Menentukan jenis kendaraan, sesuaikan jenis kendaraan yang disurvei dengan kendaraan yang akan dimasukkan ke dalam software Vissim dan membuat 2D/3D Models untuk sepeda motor. Cara membuat 2D/3D Models: ➢ Klik Base Data – Klik 2D/3D Model, maka akan muncul Gambar 3.11. Gambar 3.11 2D/3D Models ➢ Lalu Klik Add – Klik Vehicles – Klik Road cari kendaraan yang akan dimasukkan – Klik Add Segment To 2D/3D-Model – Klik OK. Gambar 3.12 3D Models sepeda motor 16 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 7. Menambahkan vehicle model dengan sesuai dengan katagori kendaraannya. ➢ Untuk membuka jendela vehicle model dengan cara klik Base Data – Distributions – 2D/3D model. ➢ Setelah muncul jendela vehicle model, pada jendela bagian kiri klik add (simbol +). Isikan kolom Name dengan jenis kendaraan. Contoh: “HV”, ”LV”, ”MC”, dan “UM”. ➢ Pada kolom kiri, isikan kolom Model2D3D dengan kendaraan yang telah diinput sesuai dengan jenis kendaraannya seperti pada gambar 3.13. Gambar 3.13 Jendela 2D/3D Model Distributions 8. Mengisi vehicle types, menyesuaikan kategori yang sudah disediakan serta yang ditentukan sendiri. Untuk memunculkan Menu pada Gambar 3.14 yaitu dengan cara Klik Base Data – Klik Vehicle Types. Gambar 3.14 Jendela Vehicle Types ➢ Untuk menambahkan tipe kendaraan, gunakan tombol +, setelah itu akan muncul jendela seperti pada gambar 3.15 ➢ Isikan kolom name dengan nama tipe kendaraannya. Pada kolom Category, ubah sesuai dengan jenis kendaraannya. Lalu pada bagian Vehicle model, sesuaikan dengan vehicle model yang sudah dibuat. ➢ Pada bagian Functions & Distributions, sesuaikan dengan jenis kendaraannya 17 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 Gambar 3.15 Pembuatan Vehicle Type Baru 9. Mengisi Vehicle Classes, mengklasifikasikan jenis kendaraan ke dalam kategori kendaraan. Untuk memunculkan Menu pada Gambar 3.16 yaitu dengan cara Klik Base Data – Klik Vehicle Classes. Vehicle classes dibuat berdasarkan jenis kendaraan yang ada di jalan raya. Gambar 3.16 Jendela Vehicle Classes ➢ Untuk menambahkan kelas kendaraan, klik tanda + lalu akan muncul list baru di bagian bawah. ➢ Pada bagian kiri, terdapat kolom name, isikan dengan nama kelas kendaraan. Pada kolom VehType, centang pada jenis kendaraan yang telah dibuat tadi. 10. Mengisi Desired Speed Distributions. Untuk memunculkan jendela DesSpeedDistr, menggunakan cara klik BaseData – Distributions – Desired Speed lalu akan muncul jendela seperti pada gambar 3.17. Gambar 3.17 Jendela Desired Speed Distributions ➢ Pada kolom bagian kiri, klik simbol + untuk menambahkan jenis kecepatan kendaraan. Setelah itu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.18. 18 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 ➢ Pada kolom name isikan jengan nama kendaraan yang akan menggunakan kecepatan tersebut. Pada bagian tengah terdapat 2 kolom, kolom sebelah kiri menunjukan kecepatan minimum kendaraan, sedangkan kolom sebelah kanan menunjukan kecepatan maksimum kendaraaan. Atur grafik yang ada dibawahnya. Gambar 3.18 Pembuatan Desired Speed Distributions 11. Mengisi Vehicle Compositions. Untuk memunculkan jendela vehicle compositions yaitu dengan cara Traffic – Vehicle Compositions. Lalu akan muncul jendela seperti pada gambar 3.19. Gambar 3.19 Jendela Vehicle Compositions ➢ Pada bagian kiri jendela, klik simbol + untuk menambahkan jenis komposisi kendaraan. Setelah muncul baris baru, isikan kolom nama dengan nama komposisi kendaraannya. ➢ Pada bagian kanan jendela, ubah kolom VehType dengan tipe kendaraan yang tadi sudah dibuat. Lalu ubah kolom DesSpeedDistr sesuai dengan kecepatan yang sudah dibuat. Kolom RelFlow digunakan untuk memberikan perbandingan jenis kendaraan apabila dalam satu komposisi kendaraan terdapat lebih dari satu jenis kendaraan yang berbeda. 19 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 12. Vehicle Input digunakan untuk memasukkan volume arus lalu lintas. Cara memasukkan volume kendaraan yaitu: ➢ Klik Vehicle Input – tekan CTRL + Klik kanan pada jalan yang akan dimasukkan volume kendaraan setelah itu makan akan muncul Menu Vehicle Inputs seperti pada Gambar 3.20. Gambar 3.20 Jendela Vehicle Input ➢ Pada jendela sebelah kiri terdapat kolom Volume(0), isikan dengan volume kendaraan pada jalan tersebut. Pada kolom VehComp(0), isikan dengan jenis komposisi kendaraannya. 13. Mengatur perilaku pengemudi dilakukan dengan cara klik Base Data – Driving Behaviours. Setelah itu akan muncul jendela seperti pada gambar 3.21. Gambar 3.21 Jendela Driving Behaviours ➢ Pada bagian LnChgRule digunakan untuk mengatur kebebasan pengendara untuk melakukan overtaking kendaraan. ➢ Pada bagian DesLatPos digunakan untuk mengatur disebelah manakah kendaraan akan berjalan. ➢ OvtLDef digunakan untuk memberi kebebasan pengemudi untuk melakukan overtaking dari sebelah kiri. Sedangkan OvtRDef melakukan overtaking dari sebelah kanan. ➢ LatDistDrivDef digunakan untuk mengatur jarak aman lateral saat menyalip dalam kondisi diatas kecepatan 50km/jam. Sedangkan LatDistStandDef adalah jarak aman lateral saat menyalip kendaraan dibawah kecepan 50km/jam hingga berhenti. 14. Signal Controllers digunakan untuk mengatur Traffic Light pada jaringan jalan. Sebelum membuat Signal Controllers kita harus menyimpan data kita terlebih dahulu. Cara untuk membuat Signal Controllers yaitu: 20 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 ➢ Klik Signal Control – Klik Signal Controllers – Klik Add maka akan muncul menu pada gambar 3.22 lalu masukkan nama Signal Controller yang anda inginkan – Klik Edit Signal Control maka akan muncul menu pada gambar 3.23. Gambar 3.22 Signal Controller Gambar 3.23 Fixed Time Signal Control 21 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 ➢ Klik Signal Groups – Klik simbol Plus (New) New lalu Klik simbol Pensil (Edit) maka akan muncul pada Gambar 3.24 beri nama signal lalu pilih urutan Signal yang anda inginkan dan masukkan waktu durasi minimum untuk lampu Merah, All Red, Hijau serta Kuning – Buat Signal Group untuk lengan-lengan jaringan jalan yang lain. Gambar 3.24 Signal Group Gambar 3.25 Signal Controllers ➢ Setelah Signal Group dibuat untuk mengatur waktu siklus setiap signal yaitu dengan cara Klik Signal Program – Klik simbol Plus (New) – Klik simbol Pensil (Edit) maka akan muncul menu pada Gambar 3.26 lalu atur Cycle Time 22 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 (Waktu Siklus) dan atur peletakan Signal yang anda inginkan – Klik Save – Klik OK. Gambar 3.26 Signal Program ➢ Untuk mamasukkan Signal Controllers yang sudah dibuat ke jaringan jalan yaitu dengan cara Klik Signal Head – pilih lengan jalan yang akan dibuat Signal Controllers lalu tekan CTRL + Klik kanan pada mouse maka akan muncul menu pada Gambar 3.27 pilih SC (Signal Controllers) yang telah dibuat sebelumnya lalu klik nomor yang akan anda masukkan – Klik OK – lakuan hal yang sama pada lengan-lengan jalan yang lain. Gambar 3.27 Signal Head 23 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 15. Menentukan area yang akan dianalisis dengan cara membuat Node pada persimpangan yang sudah dibuat. Untuk membuat node, dengan cara pilih perintah node yang ada pada network object toolbar. ➢ Buat polygon pada simpang yang akan dilakukan analisis. Gunakan klik kiri untuk memulai membuat polygon. Gunakan klik kanan untuk menambahkan titik polygon. Untuk mengakhiri titik polygon, gunakan double klik kiri. Setelah polygon selesai dibuat, akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.28. Gambar 3.28 Jendela Pembuatan Node Baru ➢ Pada kolom Name, isikan nama simpang yang akan dilakukan analisis. Pemberian nama pada node dimaksudkan supaya tidak terjadi kebingungan saat melakukan analisis di tempat yang memiliki simpang lebih dari satu. 16. Mengatur konfigurasi pemrosesan dengan cara klik Evaluation – Configurations. Setelah di klik akan muncul jendela seperti pada gambar 3.29. ➢ Berikan centang pada collect data di bagian nodes. Lalu klik ok. 24 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 Gambar 3. 29 Jendela Evaluation Configurations 17. Untuk memulai proses simulasi, gunakan tombol icon play yang ada di toolbar, atau bisa juga dengan cara klik Simulation – Continues. ➢ Apabila menggunakan vissim versi student, maka waktu simulasi maksimum adalah 600 detik. Apabila menggunakan versi berbayar, untuk mengatur lamanya proses simulasi dapat diatur dengan cara klik Simulation – Parameters. Pada bagian Period, ubah menjadi waktu simulasi yang diinginkan. Lalu klik ok dan ulang proses simulasi. ➢ Untuk mempercepat proses simulasi, dapat menggunakan cara mengatur display update yang ada disamping icon quick mode. ➢ Untuk mengubah tampilan menjadi 3D, dapat dengan cara meng-klik icon 2D/3D yang ada di toolbar. 25 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 Gambar 3.30 Simulation Continuous 18. Untuk menampilkan data hasil simulasi, dapat dengan cara klik Evaluation – Result List – Node Result. Lalu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.31. Gambar 3.31 Hasil (output) Program VISSIM ➢ Parameter yang dihasilkan dari node result adalah: • Movement (Pergerakan), • QLen (Panjang antrian rata-rata (m)), • QLenMax (Panjang antrian maksimum (m)), • Vehs(All) (Jumlah kendaraan yang lewat saat simulasi (unit)), • Pers(All) (Jumlah orang yang lewat saat simulasi (person)), 26 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 • VehDelay (Tundaan kendaraan (detik)), • PersDelay (Tundaan orang (second), • StopDelay (Tundaan hingga berhenti (detik)), • Stops(All) (Jumlah kendaraan yang berhenti), • EmissionsCO (Jumlah Carbon Dioksida yang terbuang (gram)), • EmissionsNOx (Jumlah Nitrogen Oksida yang terbuang (gram)), • EmissionsVOC (Jumlah volatile organic compounds yang terbuang (gram)), • FuelConsumption (Jumlah bahan bakar yang terbuang (US Galoon)). ➢ Bila menggunakan Vissim 9.0, terdapat parameter baru yaitu LOS (level-of- service) jalan raya yang mengacu pada peraturan American Highway Manual Capacity (HMC) tahun 2010. 19. Untuk menghias tampilan jalan dapat dilakukan dengan cara berikut. ➢ Menambahkan gedung / objek lain seperti pohon, bangku, dan lain lain dengan cara klik Static 3D model yang ada di toolbar samping. Klik kanan pada tempat yang akan diberikan model bangunan setelah itu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.32. Untuk mengatur ketinggian dan memutar object dengan cara mengubah sudut yang ada pada kolom di kiri bawah. Setelah itu klik ok. Gambar 3.32 Tampilan Jendela Select 3D Model 27 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 ➢ Untuk memberikan texture pada jalan dilakukan dengan cara klik Data Base – Display. Setelah itu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.33. Klik tanda + untuk membuat display baru lalu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.34. Isikan kolom nama, lalu ubah Fill Style dan Border Style. Ubah juga Fill Color dan Border Color. Jika akan menggunakan texture, klik pada kolom texture lalu cari texture yang akan digunakan. Setelah itu klik Ok. Untuk menggunakan tampilan display yang baru, double klik jalan yang ingin dirubah, setelah itu pada bagian Display Type, ubah sesuai display yang sudah dibuat tadi. Setelah itu klik Ok. Untuk melihat hasilnya, gunakan tampilan 3D. Gambar 3.33 Tampilan Jendela Display Type Gambar 3. 34 Tampilan pembuatan Display Type Baru ➢ Untuk memberikan marka jalan, dapat dengan cara menggunakan perintah Pavement yang ada di toolbar sebelah kiri. Lalu klik kanan pada jalan yang ingin diberikan pavement. Setelah itu akan muncul jendela baru seperti pada 28 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 gambar 3.35. Pilih jenis marka yang ingin digunakan lalu klik ok. Tampilah setelah pemberian marka dan penggunaan texture jalan dapat dilihat seperti pada gambar 3.36. Gambar 3. 35 Tampilan Jendela Pavement Marking Gambar 3. 36 Hasil Pemberian Texture, Pavement Marking, dan Static 3D Model 20. Simulasi pada Program VISSIM dapat dibuat ke dalam Video dalam bentuk .AVI yaitu dengan cara: ➢ Memasang letak kamera dengan cara klik Presentation – Camera Positions. Lalu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.37. Atur layar sesuai dengan posisi kamera. Klik cursor pada bagian Select Camera Position yang ada di toolbar. Ubah nama sesuai dengan keinginan lalu tekan Enter. Setelah itu akan muncul list baru pada jendela Camera Positions. 29 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 Gambar 3. 37 Tampilan Jendela Camera Positions ➢ Membuat story board dengan cara klik Presentation – Story Board. Setelah itu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.38. Setelah itu pada kolom bagian kiri, klik Add untuk membuat story baru. Setelah muncul list baru, Pada kolom Resolution, ubah sesuai dengan resolusi yang diinginkan. Pada kolom name, ubah dengan nama yang diinginkan. Kolom Framrate untuk mengatur jumlah fram perdetik dari video. Gambar 3. 38 Tampilan Jendela Story Board ➢ Pada kolom sebelah kiri, klik add untuk menambahkan posisi kamera saat perekaman. Setelah di klik add akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.39. Pada kolom name isikan dengan nama / nomer kamera. Kolom starting time diisikan dengan detik keberapa perekaman mulai pada posisi kamera tersebut. Dwell time digunakan untuk mengatur seberapa lama kamera berhenti di posisi tersebut. Camera Position adalah posisi kamera yang di tetapkan. Atur movement sesuai dengan selera. Lalu klik ok. Gambar 3.39 Tampilan Pembuatan Story Board Baru 30 MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY 2017 ➢ Untuk memulai proses perekaman, klik Presentations – Record AVIs. Lalu mulai running program dengan tombol play pada toolbar. Setelah itu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.40. Pilih Compressor sesuai dengan keinginan. Semakin bagus compressor maka semakin besar ukuran video yang dihasilkan dan juga semakin lama proses rendering-nya. Setelah itu klik Ok. Gambar 3.40 Tampilan Jendel Video Compression ➢ Tunggu proses rendering hingga selesai. 31