A. Pengertian, Tujuan, dan Peran Akuntansi 1. Pengertian Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis (Businness Language), atau lebih tepatnya sebagai bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang menguasai bahasa ini, maka akan semakin baik pula orang tersebut menaggani berbagai aspek keuangan dalam kehidupannya. Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 sudut pandang, yakni definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut pandang proses kegiatannya. Apabila ditinjau dari sudut pandang jasa akuntansi, akuntansi dapat dideffinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan atau aktifitas jasa yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau transaksi yang bersifat keuangan (Financial) Jika ditinjau dari sudut pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringgkasan, pelaporan dan penganalisaan data keunagn dari suatu entitas. Dari sini, bisa dilihat bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi harus: 1) Mengidentifikasikan data mana yang berkaiatan atau relavan dengan keputusan yang diambil; 2) Memproses dan menganalisis data yang relavan; 3) Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Dari definisi diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa akuntansi dapat menghasilkan informasi yang digunakan manager untuk menjelaskan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja keuangan dan kondisi perusahaan. Dengan demikan, secara umum, akuntansi dapat dideffinisikan sebagai system informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sebagai suatu system informasi keuangan, akuntansi merupakan sebuah proses dari 3 aktivitas, yaitu pengidentifikasian, pencatatan dan komunikasi kejadian-keejadian ekonmis suatu perusahaan yang mengasilkan informasi bagi pengunanya. Sebagai mana dijelaskan dalam ilustrasi berikut ini: 2. Tujuan Akuntansi Laporan keuangan dihasilkan dalam proses akuntansi, dan tujuan dari akuntansi sendiri adalah menyediakan informasi yang berkaitan dengan beberapa aspek diantaranya posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi juga menyediakan cara untuk mengumpulkan serta melaporkan data ekonomi terhadap pihakpihak dan individu yang membutuhkan. Akuntansi membantu pemilik dan calon pemilik perusahaan mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam prospek perusahaan dan mempertimbangkan segala resiko yang dapat terjadi dimasa depan. Ada beberapa syarat tang harus dipenuhi untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas, diantaranya: Dapat Dipahami Diharapkan pemakai memiliki pengetahuan yang cukup mengenai aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi serta mampu mempelajari informasi dengan wajar. Relavan Untuk membantu pemakai dalam mengambil keputusan maka diperlukan informasi yang relavan. Informasi dianggap relavan apabila dapat membantu pemakai informasi dalam mengevaluasi peristiwa masa kini, masa lalu, dan masa depan serta dapat dijadikan koreksi untuk mengevaluasi hasil dari masa lalu. Material Informasi dianggap mterian apabila terjadi kesalah ketika mencatat informasi yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan ekonomi oleh pemakai yang didasarkan pada laporan keuangan. Keandalan Informasi yang dihasilkan harus handal, ini berarti bebas dari kesalahan material sehingga pemakai dapat mengunakan informasi sebagai penyajian yang tulus dan jujur. Penyajian jujur Informasi yang andal adalah informasi yang menyajikan ssegala transaksi atau peristiwa secara jujur. Contohnya adalah neraca yang seharusnya mengambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal dengan jujur pada tanggal pelaporan. Nertalitas Informasi yang bersifat netral, harus sesuai dengan kebutuhan umum pemakai dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. 3. Peran Akuntansi Ada 4 peran akuntansi dalam setiap bisnis, yaitu: 1. Pengendalian Keuangan Salah satu peran utama dari akuntansi adalah dalam hal pengendalian keuangan. Pengendalian biaya (cost) adalah salah satu factor utama untuk keberhasilan usaha. Pengelolaan biaya (overhead) dan biaya produksi akan menentukan perbedaan antara rugi dan laba. Tanpa praktik akuntansi yang baik, tentu saja kita tidak akan mengetahui dari mana memulai pemotongan biaya-biaya dan beban-beban. Mungkin saja beban perjalanan wiraniaga terlalu tinggi, beban iklan tidak memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan, biaya produksi melampaui target. Sebuah sistem akuntansi yang baik membantu kita mengidentifikasi area permasalahan dan berfungsi sebagai alat pengendalian keuangan yang dibutuhkan. 2. Operasi Perusahaan Aktivitas akuntansi adalah sebagian dari operasi perusahaan sehari-hari, seperti penagihan terhadap pelanggan, pembayaran gaji karyawan, pembayaran tagihan pemasok, pemeliharaan persediaan, dan masing-masing tugas mempunyai peran dari proses akuntansi. Setiap perusahaan mempunyai pendekatan yang berbeda dari operasional akuntansi. Perusahaan yang bergerak dibidang konsultasi misalnya, akan berbeda dengan perusahaan yang bergerak dibidang pabrikasi. Pada perusahaan yang pertama mungkin hanya dibutuhkan catatan tagihan dan bebean-beban yang dikeluarkan, sedangkan sebaliknya pada perusahaan kedua ekstensif melibatkan pembayaran gaji, persediaan, estimasi biaya, piutang dagang dan utang dagang. 3. Pelaporan Mereka yang berbisnis baik dalam bentuk perusahaan maupun perorangan, secara periodic ingin mengetahui status bisnisnya. Laporan-laporan akuntansi termasuk Neraca dan Laporan Laba Rugi menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menilai kinerja perusahaan. Dengan laporan-laporan yang akurat, kita dapat mengantisipasi keadaan perusahaan dan dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan tersebut. 4. Perencanaan Akuntansi mempunyai peran yang sangat penting menggambarkan masa depan perusahaan, yang sering dicerminkan dalam data akuntansi sehari-hari yang diakumulasikan. Proses perencanaan adalah penetapan tujuan dan langkah-langkah pendekatan terintegrasi yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan tujuan yang realistic adalah salah satu komponen utama dalam proses ini. Jika perusahaan mempunyai sistem akuntansi yang baik, kita akan memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan tujuan. Kita juga harus mendefinisikan cara mencapai tujuan tersebut. Dengan mengacu kembali data yang disediakan sistem akuntansi, ditemukan bahwa fluktuasi persediaan disebabkan oleh miskinnya informasi tepat waktu tentang tingkat persediaan terkini. Untuk mengatasi masalah ini, kita kemudian merencanakan mengkomputerisasi proses persediaan, sehingga kita hanya memesan item-item yang betul-betul dibutuhkan. Jelaslah bahwa sebuah sistem akuntansi yang baik adalah kebutuhan mendasar untuk beerhasilnya praktik bisnis. B. Pihak-pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi Sebagai suatu system informasi, akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh pihak intern perusahaan, maupun dari luar perusahaan. Secara garis besar pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi adalah sebgai berikut: 1. Manajer Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi yang diperlukan. 2. Investor Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk menganalisis perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal pada suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan analisis laporan keuangan perusahaan yang akan dipilih untuk disuntik dana dari investor. 3. Kreditor Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor berkepentingan untuk pemberian kredit pada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor sangat berkepentingan dengan laporan keunagan calon nasabah dan nasabahnya. 4. Instansi Pemerintah Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi keunagn dari suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan. 5. Organisasi Nirlaba Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, Organisasi ini masih sangat memerlukan informasi keungan untuk tujuan penyusunan angaran, membayar karyawan dan membayar beban-beban yang lain. 6. Pemakai Lainnya. Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangan-tunjagan, serta mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja. C. Profesi dan Jabatan Dalam Akuntansi 1. Bidang-bidang spesialisasi akuntansi 1) Akuntansi Keuangan, disebut juga akuntansi umum ( general accounting). Informasi yang disajikan dari akuntansi keuangan berupa laporan keuangan, yang pengunaanya adalah penggambilan keputusan dari pihak luar perusahaan. Informasi yang disajikan oleh akuntansi keuangan bersifat umum untuk berbagai penguna. Kelompok pengguna yang baisanya memerlukan informasi akuntansi keuangan adalah: a. Pemilik Perusahaan, mengunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakh mereka akan tetap bertahan pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus melepaskan kepemilikan dalam perusahaan. b. Kreditor perusahaan, mengunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakah pihaknya akan memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau menolaknya. c. Pemerintah, Mengunakan informasi ini sebagai dasar penetapan besarnya pajak , dsb. d. Karyawan, memerlukan informasi keuangan ini untuk melakukan negoisasi dengan perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai keputusan yang berkaitan dengan ketenaga kerjaan. e. Pelanggan, perusahaan menggunakan informasi keuangan ini untuk penggambilan keputusan yang berkaitan dengan kerjasama dengan perusahaan. Akuntansi keuangan biasanya meliputi 3 fungsi, yaitu: 1) Pemilihan dan pencatatan data 2) Analisis data 3) Menyiapkan laporan bagi pengunanya. 2) Akuntansi Biaya (cost Accounting), penggangaran masuk dalam kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan harus menyediakan berbagai informasi untuk pencapaian sassaran. Kategori utama dari informasi yang diperlukan adalah untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan yang bersifat harian. Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di perusahaan dan lingkungannya pada saat sekarang dan apakah operasi perusahaan bisa berjalan dengan lancer sebagai mana yang diingginkan untuk mencapai tujuannya. Kategori lain atas informasi yang dibutuhkan manajemen adalah untuk perencanaan jangka panjang, misalnya untuk menentukan kebijakan menyeluruh bagi perusaan atau untuk menetukan kebijakan khusus karena adanya kejadian dimasa lampau yang tidak diinginkan akan terulang lagi dimasa yang akan mendatang. 3) Akuntansi Manajemen, meliputi 3 fungsi, yaitu: Pemilihan dan pencatatan data Analisi data Menyiapkan laporan bagi manajemen 4) Akuntansi Pemeriksaan (Auditing), adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan terhadap catatan dalam hasil kegiatan akuntansi keuangan yang bersifat pengujian atas kelayakan laporan keuangan secara bebas (independen/ tidak berpihak) dan objektif 5) Akuntansi Perpajakan (tax Accounting), bidang akuntansi perpajakan berhubungan dengan penetuan objek pajak yang menjadi tanggungan perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi perpajakan adalah membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan dilakukan sehubungan dengan pertimbangan perpajakn. 6) Akuntansi Anggaran ( Budgetary Accounting), Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi untuk kepentingan penetapan rencana oprasi keuanfan perusahaan (anggaran) dala suatu periode tertentu. 7) Akuntansi pemerintahan ( Governmental Accounting), Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara lazim disebut administrasi keuangan Negara. 2. Jabatan dalam Akuntansi Jenjang jabatan di bidang akuntansi yang ada pada suatu perusahaan secara umum,yaitu: a. Manajer Keuangan Manajer akuntansi yaitu kepala departemen atau kepala bagian akuntansi yang mempunyai tugas antara lain : Menyediakan laporan keuangan, merencanakan dan menganalisa pembelanjaan perusahaan, mengatur struktur aktiva (struktur kekayaan perusahaan), struktur financial,dan modal serta menyediakan laporan keuangan yang dibutuhkan pemegang saham,investor,kreditur,juga karyawan. b. Asisten Manajer Keuangan Asisten manajer atau pembantu dari manajer keuangan yang membantu manajer keuangan dalam melaksanakan tugasnya. c. Penata Buku (Bookkeper) Penata buku atau juga dapat disebut dengan Bookkeper merupakan jabatan di bidang akuntansi yang mempunyai tugas sebagi pelaksana pembukuan. Seseorang yang menjabat sebagia penata buku atau Bookkeper harus memiliki kemampuan : Menyiapkan bukti transaksi atau dokumen transaksi Menganalisis bukti transaksi (mampu menentukan kebenaran, keabsahan dan pengelompokkan bukti transaksi) Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal dan buku pembantu Mencatat data pada buku jurnal ke dalam buku besar umum Membuat kertas kerja laporan keuangan (neraca lajur) Menyusun laporan keuangan D. Jenis-jenis Bentuk Bidang Usaha Jenis usaha adalah kelompok dari kegiatan usaha. Untuk melihat jenis usaha dapat dilihat dari produk yang dipasarkan dengan bagaimana mereka memperoleh produknya. Bentu-bentuk atau jenis-jenis bidang usaha 1. Bidang Produksi Bidang produksi merupakan salah satu bidang usaha yang bisa kita lakukan. Bidang produksi itu bisa dilihat dari kegiatan usahanya. Apa bila sebuah usaha itu mengelola bahan mentah menjadi bahan jadi maka itu yang di sebut produksi, termasuk di antaranya pengusaha pengrajin. Mereka adalah termasuk pada bidang usaha produksi. Dalam laporan keuangan untuk bidang ini biasanya ada pos atau perkiraan Persediaan awal dan persediaan akhir serta memiliki satu kelompok jurnal keuangan yang di sebut Barang dalam proses. 2. Bidang Perdagangan Sama seperti bidang produksi, Bidang perdagangan juga masuk sebagai salah satu bidang usaha yang jega terpisah. Perdagangan dapat dilihat dari kegiatan usahanya dalam memperoleh barang. Bila bidang produksi, barang di peroleh dengan mengelola bahan baku menjadi bahan jadi, maka kelompok bidang perdagangan memperoleh produk dari barang jadi yang di jual kembali. Biasanya suplier adalah salah satu tempat mereka memperoleh barang yang akan di jual. 3. Bidang Jasa Bidang Jasa juga termasuk salah satu dari dari kelompok bidang usaha. Untuk mengetahui jenis bidang ini dapat di lihat dari produk yang mereka jual. Apabila mereka menjual produk non fisik maka itu di sebut bidang jasa, contohnya seperti service televisi atau servis kulkas dan AC. E. Prinsip-prinsip dan Konsep Dasar Akuntansi 1. Prinsip Akuntansi Prinsip akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan akuntansi secara keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta ketentuan yang mengandung teori atau pun secara praktis. Penggunaan prinsip akuntansi sangat penting agar terdapat keseragaman dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh semua orang. Prinsip0prinsip itu antara lain sebagai berikut: 1) Prinsip harga perolehan merupakan prinsip akuntansi yang menekankan pada aspek utang, aktiva, modal, dan penghasilan serta biaya dibukukan sebagai harga perolehan yang disepakati oleh pihak pihak yang bertransaksi. 2) Prinsip akuntansi realisasi penghasilan merupakan prinsip yang mempelajari pengukuran, pengertian, dan pengakuan terhadap penghasilan. Penghasilan dalam akuntansi adalah penurunan hutang dan kenaikan pendapatan dari penjualan atau jasa selama periode tertentu. Metode yang digunakan berkaitan dengan pengakuan penghasilan. Pertama, pada saat penjualan barang dan jasa. Kedua, sebelum penjualan (sudah ada kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak lain yang sudah ada kepastian mengenai jumlah dan harganya). Ketiga, pengakuan penghasilan pada saat penerimaan kas (untuk transaksi yang beresiko terjadinya piutang yang tidak tertagih). 3) Prinsip Objektif ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang dihasilkan harus berdasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti transaksi yang bersifat real dan objektif. 4) PrinsipPengungkapan Penuh (Disclosure) ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang disusun hendaknya dapat menghasilkan dan memberikan semua informasi, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi pihak pihak yang berkepentingan. 5) Prinsip konsistensi ini menghendaki laporan keuangan harus mempunyai daya banding. Daya banding akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan yang diterapkan tahun sebelumnya. 2. Konsep Dasar Akuntansi Konsep akuntansi adalah berbagai konsep yang telah dijadikan rujukan dan dijadikan sebagai standarisasi dalam menyampaikan sebuah konsep keuangan yang rapi dan mudah dipahami. 1) konsep entitas bertujuan agar transaksi perusahaan tidak boleh digabung dengan transaksi pribadi atau transaksi lainnya. Contoh konsep entitas ini adalah pendapatan suatu perusahaan tidak boleh digabung dengan pendapat pribadi atau pendapatan anak usahanya. 2) Konsep Beban Historis . Konsep akuntansi ini lebih populer dikenal sebagai historical cost principle. Pada konsep ini penilaian detil keuangan didasarkan pada beban yang telah terjadi dan tercatat dalam sistem pencatatan keuangan tersebut. 3) Periode AkuntansiDiperlukan konsep periode ini adalah untuk mengetahui atau gambaran yang tepat mengenai kinerja perusahaan yang diperoleh saat perusahaan tersebut mencairkan hartanya menjadi kas. Alasan pertama adalah agar para pihak yang mengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan melihat kondisi serta kebijakan yang akan diambil. Alasan kedua untuk menerapkan konsep periode akuntansi ini adalah untuk kepentingan perencanaan perusahaan. Setiap periode diperlukan laporan keuangan yang tepat dan benar serta pencatatan transaksi yang detil untuk perencanaan budget, atau strategi kedepannya. 4) Konsep kesinambungan dalam ilmu akuntansi menyatakan bahwa suatu entitas akan terus melakukan usahanya untuk masa yang tak dapat diramalkan di masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan laporan keuangan secara periodik untuk mengukur tingkat keuangan dan kemajuan usaha tersebut. 5) Konsep Satuan Moneter Stabil. Konsep ini bertujuan sebagai dasar untuk mengabaikan adanya efek dari inflasi di dalam laporan akuntansi. Sehingga kita dapat menambahkan atau melihat lebih detil nilai rupiah tersebut sehingga memiliki daya beli yang sama. F. Tahap Proses Pencatatan TAHAP-TAHAP PROSES PENCATATAN TRANSAKSI 1) Pencatatan transaksi dalam dokumen 2) Jenis-jenis dokumen transaksi Pencatatan transaksi dalam dokumen A. TAHAP PENCATATAN. Tahapan pencatatan adalah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha merupakan suatu informasi awal yang harus dicatat dan diolah, sehingga timbul laporan keuangan. Langkah-langkah untuk pencatatan transaksi keuangan perusahaan adalah sebagai berikut : a) Menyiapkan bukti pencatatan (dokumen sumber) b) Pencatatan transaksi dalam buku harian jurnal c) Melakukan posting kedalam buku besar Siklus akuntansi dimulai dari adanya suatu transaksi dan kejadian yang harus dicatat. 1. 2. 3. 4. B. Tahap Pengihtisaran Pembuatan neraca saldo (trial balance) Jurnal penyesuaian Neraca saldo disesuaikan Perhitungan rugi laba dan neraca 5. 6. 7. 8. Penyusunan laporan keuangan Jurnal penutup Pembuatan neraca saldo penutup Jurnal pembalik. C. Tahap pelaporan 1. Laporan keuangan 2. Jurnal penutup 3. Neraca saldo setelah penutupan. Sebagai hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informasi ekonomi, untuk mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah dimengerti dan mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahan perlu diproses melalui tahap-tahap dalam siklus akutansi, berdasarkan suatu prinsip yang berterima umum. Laporan keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misal setiap 3 bulan, persemester atau setahun sekali dan sebagainya. Laporan keuangan terdiri dari : 1. Neraca 5. Catatan atas laporan keuangan 2. Laporan rugi/laba 6. Laporan atau informasi lain sebagai 3. Laporan perubahan modal pelengkap 4. Laporan perubahan posisi keuangan. Jenis-jenis sokumen transaksi Doumen transaksi dibagi menjadi dua, yaitu : Dokumen transaksi Intern, yaitu bukti transaksi yang berasal dan dilakukan di dalam lingkungan perusahaan itu sendiri. Contohnya adalah Bukti memorial, bukti kas masuk, dan bukti kas keluar Dokumen transaksi Ekstern, yaitu bukti transaksi yang melibatkan pihak luar perusahaan. Contohnya adalah Faktur, Nota kontan, Nota Debet/Kredit, Cek, Bilyet Giro, dan Kuitansi. 1. Faktur adalah bukti Transaksi pembelian atau penjualan barang secara kredit. 2. Kuitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. 3. Nota kontanadalah bukti transaksi suatu pnjualan atau pembelian barang secara tunai. 4. Nota debet adalah dokumen transaksi pengembalian barang yang telah dibeli dengan cara kredit atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak sesuai dengan pesanan. 5. Nota kredit adalah dokumen transaksi penerimaan kembali barang dagang yang telah dijual dengan cara kredit atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitas yang tidak sesuai dengan pesanan. 6. Cek adalah surat perintah tidak bersyarat kepada bank. 7. Bilyet giroadalah surat perintah kepada bank dari nasabah yang bersangkutan. 8. Memoadalah bukti transaksi intern yang digunakan untuk pencatatan antara bagian manajer dengan bagian-bagian yang ada di perusahaan. H. Transaksi Bisnis Perusahaan Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang menyebabkan perubahan dalam aset dan/atau kewajiban, dan/atau ekuitas. Kejadian ekonomis dari suatu perusahaan yang secara langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi dan harus dicatat oleh perusahaan yang bersangkutan itulah yang disebut transaksi bisnis (business transaction). Transaksi bisnis dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu transaksi eksternal dan transaksi internal. * Transaksi eksternal merupakan kejadian dengan pihak luar perusahaan. Contoh: pembelian perlengkapan kepada pemasok, pembayaran uang muka sewa gedung, pembelian mesin. * Transaksi internal adalah kejadian ekonomis yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri. Contoh transaksi internal adalah penggunaan perlengkapan, pemanfaatan gedung beberapa waktu, penggunaan mesin, dan lain-lain. Semua transaksi bisnis perusahaan akan senantiasa berpengaruh pada perubahan pada ketiga unsur persamaan dasar akuntansi, yaitu aset dan/atau kewajiban dan/atau ekuitas. Transaksi bisnis perusahaan ini paling tidak akan mempengaruhi 2 (dua) diantara 3 (tiga) komponen atau unsur dalam persamaan dasar akuntansi. Sebagai contoh: jika dalam perusahaan itu terdapat kenaikan aset, maka kejadian ini akan bisa berpengaruh pada: 1. Penurunan aset yang lain, atau 2. Kenaikan kewajiban tertentu, atau 3. Kenaikan ekuitas Persamaan Dasar Akuntansi Sumberdaya yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan disebut dengan aset. Sedangkan hak atau klaim atas aset perusahaan dibagi menjadi 2, yaitu: (1) hak kreditor, (2) hak pemilik. Persamaan dasar akuntansi adalah asset sama dengan kewajiban ditambah dengan ekuitas.Hak kreditor menunjukkan kewajiban perusahaan, sedangkan hak pemilik disebut dengan ekuitas. Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam kelancaran aktivitas produksi, konsumsi dan pertukaran. Dengan demikian, aset merupakan kapasitas yang dimiliki perusahaan yang memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan datang dan menghasilkan bagi perusahaan yang bersangkutan. Kewajiban adalah klaim atas aset tertentu. Bentuk sederhana kewajiban perusahaan adalah utang. Utang ini bisa timbul dari peminjaman uang, pembelian barang dagangan atau perlengkapan secara kredit yang digunakan untuk membantu kegiatan perusahaan. Ekuitas pemilik merupakan klaim pemilik atas semua aset yang ada di perusahaan, yang dihitung dengan cara total aset dikurangi dengan total kewajiban. Dengan demikian, total aset yang dimiliki perusahaan akan menjadi klaim dari para kreditor dan klaim pemilik. Klaim dari pemilik merupakan sisa dari klaim kreditor. I. Menerapkan Persamaan Dasar Akuntansi Dalam persamaan dasar akuntansi, terdapat jenis-jenis laopran keuangan yang ada, salah satunya neraca yaitu laporan keuangan yang menunjukan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan serta informasi dari sumber daya tersebut. Neraca merupkan laporan keuangan satu-satunya yang bisa dibuat pada awal pendirian atau pembukaan oleh perusahaan. Nerava mencangkup dua sisi yaitu sisi kiri yang biasa disebut sebagai aktiva dan sisi kanan disebut sebagai pasiva. Sedangkan untuk sisi pasiva terdiri dari kelompok utama yaitu hutang dan modal pemilik. 1. Hutang adalah suatu kewajiban perusahaan untuk membayar pada pihak lain dengan sejumlah uang atau barang atau jasa masak yang akan dating akibat dari transaksi masa lalu. 2. Modal adalah suatu bukti penyertaan dan kepemilikan dari pihak-pihak yang telah menanamkan uangnya dalam perusahaan. Dari sisi perusahaan, baik hutang maupun modalyang merupakan suatu betuk kewajiban. Hutang adalah suatu kewajiban perusahaan untuk membayar sejumlah bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor sedangkan modal adalah suatu kewajiban perusahaan untuk membayar pada pemilik perusahaan dalam bentuk pengembaliaan modal. Rumus aktiva dalam persamaan dasar akuntansi 1. Aktiva (Harta) = kewajiban (Hutang) + Modal 2. Aktiva (Harta)- kewajiban (Hutang) = Modal Istilah-istilah akuntansi Kas adalah alat pembayarn milik perusahaan yang siap digunakan, seperti unag tunai, cek kontan. Piutang adalah hak perusahaan yang masih dibawa oleh pihak lain, seperti tagihan kepada karyawan atas pinjamannya keperusahaan. Peralatan kantor adalah suatu alat yang dimiliki perusahaan dan digunakan dalam kegiatan operasi jangka panjang. Sseperti kursi, meja, computer, LCD, telepon, Printer. Perlengkapan kantor adalah suatu bahan perlengkap aktivitas erusahaan yang beroperasi dal jangka pendek dan hasbis karena pemakain, seperti kertas, bolpoin, tinta. Tanah adalah lahan yang berupa tempat suatu bangunan berdiri yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk aktivitas usaha. Bangunan adalah gedung permanen yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan untuk aktivitas usaha. Kendaraan adalah alat trasnportasi yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan dalam kegiatan oprasi. Prive adalah pengambilan uang perusahaan oleh pemiliknya untuk kepentingan pribadi. Dividen adalah bagian dari laba usaha yang dibagikan pada pemilik perusahaan sebagai imbalan atas setoran modal pemilik. Pendapatan/ penjualan adalah kenaikan suatu modal perusahaan yang timbul dari penjualan produk perusahaan. Biaya adalah pengorbanan ekonomi untuk memperoleh barang dan jasa, dimana manfaatnya tersebut dinikmatai dalam waktu lebih dari satu tahun (jangka panjang). Beban adalah pengorbanan ekonimi untuk memperoleh barang dan jasa, dimana manfaatnya tersebut dinikmati hanya dalam waktu satu tahun saja atau biaya yang tidak memiliki manfaat pada masa mendatang. J. Pengertian Akun dan Jenis-jenis Akun Akun merupakan tempat mencatat transaksi keuangan yang memengaruhi keseimbangan harta, utang, dan modal. Akun dibedakan menjadi dua, yaitu akun riil dan akun nominal. Akun riil merupakan jenis akun yang tercatat di neraca, seperti harta, utang, dan modal. Akun nominal merupakan akun yang tercatat di laporan laba/rugi, seperti pendapatan dan beban. a. Akun harta Harta atau aktiva merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk melaksanakan kegiatan usaha sekarang dan akan datang. Harta dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Harta lancar, adalah harta yang memiliki tingkat likuiditas tinggi dan umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Misalnya kas, surat-surat berharga, piutang usaha, wesel tagih, persediaan, perlengkapan, dan beban dibayar di muka. 2. Harta tetap, adalah harta yang berwujud dan memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun. Misalnya tanah, peralatan, gedung, mesin, dan alat transportasi. 3. Harta tidak berwujud, adalah harta yang secara kasatmata tidak bisa dilihat, tetapi memiliki nilai ekonomi. Misalnya, hak paten, hak cipta, merek, franchise, dan goodwill. 4. Investasi jangka panjang, adalah harta perusahaan yang berupa surat-surat berharga. Misalnya saham dan deposito. b. Akun utang Utang atau kewajiban merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha perusahaan. Utang dapat dibedakan menjadi sebagai berikut: 1. Utang lancar, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Misalnya wesel bayar, utang usaha, beban masih harus dibayar, dan pendapatan diterima di muka. 2. Utang jangka panjang, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya, utang bank, hipotek, dan obligasi. c. Akun modal Modal merupakan kekayaan dari pemilik atas sebagian harta perusahaan. Pencatatan modal pada akuntansi diikuti dengan nama pemilik modal. d. Akun pendapatan Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan atas kegiatan usahanya. Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang diperoleh berkaitan dengan kegiatan usaha. Pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang diperoleh atas kegiatan di luar usaha. Misalnya, pendapatan bunga, sewa, dan komisi. e. Akun beban Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan karena menjalankan kegiatan usaha. Beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban di luar usaha. Beban usaha adalah biaya yang dikeluarkan akibat menyelenggarakan kegiatan usaha. Biaya di luar usaha adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan karena melakukan kegiatan di luar usaha. Misalnya beban bunga dan sewa.