Uploaded by Shofia Nur Inayah

Implementas UNBK

advertisement
“REGULASI DAN IMPLIKASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER
(UNBK)”
Disusun Oleh
SHOFIA NUR INAYAH
2017-40-010
KELAS C
Tugas : Profesi Kependidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pattimura
Tahun 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya
makalah yang berjudul “Regulasi dan Implikasi Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK)” dapat terselesaikan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan
yang dialami dalam proses pengerjaannya, tapi makalah ini berhasil diselesaikan
dengan baik tepat pada waktunya.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu mengerjakan karya tulis
ini dan memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini. Semoga karya tulis ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi penulis
maupun pembaca.
Berbagai masukan dan pendapat dari orang-orang yang membaca makalah ini
sangat diharapkan demi perbaikan karya yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.Amin.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................ v
Bab I Pendahuluan ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 3
Bab II Kajian Pustaka.................................................................................... 4
2.1 Pengertian Ujian Nasional Berbasis Komputer................................. 4
2.2 Regulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer .................................... 4
2.3 Model Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer .................. 6
Bab III Metodologi Penulisan ....................................................................... 10
3.1 Jenis Penulisan .................................................................................. 10
3.2 Sumber dan Jenis Data ...................................................................... 10
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 10
3.4 Analisis Data ................................................................................... 10
Bab IV Pembahasan ...................................................................................... 11
4.1 Perbedaan UNBK dan UNKP ........................................................... 11
4.2 Manfaat Ujian Nasional Berbasis Komputer .................................... 12
4.3 Hambatan Ujian Nasional Berbasis Komputer ................................. 13
Bab V Penutup .............................................................................................. 15
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 15
5.2 Saran .................................................................................................. 15
Daftar Pustaka ............................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran telah lama dimanfaatkan untuk
membantu peningkatan kualitas pembelajaran. Pemanfaatan teknologi dalam
proses pembelajaran terutama teknologi komputer memudahkan para pendidik
untuk menjelaskan materi pembelajaran yang bersifat abstrak dan jauh dari
penalaran peserta didik menjadi mudah dijangkau atau dipahami.
Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah evaluasi. Ujian nasional
merupakan salah satu bentuk dari kegiatan evaluasi pendidikan yang berupa
evaluasi hasil belajar siswa namun bukan penentu kelulusan. Melalui pengukuran
dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu ujian nasional juga
dijadikan sebagai alat evaluasi pendidikan untuk pemetaan masalah mutu
pendidikan dalam rangka menyusun kebijakan pendidikan nasional.
Ujian Nasional menurut peraturan BSNP 0043/P/BNSP/I/2017 tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017
adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan
SMP/MTs/Paket B/ Wustha, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB,
SMK/MAK/ Paket C secara nasional.
Pada tahun pelajaran 2014/2015 terdapat kebijakan baru yang muncul terkait
penyelenggaraan ujian nasional, yaitu ujian nasional dapat dilaksanakan dengan 2
(dua) cara. Pertama, ujian nasional dilaksanakan dengan mekanisme
secara
tertulis atau Paper Based Test (PBT). Kedua, ujian nasional dapat dilaksanakan
dengan mekanisme berbasis komputer atau yang dikenal dengan Computer Based
Test (CBT). Perbedaan kedua metode pelaksanaan ujian nasional tersebut hanya
terletak pada aspek teknis dalam pelaksanaan saja, yang meliputi penggandaan
dan pendistribusian soal UN oleh pemerintah dan pengerjaan soal UN oleh siswa.
1
Untuk UN konvensional penggandaan soal dan pendistribusian soal UN serta
pengerjaan soal UN oleh siswa sama seperti mekanisme tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk UN berbasis komputer penggandaan soal dan pendistribusian
soal UN serta pengerjaan soal UN oleh siswa menggunakan komputer secara
langsung. Secara konseptual ujian nasional berbasis komputer ini menggunakan
metode online secara mutlak yang memerlukan koneksi jaringan internet yang
luas. Kebutuhan internet untuk online hanya diperlukan pada saat pengkoneksian
dengan server pusat (singkronisasi), Pencetakan Kartu Ujian, Berita Acara dan
lainya sesuai perlengkapan administrasi UNBK. Pengkoneksian atau proses
sinkronisasi ini dilakukan untuk kebutuhan proses downloading pendistribusian
soal UN dan pengolahan hasil ujian yang berupa pengiriman hasil ujian siswa
kepada server pusat. Untuk pengerjaan soal oleh siswa secara konseptual
dilakukan secara online dengan menggunakan komputer sekolah yang terkoneksi
dengan internet.
Kebijakan baru dalam penyelenggaraan ujian nasional berbasis komputer secara
resmi ditetapkan oleh pemerintah dalam proses penerapannya di satuan
pendidikan menengah pertama dan atas. Akan tetapi untuk implementasi ujian
nasional berbasis komputer pada tahun 2015 masih berada dalam tahapan uji
coba, dan pada tahun 2016/2017 sampai pada tahun mendatang seluruh sekolah
baik formal maupun nonformal mulai tingkat SMP/Mts/Paket B sederajat maupun
SMA/Paket C sederajat diharuskan atau diwajibkan melaksanakan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK). Hal itu dipertegas oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan sesuai Pos UN Tahun Pelajaran 2016/2017.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin menguraikan manfaat dan
hambatan dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer.
1.2.Rumusan Masalah
1) Apakah kelebihan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
dibandingkan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP)?
2
2) Apakah manfaat dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK)?
3) Apakah hambatan dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK)?
1.3.Tujuan
1) Untuk mengetahui kelebihan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK) dibandingkan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP)
2) Untuk mengetahui manfaat dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK)
3) Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK)
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Ujian Nasional Berbasis Komputer
Menurut peraturan BSNP 0043/P/BNSP/I/2017 tentang Prosedur Operasional
Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2016/2017 Ujian
Nasional Berbasis Komputer (UNB) atau Computer Based Test,yang selanjutnya
disebut UNBK adalah sistem ujian yang digunakan dalam UN dengan
menggunakan sistem komputer. Jadi ujian nasional berbasis komputer adalah
kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan
SMP/MTs/ Paket B/ Wustha, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB,
SMK/MAK/ Paket C secara
nasional meliputi mata pelajaran tertentu yang
menggunakan teknologi komputer atau sistem komputer dalam teknis
pelaksanaan ujiannya.
Sedangkan menurut H. A. R. Tilaar (2006:24) “Ujian Nasional adalah upaya
pemerintah untuk mengevaluasi tingkat pendidikan secara nasional dengan
menetapkan standarisasi nasional pendidikan. Hasil dari ujian nasional yang
diselenggarakan oleh Negara adalah upaya pemetaan masalah pendidikan dalam
rangka menyusun kebijakan pendidikan nasional”
2.2.Regulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer
Istilah kebijakan seiring disebut sebagai sebuah keputusan yang menyatakan
kehendak, prinsip, atau maksud sengai pedoman dalammencapai sasaran.
Menurut Kamus Besar Berbahasa Indonesia (KBBI) Kebijakan adalah rangkaian
konsep dan asas yang menjadi garis dan dasar rencana dalam pelaksanaan
pekerjaan, kepemimpinan, serta cara bertindak (tetang perintah, organisasi, dan
sebagainya).
Penyelenggaraan UN berbasis komputer atau UN CBT mengacu pada kebijakan
perubahan ujian nasional tahun pelajaran 2014/ 2015 yang ditetapkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies R. Baswedan dalam Konferensi Pers
4
di Jakarta tanggal 23 Januari 2015. Konferensi Pers tersebut menghasilkan
perubahan peraturan yang merubah PP No 19 tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan menjadi PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan, pengesahan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari
Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan
Kesetaraan dan Ujian Nasional serta Peraturan Badan Standar Nasional Nomor
0031/P/BNSP/III/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan
Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015.
Adapun perubahan PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan berisi mengenai penghapusan point c yaitu ujian nasional tidak lagi
menjadi penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan
pendidikan. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut :
a. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c. Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuanpendidikan.
(dihapus).
d. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Selain itu juga terdapat perubahan ujian nasional terkait penyelenggaraannya.
Muncul adanya pengenalan ujian nasional berbasis komputer atau UN CBT pada
tahun 2015 ini yang didasari oleh adanya Peraturan Badan Standar Nasional
Nomor
0031/P/BNSP/III/2015
Penyelenggaraan
Ujian
tentang
Nasional
Prosedur
Tahun
Operasional
Pelajaran
Standar
2014/2015.
Jadi
penyelenggaraan ujian nasional pada tahun pelajaran 2014/2015 dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu dengan ujian Paper Based Test (PBT) dan ujian Computer
Based Test (CBT). Akan tetapi kebijakan mengenai penyelenggara UN CBT pada
tahun 2015 ini masih dalam tahap ujicoba dan penyelenggaraannya hanya
dikhususkan untuk sekolah-sekolah perintis atu piloting.
5
2.3.Model Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
Dalam pelaksanaan UNBK ada dua komponen utama yang perlu disiapkan yaitu
penyiapan perangkat keras dan perangkat lunak. Ketersediaan komponen tersebut
dapat mendukung proses pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer.
Penyiapan perangkat keras meliputi komputer, internet, dan jaringan lokal
komputer. Proses penyiapan perangkat keras dilakukan oleh satuan pendidikan
dan dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi. Penyiapan perangkat keras ini
hendaknya dikaitkan dengan penyediaan sarana pembelajaran bukan hanya untuk
pelaksanaan ujian nasional sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terasa berat
karena komputer tersebut digunakan untuk pembelajaran dan pelaksanaan ujian.
Komputer yang diperlukan untuk pelaksanaan UNBK adalah satu komputer untuk
satu orang peserta ujian. Dalam praktiknya, satu komputer bisa digunakan oleh
tiga peserta ujian secara bergantian dalam satu hari ujian sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Kemudian yang perlu disiapkan adalah jaringan internet dengan
jaringan lokal untuk tingkat satuan pendidikan.
Penyiapan perangkat lunak (aplikasi) dilakukan oleh Puspendik meliputi
perangkat lunak komputer dan perangkat soal. Perangkat lunak dikembangkan
agar dalam proses pelaksanaan UNBK, komputer dapat mengeluarkan soal secara
teratur selama ujian berlangsung untuk setiap peserta ujian. Perangkat soal
memuat sehimpunan butir soal (paket soal) yang telah memiliki karakteristik butir
soal. Ujian dapat berakhir setelah waktu yang disediakan berakhir atau peserta
ujian telah menyelesaikan seluruh soal yang diperuntukkan pada peserta ujian.
Dalam pelaksanaan ujian, perangkat lunak tersebut dihubungkan dengan jaringan
lokal di satuan pendidikan dengan komputer yang digunakan dalam pelaksanaan
ujian nasional. Jaringan lokal ini menghubungkan satu komputer dengan
komputer lainnya sehingga dalam pelaksanaan ujian nasional terdapat pusat atau
server untuk setiap satuan pendidikan. UNBK dilaksanakan secara klasikal
dengan alokasi waktu yang ditentukan untuk setiap mata pelajaran. Dalam satu
hari ujian ditentukan dengan tiga sesi sehingga satu komputer dalam ujian dapat
digunakan oleh tiga peserta didik.
6
UNBK berlangsung setelah peserta ujian masuk ke ruang ujian dan menghadap
komputer yang telah disediakan. Peserta ujian dapat mengisikan informasi data
setiap peserta didik dalam komputer yang digunakan. Peserta ujian mengisi
identitas pengguna (user id) dan sandi pembuka (password). Bila identitas
pengguna dan sandi pembuka sesuai maka akan muncul halaman informasi
tentang identitas pengguna (peserta ujian), mata pelajaran, waktu mengerjakan,
dan petunjuk umum. Informasi tersebut diperlukan peserta didik (ujian) agar
mereka tidak kehilangan kesempatan mengerjakan soal dan hasil yang mereka
kerjakan sesuai dengan identitas mereka. Proses berikutnya adalah untuk
mengaktifkan token semacam sandi pembuka dan muncul materi soal serta waktu
untuk mengerjakan soal. Bila ada kendala yang dihadapi peserta ujian dalam
kelancaran atau pengaktifan komputer, peserta dapat dibantu oleh petugas yang
telah disiapkan untuk tugas tersebut.
Setelah proses pengisian identitas maka waktu mengerjakan soal dimulai.
Perangkat soal yang telah diprogramkan dapat dibuka peserta ujian setelah
membuka token (semacam sandi pembuka) yang diberikan oleh proktor yang ada
di setiap satuan pendidikan. Materi ujian dapat muncul di layar komputer dan
setiap peserta ujian akan menerima materi soal yang berbeda dengan jumlah soal
yang sama. Para peserta ujian diminta untuk mengerjakan soal yang muncul satu
soal yang disusul dengan soal lainnya tanpa memperhitungkan tingkat kesukaran
soal dan kemampuan peserta sebagaimana yang berlaku dalam CAT. Peserta ujian
diminta memilih alternatif jawaban yang disediakan sehingga peserta ujian tidak
perlu kuatir tentang teknik menghitamkan sebagaimana ujian tertulis. Hal ini
mengurangi tingkat kecemasan peserta ujian dan bila peserta sudah selesai
mengerjakan seluruh soal yang diperuntukkan untuk seorang peserta ujian, yang
bersangkutan dapat memeriksa atau memperbaiki pekerjaan yang dilakukan
sebelumnya selama waktu mengerjakan masih ada/tersedia dan hal ini tidak
berlaku dengan model CAT. Oleh karena itu Model UNBK ini yang dipilih
karena lebih mendekati pelaksanaan ujian tertulis sedang dalam model CAT
peserta ujian tidak dapat melihat kembali soal yang telah dikerjakan.
7
Pelaksanaan UNBK masih bersifat offline untuk setiap satuan pendidikan yang
telah ditetapkan sebagai penyelenggara ujian. Hal itu dipilih didasarkan pada
kekhawatiran adanya kendala dalam pelaksanaan sehingga bila ada kendala dapat
dikendalikan secara lokal dan proses ujian dapat berlangsung dengan baik. Bahan
ujian dalam perangkat lunak disiapkan untuk setiap satuan pendidikan
penyelenggara dan bahan ujian tersebut sama untuk setiap provinsi. Bahan ujian
untuk UNBK dibagi dalam tiga zona yaitu Indonesia Timur, Indonesia Tengah,
dan Indonesia Barat. Oleh karena itu,
bahan ujian yang digunakan di setiap provinsi dalam suatu zona adalah setara,
serta bahan tersebut dimasukkan dalam perangkat lunak UNBK. Dalam
penyelenggaraan UNBK di suatu sekolah terdiri atas beberapa ruang ujian
sehingga diperlukan jaringan lokal antarruang ujian. Perangkat lunak yang
memuat bahan ujian disiapkan satu dan bahan tersebut direkam pada server di
tingkat satuan pendidikan. Dari server inilah dibagikan atau disebarkan bahan
ujian untuk setiap peserta ujian di ruang ujian yang berbeda melalui jaringan
lokal. Pengendali bahan ujian di sekolah dilakukan oleh teknisi yang telah dilatih
atau dipersiapkan. Hasil ujian yang terekam dalam server satuan pendidikan dapat
dikirimkan langsung pada server Panitia Tingkat Pusat yaitu Puspendik. Hasil
tersebut dapat dipindai secara otomatis melalui program yang telah dikembangkan
oleh Puspendik serta hasil tersebut akan dipadukan dengan hasil ujian yang
dilakukan secara tertulis. Proses-proses tersebut menyebabkan hasil ujian nasional
tidak segera didapatkan peserta ujian sementara mereka dituntut untuk
menyiapkan diri untuk melanjutkan sekolah (khusus SMA) atau mencari
pekerjaan (khusus SMK) sehingga ada sebagian yang meninggalkan lokasi
sekolahnya ke daerah lain dan hal itu akan menyulitkan mereka untuk memeroleh
sertifikat dan ijazah.
Dalam proses pelaksanaan UNBK di setiap satuan pendidikan terdapat satu orang
teknisi dan setiap ruang ujian terdapat dua orang petugas yaitu proktor dan
pengawas. Teknisi merupakan petugas yang mengawasi perangkat keras maupun
aplikasi UNBK di tingkat satuan pendidikan. Proktor bertugas untuk mengawasi
8
pelaksanaan ujian di dalam ruang ujian dan melaporkan rintangan yang dihadapi
peserta ujian dalam hal perangkat lunak atau aplikasi. Tugas utama proktor adalah
menjamin seluruh komputer dapat digunakan dalam pelaksanaan UNBK,
sedangkan teknisi bertugas memastikan perangkat keras yang diperlukan dalam
UNBK telah tersedia dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Proktor dan
teknisi adalah petugas yang melancarkan pelaksanaan UNBK. Pengawas bertugas
mengawasi kelancaran pelaksanaan ujian di satu ruang ujian. Dalam pelaksanaan
ujian tertulis hanya ada dua orang yang bertugas di satu ruang ujian sebagai
pengawas kelancaran pelaksanaan ujian, serta ada satu orang pengawas satuan
pendidikan. Data tenaga proktor dan teknisi dalam pelaksanaan UNBK 2015 yang
diperoleh dari Puspendik berjumlah 1556 orang proktor dan teknisi 1338 orang
yang bertugas di 556 satuan pendidikan. Jumlah petugas tersebut akan meningkat
seiring dengan peningkatan jumlah satuan pendidikan yang melaksanakan UNBK
di masa mendatang.
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Jenis Penulisan
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menurut Lexy J.Moleong yang
mengutip pendapat Bogdan Taylor bahwa penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
3.2.Sumber dan Jenis Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data yang diperoleh.
Adapun sumber dan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari
sumber data adalah melalui jurnal pendidikan 1) Implementasi Ujian Nasional
Berbasis Komputer atau Computer Based Test (CBT) oleh Arif Nurhidayat, 2) Model
Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan oleh Rogers Pakpahan
dan juga berasal dari internet yang bisa dijadikan bahan tambahan untuk
mendapatkan data sebagai pelengkap.
3.3.Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
dokumenter. Teknik dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis seperti arsip-arsip, dan termasuk buku-buku tentang pendapat,
teori, dalil atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Dalam penelitian kualitatif teknik ini merupakan alat pengumpul data yang utama.
3.4.Analisis Data
Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisir data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensistesisnya, mencari dan menemukan pola, menemukan yang penting dan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.Kelebihan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dibandingkan Ujian
Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP)
a) Pertama, UNBK lebih efektif, efisien dan nyaman. Dengan UNBK peserta
didik tidak perlu memakai pensil, pulpen, penghapus, serutan dan papan berjalan. Peserta didik juga dibuat nyaman, yaitu tidak perlu menghitamkan
LJUN (lembar Jawaban Ujian Nasional) dan mengisi biodata yang memakan
waktu lama sekitar 10 menit, sementara untuk menghitamkan tiap jawaban
berapa waktu lagi yang terbuang percuma. Peserta didik juga tidak ada rasa
kawatir LJUNnya rusak, basah, robek, cacat bahkan tidak terbaca oleh
scanner. Jelas peserta didik diuntungkan yang ikut UNBK dibanding yang
ikut UN memakai kertas.
Pengawas ruang UNBK juga lebih nyaman jika dibandingkan dengan UN
biasa, karena tidak perlu menulis berita acara dan daftar kehadiran peserta
ujian yang memakan waktu lama sekitar 15 menit, sementara untuk UNBK
hanya sekitar 5 menit, pengawas ruang UNBK hanya mengedarkan daftar
kehadiran, semuanya sudah tercetak. Pengawas ruang UNBK juga tidak
mengecek biodata peserta ujian yang ada di LJUN.
Panitia di sekolah juga tidak direpotkan dengan ruang ujian, karena ruang
ujiannya hanya ada di ruang laboratorium komputer. Panitia juga tidak perlu
mengambil soal pagi-pagi sebelum subuh dan menyerahkan LJK hari itu juga
setelah selesai ujian.
Panitia pusat juga tidak dipusingkan dengan urusan logistik yang rumit, lebih
kecil kemungkinan terjadi keterlambatan soal, tertukarnya soal, dan
ketidakjelasan hasil cetak soal, tidak ada kerumitan pengumpulan LJUN, hasil
UN bisa diumumkan secara lebih cepat, sehingga siswa memiliki lebih
banyak waktu untuk mempersiapkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
atau untuk masuk ke dunia kerja, UN memungkinkan untuk dilakukan
11
beberapa kali dalam setahun, sehingga siswa lebih singkat menunggu UN
berikutnya.
b) Kedua, lebih murah dalam pembiayaan. UNBK murah karena tidak ada
pelelangan bahan, tidak membutuhkan kertas, sehingga ramah lingkungan,
tidak ada anggaran keamanan untuk polisi, pengamanan soal UN oleh polisi
terkesan sangat berlebihan, pengawas ruang juga lebih sedikit, tidak ada biaya
percetakan, administrasi lebih fleksibel, pengaturan pengawasan dan hasil
lebih mudah dan murah.
c) Ketiga, lebih transparan, akuntabilitas terjaga dan sulit terjadi kecurangan dan
kebocoran soal. Nizam Kepala Pusat Pendidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) mengatakan soal UNBK tidak bisa diretas, karena
akses ke server langsung ditutup begitu selesai ujian. Peserta UNBK akan
sulit berbuat kecurangan karena soal yag didapat peserta didik secara acak,
sehingga peserta didik yang satu dengan yang lain akan mengerjakan soal
yang berbeda.
4.2.Manfaat Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Manfaat pelaksanaan UNBK antara lain :
a) UNBK telah mampu menempatkan siswa sebagai pelaku teknologi yang
bermanfaat,
dimana
siswa
dihadapkan
pada
kemampuan
untuk
mengoperasikan perangkat komputer dan mengaplikasikan pengetahuan
belajar TIK mereka selama ini dalam tajuk UNBK. Dengan kemampuan
pemanfaatan teknologi yang memadai, siswa akan lebih berkompotitif dalam
skala global dimana semua aspek bidang kehidupan telah tersentuh teknologi.
b) UNBK dapat mampu menumbuhkan sikap dan minat belajar untuk
mempersiapkan diri mereka dengan baik, karena resiko kecurangan lebih
berkurang. Siswa akan berusaha untuk belajar dan menumbuhkan sikap
dispilin terhadap diri dan waktu, dimana siswa ‘dipaksa’ untuk disiplin hadir
sesuai dengan sesi ujiannya dan tidak boleh terlambat, apalagi tidak hadir,
karena ini akan sangat merugikan dirinya sendiri.
12
c) Meningkatnya nilai integritas, kejujuran, dan keterbukaan sistem penlaian
UN. Dengan UNBK diharapkan peran semua pihak dalam meningkatkan
mutu pendidikan di tanah air dengan menghasilkan peserta didik yang
mengutamakan nilai-nilai karakter yang baik.
4.3.Hambatan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Hambatan utama dalam pelaksanaan UNBK antara lain wilayah Indonesia yang
luas, penyiapan perangkat keras, sarana internet, dan dukungan para pemangku
kepentingan. Faktor-faktor ini yang menghambat pelaksanaan UNBK. Seperti kita
pahami, Indonesia yang memiliki ribuan pulau dan wilayah yang sangat luas serta
sebagian sulit dijangkau melalui transportasi darat, laut, maupun udara. Wilayah
yang sangat luas dan terpencil menjadi hambatan utama dalam pelaksanaan ujian
nasional terutama karena minimnya sarana infrastruktur. Sulitnya menjangkau
wilayah pedalaman menjadi alasan untuk tidak menerapkan UNBK. Wilayah
yang sangat luas dengan tingkat kemajuan yang berbeda-beda antarwilayah
membuat para pemangku kepentingan resisten atau menolak pelaksanaan UNBK.
Penyediaan perangkat keras seperti komputer dengan jumlah besar atau sesuai
dengan jumlah peserta ujian sangat diperlukan. Walaupun satu komputer dapat
digunakan oleh tiga orang dalam satu hari ujian. Untuk penyediaan perangkat
keras sesuai jumlah peserta ujian memerlukan biaya besar.
Besarnya biaya
penyediaan perangkat ini menjadi alasan satuan pendidikan atau pemangku
kepentingan untuk menolak UNBK diterapkan di suatu sekolah atau wilayah.
Pengadaan komputer ini, pada dasarnya dibutuhkan juga untuk proses
pembelajaran artinya komputer tidak hanya digunakan untuk UNBK tetapi juga
untuk pembelajaran. Oleh karena itu, upaya untuk penyiapan perangkat keras
(komputer) ini merupakan keharusan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di
satuan pendidikan. Untuk itu, perlu diupayakan adanya jaringan komputer di tiap
satuan pendidikan agar hasil pembelajaran atau kompetensi peserta didik
meningkat dalam rangka menghadapi kehidupan global.
13
Sarana internet merupakan sarana pendukung utama dalam pelaksanaan UNBK
(langsung–online), sedang dengan model offline, internet merupakan penunjang
saja. Dalam pelaksanaan UNBK, keberadaan internet merupakan yang utama dan
semakin besar kapasitas internet menyebabkan UNBK secara langsung dapat
dilakukan sehingga mengurangi biaya-biaya yang dibutuhkan seperti model PBT.
Kapasitas internet yang besar dan lancar memudahkan UNBK secara langsung
yaitu perangkat soal ada di tingkat pusat. Artinya, peserta di sekolah langsung
menghadap komputer dan soal hadir dihadapan peserta ujian secara langsung.
Pemahaman masyarakat tentang internet merupakan suatu yang mahal sehingga
penerapan UNBK ini semakin sulit. Penyediaan internet di satuan pendidikan
sebenarnya mudah dilakukan yaitu dengan mengadakan kerja sama dengan
provider atau penyedia jaringan internet dan para pengguna membayar internet
sesuai dengan apa yang digunakannya. Model seperti ini sudah banyak dilakukan
oleh satuan pendidikan di kota-kota besar sehingga pelaksanaan UNBK berbasis
kota memungkinkan dilaksanakan.
Dukungan pemangku kepentingan seperti kepala sekolah dan pejabat dinas
pendidikan terhadap pelaksanaan UNBK sangat menentukan dalam penerapan
UNBK. Para pemangku kepentingan yang belum memahami atau menyadari
keuntungan pelaksanaan UNBK cenderung untuk menolak pelaksanaan UNBK.
Para pemangku kepentingan cenderung konservatif dalam penerapan UNBK
tersebut. Bila pemangku kepentingan merasa keberatan dalam penerapan UNBK
maka upaya-upaya untuk penerapan UNBK ditolak. Bagi pemangku kepentingan
yang memberi tanggapan yang tinggi atau positif, mereka cenderung untuk
menyiapkan dan mendorong satuan pendidikan menerapkan UNBK serta
melengkapi perangkat keras yang diperlukan dalam pelaksanaan UNBK.
14
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Dari hasil kajian pelaksanaan UNBK, dapat disimpulkan bahwa: 1) Penerapan
sistem UNBK masa depan menghemat biaya penggandaan, memudahkan
distribusi bahan, mudah menjangkau seluruh wilayah, mudah proses skoring dan
mencetak sertifikat hasil ujian nasional, peserta didik dengan sistem kredit
semester dapat mengikuti ujian nasional setelah menyelesaikan beban tugas
semester, dan hasil UNBK dapat segera dikirimkan ke perguruan tinggi untuk
digunakan sebagai salah satu alat seleksi masuk ke perguruan tinggi; 2) Manfaat
dengan adanya UNBK adalah dapat meningkatkan kemampuan siswa di bidang
teknologi, meningkatkan integritas, dan membentuk nilai-nilai karakter yang baik
pada diri siswa; 3). Hambatan dalam pelaksanaan UNBK adalah wilayah
Indonesia yang luas, keterbatasan perangkat keras, sarana internet, dan dukungan
pemangku kepentingan.
5.2.Saran
Pemerintah Pusat khususnya adalah tim dari Puspendik diharapkan untuk segera
mengevaluasi lebih lanjut mengenai efektifitas pelaksanaan dan kelayakan pada
Sekolah baik infrastruktur dan kesiapan lainnya dalam pelaksanaan Ujian
Nasional Berbasis Komputer atau UNBK. Pihak sekolah penyelenggara ujian
nasional berbasis komputer diharapkan dapat memahami dengan seksama
mengenai
prosedur-prosedur
apa
saja
yang
sangat
dibutuhkan
dalam
penyelenggaraannya. Hal yang utama adalah mengenai pemenuhan infrastruktur
UN berbasis komputer.
15
DAFTAR PUSTAKA
PERMEN No 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan, Kementrian Pendidikan
PERMEN No 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah, Kementrian Pendidikan
Nurhidayat, Arif. 2016. Implementasi Ujian Nasional Berbasis Komputer Atau
Computer Based Test (Cbt) Di Sma Negeri 1 Wonosari. Yogyakarta: UNY
Pakpahan, Rogers. 2016. Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat Dan
Tantangan. Balitbang, Kemendikbud
16
Download