Manajemen Limbah Tanaman Tebu Kelompok 3 Farah Indri Nadhira 150510160079 Fathimah Salfi Hazrati 150510160173 Latar Belakang Tanaman tebu merupakan salah satu komoditas yang dijadikan andalan pemerintah dalam upaya swasembada gula dimana produk utama yang dihasilkan tanaman tebu adalah gula. Dalam proses produksi tebu maupun proses budidaya akan dihasilkan produk samping ataupun limbah buangan yang terbuang percuma dan nantinya dapat mencemari lingkungan. Selain itu, pengeluaran biaya oleh pabrik dapat bertambah. pemanfaatan limbah buangan atau produk samping tersebut untuk digunakan dalam industri tebu itu sendiri dan sebagai bahan baku atau pun bahan pembantu pada industri lainnya, dapat mengurangi resiko pencemaran lingkungan, mengurangi biaya pembuangan limbah, serta menambah nilai ekonomis limbah. Pemanfaatan Limbah Tanaman Tebu • Tanaman tebu telah menghasilkan limbah sejak proses budidaya hingga masa pemanenan yaitu berupa daun klethekan dan daun tebu kering, pucuk tebu, serta sogolan (pangkal tebu). • Produk samping atau limbah buangan dari pabrik gula di antaranya adalah tetes tebu (molasses), ampas tebu (bagasses), blotong, serta abu ampas tebu. Pemanfaatan Limbah Hasil Proses Budidaya • Pemanfaatan daun tebu kering Dimanfaatkan menjadi subtitusi bahan bakar minyak. • Pemanfaatan pucuk batang tebu dijadikan pengganti atau campuran rumput gajah sebagai hijauan pakan ternak pada penggemukan sapi dan sapi perah produktif. Pucuk tebu yang dimanfaatkan adalah ujung atas batang tebu beserta 5-7 helai daun yang dipotong dari tebu yang dipanen untuk tebu bibit atau tebu giling. Namun, kandungan gizi pada pucuk tebu masih kurang memadai sehingga perlu adanya penambahan suplemen pada pakan ternak. Upaya dalam meningkatkan kualitas pucuk tebu dilakukan dengan pembuatan silase pucuk tebu dengan penambahan urea dan molases (tetes tebu). • Pemanfaatan daun klethekan dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia baik secara langsung maupun diolah terlebih dahulu. Daun klethekan ini dapat diperoleh dengan cara melepaskan 3-4 daun tebu pada saat tebu berumur 4 bulan (klethekan 1), 6 bulan (klethekan 2), dan 8 bulan (klethekan 3). Pemanfaatan Limbah dari Pabrik Gula • Pemanfaatan tetes tebu (molasses) tetes tebu merupakan sisa sirup terakhir dari stasiun masakan yang telah dipisahkan gulanya melalui kristalisasi berulangkali sehingga tidak mungkin lagi menghasilkan gula dengan kristalisasi konvensional. Pada tanaman tebu, tetes diproduksi sebanyak 4,5%. Tetes tebu ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, pakan ternak, atau bahan baku fermentasi yang dapat menghasilkan etanol, asam asetat, asam sitrat, monosodium glutamat (MSG), asam laktat, dan lainlain. Limbah tetes tebu Pemanfaatan Limbah dari Pabrik Gula • Pemanfaatan ampas tebu Ampas tebu merupakan residu dari proses penggilingan tanaman tebu setelah diekstrak atau dikeluarkan niranya. Produk limbah ampas tebu merupakan produk limbah yang berserat dengan tingkat higroskopis tinggi. Setiap 1 ton tebu, dapat menghasilkan 300 kg ampas atau sekitar 30% (Subiyono (Agrofarm), 2014 dalam E. Ariningsih) dan memiliki sifat mudah terbakar karena mengandung air, gula, serat, serta mikroba yang bila tertumpuk akan terfermentasi dan melepaskan panas. Ampas tebu dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler (ketel) untuk memproduksi energi di pabrik gula, sumber energi listrik, pakan ternak, serta sebagai bahan baku pembuatan kompos, pulp, dan bahan pembuatan kanvas rem, sirup glukosa, etanol, bahan penyerap, dan lain sebagainya. Ampas tebu Pemanfaatan Limbah dari Pabrik Gula • Pemanfaatan blotong blotong merupakan limbah padat pabrik gula yang berasal dari stasiun pemurnian. Bentuk blotong seperti tanah berpasir berwarna hitam, dan memiliki bau tidak sedap ketika masih basah sehingga akan menyebarkan bau busuk dan mencemari lingkungan. Menurut Siregar (2010) dalam E. Ariningsih (2014), dalam sehari dihasilkan 3,8-4% blotong dari jumlah tebu yang digiling. Blotong dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bata beton, briket biomassa, pakan ternak, atau bahan baku kompos/pupuk. blotong Pemanfaatan Limbah dari Pabrik Gula • Pemanfaatan abu ampas tebu Abu ampas tebu merupakan hasil perubahan secara kimiawi pembakaran ampas tebu sebagai bahan bakar untuk memanaskan ketel dengan suhu mencapai 550 oC dengan lama pembakaran selama 4-8 jam. Abu ampas tebu dapat dimanfaatkan dalam peningkatan sifat mekanik dan fisis pada mortar yaitu campuran semen, pasir, dan air yang memiliki persentase yang berbeda dan berfungsi untuk melapisi pasangan batu bata, batu kali, atau batako agar permukaannya tidak mudah rusak dan terlihat rapi serta bersih. Selain itu, abu ampas tebu juga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk mixed (fine compost) dengan mencampur abu ampas tebu dengan beberapa zat lain seperti blotong, tetes, dan ampas tebu. Abu ampas tebu