Uploaded by User16853

BAB 1 (VI) monitoring generator set

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bandar Udara Budiarto merupakan salah satu jenis UPBU. Bandar
Udara Budiarto terletak di kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dibangun tahun 1952 sebagai tempat latihan calon pilot,dan juga personil
penerbangan lainnya yang sedang menempuh pendidikan di STPI, saat ini
dipergunakan oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) dan beberapa
Flying School Swasta. Selain menjadi tempat latihan bagi STPI, Bandara
Budiarto juga menjadi bengkel/tempat perawatan pesawat Sriwijaya Air milik
PT. Aero Nusantara Indonesia.
Bandar Udara Budiarto mempunyai berbagai fasilitas diantaranya tower,
ALS, Main Power House, hanggar, radar, PK-PPK, BMKG (Badan
Meteorologi dan Klimatologi). Dalam rangka mewujudkan pelayanan jasa yang
prima tentunya diperlukan kesungguhan dan upaya serius dari semua pihak
yang terlibat dalam pengelolaan bandara. Salah satu dari pihak tersebut adalah
teknik
listrik
bandara
yang
tugasnya
bertanggung
jawab
terhadap
pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas listrik di bandar udara. Salah satu
fasilitas yang menjadi tanggung jawab teknisi listrik bandara adalah merawat
fasilitas catu daya.
Kehandalan suatu catu daya listrik bukan hanya dinilai dari besarnya
kapasitas catu daya yang tersedia, namun kualitas dari suatu catu daya listrik
merupakan faktor yang juga amat penting. Saat ini kebutuhan listrik Bandar
Udara Budiarto yang disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai
catu daya listrik utama dan disediakan 2 (buah) Generator Set (atau disebut
genset) dengan kapasitas 150 KVA dan 250 KVA. Generator set adalah salah
satu back up catu daya listrik yang digunakan bandara dimana genset ini
digunakan khusus untuk men-backup catudaya listrik ke jaringan Listrik
Kawasan tengah pada saat suplai catu daya utama (PLN) mengalami kegagalan
atau failure.
Kualitas catu daya listrik bergantung pada pemeliharaan catu daya
tersebut. Seperti halnya teknisi harus mengecek setiap komponen secara
mendetail. Contohnya, pengecekan terhadap tegangan, arus, frekuensi,
temperature, kapasitas fuel, dan voltage pada baterai, serta jam operasional pada
genset. Apabila terjadi overcurrent akan menyebabkan voltage drop semakin
tinggi sehingga tegangan akan mengalami penurunan, serta bisa merusak beban
yang di supply oleh genset. Apabila tegangan mengalami overvoltage maupun
undervoltage sangat berpengaruh terhadap beban yang disupply karena beban
sendiri mempunyai batas maksimal dan minimal. Frekuensi berpengaruh
terhadap kestabilan tegangan. Temperature dan oil pressure sangat penting
untuk menjaga engine tetap dalam keadaan baik. Kapasitas fuel harus selalu
tersedia sebagai bahan bakar genset. Voltage pada baterai harus selalu penuh
untuk starter genset karena apabila terjadi change over ketika PLN tidak dapat
mensupply ke beban, genset harus siap untuk memback-up supply beban
tersebut. Apabila sudah melewati batas jam operasional, genset harus di
overhaul.
Pemeliharaan sistem catu daya tersebut agar tetap dalam kondisi handal
tentunya diperlukan sistem pencatatan (logbook) yang rapi dan akurat, dimana
data-data dari logbook tersebut nantinya diperlukan apabila terjadi suatu
gangguan ataupun berguna dalam perencanaan pengembangan kedepan. Saat
ini pengisian logbook dilakukan secara sederhana, dimana data-data catu daya
berupa arus, tegangan yang diperoleh dari pembacaan instrument pada panel
ACOS. Sedangkan data yang lainnya teknisi harus mengecek langsung pada
genset. Untuk pencatatannya juga hanya data berapa lama genset beroperasi dan
untuk data yang lainnya belum tercatat. Tentu ini menimbulkan resiko yaitu
memungkinkan terjadinya data yang tersimpan tidak benar-benar mewakili
kondisi sebenarnya. Seharusnya data harus ter-record secara real time karena
data ini sangat penting bagi manajemen sebagai data dukung untuk evaluasi
kinerja catudaya listrik. Dibutuhkan pencatatan secara digital agar data yang
didapat lebih akurat dan mewakili kondisi yang sebenarnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membuat
suatu rancangan dan mengangkatnya dalam suatu penulisan dalam bentuk
Tugas Akhir. Rancangan ini di susun dalam 2 penulisan. Penulisan pertama
tentang sisi software dengan judul “RANCANGAN MONITORING
GENERATOR SET TIPE CUMMINS SEBAGAI LOGBOOK DIGITAL
DI BANDAR UDARA BUDIARTO CURUG TANGERANG” yang disusun
oleh penulis sendiri dan penulisan kedua tentang sisi hardware dengan judul
“RANCANGAN PENCATAT OTOMATIS GENERATOR SET TIPE
CUMMINS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER DI BANDAR
UDARA BUDIARTO CURUG TANGERANG” yang disusun oleh Taruna
Febtian Adi Sanjaya.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian tentang latar belakang masalah tersebut, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah sudah ada monitoring genset sebagai logbook digital di bandar
udara Budiarto Curug Tangerang ?
2. Apakah keterbatasan dari logbook generator set yang dilakukan secara
manual dan belum seluruhnya tercatat serta tersimpan dalam sebuah
database ?
3. Apakah pencatatan logbook secara manual bisa menyebabkan hilangnya
data dan ketidak akuratan data tersebut ?
4. Apakah rancangan logbook digital pada Bandar Udara Budiarto Curug ini
dapat membantu teknisi ?
5. Apakah pencatatan logbook secara otomatis generator set mampu
menggantikan peran dari pencatatan secara manual ?
C. Pembatasan Masalah
Karena banyaknya permasalahan yang telah diuraikan serta agar
penulisan tugas akhir ini dapat lebih terarah dan mempunyai sasaran yang lebih
jelas, maka penulis membatasi masalah pada :
1. Membuat sistem pencatatan logbook digital pada generator set tipe
CUMMINS 150 KVA di Bandar Udara Budiarto Curug Tangerang
2. Membuat tampilan komputer menggunakan aplikasi Visual Studio 2017 untuk
proses pengoperasian dan monitoring genset yaitu arus, tegangan, frekuensi,
temperature, oil pressure, voltage pada baterai, kapasitas fuel dan jam
operasional pada genset dapat tersimpan secara real time dan dapat
dicetak apabila diperlukan.
D. Perumusan Masalah
Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah, penulis dapat
membuat suatu rumusan masalah tentang: “RANCANGAN MONITORING
GENERATOR SET TIPE CUMMINS SEBAGAI LOGBOOK DIGITAL DI
BANDAR UDARA BUDIARTO CURUG TANGERANG”.
E. Maksud dan Tujuan Penulisan
1. Maksud Penulisan
Adapun maksud dari penulis adalah untuk membuat rancangan
logbook digital generator set agar lebih termonitor, data lebih akurat dan
dapat dicetak apabila diperlukan.
2. Tujuan Penulisan
Permasalahan yang dikemukakan dalam penulisan ini memiliki
tujuan yaitu :
a.
Untuk pengefektifan dan optimalisasi sistem pencatatan operasi
generator agar informasi yang diberikan lebih lengkap, valid dan aktual.
b.
Mencegah terjadinya pencatatan yang tidak sesuai dengan kondisi
genset yang sebenarnya.
c.
Data ini dapat digunakan sebagai data dukung evaluasi kinerja catu
daya apabila disuatu waktu terjadi gangguan catu daya listrik.
d.
Menerapkan ilmu yang telah didapatkan di Kampus STPI.
Download