TUGAS UAS SEMESTER III MATA KULIAH TEKNIK REKLAMASI LAHAN “TEKNIK REVEGETASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA DALAM UPAYA REHABILITASI LAHAN” Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. H. Daddy Ruhiyat, M.Sc Dr. Ir. H. Triyono Sudarmadji, M. Agr Dr. Ir. Wahjuni Hartati, MP Disusun oleh: Margaretha Rani Kirana NIM 1712016003 PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2018 TEKNIK REVEGETASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA DALAM UPAYA REHABILITASI LAHAN PENDAHULUAN man pohon ini akan memberikan keuntungan bagi kegiatan rehabilitasi lahan, karena akan memungkinkan terjadi- Bumi ini semakin lama semakin bertambah usai maka se- nya suksesi “Jump-start” (permulaan yang sangat cepat), makin banyak perubahan di bumi. Perubahan ini bisa be- memberikan naungan, memodifikasi ekstrim dari keru- rupa perubahan permukaan bumi maupun kualitas lingkun- sakan lahan (Lugo, 1997). gan. Selain itu perubahan ini dapat mengakibatkan pengaruh yang menguntungkan maupun merugikan bagi kehidu- Dalam menunjang keberhasilan restorasi lahan bekas tam- pan makhluk hidup yang ada di biosfer (Utama, M., et al., bang, maka usaha-usaha seperti perbaikan lahan pra- 2016). Perubahan kualitas lingkungan ini akibat dari aktivi- tanam, pemilihan spesies yang cocok, aplikasi teknik sil- tas industri yang semakin kurang memperhatikan lingkun- vikultur yang benar, dan penggunaan pupuk biologis gan. Salah satu contoh industri yang dapat merusak kuali- seperti pemberian mikroriza arbuskular perlu dilakukan tas lingkungan yaitu kegiatan penambangan. Dari kegiatan (Rahmawaty, 2002). penambangan ini dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan atau penurunan kualitas lingkungan seperti air, udara, PEMBAHASAN dan tanah. Menurut Purnomo, D. W., et al. (2015) kerusakan lingkunPada pembahasan makalah singkat ini lebih membahas gan ini dapat terjadi karena sistem operasional yang dilaku- mengenai pencemaran tanah. Menurut Utama, M., et al. kan tidak ramah lingkungan dan upaya reklamasi tidak te- (2016) pencemaran tanah biasanya disebabkan oleh aktivi- pat. Salah satu langkah dalam reklamasi tambang dapat tas utama yang berhubungan langsung dengan bahan ce- dilakukan dengan cara revegetasi. Dalam melakukan re- maran seperti kegiatan industri, penambangan, pertanian, vegetasi lahan, ada beberapa strategi yang perlu diterap- dan aktivitas komersial (transpor dan jasa). Kegiatan pe- kan untuk perbaikan kondisi tanah seperti perbaikan ruang nambangan ini cukup merusak tanah dengan adanya ta- tubuh, pemberian top soil dan bahan organik serta pemu- hap land clearing, dimana semua vegetasi yang ada di la- pukan dasar dan pemberian kapur. Selain itu terdapat hal han ini dibersihkan. Padahal vegetasi inilah yang mem- utama yang harus diperhatikan dalam merehabilitasi lahan bantu terjadinya siklus tanah. Siklus tanah yang dimaksud- jika kita melakukan penanaman pohon yaitu kendala tanah kan yaitu siklus dimana tanaman berperan sebagai pupuk dan tanaman-tanaman lokal yang potensial (Rahmawaty, 2002). alami bagi tanah. Oleh karena itu diperlukan upaya rehabilitasi lahan dengan cara melakukan reklamasi revegetasi lahan pasca tambang. Salah satu cara yang dilakukan dalam rehabilitasi lahan yaitu penanaman pohon. Penana- 1 Magister Ilmu Lingkungan UNMUL reklamasi yaitu tempatnya terbuka, intensitas sinar tinggi, temperatur tinggi dan berfluktuasi ekstrem, pH rendah dan degradasi jumlah spesies baik flora, fauna maupun mikroorganisme tanah sehingga tidak semua jenis tumbuhan dapat hidup pada lahan tersebut (Adman, B., 2013). Hal ini menyebabkan perlunya berbagai penelitian untuk mengetahui Hal ini membuktikan bahwa apabila ada kesalahan dalam metode-metode yang tepat dari teknik revegetasi yang dila- memilih jenis tanaman maka kegiatan revegetasi ini tidak kukan. Jenis lahan yang akan dilakukan revegetasi terka- akan berhasil. Oleh karena itu diperlukan pemahaman da- dang berbeda-beda tergantung dengan tahapan aktivitas lam memilih jenis pohon lokal yang memiliki potensi. Se- yang dilakukan di lahan tersebut. Misalnya lahan tersebut lain hal tersebut menurut Bradshaw (1983) mengatakan merupakan lahan bekas tambang dan memiliki kandungan masalah-masalah yang sering dijumpai dalam restorasi pH tanah yang rendah dan kurangnya unsur hara pada lahan bekas yaitu masalah fisik, kimia (nutrients dan toxic- lahan tersebut, sehingga diperlukan perlakuan khusus se- ity), dan biologi. Masalah fisik tanah mencakup tekstur dan belum dilakukan penanaman pohon. Tahap-tahap penda- struktur tanah. Masalah kimia tanah mencakup hubungan huluan yang biasa dilakukan yaitu pemberian kapur dan dengan reaksi tanah, kekurangan unsur hara, dan mineral pupuk pada lahan sehingga pH tanah dapat kembali netral toxicity. Masalah biologi yaitu tidak adanya penutupan dan unsur hara yang ada pada tanah bertambah. Selain vegetasi dan tidak adanya mikroorganisme potensial yang tahap tersebut biasanya beberapa peneliti melakukan dapat diatasi dengan perbaikan kondisi tanah, pemilihan penanaman pendahu- jenis pohon, dan pe- luan yaitu dengan me- manfaatan mikroriza. nanam jenis cover crop. Menurut Rahmawaty Kemudian selain mem- (2002), pemilihan perhatikan pemilihan jenis merupakan ta- jenis tanaman diperlu- hap yang paling pent- kan juga teknik penana- ing dalam upaya man yang baik, restorasi lahan bekas Menurut Adman, B. tambang. Kunci (2013) mengatakan utama keberhasilan bahwa penanaman ini revegetasi yaitu dilakukan dalam jalur pemilihan jenis po- untuk tiap jenis dengan hon yang tepat. jarak tanam 3 meter Pemilihan jenis pohon yang akan ditanam ini berdasarkan dan jarak antar jalur tanaman 3 meter. Tiap jalur ini terdiri pada kemampuan beradaptasi, cepat tumbuh, teknik sil- dari 20 tanaman dan tiap jenis pohon ini terdiri dari 6 jalur vikultur diketahui, ketersediaan bahan tanam, dan dapat tanaman. Selain itu lubang tanam yang sudah disiapkan bersimbiosis dengan mikroriza. Dalam pemilihan jenis tana- diberikan pupuk kompos sebanyak ± 1 kg dan dicampur man diperlukan pengamatan mengenai karakteristik lahan 2 Magister Ilmu Lingkungan UNMUL dengan top soil pada lubang tanam tersebut. Salah satu penanaman yang dilakukan dalam melakukan revegetasi contoh jenis tanaman yang dapat tumbuh pada lahan lahan. Untuk mengetahui jenis tanaman yang cocok digu- pasca tambang batubara yaitu Vitex pinnata. Menurut Ad- nakan dalam melakukan revegetasi lahan diperlukan se- man, B. (2013) mengatakan bahwa jenis ini direkomendasi- buah penelitian mulai dari teknik penanaman yang dilaku- kan sebagai tanaman revegetasi lahan pasca tambang ba- kan pada saat menanam jenis tanaman yang sedang dite- tubara. Hal ini dikarenakan jenis tanaman ini memiliki ke- liti. Salah satu contoh tanaman dari hasil penelitian yaitu mampuan untuk beradaptasi pada kondisi lingkungan jenis tanaman Vitex pinnata. yang ekstrim. Masing-masing jenis tanaman memiliki stress yang dikarenakan adanya perubahan kondisi ling- DAFTAR PUSTAKA kungan tempat mereka akan tumbuh. Oleh karena itu di Adman, B. (2013). Revegetasi Lahan Pasca Tambang Batubara dengan Jenis-jenis Pionir Lokal Kalimantan. Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam. Majalah Suara Konservasi Volume II/No.2/2013. dalam pemilihan tanaman perlu diperhatikan mengenai ketahanan tanaman dalam menghadapi perubahan tersebut, sehingga jenis tanaman yang digunakan dapat tumbuh dengan subur dan dapat memperbaiki lahan kritis aki- Bradshaw, A.D. (1983). The Restoration of Mined Land. Conservation in Perspective Edited by A. Warren and F.B. Goldsmith, John Willey and Sons Ltd. bat kegiatan penambangan. Reklamasi dinilai berhasil apabila telah memenuhi kriteria keberhasilan reklamasi yang Lugo, A.E. (1997). The Apparent Paradox of Reestablishing Species Richness on Degradedlands with Tree Monocultures. Forest Ecology ang Management. (99) p: 9-19. ditetapkan (Setyowati, et al., 2017). Apabila pemilihan tanaman tepat dan sesuai terhadap kondisi lahan yang akan direklamasi, maka: Parascita, L., et al. (2015). Rencana Reklamasi Pada Lahan Bekas Penambangan Tanah Liat di Kuari Tlogowaru PT. SEMEN Indonesia (Persero) Tbk, Pabrik Tuban, Jawa Timur. Jurnal Teknologi Pertambangan Volume 1 Periode Maret-Agustus. Yogyakarta: UPN Veteran. • Tanaman dapat tumbuh dengan baik • Persentase tumbuh tanaman yang diinginkan tercapai • Jumlah tanaman tiap Hektar memenuhi target Purnomo, D.W., Mahat, M., Hendra, H., dan Joko, R. (2015). Jenis-jenis Tumbuhan Reklamasi Potensial untuk Fitoremediasi di Kawasan Bekas Tambang Emas. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon Volume 1 Nomor 3, Juni 2015: Halaman 496-500. • Kombinasi jenis tanaman sesuai dan kesehatan tanaman baik. Jika hal tersebut terlaksana maka keberhasilan reklamasi pada aspek revegetasi dapat dikatakan berhasil karena Rahmawaty. (2002). Restorasi Lahan Bekas Tambang Berdasarkan Kaidah Ekologi. Fakultas Pertanian. Progdi Ilmu Kehutanan. Universitas Sumatera Utara. telah sesuai dengan kriteria keberhasilan reklamasi yang ditetapkan (Parascita, 2015). Setyowati, R.D., Nahawanda, A, A., dan Nila, N.U. (2017). Studi Pemilihan Tanaman Revegetasi untuk Keberhasilan Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel, Surabaya. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 3 No. 1, September 2017: 14-20. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil ke- Utomo, M., et al. (2016). Ilmu Tanah: Dasar-dasar dan Pengelolaan. Edisi Pertama. Penerbit Prenadamedia Group: Jakarta. simpulan yaitu keberhasilan revegetasi lahan dapat dilihat dari jenis tanaman yang digunakan dan hal ini sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian. Oleh karena itu sebaiknya jenis tanaman yang digunakan ini adalah tanaman yang cepat tumbuh, mempunyai kemampuan mengikat nitrogen udara, sehingga diharapkan tanaman ini mampu menyediakan unsur nitrogen sendiri untuk pertumbuhannya, serta memiliki kemampuan untuk tumbuh dan beradaptasi terhadap kondisi habitat yang kritis. Selain dilihat dari pemilihan jenis tanaman juga diperhatikan teknik 3 Magister Ilmu Lingkungan UNMUL