Uploaded by User15946

Peran Generasi Millenials dalam Meningkatkan Potensi Pariwisata Daerah

advertisement
Peran Generasi Millenial dalam Meningkatkan
Potensi Pariwisata Daerah
Rizka Wardaturrahmah
Generasi millenial merupakan sebutan kekinian untuk menyebut para
pemuda. Ketika kita berbicara tentang pemuda, maka tidak terlepas dari segala hal
yang sedang menjadi tren di zaman sekarang. Oleh sebab itu, generasi millenial
kerap kali menjadi perbincangan dimana-mana. Selain menjadi perincangan,
generasi millenial pun menjadi sasaran dalam segala hal, misalnya para ecommers menjadikan generasi millenial sebagai sasaran penujalan. Hal ini
dikarenakan generasi millenial merupakan generasi yang paling dekat dengan era
industri 4.0. Era industri 4.0 dapat diartikan sebagai era industri dimana seluruh
entitas yang ada di dalamnya dapat saling berkomunikasi secara real time kapan
saja dengan berlandaskan pemanfaatan teknologi internet. Selain itu, generasi
generasi millenial pun merupakan generasi yang paling menerima kemajuan
teknologi era industri 4.0.
Kedekatan generasi millenial dengan kemajuan teknologi di era industri
4.0 dapat ditunjukkan dengan ketergantungan generasi ini dengan semua yang
bersifat instan. Seperti yang kita ketahui, kemajuan teknologi membuat
penggunanya mengalami kemudahan dalam mengakses berbagai informasi, begitu
juga dalam menyebarluaskan informasi. Selain itu, kemajuan teknologi juga dapat
mempersingkat waktu dan memangkas biaya, misalnya ketika kita ingin transfer
uang, maka hanya memerlukan waktu 5 menit dengan menggunakan android
sehingga dapat memangkas waktu dan biaya yang seharusnya digunakan untuk
sampai ke bank atau atm. Manfaat-manfaat yang diperoleh dari kemajuan
teknologi tersebut membuat semua hal menjadi serba instan.
Kemajuan teknologi pun membuat cara yang berbeda dalam bersosialisasi
pada generasi millenial. Kalau dulu orang bersosialisasi melalui tatap muka secara
langsung, maka sekarang bersosialisasi juga dapat dilakukan melalui media sosial
sehingga
proses
sosialisasi
dapat
dilakukan
dengan
instan.
Asosiasi
Penyelenngara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa dari 143,26
juta orang pengguna internet di Indonesia, 49,52% diantaranya adalah orang muda
atau generasi millenial.
Penggunaan internet yang didominasi oleh generasi millenial ini pun
membuat mereka dianggap sebagai generasi yang sangat konsumtif. Menurut
pengamat digital lifestyle Ben Soebiakto, perilaku konsumtif generasi millenial
salah satunya disebabkan oleh budaya digital dan penggunaan internet. Hal ini
secara sederhana dapat dilihat dari modal yang dibutuhkan seseorang ketika ingin
mengakses internet yang minimal membutuhkan android dan paket data atau wifi.
Menurut berita yang diunggah oleh IDN Times, penggunaan internet oleh
generasi millenial kebanyakan untuk chatting dan media sosial. Salah satu media
sosial yang digemari oleh generasi millenial adalah Instagram. Salah satu dampak
paling dirasakan dari kehadiran Instagram adalah munculnya banyak destinasi
wisata yang dipopulerkan oleh pengguna media yang satu ini. Hal ini dapat
berdampak positif terhadap destinasi wisata daerah, karena dengan unggahan
pengguna instagram mengenai destinasi wisata daerah, maka dapat menjadi iklan
bagi pengguna instagram lain agar mengunjungi destinasi wisata tersebut
sehingga menjadi pupoler dan banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Kepopuleran destinasi wisata daerah tidak semata-mata menguntungkan
pemerintah daerah, namun juga masyarakat disekitar destinasi wisata tersebut.
Karena selain berwisata, yang menjadi incaran para wisatawan adalah kuliner
khas dari daerah tersebut dan juga oleh-oleh khas dari daerah yang dikunjungi.
Hal ini tentu saja dapat meningkatkan penjualan umkm kecil yang ada di daerah.
Selain meningkatkan penjualan umkm kecil, masih banyak lagi manfaat-manfaat
lain yang diperolah masyarakat daerah yang tinggal disekitar destinasi wisata
populer.
Namun, tidak semua destinasi wisata daerah menjadi tempat yang populer
bagi generasi millenial. Generasi sekarang atau generasi millenial akan
mengunggah foto di tempat wisata yang menurutnya kekinian atau dalam bahasa
mereka disebut tempat yang instagramable. Dengan banyaknya para pengguna
Instagram yang mengunggah foto, maka dapat menjadikan desnitasi wisata
tersebut menarik, populer dan ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Namun, perlu peran dari pemerintah daerah untuk mengubah tempat
wisata yang dianggap biasa-biasa saja menjadi tempat wisata yang instagramable
agar wisatawan dapat mengunggahnya di media sosial sehingga menarik
pengguna media sosial lain untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Namun,
mengubah bukan berarti mengubah inti dari destinasi wisata, tetapi yang
diperlukan adalah mengubah suasana atau menambah lokasi yang bisa dijadikan
tempat foto kekinian bagi wisatawan.
Selain menyiapkan destinasi wisata yang instagramable, pemerintah
daerah juga perlu memasarkan destinasi wisata tersebut dengan kemasan yang
berbeda dan kekinian sehingga dapat menarik hati para wisatawan, misalnya
adalah dengan menggunakan jasa influencer dalam mengiklankan destinasi wisata
daerah tersebut. Dengan persiapan, pemasaran dan pengoperasian destinasi wisata
daerah yang optimal dari pemerintah daerah serta peran dari generasi millenial,
maka dapat dimungkinkan destinasi wisata tersebut akan populer sesuai dengan
perkembangan zaman.
Daftar Pustaka
Prasetyo, H., & Wahyudi S. 2018. Industri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek
dan Arah Perkembangan Riset. Jurnal Teknik Industri, 13 (1): 19.
Adhitia, F. (21 Februari 2018). Millenials Dominasi Penggunaan Internet,
Kebanyakan
untuk
Chatting
dan
Media
Sosial.
IDN
Times.
https://www.idntimes.com/news/indonesia/fitang-adhitia/millennials-dominasipenggunaan-internet-kebanyakan-untuk-chatting-dan-media-sosial-1.
Download