BAHAN AJAR Sekolah : SDN BABAKAN DRAMAGA 02 Kelas /Semester : V/2 (dua ) Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan Sub tema 3 : Peristiwa Mengisi Kemerdekaan Pembelajaran ke- : 3 Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, PPKn dan IPS Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 JP) A. KOMPETENSI INTI (KI) 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif 3.9.1 Memahami penggunaan ejaan yang tepat dan ejaan dalam surat undangan (ulang pada sebuah kalimat. tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, 3.9.2 Mengidentifikasi penggunaan ejaan yang dll.) tepat pada sebuah teks. 4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun, 4.9.1 Menjelaskan unsur-unsur surat undangan. kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.) dengan kalimat efektif memperhatikan penggunaan ejaan dan PPKn Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat 3.3.1Mengidentifikasi makna Pancasila dalam keragaman budaya bangsa dengan penuh kepedulian. 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang 4.3.1 Menyebutkan kegiatan yang mendukung mendukung keberagaman sosial keberagaman sosial budaya masyarakat IPS Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting 3.4.1 Mengenal nilai-nilai luhur Pancasila yang penyebab penjajahan bangsa Indonesia berkembang di masyarakat dengan penuh dan upaya bangsa Indonesia dalam kepedulian mempertahankan kedaulatannya. 4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai 4.4.1 Menyebutkan beberapa upaya bangsa faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya. bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya. C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Dengan membaca, siswa dapat memahami penggunaan ejaan yang tepat pada sebuah kalimat setelah berakhirnya kegiatan pembelajaran 2. Siswa dapat mengidentifikasi penggunaan ejaan yang tepat pada sebuah teks setelah berakhirnya kegiatan pembelajaran 3. Setelah berakhirnya kegiatan pembelajaran, siswa dapat menjelaskan surat undangan dengan penggunaan ejaan yang tepat. 4. Dengan membaca, siswa dapat mengidentifikasi makna pancasila dalam keragaman budaya bangsa dengan penuh kepedulian 5. Siswa dapat menyebutkan kegiatan yang mendukung keberagaman sosial budaya masyarakat 6. Dengan diskusi, siswa dapat mengenal nilai-nilai luhur Pancasila yang berkembang di masyarakat dengan penuh kepedulian setelah berakhirnya kegiatan pembelajaran D. MATERI PEMBELAJARAN MUATAN BAHASA INDONESIA Hari menjelang sore. Ayah Beni mengajak Beni pulang dari kebun cengkih Pak Rudi. Ayah Beni akan menghadiri undangan warga. Pertemuan warga tersebut sangat penting karena akan membahas pembangunan jalan dusun. Ayah : “Beni, ayo, kita pamit pulang ke Pak Rudi.” Beni : “Kenapa kita harus buru-buru pulang, Yah? Beni masih betah di sini.” Ayah : “Ayah ada undangan ke pertemuan warga. Ini surat undangannya.” Beni : ”Baik, Ayah. Nanti Ayah harus jelaskan tentang surat undangan, ya!” Pernahkah kamu melihat surat undangan yang diterima ayah atau ibumu? Dapatkah kamu menentukan bagian-bagian di dalamnya? Perhatikan contoh surat undangan berikut : Kamu telah mengatahui jenis-jenis surat. Setiap jenis surat memuat bagian-bagian surat. Secara umum, inilah gambaran bagian-bagian yang ada dalam suatu surat. Perhatikanlah contoh surat undangan berikut ini. Undangan yang diterima ayah Beni menggunakan kalimat efektif dan ejaan yang benar seperti pemakaian huruf kapital yang tepat, dengan begitu kalimatnya menjadi singkat, padat, dan jelas. Tujuannya agar orang yang membacanya dapat segera mengerti isinya. Penulisan Huruf Kapital/Huruf Besar 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Contoh: -Ita pergi ke sekolah. -Mengapa burung bisa terbang? 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: -Lia bertanya, “Di mana letak kota itu?” -“Bulan depan, Engkau ke luar kota,” katanya. 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contoh: Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen. 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Mahaputra Yamin, Sultan Hasanudin, Haji Agus Salim Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Contoh: -Dia baru saja diangkat menjadi gubernur. -Tahun ini, dia pergi naik haji. 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: -Mantan Wakil Presiden Adam Malik -Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan -Gubernur Kalimantan Barat Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat. Contoh: Siapa profesor yang baru dilantik itu? 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Contoh: Taufik Ismail Dewi Sartika Wage Rudolf Supratman Halim Perdanakusumah Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Contoh: mesin diesel, 10 volt, 5 ampere 7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Contoh: bangsa Indonesia, suku Jawa, bahasa Inggris Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Contoh: mengindonesiakan kata asing, keinggris-inggrisan 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Contoh: -bulan Desember hari Natal -bulan Maulid Perang Candu -hari Galungan tahun Hijriah -hari Jumat tarikh Masehi -hari Lebaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Contoh: -Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya. -Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia. 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: -Asia Tenggara Kali Brantas -Banyuwangi Lembah Baliem -Bukit Barisan Ngarai Sianok -Danau Toba Selat Lombok -Dataran Tinggi Dieng Tanjung Harapan Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. Contoh: -berlayar ke teluk -mandi di kali -menyeberangi selat -pergi ke arah tenggara Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis. Contoh: -garam inggris -kacang bogor -pisang ambon 10. Huruf kapital dipakai sebagai nama buku, majalah, surat kabar, judul karangan kecuali partikel di, ke, dari, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan (1923) 11. Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Contoh: -Dr. = Doktor -dr. = Dokter -Sdr. = saudara -S.Sos. = Sarjana Sosial 12. Huruf kapital dipakai sebagai penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan langsung. Contoh: Kapan Ibu pergi?, Bingkisan Saudara telah saya terima. 13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Contoh: Majelis Permusyawaratan Rakyat, Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 5 Tahun 1972 MUATAN PPKn Mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila Merupakan cara positif dalam mengisi kemerdekaan. Nilai-nilai dalam Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur yang telah berkembang di masyarakat sejak zaman dulu. Oleh karena itulah, Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia dan menjadi pedoman dalam bersikap dan berperilaku bagi setiap warga negara Indonesia. Bagaimanakah sejarah lahirnya Pancasila? Bacalah bacaan berikut dengan saksama! Sekarang, kamu telah memahami sejarah lahirnya Pancasila. Lalu, apa makna Pancasila bagi kehidupan bangsa Indonesia yang sangat beragam ini? Bacalah bacaan berikut ini dengan saksama. Kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam menuntut warganya untuk mengembangkan cara untuk menjaga keutuhan dan kerukunan warganya dengan melakukan musyawarah. Bacalah kisah berikut ini dengan saksama, MUATAN IPS Untuk lebih memahami nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila,bacalah bacaan berikut dengan seksama. Sikap-sikap dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila Ayo bernyanyi E. SUMBER BELAJAR 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 6: Panas dan Perpindahannya. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. https://notasifatah.blogspot.com/2017/09/notasi-lagu-garuda-pancasia.html 3. https://www.erlangga.co.id/sumber-belajar/96-teks/6970-penulisan-huruf-kapitalhurufbesar-b-indonesia-kelas-4.html