Uploaded by leo.tanamas

Ginekologi Estetika - Online Course - BIS

advertisement
Paradigma
Ginekologi Estetika
 Nama lain: “Female Genital Cosmetic Surgery”
 Tidak hanya berfokus pada kecantikannya saja, namun lebih kepada
perbaikan fisiologi dasar panggul wanita yang mungkin terganggu
pasca melahirkan / menopause
Pendahuluan
 Peningkatan jumlah penawaran untuk berbagai bedah estetika vagina
 meningkatkan kepercayaan diri, gairah seksual, fungsi seksual
 Masih belum terdapat standar prosedur untuk tiap tindakan
 Masih
belum
terdapat
cukup
penelitian
keberhasilan terapi ginekologi estetika
yang
mendukung
Uroginekologi
Peminatan
Dokter umum
(klinik
estetika)
Bedah plastik
dan Kosmetik
Spesialis Kulit
Estetika
Batas kewenangan yang masih belum jelas
Operatif
Jenis tindakan
Vaginoplasty
Kegunaan
•
•
•
Prosedur
Mengencangkan vagina
Modifikasi dari perineorafi posterior dan
bisa digabungkan dengan eksisi mukosa
vaginal lateral
Bisa digabungkan dengan perineorafi
anterior
Perineoplasty
•
Mengecilkan diameter vagina dengan
memanjangkan perineal body
Labiaplasty
•
•
Fungsi aestetik labia minora
Mengurangi obstruksi sewaktu
berhubungan
Labia majoraplasty
•
Mengurangi ukuran labia major dengan
mengurangi kulit yang berlebih atau
dengan pengangkatan lemak
Clitoral hood reduction
•
•
biasa dikerjakan degan labiaplasty
Dapat meningkatkan ”gairah seksual”
Hymenoplasty
•
•
Merupakan tehnik revirginisasi
Lebih ke arah prosedur rekonstruksi
Non - Operatif
Jenis tindakan
Laser treatment
Kegunaan
•
•
Prosedur
Menggunakan CO2 terfraksi untuk
regenerasi kolagen  meningkatkan
elastisitas vagina
Mengurangi kekeringan vagina dan dapat
mengurangi gejala SUI ringan
Vulvar lightening
•
•
Menggunakan metode laser CO2 terfraksi
Mengurangi hiperpigmen di daerah vulva
Platelet-rich plasma (PRP)
•
Merupakan plasma dengan kandungn
growth factors yang tinggi
Dapat digunakan untuk wanita dengan
disfungsi seksual, vagina kering dan SUI
•
G-spot augmentation
•
Memakai filler kolagen atau lemak autolog
 meningkatkan kepuasan seksual
Labia majora augmentation
•
Mengencangkan labia major yang terlihat
kendur
Fungsi estetika
Menggunakan filler lemak autolog atau
asam hialuronat (HA)
•
•
Medis
Indikasi
Non medis
The International Society of Study
of Vulvovaginal Disease:
1. Jangan menawarkan operasi
estetika kepada wanita dibawah
18 tahun
2. Pemeriksaan dan evaluasi harus
dilakukan oleh ahli yang expert
dalam penyakit vulvovaginal
3. Perhatikan konteks psikologi,
sosial dan seksual pasien
4. Ahli bedah tidak diperbolehkan
mempromosikan bedah estetika
tanpa dasar ilmu dan indikasi yang
tepat
Manakah indikasi yang paling tepat untuk melakukan
operasi ginekologi estetika?
Alasan
Estetika
Ginekologi
Kosmetik
Medis
Bentuk organ
seksual yang tidak
simetris
Penurunan kualitas
hidup
Malu
Mengganggu
aktivitas
Tidak bahagia
Tidak nyaman
Beneficence
Pertimbangan
Nonmaleficence
Justice
Autonomy
Veracity
• Prinsip ini berlaku secara umum di bidang kedokteran
termasuk dalam bidang estetika
• Kasus dan klausul ginekologi estetika harus dibicarakan
secara khusus dan spesifik
 Masih sedikitnya penelitian yang menunjukkan
keberhasilan jangka panjang dan komplikasinya dari
masing – masing prosedur
Kontroversi
dalam
Ginekologi
Estetika
 Ekspektasi dapat berlebihan  membahayakan bagi
dokter dan pasien  konseling sangat diperlukan,
termasuk konseling ke psikolog atau psikiater
 ACOG  meningkatnya kasus operasi estetika pada
dewasa dan juga remaja muda
 Tindakan vaginal rejuvenation dengan menggunakan laser
 tidak diakui oleh FDA4  mengarahkan pasien kepada
terapi yang sebetulnya tidak diperlukan (tidak ada indikasi
medisnya)
Diskusi
Mengenai
Estetika
Ginekologi
Siapa yang
memiliki
kompetensi?
Siapa yang dapat
berpraktik?
Siapa yang
melindungi jika
terjadi tuntutan
pasien?
Siapa yang dapat
menyelenggarakan
pelatihan?
Uroginekologi
Dokter umum
(klinik
estetika)
Bedah plastik
dan Kosmetik
Spesialis Kulit
Peminatan
Estetika
Berdasarkan daerah kerja sekitar organ dasar panggul dan tindakan yang
melalui cara pervaginam
 Kompetensi yang paling sesuai dan dianggap expert bidang operasi
dasar panggul
 Paling tepat adalah subspesialis uroginekologi rekonstruksi
SpOG:
Tingkat kemampuan 2
Mampu mendiagnosis dan
merujuk
Konsultan Uroginekologi
Rekonstruksi:
Tingkat Kemampuan 4B
Mampu melakukan tata
laksana sampai tuntas dan
mencapai profisiensi
(kemahiran)
Basic Competency
Advanced Competency
Kompetensi
Master Competency
• Penentuan kompetensi berdasarkan pada tingkat kognitif, psikimotor,
dan afektif yang didapatkan pada saat pendidikan formal, bukan
informal
• Batas – batas kewenangan dari tiap kompetensi masih dalam proses
pembuatan
• Operator harus merupakan seseorang yang terlatih dalam operasi
estetika termasuk pengetahuan yang cukup mengenai anatomi,
fisiologi dan patofisiologi vulva, vagina, dan organ terkait lainnya
Basic Competency
Kompetensi
Reparasi struktur tanpa
penyulit / komplikasi
Advanced
Competency
Reparasi struktur dengan
penyulit / kerusakan
Master Competency
Reparasi struktur dengan
penyulit / kerusakan
massif + Estetika
Basic Competency
SpOG umum yang telah
mendapatkan sertifikat
kompetensi tambahan
Advanced
Competency
Kompetensi
Master Competency
Konsultan Uroginekologi
Rekonstruksi
Dokter umum melakukan screening dan diagnosis
 Sistem rujukan kepada spesialis atau konsultan
Kompetensi
SpOG mengikuti program
fellowship
6 bulan – 1 tahun
SpOG mengikuti
Pendidikan Konsultan
Uroginekologi
Sertifikat kompetensi
tambahan di bidang
estetika
Sertifikat Konsultan
Uroginekologi
Rekonstruksi
Sertifikat akan diterbitkan oleh Kolegium OBGYN
Dokter umum akan diberikan pelatihan mengenai kasus – kasus yang
terkait dengan ginekologi estetika sebagai dasar ilmu untuk screening
dan diagnosa
Daftar Pustaka
1.
Gunes A, Alinsod RM. A mini-review of Aesthetic gynecology and leading
gynecology associations’ approaches to this issue. Turk J Obstet Gynecol. 2018
Jun; 15(2): 105–111. doi: 10.4274/tjod.33407.
2.
Wilkie, G., & Bartz, D. (2018). Vaginal Rejuvenation. Obstetrical & Gynecological
Survey, 73(5), 287–292. doi:10.1097/ogx.0000000000000559
3.
Vaginal "rejuvenation" and cosmetic vaginal procedures. ACOG Committee
Opinion No. 378. American College of Obstetricians and Gynecologists. Obstet
Gynecol 2007;110:737–8.
4.
Shaw D, Lefebvre G, Bouchard C, Shapiro J, Blake J, Allen L, et al. Female genital
cosmetic surgery. J Obstet Gynaecol Can. 2013; 35(12): 1108
5.
Kolegium Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Standar Pendidikan Dokter
Subspesialis Obstetri dan Ginekologi Indonesia.
6.
Committee Opinion. Vaginal “rejuvenation” and cosmetic vaginal procedures.
ACOG. 2007; 378.
7.
Vieira-Baptitsta P, Almeida G, Bogliatto F, Bohi TG, Burger M, et al. International
Society for the Study of Vulvovaginal Disease Recommendations Regarding
Female Cosmetic Genital Surgery. J Low Genit Tract Dis. 2018.
Terima Kasih
Download