MAKALAH SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DBD Disusun Oleh : NANI AIDATRI NPM. 18410039P FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2019 0 PERILAKU PENCEGAHAN HIPERTENSI DALAM PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAY HALIM BANDAR LAMPUNG A. Latar Belakang Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi menetap yang penyebabnya tidak diketahui (hipertensi esensial, idiopatik, atau primer) maupun yang berhubungan dengan penyakit lain (hipertensi sekunder). Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri ketika darah tersebut melewatinya (Dorland, 2009). Hipertensi adalah faktor resiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian dini yang dapat berakibat terjadinya gagal jantung kongestif maupun penyakit cerebrovasculer. Penyakit ini dipengaruhi oleh cara dan kebiasaan hidup seseorang yang sering disebut sebagai the killer disease karena penderita tidak mengetahui Penderita datang kalau dirinya mengidap hipertensi. berobat setelah timbul kelainan organ akibat hipertensi. Hipertensi juga dikenal sebagai heterogeneouse group of disease yaitu menyerang dari berbagai kelompok umur, sosial, dan ekonomi. Kecenderungan berubahnya gaya hidup akibat urbanisasi, modernisasi, dan globalisasi memunculkan sejumlah faktor resiko yang dapat meningkatkan angka kesakitan hipertensi (Departemen Kesehatan, 2006). Menurut World Health Organization (WHO) hipertensi bertanggung jawab setidaknya 45% dari kematian karena penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke. Dilaporkan bahwa sekitar 40% dari orang dewasa 1 berusia 25 tahun ke atas telah didiagnosis hipertensi dengan jumlah peningkatan angka penderita dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi 1 milyar pada tahun 2008. Prevalensi hipertensi tertinggi di kawasan Afrika yaitu sebanyak 46% orang dewasa berusia 25 tahun ke atas, sedangkan prevalensi terendah ditemukan di Amerika yaitu sebanyak 36% (WHO, 2013). Prevalensi penyakit hipertensi cenderung mengalami peningkatan di setiap wilayah kerja puskesmas Kota Bandar Lampung pada tahun 2018. Puskesmas Way Halim merupakan puskesmas dengan data hipertensi tertinggi yakni 971 orang. Dari data tersebut, hanya 219 orang yang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Oleh karena itu, pemeriksaan hipertensi merupakan program utama GERMAS di Kota Bandar Lampung sejak tahun 2017. Program ini sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan dini agar dapat mencegah dan sebisa mungkin terhindar dari berbagai penyakit mematikan akibat hipertensi (Dinkes Lampung, 2018). Program GERMAS merupakan gerakan pembagunan dan perbaikan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Program GERMAS ini terdiri dari enam kegiatan utama yaitu peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan edukasi hidup sehat. 2 Sedangkan fokus tahun 2017-2018 hanya tiga pilar, yaitu peningkatan aktivitas fisik (melakukan aktivitas fisik), penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi (konsumsi buah dan sayur), peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit (pemeriksaan kesehatan secara rutin) (Kemenkes, 2018). B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencegahan Hipertensi dalam program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di wilayah kerja Puskesmas Way Halim. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui niat masyarakat untuk melakukan pencegahan sebelum dan setelah terkena hipertensi dalam Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). b. Untuk mengetahui promosi kesehatan yang didapatkan masyarakat untuk melakukan pencegahan sebelum dan setelah terkena hipertensi dalam Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). c. Untuk mengetahui perlindungan penyakit-penyakit tertentu yang umum dan khusus dilakukan terhadap masyarakat untuk melakukan pencegahan sebelum dan setelah terkena hipertensi dalam Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). d. Untuk mengetahui diagnosis awal dan perawatan tepat waktu yang 3 e. dilakukan masyarakat setelah terkena hipertensi untuk melakukan pencegahan hipertensi dalam Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). C. Tinjauan Teori 1. Perilaku Menurut Notoatmodjo (2012), perilaku adalah semua tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati. Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organism (makhluk hidup yang bersangkutan). Sedangkan dari segi kepentingan kerangka analisis, perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut baik dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung (Notoatmodjo, 2012). Menurut Teori Bloom (1908) yang dikutip dalam Notoatmodjo (2010) membedakan perilaku dalam 3 domain perilaku yaitu: kognitif (cognitive), afektif (affective) dan psikomotor (psychomotor). 2. Pencegahan (Prevention) Pencegahan adalah suatu bentuk usaha atau tindakan yang dilakukan secara dini sebelum suatu kejadian terjadi untuk mencegah terjadinya suatu hal yang tidak diinginkan (Noor, 2008). Menurut (Leavell dan Clark, 1965) upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Preventif secara etimologi berasal dari bahasa latin 4 pravenire yang artinya datang sebelum/antisipasi/mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang luas preventif diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinyan gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang. 3. Hipertensi Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi arteri. Jantung berdetak, lazimnya 60 hingga 70 kali dalam 1 menit pada kondisi istirahat (duduk atau berbaring), darah dipompa menuju darah melalui arteri. Tekanan darah paling tinggi terjadi ketika jantung berdetak/berkontraksi memompa darah disebut tekanan sistolik. Tekanan arah menurun saat jantung rileks diantara dua denyut nadi disebut tekanan diastolik (Kowalski, 2010). Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronik akibat desakan darah yang berlebihan dan hampir tidak konstan pada pembuluh arteri, berkaitan dengan meningkatkan tekanan pada arterial sistematik, baik diastolik maupun sistolik, atau bahkan keduanya secara terus-menerus (Sutanto, 2010). Menurut Benson, dkk (2012), penyebab hipertensi yang sering kali diantaranya aterosklerosis (penebalan dinding arteri yang menyebabkan hilangnya elastisitas pembuluh darah), keturunan, bertambahnya jumlah darah yang dipompa ke jantung, penyakit ginjal, kelenjar adrenaldan sistem saraf simpatis. Menurut Yogiantoro M, (2014), diagnosis hipertensi esensial ditegakkan berdasarkan data anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan 5 laboratorium dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis yang dilakukan meliputi tingkat hipertensi dan lama menderita hipertensi, riwayat dan gejala-gejala penyakit yang berkaitan, seperti penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskuler dan lainnya, riwayat penyakit dalam keluarga, gejala yang berkaitan dengan penyakit hipertensi, perubahan aktifitas atau kebiasaan (merokok, konsumsi makanan, riwayat dan faktor psikososial lingkungan keluarga, pekerjaan dan lain-lain) (Yogiantoro M, 2014). 4. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup (Kemenkes RI, 2016). 6 D. Kerangka teori Kepercayaan Keyakinan Kepercayaan terhadap keuntungan dan kerugian Evaluasi terhadap hasil keuntungan dan kerugian Sikap Niat Pre-Phatogenesis Health Promotion General & Specific Protection Early Diagnosis Promt Treatment Norma Keyakinan Percaya terhadap sikap orang lain untuk berperilaku Motivasi untuk mematuhi sikap orang lain Norma Subjektif Perilaku Phatogenesis Disability Limitation Rehabilitation E. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian di mana peneliti sangat tergantung terhadap informasi dari objek/partisipan pada: ruang lingkup yang luas, pertanyaan yang bersifat umum, pengumpulan data yang sebagian besar terdiri atas kata-kata/teks dari partisipan, menjelaskan dan melakukan terhadap kata-kata dan melakukan penelitian secara subyektif (Creswell, 2010). 7 analisa 2. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Fenomenologi adalah metode yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui fenomena yang terjadi secara alamiah. Metode fenomenologi menekankan pada pengalaman-pengalaman manusia dan bagaimana manusia menginterpretasikan pengalamannya (Jailani, 2013; Notoatmodjo, 2007). 3. Analisis Data Analisis data dilakukan secara konten a. Transkripsi Transkrip merupakan hasil wawancara peneliti dengan informan. Hal yang dilakukan oleh peneliti pada proses transkripsi adalah menuliskan kembali seluruh proses wawancara mendalam yang telah dilakukan. Setelah penulisan transkrip, peneliti akan membaca hasil transkrip minimal satu kali sebelum melakukan tahapan selanjutnya. b. Koding Koding adalah proses membuat label atau nama bagi sebuah unit yang memiliki makna dari hasil transkrip. Kode ditulis dalam bentuk kata, kalimat, atau paragraf singkat. Kode mereduksi kalimat tanpa mereduksi makna. Proses ini dilakukan dengan teknik triangulasi kode, yakni melakukan koding bersama dengan individu yang setingkat dengan peneliti untuk meningkatkan kredibilitas. c. Kategori 8 Kode kembali dievaluasi dan dikelompokkan lebih spesifik menjadi subkategori dan kategori. d. Tema Tahap terakhir adalah membentuk tema. Tema merupakan benang merah dari kategori. Tema merupakan pola yang muncul dalam dan antar kategori. F. DAFTAR PUSTAKA Agus Krisno Budiyono, Moch. 2004. Dasar-dasar ilmu Gizi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Alfino. dkk. 2015. Upaya Penderita Hipertensi Untuk Mempertahankan Pola Hidup Sehat. Surabaya:Jurnal Keperawatan Terapan Poltekkes Kemenkes Malang. Anwas, Oos M. 2013. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta Beevers, D. G. 2002. Tekanan Darah. Jakarta : Dian Rakya Depkes RI. 2013. Hasil Riskesdas. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia Elsanti, S. 2009. Panduan Hidup Sehat Bebas Kolestrol, Stroke, Hipertensi & Serangan Jantung. Yogjakarta : Araska. Milles, B. Mathew dan Michael, Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumbertentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UIP Tohaga. E. 2008. Hipertensi, Gejala dan Komplikasi. Artikel 9