ANALISIS PENGUJIAN TEGANGAN TARIK PADA PROSES FLY CUTTER MATERIAL BAJA AISI 1037 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses permesinan (Machining process) merupakan proses pembentukan suatu produk dengan pemotongan dan menggunakan mesin perkakas. Umumnya, benda kerja yang digunakan berasal dari proses sebelumnya, seperti proses penuangan (Casting) dan proses pembentukan (Metal Forging). Satu diantara banyak mesin pemotongan yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah mesin Frais, yaitu mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar.Di bidang industri, keadaan mesin Frais sangat berperan. Terutama di dalam industri permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin Frais berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut, roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya. Penggunaan mesin Frais juga dapat dihubungkan dengan mesin lain seperti mesin bor (drilling machine), mesin gerinda (grinding machine), mesin bubut, mesin sekrap (shaping machine), mesin gergaji (sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya. Proses pemesinan frais adalah proses penyayatan benda kerja dengan alat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pahat ini bisa menghasilkan proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung. Permukaan benda kerja bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin yang digunakan untuk memegang benda kerja, memutar pahat, dan penyayatannya disebut mesin frais (Milling Machine). Mesin frais ada yang dikendalikan secara mekanis (konvensional manual) dan dengan bantuan CNC. Mesin konvensional manual ada biasanya spindelnya ada dua macam yaitu horisontal dan vertikal. Sedangkan mesin frais dengan kendali CNC hampir semuanya adalah mesin frais vertikal . Gambar 1.1.Gambar skematik dari gerakan-gerakan dan komponen-komponen dari (a) mesin frais vertikal tipe column and knee dan (b) mesin frais horisontal tipe column and knee Untuk melaksanakan berbagai operasi pengerjaan benda kerja pada mesin frais digunakan suatu alat potong yang sering disebut sebagai pisau frais atau milling cutter.Tidak seperti pahat pada mesin bubut atau mesin sekrap yang memiliki satu mata pemotong, pisau frais pada umumnya memiliki mata pemotong jamak. Ada banyak jenis pisau yang digunakan pada mesin Frais sebagai alat bantu pemotongan, Namun pada penelitian ini penulis hanya membahas pada mata pisau layang ( fly cutter ) yang dipasang pada arbor. Arbor pada mesin frais mempunyai fungsi sebagai pemegang pisau frais (milling cutter), di mana arbor ini dipasang pada spindel mesin. Pisau frais layang ( fly cutter ) digunakan untuk mengefrais rata permukaan benda kerja mirip dengan penggunaan pisau frais muka (face milling cutter). Dibandingkan pisau frais layang, pisau frais muka mempunyai keunggulan seperti lebih kaku dan mampu menyayat lebih dalam. Namun begitu pisau frais muka merupakan alat potong yang mahal, sementara pisau layang merupakan alat potong yang murah, bahkan pisau frais layang dapat dibuat sendiri di bengkel. Sebagaimana tersebut pada keterangan di atas maka penulis tertarik melakukan pembuatan dan analisis pengujian pada bahan pembuatan arbor pisau frais layang ( fly cutter ). Pengujian tarik merupakan salah satu pengujian material yang paling banyak dilakukan di dunia industri. Karena pengujian ini terbilang yang paling mudah dan banyak data yang bias diambil dari pengujian ini. Diantaranya yang bisa didapat dari pengujian tarik ini adalah Kekuatan tarik (Ultimate Tensile Strenght), Kekuatan mulur (Yield Strenght or Yield Point), Elongasi (Elongation), Elastisitas Elasticity) dan Pengurangan luas penampang (Reduction of Area). Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka pada saat ini mesin uji tarik dilengkapi dengan perangkat-perangkat elektronik untuk memudahkan dalam menganalisa data yang diperoleh. Load Cell merupakan salah satu perangkat elektronik yang digunakan sebagai perangkat tambahan pada mesin ujitarik. Load Cell menggunakan system perangkat pengolahan data. Karena bagaimanapun juga faktor manusia sangat dominan untuk memperoleh hasil dari pengujian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan dan menganalisa tegangan maksimum material ada suatu spesimen benda uji berupa gaya tarik, tegangan, tegangan, dan kurva uji tarik dari hasil pengujian tarik pada spesimen baja. Batasan dari penelitian ini yaitu Pengujian dilakukan pada spesimen Baja AISI 1037 dan analisis hasil pengujian yang didapat dengan menngunakan alat ukur Load Cell. 1.2 Perumusan Masalah Objek yang akan menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini adalah perlu melakukan pengujian tegangan tarik pada proses fly cutter menggunakan bahan baja AISI 1037 untuk pisau frais layang ( fly cutter ). 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitian mengenai pengujian ini adalah sebagai berikut: Adakah pengaruh dari unsur baja AISI 1037 pada fly cutter dengan pengujian tegangan tarik Bagaimana hasil pengujian tegangan tarik pada baja AISI 1037 sebelum dan sesudah diproses 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan pada penelitian ini adalah : 1.4.1. Tujuan umum Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan dan pengujian fly cutter baja AISI 1037 melalui analisis pengujian tegangan tarik 1.4.2. Tujuan khusus Adapun secara khususnya tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan, mengenal jenis – jenis baja dan menganalisa hasil pengujian tegangan tarik pada proses fly cutter baja AISI 1037. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitiaan ini memiliki beberapa manfaat utama yaitu: 1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman tentang ilmu getaran pada baja AISI 1037 2. Bagi dunia akademik, hasil penelitian ini dapat memberi konstribusi pada penyediaan informasi ilmu pengetahuan proses manufaktur khususnya pada proses Fly Cutter 3. Bagi dunia industri manufaktur, hasil penelitiaan ini dapat digunakan sebagai rujukan tentang pentingnya pemilihan bahan apabila membuat holder fly cutter sendiri.. 4. Bermanfaat bagi praktisi dan ahli teknik serta mahasiswa lainnya yang ingin mengembangkan hasil penelitian ini serta dapat dijadikan sebagai pembanding dalam pembahasan topik yang sama. 5. Meningkatkan kualitas produk khususnya pemotongan logam. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang dibuat penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini adalah sebagai berikut: BAB I :PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang Latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II :TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas mengenai analisis pengujian getaran pada fly cutter baja AISI 1037 BAB III :METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai tempat dan waktu penelitian, bahan benda uji, peralatan, kerangka konsep berfikir, tahap pengamatan dan pengolahan data. BAB IV :ANALISA DAN PEMBAHASAN HASIL Pada bab ini dibahas mengenai analisa getaran pada proses fly cutter. BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini menguraikan suatu kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan bab sebelumnya serta saran – saran dari penulis untuk kemajuan penulisan tugas akhir ini DAFTAR PUSTAKA Pada bab ini menguraikan sumber refrensi yang digunakan dalam penelitian ini.