Uploaded by User13698

Akuntansi Sektor Publik bab 10a

advertisement
Ringkasan Materi BAB 10
PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Disusun oleh :





Anggia Ayu
1214190250
Annisa El Fajrin
1214190244
Gebby Fista
1214190215
Pisca Rizki Aprilia
1214190253
Rafika Nasva Dila
1214190254
FE Akuntansi S1
AB.604 / Selasa, 12.50-15.20
1
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
Tinjauan BAB 10
Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari transaksitransaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sector public. Tujuan umum pelaporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,kinerja,dan arus kas suatu entitas
yang berguna bagi sejumlah besar pemakai untuk membuat dan mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber daya yang dipakai oleh suatu entitas dalam aktivitasnya guna
mencapai tujuan.
Topic utama Bab ini meliputi teori pelaporan dalam sector public yang meliputi laporan
keuangan di organisasi sector public,analisi laporan sector public,bentuk-bentuk laporan
keuangan sector public,system pelaporan keuangan sector public,siklus akuntansi keuangan
sector public,teknik pelaporan keuangan sector public dan unsure-unsurnya dinegara-negara
lain.
10.1 TEORI PELAPORAN DALAM SEKTOR PUBLIK
Dalam organisasi sector public ada dua jenis laporan yaitu Pelaporan kinerja dan pelaporan
keuangan. Pelaporan Kinerja merupakan refleksi kewaajiban untuk mempresentasikan dan
melaporkan kinerja semua aktivitas serta sumber daya yang harus dipertanggujawabkan.
Entitas yang berkewajiban membuat pelaporan kinerja organisasi sector public adalah
pemerintahan pusat,pemerintah daerah,unit kerja pemerintah,unit pelaksanaan
teknis,LSM,partai politik dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
10.1.1 Laporan Keuangan di Organisasi Sektor Publik
Laporan keuangan sector public merupakan representasi posisi keuangan dari transaksitransaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sector public. Tujuan umum pelaporan keuangan
adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,kinerja dan arus jas suatu entitas yang
berguna bagi sejumlah besar pemakai.
Secara spesifik tujuan khusus pelaporan keuangan sector public adalah menyediakan informasi
yang relevan dalam pengambilan keputusan dan menunjukan akuntabilitas entitas atas sumber
daya yang yang dipercaya dengan cara:
a. Menyediakan informasi mengenai sumber daya,alokasi,dan penggunaan sumber daya
keuangan.
b. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya.
c. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam
membiayai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan serta komitmennya.
2
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
d. Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan suatu entitas dan perubahan yang
terjadi
e. Menyediakan informasi secara keseluruhan yang berguna dalam mengevaluasi kinerja
entitas manyangkut biaya jasa,efiensi,dan pencapaian tujuan.
10.1.2 Jenias Laporan Keuangan Sektor Publik
Jenis laporan keuangan sector public yang minimal dan terintegrasi,meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
Laporan Posisi Keuangan.
Laporan Kinerj Keuangan.
Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto.
Laporan Arus Kas.
Kebijakan Akuntansi dan Catatan atau Laporan Keuangan.
Komponen-komponen laporan keuangan diatas merupakan pedomana dalam pembuatan
laporan keuangan sector public.
Laporan realisasi anggaran menyajikan realisasi pendapatan,belanja,dan pembiayaan yang
diperbandingkan dengan apa yang telah dianggarkan dan dengn realisasi periode
sebelumnya.Neraca menyajikan asset,utang,dan ekuitas dana yang diperbandingkan dengan
periode sebelumnya.
Pemakai laporan keuangan akan mempunyai gambaran bagaimana posisi keuangan organisasi
sector public.
Berbagai persyaratan pelaporan keuangan organisasi sector public di Indonesia,meliputi:
Pertama: pelaporan akuntansi harus menyajikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna
dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan
Kedua: penyediaan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya
ekonomidan alokasinya .
Ketiga:penyuguhan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan serta hasil yang dicapai.
Keempat:pemasokan informasi membiayai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan
kasnya.
3
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
Kelima:penyediaan informasi berkaitan dengan sumber penerimaannya,baik jangka pendek
maupun panjang.
Keenam:pemberian informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan sebagai
akibat dari kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
Ketujuh:pengembangan system dan standar akutansi diorganisasi sector public berdasarkan
system pencatatan double entry dengan basis akrual.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Laporan posisi keuangan,atau disebut juga dengan neraca atau laporan aktiva dan
kewajiban,adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva,utang,dan modal pemilik
selama suatu periode tertentu. Secara minimum,laporan posisi keuangan harus memasukan
pos-pos yang menyajikan jumlah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Properti,pabrik dan peralatan
Aktiva tidak berwujud
Aktiva keuangan(selain butir (d),(f) dan (h)
Investasi yang diperlakukan dengan metode ekuitas
Persediaan
Pemulihan transaksi nonpertukaran,termasuk pajak dan transfer
Piutang dari transaksi pertukaran
Kas dan setara kas
Utang pajak dan transfer
Utang karena transaksi pertukaran
Cadangan
Kewajiban tidak lancer
Partisipasi minoritas
Aktiva/ekuitas neto/.
Laporan Kinerja Keuangan(Laporan Surplus-Defisit)
Laporan Kinerja keuangan atau disebut juga dengan Laopran Pendapatan dan Biaya,Laporan
Surplus-Rugi,Laporan Operasi,Laporan Surplus-Defisit atau Laporan Laba Rugi,adalah laporan
keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya selama atau satu periode tertentu.
Laporan kinerja keuangan minimal harus mencakup pos-pos lini berikut:
a. Pendapatan dari aktivitas operasi
4
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
b. Surplus atau deficit dari aktivitas operasi
c. Biaya keuangan(pinjaman)
d. Surplus atau deficit neto saham dari asosiasi dan joint venture yang menggunakan
metode ekuitas
e. Suplus atau deficit dari aktivitas biasa
f. Pos-pos luar biasa
g. Saham partisipasi minoritas dari surplus atau defirsit neto
h. Surplus atau deficit neto untuk periode.
Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto
Laporan perubahan aktiva menggambarkan kenaikan atau penurunan kekayaan berdasarkan
prinsip pengukuran tertentu yang diadopsi dan harus diungkapakan dalam laporan keuangan.
Perubahan aktiva secara keseluruhan menyajikan total surplus/deficit neto selama suatu
periode.
Laporan perubahan aktiva/ekuitas neto ini meliputi:
a. Kontribusi oleh pemilik dan distribusi keada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
b. Saldo akumulasi surplus dan deficit pada awal periode ,pada tanggal pelaporan,dan
penggerakan selama periode.
c. Pengungkapan komponen asset/ekuitas neto secara terpisah dan rekonsiliasi antara
nilai tercatat setiap komponen asset/ekuitas neto pada awal dan akhir periode yang
mengukapkan setiap perubahan.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu
periode tertentu.penerimaan dan pengeluaran kas dikalrifikasikan menurut
kegiatanoperasi,kegiatan pembiayaan dan kegiatan investasi. Informasi arus kas sangat
bermanfaat I pemakai laporan keuangan karena menyediakan dasar estimasi kemampuan
entitas.
Catatan atas Laporan Sektor Publik
Catatan atas laporan keuangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuanganyang
menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka
5
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
pengungkapan yang memadai.bertujuan untuk menginformasikan pengungkapan yang
diperlukan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan entitas public harus mencakup hal-hal berikut:
(1) Kebijakan Fiskal/Keuangan ,Ekonomi Makro,Pencapaian Target Undang-Undang
APBN/Perda APBD
(2) Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
(3) Kebijakan Akuntansi
(4) Penjelasan tentang perkiraan realisasi anggaran,neraca,dan laporan arus kas
A. Laporan Realisasi anggaran
1. Pendapatan
2. Belanja
3. Transfer
4. Pembiayaan
B. Neraca
1. Asset lancer
2. Investasi jangka panjang
3. Asset tetap
4. Asset lainnya
5. Kewajiban jangka pendek
6. Kewajiban jangka panjang
7. Ekuitas dana lancer
8. Ekuitas dana investasi
C. Laporan arus kas
1. Arus kas dari akivitas operasi
2. Arus kas dari aktivitas investasi asset nonkeuangan
3. Arus kas dari aktivitas pembiayaan
4. Arus kas dari aktivitas nonanggaran
(5) Pengungkapan lainnya
Pengungkapan ini berisi hal-hal yang mempengaruhi laporan keuangan antara lain:
a. Penggantian menejemen pemerintahan selama tahun berjalan
b. Kesalahan menejemen terdahulu yang telah dikorelasi oleh menejemen baru
c. Kontijensi
d. Komitmen
e. Penggabungan atau pemekaranentitas tahun berjalan
f. Kejadian yang mempunyai dampak social
g. Kejadian penting setelah tanggal neraca yang berpengaruh secara signifikan
terhadap akun yang disajikan dalam neraca.
6
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
10.1.3 Contoh Analisis Keuangan Publik
Analisis keuangan public yang dapat dimunculkan dari informasi laporan keuangan meliputi
a. Laporan kinerja keuangan (neraca)
b. Laporan keuangan kinerja (surplus-defisit)
c. Laporan arus kas
Selain itu,pengukuran kinerja perekonomian dapat dikembangkan dalam wujud indicator
seperti:
a. Indicator pertumbuhan ekonomi
b. Indicator structural
c. Indicator social
10.1.4 bentuk-bentuk laporan keuangan sector public
Table 10.5 contoh Laporan arus kas menurut metode langsung pada organisasi sector public
untuk tahun yang berakhir 31 desember 20x8 :
ENTITAS SEKTOR PUBLIK
LAPORAN ARUS KAS
untuk tahun yang berakhir 31 desember 20x8 (dalam ribuan rupiah)
20x8
Arus kas dari aktivitas operasi
penerimaan
Perpajakan
Penjualan barang dan jasa
Hibah
Penerimaan bunga
Pembayaran
Biaya karyawan
Pensiunan
Penerimaan bunga
Penerimaan lainnya
Arus kas neto dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian peralatan
Hasil penjualan peralatan
Hasil penjualan investasi
Pembelian sekuritas mata uang asing
Arus kas neto dari aktivitas investasi
XXX
XXX
XXX
XXX
(XXX)
(XXX)
(XXX)
(XXX)
Rp XXX
(XXX)
XXX
XXX
(XXX)
(XXX)
7
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Penerimaan dari pinjaman
Pembayaran kembali pinjaman
Distribusi/dividen dari BUMD
ARUS KAS NETO dari aktivitas pembiayaan
Kenaikan/(penurunan)neto kas atau setara
kas
Kas dan setara kas awal periode
Kas dan setara kas akhir periode
XXX
(XXX)
XXX
RP XXX
XXX
XXX
RP XXX
 10.2 SISTEM PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Sistem pelaporan keuangan sektor publik terdiri dari dasar kas (cash base), dasar akrual
(accrual base), dan akuntansi dana (fund accounting).
10.2.1 Dasar Kas (Cash Base)
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar. Akun
keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan tidak bisa dihasilkan
apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Data yang ada hanyalahn perimbangan
kas. Penjualan hanya dicatat saat kas diterima, sehingga tidak ada pos piutang. Pembelian
dicatat saat kas dibayarkan sehingga tidak ada hutang. Penyesuaian saham tidak dilakukan,
karena akun tidak memperhatikan pencatatan, dimana yang diperhatikan hanya kenyataan
bahwa kas dibayar untuk pembelian (sehingga tidak ada gambaran tentang penutupan
saham/closing stock figure).
Laporan arus kas banyak dipakai dalam akuntansi bisnis, namun sebagai tambahan atas
laporan pendapatan dan laporan posisi keuangan. Ada satu buku yang sangat penting dan
berharga mengenai akuntansi arus kas bagi dunia usaha (Lee 1984), yang menyatakan
bahwa laporan akuntansi akrual tradisional terlalu subjektif dan menyembunyikan informasi
penting tentang kinerja organisasi.
Akuntansi arus kas dipraktekkan di berbagai organisasi sektor publik dan organisasi
nirlaba, misalnya akun penerimaan dan pembayaran yang sederhana dari suatu kegiatan
derma kecil dan yang terpenting. Terutama dalam jumlah uang yang digunakan, adalah
akun kas pemerintah.
Suatu organisasi memiliki serangkaian transaksi pembelian yang di awali dengan
pesanan dan diakhiri dengan pembayaran kas. Secara umum, batas periode akuntansi
dipisahkan oleh 2 titik, yaitu awal dan akhir tahun. Dalam kasus ini, pengaruhnya adalah
bahwa barang diterima pada periode sebelumnya (faktur) tidak diakui dalam akun hingga
periode berikut (kas dibayar). Pada akhir tahun, barang diterima (faktur) barang belum
diakui, karena kas belum dibayar sampai tahun berikutnya.
Karena itu muncul 2 kesulitan. Pertama, sulit diterima bahwa biaya listrik yang dipakai
selama periode akuntansi tersebut tidak dapat diungkapkan hingga periode berikutnya. Hal
8
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
itu bisa saja diungkapkan sebagai catatan atas laporan keuangan bahwa kas dibayar pada
awal tahun berkaitan dengan biaya listrik untuk kuartal aklhir periode sebelumnya.
Kesulitan kedua, adalah potensi kesengajaan memanipulasi akun untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan. Sebagai contoh, pembayaran kas dapat ditunda paling lama 24 jam
sehingga akun menunjukan catatan rill yang lebih kecil. Apabila hal ini dilakukan oleh
banyak bagian, maka potensi manipulasi anggaran bisa terjadi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa akuntansi berbasis kas mampu menyediakan informasi
yang lebih objektif. Di sisi lain, informasi tentang pendapatan dan modal serta biaya operasi
organisasi selama periode tertentu tidak dapat disajikan. Keuntungan dan kerugian
merupakan hal yang penting bagi organisasi baik sektor publik maupun sektor swasta.
10.2.2 Dasar Akrual ( Acrual Base )
Definisi konsep akutansi akrual sebagaimana tercamtum pada SSAP2 adalah sebagai berikut
Penerimaan dan biaya bertambah ( diakui karena diperoleh atau dimasukan bukan sebagai
uang yang diterima atau dibayarkan ) dalam jumlah yang sesuai satu sama lain, dapat
dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama
periode bersangkutan.
Kepastian penerimaan secara hukum sangat ditentukan dengan faktur yang telah
diterbitkan. Demikian juga kepastian munculnya biaya ditentukan dengan penerimaan jasa
atau barang. Menurut metode biaya historis, modal diperhitungkan sebagai modal awal
yang diinvestasikan. Karna itu, tanah tidak disusutkan dan diungkapkan sebesar nilai aset
dikurangi biaya penyusutan.
Penerapan dasar akrual akan mempengaruhi sistem akutansi yang digunakan seperti
penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan
Berbagai laporan dalam konsep akrual tidak dibuat secara seragam.setiap organisasi
sektor publik mempunyai daftar laporan yang jumlahnya mungkin berbeda satu dengan
yang lain. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan proses kerja antarorganisasi. Namun,
juga ada persamaan dalam proses pelaporan posisi keuangan dan pelaporan operasional di
berbagai organisasi. Hal ini disebabkan alur penerimaan dan pembayaran terjadi secara
konsisten aantarorganisasi.
Salah satu perbedaan perlakuan akuntansi berbasis akrual terhadap utang jangka
panjang. Manfaat laporan posisi keuangan adalah menilai tingkat kesanggupan (dalam hal
ini rasio utang terhadap ekuitas) untuk menanggung resiko usaha dimasa depan. Peluang
penerimaan dividen ditentukan oleh tingkat pencapaian laba operasi. Selain itu,
perbandingan utang dengan laba operasi akan memunculkan kemampuan organisasi untuk
melunasi utangnya atau sebaliknya, kemampuan organisasi mengelola utang dalam
9
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
menghasilkan keuntungan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa manfaat dasar akrual ini sangat
berarti bagi pengelolaan aset publik.
Penerapan dasar akrual dalam manajemen organisasi sektor publik dapat dilakukan
secara berbeda dibandingkan lembaga publik lainnya. Penerapan akuntansi akrual
ditanggapi berbeda oleh Governmental Accounting Standards Boards (GASB) di Amerika
Serikat. GASB merekomendasikan penerapan akuntansi yang tidak murni menurut dasar kas
maupun akrual. GASB sangat memperhatikan fokus perhitungan akuntansi dan dasar
akuntansi.
Sumber keuangan menurut GASB adalah kas, klaim atas kas (seperti jaminan utang dari
entitas dan rekening serta pajak yang diterima lainnya), klaim atas barang atau jasa (seperti
item-item prabayar), barang yang dapat dikonsumsi (seperti suplai persediaan), dan
jaminan ekuitas dari entitas lain yang dikendalikan sebagaihasil transaksi sebelumnya.
Definisi sumber keuangan sebelum tahun 1988 sering diinterpretasikan sebagai
pemisahan aset meneter dan nonmoneter. Namun, dengan memasukkan persediaan dalam
sember keuangan, pemisahan aset akan menjadi sulit. Segi positifnya adalah fokus
perhitungan semakin menajamkan bahwa konsep dasar akrual merupakan satu-satunya
alternatif dasar kas.
Keunggulan dan kelemahan Dasar Akrual
Keunggulan dasar akrual dapat dirinci sebagai berikut :
 Pertama, penerimaan dan pengeluaran dalam laporan operasi berhubungan dengan
penerimaan dan pemasukannya, yang berarti bahwa dasar akrual memberikan alat ukur
atas barang dan jasa yang dikonsumsi, diubah, serta diperoleh. Sementara dasar kas
menyediakan alat ukur atas arus kas masuk dan kas keluar.
 Kedua, dasar akrual menunjukkan gambaran tentang pendapatan. Perubahan
pendapatan yang diperoleh menurut dasar akrual dan besarnya biaya historis adalah
alat ukur kinerja yang dapat diterima. Semakin besar keuntungan, semakin besar
keberhasilannya.
 Ketiga, dasar akrual dapat dijadikan alat ukur modal. Secara historis, nilai modal yang
diinvestasikan dalam organisasi publik akan berusaha dipertanahankan.
Kelemahan dasar akrual sebagai berikut :
 Pertama, penentuan pos dan besaran transaksi dicatat dalam jurnal yang dilakukan oleh
individu yang bertugas mencatatnya. Pengaruh subjektivitas individu pencatat transaksi
cukup besar.
 Kedua, relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis
dan inflasi.
 Ketiga, jika dibandingkan dengan dasar kas, penyesuaian akrual membutuhkan prosedur
administrasi yang lebih rumit sehingga biaya administrasinya menjadi lebih mahal.
10
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10

Keempat, peluang terjadinya manipulasi keuangan sulit dikendalikan. Menurut dasar
kas, manipulasi akuntansi dilakukan melalui penundaan pembayaran kas, dimana
anggaran merupakan satu-satunnya panduan untuk mengendalikan keuangan.
10.2.3 Akuntansi Dana (Fund Accounting)
Akuntansi dana merupakan salah satu alternatif sistem akuntansi disektor publik yang
dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Di sektor swasta, akuntansi
dana tidak begitu populer karena kecilnya dana kas yang disimpan. Namun, bagi sektor publik,
dana kas sektor publik cukup penting dan berpengaruh terhadap pengembalian keputusan.
Besarnya dana kas sangat mempengaruhi anggaran organisasi sektor publik, sehingga sistem
akuntansi lebih mempreoritaskan pengelolaan dana kas.
Sistem akuntansi dana ini mengakui transaksi organisasi ketika komitmen sudah
disepakati. Ini berarti bahwa bahwa transaksi belum diakui ketika kas dibayar atau diterima,
atau ketika faktur diterima atau dikeluarkan, namun lebih awal lagi, yaitu ketika pesanan
dikirimkan atau diterima.
Fungsi pertama akuntansi dana adalah sebagai pengendalian anggaran. Dasar pemikirannya
adalah manajer tidak bisa mengendalikan laporan bulanan, dan proses menghasilkan laporan
tersebut adalah sejak transaksi terjadi. Peranan manajer akan sangat menentukan seberapa
besar pencairan dari anggaran yang telat disepakati. Manajer dapat menentukan pesanan
dengan faktur yang akan diterimannya.
Permasalahan akuntansi akrual akan muncul dalam akuntansi dana. Manajer akan
mengalami masalah dengan pengeluaran anggaran dibawah target dalam bulan-bulan tertentu,
dimana kekurangan tersebut akan ditutupi pada periode berikutnya. Menurut dasar akrual,
seluruh anggaran yang telah dipakai dapat ditandai dengan tambahan pesanan yang dikirimkan
dan faktur yang diterima sebelum pencatatan.
 10.3 SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Siklus akuntansi keuangan sektor publik yang terdiri dari tahapan-tahapan pelaporan keuangan
sektor publik.
11
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
1. Transaksi
6. Penerbitan
laporan dan
catatannya
5.Kertas kerja
2. Analisis bukti
transaksi
3. Mencatat
data transaksi
(jurnal)
4.
Mengelompokkan
dan
mengikhtisarkan
data yang dicatat
Masing-masing tahapan dalam siklus akuntansi keuangan sektor publik itu akan di jelaskan
sebagai berikut:
10.3.1 Transaksi
Pengertian transaksi adalah persetujuan jual beli antara satu pihak dengan pihak lain. Dalam hal
ini, transaksi yang dimaksud adalah transaksi antara organisasi sektor publik dan pihak lain.
Transaksi-transaksi yang terjadi inilah yang nantinya akan dilaporkan dalam laporan keuangan
organisasi.
10.3.2 Analisis Bukti Transaksi
Dalam setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi informasi tentang
kegiatan transkasi tersebut. Dari bukti transaksi inilah kemudian dianalisis dan digunakan
sebagai dasar pencatatan.
10.3.3 Mencatat Data Transaksi
Seperti telah dijelaskan diatas, dari analisis bukti transaksi tersebut akan dilakukan pencatatan
atas transaksi yang telah terjadi. Pencatatan data transaksi dilakukan oleh bendahara dalam
jurnal.
12
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
10.3.4 Mengelompokkan dan Mengikhtisarkan Data yang Dicatat (Posting)
Dalam buku besar terdapat daftar nama kelompok akun yang ada pada suatu organisasi.
Berdasarkan nama akun yang ada, catatan atas transaksi tersebut dikelompokkan sesuai
dengan namannya masing-masing. Hal ini yang disebut dengan posting.
10.3.5 Penerbitan Laporan dan Catatannya
Selama satu periode akuntansi, transaksi dicatat dan dikelompokkan ke dalam buku besar dan
kemudian, berdasarkan catatan tersebut, dibuatlah laporan keuangan yang akan disampaikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
 10.4 TEKNIK PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Berdasarkan tahapan dalam siklus akuntansi keuangan sektor publik, teknik pelaporan
keuangan sektor publik terdiri dari tiga tahapan berikut :
1. Tahapan Pencatatan
 Kegiatan Pengidentifikasian dan Pengukuran dalam Bentuk Bukti Transaksi dan Bukti
pencatatan.
 Kegiatan Pencatatan Bukti Transaksi dalam Buku Harian atau Jurnal.
 Memindahkanbukukan (Posting) dari Jurnal berdasarkan Kelompok atau Jenisnya
kedalam Akun Buku Besar.
Buku besar (ledger) adalah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akunakun tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Buku besar terbagi menjadi Buku Besar Umum (General Ledger) dan Buku Besar Pembantu
(Subsidiary Ledger). Sistem Buku Besar Umum menampilkan proses transaksi untuk Buku Besar
Umum dan Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik.
Sistem Buku Besar Umum mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
a. Mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat dan benar.
b. Memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat.
c. Menjaga keseimbangan debet dan kredit akun.
13
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
d. Mengakomodasi ayat jurnal penyesuaian yang dibutuhkan.
e. Menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk setiap
periode akuntansi.
Sementara itu fungsi dari Sistem Buku Besar Umum adalah :
a. Mengumpulkan data transaksi.
b. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi serta akun.
c. Memvalidasi transaksi yang terkumpul.
d. Memperbaharuhi akun Buku Besar Umum dan file transaksi.
e. Mencatat penyesuaian terhadap akun.
f. Mempersiapkan laporan keuangan.
Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian akun tertentu yang ada di Buku Besar
Umum. Akun Buku Besar Umum yang rinciannya dicatat dalam buku besar pembantu disebut
akun pengendali (controlling accounts). Sedangkan akun-akun yang merinci akun pengendali
disebut akun pembantu (subsidiary accounts). Dua buku besar pembantu yang umum adalah
Buku Besar Pembantu Kewajiban, (Utang) dan Buku Besar Pembantu Piutang.
Penggunaan buku besar pembantu mempunyai beberapa kelebihan, yaitu :
a. Memudahkan penyusunan laporan keuangan karena buku besar umum terdiri dari akunakun yang jumlahnya lebih sedikit.
b. Ketelitian pembukuan dapat diuji dengan membandingkan saldo akun buku besar umum
dengan jumlah saldo dalam buku pembantu.
c. Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengerjaan akuntansi.
d. Memungkinkan pembukuan harian atas bukti-bukti pendukung transaksi ke dalam buku
pembantu.
e. Bisa segera diketahui jumlah berbagai unsur.
Aturan debet kredit akan digunakan dalam pencatatan transaksi, yaitu aturan yang digunakan
untuk mencatat perubahan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya dalam akun
bersangkutan. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS + PENDAPATAN - BIAYA
Atau
AKTIVA + BIAYA = KEWAJIBAN + EKUITAS = PENDAPATAN
14
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
Buku besar pembantu yang diperlukan untuk masing-masing akun yang ada adalah sebagai berikut:
1. Asset
A. Asset lancar
1. Kas dan setara kas
Buku besar pembantu kas tidak perlu dibuat
2. Piutang
Dibuat berdasarkan nama debitor (Pembeli)
3. Persediaan
Dibuat berdasarkan jenis barang seperti bentuk, merek dan fungsi
4. Pembayaran dimuka
Dibuat berdasarkan jenis pembayaran yang dilakukan
5. Investasi
Dibuat berdasarkan jenis investasi yang dimiliki
B. Asset tidak lancar
Dibuat sama dengan aturan diatas
1. Piutang tidak lancar
2. Investasi (barang)
3. Asset keungan lainnya
4. Infrastruktur, pabrik, dn peralatan
5. Tanah dan bangunan
6. Asset tidak berwujud
7. Asset Nonkeuangan lainnya
8. Asset Tidak lancar lainnya
2. Kewajiban
A. Kewajiban lancar
1. Utang
Dibuat berdasarkan nama kreditur atau pihak-pihak yang menyebabkan timbulnya utang
2. Pinjaman jangka pendek
3. Bagian lancar pinjaman
4. Cadangan
5. Tunjangan pegawai
6. Dana pension
7. Kewajiban lancar lainnya
B. Kewajiban tidak lancar
1. Utang
2. Pinjaman
3. Penyisihan
4. Tunjangan pegawai
5. Dana pensiun
6. Kewajiban tidak lancar lainnya
15
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
3. Ekuitas
1.
2.
3.
4.
Modal yang ditempatkan
Cadangan
Akumulasi surplus
Kepentingan minoritas
4. Pendapatan
Dibuat berdsarkan pihak-pihak yang menyebabkan timbulnya pendapatan.
Pendapatan dibagi menjadi 2 : Pendapatan Operasi dan Pendapatan Nonoperasi.
5. Biaya
Dibuat berdasarkan pihak-pihak yang menimbulkan adanya biaya tersebut.
Biaya dibagi menjadi 2 : Biaya Operasi dan Biaya Nonoperasi

Tahap Pengikhtisaran
1. Penyusunan Neraca saldo (Trial Balance) berdasarkan akun buku besar
Neraca saldo adalah suatu daftar yang memuat nama akun atau rekening beserta jumlah
saldonya selama suatu periode tertentu. Nama-nama akun beserta jumlahnya dalam neraca
saldo ini diabil dari buku besar.
Saldo adalah selisih antara jumah sisi debet dan jumlah sisi kredit.
Langkah-langkah daa penyusunan neraca saldo suatu entitas organisasi sector public dengan
menggunakan akun-T adala sebagai berikut:
A. Menjumlahkan kolom debet atau kredit
B. Akun-akun yang memiliki jumlah debet dan jumlah kredit, harus dihitung saldonya
C. Akun-akun yang hanya berisi catatan dari beberapa transaksi pada salh satu sisinya
saja
D. Akun-akun yang hanya berisi satu pendebetan atau satu pengkreditan tidak perlu
dijumlahkan tetapi saldonya harus ditentukan.
E. Akun hanya berisi padasalah satu sisinya dan hanya terdiri dari satu pendebetan atau
satu pengkreditan saja.
2. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian
Prosedur penyesuaian merupakan prosedur untu menyesusaikan akun-akun pada akhir
periode yang belum menyajikan informasi yang paling up-to-date. Dibuat pada akhir
periode akuntansi untuk memastikan bahwa pendapatan dan biaya diakui pada periode
yang tepat sesuai dengan prinsip-prinsip pengakuan pendapatan dan biaya.
Tujuan dari proses penyesuaian :
A. Setiap akun riil, khususnya akun aktiva dan akun kewajiban menunjukkan jumlah yang
sebenernya pada akhir periode.
B. Setiap akun nominal ( akun pendapatan dan akun biaya )menujukkan pendapatan dan
biaya yang harus diakui dalam suatu periode
16
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
Setelah melakukan penyesuaian, akan dihasilkan neraca saldo setelah penyesuaian.Neraca
saldo setelah penyesuaian dapat dikerjakan secara langsung dari buku besar. Dengan
menggunakan data yang tercantum pada neraca saldo setelah penyesuaian di kertas
kerja/neraca lajur, laporan keuangan dapat disusun dengan data yang akurat.
3. Penyusunan kertas kerja atau neraca lajur
Neraca lajur adalah s kertas berkolom-kolom ( berlajur-lajur ) yang dirancang untuk
menghimpun semua data akuntansi ketika entitas menyusun laporan keuangan dengan cara
sistematis. Sifat neraca lajur tidak formal dan bukan bagian dari catatan-catatan akuntansi.
Tujuan pembuatan neraca lajur :
a. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
b. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian
c. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin terjadi dalam membuat ayat
jurnal penyesuaian.
Menjumlahkan kolom-kolom surplus/deficit dan kolom-klom posisi keuangan serta
memasukkan angka “surplus” atau “defisit” sebagai angka pengimbang kedalam kedua
pasang kolom tersebut.
4. Pembuatan ayat jurnal penutup ( closing entires )
Setiap periode akuntansi, saldo akun nominal harus sama dengan nol. Akun nominal tersebut
akan menjadi nol dengan menutup akun-akun tersebut pada akhir periode.
5. Pembuatan neraca saldo setelah penutupan
Neraca saldo setelah penutupan merupakan neraca yang berisi daftar akun riil yang dibuat
setelah dilakukan penutupan.

Tahap pelaporan
1. Laporan pada unit kerja organisasi
Unit kerja organisasi menggunakan dua metode :
a. Surplus/defisit entitas pengendali yang tidak dipisahkan
b. Surplus/defisit entitas pengendali yang dipisahkan
Bagi organisasi yang memiliki lebih dari satu unit kerja seperti pemerintahdaerah dalam
menyelenggrakan akuntansinya ada dua alternatif :
a. Untuk setiap unit kerjanya pemerintah menyelenggakan akun pendapatan , biaya dan
modal kerja
b. Pemerintah daerah hanya menyediakan akun buku besar untuk seuruh unit kerja
organisasi , sedangkan masingmasng unit kerja hanya menyelenggarakan akun
pembantu
17
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10

Membuat laporan keuangan konsolidasi
1. Laporan konsolidasi organisasi
Disusun dengan 2 sumber yaitu :
a. Neraca saldo entitas pengendali dan unit kerja organisasinya
b. Laporan keuangan entitas pengendali dan unit kerja organisasinya
Prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah :
a. Membuat jurnal eliminasi
b. Membuat kertas kerja
c. Membuat laporan keuangan konsolidasi
Membuat jurnal eliminasi
Tujuan membuat jurnal ini adalah untuk menghilangkan saldo semua akun timbal balik yang
bersaldo kredit dan mengkredit akun timbal balik yang bersaldo debet.
R/K – Entitas pengendali
xx
Surplus unit kerja entitas
xx
R/K – unit kerja entitas
xx
Membuat kertas kerja
Tujuan penyusunan kertas kerja adalah untuk mempermudah dan mempercepat penyusunan
laporan keuangan konsolidasi.
Bahan yang diperlukan untuk menyusun kertas kerja adalah :
a. Laporan keuangan dari neraca saldo
b. Jurnal eliminasi
Prosedur dalam menyusun kertas kerja adalah :
a. Memasukkan angka-angka dari neraca saldo
b. Memasukkan angka-angka dari jurnal eliminasi kedalam akun debet –kredit
c. Menghitung angka-angka yang disajikan
18
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
 10.5
DI

CONTOH LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN UNSUR—UNSURNYA
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Pemerintah Pusat
Laporan keuangan pemerintah pusat, disajikan sebagai wujud pertanggung jawaban
setiap entitas pelaporan yang meliputi laporan keuangan pemerintah pusat, laporan
keuangan kementerian negara/lembaga , dan laporan keuangan pemerintah daerah.
Sesuai dengan UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1
Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara, Laporan keuangan pemerintah terdiri
dari, sebagai berikut :
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola
oleh pemerintah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan
realisasinya dalam satu periode pelaporan. Merupakan gabungan atau konsolidasi dari
LRA Kementerian/Lembaga.
2. Neraca
Menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai asset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
3. Laporan Arus Kas
Menyajikan informasih tentang kas, yang terkait dengan aktivitas operasi, investasi asset
nonkeuangan, dana cadangan, pembiayaan, dan transaksi non anggaran yang
menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran serta saldo akhir kas pemerintah
pusat/daerah selama periode tertentu.
4. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Meliputi penjelasan naratif, atau rincian, dari angka yang tertera dalam laporan realisasi
anggaran, neraca, dan laporan arus kas.
Pihak yang bertanggung jawab dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
adalah Menteri Keuangan selaku pengelola fiscal, yang akan disampaikan kepada
Presiden. Sedangkan yang bertanggungjawab atas laporan keuangan Kementerian
Negara/Lembaga adalah Menteri/Pimpinan Lembaga.
19
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10

Pemerintah Daerah
Contoh Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kabupaten Sleman
adalah sebagai berikut :
20
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10

LSM
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan menggambarkan tentang pencapaian kinerja program dan realisasi
pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembiayaan.
Laporan keuangan LSM yang disusun atas dasar akrual akan memberikan informasi
kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan
pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan.
Oleh karena itu, dengan penggunaan dasar akrual, laporan keuangan LSM dapat
menyediakan jenis transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi
pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan LSM biasanya disusun atas dasar kelangsungan usaha organisasi LSM
dan dalam melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh karena itu, organisasi ini
diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara
material skala pelayanannya.
Laporan keuangan LSM mencakup :
1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
2. Laporan Laba Rugi (Aktivitas)
3. Laporan Arus Kas

Yayasan
Laporan Keuangan Organisasi Yayasan (Niralaba)
Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik yang terika
maupun yang tidak terikat penggunaannya. Pertanggungjawaban manajer
mengenai kemampuannya mengelola sumber daya organisasi yang diterima dari
para penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas.
Laporan aktivitas harus menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi
dalam kelompok aktiva bersih.
a. Laporan posisi keuangan
- Klasifikasi aktiva dan kewajiban
Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut :
a) Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban
berdasarkan tanggal jatuh tempo
b) Mengelompokkan aktiva ke dalam lancer dan tidak lancer serta
kewajiban ke dalam jangka pendek dan jangka panjang
c) Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh
tempo nya kewajiban, termasuk pembatasan penggunaan aktiva
pada catatan atas laporan keuangan.
-
Klasifikasi aktiva bersih terikat atau tidak terikat
21
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva
bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu
terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.
b. Laporan Aktivitas
1) Tujuan dan fokus laporan aktivitas
Laporan aktivitas difokuskan pada yayasan secara keseluruhan dan
menyajikan perubahan jumah aktiva bersih selama satu periode.
Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva
bersih yang tersaji di laporan posisi keuangan.
2) Perubahan kelompok aktiva bersih
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat
permanen, temporer, dan tidak terikat selama suatu periode.
3) Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva
bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh
penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih
tidak terikat.
Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat,
terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya
pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak
berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai
sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan
diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari
investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau
pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya
dibatasi.
4) Informasi pendapatan dan beban
Menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, namun
pendapatan investasi dapat disajikan secara neto asalkan beban-beban
terkait, seperti beban penitipan dan beban penasehat investasi.
5) Informasi pemberian jasa
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan
informasi atas beban menurut klasifikasi fungsional.
c.
Laporan Arus Kas
- Tujuan utama laporan arus kas adalah mrnyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas selama suatu periode.
- Klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus Kas dengan
tambahan berikut ini:
a) Aktivitas pembiayaan :
22
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
 penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk
jangka panjang.
 penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang
penggunaannya
dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan
pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment).
 bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:
sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.
*contoh bentuk laporan arus kas Yayasan

Partai Politik
Laporan keuangan partai politik meliputi : laporan posisi keuangan pada akhir
periode pelaporan, laporan aktivitas, serta laporan arus kas selama suatu
periode.
23
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
 10.6
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN UNSUR-UNSURNYA DI
NEGARA-
NEGARA LAIN
A. Jepang
Formasi Laporan Keuangan Pemerintah Jepang yaitu:
(1) Laporan neraca public
(2) Laporan biaya-biaya administrasi (Laporan pengeluaran tahun berjalan)
(3) Laporan pendukung penerimaan dan perubahan modal pembayar pajak
(4) Laporan penerimaan dan pengeluaran kas
Hingga kini,pemerintah Jepang hanya menggunakan laporan pemerimaan dan
pengeluarankas untuk menghitung pengelolaan keuangan.
a.
Laporan Neraca Publik

Berdasarkan “Provisional Concept and standart for the Japanese Government
balance Sheet”.

The Japanese Government Balance Sheet memberikan tinjauan mengenai
keseluruhan posisi fiscal pemerintah atas dasar saham (stock basis) sebagai alat
penjelas posisi fiscal pemerintah kepada penduduk jepang.

Memperbaiki akuntabilitas pemerintah terkait dengan kabijakan.
b. Ruang Lingkup Neraca:

Seluruh aset dan kewajibanpemerintah adalah subjek dari neraca
pemerintah,yakni semua general account dan 310 special account government
(termasuk akun internal accounting dan dana juga merupakan subjek).

General account and special accounts dikonsolidasi dan semua kredit serta utang
diantara akun-akun tersebut di-offseta jumlah asset dan kewajiban yang dimiliki
pemerintah ditunjukkan.
c.
Tanggal Neraca

Tanggal neraca merupakan hari terakhir pada tahun fiscal.

Meskipun demikian,tetap ada akun-akun pada periode penyelesaian (settlement
periods). Jumlah akun-akun ini menunjukkan penyelesaian pembayaran dan
penerimaan kas selama settlement periods.

Terkait dengan present value of future pension benefits,karena jumlah yang
dievaluasi pada revaluasi actuarial (actuarial revaluation) hanya lima tahun
sekali dapat digunakan, maka jumlah yang terakhir yang harus digunakan.
d. Aset
Kas dan deposito,sekuritas,piutang usaha,kenaikan pendapatan,aktiva tidak
berwujud.
24
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
e. Utang
Utang usaha kenaikan utang,sekuritas jangka pendek yang dipegang oleh
masyarakat,obligasi pemerintah yang dipegang oleh masyarakat.
Laporan biaya administrasi (laporan pengeluaran tahun berjalan):

Biaya operasi

Peningkatan bonus yang diharapkan yang tidak terpenuhi dengan cadangan

Peluang
Isi spesifik dari pernyataan ini adalah:
Biaya administrasi pada laporan laba rugi lembaga-lembaga
independen,dan pendapatan lain-lain yang berasala dari bantuan yang lebih
sedikit ketimbang untuk biaya operasi.
Jumlah penyusutan asset telah dihitung berdasarkan prosedur akuntansi yang
sesuai untuk penyusutan asset khusus.
Estimasi peningkatan bonus tidak dicatat sesuai dengan prosedur akuntansi untuk
manfaat yang dikembalikan.
Peningkatan biaya oportunitas (opportunity cost) dari penggunaan asset
pemerintah.
Contoh Laporan Keuangan Sektor Publik Jepang
Laporan Keuangan JOGMEC (Japan Oil,Gas and Metal National Corporation) meliputi:

Neraca

Laporan Laba/Rugi

Laporan Arus Kas

Catatan atas Laporan Keuangan
B. INDIA
Pelaporan keuangan di India meliputi:

Rekening penerimaan modal

Rekening pembayaran modal

Dana Kontinjensi.

Rekening penerimaan pendapatan.

Rekening pengeluaran pendapatan.

Rekening penerimaan public.

Rekening pembayaran public.

Penerimaan pembalanjaan Negara bagian.

Pengeluaran biaya untuk masing-masing departemen.
25
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
Sumber :

Bastian, Indra, 2010, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
26
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK/KELOMPOK-10
Download