Uploaded by User13559

Upaya Pemerintah Mengoptimalkan Pengelolaan Pengeluaran Negara melalui Pendekatan Money Follow Program, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha, dan Program Debt Swap

advertisement
TUGAS TERSTRUKTUR
MATA KULIAH ADMINISTRASI KEUANGAN NEGARA
KELAS B
“Upaya Pemerintah Mengoptimalkan Pengelolaan Pengeluaran Negara melalui
Pendekatan Money Follow Program, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha, dan
Program Debt Swap”
Oleh:
CHYNDE SARIMELATI RUSMAN
F1B017032
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
PURWOKERTO
2019
Pengeluaran Negara Indonesia masih menjadi polemik yang hangat diperbincangkan.
Dengan sumber daya keuangan yang terbatas pemerintah harus mampu mengelola anggaran
belanja negara seefisien dan seefektif mungkin agar tidak terjadi defisit anggaran. Anggaran
belanja negara diarahkan mencapai tujuan pembangunan nasional antara lain infrastruktur,
pengurangan kemiskinan dan pengangguran, dalam rangka pemerataan pembangunan dan
perbaikan konektivitas dengan tetap menjaga efisiensinya. Berdasarkan data yang didapatkan
dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI), pada tahun 2019 anggaran
belanja negara mencapai Rp 2.461,1 T. Saat ini pemerintah pusat sedang mengupayakan
berbagai cara untuk mengoptimalkan pengelolaan pengeluaran negara agar sesuai dengan
tujuan pembangunan nasional. Berikut beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk
mengoptimalkan pengelolaan pengeluaran negara:
1. Integrasi Pendanaan Prioritas Nasional Tahun 2019 dengan Pendekatan Money
Follows Program
Money follows program adalah pendekatan anggaran yang lebih fokus pada
program atau kegiatan yang terkait langsung dengan prioritas nasional serta memberikan
dampak langsung bagi masyarakat. Program-program yang memberi manfaat yang besar
pada masyarakat akan mendapatkan prioritas utama dalam pengalokasian anggaran, baru
berikutnya diikuti pengalokasian anggaran pada program-program dengan bobot yang
lebih rendah. Sebaliknya jika terjadi efisiensi anggaran, maka program-program yang
memiliki bobot manfaat lebih rendah kepada masyarakat harus dihemat terlebih dahulu.
Prinsipnya tidak semua fungsi pemerintahan didanai, jika memang tidak memberikan
manfaat yang lebih besar kepada masyarakat, maka tidak perlu didanai. Melalui pola
pendekatan tersebut, seluruh sumber pembiayaan disinergikan untuk mencapai sasaran
prioritas. Sinergi diperoleh dengan mengintegrasikan pendanaan program antar-K/L
maupun melalui integrasi pemanfaatan belanja di K/L dengan sumber pendanaan lainnya,
antara lain terlihat pada tabel berikut.
Alokasi Prioritas Nasional
PN
1
(Rp. Miliar)
Prioritas Nasional
Belanja K/L
KPBU-AP
dan
185.185,1
0,0
185.185,1
kesenjangan
50.165,1
7.063,0
57.228,1
Pembangunan
manusia
pengurangan
kemiskinan
Jumlah
melalui
peningkatan pelayanan dasar
2
Pengurangan
antarwilayah
melalui
penguatan
konektivitas dan kemaritiman
Peningkatan nilai tambah ekonomi dan
3
penciptaan lapangan kerja melalui
pertanian, industri, pariwisata, dan jasa
23.233,4
100,0
23.333,4
44.507,3
0,0
44.507,3
64.331,0
0,0
64.331,0
367.421,9
7.163,0
374.584,9
produktif lainnya
4
5
Pemantapan ketahanan energi, pangan,
dan sumber daya air
Stabilitas
keamanan
nasional
dan
kesuksesan Pemilu
Jumlah
Sumber: Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019
Keterangan:
Belanja K/L adalah Belanja Negara yang dikelompokkan menurut organisasi dan fungsi
K/L serta digunakan untuk mendanai Program dan Kegiatan K/L.
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha–Availability Payment (KPBU-AP) adalah
Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur yang
pembayarannya dilakukan secara berkala oleh Penanggung Jawab Proyek Kerjasama
(PJPK) kepada Badan Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan infrastruktur sesuai
dengan kualitas dan/atau kriteria sebagaimana ditentukan dalam perjanjian KPBU.
Pendekatan money follows program ini juga diperkuat dengan pernyataan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin,
“Anggaran pemerintah harus dan wajib hukumnya digunakan secara ketat, efektif, dan
efisien untuk tujuan prioritas pembangunan,” ucapnya. Syafruddin menekankan, harus
ada prioritas dan dilakukan secara bertahap. Penyerapan tak lagi jadi patokan, tetapi
anggaran itu harus memberi manfaat bagi masyarakat dan ada pertanggungjawabannya.
Program dan kegiatan strategis pemerintah pusat maupun daerah, harus fokus menjawab
kebutuhan masyarakat serta dijabarkan dengan ukuran kinerja yang jelas dan terukur.
Keuangan negara harus difungsikan untuk merangsang sumber ekonomi terbarukan dan
untuk merekayasa sumber daya yang selamanya ada untuk menghidupi masyarakat.
(https://economy.okezone.com/read/2019/02/25/320/2022610/menpan-rb-anggaranpemerintah-wajib-untuk-tujuan-prioritas-pembangunan).
2. Percepatan Pembangunan Infrastruktur melalui Skema KPBU
Pemerintah dituntut untuk mencari skema pendanaan kreatif (creative financing)
untuk memenuhi percepatan pembangunan infrastruktur. Skema Kerjasama Pemerintah
dan Badan Usaha (KPBU) merupakan salah satu bentuk skema creative financing.
KPBU/Public Private Partnership (PPP) adalah sebuah skema penyediaan dan
pembiayaan infrastruktur yang berdasarkan kerjasama antara pemerintah dan badan
usaha. Menurut Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), KPBU adalah kerjasama antara
pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum
dengan mengacu
kepada spesifikasi
yang telah
ditetapkan sebelumnya
oleh
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD, yang sebagian atau seluruhnya
menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko antara
para pihak. Adapun tujuan penggunaan skema KPBU tersebut, diantaranya:
a. Mencukupi kebutuhan pendanaan penyediaan infrastruktur secara berkelanjutan
melalui pengerahan dana swasta
b. Penyediaan infrastrujtur yang berkualitas, efektif, efisien, tepat sasaran dan tepat
waktu
c. Menciptakan iklim investasi yang mendorong partisipasi badan usaha swasta dalam
penyediaan infrastruktur
d. Mendorong
prinsip
pakai-bayar
oleh
pengguna,
atau
dalam
hal
tertentu
mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna
e. Memberikan pengembalian investasi badan usaha melalui pembayaran secara berkala
oleh pemerintah kepada badan usaha
Salah satu poin penting dari skema KPBU, selain mendorong pihak swasta dan
BUMN untuk ikut serta membangun infrastruktur melalui pembagian risiko kepada pihak
yang paling tepat. KPBU dapat meningkatkan kualitas APBN/APBD, mengurangi
tekanan pengeluaran APBN/APBD, meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan
meningkatkan akuntabilitas dari sebuah proyek infrastruktur. Pada APBN 2019,
Kemenkeu berharap skema KPBU-AP dapat mencapai angka Rp 9,38 T.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) dapat menghemat anggaran hingga lebih dari Rp 1 triliun
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan memaksimalkan skema
proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). “Hal paling signifikan
adalah kami mengupayakan proyek KPBU, karena tercatat ada 15 bandara, 20 pelabuhan,
5 terminal yang kita lakukan suatu upaya KPBU. Artinya apa? Artinya tidak ada lagi
APBN yang kita bebankan pada 2019. Oleh karena itu kami bisa melakukan efisiensi
lebih dari satu triliun,” jelas Menhub. Ia juga menuturkan jika skema KPBU ini bukan
menjual proyek melainkan melakukan kerjasama konsesi dalam jangka waktu tertentu
dan penerima konsesi akan menanggung seluruh biaya baik capital expenditure (capex)
maupun
operating
expenditure
(opex).
(https://www.liputan6.com/bisnis/read/362
2141/dengan-cara-ini-menhub-mengaku-bisa-hemat-apbn-hingga-rp-1-triliun).
Terdapat
sepuluh proyek infrastruktur yang akan menggunakan skema KPBU-AP pada tahun 2019,
antara lain terlihat pada gambar berikut.
Sumber: Informasi APBN 2019
3. Program Debt Swap sebagai Upaya Pembayaran Utang Luar Negeri
Debt swap merupakan salah satu cara pembayaran utang negara yang dapat
menyelesaikan permasalahan utang di Indonesia. Seringkali ketika mengalami defisit
anggaran, Pemerintah Indonesia mengajukan permohonan utang luar negeri dengan
negara lain. Hal ini menyebabkan utang Indonesia semakin menumpuk dan bermunculan
bunga utang yang baru. Di Indonesia debt swap sendiri telah digunakan sejak zaman
pemerintahan Gus Dur. Bank Indonesia mengartikan debt swap sebagai pertukaran atau
konversi utang, baik dalam bentuk perjanjian pinjaman maupun surat berharga, dengan
kontrak utang baru.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menjelaskan, debt swap
adalah pembayaran utang dengan cara menukar. Pembayaran ini dilakukan tanpa
membayar uang ke negara pemberi utang, tetapi membayarkannya dengan cara lain.
"Misal kita punya utang ke negara lain seperti negara-negara barat. Kita tahu mereka
concern dengan isu lingkungan. Kemudian mereka ingin debt swap utang dengan kita.
Kita tak perlu bayar utang tapi ditukar dengan memperbaiki lingkungan di negeri sendiri,"
ujar Lana. Bentuk swap tidak hanya untuk masalah lingkungan saja. Akan tetapi,
penukaran ini tergantung concern masing-masing negara pemberi utang. Menurut Lana,
penggunaan debt swap ini sangat bagus. Namun, kerugiannya adalah penggunaan debt
swap bergantung pada kepentingan negara pemberi utang. Umumnya negara yang
bersedia melakukan debt swap adalah negara yang hanya memiliki sedikit sisa utang dan
pembayaran utangnya hampir jatuh tempo. Sementara, jika utang masih menumpuk,
maka debt swap tak mungkin dilakukan dan ditolak negara pemberi utang.
(https://nasional.kontan.co.id/news/mengenal-debt-swap-untuk-bayar-utang).
Sejak tahun 2010, Jerman mempunyai program debt swap untuk Indonesia.
Program ini berbuah manis bagi pemangkasan utang luar negeri Indonesia dengan
Jerman. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) saat itu, M. Nuh,
menyampaikan “Dari program pendidikan, utang kita yang sudah dipotong 87,2 juta
Euro”. Sebelumnya Mendikbud menjelaskan, pemotongan utang sebagian dari program
pembangunan gedung sekolah di pedalaman. Gedung yang pembangunannya dibiayai
APBN tersebut, kemudian Jerman nilai sebagi bagian cicilan utang. Program lainnya
adalah pengiriman dosen dari Indonesia menempuh pendidikan jenjang S3 bidang sains,
teknologi, dan riset di Jerman. Program ini berjalan bertahap hingga 2016.
(https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-1962494/jerman-pangkas-utang-ri872-juta-euro-lewat-debt-swap).
Berdasarkan deskripsi diatas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah Indonesia telah
melakukan beberapa upaya untuk mengoptimalkan pengelolaan pengeluaran negara,
beberapa diantaranya dengan integrasi pendanaan prioritas nasional tahun 2019 dengan
pendekatan money follows program, percepatan pembangunan infrastruktur melalui skema
KPBU, dan program debt swap sebagai upaya pembayaran utang luar negeri. Ketiga upaya
diatas terbukti dapat memberikan dampak positif terhadap pengelolaan pengeluaran negara,
diantaranya mengefisienkan pengeluaran negara, meminimalisir terjadinya defisit anggaran,
dan menyusutkan utang Indonesia terhadap luar negeri. Di samping upaya diatas, Pemerintah
Indonesia
juga
telah
melakukan
serangkaian
strategi
dan
program
baru
untuk
mengoptimalkan pengeluaran negara melalui program-program khusus yang tercantum dalam
APBN 2019. Pemerintah sudah melakukan perencanaan anggaran pengeluaran negara dengan
cukup baik, saat ini tinggal bagaimana pemerintah mampu mengeksekusikan perencanaan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
_____. 2012. Jerman Pangkas Utang RI 87,2 Juta Euro Lewat Debt Swap.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-1962494/jerman-pangkas-utang-ri872-juta-euro-lewat-debt-swap. Diakses pada 1 Juni 2019.
Badan Perencanaan Nasional. 2006. Mekanisme Debr Swap dan Rescheduling Disiapkan
Pemerintah Negosiasikan Utang. http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file
=digital/blob/F725/Mekanisme%20debt%20swap-BI.htm. Diakses pada 1 Juni 2019.
Badan Perencanaan Nasional. 2015. Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
http://kpsrb.bappenas.go.id/data/filekpbu/tentang%20KPBU%20(INDO).pdf. Diakses
pada 1 Juni 2019.
Badan Perencanaan Nasional. 2018. Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019: Pemerataan
Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas. Jakarta: Badan Perencanaan Nasional.
Bank Indonesia. 2018. Statistik Utang Luar Negeri Indonesia Vol: IX Juni 2018. Jakarta:
Departemen Statistik Bank Indonesia.
Direktorat Penyusun APBN dan Direktorat Jenderal Anggaran. 2018. Informasi APBN 2019:
APBN untuk Mendorong Investasi dan Daya Saing melalui Pembangunan Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Lestari, Wanda. 2019. Menpan RB: Anggaran Pemerintah Wajib untuk Tujuan Prioritas
Pembangunan. https://economy.okezone.com/read/2019/02/25/320/2022610/menpanrb-anggaran-pemerintah-wajib-untuk-tujuan-prioritas-pembangunan. Diakses pada 31
Mei 2019.
Nisa,
Choirun.
2017.
Mengenal
Debt
Swap
untuk
Bayar
Utang.
https://nasional.kontan.co.id/news/mengenal-debt-swap-untuk-bayar-utang.
Diakses
pada 1 Juni 2019.
Praditya, Ilyas Istianur. 2018. Dengan Cara Ini, Menhub Mengaku Bisa Hemat APBN hingga
Rp
1
Triliun.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3622141/dengan-cara-ini-
menhub-mengaku-bisa-hemat-apbn-hingga-rp-1-triliun. Diakses pada 1 Juni 2019.
Saputri, Septy Nadiya. 2019. Prinsip Money Follow Program dalam Perencanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja di Provinsi Lampung. Bandar
Lampung: Universitas Lampung.
Download