PENGELOLAAN NUTRISI/HARA TANAMAN SECARA TERPADU OLEH KELOMPOK 4: YOGI HANDERI CHUSNA . W • Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak dipermukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor genetis dan lingkungan • Tanah juga sebagai sumber unsur hara yang dibutuhkan tanaman,ada 16 unsur hara yang mutlak dibutuhkan tanaman dan disebut unsur hara esensil. • Produktivitas tanah dapat ditingkatkan melalui pengelolaan lahan tanah dan tanaman secara terpadu. • Usaha untuk memperbaiki produktivitas tanah dengan memperhatikan semua faktor yag berpengaruh dikenal sebagai membangun tanah secara terpadu. • Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan hara tanaman adalah mempertahankan (apabila memungkinkan meningkatkan) produktivitas tanaman secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan bahan dasar lainnya, dan untuk meningkatkan kualitas sumber daya lahan dan air. • Intenfikasi pertanian apapun bentuknya selalu menyebabkan terjadinya kehilangan hara dari tanah maupun dari lingkungan usaha tani • Bagi petani, kehilangan hara atau penurunan kesuburan tanah merupakan kehilangan modal besar. • Sehingga penggunaan hara dari luar usaha tani dalam bentuk mineral sangat penting untuk memenuhi kebutuhan tanaman dan meningkatkan produktifitas tanaman. • Pengetahuan yang diperlukan petani adalah mengetahui jumlah dan jenis hara yang harus diaplikasikan untuk meningkatkan hasil secara optimal dan ekonomis tanpa menyebabkan terjanya kerusakan lingkungan. Membangun Kesuburan Tanah • Tanah produktif harus mempunyai kesuburan yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman • Kesuburan tanah adalah kemampuan atau kualitas tanah menyediakan unsur – unsur hara tanaman dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman, dalam bentuk senyawa yang dapat dimanfaatkan tanaman, dan dalam perimbangan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tertentu apabila suhu dan faktor – faktor pertumbuhan lainnya mendukung pertumbuhan normal tanaman • Dalam sistem pertanian konvensional, kebutuhan nitrogen dipasok terutama melalui pemupukan kimia dan sama sekali dilupakan usaha membangun kesuburan tanah menggunakan pupuk organik • Apabila sistem usaha tani seperti ini terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka tanah akan mengalami degradasi (kerusakan) • Suatu sistem usaha tani akan menyebarluaskan dan meningkatkan hara melalui beberapa cara : • Pakan yang dipanen dari lahan pertanian diberikan kepada ternak kemudian kotorannya yang telah menjadi pupuk kandang dikembalikan kelahan pertanian • Residu tanaman dikumpulkan dan diproses (melalui proses pengomposan atau proses biogas) kemudian diaplikasikan dilahan pertanian • Tanaman legum yang dapat memasok hara nitrogen • Pada saat ini, konsep yang banyak mendapatkan perhatian adalah sistem gisi tanaman terpadu (SGTT) • Sistem gizi/nutrisi tanaman terpadu (SGTT) merupakan pendekatan dengan cara mengadaptasikan kebutuhan hara tanaman pada sistem usaha tani spesifik lokasi dengan target produksi tertentu, dilatarbelakangi sumber daya fisik setempat, ketersediaan sumber hara tanaman dalam bentuk organik dan mineral dan kondisi sosial ekonomi setempat. • Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu bertujuan untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan pengembangan masyarakat pedesaan, dengan perhatian spesifik untuk mengembangkan teknologi hara tanaman yang aman ditinjau dari aspek lingkungan, menguntungkan secara ekonomi, dapat diterima secara sosial, serta dapat diadaptasi oleh petani. Tujuan utama SGTT menurut FAO ialah mempertahankan atau meningkatkan produktifitas tanah melalui penggunaan pupuk mineral secara berimbang yang dikombinasikan dengan sumber unsur hara yang berasal dari bahan organik dan kegiatan biologi meningkatkan cadangan hara di dalam tanah, memperbaiki efesiensi hara tanaman, atau membatasi kehilangan hara ke dalam lingkungan. • SGTT mempromosikan manfaat pemindahan bahan organik dan hara tanaman dari lahan non-pertanian kelahan pertanian. • Pada tingkat desa atau masyarakat pedesaan, SGTT memperhatikan sumber hara tanaman yang berasal dari luar usaha tani. Hal ini termasuk sumber hara yang berasal dari air irigasi da endapan banjir, pupuk kandang yang berasal dari pemeliharaan ternak, perhutanan, dan padang rumput kelahan pertanian.