MARHABAN YA RAMADHAN Ramadhan merupakan bulan agung dalam Islam. Ia memiliki beragam keistimewaan yang tidak bisa didapatkan bulan-bulan yang lainnya. KETIKA TAMU AGUNG AKAN DATANG 1. Membersihkan dan membereskan rumah 2. Melakukan segala sesuatu yang bisa membuat tamu tersebut merasa senang RAMADHAN: BULAN PENUH BERKAH “Telah datang bulan Ramadhan kepada kalian, bulan barakah yang di dalamnya Allah mendatangi kalian. Maka turunlah rahmat. Dan dihapuskanlah kesalahan-kesalahan. Di bulan itu Allah mengabulkan doa. Di bulan itu Allah melihat (memperhatikan) perlombaan diantara kalian. Dan Allah membanggakan kalian kepada para malaikatNya. Maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan sebab orang yang celaka adalah yang tidak mendapatkan rahmat Allah didalamnya.” (HR. at-Thabrani) RAMADHAN: BULAN BERLIPAT PAHALA “Wahai sekalian manusia, telah datang pada kalian bulan yang mulia. Di bulan tersebut terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Puasanya dijadikan sebagai suatu kewajiban. Shalat malamnya adalah suatu amalan sunnah. Siapa yang melakukan kebaikan (amalan sunnah) pada bulan tersebut seperti ia melakukan kewajiban di waktu lainnya. Siapa yang melaksanakan kewajiban pada bulan tersebut seperti menunaikan tujuh puluh kewajiban di waktu lainnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1887) PROGRAM UTAMA RAMADHAN 1. Mengoptimalkan amalan penghapus dosa (saum dan qiyamul lail) 2. Memperbanyak doa 3. Berlomba dalam kebaikan SAUM KARENA MELIHAT HILAL س ُكوا ُ صو ُموا ِل ُرؤْ يَ ِت ِه َوأ َ ْف ِط ُروا ِل ُرؤْ يَ ِت ِه َوا ْن ُ ُ لَ َها فَإِ ْن ش ِه َد َ ين فَإِ ْن َ ِعلَ ْي ُك ْم فَأ َ ْك ِملُوا ث َ ََلث َ غ َّم صو ُموا َوأ َ ْف ِط ُروا ُ َان ف ِ شَا ِه َد “Berpuasalah kalian karena melihatnya, berbukalah kalian karena melihatnya dan sembelihlah kurban karena melihatnya pula. Jika -hilal- itu tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari, jika ada dua orang saksi, berpuasa dan berbukalah kalian.” [HR. An Nasai] PAHALA SPESIAL SHAUM ف ٍ ض ْع ِ سب ُ ع َ ُع َم ِل اب ِْن آ َد َم ي َ ُسنَة َ ضا َ ُك ُّل ِ ْعمائَة َ ع ْش ُر أ َ ْمثَا ِل َها ِإلَى َ ف ْال َح ُش ْه َوت َه َ ع ُ ص ْو َم فَإِنَّهُ ِلي َوأَنَا أ َ ْج ِزي ِب ِه يَ َد َّ ع َّز َو َج َّل ِإالَّ ال َ ُقَا َل هللا َ َو .طعَا َمهُ ِم ْن أ َ ْج ِلي “Setiap amal yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Lalu Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang memberi ganjarannya. Orang yang berpuasa meninggalkan syahwat dan makannya demi Aku semata.” [HR. Muslim] Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Firman Allah Ta’ala yang menyatakan, ‘Dan Aku-lah yang memberi ganjarannya,’ merupakan penjelasan yang nyata tentang kebesaran karunia Allah dan melimpahnya balasan pahala-Nya karena sesungguhnya orang yang mulia dan dermawan jika mengabarkan bahwa dia sendiri yang akan menanggung balasannya, ini menunjukkan betapa besar kadar balasan yang dia persembahkan dan betapa luas pemberian yang Dia berikan.” [Syarhun Nawawi li Shahiih Muslim (VIII/29)] SAUM RAMADHAN: PENGHAPUS DOSA سابًا َ ض ْ ان ِإ ْي َمانًا َو َ ام َر َم َ ِاحت َ َم ْن َ ص ُ .غ ِف َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن ذَ ْن ِب ِه “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah SWT), niscaya akan diampuni dosadosanya yang telah lalu.” [HR. Bukhari dan Muslim] SAUM RAMADHAN: PENGHAPUS DOSA ُ صلَ َو س َو ْال ُج ُمعَةُ ِإلَى َّ اَل ُ ات ْالخ َْم ُ ض ان َ ض َ ان ِإلَى َر َم َ ْال ُج ُمعَ ِة َو َر َم ٌ ُم َك ِف َر .ت ْال َكبَا ِئ َر ِ َاجت ُ ِنب ْ ات ِل َما بَ ْينَ ُه َّن ِإذَا “Shalat fardhu lima waktu, shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut seandainya dosa-dosa besar dijauhkannya.” [HR. Muslim] QIYAMUL LAIL: PENGHAPUS DOSA ُ سابًا ُغ ِف َر لَه َ ض ْ ان ِإ ْي َمانًا َو َ ام َر َم َ ِاحت َ ََم ْن ق .َما تَقَ َّد َم ِم ْن ذَ ْن ِب ِه “Barangsiapa yang mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [HR. Muslim] SHALAT TARAWIH BERSAMA IMAM HINGGA SELESAI َ ٍَب لَهُ ِقيَا ُم لَ ْيَل ع م م ا َ اإل َم ِام َحتَّى يَ ْن َ َ ف ُك ِت َ ص ِر َ َ َم ْن ق ِ “Siapa yang menunaikan qiyamul lail bersama imam hingga selesai, dicatat baginya (pahala) qiyamul lail semalam (penuh).” (HR. Tirmizi, Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Majah) RAMADHAN, BULAN MEMPERBANYAK DOA ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﻻَ ﺗُﺮَﺩُّ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻬُﻢُ ﺍﻹِﻣَﺎ ُﻡ َﺍﻟْﻌَﺎﺩِﻝُ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻔْﻄِﺮ ِﻭَﺩَﻋْﻮَﺓُ ﺍﻟْﻤَﻈْﻠُﻮﻡ “Ada tiga do’a yang tidak tertolak: (1) doa pemimpin yang adil, (2) doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) doa orang yang terzhalimi.” [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah] RAMADHAN, BULAN MEMPERBANYAK DOA An-Nawawi menjelaskan, ِﻳﺴﺘﺤﺐّ ﻟﻠﺼﺎﺋﻢ ﺃﻥ ﻳﺪﻋﻮ ﻓﻲ ﺣَﺎﻝِ ﺻَﻮْﻣِﻪ ُّﺑِﻤُﻬِﻤَّﺎﺕِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻟَﻪُ ﻭَﻟِﻤَﻦْ ﻳُﺤِﺐ َﻭَﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦ “Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa sepanjang waktu puasanya (selama ia berpuasa) dengan doa-doa yang sangat penting bagi urusan akhirat dan dunianya, bagi dirinya, bagi orang yang dicintai dan untuk kaum muslimin.” [Syarh Al-Muhaddzab An-Nawawi] PROGRAM FASTABIQUL KHOIROT 1. Tilawah dan tadabbur Al-Quran 2. Sedekah 3. Itikaf 4. Umrah 5. 6. 7. 8. 9. Mencari nafkah Menebar perdamaian Tholabul ‘ilmi Dakwah Jihad MEMPERBANYAK TILAWAH DAN TADABBUR QURAN ان َ ض َ َو َك َ ان ِجب ِْر ْي ُل يَ ْلقَاهُ ُك َّل لَ ْيلَ ٍة فِ ْي َر َم ُ س ِل َخ يَ ْع ِر َ ض َ َحتَّى يَ ْن َ ي ُصلَّى هللا ُّ علَ ْي ِه النَّ ِب .آن َ سلَّ َم ْالقُ ْر َ َ علَ ْي ِه َو “Jibril menemuinya setiap malam pada bulan Ramadhan hingga terbaring. Saat itu Nabi saw menunjukkan hapalan bacaan al-Qurannya kepada Jibril.” [HR. Bukhari dan Muslim] KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN ِ َّ ب سنَةُ ِبعَ ْش ِر أ َ ْمثَا ِل َها ِ َم ْن قَ َرأ َ َح ْرفًا ِم ْن ِكتَا َ سنَةٌ َو ْال َح َ َّللا فَلَهُ ِب ِه َح ف ْ الَ أَقُو ُل الم ٌ ف َو ِمي ٌم َح ْر ٌ ف َوالَ ٌم َح ْر ٌ ف َح ْر ٌ ف َولَ ِك ْن أ َ ِل ٌ حر "Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi) ص َحا ِب ِه َ آن فَإِنَّهُ يَأْتِى يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة َ اِ ْق َر ُءوا ْالقُ ْر ْ َ ش ِفيعًا أل “Bacalah Al-Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya”. (HR. Muslim) MEMPERBANYAK SEDEKAH ان أ َ ْج َو ُد َما َ اس ِب ْال َخي ِْر َو َك َ َك ِ َّسلَّ َم َو َد الن َ ُصلَّى هللا َ علَ ْي ِه َو َ ي ُّ ان النَّ ِب ُ يَ ُك ان ِحي َْن يَ ْلقَاهُ ِجب ِْر ْي ُل فَإِذَا لَ ِقيَهُ ِجب ِْر ْي ُل َكا َن أ َ ْج َو َد َ ض َ ون فِي َر َم ْ َ .سلَ ِة ي الر ن م ْر ي خ ال ِب َ ِ َ ْح ْال ُم ْر ِ ِ ِ “Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan. Dan beliau lebih dermawan lagi ketika di bulan Ramadhan pada saat Jibril menemuinya. Maka pada saat Jibril menemuinya, ketika itulah beliau saw lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.” [HR. Bukhari dan Muslim] MELEBIHI ANGIN BERHEMBUS • Diibaratkan demikian karena Rasulullah saw sangat ringan dan cepat dalam memberi, tanpa banyak berpikir, sebagaimana angin yang berhembus cepat. • Dalam hadits juga angin diberi sifat ‘mursalah’ (berhembus), mengisyaratkan kedermawanan Rasulullah saw memiliki nilai manfaat yang besar, bukan asal memberi, serta terusmenerus sebagaimana angin yang baik dan bermanfaat adalah angin yang berhembus terus-menerus. (Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Baari) MEMBERIKAN HIDANGAN BERBUKA َّ ََم ْن ف َ ان لَهُ ِمثْ ُل أ َ ْج ِر ِه غي َْر َ صائِ ًما َك َ ط َر ش ْيئ ًا َ صا ِئ ِم َّ ص ِم ْن أ َ ْج ِر ال ُ ُأَنَّهُ الَ يَ ْنق “Siapa yang memberikan hidangan berbuka kepada orang yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad) MEMBERIKAN HIDANGAN BERBUKA ، وعتق رقبته من النار،ومن فطر فيه صائما كان مغفرة لذنوبه وكان له مثل أجره من غير أن ينتقص من أجره شيء “Barangsiapa (pada bulan itu) memberikan buka kepada seorang yang berpuasa, maka itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosadosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (itu) sedikitpun.” [HR. Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah, dan Al Ash-habani] MEMPERBANYAK I’TIKAF Dari Aisyah r.ha: ان َ ض َ سلَّ َم َك ِ ف ْالعَ ْش َر اْأل َ َو ُ ان يَ ْعت َ ِك َ اخ َر ِم ْن َر َم َ ُصلَّى هللا َ علَ ْي ِه َو َ ي َّ أ َ َّن النَّ ِب .ف أ َ ْز َوا ُجهُ ِم ْن بَ ْع ِد ِه َ َحتَّى ت َ َوفَّاهُ هللاُ ث ُ َّم ا ْعت َ َك “Bahwa Nabi saw ber-i’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, (amalan ini terus dilakukannya-pent) hingga Allah mewafatkannya. Kemudian istri-istri beliau meneruskan amal ber-i’tikaf sepeninggalnya.” [HR. Bukhari dan Muslim] MELAKUKAN UMRAH ُ ض .ًع ْم َرة ً ِفي ِه ت َ ْع ِد ُل َح َّجة ُ ان فَا ْعت َ ِم ِري فَإِ َّن َ فَإِذَا َجا َء َر َم “Apabila datang bulan Ramadhan, maka laksanakanlah ‘umrah kamu, sesungguhnya ‘umrah pada bulan Ramadhan nilainya setara dengan Haji.” [HR. Bukhari dan Muslim] KEUTAMAAN UMRAH ْ وب َك َما َ ُان ْالفَ ْق َر َوالذُّن ِ َج َو ْالعُ ْم َر ِة فَإِنَّ ُه َما يَ ْن ِفي ِ تَا ِبعُوا بَي َْن ال َح َ َير َخب ْس ِل ْل َح َّج ِة َّ ب َو ْال ِف ُ يَ ْن ِفى ْال ِك ِ ث ْال َح ِدي ِد َوالذَّ َه َ ض ِة َولَي ُاب ِإالَّ ْال َجنَّة ٌ ورةِ ث َ َو َ ْال َمب ُْر “Iringilah ibadah haji dengan (memperbanyak) ibadah umrah (berikutnya), karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana alat peniup besi panas menghilangkan karat pada besi, emas dan perak. Dan tidak ada (balasan) bagi (pelaku) haji yang mabrur melainkan surga.” [HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ahmad) MENCARI NAFKAH ي َ ع ْن ِرفَا َ َّ عةَ ب ِْن َرا ِف ٍع رضي هللا عنه أ َ َّن اَلنَّ ِب ب ُ صلى هللا عليه وسلم ِ ي ا َ ْل َك ْس ُّ َ أ:سئِ َل ْ َأ ،لر ُج ِل ِبيَ ِد ِه ُ َطي َّ َ ع َم ُل ا َ :ب؟ قَا َل ور ٍ َو ُك ُّل بَي ٍْع َمب ُْر Dari Rifa'ah Ibnu Rafi' bahwa Nabi saw pernah ditanya: Pekerjaan apakah yang paling baik? Beliau saw bersabda: "Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap jual-beli yang bersih." (HR al-Bazzar dan al-Hakim) KEWAJIBAN AYAH Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan: “Dan kewajiban ayah si anak memberi nafkah (makan) dan pakaian kepada para ibu (si anak) dengan ma’ruf (baik), yaitu dengan kebiasaan yang telah berlaku pada semisal para ibu, dengan tanpa israf (berlebihan) dan tanpa bakhil (menyempitkan), sesuai dengan kemampuannya di dalam kemudahannya, pertengahannya, dan kesempitannya.” [Tafsir al Qur’anul ‘Azhim, surat al-Baqarah, 2:233] MENEBARKAN PERDAMAIAN ْ ُص ْو ِم أ َ َح ِد ُك ْم فَ ََل يَ ْرف ،ث َ َو ِإذَا َك َ ان يَ ْو ُم ُسابَّهُ أ َ َح ٌد أ َ ْو قَاتَلَه ْ صخ ْ ََو َال ي َ فَإِ ْن،َب صائِ ٌم َ ِإنِي ْام ُر ٌؤ:فَ ْليَقُ ْل “Apabila seseorang di antara kamu berpuasa, janganlah berkata kotor/keji (cabul) dan berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci makinya atau mengajak bertengkar, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” [HR. Bukhari] MEMPERBANYAK THALABUL ‘ILMI عا ِل ٍم ِبال ُّد ْنيَا ُ الى يُ ْب ِغ َ ض ُك َّل َ ِإ َّن َ َهللا تَع َجا ِه ٍل ِب ْاْل ِخ َرة “Sesungguhnya Allah ta’ala membenci orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam perkara akherat.” (HR. Al-Hakim) MENYEBARKAN DAKWAH DEMI TEGAKNYA AGAMA ALLAH فَلَهُ ِمثْ ُل أ َ ْج ِر فَا ِع ِل ِه,علَى َخي ٍْر َ َم ْن َد َّل “Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim] َ ض َخي ٌْر ِم ْن أ َ ْن يُ ْم ط ُروا ِ َح ٌّد يُقَا ُم فِي األ َ ْر صبَا ًحا َ أ َ ْربَ ِع َ ين “Satu hukuman hadd yang ditegakkan di atas muka bumi, lebih baik daripada hujan selama 40 hari” [HR. Ahmad] MELAKUKAN JIHAD 1. Perang Badar Kubra (peperangan antara kaum Muslim melawan kaum kafir Quraisy, tahun 2 H) 2. Futuh Makkah (penaklukkan kota Mekkah oleh kaum Muslim, tahun 8 H) 3. Perang Hiththin (peperangan kaum muslim yang dipimpin Shalahuddin alAyyubi untuk merebut Baitul Maqdis dari kaum Salibis, tahun 584 H) 4. Peperangan ‘Ain Jaluut (peperangan kaum muslim melawan pasukan Tartar, tahun 658 H) JIHAD SETAHUN SEKALI Di dalam kitab Fathul Mu'in (IV/206), Bab Jihad disebutkan: (هو فرض كفاية كل عام) ولو مرة إذا كان الكفار: باب الجهاد ويتعين إذا دخلوا بَلدنا كما يأتي،ببَلدهم "BAB JIHAD: (Jihad hukumnya fardhu kifayah SETIAP TAHUN), walaupun hanya sekali (dalam setahun), jika orang-orang kafir berada di negeri mereka. Dan (hukumnya) berubah menjadi fardhu ‘ain jika mereka (orang-orang kafir) memasuki (menyerang) negeri kita sebagaimana akan kami jelaskan lebih lanjut." BERLIPAT DOSA DAN HUKUMAN Apabila datang satu bulan yang mulia atau tempat mulia maka pahala kebaikan dilipatkan, dan dosa maksiat nilainya besar. Karena itu, perbuatan maksiat di bulan ramadhan, dosanya lebih besar daripada perbuatan maksiat di luar ramadhan. Sebagaimana ketaatan di bulan ramadhan, pahalanya lebih banyak di sisi Allah, daripada ketaatan di luar ramadhan. Mengingat ramadhan memiliki kedudukan yang sangat agung, maka ketaatan didalamnya memiliki keutamaan yang besar dan dilipatkan sampai banyak sekali. Sebaliknya, dosa maksiat ketika itu, lebih besar dibandingkan dosa maksiat di luar bulan itu. (Majmu’ Fatawa Ibn Baz, 14/440)