Uploaded by User10385

ibudiana

advertisement
Jerman Denda Perusahaan
Medsos tak Hapus Hatespeech
Selasa, 02 Januari 2018 | 11:45 WIB
Aplikasi Twitter di dalam smartphone. Ilustrasi.
REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -Mulai hari ini, Jerman akan mendenda
perusahaan jaringan sosial, termask Twitter
dan Facebook, yang tidak menghapus
konten berisi ujaran kebencian (hatespeech)
dan konten ilegal lain dalam waktu 24 jam,
atau tujuh hari untuk 'kasus kompleks'.
Denda itu hingga 50 juta Euro atau Rp 813
miliar.
Dikutip dari Engadget, (2/1) undang-undang
yang dikenal dengan Network Enforcement
Act (atau NetzDG), sebenarnya berlaku
mulai Oktober lalu. Namun pemerintah
Jerman memberikan tenggang waktu sampai
akhir 2017.
Meskipun mendapat kritik dan kekhawatiran
atas kebebasan berbicara, namun undang-
undang tersebut disahkan di Jerman, yang
memiliki beberapa hukum terberat di dunia
atas kejahatan berdasarkan penghinaan dan
kebencian. Pada bulan Juni, polisi Jerman
menggerebek rumah dari 36 orang yang
dituduh melakukan ujaran kebencian atau
konten ilegal lainnya.
Belum dapat diketahui apakah perusahaan
jaringan media sosial mengikuti undangundang tersebut, atau di antara mereka yang
sudah terkena peraturan ketat tersebut.
Bukan hanya Jerman yang meminta
perusahaan teknologi untuk memberantas
ujaran kebencian. Uni Eropa dikabarkan
telah mengajukan permintaan serupa.
“ Komentar saya tentang berita “Jerman Denda Perusahaan
Medsos tak Hapus Hatespeech” saya setuju akan hal ini agar
perusahaan jaringan media sosial dapat menghentikan atau
memblok konten konten yang tidak pantas untuk
diperlihatkan karena kontennya dapat melanggar
kerahasiaan,dimana anak-anak yang tidak pantas untuk
melihat hal tersebut sudah dapat melihatnya serta yang dapat
merusak pola pikir anak-anak yang dibawah umur, saran
saya kepada pemerintah,semoga dengan Negara Jerman yang
kritis akan hal ini, pemerintah di Indonesia juga ikut serta
didalamnya untuk menegakkan aturan” undang-undang yang
dikenal dengan Network Enforcement Act (atau NetzDG)”,
(Waode Andi Mimi Rahmi)
Saya setuju jika facebook dan twiter
di hapus karena banyaknya tindakan
kriminal dari facebook dan twiter
orang memiliki musuh di akibatkan
orang yang membuat status yang tidak
baik sehingga banyak orang yang
tersinggug.
Andi irfadillah
Komentar saya terhadap berita ini jerman denda perusahaan
medsos tak di hapus hatespeech saya setuju atas ajuan
pernyataan ini yang jerman di umumkan bahwa jika tidak
menghapus konten berisi ujuran kebencian (hate speech) dan
konten illegal,akan mendapatkan denda agar perusahaan
jaringan sosial media dapat memberhentikan hatespeech dan
konten illegal dimana hatespeech dapat memecah belakan
masyarakat akibat komentar-komentar yang di lontarkannya di
media sosial sehingga menarik perhatian masyarakat lain untuk
ikut membenci satu sama lain akibat komentar dan juga konten
illegal sangat membahayakan anak yang masih di bawah umur
dimana dia dengan bebas membuka konten yang tidak
sepantasnya seperti contohnya konten porno, itu bisa merusak
pola pikir anak-anak bahkan orang dewasa saran saya terhadap
pemerintah
sebaiknya
Indonesia
juga
turut
mengumumkan/mendukung tindakan yang di lakukan oleh
jerman seperti dalam aturan menegakkan “ uu di kenal dengan
network Enforcement ACT (NetzDG)
Sri Milawaty.M
Jadi tanggapan saya tentang denda perusahaan
medsos tak di hapus hatespeech adalah sah-sah saja
dimana dalam suatu perusahaan perlu ada undangundang yang dapat mengikat perusahaan tersebut jadi
wajar ketika jerman akan mendenda perusahaan
jaringan sosial twiter dan facebook mengenai konten
yang berisi ujaran kebencian. Jadi saya rasa lebih
baiknya facebook dan twiter di gunakan dalam hal
yang positif saja supaya perusahaan tersebut juga
lebih terstruktur jika diterapkan hal seperti itu.
Santi nawanti
Download