Uploaded by yogapramandagiwangkara

MAKALAH TEORI MEDAN II

advertisement
MAKALAH TEORI MEDAN II
“Persamaan Saluran Transmisi, Saluran Transmisi Coaxial, Saluran Transmisi Dua
Kawat dan Dua Buah Pelat Konduktor Sejajar”
DISUSUN OLEH
Andre Cruz Zoelkarnain
054116020
Yoga Pramanda
054116022
Said Saptiadi
054116061
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIBERSITAS PAKUAN
BOGOR
2019
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Saluran Transmisi
A. Pengertian Saluran Transmisi
Saluran Transmisi didefinisikan sebagai media yang digunakan untuk
menyalurkan energi elektromagnetik dari satu titik ke titik yng lain, khususnya
dari sumber ke beban. Contohnya seperti koneksi antara transmitter dan
antenna maupun hubungan antara beberapa PC dalam suatu jaringan. Dalam
hal ini diterangkan bahwasanya syarat untuk melakukan koneksi antara sumber
(source) dengan penerima (receiver) dibutuhkan suatu media untuk
menyalurkan energi elektromagnetik yang disebut media transmisi. Media
Transmisi yang sering digunakan diantaranya adalah kabel koaksial, kabel
UTP, kabel LAN, serat optic dan masih banyak lagi media transmisi yang lain.
Macam-macam saluran transmisi umumnya ditentukan dari daerah frekuensi
operasi, kapasitas daya yang disalurkan, maupun redaman saluran per meter.
Disini karakteristik saluran transmisi diturunkan atas dasar analogi dengan
gelombang datar dalam medium.
Secara umum, media transmisi berdasarkan fisiknya dakategorikan ke
dalam dua jenis, yaitu media transmisi fisik (kabel) dan media transmisi non
fisik (nirkabel). Seperti namanya, media transmisi fisik ini memiliki bentuk
fisik yang terlihat, contohnya media transmisi kabel. Sedangkan media
transmisi non fisik ini tidak memiliki wujud yang terlihat karena menggunakan
udara atau ruang bebas sebagai media transmisinya. Saluran transmisi nirkabel
menggunakan antenna pada sisi pengirim dan penerima.
Gambar 2.1 Sirkuit saluran transmisi dasar, menunjukkan gelombang
tegangan dan arus dimulai dengan menutup saklar S1
B. Persamaan Saluran Transmisi
Gambar 2.2 Model elemen berlubang dari bagian saluran transmisi pendek
dengan kerugian. Z adalah panjang bagian. Analisis ini
melibatkan penerapan Hukum tegangan dan arus Kirchoff (KVL
dan KCL) ke loop yang ditunjukkan pada masing-masing simpul.
Berikut persamaan saluran transmisi beserta langkah pengerjaannya

Pertama, KVL diterapkan pada loop yang mencakup seluruh panjang
bagian, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.2

Kita bisa menyelesaikan Persamaan. (1) untuk rasio, V / z, sehingga
akan menghasilkan mendapatkan:

Selanjutnya kita tulis

Substitusikan ke persamaan (2) sehingga menghasilkan persamaan
berikut

Sekarang, dalam batas saat z mendekati nol (atau nilai yang cukup kecil
untuk diabaikan), sederhanakan persamaan 4 ke bentuk akhir

Persamaan (5) adalah yang pertama dari dua persamaan yang kita cari.
Untuk menemukan persamaan kedua, kita terapkan KCL ke simpul
pusat atas di sirkuit Gambar 2.2,

Kemudian, dengan menggunakan persamaan (3) dan
menyederhanakannya, akan diperoleh

Dengan membiarkan z dikurangi menjadi besaran yang dapat diabaikan
akan menghasilkan persamaan

Persamaan diferensial berpasangan, (5) dan (8), menggambarkan
evolusi arus dan tegangan pada saluran transmisi apa pun. Selanjutnya
kita mulai dengan membedakan Persamaan. (5) sehubungan dengan z
dan Persamaan. (8) sehubungan dengan t, memperoleh:

Selanjutnya, Persamaan. (8) dan (10) diganti menjadi (9). Setelah
mengatur ulang ketentuan, hasilnya adalah:

Prosedur analog melibatkan membedakan Persamaan. (5) sehubungan
dengan t dan Persamaan. (8) sehubungan dengan z. Lalu, Persamaan.
(5) dan turunannya disubstitusi ke dalam turunan dari (8) untuk
mendapatkan persamaan untuk arus yang dalam bentuk identik dengan
yang dari (11):
Persamaan (11) dan (12) adalah persamaan gelombang umum untuk
saluran transmisi.
2.2 Saluran Transmisi Koaksial
Kabel Coaxial merupakan salah satu media transmisi jaringan yang umumnya
digunakan pada jaringan dengan bandwidth yang tinngi. Coaxial Cable atau Kabel
Koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor yang
mempunyai pengalir tembaga di bagian tengah. Pusatnya berupa inti kawat padat yang
dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor.
Saluran transmisi koaksial Merupakan saluran tidak seimbang (unbalanced
line), dimana salah satu kawat penghantarnya digunakan sebagai pelindung bagi kawat
penghantar yang lain dalam satu sumbu yang sama. Kedua kawat penghantarnya
dipisahkan oleh bahan dielektrik Polyethelyne atau teflon. Saluran transmisi ini paling
banyak digunakan untuk mengirimkan energi dengan frekuensi radio (RF), baik dalam
sistem pemancar maupun penerima. Impedansi karakteristiknya beragam, mulai dari
50 Ω sampai 75 Ω. Struktur fisik dan pola medannya dapat dilihat pada Gambar 2.2
dimana garis putus-putus menunjukkan medan magnet, sedangkan garis yang tidak
putus-putus menunjukkan medan listrik.
Berikut bagian-bagian kabel coaxial secara umum :
Flexible Coaxial Line
Rigid Coaxial Line
Gambar 2.3 Bagian-bagian kabel koaksial
∞ Konduktor Inti (Inner Conductor), Kabel tembaga yang berada di tengah, yang
berfungsi sebagai media penghantar listrik.
∞ Lapisan plastic (Inner Insulator), Lapisan ini yang berada diantara konduktor
inti dan lapisan metal, yang berfungsi sebagai pemisah kabel tembaga dan lapisan
metal.
∞ Lapisan Metal (Copper Braid), Lapisan ini memiliki serabut tembaga setelah
kita mengupas lapisan plastik luarnya, yang berfungsi sebagai pelindung untuk
bagian inti dari kabel dan pengaruh gelombang elektromagnetik.
∞ Lapisan Plastik Luar (Outer Insulator),, merupakan bagian paling luar atau
kulit kabel yang berfungsi untuk melindungi semua komponen kabel yang berada
di dalamnya.
2.3 Saluran Transmisi Dua Kawat (Two Wire Transmission)
Merupakan saluran dua kawat yang terdiri dari sepasang penghantar sejajar
yang dipisahkan oleh bahan dielektrik jenis polythylene. Saluran ini biasanya
mempunyai impedansi karakteristik 300sampai 600dan banyak dipakai untuk
menghubungkan penerima pesawat televisi dengan antena penerima pada daerah Very
High Frequency (VHF). Struktur fisiknya dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Garis putus-putus pada gambar tersebut menunjukkan medan magnet yang timbul di
sekeliling induktor, sedangkan garis yang tidak putus-putus menunjukkan medan
listrik[1,2]. Ω Ω. Di bawah ini adalah gambar Saluran transmisi dua kawat
Low Loss Dielectric
Gambar 2.4 Two Wire Line
2.4 Dua Buah Pelat Konduktor Sejajar
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Download