Uploaded by User8408

Rancang Bangun Sistem Lock And Controlli

advertisement
Rancang Bangun Sistem
Lock And Controlling Class Rooms (LCCR)
Berbasis Raspberry Pi
1
1
Mochamad Subianto
Universitas Ma Chung, Malang, [email protected]
Abstrak
Suatu lembaga pendidikan mempunyai beberapa fasilitas khusunya ruang kelas
yang mempunyai peranan paling penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu
diperlukan pengawasan dan pengendalian agar proses belajar mengajar tidak terhambat
atau terganggu. Telah dilakukan telaah mengenai proses pengontrolan sebuah ruangan
beserta semua perangkat elektronik yang ada di dalam ruangan dengan menggunakan
perangkat alat yang bernama Raspberry Pi. Raspberry Pi adalah komputer yang memiliki
ukuran sebesar kartu kredit dengan harga relatif lebih murah dan dibuat oleh Raspberry
Pi Foundation. Sistem pengontrolan Raspberry Pi dibantu oleh 2 buah alat yaitu Switch
Arus Listrik dan Penguat Catu Daya. Switch Arus Listrik digunakan untuk memutus dan
menyambungkan arus listrik AC. Penguat Catu Daya digunakan untuk meningkatkan
arus DC dari GPIO menjadi 12V. Pemrograman untuk pengontrolan pada Raspberry Pi
menggunakan bahasa pemrograman JAVA. Penggunaan MySQL database untuk central
data yang ditelakkan pada server komputer sehingga konsep LCCR dapat diterapkan ke
banyak ruangan atau beberapa Raspberry Pi. Pengontrolan sebuah ruangan untuk
perkuliahan dan perangkat elektronik yang ada di dalam ruangan tersebut sangat penting
untuk mengurangi kelalaian pengguna ruangan.
Kata kunci : Pengontrolan dan Penguncian Ruangan, Raspberry Pi, GPIO
1. Pendahuluan
Suatu lembaga pendidikan mempunyai beberapa fasilitas khusunya ruang kelas yang
mempunyai peranan paling penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu
diperlukan pengawasan dan pengendalian agar proses belajar mengajar tidak terhambat
atau terganggu.
Pengawasan dan pengendalian sejumlah ruang kelas membutuhkan banyak waktu
karena harus berkeliling dari satu ruang kelas ke ruang kelas lainnya untuk mengetahui
kondisi ruang kelas seperti kondisi AC, komputer, LCD proyektor, lampu dan pintu.
Pengawasan dan pengendalian tersebut harus dilakukan secara berkala setiap waktu
tertentu.
Penggunaan peralatan elektronik yang terdapat dalam suatu ruang kelas juga harus
diperhatikan dalam pengawasan. Peralatan elektronik dalam ruang kelas yang tidak
sedang digunakan sebaiknya dimatikan untuk menghemat penggunaan listrik. Namun,
terkadang pengguna ruangan lupa mematikan peralatan elektronik seperti AC atau
komputer ketika meninggalkan ruangan. Oleh karena itu, proses pengawasan yang
dilakukan harus memastikan bahwa peralatan dalam ruang yang menggunakan listrik
telah dimatikan saat ruang kelas sudah tidak digunakan lagi.
Di dalam penelitian sebelumnya adalah sistem pengontrolan pintu dan peralatan
elentronik yang ada di laboratorium menggunakan port-parallel [1]. Dan sistem pengunci
pintu dengan RFID sebagai input [2]. Ditahun selanjutnya sistem pengaman rumah
dengan mikrokontroler [3]. Dan sistem Magnetic Lock Door menggunakan kode
pengaman berbasis ATMEGA [4]. Serta sistem pengamanan akses kantor pribadi [5].
Semua sistem tersebut mempunyai kelemahan pada penggunaan komputer yang
mempunyai jumlah port paralel tidak mencukupi dengan jumlah banyak ruangan dan
penggunaan IC ATMega yang belum bisa terkoneksi dengan database.
Dengan adanya permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah perancangan sistem
yang dapat menangani pengawasan dan pengendalian dari jarak jauh untuk beberapa
ruangan kelas serta pengaturan dalam peminjaman ruangan kelas yang disebut sistem
1
LCCR (lock and controlling class rooms) dengan menggunakan alat kontroler yang
praktis dan dapat terintegrasi dengan database terpusat, sehingga dampak negatif yang
terjadi akibat kelalaian pengguna dan petugas dapat diminimalisir.
2. Pembahasan
2.1 Metodologi Penelitian
1.1 Metode rancang bangun yang terdiri dari beberapa tahap yaitu : (1) Analisis
Kebutuhan Sistem, (2) Desain Perancangan, (3) Pembuatan Alat, (4) Pengujian
Alat.
1.2 Pengujian dilakukan pada blok-blok sistem dengan tujuan untuk mengetahui
apakah alat yang telah dirancang dapat bekerja sesuai rancangan. Pengujian ini
meliputi pengujian blok-blok sistem, tingkat fungsi. Dari hasil pengujian ini dibuat
analisa yang akan mengetahui sejauh mana sistem rancangan ini memiliki
kesesuaian dengan spesifikasi pengukuran dalam pengujian.
1.3 Pengujian fungsionalitas perangkat keras (hardware) Pengujian fungsionalitas
perangkat kerang dengan cara pengukuran tingkat presisi arus output dari
raspberry pi terhadap kebutuhan arus Magnetic lock sehingga magnetic lock dapat
bekerja sesuai fungsinya. Tingkat presisi dapat dinyatakan dapat bekerja dengan
cukup baik jika persentase tingkatan 90%>=presisi <=100%, rumus presisi dapat
dilihat pada Rumus 1 [6].
(1)
Keterangan :
1.4
1.5
= nilai ideal pengukuran ke-n
= nilai rata-ratanya n pengukuran
1.6
Pengujian juga dilakukan pengukuran responsibility dari perangkat lunak ke
perangkat keras. Dalam hal ini tingkat responsibility dapat dinyatakan cukup baik
jika rata-rata responsibility kurang dari 1 detik. Pengujian perangkat switch on/off
listrik akan dilakukan dengan cara menyalakan dan mematikan lampu listrik.
1.7 2.2 Analisa Sistem
1.8 2.2.1 Alur sistem
Alur sistem LCCR dijabarkan dalam dua gambar yaitu Gambar 1 mengenai alur
sistem pemakaian ruangan.
Gambar 1: System Flow Peminjaman Ruangan
1.9
2. 3 Arsitektur Sistem LCCR
1.10
Arsitektur sistem LCCR digambarkan pada Gambar 3,
menunjukkan topologi jaringan atau hubungan antar perangkat. Semua perangkat
elektronik yang ada di ruangan dikontrol oleh raspberry pi. Input raspberry pi
menggunakan barcode reader dan jaringan data ke database komputer server.
Input dengan menggunakan barcode reader merupakan proses peminjaman
2
ruangan dan log off yang menandakan selesainya penggunaan ruangan. Input
dengan database merupakan kontrol pusat untuk melakukan penguncian atau
mengirimkan kondisi emergency. Penggunaan satu buah raspberry pi yang
berfungsi untuk penerima data dari barcode reader, mengirim dan menerima data
dari database, mengontrol buka dan tutup kunci pintu, serta mengontrol switch
on/off listrik. Sehingga proses peminjaman pada arsitektur Gambar 3 dapat
dilakukan di depan ruangan kelas yang akan dipinjam. Untuk itu dalam
pengembangannya, pengontrolan beberapa ruangan, maka setiap ruangan
terdapat satu buah raspberry pi.
Gambar 3: Arsitektur Sederhana Aplikasi LCCR
Arsitektur sistem LCCR pada Gambar 4 mempunyai dua Switch Arus Listrik, yang
membedakan keduanya hanyalah waktu prosesnya. Perangkat Switch Arus Listrik yang
terhubung dengan kipas angin, lampu dan LCD monitor akan melakukan off jika
pengguna dianggap sudah selesai menggunakan ruangan. Perangkat Switch Arus Listrik
yang terhubung dengan AC, PC, dan LCD Proyektor hanya akan off jika tidak ada lagi
jadwal pemakaian ruangan dan ruangan dalam kondisi tidak dipakai, hal ini dilakukankan
karena perangkat yang terhubung pada switch ini mudah sekali rusak jika sering terjadi
on/off listrik dalam waktu yang dekat. Dalam sistem LCCR ini untuk menjadikan kondisi
standby atau menyala perangkat AC dan LCD Proyektor menggunakan remote device
yang dikontrol oleh raspberry pi melalui perangkat Penguat Catu Daya (Lihat Gambar 4).
Untuk pengontrolan PC menggunakan remote shutdown.
Gambar 4: Penggunaan Raspberry Pi
Sistem LCCR menggunakan modem wavecom 1206B yang berfungsi sebagai media
SMS(Lihat Gambar 3). SMS dalam hal ini digunakan untuk proses konfirmasi bahwa
waktu pemakaian ruangan sudah habis dan untuk proses permintaan penambahan waktu
pakai dari pengguna.
1.11 2.4 Implementasi
2.4.1 Rangkaian Hardware dan Prototype Ruangan
1.12
Berdasarkan rancangan sistem khususnya arsitektur sistem
yang ada di atas, sehingga menjadikan dasar pembuatan perangkat dan prototype
3
sebuah ruangan. Bentuk perangkat Hardware dari sistem LCCR ini dapat dilihat
pada Gambar 5.
Pada Gambar 6 terlihat beberapa rangkaian dan alat elektronik yang digunakan sebagai
pendukung dalam sistem LCCR. Rangkaian tersebut yaitu: rangkaian input raspberry pi,
rangkaian Penguat Catu Daya, rangkaian Switch Arus Listrik, rangkaian Penyearah Catu
Daya, dan rangkaian flasher.
Gambar 5: Perangkat Hardware Sistem LCCR
Media pengontrolan ruangan dalam penelitian ini menggunakan prototype ruangan yang
dapat dilihat pada Gambar 7. Dalam prototype yang dibuat terdapat sebuah pintu, lampu
lambok DC, tombol exit request, lampu indikator, 2 buah terminal listrik dan remote AC
serta electrric lock door.
Gambar 7: Protype Ruangan untuk LCCR
3. Hasil Dan Pembahasan
3.1 Pengujian Perang Keras
Pengujian perangkat keras LCCR dilakukan pengukuran menggunakan avometer dan
hasil pengukuran tingkat presisi yaitu 92%.
3.2 Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak LCCR dilakukan pengukuran menggunakan metode white box
dan Black Box. Hasil pengukuran performa perangkat lunak rata-rata 1684ms.
3.3 Pembahasan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil uji coba di atas bahwa sistem LCCR dapat mengontrol penggunaan
ruangan dan mengontrol alat elektronik yang ada di dalam ruangan dengan
mematikannya setelah ruangan selesai digunakan. Gambar 8 menunjukkan bahwa
ruangan terkunci dan lampu listrik padam serta remote AC juga padam.
Gambar 8: Kondisi Prototype Ruangan Selesai Digunakan
Berdasarkan hasil uji coba di atas bahwa sistem LCCR dapat mengontrol penggunaan
ruangan dan mengontrol alat elektronik yang ada di dalam ruangan dengan
menghidupkannya saat ruangan digunakan. Gambar 9 menunjukkan bahwa pengunci
ruangan terbuka dan lampu listrik menyala serta remote AC juga menyala.
4
Gambar 9: Kondisi Prototype Ruangan Digunakan
4. KESIMPULAN
Telah berhasil dibuat sistem Lock and Controlling Class Rooms (LCCR) menggunakan
raspberry yang mempunyai kemampuan sebagai berikut:
1. Dapat mengontrol pintu dan dapat mengontrol arus listrik pada prototype ruangan.
2. Dapat menghubungkan dan memutuskan jaringan listrik secara otomatis ketika waktu
penggunaan ruangan sudah selesai dibandingkan sistem manual yang mempunyai
tingkat kelalaian pengguna yang cukup tinggi.
3. Dapat diimplementasi di sebuah institusi pendidikan sebagai sistem pengamanan
ruangan dan pengontrolan penggunaan ruangan serta pengontrolan alat elektrnik
yang ada di dalam ruangan karena sistem LCCR terintegrasi dengan data Jadwal
Kuliah.
Daftar Pustaka
1. Subianto, M., 2010. Sistem Informasi Log Laboratorium (Si-Lola) Dengan Visual
Basic.Net Dan Parallel Port Programming. Electrical Power, Electronics,
Communication, Control, and Informatics Seminar. Volume 16 Desember 2010.
2. Verman, G. K. dan Pawan, T., 2010. A Digital Security System with Door Lock
System Using RFID Technology. International Jurnal of Computer Aplication, Volume
5 No 11 Agustus 2010, Hal. 6 - 8.
3. Ahmed, A., Ahmed, T., Ullah, M. S. dan Islam, M. M., 2011, Controlling and securing
a Digital Home using Multiple Sensor Based Perception system Integrated with
Mobile and Voice technology, International Journal of Information and
Communication Technology Research (IJICT), Vol.1, No.5 September 2011 , Hal.
189 - 196.
4. Ramakumbo, A. G., Yatmono, S. dan Ali, M., 2012. Magnetic Door Lock
Menggunakan Kode Pengaman Berbasis Atmega 328. Yogyakarta, Universitas
Negeri Yogyakarta.
5. Khan, R. S., 2012. Development of Low Cost Private Office Access Control
System(OACS).
International
Journal
of
Embedded
Systems
and
Applications(IJESA), Volume 2 No.2 Juni 20112, Hal. 1- 7.
6. Fiqri, M., Hambali, A. dan A, Ratri. D., 2010. Perancangan Dan Implementasi Power
Meter Optik Berbasis Mikrokontroler 32 Bit Pada Panjang Gelombang 600NM –
1000NM. Bandung : Fakultas Teknik Elektro dan Komunikasi (Institut Teknologi
Telkom).
5
Download