Uploaded by User8251

DEDI L1A117005 TPHT VIDEO[1]

advertisement
Tugas Individu video
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TERNAK
“Pengolahan Hasil Ternak”
Oleh
NAMA
: DIXY TYAS ZULVANDAWA
NIM
: L1A1 17 038
KELAS
:A
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
PENGOLAHAN HASIL TERNAK
Hasil ternak merupakan yang berasal seperti sapi, kambing, itik yang
merupakan sumber bahan pangan dibutuhkan oleh tubuh, karena memilki
kandungan protein, dengan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang. Dan
mengoptimalkan sumber daya bahan daging olahan siap saji, seperti sosis, bakso,
naget, abon dan dendeng. Serta penerapan perkembangan teknolgi maka
DIREKTORAT pengoolahan dan pemasaran hasil peternakan DIREKTORAT
JENDRAL BINA pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, menggagas program
optimalisasi pelayan informasi teknologi pengolahan hasil peternakan telah
membentuk visualisasi teknolgi pengolahan peternakan dalam bentuk CI.
Tujuan visualisasi ini diharapkan dapat memberikan pelayanan informasi
secara optimal terhadap masyarakat peternak khususnya dalam usaha kecil atau
menengah yang ada di Kota atau Kabupaten dan pedesaan dengan harapan agar
potensi di daerah tersebut dapat dimanfaatkan ataupun diolah menjadi bahan yang
bernilai tambah atau spesifik lokasi.
Berikut hasil olahan dari ternak seperti:
1. Sosis
Sosis merupakan bahan pangan yang sudah dikenal jaman dahulu. Dan
merupakan produk yang banyak disukai orang hampir di seluruh dunia. Untuk
membuat sosis yang enak ada beberapa tahap yang harus dilakukan.
 Bahan-bahan dalam kondisi beku dilumatkan terlebih dahulu selama
semalam pada suhu 4℃.
 Kemudian daging dikeluarkan dalam kemasan dan dipotong menjadi 3 atau
4 bagian, lalu masukan kembali kedalam mesin dan dipotong-potong
dengan bentuk yang tidak teratur.
 Selanjutnya dimasukan kedalam mixer agar mendapatkan bentuk yang lebih
kecil lagi. Dan pisahkan urat—urat daging.
 Bahan yang sudah dimixer, selanjutnya ditampung dalam bak dan dicampur
dengan garam, lalu didiamkan semalam dengan suhu 4℃.
 Buumbu-bumbu dan es batu digiling sampai halus. Kemudian masukan
defenp dan tapioka.
 Emulsi diaduk hingga dalam bentuk pasta.
 Setelah berbentuk pasta kemudia diamasukan kedalam mesin filer.
 Tahap selanjutnya, tahap showering yaitu agar kotoran yang masih
menempel dapat dibersihkann
 Tahap pemasakan sosis dilakukan dengan cara yaitu dikeringkan selama 30
menit, diasap 20 menit, dan direbus selama 60 menit.
 Agar sosis tidak keriput maka dilakukan pendinginan selama 20-30 menit
dengan suhu 4℃
 Sebelum sosis dikemas sosis dipotong-potong terlebih dahulu menggunakan
alat akumpack.
 Kemudian sosis yang sudah dikemas dimasukan kembali kedalam
pendinginan sebelum diedarkan kepada masyarakat.
2. Abon
Abon merupakan hasil olahan daging tradisional indonesia. Abon
merupakan hasil kombinasi perebusan dengan penggorengan, sehingga abon yang
dikemas mempunyai daya simpan yang lama pada suhu kamar. Pembuatan abon
pada skala rumah tangga dapat dilakukan dengan merebus daging sampai lunak
dan habis airnya. Kemudian daging tersebut ditumbuk lalu diurai atau disuir.
Bumbu-bumbu yang telah dihaluskan dimasak bersama santan serta rebusan gula
merah. Sebagai bahan penyedap ditambahkan daging jeroan dan daging ayam
yang telah disuir. Masukan daging suiran kedalam bumbu yang telah didinginkan,
lalu aduk. Daging yang telah menyatu dengan bumbu disuir kembali, kemudian
goreng. Untuk menghilangkan kadar minyak dalam abon dapat dilakukan dengan
cara mengepres menggunakan alat pengepres, setelah itu oen kembali untuk
mendapatkan abon yang renyah. Abon yang rusak ditandai dengan bau tengik
akibat vitamin yang larut dalam lemak mengalami destruksi. Asam-asam lemak
dan penyusun lemak megalami oksidasi akibat terkontaminasi dengan oksigen.
3. Nugget
Produk nugget merupakan olahan risetuch meat yaitu teknik pengolahan
daging dengan memanfaatkan daging yang tidak beraturan. Kemudian
mengembalikan bentuknya dengan menambahkan bahan pengisi atau pengikat
jadi produk olahan. Daging yang telah digiling ditambahkan bumbu-bumbu
hingga menjadi adonan. Masukan adonan kedalam cetakan dengan dilapisi kertas
aluminium lalu ditutup. Kemudian kukus selam 30 menit. Adoanan yang telah
direbus kemudian didinginkan dan dipotong-potong sesuai kita inginkan.
Pisahkan kuning telur dan putih telur dan kocok hingga merata. Lumuri
menggunakan putih telur aduk dengan tepung, lalu lumuri kembali dengan kuning
telur dengan tepung roti.
4. Dendeng giling
Dendeng merupakan bahan pangan setengah lembab karena masih
mempunyai kadar air sekitar 25% dan aktivitas sekitar 0,65% pada nilai tersebut
bakteri pembusuk patogen tidak tumbuh. Agar dendeng tidak perlu disimpan pada
pendingin dan tahan pada suhu kamar, proses kerusakan pangannya terhambat.
Dendeng ditinjau dari pengolahan maka dapat digolongkan menjadi dua yaitu,
dendeng sayap dan dendeng giling.
Tahapan pembuatan dendeng yaitu:

Daging yang telah dipotong kecil-kecil digiling dan dihaluskan.

Bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan diaduk bersama daging yang telah
dihaluskan.

Kemudian adonan dicetak menggunakan kaca setebal 2-3 mm dan
dibawahnya diletakan selembar plastik.

Dendeng siap dikeringkan menggunakan alat dengan suhu 50℃ atau
dijemur selama 2 hari.
5. Bakso
Penggilingan daging menjadi pasta halus membentuk sistim emulsi antara
agregat protein, miofribil, jaringan ikat, kolagen, butir lemak dan air. Tekstur
sistem emulsi ini terasa pekat dan lekat bila diperoleh dari daging yang baik.
Penambahan bahan pengisi milfilter atau bahan pengikat, misalnya pati bertujuan
untuk memperbaiki tekstur agar lebih kenyal dan juga merupakan penstabilan
emulsi pasta daging. Penambahan senyawa fosfat dapat memperbaiki tekstur
bakso. Perebusan mengakibatkan opembentukan sistem gel baik pada jaringan
ikat, kalogen, protein, miofribil pada pati. Oleh karena itu, air dan pati harus tetap
sehingga didapatkan tekstur yang baik.
Cara membuat bakso yaitu:

Bumbu yang telah dihaluskan dicampur dengan adonan hingga merata.

Lalu pindahkan kepada mesin dan campur dengan es curah, lalu aduk
selama 15 menit.

Setelah itu buat bakso menggunakan mesin pencetak atau dengan kepalan
tangan. Dengan perebusan suhu 70℃-80℃.

Kemudian tiriskan dan bakso siap dikemas.
Download